Anda di halaman 1dari 20

MODUL MAHASISWA

BLOK KEDOKTERAN GIGI KLINIK III


(BLOK XV)

Penyusun :
Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM
Isidora Karsini S, drg., MS., Sp.PM
Hening Tuti Hendarti, drg., MS., Sp.PM(K)
Bagus Soebadi, drg., MHPEd., Sp.PM(K)
Endah Kusumastuti, drg., MDSc
Achmad Harijadi O, drg., MS., Sp.BM(K)
Edi Hermanto, drg., M.Kes., Sp.BM
Dzanuar Rahmawan, drg., M.Si
Sawitri Dwi Indah Pertami, drg

PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Blok


Blok 15 dilaksanakan pada semester 5, tahun ke 3. Dengan kode mata kuliah GAI 5517.
Dengan Penanggung Jawab Mata Kuliah (PJMK) Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM.
Dilaksanakan selama 5 minggu pada semester ganjil tahun akademik 2019/2020 yang terdiri
atas 5 skenario dan 14 kuliah tambahan dan pakar. Blok ini mempelajari tentang prosedur
diagnosis dan perawatan penyakit pada jaringan lunak rongga mulut, perawatan bedah mulut,
dan kegawatdaruratan dalam bidang kedokteran gigi. Mahasiswa yang mengikuti blok ini telah
memenuhi prasyarat :
- Telah menempuh Blok VII dengan nilai minimal D
- Telah menempuh Blok X dengan nilai minimal D
Telah menempuh Blok XII dengan nilai minimal D

1.2 Area Kompetensi


Area Kompetensi dari standart kompetensi Dokter Gigi yang akan dicapai pada blok
ini yaitu :
a. Domain : Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi
b. Kompetensi Utama : Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar
dan klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme serta pengembangan ilmu kedokteran
gigi.

1.3 Karakteristik Mahasiswa


Blok 15 ditujukan bagi mahasiswa S1 Kedokteran Gigi tahun ke 3, semester 5 yang
akan mengulas tentang dasar-dasar (materi) secara teoritis tentang Kedokteran Gigi Klinik
dengan metode Problem Based Learning (PBL). Sistem PBL ini akan mendorong mahasiswa
berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah dalam skenario yang diberikan. Pada blok
ini juga disertai dengan adanya tugas dan ujian sehingga mahasiswa dapat diukur
kemampuannya dalam memahami blok ini. Pada pelaksanaan blok ini juga akan memasukan
unsur penilian afektif, dimana mahasiswa akan dinilai kemampuan soft skills nya yang meliputi
unsur disiplin, aktif, jujur, dan bertanggung jawab.
1.4 Mata Kuliah Terintegrasi
a. Ilmu Penyakit Mulut
b. Bedah Mulut dan Maksilofasial

1.5 Tujuan Umum Blok (learning outcome)


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang prosedur diagnosis dan
perawatan penyakit pada jaringan lunak rongga mulut, perawatan bedah mulut, dan
kegawatdaruratan dalam bidang kedokteran gigi.

1.6 Tujuan Khusus


a. Mahasiswa mampu memahamai dan menjelaskan cara mendiagnosis, pemeriksaan
klinis, dan tata laksana dari kelainan pada jaringan lunak rongga mulut yang termasuk
dalam klasifikasi lesi merah dan putih.
b. Mahasiswa mampu memahamai dan menjelaskan cara mendiagnosis, pemeriksaan
klinis, dan tata laksana dari kelainan pada jaringan lunak rongga mulut yang disebabkan
oleh lesi pigmentasi.
c. Mahasiswa mampu memahamai dan menjelaskan cara mendiagnosis, pemeriksaan
klinis, dan tata laksana dari kelainan pada jaringan lunak rongga mulut pada lesi
ulseratif dan vesikulobulosa.
d. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep pemilihan obat dan penulisan
resep pada bidang Ilmu Penyakit Mulut.
e. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara mendiagnosis, pemeriksaan
klinis, dan tata laksana dari infeksi odontogen.
f. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara mendiagnosis, pemeriksaan
klinis, dan tata laksana dari perawatan bedah baik itu pada kasus impaksi gigi dan bedah
preprostetik.
g. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan cara mendiagnosis, pemeriksaan
klinis, dan tata laksana dari kasus kegawatdaruratan dalam bidang kedoktera gigi.
h. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang prosedur sterilisasi dan teknik
asespsis.
II. METODE BELAJAR

Pada kurikulum berbasis kompetensi, strategi utama yang digunakan adalah belajar
berdasarkan masalah atau PBL. Kegiatan belajar ini dilaksanakan dengan mengacu pada
skenario masalah yang memuat trigger atau pemicu melalui sebuah diskusi tutorial.
Pengembangan Informasi berikutnya diperoleh dari kuliah pakar, belajar mandiri, praktikum
dan skills lab. Diskusi Tutorial Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap
kelompok terdiri dari sekitar 10 orang sampai 15 orang mahasiswa dan dibimbing oleh seorang
tutor sebagai fasilitator. Dalam diskusi tutorial perlu ditunjuk satu orang sebagai ketua diskusi
dan satu orang sebagai sekretaris, keduanya akan bertugas sebagai pimpinan diskusi. Ketua
diskusi dan sekretaris ditunjuk secara bergiliran untuk setiap skenario agar semua mahasiswa
mempunyai kesempatan berlatih sebagai pemimpin dalam diskusi. Oleh karena itu perlu
difahami dan dilaksanakan peran dan tugas masing-masing dalam tutorial sehingga tercapai
tujuan pembelajaran. Sebelum diskusi dimulai tutor akan membuka diskusi dengan perkenalan
antara tutor dengan mahasiswa dan antara sesama mahasiswa. Setelah itu tutor menyampaikan
aturan main dan tujuan pembelajaran secara singkat. Ketua diskusi dibantu sekretaris
memimpin diskusi dengan menggunakan 7 langkah atau seven jumps untuk mendiskusikan
masalah yang ada dalam skenario.

2.1 Tutorial Seven Jumps


Tutorial Seven jumps meliputi :
1. Mengklarifikasi istilah atau konsep.
2. Menetapkan permasalahan
3. Menganalisis masalah
4. Menarik kesimpulan dari langkah 3
5. Menetapkan Tujuan Belajar
6. Mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)
7. Mensintesis / menguji informasi baru

2.1.1 Mengklarifikasi istilah atau konsep


Istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak
interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan, kamus umum, dan kamus
kedokteran.
2.1.2 Menetapkan permasalahan
Masalah-masalah yang ada dalam skenario diidentifikasi dan dirumuskan dengan jelas.

2.1.3 Menganalisis masalah


Masalah-masalah yang sudah ditetapkan dianalisa dengan brainstorming. Pada langkah
ini setiap anggota kelompok dapat mengemukakan penjelasan tentative, mekanisme, hubungan
sebab akibat, dll tentang permasalahan.

2.1.4 Menarik kesimpulan dari langkah 3


Disimpulkan masalah-masalah yang sudah dianalisa pada langkah 3.

2.1.5 Menetapkan tujuan belajar


Pengetahuan atau informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan
dirumuskan dan disusun secara sistematis sebagai tujuan belajar atau tujuan instruksional
khusus (TIK).

2.1.6 Mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)


Kebutuhan pengetahuan yang ditetapkan sebagai tujuan belajar untuk memecahkan
masalah dicari dalam bentuk belajar mandiri melalui akses informasi melalui internet, jurnal,
perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar. Sumber informasi diambil dari text book yang sudah
ditentukan serta jurnal pendukung, jurnal pendukung yang dipakai tahun publikasinya harus
maksimal 5 tahun terakhir dalam bahasa Inggris sebanyak 7 dan bahasa Indonesia sebanyak 5.
Tugas mandiri dalam bentuk resume harus ditulis tangan dan harus bisa dibaca, bila tulisan
tidak terbaca akan mengurangi point penilaian. Penilaian tugas mandiri dari kelengkapan,
kerapian serta keakuratan sumber informasi.

2.1.7 Mensintesis / menguji informasi baru


Mensintesis, mengevaluasi, dan menguji informasi baru hasil belajar mandiri setiap
anggota kelompok. Open book hanya dilakukan untuk membantu saat memberikan penjelasan
bukan dibaca tanpa pemahaman.
Setiap skenario akan diselesaikan dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan.
Langkah 1 s/d 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah 6 dilakukan di antara
pertemuan pertama dan kedua. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua. Tutor yang
bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu mahasiswa dalam cara
memecahkan masalah tanpa harus memberikan penjelasan atau kuliah mini. Dalam diskusi
tutorial, tujuan instruksional umum atau TIU dapat digunakan sebagai pedoman untuk
menentukan tujuan belajar. Ketua diskusi memimpin diskusi dengan memberi kesempatan
setiap anggota kelompok untuk dapat menyampaikan ide dan pertanyaan, mengingatkan bila
ada anggota kelompok yang mendominasi diskusi serta memancing anggota kelompok yang
pasif selama proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brain storming bila dirasa sudah cukup
dan memeriksa sekretaris apakah semua hal penting sudah ditulis. Ketua diskusi dibantu
sekretaris bertugas menulis hasil diskusi dalam white board atau flipchart. Dalam diskusi
tutorial perlu dimunculkan learning atmosphere disertai iklim keterbukaan dan kebersamaan
yang kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapat tanpa khawatir apakah pendapatnya
dianggap salah, remeh dan tidak bermutu oleh teman lain, karena dalam tutorial yang lebih
penting adalah bagaimana mahasiswa berproses memecahkan masalah dan bukan kebenaran
pemecahan masalahnya. Proses tutorial menuntut mahasiswa agar aktif dalam mencari
informasi atau belajar mandiri untuk memecahkan masalah. Belajar mandiri dapat dilakukan
dengan akses informasi baik melalui internet (jurnal ilmiah terbaru), perpustakaan (text book
& laporan penelitian), kuliah, dan konsultasi pakar.

2.2 Kuliah
Pada blok ini kuliah dilaksanak dalam bentuk kuliah tambahan dan kuliah pakar. Kuliah
pakar dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit atau khusus sehingga
membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman, kuliah dapat diselenggarakan dalam
bentuk konsultasi interaktif berdasarkan masalah atau dapat diselenggarakan secara terjadwal,
maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
Kuliah tambahan merupakan kuliah yang dilaksanakan dengan materi diluar pada
skenario dengan jadwal yang sudah disusun dan disampaikan pada kontrak perkuliahan. Materi
yang diberikan mengacu dalam Capaian Pembelajaran (CP) pada blok ini. Pada kuliah
tambahan mahasiswa akan diberikan tugas kelompok dengan pembuatan poster, poster harus
dibuat semenarik mungkin dan isi materi berasal dari kuliah tambahan disertai sumber
informasi dari text book dan jurnal terbaru.
2.3 Evaluasi
Sistem penilaian blok dilaksanakan dengan mempertimbangkan proses selama
mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Dengan bobot nilai
:
KRITERIA
NO KEGIATAN PROSENTASE KETERANGAN
PENILAIAN

Keaktifan
Penilaian di setiap pertemuan.
Kehadiran tepat Menggunakan :
1 Tutorial 30% 1. Text book
waktu
2. Journal (Bahasa Inggris 7
Interaksi antar teman dan Bahasa Indonesia 5)

Dilaksanakan di awal pertemuan


Nilai dari soal yang
2 Kuis 10% pertama sebelum kegiatan tutorial
diberikan
berlangsung

Presentasi
Dipresentasikan ketika akhir blok.
gambar/ilustrasi Materi yang dipakai adalah semua
Poster
3 15% yang dipakai materi kuliah tambahan. Penilaian
kelompok
minimal 3 orang dosen dengan
Isi dan materi yang check list penilaian.
dipakai

Kerapian
Dibuat setelah selesai skenario pada
Resume Kelengkapan pertemuan ke 2. Dikumpulkan
4 10%
skenario maksimal 2 hari setelah skenario
Keakuratan sumber berakhir.
informasi

Ujian Akhir Nilai dari soal yang


5 35% Diakhir blok
Blok diberikan

Tabel 2.1 Komponen dan metode penilaian

Apabila total nilai diatas mendapat nilai dibawah 55 (nilai C), mahasiswa dianggap
tidak lulus sehingga mahasiswa diwajibkan mengulang pada ujian akhir blok perbaikan.
Apabila pada ujian akhir blok perbaikan mahasiswa masih tidak lulus maka mahasiswa dapat
mengikuti program remidi. Program remidi dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kepala
Program Studi S1 Kedokteran Gigi dengan jadwal dan peserta remidi yang sudah ditentukan
dalam kebijakan Program Studi, apabila tidak ada program remidi mahasiswa harus mengikuti
lagi blok tersebut pada tahun berikutnya.

CHECK LIST PENILAIAN TUTORIAL PERTEMUAN KE 1


SKENARIO :
TANGGAL :

No KRITERIA NILAI
1. Kehadiran
2. Aktifitas identifikasi permasalahan dalam skenario
3. Interaksi antar teman
Skor total (rata-rata ) : Paraf :

Feed back : ................................................................

CHECK LIST PENILAIAN TUTORIAL PERTEMUAN KE 2


SKENARIO :
TANGGAL :
NO. KRITERIA NILAI
1. Kehadiran
2. Interaksi antar teman
3. Kemampuan penyampaian pendapat/argumentasi
berdasarkan referensi
Skor total (rata-rata) :

Feed back :................................................

Skore total (rata-rata ) tutorial I & II : Paraf :


Nilai akhir blok berupa angka 0 – 100 dengan penjenjangan sebagai berikut :

KRITERIA LAMBANG NILAI MUTU RENTANG NILAI

Sempurna A 4 75,00-100,00
Sangat Baik AB 3,5 70,00-74,99
Baik B 3 65,00-69,99
Sedang BC 2,5 60,00-64,99
Cukup C 2 55,00-59,99
Kurang CD 1,5 47,50-54,99
Kurang Sekali D 1 40,00-47,49
Gagal E 0 0,00-39,99
Tabel 2.2 Rentang nilai blok

100 - 70 69,99 – 65 65 - 50 49,99 - 0

Pertemuan 1

Kehadiran Tepat Waktu Terlambat 5 – 10 Terlambat 11 – Terlambat


menit 15 menit lebih dari 15
menit atau
tidak hadir

Aktifitas Mampu Mampu Mampu Pasif


Identifikasi menjelaskan menjelaskan menjelaskan
dengan baik tetapi tidak tetapi penjelasan
disertai runtut disertai tidak didukung
data/informasi data/informasi data/informasi
yang akurat yang akurat yang akurat

Interaksi antar Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Tidak


teman dan aktif tetapi kurang tetapi tidak aktif, memperhatika
memberikan aktif dalam serta membuat n dan tidak
pendapat memberikan kegaduhan aktif sama
pendapat didalam diskusi sekali

Pertemuan 2

Kehadiran Tepat Waktu Terlambat 5 – 10 Terlambat 11 – Terlambat


menit 15 menit lebih dari 15
menit atau
tidak hadir

Interaksi antar Memperhatikan Memperhatikan Memperhatikan Tidak


teman dan aktif tetapi kurang tetapi tidak aktif, memperhatika
memberikan aktif dalam serta membuat n dan tidak
pendapat memberikan kegaduhan aktif sama
pendapat didalam diskusi sekali

Kemampuan - Mampu - Mampu - Mampu Pasif


menyampaika menjelaskan menjelaskan menjelaskan
n pendapat dengan baik tetapi tidak tetapi
disertai runtut disertai penjelasan
data/informasi data/informasi tidak didukung
yang akurat yang akurat data/informasi
- Mampu - Mampu yang akurat
menggunakan menggunakan - Tidak
alat peraga, alat peraga, menggunakan
video, dan video, dan alat peraga,
gambar untuk gambar untuk video, dan
menyampaiaka menyampaiaka gambar untuk
n pendapat n pendapat menyampaiaka
n pendapat
Tabel 2.3 Kriteria penilaian tutorial
III. JADWAL KEGIATAN

Jadwal Ajar Dosen dan Kelompok Tutor KGK 3


SKENARIO 1 SKENARIO 2 SKENARIO 3 SKENARIO 4 SKENARIO 5
DOSEN PENGAJAR
KEL R. OSCE KEL R. OSCE KEL R. OSCE KEL R. OSCE KEL R. OSCE

Dwayuningtyas, drg 1 OSCE 1 3 OSCE 1 5 OSCE 1 7 OSCE 1 2 OSCE 1

Iqma Dea Agih C, drg 2 OSCE 2 4 OSCE 2 6 OSCE 2 8 OSCE 2 3 OSCE 2

Erin Fatmala, drg 3 OSCE 3 5 OSCE 3 7 OSCE 3 1 OSCE 3 4 OSCE 3

Riesky Sharastiti, drg 4 OSCE 4 6 OSCE 4 8 OSCE 4 2 OSCE 4 5 OSCE 4

Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM 5 OSCE 5 7 OSCE 5 1 OSCE 5 3 OSCE 5 6 OSCE 5

Rudy S, drg., Sp.Pros 6 OSCE 6 8 OSCE 6 2 OSCE 6 4 OSCE 6 7 OSCE 6

Adrian Yudhistira Firdauzi, drg 7 OSCE 7 1 OSCE 7 3 OSCE 7 5 OSCE 7 8 OSCE 7

Ria Harum Pertiwi, drg 8 OSCE 8 2 OSCE 8 4 OSCE 8 6 OSCE 8 1 OSCE 8

*) Keterangan
Kel : Kelompok
R. OSCE : Ruang OSCE Lantai 4 Gedung Adipatma

PEMETAAN MATERI TUTORIAL DAN KULIAH


No. Tanggal Dosen Pokok Bahasan

1. 24 September 2019 Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM Kontrak Pembelajaran

Ria Harum Pertiwi, drg


Adrian Yudhistira Firdauzi, drg
2. Rudy S, drg., Sp.Pros
28 Oktober 2019
Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM Leukoplakia
Riesky Sharastiti, drg
Erin Fatmala, drg
3. 30 Oktober 2019 Iqma Dea Agih C, drg
Dwayuningtyas, drg
4. 29 Oktober 2019 Sawitri Dwi Indah Pertiwi, drg Patofisiologi Penyakit Infeksi

Obat-obatan dibidang Ilmu


5. 30 Oktober 2019 Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM
Penyakit Mulut

Hening Tuti Hendarti, drg., MS.,


6. 1 November 2019 Lesi Merah dan Putih
Sp.PM(K)

7. 2 November 2019 Isidora Karsini S, drg., MS., Sp.PM Lesi Ulseratif dan Vesikulobulosa
No. Tanggal Dosen Pokok Bahasan

Ria Harum Pertiwi, drg


8. 4 November 2019 Adrian Yudhistira Firdauzi, drg
Rudy S, drg., Sp.Pros
Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM
Recurrent Aphthous Stomatitis
Riesky Sharastiti, drg
Erin Fatmala, drg
9. 6 November 2019
Iqma Dea Agih C, drg
Dwayuningtyas, drg

10. 5 November 2019 Bagus Soebadi, drg., MHPEd., Sp.PM(K) Pigmentasi Rongga Mulut

Pemilihan Obat dan Penulisan


11. 12 November 2019 Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM
Resep

Imunologi Recurrent Aphthous


12. 8 November 2019 Endah Kusumastuti, drg., MDSc
Stomatitis

13. 9 November 2019 - Pengantar Ilmu Bedah Mulut


Achmad Harijadi O, drg., MS., Sp.BM(K)
- Ekstraksi Gigi
Ria Harum Pertiwi, drg
14. 11 November 2019
Adrian Yudhistira Firdauzi, drg
Rudy S, drg., Sp.Pros
Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM
Impaksi gigi
Riesky Sharastiti, drg
Erin Fatmala, drg
15. 13 November 2019
Iqma Dea Agih C, drg
Dwayuningtyas, drg

16. 12 November 2019 Dzanuar Rahmawan, drg., M.Si Anatomi Maksilofasial

17 13 November 2019 Achmad Harijadi O, drg., MS., Sp.BM(K) Impaksi Gigi

18. 15 November 2019 Edi Hermanto, drg., M.Kes., Sp.BM Sterilisasi dan Teknik asepsis

17. 16 November 2019 Edi Hermanto, drg., M.Kes., Sp.BM Bedah Preprostetik

Ria Harum Pertiwi, drg


Adrian Yudhistira Firdauzi, drg
19. 18 November 2019
Rudy S, drg., Sp.Pros
Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM Abses Periapikal
Agung Wicaksono, drg
20. 20 November 2019 Riesky Sharastiti, drg
Iqma Dea Agih C, drg
No. Tanggal Dosen Pokok Bahasan

Dwayuningtyas, drg

21. 20 November 2019 Achmad Harijadi O, drg., MS., Sp.BM(K) Infeksi Odontogen

Ria Harum Pertiwi, drg


Adrian Yudhistira Firdauzi, drg
22. 25 November 2019
Rudy S, drg., Sp.Pros
Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM Syok Anafilaktik
Agung Wicaksono, drg
Riesky Sharastiti, drg
23. 27 November 2019
Iqma Dea Agih C, drg
Dwayuningtyas, drg
Kegawat darurat dalam bidang
18. 20 November 2019 Achmad Harijadi O, drg., MS., Sp.BM(K) Bedah Mulut

19 29 November 2019 Herlambang Prehananto, drg., Sp.PM Pleno Poster

2 November 2019 UJIAN AKHIR BLOK

4 November 2019 UJIAN AKHIR BLOK PERBAIKAN


IV. SKENARIO

3.1 Modul disusun oleh tim penyusun modul dengan koordinator PJ modul
3.2 Skenario, tujuan umum pembelajaran dan daftar pustaka yang digunakan dalam modul
tersebut diberikan kepada mahasiswa minimal 1 minggu sebelum tutorial berlangsung
melalui PJ tingkat.
3.2 Skenario, penjabaran learning issue (disusun dengan jelas pada masing-masing point
learning issue), kesimpulan dan daftar pustaka diberikan pada tutor minimal 1 minggu
sebelum tutorial berlangsung.
SKENARIO 1

Tujuan Umum Pembelajaran :


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang leukoplakia pada rongga mulut

Pak Sandi, usia 48 tahun, seorang penarik becak di kota Kediri. Pak Sandi mempunyai
kebiasaan merokok sejak SMP sampai sekarang. Dalam sehari bisa lebih dari 10 batang rokok
kretek yang non filter. Akhir-akhir ini setoran pendapatannya menurun karena bersaing dengan
Ojek Online, hal ini yang membuat Pak Sandi semakin sering merokok karena stres. Pak Sandi
merasakan muncul warna putih pada pipi dalam sebelah kiri, terdapat peninggian, dan tidak
dapat hilang ketika dibersihkan memakai sikat gigi. Kemudian Pak Sandi memeriksaan diri ke
dokter gigi, dokter gigi merujuk untuk diperiksa Histopatologi Anatomi (HPA). Dari hasil HPA
ditemukan adanya sel displasia yang masuk dalam kategori severe dysplasia.
SKENARIO 2

Tujuan Umum Pembelajaran :


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Recurrent Aphthous Stomatitis.

Sindy seorang gadis berusia 16 tahun bersekolah di SMA favorit di Kota Kediri. Sindy
merupakan anak dari keluarga berada, tetapi untuk kebutuhan makanan harian sindy selalu
memilah makanan yang dia sukai, Sindy tidak menyukai sayur dan buah. Belakangan ini nafsu
makannya semakin menurun karena muncul sariawan pada pipi kanan bagian dalam. Sariawan
yang dikeluhkan muncul berulang dan muncul ketika sindy mengalami menstruasi. Kemudian
Sindy mengobati sariawannya dengan obat oles triamsinolone acetonide berbentuk pasta yang
diresepkan oleh dokter giginya.
SKENARIO 3

Tujuan Umum Pembelajaran :


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Impaksi Gigi.

Seorang laki-laki usia 25 tahun datang ke RSGM dengan keluhan sakit pada daerah rahang
bawah kiri bagian belakang. Pasien telah minum antibiotik dan analgetik, namun tidak kunjung
sembuh. Keadaan umum baik, TD : 120/80 mmHg, N : 66 x/menit, dan R : 16 x/menit. Pada
pemeriksaan intraoral tidak ada gigi 38, geligi dan jaringan lunak tidak ada kelainan.
Pemeriksaan radiografik menunjukan posisi gigi 38 terletak mesioangular didalam ramus
mandibula dengan bagian tertinggi terletak di antar servikal dan oklusal gigi 37. Dokter gigi
merencanakan untuk melakukan operasi pengambilan gigi tersebut.
SKENARIO 4

Tujuan Umum Pembelajaran :


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Abses Periapikal.

Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke RSGM dengan keluhan nyeri tekan pada geraham
rahang bawah kirinya. Rasa nyeri meningkat ketika pasien makan. Dulu awalnya gigi
berlubang kecil kemudian membesar. Pemeriksaan obyektif pada gigi 36 karies profunda, tes
vitalitas (-), perkusi (+). Hasil pemeriksaan radiografis reaksi periosteal berupa gambaran
radiolusen berbatas diffuse di sekitar apikal gigi 36.
SKENARIO 5

Tujuan Umum Pembelajaran :


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang Syok Anafilaktik.

Doni seorang Penyanyi terkenal Ibu Kota, saat ini Doni berada di Kota Batu Malang untuk
bernyanyi di acara Konser Musik. Malam hari cuaca di Batu Malang sangat dingin sehingga
Doni merasakan lubang pada giginya semakin nyeri. Kemudian Doni pergi ke Klinik Gigi
terdekat untuk mencabutkan giginya. Doni mempunyai riwayat alergi terhadap makanan laut
dan menyangkal mempunyai kebiasaan merokok dan minum alkohol. Setelah dilakukan
anestesi infiltrasi dengan pehacain kemudian Doni mengatakan kepalanya pusing, mual, dan
nafas jadi sesak. Dokter Gigi kemudian melakukan tindakan pertolongan kepada Doni.
V. SUMBER BACAAN

• Glick, M 2015, Burket’s Oral Medicine, Diagnosis & Treatment. 12th ed. Kindle.
• Scully, C 2013, Oral and Maxillofacial Medicine: The Basis of Diagnosis and Treatment, 3rd
ed, Churchill Livingstone.
• Scully, C 2014, Medical Problems in Dentistry, 7th ed. Elsevier.
• Cawson, RA & Odell, EW 2017, Essentials of Oral Pathology and Oral Medicine, 9th ed,
Elsevier.
• Laskaris, G 2003, Color Atlas of Oral Diseases, 3rd ed (Revised and Expanded Edition),
Thieme
• Coleman, GC & Nelson, JF 1992, Principles of Oral Diagnosis, Mosby.
• Ghali. E.G • Peter E. Larsen • Peter D. Waite. 2004. Peterson’s Principles of oral and
maxillofacial surgery, 2nd ed. B.C Decker. Halminton, London.
• Joana J.S., Itai A.B. 2012. Principles of Bone Regeneration. Springer New York
• Miloro, M. Kolokythas, A. 2012. Management of Complications in Oral and Maxillofacial
Surgery. John Wiley & Sons, Inc.
• Omar, E.A.Z. Jarab, F. Fareed, W.M. 2018. Local Anesthesia and Extractions for Dental
Students : Simple Notes and Guidelines. Bentham Science Publishers – Sharjah, UAE. All
Rights Reserved.
• Kantor, J. 2016. Atlas of Suturing Techniques : Approaches to Surgical Wound, Laceration,
and Cosmetic Repair. McGraw-Hill Education.
• Hupp, J.R. Ellis, E. Tucker, M.R. 2019. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 7th Ed.
Elsevier, Inc. Philadelphia

Anda mungkin juga menyukai