KONTRAK PEMBELAJARAN
BLOK 4: TUMBUH KEMBANG
Penyusun:
1. IDENTITAS BLOK
Nama Blok
: KGU 1162
: I (satu)
: 5 (lima) SKS terdiri dari,
Tutorial
( 2 SKS)
Kuliah
(2 SKS)
Praktikum (1 SKS)
: merupakan mata ajar Terintegrasi dari kelompok Ilmu Kedokteran
Dasar dan Kedokteran Gigi Dasar yang mengakomodasi domain 2
Standar Kompetensi Dokter Gigi yakni penguasaan ilmu
pengetahuan kedokteran dan kedokteran gigi.
: Dr. Purwanto, drg., M.Kes
: Yenny Yustisia, drg., M.Biotech
Deskripsi Blok
Koordinator
Sekretaris
Dosen Pengampu
a. Tutorial
1. Dr. Purwanto, drg., M.Kes
2. Yenny Yustisia, drg., M.Biotech
3. Amandia Dewi Permana Shita, drg., M.Biomed
4. Dr. Zahreni Hamzah, drg., MS
5. Dr. Didin Erma Indahyani, drg., MKes
6. Yani Corvianindya Rahayu, drg., MKG
7. Dr. Atik Kurniawati, drg., M.Kes
8. Suhartini, drg., M.Biotech
9. Nuzulul Hikmah, drg., M.Biomed
10. Nadie Fatimatuzzahro, drg., M.Biomed
b. Perkuliahan
1. Dr. I Dewa Ayu Susilawati, drg., M.Kes
2. Happy Harmono, drg., M.Kes
3. Dr. Purwanto, drg., M.Kes
4. Nuzulul Hikmah, drg., M.Biomed
5. Yani Corvianindya Rahayu, drg., MKG
6. Izzata Barid, drg., MKes
7. Dr. Didin Erma Indahyani, drg., MKes
8. Dr. Atik Kurniawati, drg., M.Kes
9. Dr. Zahreni Hamzah, drg., MS
10.Yenny Yustisia, drg., M.Biotech
c. Praktikum
1. Dr. Purwanto, drg., M.Kes
2. Happy Harmono, drg., M.Kes
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Sikap
Ketrampilan
umum
Ketrampilan
khusus
Penguasaan
Pengetahuan
3. BAHAN KAJIAN
3.1 Keluasan dan Kedalaman Bahan Kajian
Bidang IPTEKs
Kedalaman
Genetika
molekuler
1. Kromosom
2. Gen
Konsep teroritis
secara umum
2.
Tumbuh
Kembang Pre
natal
Konsep teroritis
1. Fertilisasi
2. Embrio: perkembangan jaringan
secara umum
Endodermal, Mesodermal dan Ektodermal.
Tumbuh
Kembang Post
natal
Cacat bawaan
3. kranial
4. wajah
5. hidung dan palatum
6. rahang (maksila dan mandibula)
7. lidah dan jaringan lunak rongga
mulut
8. TMJ
9. odontogenesis
10. amelogenesis
11. dentinogenesis
12. sementogenesis
13. pulpa gigi
14. bentuk mahkota
15. akar gigi tunggal dan ganda
16. jaringan periodontal
17. perkembangan gigi secara histologis
18. kelenjar saliva
19. perkembangan kelenjar saliva secara
histologis
Konsep teroritis
secara mendalam
1. erupsi gigi
2. konsep kalsifikasi dan kristalisasi apatit
rongga mulut
3. perkembangan sistem gigi geligi
4. perkembangan oklusi
5. perkembangan wajah
6. remodeling rongga mulut
7. kelenjar saliva
8. kelenjar tiroid
Konsep teroritis
secara mendalam
9. proses penuaan
Konsep teroritis
secara umum
1. genetik
2. lingkungan
Konsep teroritis
secara umum
Faktor :
- lingkungan
- genetik
CACAT BAWAAN
& PEWARISAN
KORELASI KLINIK
4. PROSES PEMBELAJARAN
Pembelajaran blok Tumbuh Kembang merupakan implementasi dari Kurikulum Berbasis
Capaian dengan mengutamakan pendekatan Student-Centered Learning (SCL). Pada
pendekatan SCL, mahasiswa belajar mencari dan merekonstruksi pengetahuan secara aktif
menggunakan berbagai sumber bahan ajar, didampingi oleh dosen yang berperan sebagai
fasilitator. Strategi pembelajaran menggunakan masalah/skenario sebagai stimulus untuk
menemukan atau mendapatkan informasi yang diperlukan untuk memahami dan mencapai
solusi suatu permasalahan (problem-based learning).
Pembelajaran dilaksanakan dengan metode tutorial, kuliah dan praktikum. Pengalaman
belajar yang diperoleh mahasiswa antara lain, partisipasi dalam diskusi, mengemukan
pendapat, melakukan presentasi, melihat obyek secara nyata, menyimak dan
mendengarkan.
4.1 Tutorial (2 SKS).
Pembelajaran tutorial dengan beban studi 2 SKS, artinya kegiatan ini terdiri dari:
a. Kegiatan tatap muka 2 x 16 x 50 menit
b. Kegiatan penugasan terstruktur 2 x 16 x 50 menit
c. Kegiatan mandiri 2 x 16 x 50 menit
Pembelajaran tutorial pada blok ini membahas 4 topik bahan kajian, masing-masing
menggunakan skenario masalah sebagai stimulus pembelajaran. Keempat topik tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Pertumbuhan Gigi
b. Pertumbuhan Jaringan Lunak RM
c. Perkembangan Oklusi
d. Cacat Bawaan
Pelaksanaan tutorial pada setiap topik bahan kajian dibagi menjadi dua tahap yaitu diskusi
tutorial dan pleno. Jadi beban belajar mahasiswa untuk setiap topik kajian adalah, diskusi
tutorial 2 x tatap muka @ 150 menit, kegiatan mandiri 2 x 60 menit, pleno/kuliah pakar 2 x
50 menit, penugasan terstruktur (membuat laporan tutorial) 2 x 60 menit. Laporan tutorial
diserahkan kepada tutor pembimbing paling lambat satu minggu setelah diskusi tutorial
kedua.
4.1.1 Diskusi tutorial
Pada kegiatan tutorial, mahasiswa belajar berdasarkan masalah (problem-based learning).
Kegiatan belajar ini dilaksanakan dengan mengacu pada modul yang berisi skenario
masalah yang berguna sebagai trigger atau pemicu, selanjutnya pembelajaran dilakukan
melalui diskusi tutorial. Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 10-15 mahasiswa
dan dipandu oleh tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam diskusi tutorial, satu
skenario diselesaikan dalam dua kali pertemuan dengan selang waktu 2 hari. Diskusi
dilakukan dengan metode seven jumps ( tujuh langkah) yang terdiri:
5. BAHAN BACAAN
1. van Resburg BG Jansen. 1995. Oral Biology. Quintessence Publishing Co.Inc.
Germany
2. K Avery and D J Chiego, 2005, Essentials of Oral Histology and Embryology: a
Clinical Approach (3nd Edition), Mosby
3. Nanci A., 2012, Ten Cate's Oral Histology: Development, Structure, and
Function, 8th Edition, Mosby
4. Roth GI. Calmes R. 1981. Oral Biology. The CV Mosby Company. United States
of America
5. Shuttleworth A., D. K. Whittaker, David B. Ferguson , 2000, Oral Bioscience ,
Churchill Livingstone
nd
6. Cole AS. Eastoe JE. 1994. Biochemistry and Oral Biology 2 ed. A Member of
the Reed Elsevier plc Group, London
7. Barry Berkovitz, Bernard Moxham, Roger Linden, Alastair Sloan, 2010, Master
Dentistry Volume 3 Oral Biology: Oral Anatomy, Histology, Physiology and
Biochemistry, Churchill Livingstone
8. Davis, WL., 1986, Oral Histology (cell Structure and Fucntion), W.B., Saunders
Company, Philadelphia
9. Mjor IA., Fejerkov O, 1991, Embriologi dan histologi Rongga mulut (Human
Oral Embryology and Hystology), Alih Bahasa drg Lilian Yuwono, Widya
Medika, Jakarta
10. Thompson Hamish, 1992, Oklusi (Alih Bahasa T Suta dan Lilian Yuwono),
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Kegiatan pembelajaran
Bobot nilai
1
2
Tutorial
Perkuliahan
40%
40%
Praktikum
20%
Total
100%
4,00
80
Istimewa
AB
3,50
75 AB < 80
Sangat Baik
3,00
70 B < 75
Baik
BC
2,50
65 BC < 70
Cukup Baik
2,00
60 C < 65
Cukup
CD
1,50
55 CD < 60
Kurang
1,00
50 D < 55
DE
0,50
45 DE < 50
0,00
< 45
Sangat Kurang
Penilaian Tutorial
Nama Topik
Nilai diskusi
(60%)
Laporan
(40%)
1. Pertumbuhan Gigi
2. Pertumbuhan Jaringan Lunak RM
3. Perkembangan Oklusi
4. Cacat Bawaan
Nilai akhir Tutorial
100%
Penilaian proses diskusi tutorial dilaksanakan pada saat tatap muka tutorial menggunakan
rubrik penilaian yang telah disediakan. Laporan dikumpulkan setelah pleno.
Penilaian Perkuliahan
Nama Topik
Bobot (%)
7.143
7.143
PERKEMBANGAN KRANIOFASIAL
7.143
7.143
7.143
7.143
7.143
7.143
ERUPSI GIGI
7.143
7.143
7.143
7.143
CACAT BAWAAN
7.143
PROSES MENUA
7.143
Nilai akhir Perkuliahan
Nilai akhir
100%
Penilaian Praktikum
Bobot (%)
Nilai posttest
1. Biologi Kedokteran
20
2. Histologi
30
3. Biologi Mulut
50
Nilai akhir Praktikum
Nilai akhir
100%
7. JADWAL TUTORIAL
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Kelompok 7
Kelompok 8
Kelompok 9
Kelompok 10
Minggu I
PR
Minggu II
NF
YY
DE
PR
YY
NF
PR
NH
NF
YC
AK
ZH
ST
DE
YC
AK
ZH
YY
DE
YC
AK
PR
YY
DE
YC
AS
NH
NF
ST
AS
NH
ZH
ST
AS
AK
ZH
ST
Tutor:
PR = Dr. Purwanto, drg., M.Kes (082132474418)
YY = Yenny Yustisia, drg., M.Biotech (082330522324)
DE = Dr. Didin Erma Indahyani, drg., MKes (082140264499)
YC = Yani Corvianindya Rahayu, drg., MKG (087857998385)
AK = Dr. Atik Kurniawati, drg., M.Kes (081357680596)
ZH = Dr. Zahreni Hamzah, drg., MS (08123482426)
ST = Suhartini, drg., M.Biotech (08123455554)
AS = Amandia Dewi Permana Shita, drg., M.Biomed (081336012472)
NH = Nuzulul Hikmah, drg., M.Biomed (082141274796)
NF = Nadie Fatimatuzzahro, drg., M.Biomed (081336265555)
!
Gambar 1. Tongue tie
Dokter menjelaskan bahwa perkembangan lidah diawali dengan terbentuknya
pharyngeal arches yang disebut juga branchial arches, adalah struktur embrio yang
memainkan peran besar dalam pengembangan daerah kepala dan leher. Pada akhir
minggu keempat kehamilan, di bagian dasar faring, ada suatu bentukan yang
menjadi petanda pertama dari perkembangan lidah. Bentukan ini disebut
median bud tongue. Perluasan arches faringeal membentuk berbagai tonjolan yang
akhirnya berfusi dan membentuk foramen caecum, dua peninggian disebut copula dan
hypobranchial eminence (tuberculum impar). Copula pada akhirnya tumbuh menyeluruh
dari hypobranchial eminence. Bagian median pharingeal dari organ kemudian
bergabung di sulkus terminal. Lidah tumbuh meluas ke dalam rongga mulut, bagianbagian jaringan tersebut akhirnya menggabung sehingga batas-batasnya tidak terdeteksi
lagi.
Seorang ibu datang ke klinik untuk mengkonsultasikan gigi anak perempuannya usia 5
tahun, terdapat celah diantara gigi geliginya, padahal ketika giginya baru tumbuh lengkap,
rapi tanpa celah. Ibu tersebut menanyakan apakah celah celah diantara gigi tersebut perlu
dilakukan perawatan dan apakah penyebabnya? Pemeriksaan klinik diketahui keadaan gigi
adalah fase geligi sulung, terdapat diastema antara gigi geligi anterior. Dokter gigi
menjelaskan bahwa tipe gigi geligi sulungnya adalah spaced primary dentition (open),
yang merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangan oklusi gigi. Diastema itu
disebut dengan physiological spacing atau developmental spacing, yang mempunyai
beberapa jenis space. Diastema tersebut menguntungkan karena akan membantu
perkembangan oklusi normal pada gigi geligi permanennya. Apabila gigi tidak mempunyai
diastema, maka akan menyebabkan maloklusi, bisa juga terjadi crowded, oleh karena gigi
permanen mempunyai ukuran yang lebih besar.