Restorative Dentistry
Tutorial 4
Website :www.umy.ac.id
Nama Anggota Kelompok:
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial dengan baik dengan judul “Laporan
Plenary Discussion Blok 14 skenario PBL 2” Sebagai laporan akhir di blok 14. Sholawat
dan salam juga kami junjungkan kepada nabi besar kami Muhammad SAW yang telah
membawa kami dari jaman jahiliyah menuju ke jaman yang terang. Dunia ini menjadi terang
karena usaha keras beliau dalam memberi nasehat kepada umat-Nya. Kami menyadari bahwa
laporan ini jauh dari kata sempurna. Jadi, kami meminta maaf apabila ada kesalahan dan
penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran.
Di kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
2. Orangtua, yang selalu mendoakan kami dan mendukung kami
3. drg. Yusrini Pasril, Sp. KG selaku tutor kami
4. Semua orang yang terlibat dalam penulisan laporan ini
Semoga Allah membalas kebaikan orang orang yang selalu mendukung kami untuk
menulis laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin
Tutorial 4
Skenario
Tomi, Tono, and Tiko 20 years old came to dentist to have a tooth treatment. Tomi was filled
with temporary filling and 3 days later he came to have a tooth control to treatment. The dentist
gave him medicine after the pain dissapeared, the dentist did the permanent filling. Tono was
filled with temporary filling, 2 weeks after he came back to have a tooth control treatment, and
the dentist filled permanent filling. The filling material had same color with his tooth. Tiko was
filled with base material then directly filled permanent filling (the colour of permanent filling
material was silver) in one visit dental treatment.
I. Klarifikasi istilah
a. Temporary filling: tumpatan sementara
b. Permanent filling: tumpatan permanen
II. Penetapan masalah
1) Macam bahan base tumpatan
2) Jenis tumpatan
3) Macam dan klasifikasi material tumpatan
4) Indikasi dan kontraindikasi dari material tumpatan
5) Kelebihan dan kekurangan dari material tumpatan
6) Bahan tumpatan permanen apa saja yang dipakai pada skenario
7) Cara manipulasi material tumpatan
8) Alat dan bahan yang digunakan
Contoh
- calcium hydroxide: memiliki sifat melindungi dentin dan pulpa dari iritasi karena
terdapat kemampuan sealin yang dimiliki, menstimulasi pembentukan dentin
reparative atau dentin sekunder, dan juga memilik efek bakteriostatik atau
bakteriosidal karena sifat basanya juga memiliki efek antiseptik dari etilen toluende
sulfonamide. Kompatibel dengan segala bahan restorasi.
- zinc oxide eugenol: paling sering dipakai dan tidak mengiritasi pH nya mendekati 7.
ZOE dapat meminimalkan kebocoran mikro dan memberikan perlindungan pada
pulpa. Sering digunakan untuk merawat lesi karies yang besar.
- Semen seng fosfat: kekuatan kompressinya sangat baik namun dapat mengiritasi
pulpa.
- Semen silicofosfat: hibrid dari semen seng fosfat dan silica
- GIC tipe 3 lining & base
2) Jenis-jenis tumpatan
- Direct (plastis) : tumpatan yang secara langsung dikerjakan oleh dokter gigi kepada
pasien tanpa melalui proses laboratorium. Dibagi menjadi 2, logam dan non-logam.
Ex: amalgam, RK, GIC.
- Indirect (rigid) : tumpatan yang melalui proses pencetakan gigi dan proses lab. Dibagi
menjadi reparasi ekstracoronal, intracoronal, interradikuler. Ex: porcelain, alloy emas,
alloy logam, logam berlapis porcelain, crown inlay dan onlay.
Inlay: tumpatan rigid yang tumpatkan di kavitas diantara tonjol. Indikasinya untuk
kavitas yang kecil
Onlay: diindikasikan untuk kavitas yang melibatkan cups 1 atau lebih.
- Sementara: fletcher. Zinc oxide eugenol
- Semi permanen: silicate (dipakai untuk anterior, karena dapat larut dalam cairan
mulut tetapi bahannya lebihy kuat dari tumpatan sementara)
- Permanen: RK, GIC, amalgam
RESIN KOMPOSIT
a) packable : biasanya untuk kavitas klas I, II, VI, butuh aktivasi sinar
b) flowable: butuh aktivasi sinar, viskositas rendah, mempunyai modulus elastisitas
rendah.
Klasifikasi amalgam:
Kontraindikasi
Resin komposit:
a) Caries meluas sampai dentin
b) Tumpatan posterior
c) Lesi resiko karies yang tinggi
d) Lesi distal dari premolar dan kaninus
e) OH yang buruk
Amalgam:
a) Estetik pada gigi dipertimbangkan ( gigi anterior)
b) Preparasi klas 1 dan 2 yang sangat kecil
c) Pasien yg memiliki riwayat alergi pada merkuri atau komponen amalgam lainnya
GIC:
a) Restorasi yang membutuhkan sifat fisik & estetik
b) Kavitas pada daerah yang menerima tekanan tinggi
c) Karies klas 3 dan 4 karena membutuhkan bahan yang lebih kuat dari GIC
Kekurangan
AMALGAM:
a) Estetiknya kurang
b) Mengandung merkuri
c) Dapat ekspansi, bias membuat gigi ngilu
d) Penghantar panas
e) Bisa korosi, menyebabkan tarnish(perubahan warna pada gigi)
f) Dapat timbulnya potensi alergi
g) Kurangnya adhesi kimia dan mekanik untuk struktur gigi
h) Memilki tingkat karies sekunder yang tinggi
i) Menyebabkan amalgam tatoo, terjadi penyerapan warna dari amalgam ke
jaringan sekitar mukosa rongga mulut
Resin Komposit :
a) Microleakage
b) Shrinkage
c) Dapat mengabsorbsi air
d) Lebih mudah pecah
e) Pengaplikasiannya sulit
f) Lebih mahal dibandingkan amalgan
g) Lebih cepat aus dibandingkan amalgam
h) Teknik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit
GIC :
a) Compresive strenght kurang
b) Ketahan terhadap abrasi kurang
c) Mudah larut dalam saliva
d) Kuran estetik dibandingkan RK, karena stabilitas warnanya kurang
e) Kasar
f) Tingginya porositas dan disintegritas dalam rongga mulut
Kelebihan
Amalgam:
a) Sifat fisik paling kuat dari semua material
b) Paling murah
c) Tahan lama
d) Mudah dimanipulasi
e) Adaptasi marginal yang baik
f) Biokompatibel
g) Tahan dengan keausan
h) Dapat diselesaikan dengan sekali kunjungan
Resin Komposit :
a) Sewarna dengan gigi
b) Sifat fisik lebih kuat dari pada GIC
c) Biokompatibel
d) Tidak korosi
e) Cukup kuat tahan lama
f) Tekanan kunyah yang tidak terlalu besar pada ukuran tambalan kecil hingga
sedang
g) Bisa digunakan untuk semua gigi
h) Membutuhkan sedikit pengambilan jarigan gigi yang sehat
i) Perbaikan dapat dilakukan dengan mudah
GIC:
a) Anti kariogenik, karena fluoride release
b) Biokompatibel
c) Manipulasi mudah
d) Memiliki perlekatan yang bagus dengan struktur gigi
e) Retensi cukup tinggi
f) Preparasi yang minimal dan waktu kerja singkat