Anda di halaman 1dari 11

Laporan Plenary Discussion Blok 14

Restorative Dentistry

Tutorial 4

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

Telp. (0274) 387656, Fax (0274) 387646

Website :www.umy.ac.id
Nama Anggota Kelompok:
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial dengan baik dengan judul “Laporan
Plenary Discussion Blok 14 skenario PBL 2” Sebagai laporan akhir di blok 14. Sholawat
dan salam juga kami junjungkan kepada nabi besar kami Muhammad SAW yang telah
membawa kami dari jaman jahiliyah menuju ke jaman yang terang. Dunia ini menjadi terang
karena usaha keras beliau dalam memberi nasehat kepada umat-Nya. Kami menyadari bahwa
laporan ini jauh dari kata sempurna. Jadi, kami meminta maaf apabila ada kesalahan dan
penulis berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran.
Di kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
2. Orangtua, yang selalu mendoakan kami dan mendukung kami
3. drg. Yusrini Pasril, Sp. KG selaku tutor kami
4. Semua orang yang terlibat dalam penulisan laporan ini

Semoga Allah membalas kebaikan orang orang yang selalu mendukung kami untuk
menulis laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca. Aamiin

Yogyakarta, 10 Juli 2019

Tutorial 4
Skenario

Tomi, Tono, and Tiko 20 years old came to dentist to have a tooth treatment. Tomi was filled
with temporary filling and 3 days later he came to have a tooth control to treatment. The dentist
gave him medicine after the pain dissapeared, the dentist did the permanent filling. Tono was
filled with temporary filling, 2 weeks after he came back to have a tooth control treatment, and
the dentist filled permanent filling. The filling material had same color with his tooth. Tiko was
filled with base material then directly filled permanent filling (the colour of permanent filling
material was silver) in one visit dental treatment.

I. Klarifikasi istilah
a. Temporary filling: tumpatan sementara
b. Permanent filling: tumpatan permanen
II. Penetapan masalah
1) Macam bahan base tumpatan
2) Jenis tumpatan
3) Macam dan klasifikasi material tumpatan
4) Indikasi dan kontraindikasi dari material tumpatan
5) Kelebihan dan kekurangan dari material tumpatan
6) Bahan tumpatan permanen apa saja yang dipakai pada skenario
7) Cara manipulasi material tumpatan
8) Alat dan bahan yang digunakan

III. Klarifikasi masalah


1) Macam Bahan base tumpatan
Biasanya ketebalannya 1-2 mm. Digunakan untuk memberikan pelindungan thermal
untuk pulpa dan menambah hubungan mekanis untuk restorasi dengan mendistribusikan
stress lokal dari restorasi ke permukan dentin di bawahnya.
- High streght: tahan terhadap thermal ex: zinc phospate& zinc polycarboxilate
- Low streght : kekuatannya rendah, efek terapeutik pada pulpa

Contoh

- calcium hydroxide: memiliki sifat melindungi dentin dan pulpa dari iritasi karena
terdapat kemampuan sealin yang dimiliki, menstimulasi pembentukan dentin
reparative atau dentin sekunder, dan juga memilik efek bakteriostatik atau
bakteriosidal karena sifat basanya juga memiliki efek antiseptik dari etilen toluende
sulfonamide. Kompatibel dengan segala bahan restorasi.
- zinc oxide eugenol: paling sering dipakai dan tidak mengiritasi pH nya mendekati 7.
ZOE dapat meminimalkan kebocoran mikro dan memberikan perlindungan pada
pulpa. Sering digunakan untuk merawat lesi karies yang besar.
- Semen seng fosfat: kekuatan kompressinya sangat baik namun dapat mengiritasi
pulpa.
- Semen silicofosfat: hibrid dari semen seng fosfat dan silica
- GIC tipe 3 lining & base

2) Jenis-jenis tumpatan
- Direct (plastis) : tumpatan yang secara langsung dikerjakan oleh dokter gigi kepada
pasien tanpa melalui proses laboratorium. Dibagi menjadi 2, logam dan non-logam.
Ex: amalgam, RK, GIC.
- Indirect (rigid) : tumpatan yang melalui proses pencetakan gigi dan proses lab. Dibagi
menjadi reparasi ekstracoronal, intracoronal, interradikuler. Ex: porcelain, alloy emas,
alloy logam, logam berlapis porcelain, crown inlay dan onlay.
Inlay: tumpatan rigid yang tumpatkan di kavitas diantara tonjol. Indikasinya untuk
kavitas yang kecil
Onlay: diindikasikan untuk kavitas yang melibatkan cups 1 atau lebih.
- Sementara: fletcher. Zinc oxide eugenol
- Semi permanen: silicate (dipakai untuk anterior, karena dapat larut dalam cairan
mulut tetapi bahannya lebihy kuat dari tumpatan sementara)
- Permanen: RK, GIC, amalgam

3) Macam dan klasifikasi material tumpatan

RESIN KOMPOSIT

Merupakan gabungan 2 bahan atau lebih yang memiliki keunggulan(anusavice,2003).


Cara berikatannya dengan gigi : mikromekanik

Diklasifikasikan berdasarkan polimerisasinya:


a) Self cure/ auto cure: secara kimiawi, terdiri dari 2 pasta, pasta yang pertama
terdiri initiator(benzoyl peroxide) dan yg kedua berisi aktivator(tertiari amine).
Ketika kedua bahan dicampur amin bereaksi dengan benzoyl peroxide dan
membentuk radikal bebas lalu pengerasan dimulai
b) Light cure: di polimerisasi dengan cara sinar, bentuknya suatu pasta yang ada
pada tube. Mengeras ika diaplikasikan sinar, sinar bluelight dengan panjang
46nm, mengapa bisa dipolimerirasi? Karena resin memiliki fotoinisiator yang
dinamakan chamferquinon yang akan bereaksi dengan akselerator(amine
organik). Jika tidak di light resin tidak bisa bereaksi.
c) Dual cure: merupakan sistem 2 pasta, mengandung inisiator dan aktivator, bisa
mengeras tanpa cahaya tetapi tidak sempurna

Klasifikasikan berdasarkan fillernya:


a) Microfiller
b) macrofiller
c) hybrid: gabungan dari 2 bahan filler
d) nanohybrid
e) midifiller
f) nanofiller

Klasifikasikan berdasarkan sediannya:

a) packable : biasanya untuk kavitas klas I, II, VI, butuh aktivasi sinar
b) flowable: butuh aktivasi sinar, viskositas rendah, mempunyai modulus elastisitas
rendah.

Resin komposit memiliki struktur:

a) Matrix(organik) : BISGMA (viskositas tinggi), UEDMA, TEGDMA. BISGMA


memiliki viskositas yang tinggi makanya perlu ditambahkan TEGDMA karena
viskositasnya lebih rendah.
b) Filler(anorganik): Microfiller, macrofiller, hybrid, nanofiller. Banyaknya partikel
filler mempengaruhi sifat fisik dan mekaniknya. Meningkatnya ukuran filler maka
keausannya semakin rendah. Semakin besarnya ukuran filler maka berbanding
lurus dengan high strength
c) Coupling agent: untuk menyatukan filler dan matrix

GIC (GLASS IONOMER CEMENT)


Berikatan secara kimia dengan struktur gigi.

A) Konvensional: GIC murni, banyak mengeluarkan flouride


B) RM-GI: compomer dan giomer

Memiliki 9 tipe menurut kegunaanya:

a) Tipe I luting: buat sementasi crown, bridge, inlay,


b) Tipe II restoratif:
Tipe II.1 : estetik
Tipe II.2: sifat fisik
c) Tipe III lining & base:
- Lining: sebagai thermal barier dibawah restorasi metal.
- base: sebagai dentin substitute untuk dentin kombinasi dengan RK pada saat
laminasi
d) Tipe IV fissure sealant
e) Tipe V Orthodontic cement
f) Tipe VI core buildup
g) Tipe VII flouride realese
h) Tipe VIII ART
i) Tipe IX decidui restorations
AMALGAM
Campuran dari beberapa logam atau alloy seperti merkuri, perak(Ag), timah. Berikatan
secara makromekanik dengan struktur gigi.
Perak: Sebagai elemen utama dalam reaksi, untuk menurunkan creep.
Timah (Sn): mengurangi resisten terhadap tarnish dan korosi
Tembaga(Cu):untuk menaikkan hardness dan strength
Seng(Zn): untuk mencegah masuknya o2 ketika terjadi fusi.
Air raksa: ditambahkan untuk menciptakan kondisi pre-amalgam
Klasifikasi berdasarkan ukuran alloynya:
A) Microcut: 10-30 nm
B) Macrocut: >30 nm

Klasifikasi amalgam:

A) Konvensional (amalgam low-cooper): hanya terdiri dari perak, tembaga,seng,


air raksa
B) Modern(amalgam cooper enriched): ada tambahan high cooper(paladium,
indium dan emas)
Terdapat 3 jenis amalgam high cooper:
1) Admixed reguler
2) Admixed komposisi tunggal
3) Komposisi tunggal

4) Indikasi dan kontraindikasi dari material tumpatan


Indikasi
Resin komposit:
a) Bisa anterior dan posterior, Restorasi klas I-VI
b) Caries pit dan fissure
c) Proximal anterior posterior
d) Restorasi estetik: parsial veneer, penutupan diastema, modifikasi kontur gigi.
e) Sebagai sealent pada restorasi resin preventif
f) Splinting,
g) Semen untuk restorasi indirect resin
Amalgam:
a) restorasi klas I & II inlay
b) restorasi sementara untuk karies control
c) restorasi untuk pembangunan foundation
GIC:
a) Restorasi yang membutuhkan fluoride realese
b) Pada perawatan preventive untuk gigi sulung
c) Restorasi kls I, III, V
d) Pada gigi yang mengalami erosi
e) Penumpatan pit & fisur oklusal
f) Melekatkan orthodontik
g) Sebagai bas yang berikatan kimia dibawah restorasi amalgam

Kontraindikasi
Resin komposit:
a) Caries meluas sampai dentin
b) Tumpatan posterior
c) Lesi resiko karies yang tinggi
d) Lesi distal dari premolar dan kaninus
e) OH yang buruk
Amalgam:
a) Estetik pada gigi dipertimbangkan ( gigi anterior)
b) Preparasi klas 1 dan 2 yang sangat kecil
c) Pasien yg memiliki riwayat alergi pada merkuri atau komponen amalgam lainnya
GIC:
a) Restorasi yang membutuhkan sifat fisik & estetik
b) Kavitas pada daerah yang menerima tekanan tinggi
c) Karies klas 3 dan 4 karena membutuhkan bahan yang lebih kuat dari GIC

5) Kelebihan dan kekurangan dari material tumpatan

Kekurangan

AMALGAM:
a) Estetiknya kurang
b) Mengandung merkuri
c) Dapat ekspansi, bias membuat gigi ngilu
d) Penghantar panas
e) Bisa korosi, menyebabkan tarnish(perubahan warna pada gigi)
f) Dapat timbulnya potensi alergi
g) Kurangnya adhesi kimia dan mekanik untuk struktur gigi
h) Memilki tingkat karies sekunder yang tinggi
i) Menyebabkan amalgam tatoo, terjadi penyerapan warna dari amalgam ke
jaringan sekitar mukosa rongga mulut
Resin Komposit :
a) Microleakage
b) Shrinkage
c) Dapat mengabsorbsi air
d) Lebih mudah pecah
e) Pengaplikasiannya sulit
f) Lebih mahal dibandingkan amalgan
g) Lebih cepat aus dibandingkan amalgam
h) Teknik etsa asam bisa melemahkan material polimer komposit
GIC :
a) Compresive strenght kurang
b) Ketahan terhadap abrasi kurang
c) Mudah larut dalam saliva
d) Kuran estetik dibandingkan RK, karena stabilitas warnanya kurang
e) Kasar
f) Tingginya porositas dan disintegritas dalam rongga mulut

Kelebihan

Amalgam:
a) Sifat fisik paling kuat dari semua material
b) Paling murah
c) Tahan lama
d) Mudah dimanipulasi
e) Adaptasi marginal yang baik
f) Biokompatibel
g) Tahan dengan keausan
h) Dapat diselesaikan dengan sekali kunjungan
Resin Komposit :
a) Sewarna dengan gigi
b) Sifat fisik lebih kuat dari pada GIC
c) Biokompatibel
d) Tidak korosi
e) Cukup kuat tahan lama
f) Tekanan kunyah yang tidak terlalu besar pada ukuran tambalan kecil hingga
sedang
g) Bisa digunakan untuk semua gigi
h) Membutuhkan sedikit pengambilan jarigan gigi yang sehat
i) Perbaikan dapat dilakukan dengan mudah
GIC:
a) Anti kariogenik, karena fluoride release
b) Biokompatibel
c) Manipulasi mudah
d) Memiliki perlekatan yang bagus dengan struktur gigi
e) Retensi cukup tinggi
f) Preparasi yang minimal dan waktu kerja singkat

6) Bahan tumpatan permanen apa saja yang dipakai pada scenario


Tomy: GIC , karena sudah sampai dentin dan pasien merasakan sakit jadi perlu fluoride
realese, dan GIC memiliki efek terapeutik.
Tono: Resin komposit, karena tumpatan sewarna gigi
Tiko: Amalgam

7) Tahapan menumpat dari setiap material


Resin Komposit
 gigi diisolasi
 melakukan preparasi menggunakan bur bulat, fisur
 mengaplikasikan cavity cleanser pada gigi yang telah dipreparasi dan dikeringkan
 aplikasikan etsa dengan menggunakan microbrush dan didiamkan selama 10
detik, dibilas dan dikeringkan
 aplikasikan bonding dengan menggunakan microbrush dan disinar -/+ 10 detik
 aplikaiskan bahan RK kedalam kavitas dan di sinar -/+ 20-40 detik
 lakukan countouring, finishing, dan polishing
GIC
 Preparasi terlebih dahulu sesuai dengan bentuk kavitas menggunakan bur bulat
dan fisur atau sesuai kebutuhan.
 Kavitas diisolasi, dibersihkan menggunakan cavity clenser kemudian dikeringkan
 Mengaplikasikan dentin kondisioner menggunakan cotton pallete selama 10 detik,
kemudian bilas dan keringkan
 Manipulasi GIC, mengaduk powder dan liquid 1:2 diatas paperpad menggunakan
spatula agate
 Aplikasikan GIC pada kavitas, dibentuk sesuai anatomi, kemudian ditunggu
hingga setting
 Lakukan finishing dan polishing
 Cara aplikasi GIC tipe II & III:
kavitas yang akan ditumpat dipersiapan sehalus mungkin
 Aplikasikan asam poliakrilat 10 % selama 10 detik
 Bersihkan dan keringkan dengan air selama 10 detik
 Letakan GIC yang telah dimanipulasi menggukan syringe
 Letakkan matrix untuk mendapatkan adaptasi yang baik antara tumpatan
dengan email tunggu hingga mengeras
 Bersihkan kelebihan GIC disekitar kavitas
 Lepaskan matrix dan lindungi tumpatan dengan resin sealant
 Haluskan tumpatan jika diperlukan menggunakan bur steel
 Evaluasi tumpatan setelah seminggu
Amalgam
 Manipulasi: perbandingan antara alloy dan merkuri 5:7 atau 5:8
 Triturasi, pencampuran manual dengan menggunakan mortar dan pastel
 Pemcampuran secara mekanis alloy dan merkuri dalam perbandingan yang tepat
dapat dicampur secara mekanis didalam kapsul baik dengan atau tanpa
menggunakan pastel plastik atau stainless steel. Pengadukan selama 60 detik,
apabila bahan tumpatan sudah mengkilat dan menempel di dinding mortar berati
sudah homogeny
 Kondensasi, bahan yang telah dicampur kemudian dimasukkan kedalam kavitas,
sebagian demi sebagian menggunakan alat kondensor
 Trimming dan carving
 Pemolesan, amalgam konvensional baru dapat dipoles paling cepat 24 jam setelah
penambalan yaitu saat tambalan cukup kuat. Amalgam yang kaya cuprum lebih
cepat mendapatkan kekuatannya

8) Alat dan bahan yang digunakan


GIC
Bahan: powder dan liquid 1:2/ sesuai intruksi pabrik, dentin conditioner, cavity
cleanser
Alat: spatula agate, paper pad, bur preprasi, alat diagnostic set, matrix holder, matrix
band, semen kondensor, plastis instrument,
Amalgam
Alat:bur preparasi, matrix band, matrix holder, amalgamator, kondensor, burnisher,
paperpad, spatula agate, alat diagnostic set
Bahan: GIC tipe 3(lining), amalgam,
Resin Komposit
Bahan: RK, dentin conditioner, cavity cleanser, etsa, bonding
Alat: spatula agate, paper pad, bur preprasi, alat diagnostic set, matrix holder, matrix
band, semen kondensor, plastis instrument, microbrush, light cure, bur finishing dan
polishing.

Anda mungkin juga menyukai