Anda di halaman 1dari 25

Penyimpangan dan Problematika

Aqidah dalam Kehidupan


Masyarakat
Pendahuluan
Islam adalah agama yang lurus dan murni
yaitu agama yang suci serta terhindar dari
pada hal-hal yang kotor, yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW yang berisi
sekumpulan wahyu Allah untuk mengatur
tatanan kehidupan manusia di dunia
Namun walaupun begitu ternyata masih saja
bentuk-bentuk penyimpangan akidah
berkembang dalam kehidupan manusia
SEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN
Kebodohan terhadap aqidah shahihah, karena
tidak mau (enggan) mempelajari dan
mengajarkannya, atau karena kurangnya
perhatian terhadapnya
Umar Radhiallaahu anhu berkata:
Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan
pudar satu demi satu, manakala di dalam
Islam terdapat orang yang tumbuh tanpa
mengenal kejahiliyahan.
SEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN
Taashshub (fanatik) kepada sesuatu yang diwarisi dari
bapak dan nenek moyangnya, sekali pun hal itu batil,
dan mencampakkan apa yang menyalahinya, sekali pun
hal itu benar
Sebagaimana yang difirmankan Allah SWT:
Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa
yang telah diturunkan Allah mereka menjawab:
(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah
kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami.
(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun
nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat petunjuk? (Al-Baqarah:
170)
SEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN

Taqlid buta, dengan


mengambil pendapat manusia
dalam masalah aqidah tanpa
mengetahui dalilnya dan tanpa
menyelidiki seberapa jauh
kebenarannya
SEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN
Ghuluw (berlebihan) dalam mencintai para wali dan
orang-orang shalih, serta mengangkat mereka di atas
derajat yang semestinya, sehingga meyakini pada diri
mereka sesuatu yang tidak mampu dilakukan kecuali
oleh Allah, baik berupa mendatangkan kemanfaatan
maupun menolak kemudharatan
Menjadikan para wali sebagai perantara antara Allah
dan makhlukNya, sehingga sampai pada tingkat
penyembahan para wali tersebut dan bukan
menyembah Allah
Mereka bertaqarrub kepada kuburan para wali itu
dengan hewan qurban, nadzar, doa, istighatsah dan
meminta pertolongan
SEBAB TERJADINYA PENYIMPANGAN
Ghaflah (lalai) terhadap perenungan ayat-ayat Allah
yang terhampar di jagat raya ini (ayat-ayat kauniyah)
dan ayat-ayat Allah yang tertuang dalam KitabNya
(ayat-ayat Quraniyah).
Di samping itu, juga terbuai dengan hasil-hasil
teknologi dan kebudayaan, dan mengira bahwa itu
semua adalah hasil kreasi manusia semata, sehingga
mereka mengagung-agungkan manusia serta
menisbatkan seluruh kemajuan ini kepada jerih payah
dan penemuan manusia semata sehingga melupakan
Allah SWT
Padahal Allahlah yang menciptakan kamu dan apa
yang kamu perbuat itu. (Ash-Shaffat: 96)
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
SYIRIK. Syirik kata dasarnya adalah syarika yang berarti
jadilah ia berteman atau bersekutu (shra syarkan)
kemudian ditambah awalan hamzah menjadi asyraka
yang berarti menyekutukan atau menjadikan sesuatu
(yang satu) menjadi dua (jaala syarkan). Dalam islam
syirik di artikan dengan keyakinan Tuhan banyak
Dalam Tauhid, syirik di manakan sebagai suatu
keyakinan bahwa terdapat kekuatan lain bersama Allah
dalam pelaksanaan taqdir dan pengaturan alam.
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
Syirik juga diartikan ialah percaya, bahwa ada
yang memberi bekas selain Allah dan percaya
bahwa ada sesuatu yang mempunyai
kekuasaan yang mutlak selain Allah
Hal ini seperti Itiqad (kepercayaan) orang-
orang yang mengabdi kepada berhala dan
meminta kepadanya dalam hal-hal yang tidak
disanggupi oleh perbuatan manusia
Inilah syirik yang dilakukan oleh kaum watsani
(penyembah berhala, tugu dan sebagainya)
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
Sementara Syeikh Abdurrahman as-Saadi memberikan
definisi sebagai berikut: bahwa seorang hamba yang
memalingkan satu jenis dari beberapa jenis ibadah bagi
selain Allah. Maka setiap keyakinan, perkataan,
ataupun perbuatan yang telah ditetapkan perkaranya
oleh syara lalu ia berpaling bagi Allah dan keesaan
Tauhid, Iman, serta Ikhlas maka ia berpaling bagi selain
Allah maka adalah syirik bahkan kufur
Jadi seseorang yang melakukan ibadah atau amaliyah
dengan tujuan selain Allah tanpa diikuti dengan
keesaan tauhid, iman, serta ikhlas maka dia dipandang
syirik
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
Syirik ada yang mengklasifikasikan kepada dua,
yaitu syirik akbar (besar) dan syirik asghar (kecil).
Syirik akbar adalah dapat mengeluarkan
pelakunya dari jalan islam dan baginya wajib
kekal di dalam neraka, dan haram pula untuknya
surga hal ini apabila ia mati dalam keadaan syirik
Syirik asghar, ia tidak sampai mengeluarkan
pelakunya dari Islam, tetapi ia termasuk sebesar-
besarnya diantara dosa yang paling besar
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
Bentuk syirik:
1. Bersumpah kepada selain Allah
Dari Ibnu Umar ia berkata, telah
bersabda Nabi SAW: Barang siapa
yang bersumpah dengan seuatu
selain Allah, maka sungguh ia telah
syirik
2. Menggantung Jimat
Dari Uqbah bin Amir, telah bersabda
Rasulullah SAW, siapa yang
menggantungkan jimat (tamimah) maka ia
telah syirik
3. Rukyah dan Pelet, kedua hal ini juga
tergolong kepada syirik, sebagaimana yang
telah dituturkan Nabi SAW, dari zainab isteri
Abdullah dari Abdullah ia berkata, aku
mendengar Rasulullah bersabda:
sesungguhnya rukyah, jimat, dan pelet itu
adalah syirik
Terkait Rukyah, ulama sepakat
membolehkankannya asalkan memenuhi tiga
syarat seperti yang dikatakan al-Suyth, yaitu:
a. Menggunakan kalam Allah (al-Quran) atau nama
dan sifat-sifat-Nya,
b. Dengan bahasa arab atau dengan bahasa yang
diketahui atau dipahami maknanya,
c. Mengitiqadkan bahwa rukyah itu tidak memberi
bekas, kecuali dengan kekuasaan Allah taala
4. Menyembelih untuk selain Allah, ada orang yang
pergi kepada tukang sihir supaya dia mengobati
penyakitnya. Tukang sihir tersebut meminta
seekor hewan darinya dengan sifat-sifat tertentu
(ayam hitam mulus tidak ada warna putihnya,
misalnya) dan sejenisnya. Kemudian dia
menyembelihnya dan melumurkan darahnya
pada orang yang sakit, untuk meminta keridhaan
Jin
Dari Ali bin Abi Thlib ia berkata, aku pernah
mendengar Rasulullah SAW bersabda: Allah
melaknat orang yang menyembelih untuk selain
Allah.
5. Sihir dan perdukunan, tidak diragukan lagi bahwa
kedua hal ini merupakan perbuatan syirik yang
melibatkan Jin dan Setan sebagai teman dan
pembantu mereka
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau
bersabda: barang siapa yang melakukan sihir
maka sungguh ia telah syirik
Sihir adalah suatu aksi yang dilakukan penyihir
untuk menutupi kebatilan dan
mencampuradukannya dengan kebenaran yang
sedikit melalui cara tipu daya
6. Keyakinan Terhadap Bintang, sebagian
orang membuka surat kabar untuk
melihat keberuntungan hari ini Bintang
anda (Zodiak).
Orang itu melihat tanggal lahir dan
bintangnya, kemudian ia memperhatikan
yang ditulis peramal untuknya tentang
keberuntungannya hari ini lalu ia
terkesan mempercayainya
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
BIDAH. Bidah merupakan segala sesuatu yang
dibuat-buat oleh sebagian orang yang dulunya
tidak ada menjadi ada
Sebagaimana juga yang telah di katakan oleh Asy
Syathibi yang dikutip oleh Hasbi Ash Shiddiqi,
yaitu segala sesuatu yang
diada-adakan dalam bentuk yang belum ada
contohnya
Pekerjaan menciptakan bidah dalam bahasa arab
dinamai ibtida. Barang yang dibuat itu, dinamai
bidah, demikian juga rupa dan kelakuannya
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
Bidah menurut definisi syari adalah setiap
orang yang menyembah Allah taala tanpa
syariat yang Dia tetapkan, baik itu dalam
akidah, ucapan, dan perbuatan. Barang siapa
menyembah Allah tanpa syariat yang
ditetapkan-Nya, bak dari segi akidah, ucapan,
atau perbuatan maka ia adalah seorang
Mubtadi (pelaku)
Sabda Rasul Riwayat Muslim:
Barang siapa yang mengadakan dalam urusan kami
ini, yang tidak ada didalamnya, maka yang diadakan
itu tertolak
Menurut Al-Bani seperti yang dikutip Wahid
Abdussalam, bidah yang ditetapkan kesesatannya
oleh syara, ialah:
1) segala yang bertentangan dengan sunnah berupa
ucapan, pebuatan atau keyakinan , walaupun berasal
dari ijtihad,
2) segala perkara yang digunakan untuk mendekatkan
diri kepada Allah, sedangkan Rasul telah
melarangnya,
3) segala perkara yang tidak mungkin di syariatkan
kecuali dengan nash, sedangkan tidak ada nash
atasnya, maka ia adalah bidah, kecuali amalan
yang berasal dari sahabat
4) apa yang dicap sebagai peribadatan dari
kebiasaan kaum kafir
5) apa yang ditetapkan sebagian ulama tentang
kesunahannya, padahal tidak ada dalilnya
6) segala ibadah yang tatacaranya tidak disebutkan
kecuali dari hadis dhaif atau maudhu
7) berlebih-lebihan dalam ibadah
8) segala ibadah yang disyariatkan oleh syari,
tetapi manusia membatasinya dengan beberapa
batasan, seperti tempat, waktu, cara atau bilangan
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
Pluralisme agama adalah suatu paham yang
mengajarkan bahwa semua agama adalah
sama dan karenanya kebenaran setiap agama
adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk
agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya
agamanya saja yang benar sedangkan agama
yang lain salah
Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa
semua pemeluk agama akan masuk dan hidup
berdampingan di surga
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH
Liberalisme agama adalah
memahami nash-nash agama (al-
Quran dan Sunnah) dengan
menggunakan akal pikiran yangg
bebas; dan hanya menerima
doktrin-doktrin agama yang sesuai
dengan akal pikiran semata
BENTUK PENYIMPANGAN AQIDAH

Sekularisme agama adalah


memisahkan urusan dunia dari
agama; agama hanya digunakan
untuk mengatur hubungan pribadi
dengan Tuhan, sedangkan hubungan
sesama manusia diatur hanya
dengan berdasarkan kesepakatan
sosial
BAGAIMAN MENGHINDARKAN DIRI
DARI PENYIMPANGAN
Terus mendekatkan diri kepada Allah
Belajar aqidah dabn ajaran Islam lainnya dengan
benar dan bersumber pada rujukan yang benar
Mengamalkan ajaran Islam dengan benar dan
didasarkan dalil yang bersumber dari al-Quran
dan as-Sunnah
Bergaul dengan orang sholeh; orang yang
memiliki pemahaman dan pengamalan Islam
dengan benar

Anda mungkin juga menyukai