Dosen pengampu:
Gesit Yudha, M. Ip
Disusun oleh:
Syahrul Kurniawan 1831010105
Ayu Octyana Putri 1831010132
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halama
n
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian......................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Tauhid.............................................................. 3
2.2 Enam Perkara Ilmu Tauhid........................................... 3
2.3 Unsur-Unsur Agama Islam yang Perlu Ditanamkan.... 5
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Tauhid................. 5
3.2 Hal-Hal yang Dapat Mengurangi Sikap Tauhid........... 6
3.3 Tauhid Sebagai Rumus Utama Pengalaman
Berkeagamaan.............................................................. 7
BAB IV ANALISIS
4.1
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
3. Iman kepada kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul
sebagai petunjuk bagi hamba-hamba-Nya.
4. Iman kepada malaikat-malaikat Allah dengan mengetahui nama-nama dan
tugas masing-masing dari mereka.
5. Iman kepada hari akhir dengan memercayai kepastian akan datangnya hari
dimana semua manusia dbangkitkan dari kuburnya.
6. Iman kepada qadla dan qadar Allah SWT, dengan meyakini bahwa ketetapan
Allah SWT Yang Maha Bijaksana yang mengatur dengan takdir-Nya semua
yang ada dalam semesta alam ini.
2
Suryani,ira, Jurnal Pendidikan dan konselng…, Hlm. 89.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
Adapun manusia yang murtad yang tidak percaya kepada adanya zat Allah, maka
adalah ia mengingkari nikmat, dan congkak.
Bagi seorang muslim, usaha yang paling penting dan utama untuk menuju
mental yang sehat adalah memantapkan, menguatkan, dan mengokohkan akidah
(tauhid) yang ada dalam dirinya. Sebab, dengan akidah (tauhid) yang kuat, kokoh,
dan mantap, jiwanya akan selalu stabil, pikirannya tetap tenang, dan emosinya
terkendali.5
5
Kastolani, 2016….., Hlm 17.
6
Suryani,ira, Jurnal Pendidikan dan konselng…, Hlm. 91.
6
5. Penyakit hasad atau dengki Hasad tumbuh di hati seseorang apabila ia tidak
senang kepada keberhasilan orang lain. Sikap ini biasanya didahului oleh
sikap yang menganggap diri paling hebat dan paling berhak mendapatkan
segala yang terbaik. Sehingga jika melihat ada orang lain yang kebetulan
beruntung, ia merasa tersaingi.
7
Rakhman, Alwi Bani. 2013.Teologi Sosial Keniscayaan Keberagamaan yang Islami. UIN Sunan
Kalijaka. Yogyakarta. Vol. XIV No. 2. Hlm 164.
8
Rakhman, Alwi Bani. Loc. Cit.,
7
Pengalaman keagamaan Islam memang mempunyai konsekuensi besar bagi
sejarah Islam. Semangat wawasan Islam mendorong seorang Muslim ke atas
panggung sejarah, untuk mewujudkan di dalamnya pola Ilahi yang telah diberikan
Nabi kepadanya. Semuanya dikemukakan untuk menggaungkan, sebagaimana
dalam al-Qur’an, ‘menjadikan kalimat Ilahi menjadi yang terunggul’.9
Kita telah melihat bahwa manusia dibebani kewajiban untuk mengubah
dirinya, masyarakat dan lingkungannya agar sesuai dengan pola Ilahi. Dari fakta-
fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa manusia memikul tanggung jawab.
Mematuhi Tuhan, yakni merealisasikan perintah-perintah-Nya dan
mengaktualisasikan sistem-sistem-Nya berarti menuju untuk memperoleh
keberuntungan (fala>h}) dan kebahagiaan. Sebaliknya, tidak berbuat demikian,
berarti mengundang untuk memperoleh hukuman, penderitaan, dan kesengsaraan.
Hak istimewa manusia adalah menjalani kehidupan yang penuh dengan budaya
kosmik dengan kemerdekaan yang dianugerahkan Tuhan kepadanya,
kemerdekaan untuk berkehendak, dan kemerdekaan untuk memilih. Tentunya hal
ini tidak melampaui kadar atau ukuran yang ditetapkan oleh Tuhan.10
9
Rakhman, Alwi Bani. Op. Cit,. Hal.165.
10
Rakhman, Alwi Bani. Loc. Cit.,
8
BAB IV
ANALISIS
9
BAB V
PENUTUP
10
DAFTAR PUSTAKA