Anda di halaman 1dari 8

BID’AH, SIHIR, PENDUKUNAN & PERAMALAN

MAKALAH

Disusun Oleh :

Asir Filard Benbadri 11210810000177

Fachri Alamsyah11210810000178

Muhammad Akbar11210810000181

Zufar Fadhlurrohman 11210810000184

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2021
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Daftar isi ………………………………………………………………..

Bab I: Pendahuluan …………………………………………………….. 3

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 3


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………… 3
1.3 Tujuan ……………………………………………………………… 3

Bab II : Pembahasan ……………………………………..……. 4

2.1 Macam-macam bid’ah ……………………………………………... 4

2.3 Contoh-contoh bid'ah ……………………………………………… 5

2.4 Sihir, perdukunan & peramalan …………………………………… 6

2.5 Perbedaan sihir, perdukunan & peramalan ……………………….. 7

2.6 Contoh-contoh sihit, perdukunan & peramalan …………………… 7

Bab III : Kesimpulan …..……………………………………… 8

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………….. 8

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Hakekat Bid’ah


Ibnu Manzur (2009: 6) dalam bukunya, Lisan al Arab, menjelaskan
bahwa akar kata bid’ah adalah bada’a yang memiliki beragam bentuk
kata lain. Misalnya bid’un (kata kerjanya idtada’a) yang berarti
membuat dan memulai sesuatu yang baru. Bentuk lainnya adalah al-
bid’atu yang berarti sesuatu yang baru. Kata ini ada dalam Al-Quran,
diantaranya dalam Surat Al Baqarah ayat 117,Badiiu’ as-samaawaati
wal ardi (Allah Pencinpta langit dan bumi). Maksudnya adalah Allah
menciptakan tanpa ada contoh atau hal yang sama sebelumnya. Ia
adalah pengada yang belum pernah ada.
Pada pengertian dan konsep di atas, bid’ah adalah segala hal yang
tidak didahului contoh sebelumnya. Artinya secara kebahasaan, tidak
ada batasan urusan bid’ah, bisa hal umum sampai yang berkaitan
dengan agama. Sementara menurut syariat, dalam kitab Risalah Ahlu
al-Sunnah Wa al-Jalamaah, KH Hasyim Asyari mendefinisikan bid’ah
sebagai pembaruan yang khusus dalam perkara agama, seakan hal itu
merupakan jenis ibadah baru dan bagian dari agama, padahal secara
hakikat maupun bentuk tidak. Bid’ah diharamkan dalam Islam.
1.2. Rumusan Masalah
- Mengenal Hukum-hukum bid’ah

1.3 Tujuan
- Menjauhkan kita dari bid’ah, sihir, perdukunan, dan
peramalan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. MACAM-MACAM BID’AH


Bid’ah Mahmudah (terpuji). Bid’ah mahmudah atau
dikenal juga dengan bid’ah hasanah adalah bid’ah yang baik. Artinya,
meskipun mengada-ada atau melebih-lebihkan, perbuatan tersebut
masih sejalan dengan Al Quran, hadits, ijma’, dan qiyas. Bid’ah ini
hukumnya wajib, sunnah, mubah, dan makruh.Salah satu contoh
bid’ah mahmudah adalah kisah yang termaktub dalam sebuah hadits.
Diriwayatkan dari Umar bin Khatab, beliau berkata tentang sholat
tarawih yang mana ia berijtihad untuk melaksanakannya di Masjid
Nabawi dan menugaskan Ubay bin Ka’b untuk menjadi imam.
Padahal, sebelumnya orang mengerjakannya secara terpisah karena
tidak ada aturan mengenai tata caranya.

Bid’ah Madzmumah (tercela). Kebalikan dari bid’ah hasanah,


bid’ah madzmumah merupakan bid’ah yang bertentangan dengan Al
Quran, hadits, ijma’, maupun qiyas. Karena itu, bid’ah madzmumah
hukumnya haram.Misalnya, mengikuti aliran-aliran menyimpang,
terutama terkait aqidah seperti menyatakan Allah punya tangan, kaki,
wajah, dan dapat berjalan atau duduk, sholat menggunakan bahasa
Indonesia, dan lain-lain.
2.2. HUKUM BID’AH
Segala bentuk bid’ah dalam Ad-Dien hukumnya adalah
haram dan sesat, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam
ٌ‫ضالَلَة‬
َ ‫ور فَإ ِ َّن ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة بِ ْد َعةٌ َو ُك َّل بِ ْد َع ٍة‬ ُ ِ ‫“ َو ُمحْ َدثَا‬
ِ ‫ت األ ُم‬
Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang
baru, karena sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid’ah,

4
dan setiap bid’ah adalah sesat“. [Hadits Riwayat Abdu Daud, dan At-
Tirmidzi ; hadits hasan shahih].
Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ً‫َم ْن َع ِم َل َع َمال‬
‫ْس َعلَ ْي ِه أَ ْم ُرنَا فَهُ َو َر ٌّد‬
َ ‫“ لَي‬
Barangsiapa mengadakan hal yang baru yang bukan dari kami
maka perbuatannya tertolak“. Dan dalam riwayat lain disebutkan :
َ ‫َث فِى أَ ْم ِرنَا هَ َذا َما لَي‬
‫ْس ِم ْنهُ فَهُ َو َر ٌّد‬ َ ‫“ َم ْن أَحْ د‬
Barangsiapa beramal suatu amalan yang tidak didasari oleh urusan
kami maka amalannya tertolak“.
Maka hadits tersebut menunjukkan bahwa segala yang diada-
adakan dalam Ad-Dien (Islam) adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah
sesat dan tertolak. Artinya bahwa bid’ah di dalam ibadah dan aqidah
itu hukumnya haram.

2.3. CONTOH-CONTOH BID’AH


Bid’ah terkait pokok ibadah Bid’ah ini adalah bentuknya
mengadakan suatu ibadah yang tidak ada dasarnya dalam Islam,
dibentuk sendiri oleh manusia atau budaya di sekitarnya. Contoh bid'ah
dalam pokok ibadah adalah mengadakan shalat yang tidak ada
dalilnya, atau merayakan ulang tahun atau hari besar seakan bernilai
pahala.
Bid’ah dengan menambah-nambah ibadahAgama Islam sudah
memiliki aturan baku mengenai tata cara mengerjakan suatu ibadah.
Terkadang ada manusia yang sengaja memodifikasi aturan tersebut
dengan niat agar pahalanya bertambah. Contohnya, menambah jumlah
rakaat shalat wajib, atau melakukan puasa sunnah diluar waktu yang
ditetapkan. Bid’ah jenis ini dilarang dan diharamkan.
Bid’ah terhadap sifat ibadah. Bid’ah ini berupa menunaikan ibadah
yang sifatnya tidak pernah disyariatkan Rasulullah SAW. Contohnya
adalah melakukan dzikir dengan suara lantang, dilakukan berjamaah,
dengan jumlah ribuan kali hingga terkesan menzalimi diri sendiri.

5
Dzikir memang diperintahkan, namun apabila dilakukan tanpa dasar
yang jelas, maka termasuk bid’ah.
Bid’ah mengkhususkan ibadah. Contoh bid’ah jenis ini adalah
mengkhususkan berpuasa di hari Jumat, karena merupakan hari baik
dalam Islam. Pelaksanaan ini tentu dilarang, karena tidak ada
contohnya dari Nabi Muhammad SAW. Mengkhususkan ibadah
memerlukan dalil, baik dalam Alquran maupun hadist.

2.4. SIHIR, PERDUKUNAN & PERAMALAN


Sihir secara bahasa berarti sesuatu yang halus dan lembut
sebabnya. Disebut sihir karena ia terjadi dengan perkara yang
tersembunyi yang tidak terjangkau oleh penglihatan manusia.
Sedangkan menurut syariat sihir adalah ‘azimah, Ruqyah, buhulan
(tali), ucapan, obat-obatan dan asap kemenyan. Sihir memiliki hakikat.
Di antaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga
membuat orang sakit, membunuh, memisahkan antara suami dengan
istrinya, dan semua itu terjadi dengan
taqdir kauniyah Allah Subhanahu waTa’ala. Ia adalah perbuatan setan.
Dan sebagian besar dari padanya tidak dapat diperoleh kecuali melalui
syirik dan mendekatkan diri kepada ruh-ruh jahat dengan sesuatu yang
disenanginya, serta mendapatkan pelayanan (khidmah)nya dengan
menyekutukannya kepada Allah Subhanahu waTa’ala. Karena itu
pembawa Syariat menyebutkan bersama dengan syirik.
Perdukunan dan peramalan  adalah pengakuan mengetahui ilmu
ghaib dan perkara-perkara yang ghaib, seperti mengabarkan apa yang
akan terjadi di muka bumi dan apa akibatnya, menunjukan di mana
tempat sesuatu yang hilang. Kesemuanya itu melalui permohonan
bantuan setan-setan yang mencuri dengar dari langit. 
akibat sihir, perdukunan, dan peramalan
pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan perkara-perkara yang ghaib,
seperti mengabarkan apa yang akan terjadi di muka bumi dan apa

6
akibatnya, menunjukan di mana tempat sesuatu yang hilang.
Kesemuanya itu melalui permohonan bantuan setan-setan yang
mencuri dengar dari langit. 
di dalam sihir terdapat pengakuan mengetahui perkara ghaib
sebagai wujud mensyarikatkan Allah, dan ini termasuk dari kekufuran
dan kesesatan. Allah Azza Wa Jalla berfirman: "…. Demi,
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang
menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui" (QS. Al Baqarah:
102.) 

2.5. PERBEDAAN SIHIR, PERDUKUNAN & PERAMALAN


Sihir meliputi segala sesuatu yang berupa jimat dan jampi-jampi
yang dilakukan oleh para penyihir dengan tujuan memberikan
pengaruh kepada orang lain, dengan pembunuhan, penyakit atau
memisahkan di antara suami-istri
Perdukunan adalah mengklaim mengetahui perkara gaib lewat
permohonan bantuan kepada jin
Peramal (Arraf) adalah orang yang mengklaim mengetahui banyak
hal lewat pendahuluan-pendahuluan untuk mengetahui barang yang
dicuri dan tempat bintang tersesat
2.6. CONTOH-CONTOH SIHIR, PERDUKUNAN &
PERAMALAN
CONTOH SIHIR
Sihir Tafriq (sihir untuk memisahkan pasangan suami istri yang
baru menikah atau yang sudah lama menikah.)
Sihir Mahabbah (merupakan pelet, Terkadang ada laki-laki atau
wanita yang datang ke dukun untuk meminta amalan agar rumah
tangga mereka bisa langgeng, rukun hingga tua namun jalan yang ia
tempuh adalah dengan datang kedukun untuk meminta ilmu agar

7
pasangannya semakin cinta pada dirinya lalu saat ilmu itu diamalkan
maka rumah tangga mereka bukan mendapatkan kebahagiaan bahkan
sebaliknya, suasana di rumah memanas, rasa curiga sangat tinggi,
masalah kecil jadi ribut dan lain-lain, itu semua dikarenakan setan
tidak ridha dengan rumah tangga yang kita bina. Tidak mungkin setan
ingin membuat hidup manusia bahagia, bahkan tujuan utama syetan
adalah menyengsarakan hidup manusia dunia dan akhirat.
Sihir Takhyiil (sihir khayalan atau seperti hipnotis yang biasa
digunakan oleh pesulap atau magician

CONTOH PERDUKUNAN
Berpura pura menjadi orang pintar yang dapat menyembuhkan
berbagai penyakit yang dialami pasien
Dukun memberikan barang atau jimat dengan harga yang mahal yang
dapat membuat usaha seseorang menjadi ramai pelanggan
CONTOH PERAMALAN
Peramal meramalkan nasib seseorang dll.

BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Kita sebagai umat islam yang beriman dan bertakwa, harus
menghindari segala sesatu perbuatan bid’ah, sihir, perdukunan &
peramalan. Karena perbuatan itu adalah syirik, menduakan Allah
SWT, menyekutukan Allah, dan hukumnya adalah haram.
Semoga melalui makalah ini, kita jadi bisa lebih tau perbuatan apa
yang masuk dalam bid’ah, ilmu sihir, perdukunan, dan peramalan.

Anda mungkin juga menyukai