FIQIH
Tentang
Sholat Jenazah
OLEH
KELOMPOK 4
DOSEN PEMBIMBING
ALMIZAN S.H.I.,M.A
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud shalat jenazah?
2. Apa saja syarat shalat jenazah?
3. Apa saja rukun shalat jenazah?
4. Bagaimana kaifiat shalat jenazah?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan apakah yang dimaksud dengan shalat jenazah
2. Menjelaskan apa saja yang menjadi syarat shalat jenazah
3. Menjelaskan apa saja yang menjadi rukun shalat jenazah
4. Mengetahui kaifiat shalat jenazah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
1. Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah salat yang dilakukan umat muslim jika
ada muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan salat jenazah ini adalah fardhu
kifayah.
2. Jenazah seorang muslim yang sudah dimandikan dan dikafani dengan baik, maka terus
disalatkan. Para Imam ahli fiqih telah sepakat bahwa menyalati jenazah itu hukumnya fardu
kifayah. Kewajiban menyalati jenazah berdasarkan hadis Nabi SAW : Dari Ibnu Umar r.a.
bahwa Nabi SAW. Bersabda, “Salatkanlah olehmu orang-orang yang mengucapkan kalimat
Lailaha illallah dan salatlah kamu di belakang orang yang mengucapkan kalimat Lailaha
illallah.”
3. Shalat jenazah mempunyai beberapa syarat yang bila salah satu di antaranya tidak dipenuhi,
maka salatnya tidak sah menurut syara’. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut. Shalat
jenazah termasuk dalam ibadah shalat, maka syarat-syaratnya pun sama dengan yang telah
diwajibkan pada shalat-shalat fardu lainnya. Syarat-syaratnya adalah: beragama Islam, sudah
baligh dan berakal, suci dari hadis atau najis suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat,
menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat sampai lutut, sedang wanita auratnya sampai
seluruh anggota badan, kecuali muka dan telapak tangan, menghadap kiblat.
4. Rukun shalat jenazah yaitu: Niat, Berdiri bagi yang mampu, Membaca takbir empat kali,
membaca surat al Fatihah, membaca salawat atas nabi Muhammad SAW, Mendoakan
jenazah, membaca membaca doa setelah takbir ke empat, mengucapkan salam.
5. Kaifiat shalat jenazah: Apabila jenazah ada di depan tempat Shalat, Letakkanlah jenazah
orang yang menyalatkan atau di depan imam jika berjamaah dengan kepala jenazah sebelah
utara. Jika jenazah itu laki-laki maka orang yang salat (imam) berdiri sejajar dengan kepala.
Jika perempuan maka orang yang salat (imam) berdiri sejajar dengan tengah-tengah badan
jenazah. Apabila jenazah ada di tempat yang jauh. Seseorang boleh menyalatkan jenazah
yang berada di tempat yang jauh, yang disebut salat gaib. Apabila jenazah telah dikubur,
menyalatkan jenazah di atas kuburan hukumnya mubah walaupun ia telah disalatkan sebelum
dikubur
B. Saran-saran
1. Dengan adanya pembahasan tentang tata cara pengurusan jenazah ini pemakalah berharap
kepada kita semua agar selalu ingat akan kematian dan mempersiapkan diri untuk menyanbut
kematian itu.
2. Pemakalah juga berharap dengan adanya pembahasan ini dapat dijadikan pembelajaran bagi
guru pendidikan Islam untuk mendidik dan memberitahukan pada siswa sejak dini bagaimana
cara menyalati jenazah dengan baik.
3. Dan juga kepada seluruh umat muslim dalam memperlakukan jenazah hendaknya benar-
benar memperhatikan aturan-aturan Islam yang berlaku agar ia diterima di sisi Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Slamet dan Moh. Suyono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: Pustaka Setia.
Pasha, Mustafa Kamal. 2003. Fiqih Islam. Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri.
Samuri, M. 1998. Penuntun Shalat lengkap. Surabaya: Apollo Lestari