Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

A. KONSEP IBADAH
1. Pengertian ibadah
Menurut bahasa arab, ibadah artinya patuh, taat, setia, tunduk, menyembah dan
memperhambakan diri kepada sesuatu. Dari segi istilah, ibadah diartikan sebagai puncak
ketaatan dan kedudukan yang di dalamnya terdapat unsur cinta kepada Allah, merendahkan
diri dan tetapkan hati kepadaNya.1
Ibadah merupakan karakteristik utama dalam sebuah agama, karena pusatnya ajaran
agama terletak pada pengabdian seorang hamba pada Tuhannya. Allah SWT dengan jelas
sudah berfirman dalam surah an-nisa’ ayat 36:
‫هّٰللا‬
‫ار ذِى ْالقُرْ ٰبى‬ ِ ‫ْن اِحْ َسا ًنا َّو ِبذِى ْالقُرْ ٰبى َو ْال َي ٰت ٰمى َو ْال َم ٰس ِكي‬
ِ ‫ْن َو ْال َج‬ ِ ‫َواعْ ُب ُدوا َ َواَل ُت ْش ِر ُك ْواـ ِبهٖ َش ْيـًٔا َّو ِب ْال َوالِ َدي‬
‫هّٰللا‬
‫ان م ُْخ َتااًل َف ُخ ْورً ۙا‬
َ ‫ت اَ ْي َما ُن ُك ْم ۗ اِنَّ َ اَل ُيحِبُّ َمنْ َك‬ ْ ‫ْن الس َِّبي ِْۙل َو َما َملَ َك‬ ِ ‫ب َواب‬ ِ ‫ب ِب ْال َج ۢ ْن‬
ِ ‫ب َوالصَّا ِح‬ ِ ‫ار ْال ُج ُن‬ِ ‫َو ْال َج‬
Artinya : Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba
sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan
membanggakan diri.
Konsep Ibadah disini ialah adanya penghambaan diri kita sebagai makhluk dan Allah
sebagai tuhan kita atau dengan kata lain segala sesuatu yang kita kerjakan dalam rangka
mentaati perintah-perintah-nya adalah ibadah.
2. Hakikat ibadah
Hakikat ibadah adalah tunduknya jiwa yang muncul dari keyakinan hati, menikmati
kehadiran Allah yang memberikan semua kekuatan, kenikmatan, rasa, dan segalanya. Makna
sesungguhnya dalam ibadah ketika seseorang diciptakan maka tidak semata- mata ada di
dunia ini tanpa ada tujuan di balik penciptaannya tersebut. Menumbuhkan kesadaran diri
manusia bahwa ia adalah makhluk Allah SWT. Yang diciptakan sebagai insan yang
mengabdi kepada- Nya. Hal ini seperti firman Allah SWT. dalam QS Al- Dzariyat [51]:56:

‫ون‬ َ ‫ت ْال ِجنَّ َواِإْل ْن‬


ِ ‫س ِإاَّل لِ َيعْ ُب ُد‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-
Ku”.
1
Depag Ri, Al-Qur’an dan Terjemhannya, (Semarang: CV. Toha Putra. 1989)
Dengan demikian, manusia diciptakan bukan sekedar untuk hidup mendiami dunia ini,
melainkan manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk mengabdi kepadaNya.2
3. Jenis-jenis ibadah

 Ibadah mahdah
Ibadah mahdah ialah ibadah yang dilakukan dalam rangka menjalin hubungan yang baik
antara hamba dan Allah.
Contoh ibadah mahdah :
a) Sholat
b) Zakat
c) Puasa
d) Ibadah haji
e) Umrah
f) Bersuci dari hadats besar dan kecil

 Ibadah Ghairu Mahdah

ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan Allah juga merupakan
hubungan atau interaksi antara hamba dengan makhluk lainnya.

Contoh ibadah Ghairu mahdah :


a) memberikan nafkah kepada anak dan istri

b) melunasi hutang

c) menikah

d) berbuat baik kepada kedua orang tua

e) memuliakan tamu

f) dan yang lainnya.

B. ETIKA DALAM IBADAH


1. Pengertian etika dalam ibadah
Kata etika berakar dari bahasa Yunani, ethos yang berarti karakter. Kalau dalam bahasa
latin “ethica” berarti falsafah moral. Ia merupakan pedoman cara bertingkah laku yang baik
dari sudut pandang, budaya, susila serta agama. Sedangkan menurut Keraf , etika secara
harfiah berasal dari kata Yunani, ethos yang artinya sama persis dengan moralitas, yaitu adat
2
Abu Abdillah Salman Farisy, Al qur’an digital
kebiasaan yang baik. Adat kebiasaan yang baik ini kemudian menjadi tolak ukur tingkah laku
yang baik dan buruk.3
Willian mengartikan etika sebagai seperangkat prinsip-prinsip atau nilai-nilai moral yang
menegaskan benar dan salah. Griffin dan Ebert mendefenisikan perilaku etis sebagai perilaku
yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan
tindakan-tindakan yang bermanfaat.
Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah seperangkat aturan
atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan
maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok atau segolongan manusia atau
masyarakat atau profesi.4
Sedangkan ibadah ialah ketaatan yang disertai dengan ketundukan dan kerendahan diri
kepada Allah SWT. Jadi etika dalam beribadah adalah aturan yang mengatur perilaku
manusia dalam hal ketaatan, ketundukan, dan kerendahan diri kepada Allah SWT.
2. Bentuk-bentuk etika dalam beribadah

a) Ikhlas
Ialah menghendaki keridhaan Allah dalam suatu amal.
b) Ittiba’
Menurut bahasa ittiba’ berarti mengikuti atau menurut. Menurut istilah adalah mengikuti
semua yang diperintahkan atau yang dilarang dan yang dibenarkan rasulullah SAW.
c) Tidak syirik
d) Taubat nasuha
Secara bahasa adalah sesuatu yang bersih atau murni. Secara istilah meninggalakan dosa
karena takut pada Allah, menggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiat, bertekad kuat
untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari
amalnya.
e) Niat karena Allah
f) Tidak bid’ah ialah mengadaka sesuatu tanpa contoh.
g) Sesuai dengan aturan
h) Dalam jumlah yang tepat
i) Mengikuti cara yang benar
j) Sesuai dengan waktu yang di anjurkan
Contohnya sholat wajib sesuai dengan waktu dan disegerakan jangan dilalaikan.
3
Arjio Isnoer Narjono, Etika Islam dan Motivasi Kerja, (2013), vol. 7 No.2.
4
Arjio Isnoer Narjono, Etika Islam dan Motivasi Kerja, (2013), vol. 7 No.2.
Mengikuti setiap bagian ibadah dengan kesungguhan hati atau kusyu’.
3. Jenis-jenis etika dalam ibadah
a) Etika berdoa
Berdoa adalah ibadah. Allah berfirman:

َ ُ‫ُون َعنْ عِ َبــا َدتِي َسـ َي ْد ُخل‬


‫ون َج َه َّن َم‬ َ ‫َو َقا َل َر ُّب ُك ُم ْاد ُعــونِي َأ ْسـ َت ِجبْ َل ُك ْم ۚ ِإنَّ الَّذ‬
َ ‫ِين َي ْسـ َت ْك ِبر‬
‫ين‬
َ ‫دَاخ ِِر‬

“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan


bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku
akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".
Ayat ini menunjukkan bahwa doa hanya boleh dipanjatkan kepada Allah. Orang yang
tidak mau berdoa kepada Allah atau berdoa kepada selain Allah maka orang tersebut
adalah orang sombong yang tidak mau menyembah Allah..
Keutamaan doa bagi seseorang adalah bahwa berdoa merupakan salah satu faktor
yang memungkinkan tercapainya tauhid yang hakiki, sebagai alat untuk mendapatkan
keselamatan dan keberuntungan. Sebab, orang yang memanjatkan doa dan
permohonannya hanya kepada Allah dan tulus ikhlas dalam melaksanakannya, berarti dia
telah memantapkan salah satu aspek tauhid yaitu berdoa sebagai ibadah yang hanya
boleh ditujukan kepada Allah semata. orang yang berdoa akan merasakan nikmatnya
bermunajat kepada Allah dan merendahkan diri di hadapan-Nya. Dan doa bisa menolak
qadar dan qadha5
Etika ketika berdoa:
 Dianjurkan menghadap kiblat sewaktu berdoa
 Dianjurkan mengangkat tangan ketika berdoa
 Dianjurkan berdoa dengan suara lirih
 Dianjurkan membuka rangkaian doa dengan pujian dan sanjungan kepada Allah,
kemudian membaca shalat kepada Rasulullah.
 Dianjurkan berdoa pada waktu-waktu doa mudah terkabul, seperti berdoa di
sepertiga malam terakhir, ketika sujud, antara azan dan iqamah, pada hari jum’at.
 Tidak berburuk sangka kepada Allah SWT
 Khusyuk dan yakin doa yang kita panjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT
b) Etika membaca al-qur’an.

5
Fuad abdul aziz asy-syalhub, etika muslim sehari-hari,(2016)
Keutamaan membaca al-qur’an adalah mendapatkan pahala berlipat, derajatnya
diangkat bagi orang-orang yang selalu membaca dan mengamalkan al-qur’an,
mendapatkan ketenangan hati, mendapatkan pertolongan Allah SWT di hari kiamat.
Etika dalam membaca al-qur’an:
 Ikhlas ketika belajar dan membaca al-qur’an
 Dianjurkan membersihkan mulut dengan siwak sebelum membaca al-qur’an.
 Disunahkan membaca isti’adzah dan basmalah sebelum membaca
 Dianjurkan membaca al-qur’an secara tartil(jelas pembacaan hurufnya)
 Dianjurkan memanjangkan bacaan
 Dianjurkan membaguskan suara ketika membaca
 Mengamalkan al-qur’an

Anda mungkin juga menyukai