Anda di halaman 1dari 40

HAKIKAT SHOLAT

A. Hakikat shalat
B. Mengapa Allah mewajibkan shalat
C. Tujuan dan fungsi shalat
D. Akhlak dalam shalat
E. Hikmah shalat
F. Makna spiritual shalat
G. Ancaman bagi yang meninggalkan shalat
Pengertian Shalat
• menurut Bahasa/ Etimologi berarti do’a
• secara terminology/istilah shalat berarti beberapa
ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir
dan diakhiri dengan salam., yang dengannya kita
beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat
yang telah ditentukan.
SHOLAT

LAHIR BATIN

gerakan-gerakan dalam ikhlas, kehadiran hati,


shalat yang diawali dengan berzikir kepada Allah,
takbiratul ikhram dan memberi hormat kepada-
diakhiri dengan salam Nya, bergantung kepada
wujud yang abadi serta
merendahkan diri di
hadapan keagungan dan
kebesaran-Nya
• Sesungguhnya Allah Swt adalah Tuhan
yang Maha Rahman dan Maha
Rohim,yang Maha Mengetahui akan
segala apa yang ada di bumi, sehingga
setiap apapun yang diperintahkan dan
dilarang olehnya benar – benar
menunjukan kasih sayang dan cinta-Nya
kepada setiap mahluk-Nya di muka
bumi.
Shalat adalah perintah Alloh
ْ ‫ٱلز َك ٰ ۚوةَ َو َما تُقَ ِّد ُم‬
‫وا أِل َنفُ ِس ُكم ِّم ۡن َخ ۡي ٖر تَ ِج ُدوهُ ِعن َد‬ َّ ‫وا‬ْ ُ‫ٱلصلَ ٰوةَ َو َءات‬
َّ ‫وا‬ ْ ‫َوأَقِي ُم‬
ٞ ‫ص‬
‫ير‬ َ ُ‫ٱهَّلل ۗ ِ إِ َّن ٱهَّلل َ بِ َما تَ ۡع َمل‬
ِ َ‫ون ب‬

Tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan


segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu,
kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Melihat terhadap apa
yang kamu kerjakan. – (Q.S Al-Baqarah: 110)
• Allah Swt berfirman dalam surat Al-kautsar ayat 2,
“ Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah”.
• Ayat tersebut menunjukan betapa pentingnya
menjalankan ibadah yang satu ini,
• Bahkan Allah mengancam manusia yang lalai
dalam mengerjakan sholat dengan ancaman yang
keras dalam surat al-maun ayat 4-5 “maka
celakalah bagi orang-orang yang sholat yaitu
orang-orang yang lalai dengan sholatnya”.
Shalat sebagai Rukun Islam
• Rasulullah Saw bersabda: “Islam dibangun di atas
lima pilar: Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang
hak) kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi
haji ke Baitullah, dan berpuasa di bulan
Ramadhan.”(HR. Bukhari Muslim).
Shalat merupakan pembeda antara muslim dan
kafir

• “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan


kekafiran dan kesyirikan adalah shalat.
Barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia kafir”
HR Muslim no. 978.
Shalat adalah tiang agama

• ”Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan


tiangnya (penopangnya) adalah shalat.”
HR. Tirmidzi no. 2825
Shalat merupakan ibadah yang
pertama kali dihisab
• “Sesungguhnya amal seorang yang Hamba yang dihisab
pertama kali pada hari kiamat adalah shalat. Maka jika
salatnya didapati dalam keadaan sempurna dicatat
dengan sempurna, dan jika ada sesuatu yang kurang
dari salatnya, maka ia bersabda, lihatlah apakah kalian
mendapatinya dari salat tathawwu (sunat) yang dapat
menyempurnakan sesuatu yang ia sia-siakan dari salat
wajibnya?. Kemudian seluruhnya amal-amalnya berlaku
berdasarkan hal tersebut”. (HR. An-Nasa’i).
TUJUAN DAN FUNGSI SHALAT
 1. Agar tergolong orang yang bertaqwa.

‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُد ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْو ۙ َن‬
 
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum
kamu, agar kamu bertakwa.
(Q.S. Al-Baqarah : 21)
2. Untuk mencegah timbulnya perbuatan keji
dan munkar.

َ ْ ْ ۤ
… ‫اِ َّن الص َّٰلوةَ تَ ْن ٰهى َع ِن ْالفَ ْح َشا ِء َوال ُمنك ِر‬
 “ Sesungguhnya shalat itu mencegah
pemuatan keji dan mungkar…
(QS. Al-Ankabut [29] : 45)
3. Agar bisa meraih keberuntungan yang besar,
yakni surga.
“ Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-
orang yang khusyu dalam shalatnya”. (Q.S. Al-Mu’minun : 1-2) 

Rasulullah saw bersabda, "Allah Ta’ala berfirman,


‘Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu salat lima waktu, dan
Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya
pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barang
siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa
yang aku janjikan." (HR. Abu Daud).
4. Agar terhindar dari neraka dengan segala
kepedihannya.

“Apakah yang memasukkan kalian ke


dalam Saqar (neraka)?”  Mereka
menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk
orang-orang yang mengerjakan shalat”
(Q.S. Al-Muddatsir : 42-43)
5. Agar terhindar dari predikat Kafir.

“Perjanjian antara kami dan mereka


(orang kafir) adalah shalat, karenanya
barangsiapa yang meninggalkan shalat
maka sungguh dia telah kafir.” 
(HR. At-Tirmizi)
6. Agar segala amal kebaikannya diterima Allah
SWT
• “Yang pertama kali dihisab dari seorang
hamba pada hari kiamat adalah shalatnya,
maka jika shalatnya baik, baik pula
(diterima) semua amal kebaikannya yang
lain, tetapi jika shalatnya rusak, rusak pula
(ditolak) semua kebaikannya yang lain. ”
8. Agar Tubuh Tetap Sehat Ditinjau dari segi
kesehatan,

•gerakan-gerakan shalat ternyata masing-masing


membawa dampak positif terhadap kesehatan
bagi pelakunya.
•Prof.Dr.H.A.Saboe dalam bukunya “Hikmah
Kesehatan dalam Shalat” telah menguraikan
paniang lebar pendapat-pendapat para ahli
kesehatan dan masing masing gerakan.
9.Dengan shalat, kita bisa berkomunikasi
langsung dengan Allah

• Melalui shalat inilah manusia menghadapkan diri


kepada Sang Pencipta dengan mengungkapkan
pernyataan sumpah setianya, mengingat dan
memuji Allah dan memohon atas segala hajat yang
dibutuhkan.
• Untuk itu dibutuhkan kesungguhan (kekhusyu’an)
hati, bukan hanya sekedar menghafal doa-doa.
10. Agar Kita Menjadi Orang Disiplin.
• Rasul SAW telah memberikan contoh bagaimana
seseorang melakukan shalat, dengan
sabdanya : “ Shalatlah kalian sebagaimana kalian
melihat aku shalat. ” (HR. Bukhari Muslim ). 
• Di sini Rasul mendidik ummatnya untuk
berdisiplin, sejak disiplin waktu, sampai dengan
sikap hati pada setiap melakukan shalat.
AKHLAK DALAM SHOLAT
• Ikhlas
• menyempurnakan gerakan dalam shalat
• bersegera/tidak menunda-nunda
• dilakukan berjamaah
• memakai pakaian terbaik
• khusyu' (tidak banyak melakukan gerakan di luar gerakan
shalat)
• tuma'ninah/tidak tergesa-gesa
• tidak untuk main-main/bahan candaan
HIKMAH SHALAT
• a.Mewujudkan, Memelihara, dan Meningkatkan
Kebersihan serta Kesehatan
• Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah? 2: 222)
• b.Menumbuhkan Rasa Malu untuk
Mempertontonkan Aurat. 
• Malu dalam berbuat dosa merupakan salah satu
ciri dari orang beriman Rasulullah SAW bersabda,
”Rasa malu dan iman sebenarnya berpadu menjad
satu. Bilamana lenyap salah satunya maka hilang
pulalah yang lain.” (H.R. Al Hakim). 
• c.Membina Kedisiplinan. 
• Shalat lima waktu harus dikerjakan pada waktunya
dan sesuai dengan ketentuan syarat.
• Umat Islam yang tekun mengerjakan salat akan
terbiasa berdisiplin dalam memanfaatkan waktu
dan menaati peraturan-peraturan Allah.
• Kebiasaan berdisiplin dalam salat diharapkan
membentuk pribadi-pribadi yang berdisiplin pula
dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban yang
lain. 
• d.Menumbuhkan Sifat Sabar. 
• Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya
manusia diciptakan bersifiat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh-kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengajukan salat, yang
mereka itu tetap mengerjakan salatnya." (QS. Al
Ma'arij, 70: 19-23)
• e.Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar. 

• "Dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu


mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan
munkar. " (Q.S. Al-Ankabut, 29: 45).
• f.Menghapus Dosa 

• "Tak ada seorang muslim yang datang kepadanya


waktu salat yang difardukan, lalu ia membaguskan
wudunya, khusyuknya, dan rukuknya, melainkan
hal itu menjadi kafarat (pensuci) bagi dosa yang
sebelumnya selama ia tidak mengerjakan dosa-
dosa besar dan demikianlah keadaannya
sepanjang masa.” (H.R. Muslim dan Utsman)
• g.Shalat dapat memperkokoh hubungan seorang
hamba dengan Tuhannya. Sehingga tidak mudah
berkeluh kesah saat menghadapi persoalan.

• “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh


kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia
berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan
ia amat kikir, kecuali orang-orang yang
mengerjakan shalat”. (QS Al-Ma’aarij: 19-22).
MAKNA SPRITUAL SHALAT
• “Shalat adalah mi’ rajnya orang beriman”, demikian
sabda Rasul saw.
• Alangkah agung makna sabda tersebut bagi para pecinta.
• Dalam setiap shalatnya, seorang pecinta akan
bercengkerama dengan Zat yang dicintainya. Sehingga
tidaklah heran apabila banyak riwayat yang menyebutkan
bahwa baginda Rasul saw dan para sahabatnya selalu
menanti-nantikan tibanya waktu pelaksanaan shalat.
• Ibadah shalat merupakan ajang bagi seorang pecintauntuk
secara langsung berkeluh kesah dan menyampaikan
kerinduannya kepada Zat yang dicintainya.
• Setiap pecinta yang hendak menunaikan shalat akan
mempersiapkan betul keadaan dirinya dengan berhias
sebaik mungkin.
• Sebabnya, pada saat itu dirinya akan berjumpa dengan
kekasihnya, Allah swt.
• Ibadah shalat juga merupakan sarana komunikasi antara
manusia dengan Allah swt. Bahkan, boleh dibilang sebagai
sarana terbaik. Karena itulah, dalam berbagai riwayat,
disebutkan bahwa shalat merupakan tonggak agama.
ANCAMAN BAGI ORANG YANG MENINGGALKAN
SHALAT
• Meninggalkan shalat adalah perkara yang teramat
bahaya.
• Di dalam berbagai dalil disebutkan berbagai
ancaman yang sudah sepatutnya membuat
seseorang khawatir jika sampai lalai
memperhatikan rukun Islam yang mulia ini.
berikut ini akan diutarakan bahaya meninggalkan
shalat menurut dalil-dalil Al Qur’an secara khusus.
• Dalil Pertama
• Firman Allah Ta’ala,
• “Maka apakah patut Kami menjadikan orng-orang Islam itu sama
dengan orang-orang yang berdosa (orang kafir) ?” (Q.S. Al Qalam
[68] : 35)
• “Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk
bersujud, maka mereka tidak kuasa, (dalam keadaan) pandangan
mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan
sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud,
dan mereka dalam keadaan sejahtera.” (Q.S. Al Qalam [68] : 43)
• Dari ayat di atas, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia tidak
menjadikan orang muslim seperti orang mujrim(orang yang
berbuat dosa). Tidaklah pantas menyamakan orang muslim dan
orang mujrim dilihat dari hikmah Allah dan hukum-Nya.
• Kemudian Allah menyebutkan keadaan orang-orang
mujrim yang merupakan lawan dari orang muslim.
• AllahTa’ala berfirman (yang artinya),”Pada hari betis
disingkapkan”. Yaitu mereka (orang-orang mujrim)
diajak untuk bersujud kepada Rabb mereka, namun
antara mereka dan Allah terdapat penghalang.
Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana orang-
orang muslim sebagai hukuman karena mereka
tidak mau bersujud kepada-Nya bersama orang-
orang yang shalat di dunia.
• Dalil Kedua
• Firman Allah Ta’ala,
• “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah
diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam
surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-
orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke
dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu
tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan
kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah
kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-
orang yang membicarakannya, dan adalah kami
mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami
kematian”.” (QS. Al Mudatstsir [74] : 38-47)
• Dalil Ketiga
• Firman Allah Ta’ala,
• “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ta’atlah
kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. An Nur [24]
: 56)
• Pada ayat di atas, Allah Ta’ala mengaitkan adanya rahmat
bagi mereka dengan mengerjakan perkara-perkara pada
ayat tersebut. Seandainya orang yang meninggalkan shalat
tidak dikatakan kafir dan tidak kekal dalam neraka, tentu
mereka akan mendapatkan rahmat tanpa mengerjakan
shalat. Namun, dalam ayat ini Allah menjadikan mereka
bisa mendapatkan rahmat jika mereka mengerjakan shalat.
• Dalil Keempat
• Allah Ta’ala berfirman,
• “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalatnya.” (QS. Al Maa’un [107] : 4-5)
• Sa’ad bin Abi Waqash, Masyruq bin Al Ajda’, dan
selainnya mengatakan, ”Orang tersebut adalah
orang yang meninggalkannya sampai keluar
waktunya.”
• Dalil Kelima
• Firman Allah ‘Azza wa Jalla, “Maka datanglah sesudah
mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka
mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang
yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS.
Maryam : 59)
• Pada ayat selanjutnya juga, Allah telah
mengatakan,”kecuali orang yang bertaubat, beriman
dan beramal saleh”. Maka seandainya orang yang
menyiakan shalat adalah mu’min, tentu dia tidak
dimintai taubat untuk beriman.
• Dalil Keenam
• Firman Allah Ta’ala,
• “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-
saudaramu seagama.” (QS. At Taubah [9] : 11)
• Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengaitkan persaudaraan
seiman dengan mengerjakan shalat. Jika shalat tidak
dikerjakan, bukanlah saudara seiman. Mereka
bukanlah mu’min sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.”
(QS. Al Hujurat [49] : 10)

Anda mungkin juga menyukai