Anda di halaman 1dari 24

GIZI IBU HAMIL

DENGAN ANEMIA
Ns. Wahyu Riyaningrum, S.Kep., M.Kep
PEGERTIAN
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel
darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah
atau massa hemoglobin sehingga tidak
mampu memenuhi fungsinya sebagai
pembawa oksigen keseluruh jaringan
(Tarwono, dkk 2007)
ANEMIA DALAM KEHAMILAN
sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki kadar hemoglobin
kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III, atau kadar
hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II
(Pratami, 2016)
Perubahan Fisiologis
Pada Ibu Hamil

Selain itu, darah yang terdiri atas


cairan dan sel-sel darah berpotensi
Salah satu perubahan
menyebabkan komplikasi perdarahan
fisiologis yang terjadi
dan trombosis jika terjadi
adalah perubahan
ketidakseimbangan faktor-faktor
hemodinamika.
prokoagulasi dan hemostasis
(Prawirohardjo, 2010)
Klasifikasi anemia dalam
kehamilan
Defisiensi Besi
• Defisiensi Asam Folat

Anemia Plastik
• Anemia Penyakit Sel Sabit
PENYEBAB
● Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak sebanding dengan
peningkatan volume plasma
● Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb), dimana zat besi adalah
salah satu pembentuk hemoglobin.
● Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan ketidaktahuan tentang pola
makan yang benar
● Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi yang banyak dan
perdarahan akibat luka
● Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
● Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
● Hamil saat masih remaja
● Kelelahan
● Penurunan energi
● Sesak nafas
● Tampak pucat dan kulit dingin


Tekanan darah rendah
Frekuensi pernapasan cepat Tanda dan Gejala
● Kulit kuning disebut jaundice
jika anemia karena kerusakan
Anemia Pada Ibu Hamil
sel darah merah
● Sakit kepala
● Tidak bisa berkonsentrasi
● Rambut rontok
● Malaise
Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat
disebabkan oeh banyak faktor, Akibatnya, volume
antara lain; kurang zat besi; plasma bertambah dan
kehilangan darah yang berlebihan; sel darah merah
proses penghancuran eritrosit meningkat.
dalam tubuh sebelum waktunya;
peningkatan kebutuhan zat besi.

Namun, peningkatan volume


Selama kehamilan, plasma terjadi dalam proporsi
kebutuhan oksigen lebih yang lebih besar jika
tinggi sehingga memicu dibandingkan dengan
peningkatan produksi peningkatan eritrosit
eritropenin. sehingga terjadi penurunan
konsentrasi Hb
Komplikasi Anemia
Pada Ibu Hamil
 Abortus
 Persalinan prematur
 Hambatan tumbuh kembang janin dalam
rahim
 Peningkatan resiko terjadinya infeksi
 Ancaman dekompensasi jantung jika Hb
kurang dari 6,0 g/dl
 Mola hidatidosa
 Hiperemis gravidarum
 Perdarahan ante partum
 Ketuban pecah dini
• Resiko terjadinya kematian
intra-uteri
• Resiko terjadinya abortus
• Berat badan lahir rendah Komplikasi Anemia
• Resiko terjadinya cacat bawaan Pada Janin
• Peningkatan resiko infeksi pada
bayi hingga kematian perinatal
• Tingkat intiligensi bayi rendah.
Respon tubuh secara fisik

01 02 03
Tubuh menjadi Mata berkunang Sering merasa
mudah cepat lelah kunang pusing
Respon tubuh secara
psikologis

Lebih sensitif dan merasa cemas dengan keadaannya dan janinnya


karena sangat berbahaya, contohnya bagi ibu bisa menyebabkan abortus,
persalinan prematur, peningkatan terjadi infeksi, ancaman dekompensasi
jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl.
Penatalaksanaan Secara
Medis
• Konsumsi suplemen zat besi
• Tranfusi darah
Pencegahan Anemia

Konsumsi bahan
kaya protein, zat
besi dan Asam
folat
Contoh sumber
nutrisi untuk
anemia
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
IBU HAMIL DENGAN ANEMIA
A. Pengkajian
1). Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku
bangsa, diagnosa medis.
2). Keluhan utama
Biasanya ditemukan keluhan cepat lelah, sering pusing, dan mata berkunang-
kunang
3). Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Pada pengkajian ini ditemukan riwayat kehamilan yang berdekatan, dan
riwayat penyakit-penyakit tertentu seperti infeksi yang dapat
memungkinkan terjadinya anemia
b. Riwayat kehamilan dan persalinan
Biasanya ditemukan kehamilan pada usia muda, dan kehamilan yang
berdekatan
4) Pola Aktivitas Sehari-hari

a. Pola makan
Ditemukan ibu kurang mengkonsumsi
makanan yang kaya nutrisis seperti sayuran Pengkajian
berdaun hijau, daging merah dan tidak
mengkonsumsi tablet Fe
b. Pola aktivitas/istirahat
Biasanya pada ibu hamil yang menderita
anemia mudah kelelahan, keletihan, malaise,
sehingga kebutuhan untuk tidur dan istirahat
lebih banyak
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Ibu hamil terlihat lemah, lesu, tekanan darah menurun, nadi menurun,
pernapasan lambat.
1) Kepala
a. Rambut : Biasanya rontok dan terdapat bintik hitam diwajah
b. Mata : Biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik
c. Mulut : Biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering
2) Abdomen
Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan
Palpasi : tidak teraba jelas bagian janinya
Auskultrasi : denyut jantung janin antara 120-130 kali/menit
3) Ekstremitas
CRT>2 detik, terdapat varises dikaki, tidak ada udema, dan akral
biasanya dingin
Diagnosa Keperawatan
01 02 03
Ketidakseimbangan nutrisi Mual b.d rasa makan/minum Keletihan b.d kelesuan
kurang dari kebutuhan tubuh yang tidak enak fisiologis (anemia dalam
b.d kurang asupan makanan kehamilan)

04 05 06
Intoleran aktivitas b.d Risiko infeksi b.d penurunan Ansietas b.d perubahan status
ketidakseimbangan antara suplai hemoglobin kesehatan
dan kebutuhan oksigen
Definisi: Asupan nutrisi tidak
cukup untuk memenuhi Perencanaan
kebutuhan metabolik.
Batasan Karakteristik: Keperawatan
a) Bising usus hiperaktif
b) Cepat kenyang setelah
makan Ketidakseimbangan
c) Kurang informasi
d) Kurang minat pada makanan
nutrisi kurang dari
e) Membran mukosa pucat kebutuhan tubuh b.d
f) Nyeri andomen
g) Penurunan berat badan kurang asupan
dengan asupan makanan makanan
adekuat
NOC
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien mampu
menunjukkan keseimbangan nutrisi tidak terganggu
dengan kriteria hasil :
1. Nafsu Makan :
Indikator :
a. Keinginan untuk makan tidak terganggu
b. Rangsangan untuk makan tidak terganggu
2. Status Nutrisi : Asupan makanan & cairan
Indikator :
a. Asupan makanan secara oral tidak terganggu
b. Asupan cairan secara oral tidak terganggu
Manajemen Nutrisi

Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk


memenuhi persyaratan gizi

Monitor kalori dan asupan makanan

NIC
Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan
berat badan

Berikan arahan bila diperlukan


Monitor Nutrisi

Timbang berat badan pasien

Monitor kecendrungan turun dan naiknya berat badan

Identifikasi pertumbuhan berat badan terakhir

NIC Monitor tugor kulit dan mobilitas

Monitor adanya mual muntah

Monitor adanya (warna) pucat, kemerahan dan jaringan konjungtiva yang kering

Lakukan pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht )


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai