Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa arab yaitu عبادة يعبد عب دyang artinya
melayani, patuh, tunduk. Sedangkan menurut terminologis adalah sebutan yang
mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai allah azza wa jalla, baik berupa
ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.
Ibadah pada hakekatnya adalah sikap tunduk semata-mata mengagungkan Dzat yang
disembah.Abu Al-Maududi menyatakan bahwa ibadah dari akar kata“Abd” yang
artinya pelayan.Jadi hakekat ibadah adalah penghambaan .
Tujuan Ibadah
Tujuan utama dari ibadah ialah “Takwa”.
Firman Allah SWT :
ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُد ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْو ۙ َن
)Surah Al-Baqarah ayat 21(
Artinya :
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang
sebelum kamu, agar kamu bertakwa
ك ِم ْن َّرس ُْو ٍل اِاَّل نُ ْو ِح ْٓي اِلَ ْي ِه اَنَّهٗ ٓاَل اِ ٰلهَ آِاَّل اَنَ ۠ا فَا ْعبُ ُد ْو ِن
َ َِو َمٓا اَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل
)Surah Al-Anbiya ayat 25(
Artinya :
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami
wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka
sembahlah Aku.
Jenis-Jenis Ibadah
3. Amaliyah
4. Mahdah &
2. Qouliyah
Ghoiru Mahdah
IBADAH
1. Qolbiyyah 5. Maaliyah
Dalam keterangan lain, seperti yang diterangkan dalam kitab Kaasyifah
As-Sajaa sarah Safina An-Naja Fii Usul Al-diin, ibadah terbagi menjadi
dua, yakni :
1) Ibadah badaniyah Zohiroh, adalah ibadah yang dilakukan
dengan fisik anggota badan, seperti: shalat, puasa, haji, dan
zakat.
2) Ibadah badaniyah Qolbiyah, adalah ibadah yang dilakukan
dengan hati dan keyakinan, seperti: iman, tafakur, tawakal,
sabar, roja, ridho dengan qodlo dan qadarnya Allah, taubat dan
mahabbah kepada Allah SWT.
CONTOH IBADAH MAHDAH
2. Ikhlas
Ibadah yang dilaksanakan harus dilandasi dengan ikhlas, artinya apapun bentuk ibadah dan pekerjaan yang kita
lakukan harus ikhlas semata karena Allâh Azza wa Jalla. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
َ ين لَهُ الد
ِّين َ صِ ِا ِإاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخلŒ َو َما ُأ ِم ُرو
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allâh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus". [Al-Bayyinah/98: 5].
3. Ittiba
Ittibâ’ adalah mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Allâh Azza wa Jalla berfirman:
َ َو َم ْن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اِإْل ْساَل ِم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي اآْل ِخ َر ِة ِم َن ْال َخا ِس ِر
ين
"Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi". [Ali-Imran/3: 85]
RUKUN IBADAH
Ibadah yang kita lakukan harus memiliki 3 rukun sebagaimana para ulama menyebutkan yaitu cinta,
harapan, rasa takut terdapat dalam surat Al-Fatihah :
1. Cinta
ْ Mangandung makna al-hub (cinta) . Orang yang jatuh cinta selalu menyebut nama yang
ِ ال َح ْم ُد هَّلِل.
dicintainya dan menuruti kemauan orang yang dicintai. Seorang hamba mencintai Allah, maka dia
akan rela untuk melakukan seluruh hal yang diperintahkan dan menjauhi seluruh hal yang dilarang
oleh yang dicintainya tersebut.
2. Harapan
الرَّحْ م ِن ال َّر ِح ِيمmengandung makna Roja (harapan). Harapan akan diterimanya amal kita, harapan akan
dimasukkan surga, harapan untuk berjumpa dengan Allah, harapan akan diampuni dosa, harapan untuk
dijauhkan dari neraka, harapan diberikan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat yang
merupakan Rahmat dan kasih sayang Allah Subhana wa ta’la.
3. Rasa takut
َمالِ ِك يَ ْو ِم الدِّي ِنmengandung makna Rasa Takut (khouf). Seorang hamba yang memiliki rasa takut, akan
termotivasi untuk rajin mencari ilmu dan beribadah kepada Alloh semata agar bebas dari murka dan
adzab-Nya.
ADA APA DENGAN QS. AL-FATIHAH
Surat al-Fatihah adalah “Mahkota Tuntunan Ilahi”. Yang disebut dengan “Ummul Qur’an” atau
“Induk al-Qur’an”. Tidak heran jika do’a ini dianjurkan agar menjadi awalan sholat dan setelah
aktifitas ditutup dengan Al- Hamdu lillahi Rabbil ‘Alamiin atau bahkan ditutup dengan surat ini.
Ibnu Katsir mengatakan: “Mereka (para ulama) mengatakan bahwa al- Fatihah, terdiri dari dua
puluh lima kata. Sedangkan hurufnya berjumlah seratus tiga belas huruf. Al-Fatihah dinamakan
Ummul Kitab (induk Al-Qur’an) karena penulisan Al-Qur’an dan bacaan shalat dimulai dengan surat
Al-Fatihah dan semua makna Al-Qur’an terkandung dalam surat Al-Fatihah tersebut.
Sebagian menyebutkan bahwa surat Al-Fatihah diturunkan di Mekkah, yaitu pada permulaan
disyariatkannya shalat, dan surat ini yang pertama kali diturunkan secara lengkap tujuh ayat. Jadi Al-
Fatihah termasuk surat-surat Makiyah, dan diwajibkan membacanya didalam salat.
Dari sebanyak 114 surat dalam al-Qur’an, surah al-Fatihah termasuk surat yang paling populer,
dikenal mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa, dari kalangan kaum dhu’afa sampai kalangan
kaum yang bertahta
SHOLAT
Sholat Fardhu :
Merupakan sholat wajib dilaksanakan seorang muslim yang waktunya telah ditentukan, yaitu sholat
lima waktu.
b. Sholat Ghairu Muakad, seperti :Sholat tahiyatul masjid, sholat dua rakaat setelah wudhu,
sholat duha, shalat tarawih, dan qiyamul lail.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal
manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu
diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: طَ ُّوعًا َغ ْي َرŒŒŒ َت، ًةŒ ْثنَتَ ْيعَ ْشـ َرةَ َر ْك َعŒِ ا،Œْو ٍمŒ ŒŒ ْي َيŒŒŒلَّى ِفŒ ص
َ َمْن
ْ يŒŒŒ ْيتًا ِفŒŒŒ َبŒُهŒ َهللا ل
ل َجنَّ ِةŒŒا ُ نَىŒŒŒ َب،ْض ٍة َ
َ ِريŒŒŒف.“Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah selain shalat fardhu
dalam sehari dua belas raka’at, maka Allah pasti akan membangunkan untuknya sebuah rumah di
surga.
KEUTAMAAN SHOLAT
1. Allah lebih mencintai perbuatan sholat tepat waktu melebihi berbakti pada orang tua dan pergi berjihad :
Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah
sholat pada waktunya, berbakti kepada orang tua dan jihad di jalan Allah.”
2. Mendapatkan tempat di surga : Allah Ta’ala berfirman “Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu sholat
lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan
memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan
apa yang aku janjikan”.
3. Diampuni dosa-dosanya seperti daun yang berguguran : Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika
menunaikan sholat dengan ikhlas karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya
daun-daun ini dari pohonnya” (HR. Ahmad).
4. Pahala kebaikan yang amat besar : Rasulullah SAW pernah bersabda ”Seandainya orang-orang
mengetahui pahala adzan dan barisan sholat (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya
kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi.
5. Mendapat sembilan macam kemuliaan : dicintai Allah, badannya selalu sehat, dijaga malaikat, rumahnya
diberkahi, wajahnya menampakkan jati diri orang shalih, hatinya dilunakkan oleh Allah, dipermudah saat
akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, dia akan diselamatkan Allah dari api
neraka dan Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang-orang yang tidak ada
rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati.
SYARAT SHOLAT WAJIB
3. Membaca Al-Fatihah
Setelah membaca doa iftitah, kemudian tata cara sholat 5 waktu selanjutnya adalah membaca surah Al- Fatihah.
Namun, jika tidak bisa membaca surah Al-Fatihah diperbolehkan membaca surah lain yang ada di dalam Al-
Qur'an. Jika tidak bisa juga, maka diperbolehkan pula hanya diam mengikuti imam atau diam dengan waktu yang
lamanya kira-kira seperti membaca surah Al-Fatihah.
4. Membaca Surah Pendek
Setelah membaca Al-Fatihah, tata cara sholat 5 waktu dilanjutkan dengan membaca surah
pendek di rakaat pertama dan kedua. Membaca surah pendek pada rakaat selanjutnya
hukumnya sunah.
5. Rukuk
Langkah cara sholat 5 waktu selanjutnya adalah melakukan rukuk dengan membaca
bacaan berikut sebanyak tiga kali:
ان َربِّ َى ْال َع ِظ ِيم َوبِ َح ْم ِد ِه
َ ُس ْب َح
Subhâna rabbiyal 'adhîmi wa bihamdihi.
Setelah rukuk, bangun kembali dengan membaca bacaan berikut:
َُس ِم َع هَّللا ُ لِ َم ْن َح ِم َده
Sami'alloohu liman hamidah.
Lalu dilanjutkan dengan membaca doa i'tidal berikut:
ت ِم ْن َش ْى ٍء بَ ْع ُد ِ ْاَألرŒت َو
َ ض َو ِملْ َء َما ِشْئ ِ ك ْال َح ْم ُد ِملْ َء ال َّس َم َوا
َ ََربَّنَا ل
Robbanaa lakal hamdu mil'as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi'ta min syai'in
ba'du.
6. Sujud
Setelah rukuk, langkah cara sholat 5 waktu dilanjutkan dengan sujud sebanyak dua kali dan
membaca bacaan berikut:
ُسب َْحانَ َربِّ َى اَأْل ْعلَى
Subhâna rabbiyal a'la wa bihamdihi.
Sebelum melakukan sujud yang kedua, baca bacaan duduk di antara dua sujud berikut:
ف َعنِّى ُ رب ا ْغفِرلي َوارْ َح ْمنِى واجبرني َوارْ فَ ْعنِي َوارْ ُز ْقنِى َوا ْه ِدنِى َوعَافِنِى َوا ْع
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii
9. Melakukan salam
Tata cara sholat 5 waktu diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri serta membaca
salam:
ِ سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هَّللا
َّ ال
Assalamu 'alaikum warahmatullah.
DOA SETELAH SHOLAT
Artinya: "Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan
bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenam(nya). Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap
selesai sembahyang."
DOA SETELAH SHOLAT
Salat jenazah merupakan shalat yang dijalankan untuk mendo’akan seorang muslim atau
muslimah yang telah meninggalkan dunia teruntuk laki-laki maupun perempuan, orang dewasa juga
anak-anak.
Shalat jenazah ini hukumnya wajib kifayah, yaitu sebuah kewajiban yang secara
pelaksanaannya dapat tercukupi bilamana telah dijalankan oleh sebagian kaum muslimin. Akan
tetapi, jika tidak ada satupun yang menjalankannya maka seluruh kaum berdosa.
Hal ini dilandaskan kepada hadits berikut ini:
Mengutip dari Salamah bin al-Akwa’ r.a., ia mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah didatangi seorang jenazah, sehingga beliau menshalatinya. Lantas beliau
bertanya, ‘Apakah orang ini memiliki hutang?. Mereka menjawab: “Tidak” , maka Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah itu. Kemudian didatangkan lagi
jenazah yang lain. Beliau bertanya: “Apakah dia punya hutang?”. Mereka menjawab: “
Ya”. Beliau berkata, ‘Shalatkanlah sahabat kalian.’ Abu Qatadah menjawab:” Saya yang
menanggung semua hutangnya wahai Rasulullah.”. Lalu beliau menyolatkan jenazah
tersebut. (HR. Bukhari).
Keutamaan Shalat Jenazah
ُلŒ ِم ْث Œ قَا َلŒا ْالقِي َراطَا ِنŒ َو َمŒ قِي َل. Œيراطَا ِن
َ ُِ قŒ لَهŒ َكا َنŒ َش ِه َد َحتَّى تُ ْدفَ َنŒ َم ْنŒ َو، Œٌُ قِي َراطŒا فَلَهŒَلِّ َى َعلَ ْيهŒص َ َ َش ِه َد ْال َجنŒَم ْن
َ ُ َحتَّى يŒَازة
ِْال َجبَلَ ْي ِن ْال َع ِظي َميْن
Shalat jenazah bisa dijalankan di mana saja, di tempat yang layak untuk melaksanakan shalat,
begitupun di dalam masjid sesuai yang telah disebutkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan
Imam Muslim:
Bahwa ketika Sa’d bin Abu Waqash meninggal, Aisyah berkata, “Masukkanlah ia ke dalam masjid
hingga aku bisa menyalatkannya.” Namun mereka tidak menyetujuinya, ia pun berkata, “Demi Allah,
sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menyalatkan jenazah dua orang putra Baidla`
dalam masjid, yaitu Suhail serta saudaranya.” Muslim berkata; “Suhail bin Da’d adalah Ibnul
Baidla`, dan ibunya merupakan Baidla`. (HR Muslim)
Niat memandikan jenazah laki-laki
2. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat. Bersihkan
giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta rambutnya.
3. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan
perutnya perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar. Kemudian siram atau basuh seluruh anggota
tubuh jenazah dengan air sabun.
4. Kemudian, siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis kelamin jenazah.
6. Setelah membaca niat, miringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang. Setalah
itu, siram dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki dan siram lagi dengan air kapur barus.
7. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Perlakukan jenazah dengan
lembut saat membalik dan menggosok anggota tubuhnya.
8. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya,
wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu
diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.
9. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke
belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan
dikepang. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga
tidak membasahi kain kafannya.
1. bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah. Letakkan kain
sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya. Setelah itu, persiapkan baju gamis dan
kerudung di tempatnya.
2. Selanjutnya, sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan. Sediakan juga kapas
yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu. Jika
kain kafan sudah siap, angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.
3. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya
pada jenazah laki-laki. Kemudian, selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan
kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa
dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.
4. Terakhir, selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas
sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah disediakan.
Rukun Sholat Jenazah
Terdapat rukun-rukun dalam tata cara sholat jenazah, berikut beberapa hal yang
harus diketahui sebelum menjalani solat jenazah:
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan juga maafkanlah
dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia dengan air,
salju, dan embun.”
“Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari
kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih
baik dari istrinya. Dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”
Doa untuk jenazah perempuan:
ج َو ْالبَ َر ِد َونَقِّهَا ِم َن ْال َخطَايَا َك َما ِ الثَّ ْلŒا ْغ ِس ْلهَا بِ ْال َما ِء َوŒف َع ْنهَا َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهَا َو َو ِّس ْع ُم ْد َخلَهَا َوُ اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهَا َوارْ َح ْمهَا َو َعافِهَا َوا ْع
ََأ ْد ِخ ْلهَا ْال َجنَّةŒ ِجهَا َوŒَأ ْهالً َخ ْيرًا ِم ْن َأ ْهلِهَا َوز َْوجًا َخ ْيرًا ِم ْن زَ ْوŒارهَا َو ِ َس َوَأ ْب ِد ْلهَا َدارًا َخ ْيرًا ِم ْن َدِ ض ِم َن ال َّدن َ َب اَأل ْبيَ نَقَّيْتَ الثَّ ْو
ِ َّب الن
ار ِ ب ْالقَب ِْر َأ ْو ِم ْن َع َذا
ِ َوَأ ِع ْذهَا ِم ْن َع َذا
Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia. Berilah
kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air,
salju, dan embun.”
“Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari
kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik
dari istrinya. Dan serta peliharalah dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”
5. Bacaan Takbir ke 4
Setelah mendoakan, pada takbir ke 4, terdapat doa yang harus dibacakan.
Untuk pria:
َُحر ْمنا َأجْ َرهُ والتَ ْفتِنّا بَع َده
ِ اللهُ ّم الت
Allahumma tahrimna Ajrahu wala taftinna bakdahu
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau sertakan
kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami
dan dia.”
Untuk perempuan:
حر ْمنا َأجْ َرها والتَ ْفتِنّا بَعدَها
ِ َاللهُ ّم الت
Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdahu
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau sertakan
kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami
dan dia.”
6. Ucapkan salam
Selesaikan sholat dengan mengucap salam sambil menoleh ke kanan serta ke kiri. Posisi salam ini memiliki
perbedaan dengan sholat fardu lainnya, salam pada shalat jenazah ini dijalankan dengan posisi berdiri.
HIKMAH IBADAH
Apabila tiap ibadah dalam syari‟at islam diteliti dan diselami hikmah dan
rahasianya, maka tidak ada suatu ibadah yang kosong dari hikmah, dan
hikmah ada yang terang dan ada yang tersembunyi. Mereka yang terang
hatinya, cemerlang pikirannya, dapat menyelami hikmah-hikmah
tersebut. Dan mereka yang tidak terang mata hatinya, tidak tembus
pikirannya, maka tidak akan dapat menyelaminya.