Anda di halaman 1dari 43

IBADAH DALAM ISLAM

(MARI SEMPURNAKAN IBADAH)


Pertemuan : 6
IBADAH
Definisi Ibadah

Ibadah secara etimologis berasal dari bahasa arab yaitu ‫ عبادة يعبد عب د‬yang artinya
melayani, patuh, tunduk. Sedangkan menurut terminologis adalah sebutan yang
mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai allah azza wa jalla, baik berupa
ucapan atau perbuatan, yang zhahir maupun yang bathin.

Ibadah pada hakekatnya adalah sikap tunduk semata-mata mengagungkan Dzat yang
disembah.Abu Al-Maududi menyatakan bahwa ibadah dari akar kata“Abd” yang
artinya pelayan.Jadi hakekat ibadah adalah penghambaan .
Tujuan Ibadah
Tujuan utama dari ibadah ialah “Takwa”.
Firman Allah SWT :
‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ ا ْعبُ ُد ْوا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم َوالَّ ِذي َْن ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْو ۙ َن‬
)Surah Al-Baqarah ayat 21(
Artinya :
Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang
sebelum kamu, agar kamu bertakwa

Perintah untuk beribadah tercantum dan dijelaskan dalam Al-Qur’an.


Firman Allah SWT:

‫ك ِم ْن َّرس ُْو ٍل اِاَّل نُ ْو ِح ْٓي اِلَ ْي ِه اَنَّهٗ ٓاَل اِ ٰلهَ آِاَّل اَنَ ۠ا فَا ْعبُ ُد ْو ِن‬
َ ِ‫َو َمٓا اَرْ َس ْلنَا ِم ْن قَ ْبل‬
)Surah Al-Anbiya ayat 25(
Artinya :
Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami
wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka
sembahlah Aku.
Jenis-Jenis Ibadah

3. Amaliyah

4. Mahdah &
2. Qouliyah
Ghoiru Mahdah

IBADAH

1. Qolbiyyah 5. Maaliyah
Dalam keterangan lain, seperti yang diterangkan dalam kitab Kaasyifah
As-Sajaa sarah Safina An-Naja Fii Usul Al-diin, ibadah terbagi menjadi
dua, yakni :
1) Ibadah badaniyah Zohiroh, adalah ibadah yang dilakukan
dengan fisik anggota badan, seperti: shalat, puasa, haji, dan
zakat.
2) Ibadah badaniyah Qolbiyah, adalah ibadah yang dilakukan
dengan hati dan keyakinan, seperti: iman, tafakur, tawakal,
sabar, roja, ridho dengan qodlo dan qadarnya Allah, taubat dan
mahabbah kepada Allah SWT.
CONTOH IBADAH MAHDAH

CONTOH IBADAH GHOIRU MAHDAH


SYARAT DITERIMANYA IBADAH
1. Iman 
Ibadah yang dilaksanakan harus dilandasi dengan iman kepada Allah. Allâh Azza wa Jalla berfirman,
ً‫صالِحًا ِم ْن َذ َك ٍر َأ ْو ُأ ْنثَ ٰى َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَلَنُحْ يِيَنَّهُ َحيَاةً طَيِّبَة‬
َ ‫ َم ْن َع ِم َل‬ ۖ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. [An-Nahl/16: 97]

2. Ikhlas
Ibadah yang dilaksanakan harus dilandasi dengan ikhlas, artinya apapun bentuk ibadah dan pekerjaan yang kita
lakukan harus ikhlas semata karena Allâh Azza wa Jalla. Allâh Azza wa Jalla berfirman:
َ ‫ين لَهُ الد‬
‫ِّين‬ َ ‫ص‬ِ ِ‫ا ِإاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل‬Œ‫ َو َما ُأ ِم ُرو‬ 
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allâh dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus". [Al-Bayyinah/98: 5].

3. Ittiba
Ittibâ’ adalah mengikuti tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Allâh Azza wa Jalla berfirman:
َ ‫َو َم ْن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر اِإْل ْساَل ِم ِدينًا فَلَ ْن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِي اآْل ِخ َر ِة ِم َن ْال َخا ِس ِر‬
‫ين‬
"Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)
daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi". [Ali-Imran/3: 85]
RUKUN IBADAH
Ibadah yang kita lakukan harus memiliki 3 rukun sebagaimana para ulama menyebutkan yaitu cinta,
harapan, rasa takut terdapat dalam surat Al-Fatihah :

1. Cinta
ْ Mangandung makna al-hub (cinta) . Orang yang jatuh cinta selalu menyebut nama yang
ِ ‫ال َح ْم ُد هَّلِل‬.
dicintainya dan menuruti kemauan orang yang dicintai. Seorang hamba mencintai Allah, maka dia
akan rela untuk melakukan seluruh hal yang diperintahkan dan menjauhi seluruh hal yang dilarang
oleh yang dicintainya tersebut.

2. Harapan
‫ الرَّحْ م ِن ال َّر ِح ِيم‬mengandung makna Roja (harapan). Harapan akan diterimanya amal kita, harapan akan
dimasukkan surga, harapan untuk berjumpa dengan Allah, harapan akan diampuni dosa, harapan untuk
dijauhkan dari neraka, harapan diberikan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat yang
merupakan Rahmat dan kasih sayang Allah Subhana wa ta’la.

3. Rasa takut
‫ َمالِ ِك يَ ْو ِم الدِّي ِن‬mengandung makna Rasa Takut (khouf). Seorang hamba yang memiliki rasa takut, akan
termotivasi untuk rajin mencari ilmu dan beribadah kepada Alloh semata agar bebas dari murka dan
adzab-Nya.
ADA APA DENGAN QS. AL-FATIHAH

Surat al-Fatihah adalah “Mahkota Tuntunan Ilahi”. Yang disebut dengan “Ummul Qur’an” atau
“Induk al-Qur’an”. Tidak heran jika do’a ini dianjurkan agar menjadi awalan sholat dan setelah
aktifitas ditutup dengan Al- Hamdu lillahi Rabbil ‘Alamiin atau bahkan ditutup dengan surat ini.

Ibnu Katsir mengatakan: “Mereka (para ulama) mengatakan bahwa al- Fatihah, terdiri dari dua
puluh lima kata. Sedangkan hurufnya berjumlah seratus tiga belas huruf. Al-Fatihah dinamakan
Ummul Kitab (induk Al-Qur’an) karena penulisan Al-Qur’an dan bacaan shalat dimulai dengan surat
Al-Fatihah dan semua makna Al-Qur’an terkandung dalam surat Al-Fatihah tersebut.

Sebagian menyebutkan bahwa surat Al-Fatihah diturunkan di Mekkah, yaitu pada permulaan
disyariatkannya shalat, dan surat ini yang pertama kali diturunkan secara lengkap tujuh ayat. Jadi Al-
Fatihah termasuk surat-surat Makiyah, dan diwajibkan membacanya didalam salat.

Dari sebanyak 114 surat dalam al-Qur’an, surah al-Fatihah termasuk surat yang paling populer,
dikenal mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa, dari kalangan kaum dhu’afa sampai kalangan
kaum yang bertahta
SHOLAT

Sholat terbagi menjadi berapa :


1. Sholat Wajib
2. Sholat Sunah

 Sholat Fardhu :
Merupakan sholat wajib dilaksanakan seorang muslim yang waktunya telah ditentukan, yaitu sholat
lima waktu.

1. QS. AL-Baqarah Ayat 238


"Hāfiẓụ 'alaṣ-ṣalawāti waṣ-ṣalātil-wusṭā wa qụmụ lillāhi qānitīn"
Artinya: "Peliharalah semua salat(mu), dan (peliharalah) salat wusthaa (salat lima waktu). Berdirilah untuk
Allah (dalam salatmu) dengan khusyu'," (QS. Al-Baqarah [2]: 238).

2. QS. Ar-Rum Ayat 17-18


"Fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbihuun"
Artinya: "Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada
di waktu subuh," (QS. Ar-Rum [30]: 17).
 Sholat Sunah :
Shloat Sunah dibagi menjadi dua:
a. Sunah Mua’akkadah (Sholat sunah yang dikuatkan) seperti sholat witir, sholat sebelum
sholat subuh, sholat idul fitri dan idhul adha, shloat gerhana, sholat istiqa dan sholat
rowatib.

b. Sholat Ghairu Muakad, seperti :Sholat tahiyatul masjid, sholat dua rakaat setelah wudhu,
sholat duha, shalat tarawih, dan qiyamul lail.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mensyari’atkan shalat sunnah untuk meningkatkan amal
manusia dan menutupi segala kekurangan dan kelalaian yang ada, sebagaimana hal itu
diperintahkan oleh Allah dalam Kitab-Nya yang agung.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:


َ ِ‫ت ۚ ٰ َذل‬
َّ ِ‫ك ِذ ْك َر ٰى ل‬
َ‫لذا ِك ِرين‬ َّ ‫ت ي ُْذ ِه ْبنَ ال‬
ِ ‫سيَِّئا‬ ِ ‫ار َو ُزلَفًا ِمنَ اللَّ ْي ِل ۚ ِإ َّن ْال َح َسنَا‬ َّ ‫ “ َوَأقِ ِم ال‬Dan dirikanlah shalat itu
ِ َ‫صاَل ةَ طَ َرفَ ِي النَّه‬
pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat”.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‫طَ ُّوعًا َغ ْي َر‬ŒŒŒ‫ َت‬،‫ ًة‬Œ‫ ْثنَتَ ْيعَ ْشـ َرةَ َر ْك َع‬Œِ‫ ا‬،Œ‫ْو ٍم‬Œ ŒŒ‫ ْي َي‬ŒŒŒ‫لَّى ِف‬Œ ‫ص‬
َ ‫َمْن‬
ْ ‫ي‬ŒŒŒ‫ ْيتًا ِف‬ŒŒŒ‫ َب‬Œُ‫ه‬Œ َ‫هللا ل‬
‫ل َجنَّ ِة‬ŒŒ‫ا‬ ُ ‫نَى‬ŒŒŒ‫ َب‬،‫ْض ٍة‬ َ
َ ‫ ِري‬ŒŒŒ‫ف‬.“Barangsiapa yang melakukan shalat sunnah selain shalat fardhu
dalam sehari dua belas raka’at, maka Allah pasti akan membangunkan untuknya sebuah rumah di
surga.
KEUTAMAAN SHOLAT

1. Allah lebih mencintai perbuatan sholat tepat waktu melebihi berbakti pada orang tua dan pergi berjihad :
Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah
sholat pada waktunya, berbakti kepada orang tua dan jihad di jalan Allah.”
2. Mendapatkan tempat di surga : Allah Ta’ala berfirman “Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu sholat
lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan
memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan
apa yang aku janjikan”.
3. Diampuni dosa-dosanya seperti daun yang berguguran : Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika
menunaikan sholat dengan ikhlas karena Allah, maka dosa-dosanya akan berguguran seperti gugurnya
daun-daun ini dari pohonnya” (HR. Ahmad).
4. Pahala kebaikan yang amat besar : Rasulullah SAW pernah bersabda ”Seandainya orang-orang
mengetahui pahala adzan dan barisan sholat (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya
kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi.
5. Mendapat sembilan macam kemuliaan : dicintai Allah, badannya selalu sehat, dijaga malaikat, rumahnya
diberkahi, wajahnya menampakkan jati diri orang shalih, hatinya dilunakkan oleh Allah, dipermudah saat
akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, dia akan diselamatkan Allah dari api
neraka dan Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang-orang yang tidak ada
rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati.
SYARAT SHOLAT WAJIB

Berikut syarat sholat 5 waktu:


1. Beragama Islam
2. Berakal
3. Suci dari hadas dan najis
4. Menutup aurat
5. Mengenakan pakaian yang suci dari najis
6. Menempati tempat yang bersih dan bebas dari najis
7. Memasuki waktu sholat
8. Menghadap kiblat
9. Tidak berbicara
10. Tidak dalam kondisi sedang makan/minum
11. Yakin dan tidak ada keraguan saat melaksanakan sholat
12. Berusia di atas 7 tahun atau sudah baligh diwajibkan untuk menunaikan ibadah sholat
Yang dibolehkan dalam sholat :
1. Bergerak sederhana, seperti membetulkan pakaian.
2. Membetulkan shaf
3. Meletakan tangan ke mulut Ketika menguap
4. Membaca tasbih sebagai peringatan Ketika imam lupa dalam Gerakan maupun bacaan
5. Menghalangi orang yang lewat didepan Ketika sholat
6. Menolak suatu bahaya, contohnya membunuh binatang berbahaya disaat melakukan sholat
7. Menggaruk badan dengan tangan (asal Gerakan tidak berlebihan).

Yang makruh dalam sholat :


8. Menoleh dengan kepala dan mata
9. Menghadapkan mata ke atas
10. Tahaddur (meletakan tangan dipinggang)
11. Menahan rambut yang menjuntai, baju serta lengan baju
12. Meremas jari dan membunyikannya
13. Lalai dalam sholat, seperti memainkan jenggot, melihat hiasan pada sajadah, melihat lukisan dinding
dan semua perbuatan yang merusak kekhusyukan sholat
14. Menahan buang angin, air kecil, atau air besar
TATA CARA SHOLAT FARDHU

1. Niat Sholat Shubuh:


‫إماما هلل تعالى‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض الصبح ركعتين مستقبل القبلة أداء‬
Usholli Fardhol Subhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman
(menjadi imam) Lillaahi Ta'aalaa
Artinya: "Saya berniat sholat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah
Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".

2. Niat Sholat Dzuhur:


‫إماما هلل تعالى‬/‫مأموما‬/‫أصلي فرض الظهر أربع ركعات مستقبل القبلة أداء‬
Usholli Fardhol Zuhri Arba'a Roka'aatim Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi
ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat sholat fardu zuhur empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala/Ma'mum karena Allah
Ta'ala/Imam karena Allah Ta'ala".

3. Niat Sholat Ashar


‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة َأ َدا ًء هلل تَ َعالَى‬
ٍ َ ‫ض ال َعصْ ِرَأرْ بَ َع َر َكعا‬ َ ‫ُأ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Usholli Fardlol Ashri Arba'a Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat sendiri)/Ma'muuman (menjadi
ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu ashar 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala".
4. Niat Sholat Maghrib
َ ‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة َأ َدا ًء هلل تَ َع‬
‫ال‬ ٍ َ ‫ث َر َكعا‬ ِ ‫ض ال َم ْغ ِر‬
َ َ‫ب ثَال‬ َ ‫ُأ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Latin: Usholli Fardlol Maghribi Tsalaatsa Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu maghrib 3 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena
Allah Ta'ala".

5. Niat Sholat Isya


‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة َأدَا ًء هلل تَ َعالَى‬
ٍ َ ‫ض ال ِع َشاء َِأرْ بَ َع َر َكعا‬ َ ‫ُأ‬
َ ْ‫صلِّى فَر‬
Latin: Usholli Fardlol I'syaa-i Arba'a Roka'aataim Mustaqbilal Qiblati Adaa an (sholat
sendiri)/Ma'muuman (menjadi ma'mum)/Imaaman (menjadi imam) Lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardu isya 4 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, karena Allah
Ta'ala".
TATA CARA SHOLAT FARDHU
1. Melakukan takbiratul ihram
Tata cara sholat 5 waktu yang pertama harus kita lakukan adalah melakukan takbiratul ihram, yaitu membaca
‫هَّٰلل‬
bacaan‫" ُ َأ ْك َب‬Allahu akbar" dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga. Saat melakukan takbiratul
ihram, bacalah niat sholat dalam hati.

2. Membaca doa iftitah


Tata cara sholat 5 waktu yang kedua adalah membaca niat, lipat tangan di depan dada, dan selanjutnya baca doa
iftitah berikut:
‫ اِ َّن‬.‫ض َحنِ ْيفًا ُم ْسلِ ًما َو َما اَنَا ِم َن ْال ُم ْش ِر ِكي َْن‬ َ ْ‫ت َوااْل َر‬ ِ ‫جْ ِه َي لِلَّ ِذيْ فَطَ َرال َّس َما َوا‬Œ‫ْت َو‬ َ ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر َكبِ ْيرًا َو ْال َح ْم ُد هّلِل ِ َكثِ ْيرًا َو ُس ْب َح‬
ِ َ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َوا‬
ُ ‫ اِنِّى َو َّجه‬. ‫ص ْياًل‬
‫ت َواَنَا ِم َن ْال ُم ْس ِل ِمي َْن‬
ُ ْ‫ك اُ ِمر‬ َ ‫ الَ َش ِري‬.‫ي َو َم َماتِ ْي هّلِل ِ َربِّ ْال َعا لَ ِمي َْن‬
َ ِ‫ْك لَهُ َوبِ َذل‬ ُ ُ‫صاَل تِ ْي َون‬
َ ‫ َمحْ يَا‬Œ‫س ِك ْي َو‬ َ
Allahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiraa wasubhaanallaahi bukrataw waashiilaa
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardha hanifan wama ana minal musyrikin
Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika
umirtu wa ana awwalul muslimin.

3. Membaca Al-Fatihah
Setelah membaca doa iftitah, kemudian tata cara sholat 5 waktu selanjutnya adalah membaca surah Al- Fatihah.
Namun, jika tidak bisa membaca surah Al-Fatihah diperbolehkan membaca surah lain yang ada di dalam Al-
Qur'an. Jika tidak bisa juga, maka diperbolehkan pula hanya diam mengikuti imam atau diam dengan waktu yang
lamanya kira-kira seperti membaca surah Al-Fatihah.
4. Membaca Surah Pendek
Setelah membaca Al-Fatihah, tata cara sholat 5 waktu dilanjutkan dengan membaca surah
pendek di rakaat pertama dan kedua. Membaca surah pendek pada rakaat selanjutnya
hukumnya sunah.

5. Rukuk
Langkah cara sholat 5 waktu selanjutnya adalah melakukan rukuk dengan membaca
bacaan berikut sebanyak tiga kali:
‫ان َربِّ َى ْال َع ِظ ِيم َوبِ َح ْم ِد ِه‬
َ ‫ُس ْب َح‬
Subhâna rabbiyal 'adhîmi wa bihamdihi.
Setelah rukuk, bangun kembali dengan membaca bacaan berikut:
ُ‫َس ِم َع هَّللا ُ لِ َم ْن َح ِم َده‬
Sami'alloohu liman hamidah.
Lalu dilanjutkan dengan membaca doa i'tidal berikut:
‫ت ِم ْن َش ْى ٍء بَ ْع ُد‬ ِ ْ‫اَألر‬Œ‫ت َو‬
َ ‫ض َو ِملْ َء َما ِشْئ‬ ِ ‫ك ْال َح ْم ُد ِملْ َء ال َّس َم َوا‬
َ َ‫َربَّنَا ل‬
Robbanaa lakal hamdu mil'as samaawaati wal ardli wa mil-a maa syi'ta min syai'in
ba'du.
6. Sujud
Setelah rukuk, langkah cara sholat 5 waktu dilanjutkan dengan sujud sebanyak dua kali dan
membaca bacaan berikut:
‫ُسب َْحانَ َربِّ َى اَأْل ْعلَى‬
Subhâna rabbiyal a'la wa bihamdihi.
Sebelum melakukan sujud yang kedua, baca bacaan duduk di antara dua sujud berikut:
‫ف َعنِّى‬ ُ ‫رب ا ْغفِرلي َوارْ َح ْمنِى واجبرني َوارْ فَ ْعنِي َوارْ ُز ْقنِى َوا ْه ِدنِى َوعَافِنِى َوا ْع‬
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii

7. Melakukan tasyahud awal


Tata cara sholat 5 waktu berikutnya, dilanjutkan dengan gerakan tasyahud. Ini dilakukan saat
rakaat kedua pada sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Berikut bacaan tasyahud awal:
‫ين‬
َ ‫ص الِ ِح‬ Œُّ ِ‫ا النَّب‬Œَ‫ َأيُّه‬Œ‫ك‬
َّŒ ‫ى ِعبَا ِد هَّللا ِ ال‬Œَ‫ا َو َعل‬Œَ‫الَ ُم َعلَ ْين‬Œ‫ ال َّس‬Œُ‫ هَّللا ِ َوبَ َر َكاتُه‬Œُ‫ َرحْ َمة‬Œ‫ى َو‬ ُ ‫ات الطَّيِّبَا‬
َ ‫الَ ُم َعلَ ْي‬Œ‫ هَّلِل ِ ال َّس‬Œ‫ت‬ ُ ‫ص لَ َو‬ ُ ‫ ْال ُمبَا َر َكا‬Œ‫ت‬
َّŒ ‫ ال‬Œ‫ت‬ ُ ‫لتَّ ِحيَّا‬
‫هَّللا‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫هَّللا‬
ِ ‫ْشهَ ُد ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ ُ َو ْشهَ ُد َّن ُم َح َّمدًا َرسُو ُل‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬
Attahiyyatul mubarakaatush sholawaatuth thayyibatu lillah. Assalamu alaika ayyuhan
nabiyyu warahmatullahi wabarakatuh. Assalamu alaina wa ala ibadillahis salihin. Asyhadu
alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.
8. Melakukan tasyahud akhir
Lalu, tata cara sholat 5 waktu selanjutnya adalah melakukan tasyahud akhir yang
dilakukan sebelum melakukan salam dan mengakhiri sholat.
Berikut bacaan tasyahud akhir:
‫آل ِإ ْب َرا ِه ْي َم ِإنـ َّ َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد اَللَّهُ َّم با َ ِر ْك َعل َى‬
ِ ‫ْت َعل َى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َو َعل َى‬ َ ‫صلَّي‬
َ َ ‫آل ُم َح َّم ٍد َكما‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
ِ ‫ص ِّل َعل َى ُم َح َّم ٍد َو َعل َى‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
َ َّ ‫آل ِإب َْرا ِه ْي َم ِإنـ‬
ِ ‫ت عَل َى ِإ ْب َرا ِه ْي َم َوعَل َى‬ َ ‫َلى آ ِل ُم َح َّم ٍد َكما َ با َ َر ْك‬
َ ‫ُم َح َّم ٍد َوع‬
Alloohumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa shollaita 'alaa
Ibraahiim wa 'alaa aali Ibrahim innaka hamidum majiid
Alloohumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad kamaa baarokta 'alaa
Ibraahiim wa 'alaa aali Ibrahim innaka hamidum majiid.

9. Melakukan salam
Tata cara sholat 5 waktu diakhiri dengan menoleh ke kanan dan ke kiri serta membaca
salam:
ِ ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هَّللا‬
َّ ‫ال‬
Assalamu 'alaikum warahmatullah.
DOA SETELAH SHOLAT

 karena Allah Swt. berfirman:


‫ ِد‬Œ‫ب َو ِم َن ٱلَّ ْي ِل فَ َسبِّحْ هُ َوَأ ْد ٰبَ َر ٱل ُّس ُجو‬
ِ ‫س َوقَ ْب َل ْٱل ُغرُو‬ ِ ُ‫ون َو َسبِّحْ بِ َح ْم ِد َرب َِّك قَب َْل طُل‬
ِ ‫وع ٱل َّش ْم‬ َ ُ‫فَٱصْ بِرْ َعلَ ٰى َما يَقُول‬
Faṣbir 'alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ'isy-syamsi wa
qablal-gurụb. Wa minal-laili fa sabbiḥ-hu wa adbāras-sujụd.

Artinya: "Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan
bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenam(nya). Dan bertasbihlah kamu kepada-Nya di malam hari dan setiap
selesai sembahyang."
DOA SETELAH SHOLAT

1. Dianjurkan untuk membaca istighfar terlebih dahulu sebanyak 3 kali


‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظـي ِْم الَّ ِذيْ اَل ِالَهَ اِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَي ُّْو ُم َوَأتُ ْوبُ ِإلَ ْي ِه‬
Astaghfirullah Hal'adzim, Aladzi Laailaha Illahuwal Khayyul Qoyyuumu Wa Atuubu Ilaiih.

2. Selanjutnya membaca doa berisikan pujian untuk Allah Swt.


‫ ْاِإل ْك َرام‬Œ‫االـ َجاَل ِل َو‬
ْ ‫ساَل ِم تَبَا َر ْكتَ َربَّنَا َوتَ َعالَيْتَ يَا َذ‬
َّ ‫ك يَع ُْو ُد ال َّساَل ُم فَ َحيِّنَا َربَّنَا بِال َّساَل ِم َواَ ْد ِخ ْلنَا ْالـ َجنَّةَ َدا َر ال‬
َ ‫ َوِإلَ ْي‬،‫ ِم ْن َك ال َّساَل ُم‬Œ‫ َو‬،‫للَّهُ َّم َأ ْنتَ ال َّسالَ ُم‬.
Allahumma Angtassalam, Wamingkassalam, Wa Ilaika Ya'udussalam Fahayyina Rabbanaa Bissalam Wa-
Adkhilna Jannata Darussalam Tabarakta Rabbana Wata'alaita Ya Dzaljalaali Wal Ikraam.

3. Lalu membaca surah Al-Fatihah


ِ ِ‫﴾ َمال‬٣﴿ Œ‫﴾ الرَّحْ َم ٰـ ِن ال َّر ِحي ِم‬٢﴿ Œ‫﴾ ْال َح ْم ُد لِلَّـ ِه َربِّ ْال َعالَ ِمي َن‬١﴿ Œ‫ْس ِم اللَّـ ِه الرَّحْ َم ٰـ ِن ال َّر ِحي ِم‬Œ ِ‫ ب‬:Œ‫ ال َّر ِج ْي ِم‬Œ‫ش ْيطَا ِن‬
‫ نَ ْعبُ ُد‬Œ‫﴾ِإيَّا َك‬٤﴿ Œ‫ الدِّي ِن‬Œ‫ يَ ْو ِم‬Œ‫ك‬ ِ ‫َأ ُع ْو ُذ بِا‬
َّ ‫ ال‬Œ‫هلل ِم َن‬
‫﴾ أمين‬٧﴿ َ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّين‬ ِ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬
َ ‫ص َراطَ الَّ ِذينَ َأ ْن َع ْم‬
ِ ﴾٦﴿ ‫﴾ ا ْه ِدنَا الص َِّراطَ ْال ُم ْستَقِي َم‬٥﴿ ‫ين‬ ُ ‫ك نَ ْستَ ِع‬ َ ‫َوِإيَّا‬
Audzu Billahi Minas Syaithon Nirrojim. Bismillahir rohmanir rohim. Alhamdulillahi robbil aalamiin.
Arrohmanirrohim. Maliki Yaumiddin. Iyyaka Na'budu Wa Iyyaka Nasta'iin. Ihdinash-Shirotol Mustaqim.
Shirotholladzina An'amta 'Alaihim Ghoiril maghdubi 'Alaihim Wala Dholin. Aamiin.
RUKUN SHOLAT

1.Sholat disunahkan untuk dilakukan berdiri.


2.Membaca niat dalam hati yang bersamaan dengan melakukan takbiratul ihram.
3.Membaca takbiratul ihram ("Allahu Akbar").
4.Membaca surah Al-Fatihah di setiap rakaat sholat.
5.Rukuk dan tuma'ninah.
6.I'tidal setelah rukuk dan tuma'ninah.
7.Sujud dua kali dalam satu rakaat dan tuma'ninah.
8.Duduk di antara dua sujud disertai tuma'ninah.
9.Tasyahud akhir dan duduk tasyahud.
10.Membaca tasyahud akhir.
11.Membaca shalawat nabi setelah mengucapkan tasyahud akhir.
12.Salam.
13.Melaksanakan sholat sesuai dengan yang diajarkan dalam rukun sholat.
SHOLAT JENAZAH

Salat jenazah merupakan shalat yang dijalankan untuk mendo’akan seorang muslim atau
muslimah yang telah meninggalkan dunia teruntuk laki-laki maupun perempuan, orang dewasa juga
anak-anak.
Shalat jenazah ini hukumnya wajib kifayah, yaitu sebuah kewajiban yang secara
pelaksanaannya dapat tercukupi bilamana telah dijalankan oleh sebagian kaum muslimin. Akan
tetapi, jika tidak ada satupun yang menjalankannya maka seluruh kaum berdosa.
Hal ini dilandaskan kepada hadits berikut ini:

َ ُ‫ لِي‬Œ‫ بِ َجنَا َز ٍة‬Œ‫لم ُأتِ َي‬Œ‫ه وس‬Œ‫لى هللا علي‬Œ‫ي ص‬


Œ‫ ِم ْن‬Œ‫ْل َعلَ ْي ِه‬Œ َ‫ ه‬: Œ‫ فَقَا َل‬، ‫ا‬Œَ‫لِّ َي َعلَ ْيه‬Œ‫ص‬ َّ ِ‫ َأنَّ النَّب‬، Œُ‫ هَّللا ُ َع ْنه‬Œ‫ض َي‬ِ ‫ َر‬، Œ‫ع‬ ‫َأل‬
ِ ‫ ا ْك َو‬Œ‫لَ َمةَ ْب ِن‬Œ‫ َس‬Œ‫َع ْن‬
‫و‬Œُ‫ َأب‬Œ‫ا ِحبِ ُك ْم قَا َل‬Œ‫ص‬
َ ‫ى‬Œَ‫ ُّلوا َعل‬Œ‫ص‬ َ Œ‫ قَا َل‬Œ‫ قَالُوا نَ َع ْم‬Œ‫ َد ْي ٍن‬Œ‫ َم ْن‬Œ‫ْل َعلَ ْي ِه‬Œ َ‫ ه‬: Œ‫ فَقَا َل‬، ‫ ُأ ْخ َرى‬Œ‫ بِ َجنَا َز ٍة‬Œ‫ ثُمَّ ُأتِ َي‬Œ‫لَّى َعلَ ْي ِه‬Œ‫ص‬
َ َ‫ الَ ف‬: ‫ ؟ قَالُوا‬Œ‫َد ْي ٍن‬
‫صلَّى َعلَ ْي ِه – رواه البخاري‬ َ َ‫ُول هللاِ ف‬َ ‫ي َد ْينُهُ يَا َرس‬ َّ َ‫قَتَا َدةَ َعل‬

Mengutip dari Salamah bin al-Akwa’ r.a., ia mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah didatangi seorang jenazah, sehingga beliau menshalatinya. Lantas beliau
bertanya, ‘Apakah orang ini memiliki hutang?. Mereka menjawab: “Tidak” , maka Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah itu.  Kemudian didatangkan lagi
jenazah yang lain. Beliau bertanya: “Apakah dia punya hutang?”. Mereka menjawab: “
Ya”. Beliau berkata, ‘Shalatkanlah sahabat kalian.’ Abu Qatadah menjawab:” Saya yang
menanggung semua hutangnya wahai Rasulullah.”. Lalu beliau menyolatkan jenazah
tersebut. (HR. Bukhari).
Keutamaan Shalat Jenazah

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW  bersabda,

‫ُل‬Œ ‫ ِم ْث‬ Œ‫ قَا َل‬Œ‫ا ْالقِي َراطَا ِن‬Œ‫ َو َم‬Œ‫ قِي َل‬.  Œ‫يراطَا ِن‬
َ ِ‫ُ ق‬Œ‫ لَه‬Œ‫ َكا َن‬Œ‫ َش ِه َد َحتَّى تُ ْدفَ َن‬Œ‫ َم ْن‬Œ‫ َو‬، Œٌ‫ُ قِي َراط‬Œ‫ا فَلَه‬Œَ‫لِّ َى َعلَ ْيه‬Œ‫ص‬ َ َ‫ َش ِه َد ْال َجن‬Œ‫َم ْن‬
َ ُ‫ َحتَّى ي‬Œَ‫ازة‬
ِ‫ْال َجبَلَ ْي ِن ْال َع ِظي َميْن‬

“Barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai ia menyolatkannya, maka baginya


satu qiroth. Lalu barangsiapa yang menyaksikan jenazah sampai dimakamkan, maka
baginya dua qirath.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dengan dua qirath?”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Dua qirath itu semisal dua gunung
yang besar.” (HR. Bukhari  dan Muslim ).
Syarat Shalat Jenazah

Shalat jenazah sah dilakukan jika terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:


•Seseorang yang akan menjalankan shalat jenazah harus mematuhi syarat sahnya
seperti pada shalat yang lain. Yakni ia harus bersih dari hadats serta najis, menutup
aurat dan juga menghadap kiblat.
•Shalat jenazah harus dijalankan setelah jenazah dimandikan serta dikafani.
•Jenazah harus diletakkan berada di sebelah kiblat, dari orang yang menyalatkannya.

Waktu dan Tempat Shalat Jenazah


1. Waktu Shalat
Dari Musa bin Ali dari ayahnya ia berkata, saya mendengar ketika Uqbah bin Amir Al Juhani berkata; “Ada tiga
waktu, yang Rasulullah SAW telah melarang kita untuk menjalankan shalat atau menguburkan jenazah disaat waktu
tersebut. Pertama, saat matahari terbit hingga agak meninggi. Kedua, ketika matahari berada tepat di pertengahan
langit (tengah hari tepat) hingga ia telah condong ke barat. Ketiga, ketika matahari hampir terbenam, hingga ia
terbenam sama sekali.” (HR Muslim)
2. Tempat Shalat

Shalat jenazah bisa dijalankan di mana saja, di tempat yang layak untuk melaksanakan shalat,
begitupun di dalam masjid sesuai yang telah disebutkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan
Imam Muslim:
Bahwa ketika Sa’d bin Abu Waqash meninggal, Aisyah berkata, “Masukkanlah ia ke dalam masjid
hingga aku bisa menyalatkannya.” Namun mereka tidak menyetujuinya, ia pun berkata, “Demi Allah,
sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menyalatkan jenazah dua orang putra Baidla`
dalam masjid, yaitu Suhail serta saudaranya.” Muslim berkata; “Suhail bin Da’d adalah Ibnul
Baidla`, dan ibunya merupakan Baidla`. (HR Muslim)
Niat memandikan jenazah laki-laki

Nawaitul ghusla adaa 'an hadzal mayyiti lillahi ta'aalaa

Niat memandikan jenazah perempuan:


Nawaitul ghusla adaa 'an hadzihil mayyitati lillahi ta'aalaa

Artinya: "Aku berniat memandikan untuk memenuhi


kewajiban dari jenazah (pria/wanita) ini karena Allah Ta'ala."

Peralatan Memandikan Jenazah

•Tempat memandikan jenazah di tempat yang tertutup


•Air secukupnya
•Sabun, air yang diberi bubuk kapur barus dan wangi-wangian
•Sarung tangan untuk memandikan jenazah
•Sedikit kapas
•Potongan atau gulungan kain kecil-kecil
•Handuk dan kain basahan
Cara Memandikan Jenazah
1. letakkan jenazah dengan kepala agak tinggi di tempat yang disediakan. Pastikan orang yang memandikan
jenazah memakai sarung tangan.

2. Ambil kain penutup dari jenazah dan ganti dengan kain basahan agar auratnya tidak terlihat. Bersihkan
giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari tangan, dan kaki serta rambutnya.

3. Bersihkan kotoran jenazah baik yang keluar dari depan maupun dari belakang terlebih dahulu. Caranya, tekan
perutnya perlahan-lahan agar apa yang ada di dalamnya keluar. Kemudian siram atau basuh seluruh anggota
tubuh jenazah dengan air sabun.

4. Kemudian, siram dengan air yang bersih sambil berniat sesuai jenis kelamin jenazah.

5. Membaca niat memandikan jenazah laki-laki/perempuan.

6. Setelah membaca niat, miringkan jenazah ke kanan, basuh bagian lambung kirinya sebelah belakang. Setalah
itu, siram dengan air bersih dari kepala hingga ujung kaki dan siram lagi dengan air kapur barus.

7. Jenazah kemudian diwudhukan seperti orang yang berwudhu sebelum sholat. Perlakukan jenazah dengan
lembut saat membalik dan menggosok anggota tubuhnya.
8. Jika keluar dari jenazah itu najis setelah dimandikan dan mengenai badannya,
wajib dibuang dan dimandikan lagi. Jika keluar najis setelah di atas kafan, tidak perlu
diulangi mandinya, cukup hanya dengan membuang najis tersebut.

9. Bagi jenazah wanita, sanggul rambutnya harus dilepas dan dibiarkan terurai ke
belakang. Setelah disiram dan dibersihkan, lalu dikeringkan dengan handuk dan
dikepang. Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan handuk sehingga
tidak membasahi kain kafannya.

10. Selesai memandikan jenazah, berilah wangi-wangian yang tidak mengandung


alkohol sebelum dikafani. Biasanya menggunakan air kapur barus.
Cara Mengafani Jenazah
Setelah dimandikan, jenazah juga perlu dikafani. Dalam Islam, mengafani jenazah
tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Berikut tata cara memandikan jenazah
laki-laki dan perempuan, juga cara mengafaninya:

Mengafani Jenazah Laki-laki


1. Siapkan tali-tali pengikat kafan secukupnya. Kemudian, letakkan secara vertikal tepat di bawah
kain kafan yang akan menjadi lapis pertama. Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah
dipotong sesuai ukuran jenazah.
2. Setelah itu,  beri wewangian pada kain kafan lapis pertama. Setelah itu, bentangkan kain kafan
lapis kedua yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.Beri wewangian pada kain kafan lapis
kedua.
3. Setelah itu, bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah.
Beri wewangian pada kain kafan lapis ketiga dan letakkan jenazah di tengah-tengah kain kafan
lapis ketiga.
4. Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
Kemudian tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke
kiri.
5. Selanjutnya, tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi
kanan ke kiri dan Ikat dengan tali pengikat yang telah disediakan.
Mengafani Jenazah Perempuan

1. bentangkan dua lembar kain kafan yang sudah dipotong sesuai ukuran jenazah. Letakkan kain
sarung tepat pada badan antara pusar dan kedua lututnya. Setelah itu, persiapkan baju gamis dan
kerudung di tempatnya.

2. Selanjutnya, sediakan 3–5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan. Sediakan juga kapas
yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya diletakkan pada anggota badan tertentu. Jika
kain kafan sudah siap, angkat dan baringkan jenazah di atas kain kafan.

3. Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke tempat anggota tubuh seperti halnya
pada jenazah laki-laki. Kemudian, selimutkan kain sarung pada badan jenazah, antara pusar dan
kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang bisa
dikepang menjadi 2/3, dan diletakkan di atas baju gamis di bagian dada.

4. Terakhir, selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas
sampai paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi telah disediakan.
Rukun Sholat Jenazah

Terdapat rukun-rukun dalam tata cara sholat jenazah, berikut beberapa hal yang
harus diketahui sebelum menjalani solat jenazah:

•Niat sebelum memulai


•Imam berdiri sejajar dari kepala jenazah
•Terdiri dari empat kali takbir
•Berdiri untuk yang mampu
•Dilakukan berdiri tanpa melakukan rukuk, sujud serta duduk
•Membaca surah Al-Fatihah
•Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir ke-2
•Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3
•Salam dengan posisi berdiri.
Posisi sholat jenazah untuk perempuan :
Tata cara sholat untuk jenazah perempuan, posisi seorang imam berada pada searah tali pusar.
Sedangkan untuk makmum berada pada belakang imam sesuai dengan urutan makmum laki-
laki dewasa, selanjutnya perempuan dewasa. Sedangkan untuk jumlah shaf-nya sebisa mungkin
sebanyak angka ganjil.
Posisi sholat jenazah untuk laki-laki :
Tata cara sholat jenazah untuk laki-laki ini tidak memiliki perbedaan yang besar dengan tata
cara sholat jenazah untuk perempuan. Untuk jenazah laki-laki posisi imam berada sejajar
dengan kepala.
Tata Cara Sholat Jenazah

1. Niat Sholat Jenazah


Membaca niat diucap cukup dalam hati, namun niat dibedakan menjadi 2 menyesuaikan
jenis kelamin. Berikut niat sholat jenazah jenis kelamin pria.
ِ ِّ‫صلِّي َعلَى هَ َذا الـ َمي‬
‫ت فَرْ ضًا هللِ تَ َعالَى‬ َ ‫ُأ‬
Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat shalat atas mayit laki-laki ini fardhu karena Allah SWT”
Untuk jenazah jenis kelamin wanita.
‫صلِّي َعلَى هَ َذا الـ َميِّتَ ِة فَرْ ضًا هللِ تَ َعالَى‬َ ‫ُأ‬
Usholli ‘ala hadzal mayyiti fardholi ma’muman lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat sholat atas mayit perempuan ini fardhu karena Allah SWT”

2. Takbir dan membaca surat Al-Fatihah


Setelah membaca niat, ketika imam menyebutkan takbir pertama, makmum mengikutinya
dan disambung membaca surah al-Fatihah.
3. Takbir ke-2 dan diteruskan dengan membaca shalawat Nabi
َ ‫اللَّهُ َّم‬
‫ َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬Œ‫ َو‬،‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Artinya: “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan
keluarga Nabi Muhammad.”

Sebaiknya, shalawat nabi dilanjutkan dengan bacaan lengkap berikut:


‫ت‬َ ‫ َك َما بَا َر ْك‬،‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
ِ ‫ َو َعلَى‬،‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ِ َ‫ َوب‬،‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬ َ ‫صلَّي‬
َ َّ‫ ِإن‬،‫ َو َعلَى آ ِل ِإ ْب َرا ِهي َم‬،‫ْت َعلَى ِإ ْب َرا ِهي َم‬ َ ‫َك َما‬
َ َّ‫ فِي ْال َعالَ ِمينَ ِإن‬،‫آل َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِهي َم‬
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬ ِ ‫ َو َعلَى‬،‫َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإ ْب َرا ِهي َم‬
Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad wa’ala aali sayyidinaa muhammad, kamaa
shallayta ‘alaa sayyidinaa ibraahiim wa’alaa aali sayyidinaa ibraahiim wa baarik ‘alaa
sayyidinaa muhammad wa’alaa aali sayyidinaa muhammad kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa
ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidina ibraahiim fil ‘aalamiina innaka khamiidum majiid.
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah shalawat serta sanjungan kepada Muhammad serta kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim serta
kepada keluarga Ibrahim.”
“Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula Maha Mulia. Ya Allah, berilah berkah kepada
Muhammad serta kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah
kepada Ibrahim dan juga kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji pula
Maha Mulia.”
4. Mendoakan jenazah
Setelah membaca shalawat secara lengkap, pada takbir ke 3 dilanjutkan dengan membaca doa
untuk jenazah yang sedang disholati.

Doa untuk jenazah laki-laki:

َ ‫ج َو ْالبَ َر ِد َونَقِّ ِه ِم َن ْال َخطَايَا َك َما نَقَّي‬


‫ْت‬ ْ ْ ْ ‫َأ‬
ِ ‫ف َع ْنهُ َو ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع ُم ْد َخلَهُ َوا ْغ ِسلهُ بِال َما ِء َوالثَّل‬
ُ ‫ا ْع‬Œ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َو َعافِ ِه َو‬
‫ َزوْ جًا َخ ْيرًا ِم ْن َزوْ ِج ِه َوَأ ْد ِخ ْلهُ ْال َجنَّةَ َوَأ ِع ْذهُ ِم ْن‬Œ‫َار ِه َوَأ ْهالً َخ ْيرًا ِم ْن َأ ْهلِ ِه َو‬ِ ‫س َوَأ ْب ِد ْلهُ دَارًا َخ ْيرًا ِم ْن د‬
ِ َ‫ض ِمنَ ال َّدن‬َ َ‫ب اَأل ْبي‬ َ ‫ْو‬Œ َّ‫الث‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫ب ْالقَب ِْر َأ ْو ِم ْن َع َذا‬
ِ ‫َع َذا‬
Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa ‘fu anhu wakrim nuzulahu wa wassi’
madkholahu waghsilhu bil ma’i watsalju wal bardi wa naqqihi minadzunubi walkhotoyaya
kama yunaqqi atssaubulabyadhu binaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi, wahlan
khayrun min ahlihi, wa zaujan khoyron min zaujihi waqihi fitnatalqobri wa ‘adzabi nnar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosanya dan rahmatilah dia. Selamatkan dan juga maafkanlah
dia. Berilah kehormatan kepadanya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia dengan air,
salju, dan embun.”
“Bersihkanlah dia dari seluruh kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari
kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih
baik dari istrinya. Dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”
Doa untuk jenazah perempuan:

‫ج َو ْالبَ َر ِد َونَقِّهَا ِم َن ْال َخطَايَا َك َما‬ ِ ‫الثَّ ْل‬Œ‫ا ْغ ِس ْلهَا بِ ْال َما ِء َو‬Œ‫ف َع ْنهَا َوَأ ْك ِر ْم نُ ُزلَهَا َو َو ِّس ْع ُم ْد َخلَهَا َو‬ُ ‫اللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهَا َوارْ َح ْمهَا َو َعافِهَا َوا ْع‬
َ‫َأ ْد ِخ ْلهَا ْال َجنَّة‬Œ‫ ِجهَا َو‬Œ‫َأ ْهالً َخ ْيرًا ِم ْن َأ ْهلِهَا َوز َْوجًا َخ ْيرًا ِم ْن زَ ْو‬Œ‫ارهَا َو‬ ِ ‫َس َوَأ ْب ِد ْلهَا َدارًا َخ ْيرًا ِم ْن َد‬ِ ‫ض ِم َن ال َّدن‬ َ َ‫ب اَأل ْبي‬َ ‫نَقَّيْتَ الثَّ ْو‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫ب ْالقَب ِْر َأ ْو ِم ْن َع َذا‬
ِ ‫َوَأ ِع ْذهَا ِم ْن َع َذا‬

Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’afihaa wa’fu ‘anha wa akrim nuzulahu wawassi’


mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod. Wa naqqihaa minal khothooyaa
kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas. Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa
ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa
min ‘adzabil qobri au min ‘adzaabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah dia. Selamatkan dan ampunilah dia. Berilah
kehormatan terhadapnya, luaskanlah tempat kuburnya. Mandikanlah dia (mayit) dengan air,
salju, dan embun.”
“Bersihkanlah dia dari segala kesalahan sebagaimana Engkau membersihkan baju putih dari
kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, juga istri yang lebih baik
dari istrinya. Dan serta peliharalah dan lindungilah ia dari azab kubur dan neraka.”
5. Bacaan Takbir ke 4
Setelah mendoakan, pada takbir ke 4, terdapat doa yang harus dibacakan.
Untuk pria:
ُ‫َحر ْمنا َأجْ َرهُ والتَ ْفتِنّا بَع َده‬
ِ ‫اللهُ ّم الت‬
Allahumma tahrimna Ajrahu wala taftinna bakdahu
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau sertakan
kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami
dan dia.”

Untuk perempuan:
‫حر ْمنا َأجْ َرها والتَ ْفتِنّا بَعدَها‬
ِ َ‫اللهُ ّم الت‬
Allahumma la tahrimna uhroha waltaftina bakdahu
Artinya: “Ya Allah, janganlah jadikan pahalanya tidak sampai kepada kami (janganlah Engkau sertakan
kami akan pahalanya), dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami
dan dia.”

6. Ucapkan salam
Selesaikan sholat dengan mengucap salam sambil menoleh ke kanan serta ke kiri. Posisi salam ini memiliki
perbedaan dengan sholat fardu lainnya, salam pada shalat jenazah ini dijalankan dengan posisi berdiri.
HIKMAH IBADAH

Apabila tiap ibadah dalam syari‟at islam diteliti dan diselami hikmah dan
rahasianya, maka tidak ada suatu ibadah yang kosong dari hikmah, dan
hikmah ada yang terang dan ada yang tersembunyi. Mereka yang terang
hatinya, cemerlang pikirannya, dapat menyelami hikmah-hikmah
tersebut. Dan mereka yang tidak terang mata hatinya, tidak tembus
pikirannya, maka tidak akan dapat menyelaminya.

QS. Al-'Ankabut Ayat 45


“Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan
laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan
mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya
dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Anda mungkin juga menyukai