Anda di halaman 1dari 5

Tema: Orang-orang yang Doanya Tidak Ditolak Allah SWT

Khutbah Pertama

‫ َونَ ُع ْو ُذ‬، ‫ِإ َّن ال َح ْم َد هَّلِل ِ نَحْ َم ُدهُ َونَ ْستَ ِع ْينُهُ َونَ ْس تَ ْغفِ ُرهُ َونَتُ ْوبُ ِإلَ ْي ِه‬
‫ض َّل‬ ِ ‫ َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬، ‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫ِباهللِ ِم ْن ُشر ُْو ِر َأ ْنفُ ِسنَا َو َسيَِّئا‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَ هَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل‬، ُ‫ي لَه‬ َ ‫لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬
‫ص لَّى هللاُ َو َس لَّ َم‬ َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ؛‬، ُ‫ك لَه‬ َ ‫َش ِر ْي‬
‫صحْ بِ ِه َأجْ َم ِعي َْن‬
َ ‫َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َو‬
Kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur dan segala puji kepada Allah yang telah
memberikan kesempatan kepada kita bertemu kembali di bulan Ramadhan, bulan penuh
keberkahan, bertumpuk-tumpuk kebaikan, serta pintu-pintu surga dibuka sementara pintu-
pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu.

Allah menginginkan agar umat islam bertaqwa, kemudian Allah berikan jalan agar kita
sampai pada tujuan itu, Allah mudahkan dengan cara membelenggu setan, Allah buatkan
suasana dengan membukakan pintu surga, dan menutup pintu neraka. Tidak cukup di situ,
Allah juga beri motivasi dengan melipat-gandakan pahala. Sungguh Allah itu Maha Luas
karunianya.

Jamaah Sholat Jumat yang Dirahmati Allah,

Pada saat memasuki bulan puasa terkadang membuat kebiasaan kita berubah, kita
menghadirkan sejumlah makanan dalam satu hari yang sebelumnya tidak biasa kita lakukan.
Tidak masalah, selama tidak berlebihan.

ِ ‫َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َواَل تُس‬


‫ْرفُوا‬
“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.” [Quran Al-A’raf: 31]

Namun, yang perlu kita ingat dan sadari bukan ini tujuan dari adanya bulan Ramadhan, bukan
ini keutamaan dan keistimewaan inti di bulan Ramadhan. Kita harus tetap fokus dan
memperhatikan bahwa bulan Ramadhan ini ada keutamaan yang berdampak besar dan luas
untuk kehidupan dunia dan akhirat kita. di antaranya adalah bulan Ramadhan adalah
bulan doa.

Mengapa kita katakan bulan Ramadhan adalah bulan doa. Coba perhatikan ayat tentang


puasa. Surat Al-Baqarah ayat 183 dan beberapa ayat setelahnya. Di ayat 186, Allah Ta’ala
berfirman,
‫اع ِإ َذا‬ َّ
‫د‬ ‫ال‬ َ ‫ة‬ ‫و‬
َ ْ
‫ع‬ ‫د‬
َ ُ‫يب‬ ‫ج‬
ِ ‫ك ِعبَ ا ِدي َعنِّي فَ ِإنِّي قَ ريبٌ ۖ ُأ‬ َ َ‫َوِإ َذا َس َأل‬
ِ ِ
َ ‫ان ۖ فَ ْليَ ْستَ ِجيبُوا ِلي َو ْليُْؤ ِمنُوا بِي لَ َعلَّهُ ْم يَرْ ُش ُد‬
‫ون‬ ِ ‫َد َع‬
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” [Quran
Al-Baqarah: 186].

Dari rangkaian ayat puasa ini, Allah berfirman tentang doa. Ini menunjukkan eratnya kaitan
antara puasa dan doa. Bulan puasa adalah bulan berdoa.

Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan bahwa masalah ini disebutkan di sela-sela penyebutan
hukum puasa. Ini menunjukkan mengenai anjuran memperbanyak do’a ketika bulan itu
sempurna, bahkan diperintahkan memperbanyak do’a tersebut di setiap kali berbuka puasa.
(Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2: 66).

Secara keseluruhan, saat berpuasa adalah saat mustajab untuk berdoa. Sebagaimana sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

ُ‫ثَالَثَةٌ الَ تُ َر ُّد َد ْع َوتُهُ ُم الصَّاِئ ُم َحتَّى يُ ْف ِط َر َواِإل َما ُم ْال َعا ِد ُل َو َد ْع َوة‬
ِ ُ‫ظل‬
‫وم‬ ْ ‫ْال َم‬
“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin
yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305).

Jamaah Sholat Jumat yang Dirahmati Allah,

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk


memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat
yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara
umum.”

Kemudian ada waktu sahur yang juga merupakan waktu istimewa untuk berdoa. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ين يَ ْبقَى‬ َ ‫الس َما ِء ال ُّد ْنيَا ِح‬ َ ‫يَ ْن ِز ُل َربُّنَا تَبَا َر‬
َّ ‫ك َوتَ َعالَى ُك َّل لَ ْيلَ ٍة ِإلَى‬
‫يب لَ هُ َم ْن يَ ْس َألُنِى‬ َ ‫اآلخ ُر يَقُ و ُل َم ْن يَ ْد ُعونِى فََأ ْس تَ ِج‬ِ ‫ث اللَّي ِْل‬ ُ ُ‫ثُل‬
ُ‫فَُأ ْع ِطيَهُ َم ْن يَ ْستَ ْغفِ ُرنِى فََأ ْغفِ َر لَه‬
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.
Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan.
Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku,
maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Doa dan istighfar di waktu sahur
mudah dikabulkan.”

Kemudian saat berbuka puasa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َ ‫ثَالَثَةٌ الَ تُ َر ُّد َد ْع َوتُهُ ُم اِإل َما ُم ْال َعا ِد ُل َوالصَّاِئ ُم ِح‬
ُ‫ين يُ ْف ِط ُر َو َد ْع َوة‬
ِ ُ‫ظل‬
‫وم‬ ْ ‫ْال َم‬
“Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang
berpuasa ketika dia berbuka, (3) Doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi disebutkan bahwa kenapa doa mudah dikabulkan ketika berbuka


puasa karena saat itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan
tunduk dan merendahkan diri.

Mungkin ada yang mengatakan, yang penting itu usaha. Kalau kita berusaha, maka akan
terwujud. Kalau Cuma doa mana mungkin terwujud. Dari sini sebagian orang
meninggalkan doa. Dan fokus hanya dengan usaha.

Yang perlu kita ketahui, doa dan usaha itu satu paket yang tidak bisa dipisahkan. Syariat kita
mengajarkan berdoa meminta kepada Allah, karena segala sesuatu itu Allah yang
menentukan. Dan agar seseorang menundukkan hatinya kepada pencipta-Nya. Merasa butuh
kepada-Nya. Dan kalau usahanya terwujud, dia tidak mengatakan, ‘Ini karena kecerdasanku.
Karena usahaku, dll.’ seperti ucapannya Qarun.

Dan menurut syariat juga bahkan logika sehat, seseorang harus berusaha. Tidak boleh dia
cuma duduk-duduk berdoa tanpa ada usaha. Ini juga salah.
Khutbah Kedua:

‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َعلَى فَضْ لِ ِه َوِإحْ َسانِ ِه َوال ُش ْك ُر لَهُ َعلَى تَ ْوفِ ْيقِ ِه َوا ْمتِنَانِ ِه‬
‫ك لَ هُ َوَأ ْش هَ ُد َأ َّن محم دا‬ َ ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلَّ َم تَ ْسلِ ْي ًما‬َ ُ‫َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬
‫ َأيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُ ْوا هللاَ تَ َعالَى‬:‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬،ً‫َكثِيْرا‬
Ibadallah,

Dalam banyak hal, doa itu bekerja dan berpengaruh lebih kuat dibandingkan usaha. Dalam
sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang tiga orang dari
Bani Israil. Ketiganya terjebak di dalam goa. Saat itu mulut goa tertutupi batu besar. Mereka
berusaha untuk membukanya, namun usaha yang mereka lakukan seakan sia-sia. Tak ada
hasil yang diinginkan terwujud. Lalu ketiganya berdoa. Bertawasul dengan amal shaleh
mereka masing-masing.

Saya ingin menyampaikan bahwa dalam banyak hal doa itu memiliki pengaruh yang lebih
hebat dari usaha. Dia bekerja lebih baik dari usaha yang dilakukan seseorang. Karenanya
seseorang jangan hanya bersandar dengan usahanya saja. Perbanyaklah doa. Karena Allah lah
yang menentukan segalanya.

Terlebih lagi dalam menghadapi pandemi ini. Banyak orang yang terdampak. Ada yang
meninggal. Ada yang sakit. Dan ada yang jatuh usahanya. Negara-negara adidaya telah
berusaha. Termasuk negara kita. tapi kita masih belum menemukan solusi yang jitu. Karena
itu berdoalah kepada Allah memanfaatkan keutamaan bulan Ramadhan ini. Semoga Allah
mengangkat musibah ini. Dan memulihkan semua dampak yang ditimbulkannya.

َ ‫ (ِإ َّن هَّللا‬:‫واعلموا أن هللا أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه فقال سبحانه‬
‫ص لُّوا َعلَ ْي ِه‬ َ ‫ين آ َمنُ وا‬ َ ‫ون َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬ َ ُّ‫ُص ل‬ َ ‫َو َمالِئ َكتَ هُ ي‬
]56:‫ َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِيما ً) [األحزاب‬،
‫ض اللَّهُ َّم‬ َ ْ‫ك نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد َوار‬ َ ِ‫ك َو َرس ُْول‬ َ ‫اَللَّهُ َّم‬
َ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َعلَى َع ْب ِد‬
‫ان‬ َ ‫َّاش ِدي َْن اََألِئ َّم ِة ال َم ْه ِديِّي َْن َأبِ ْي بَ ْك ٍر َو ُع َم َر َو ُع ْث َم‬
ِ ‫َع ْن ُخلَفَاِئ ِه اَلر‬
‫َحابَ ِة َأجْ َم ِعي َْن َو َع ِن التَّابِ ِعي َْن َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم‬ َّ ‫َو َعلِ ٍّي َو َع ِن‬
‫الص‬
‫ان ِإلَى يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن‬ٍ ‫بِِإحْ َس‬،
‫ك َوال ُم ْش ِر ِكي َْن َو َد ِّمرْ‬ ‫اَللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل ْساَل َم َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن‪َ ،‬وَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫َأ ْع َدا َء ال ِّدي َْن‪َ ،‬واجْ َع لْ هَ َذا البَلَ َد آ ِمن ا ً ُم ْس تَقِ ّراً َو َس اِئ َر بِاَل ِد‬
‫ْال ُم ْس لِ ِمي َْن َعا َم ةً يَا َربَّ ال َع الَ ِمي َْن‪ ،‬اَللَّهُ َّم َم ْن َأ َرا َد اِإل ْس اَل َم‬
‫ف َعنَّا َك ْي َدهُ َوا ْكفِنَا َش َّرهُ‬ ‫َوال ُم ْسلِ ِمي َْن ِبس ُْو ٍء فََأ ْش َغلَهُ بِنَ ْف ِس ِه َواصْ ِر ْ‬
‫ص لِحْ ُواَل ةَ ُأ ُم ْو ِرنَا َواجْ َع ْلهُ ْم‬ ‫ك َعلَى ُك ِّل َش ْي ٍء قَ ِدي ٍْر‪ ،‬اَللَّهُ َّم َأ ْ‬ ‫ِإنَّ َ‬
‫ص لِحْ ِبطَ انَتَهُ ْم‬ ‫ض لِّي َْن اَللَّهُ َّم اَ ْ‬‫ض الِّي َْن َواَل ُم ِ‬ ‫هُ َداةَ ُم ْهتَ ِدي َْن َغ ْي َر َ‬
‫ك اَللَّهُ َّم‬ ‫َوَأ ْب َع ْد َع ْنهُ ْم بِطَانَةَ الس ُّْو ِء َوال ُم ْف ِس ِدي َْن اَللَّهُ َّم َأمِ َّدهُ ْم ِب َع ْونِ َ‬
‫ك َواجْ َع ْل هُ فِ ْي‬ ‫ص ا لِ َوجْ هِ َ‬ ‫ك اَللَّهُ َّم اجْ َعلْ َع َملَهُ ْم َخالِ ً‬ ‫َوفِّ ْقهُ ْم بِتَ ْوفِ ْيقِ َ‬
‫الس ِم ْي ُع‬ ‫ت َّ‬ ‫ك َأ ْن َ‬ ‫ح اِإل ْس اَل ِم َوال ُم ْس لِ ِمي َْن َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا ِإنَّ َ‬ ‫ص الِ ِ‬ ‫َ‬
‫‪.‬ال َعلِ ْي ُم‬
‫ان َوِإيتَ ا ِء ِذي ْالقُ رْ بَى‬ ‫عبا َد هللا‪ِ( ،‬إ َّن هَّللا َ يَ ْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َس ِ‬
‫ُون*‬ ‫َويَ ْنهَى َع ْن ْالفَحْ َش ا ِء َو ْال ُمن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر َ‬
‫ف اذكروا هللاَ ي ذكرْ كم‪ ،‬واش ُكروه على نع ِمه ي ِز ْدكم ول ِذ ْك ُر هللاِ‬
‫أكبرُ‪ ،‬وهللاُ يعل ُم ما تصنعون‬

Anda mungkin juga menyukai