Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM ERGONOMI INDUSTRI

MODUL 1

ANTROPOMETRI

Oleh Kelompok 2:
Angga Fernandes(2211008)
Firly Abdul Rahman( 2211018)

TEKNIK INDUSTRI AGRO TIA-1 A

LAB. PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
POLITEKNIK ATI PADANG PADANG
2023
DAFTAR ISI

COVER LAPORAN
LEMBARAN ASISTENSI
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .........................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum .........................................................................................

BAB II. LANDASAN TEORI


2.1 Ergonomi .........................................................................................
2.2 Antropometri .........................................................................................
2.3 Pengujian Statistik.........................................................................................

BAB III. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA


3.1 Rekapitulasi Data Antropometri....................................................................
3.2 Pengujian Statistikal......................................................................................
3.2.1 Uji Kenormalan Data...........................................................................
3.2.2 Uji Keseragaman Data.........................................................................
3.2.3 Uji Kecukupan Data............................................................................
3.3Perhitungan Nilai Persentil............................................................................

BAB IV. ANALISIS DAN TUGAS PERANCANGAN


4.1 Analisis Data Antropometri...........................................................................
4.2 Analisis Statistikal.........................................................................................
4.2.1 Analisis Kenormalan data....................................................................
4.2.2 Analisis Keseragaman data..................................................................
4.2.3 Analisis Kecukupan data.....................................................................
4.3 Analisis Nilai Persentil..................................................................................
4.4 Perancangan Produk/Fasilitas Kerja Ergonomis............................................
4.4.1 Deskripsi Produk/Fasilitas Kerja Ergonomis.......................................
4.4.2 Analisis Perancangan Produk/Fasilitas Kerja
Ergonomis...........................................................................................
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Antropometri berguna untuk mengetahui bentuk kegiatan yang akan
dilakukan sebelum melaksanakan pekerjaan demi terciptanya keselamatan
ataupun ENASE dalam lingkup pekerjaan yang ergonomis. Dalam mempelajari
hal tesebut maka suatu aktivitas kerja yang perlu dikelola dengan pendekatan
ergonomi. Belajar ergonomi dapat menyeimbangkan antara tugas dan kapasitas
belajar sehingga dapat mengetahui secara ENASE ( Efektif, Nyaman, Aman,
Sehat, dan Efisien). Kapasitas belajar dalam menerima tugas dan lingkungan
belajar yang tidak ergonomis berbeda beda tergantung dari kemampuan
keterbatasan masing- masing,
Pada dasarnya setiap manusia memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk memiliki data antropometri yang tepat,
seorang perancang produk ataupun fasilitas produk mampu menyesuaikan bentuk
dan ukuran dari produk rancangan yang akan digunakan oleh manusia. Pastinya
perlunya memperhatikan beberapa faktor ergonomi dalam proses perancangan
pembangun fasilitas kerja merupakan suatu yang sangat penting. Hal tersebut
tidak terlepas dari pembahasan mengenai ukuran antropometri tubuh operator
maupun penerapan data-data antropometrinya.
Antropometri akan memberikan penjelasan jika manusia akan bervariasi
dalam berbagai macam dimensi ukuran tubuh tergantung usia, latar belakang
pendidikan, jenis kelamin dan sebagainya, sehingga desain fasilitas kerja juga
akan berbeda.

Faktor yang harus diperhatikan bukan hanya bersifat wajar atau


manusiawi, tapi sesuatu yang harus dilakukan, apabila tidak diperhatikan secara
baik pastinya akan menimbulkan berbagai hal seperti kerugian, namun sebaliknya
jika hal itu diperhatikan secara baik pastinya akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan ataupun manusia yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
Manfaat dari belajar antropometri dapat mengetahui bagaimana bagian
tubuh bisa melakukan aktifitas. Maka dari itu kita dapat merancang tempat kerja
atau peralatan yang serasi dengan kebutuhan manusia. Dalam proses belajar
antropometri kita dapat mengambil, mengumpulkan dan mengolah data yang telah
kita dapatkan dari hasil praktikum. Pengukuran antropometri biasanya
menggunakan alat anthropolometer, kursi antropometri, pita ukur, meteran,
goniometri dan alat pengukur antropometri lainnya.

1.2 Tujuan praktikum


1.2.1 tujuan umum
Mampu mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia dari
sisi antropometri serta mampu melakukan pengukuran antropometri
dengan berbagai parameter serta dapat menggunakannya untuk
mengoptimalkan sistem kerja.
1.2.2 tujuan khusus
a) Mampu mengukur data antropometri secara statis dan dinamis.
b) Mampu menentukan ukuran tubuh yang dibutuhkan dalam
merancang fasilitas kerja.
c) Mampu menggunakan data antropometri dalam perancangan fasilitas
kerja.
d) Mengenal dan menggunakan alat-alat yang biasa dipakai untuk
pengukuran antropometri.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Ergonomi

Dalam buku dasar dasar ergonomi Dr. Ir. Yulianus Hutabarat, MSIE
(2017). Ergonomi berasal dari kata Yunani ergon (kerja) dan nomos (aturan),
secara keseluruhan ergonomi berarti aturan yang berkaitan dengan kerja. Banyak
definisi tentang ergonomi yang dikeluarkan oleh para pakar dibidangnya antara
lain: Ergonomi adalah ”Ilmu” atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan
mengoptimalkan sistem manusia-pekerjaannya, sehingga tercapaialat, cara dan
lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien. Ergonomi adalah ilmu,
seni, dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara
segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan
kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas
hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Ergonomi adalah ilmu, seni, dan
penerapan teknologi untuk menyerasikan atau menyeimbangkan antara segala
fasilitas yang digunakan baik dalam beraktifitas maupun istirahat dengan
kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun mental sehingga kualitas
hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik
Sedangkan yang terbaru menurut Alan Hedge (2017) , ia mengartikan
ergonomi sebagai ilmu pengetahuan tentang kerja, yang fokus mengatur pada
peningkatan kemampuan manusia untuk mendapatkan performasi kerja yang
maksimal.
Menurut Wijaya 2014 (dalam journal tugas akhir karya Muhammad ikhsan
2019), Ergonomi dapat mengurangi beban kerja dengan evaluasi fisiologi,
psikologi atau cara-cara tak langsung, beban kerja dapat diukur dan dianjurkan
modefikasi yang sesuai diantara kapasitas kerja dengan beban kerja dan beban
tambahan. Tujuan utamanya adalah untuk menjamin kesehatan, tetapi dengan itu
produktivitas juga ditingkatkan dengan evaluasi kapasitas, isi kerja, waktu
istirahat dan pengaruh keadaan lingkungan (kelembaban, suhu, sirkulasi udara,
kebisingan, penerangan, warna, debu dan lain-lain). Ergonomi dapat dibagi
menjadi 5 bidang kajian, yaitu
1. Antropometri yaitu suatu ilmu yang mempelajari pengukuran dimensi
tubuh manusia baik dalam keadaan diam maupun bergerak yang
digunakan untuk merancang peralatan sistem kerja.
2. Faal kerja yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku bekerja, konsumsi
energi manusia dalam melakukan pekerjaannya.
3. Biomekanika kerja yaitu ilmu yang mempelajari gerakan-gerakan
tubuh manusia dalam bekerja meliputi kekuatan, ketepatan, ketelitian,
ketahanan dan keterampilan gerak.
4. Penginderaan yaitu ilmu yang mempelajari peran dan kerja indera
manusia dalam melakukan pekerjaannya.
5. Psikologi merupakan bidang yang berhubungan dengan masalah-
masalah kejiwaan yang banyak dijumpai di tempat kerja.

Dalam buku ergonomi industri karya Syahreen Nurmutia, (2020)Secara


garis besar sasaran pemanfaatan ergonomi antara lain: Lebih mengembangkan
kesejahteraan fisik dan mental melalui ikhtiar menghindari luka dan infeksi terkait
bisnis, menurunkan berat badan pekerjaan fisik dan mental, mencari kemajuan
dan pemenuhan pekerjaan; Bekerja pada bantuan pemerintah yang ramah melalui
peningkatan kualitas kontak sosial dan mengatur pekerjaan yang sesuai
mengembangkan lebih lanjut pensiun yang dikelola pemerintah baik selama
jangka waktu usia berguna atau setelah tidak berguna; Membuat keselarasan yang
bijaksana antara spesialisasi, moneter, dan ilmu manusia dari setiap kerangka
kerja melakukannya sehingga did membuat kedudukan tertinggi dari pekerjaan
dan kepuasan pribadi. Memahami Standar ergonomi akan bekerja dengan
penilaian setiap usaha atau bekerja terlepas dari kenyataan bahwa sains dalam
ergonomi terus berlanjut mengalami kemajuan dan inovasi yang digunakan dalam
pekerjaan terus berkembang. Standar ergonomi adalah aturan untuk menerapkan
ergonomi di lingkungan kerja.
Ergonomic bertujuan untuk menyediakan lingkungan yang memuaskan
bagi pekerja untuk dapat melaksanakan tugas yang dituntutnya tanpa mengalami
gangguan fisik dan mental. Analisis ergonomi terhadap memiliki manfaat untuk
mengetahui apakah pekerjaan ini masih dalam kategori aman ditinjau dari keluhan
yang dialami pekerja serta penilaian aspek ergonomi yang dilakukan (Sari, 2020).
Dalam buku ergonomi industri menurut Ruspendi. (2022), Memahami
standar ergonomi akan bekerja dengan penilaian tugas atau pekerjaan apa pun
terlepas dari fakta bahwa informasi yang mendalam Ergonomi berlanjut ke
kemajuan dan inovasi digunakan dalam pekerjaan terus berkembang.Standar
Ergonomi adalah aturan dalam melaksanakan ergonomi di lingkungan kerja, ada
12 Standar ergonomi adalah:
a. Bekerja dalam posisi atau pendirian yang khas
b. Mengurangi beban berlebih
c. Jauhkan gigi terjangkau
d. Bekerja sesuai ukuran tubuh perawakan
e. Mengurangi pembangunan yang monoton dan selangit
f. Meminimalkan perkembangan statis
g. Minimalkan fokus beban
h. Termasuk jarak ruang
i. Menciptakan ruang kerja yang terbuka
j. Melakukan pengembangan, latihan dan ekstensi sambil bekerja
k. Buat pertunjukan dan model langsung
l. Kurangi tekanan

2.2 Antropometri
Antropometri adalah ilmu yang berhubungan dengan pengukuran dimensi
dan karakteristik tubuh manusia lainnya seperti volume, pusat gravitasi dan massa
segmen tubuh manusia. Ukuran-ukuran tubuh manusia sangat bervariasi,
bergantung pada umur, jenis kelamin, ras, pekerjaan dan periode dari masa ke
masa. Pengukuran dimensi-dimensi tubuh manusia merupakan bagian yang
terpenting dari antropometri karena akan menjadi data dasar untuk
mempersiapkan desain berbagai peralatan, mesin, proses dan tempat kerja
(Harrianto, 2015).
Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) merupakan metode
dalam menganalisis pekerjaan bersandarkan posisi tubuh atau pekerjaan
yang membutuhkan pergerakan dari seluruh tubuh. Berbentuk kategori
keputusan yang menyatakan kebutuhan respons yang diperlukan merupakan
luaran yang didapatkan. Umumnya, prosedur yaitu mempertemukan antara
sudut postur tubuh subjek dengan bobot yang ada dalam tabel tersedia.
Didapatkan hasil yang diharapkan dapat membagikan keputusan terkait respons
yang diperlukan oleh perusahaan guna menyingkirkan probabilitas risiko buruk
yang akan dialami oleh pekerja. Pengukuran dilakukan terhadap pekerja
dengan kriteria fisik maupun psiskis yang sehat (Faudy & Sukanta, 2022)
Bagian dari ilmu ergonomi mengenai aspek – aspek manusia adalah ilmu
yang mengukur dimensi tubuh manusia. Pengukuran dimensi tubuh manusia
dilakukan untuk memperoleh data yang dapat digunakan dalam perancangan
fasilitas, agar fasilitas dapat digunakan dengan nyaman. Antropometri adalah
salah satu disiplin ilmu yang digunakan dalam ergonomi yang secara khusus
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear serta isi dan juga meliputi
daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan tubuh (Wijaya
dkk, 2016).
Menurut Sokhibi (2017), anthropometri adalah suatu bagian yang
mendukung ergonomi, terutama dalam perancangan peralatan berdasar prinsip
ergonomi.“anthropometri” berasal dari kata “anthro” yang artinya manusia,
dan“metri” yang artinya ukuran. Sehingga, “anthropometri” adalah ilmu
tentang hubungan antara struktur dan fungsi tubuh (termasuk bentuk dan
ukuran tubuh) dengan desain alat-alat yang digunakan manusia.
Ukuran tubuh yang penting untuk penerapan ergonomi, yaitu:
a. Pada sikap berdiri: tinggi badan berdiri, tinggi mata, tinggi bahu, tinggi
siku, tinggi pinggul, tinggi pangkal jari tangan, tinggi ujung-ujung jari.
b. Pada sikap duduk : tinggi duduk, tinggi posisi mata, tinggi bahu, tinggi
siku, tebal paha, jarak bokong-lutut, jarak bokong-lekuk lutut, tinggi lutut,
lebar bahu, lebar pinggul (Harrianto, 2015).

2.3 Pengujian Statistik


Uji-t satu sampel (one sample t-test) digunakan untuk menguji rata-rata
(mean) dari sampel tunggal terhadap suatu rata-rata acuan (u) dengan asumsi
bahwa data berdistribusi normal. Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari
dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan
apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data,
dan cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak.
Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu:
tingkat signifikansi atau probabilitas (a) dan tingkat kepercayaan atau confidence
interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan
0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Tingkat
signifikan adalah probabilitas melakukan kesalahan tipe I, yaitu kesalahan
menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar. Tingkat kepercayaan pada
umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah
tingkat dimana sebesar 95% nilai sample akan mewakili nilai populasi dimana
sample berasal.
Metode statistika adalah prosedur-prosedur yang digunakan dalam
pengumpulan, penyajian, analisis, dan penafsiran data. Metode dalam statistik
dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu statistic deskriptif dan statistic
inferensi.

Statistik deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan


pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Jadi statistic deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data
yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensi atau kesimpulan apapun
tentang gugus dan induknya yang lebih besar. Termasuk dalam kategori statistik
deskriptif ini adalah table, diagram, grafik dan besaran-besaran lain. Sedangkan
statistic inferensi mencakup semua metode yang berhubungan dengan analisis
sebagian data untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan
mengenai keseluruhan gugus data induknya.( Menurut Buku Panduan Statistik
Karya Samsul Anwar,2021)
 Uji Kenormalan data
Uji kenormalan adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk
menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variable, apakah sebaran
data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan berguna untuk data
yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
 Uji Keseragaman data
a) Kelompok data ke dalam sub grub
b) Mencari nilai rata – rata sub grub (x)
c) Mencari nilai rata – rata (x)
d) Mencari nilai standar deviasi
e) Mencari nilai standar deviasi sub grub
f) Mencari Batas Control Atas (BKA) dan Batas Control Bawah (BKB)
BKA = x + 2. , dan BKB = x – 2. .
g) Buat peta kontrol.
h) Jika nilai sub grub keluar dari BKA dan BKB berarti data tersebut
harus dibuat ( dikarenakan tidka seragam).
 Uji Kecekuputan Data
Berikut merupakan rumus pada Uji Kecukupan Data untuk menghitung
data Antropometri yaitu :
N ' =¿2
Rumus 1.1 Rumus Uji Kecukupan Data
a) Menghitung jumlah data yang dibutuhkan (N’).
Untuk tingkat kecepatan 95% dan tingkat ketelitian 5% formulasinya :
b) Membandungkan nilai N’ dengan nilai N
Jika N’ dengan < N data cukup, ika sebaliknya berarti data tidak cukup.

(Menurut Buku Modul Panduan Statistik karya Samsul anwar,2021)


2.3.1 Uji Kenormalan Data
Uji Normalitas adalah uji prasyarat untuk melakukan teknik analisis statistika
parametrik. Uji nomalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribuasi
yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis
selanjutnya. (Sumber : Hidayati, T. (2019). Statistika Dasar: Panduan Bagi Mahasiswa
dan Dosen.)
Gambar.1.2 Grafik Uji Kenormalan data
2.3.2 Uji Keseragaman Data
Uji keseragaman data adalah pengujian yang dilakukan terhadap data pengukuran
untuk mengetahui apakah data yang diukur telah seragam dan berasal dari satu sistem
yang sama. Berikut grafik pada uji keseragaman data seperti di gambar 1.3 dibawah ini

Gambar 1.3 Grafik Uji Keseragaman Data

a. Kelompokkan data ke dalam sub grup


b. Mencari nilai rata-rata sub grup (x)
c. Mencari nilai rata-rata keseluruhan (x)
k

∑x
i=1
x=
n


k

d. Mencari nilai standar deviasi (σ), = ∑ ( xi−x )2 . fi


i=1
σ=
N−1
σ
e. Mencari nilai standar deviasi sub grup (σx), σx=
√n
f. Mencari Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol
Bawah (BKB)
BKA = x + 2. σx , dan BKB = x - 2. σx
g. Buat Peta Kontrol
h. Jika nilai sub grup keluar dari BKA dan BKB
berarti data tersebut harus dibuang (karena tidak
seragam)

2.3.3 Uji Kecukupan Data


Uji kecukupan data adalah proses pengujian yang dilakukan terhadap data
pengukuran untuk mengetahui apakah data yang diambil untuk penelitian sudah
mencukupi untuk dilakukan perhitungan waktu baku. Pengujian kecukupan data
dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
a. Tingkat ketelitian Tingkat ketelitian menunjukkan penyimpangan
maksimum dari hasil perhitungan terhadap nilai waktu yang sebenarnya.
b. Tingkat kepercayaan Tingkat kepercayaan menunjukkan besarnya
probabilitas bahwa data yang sudah diambil berada dalam tingkat ketelitian
yang sebelumnya telah ditentukan.
Untuk mencari nilai standar deviasi menggunakan rumus sebagai
berikut :

[ √
¿ ' 40 N . ∑ xi −( ∑ xi) 2
]
−2
2
N ∑ xi
Rumus 1.2 Nilai Standar Deviasi

2.3.4 Persentil
Persentil adalah salah satu metode untuk membagi data menjadi 100 sama
banyak. Jadi, ada 99 buah nilai persentil. Untuk mencari persentil ada dua
rumus. Yang pertama rumus untuk mencari persentil data tunggal dan yang
kedua mencari persentil data kelompok.
Rumus persentil data tunggal pada rumus 1.3 yaitu:

Rumus 1.3 rumus persentil data tunggal


Keterangan:
 n = banyak data
 i = bilangan bulat kurang dari 100 (1, 2, 3, …, 99).

Rumus persentil data kelompok pada rumus 1.4 yaitu :

Rumus 1.4 rumus persentil data kelompok


Keterangan :

 n = jumlah seluruh frekuensi.


 Tb = tepi bawah kelas persentil.
 i = bilangan bulat yang kurang dari 100 (1, 2, 3, … ,99).
 p = panjang kelas interval.
 fi = frekuensi kelas persentil.
 fk = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil.
σ=
√ ∑ ( xi−x )⌃ 2
N −1
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Rekapitulasi Data Antropometri


Pengambilan data antropometri dilakukan di lab.LPSKE dengan hasil pengambilan data
sbb :

3.2 Pengujian statistika


Uji kenormalan data bisa dilakukan dengan cara manual (excel) dan siple
(sofwere SPSS). Pada pengolahan data kali ini kami melakukan uji kenormalan dengan
menggunakan softwere SPSS.

3.2.1 Uji kenormalan


1. Uji kenormalan PPo
3.2.2 Uji keseragaman data
1. Uji keseragaman data PPo

Tabel 3.2 Uji Keseragaman Data Lenbar Pinggul (LP)

Xi X.
Sub. Total X.
Sub ∑(Xi-X)^2 BKB BKA
Grup 1 2 3 4 5 Xi Bar
Grup
1 41 58 35 43 50 227 45,4 313,2 45,55 40,61 50,49
2 47 52 41 50 48 238 47,6 69,2 45,55 40,61 50,49
3 44 50 43 45 42 224 44,8 38,8 45,55 40,61 50,49
4 45 44 48 39 46 222 44,4 45,2 45,55 40,61 50,49
Total 911 182,2 466,4

Berikut ini merupakan perhitungan Uji Keseragaman data PPo (Pantat popliteal)
Data kelompok 2 yaitu data Pantat popliteal (PPo)
1. Total Xi Data PPo
∑Xi = Xi1+Xi2+Xi3+Xi4+Xi5
∑Xi1 = 41+58+35+43+50 = 227
∑Xi2 = 47+52+41+50+48 = 238
∑Xi3 = 44+50+43+45+42= 224
∑Xi4 = 45+44+48+39+46 = 222

∑Xi Total = Xitotal1+Xitotal2+Xitotal3+Xitotal4


= 227+238+224+222
= 911
2. Total X sub grup

total Xi
Xsub grup =
¿
227
X sub grup 1 = = 45,4
5

238
X sub grup 2 = = 47,6
5

224
X sub grup 3 = = 44,8
5

222
X sub grup 4 = = 44,4
5

Total X grup = X sub grup 1 + X sub grup 2 + X sub grup 3 + X sub grup 4
= 45,4+47,6+44,8+44,4
= 182,2
3. Total ∑(Xi-X)2
∑ (Xi – x)2 1 = (41-45,4)2+(58-45,4)2+(35-45,4)2+(43-45,4)2+(50-45,4)2
= (-4,4)2+(12,6)2+(-10,4)2+(-2,4)2+(4,6)2
= 19,36+158,76+108,16+5,76+21,16
= 313,2

∑ (Xi – x)2 2 = (47-47,6)2+(52-47,6)2+(41-47,6)2+(50-47,6)2+(48-47,6)2


= (-0,6)2+(4,4)2+(-6,6)2+(2,4)2+(0,4)2
= 0,36+19,36+43,56+5,76+0,16
= 69,2

∑ (Xi – x)2 3 = (44-44,8)2+(50-44,8)2+(43-44,8)2+(45-44,8)2+(42-44,8)2


= (-0,8)2+(5,2)2+(-1,8)2+(0,2)2+(-2,8)2
= 0,64+27,04+3,24+0,04+7,84
= 38,8

∑ (Xi – x)2 4 =(45-44,4)2+(44-44,4)2+(48-44,4)2+(39-44,4)2+(46-44,4)2


=(0,6)2+(-0,4)2+(3,6)2+(-5,4)2+(1,6)2
=0,36+0,16+12,96+29,16+2,56
=45,2

∑ ( Xi−x ) ⌃ 2 Total = ∑ ( Xi−x ) ⌃ 2 (1) +∑ ( Xi−x ) ⌃ 2 (2) +∑ ( Xi−x ) ⌃ 2 (3)


+∑ ( Xi−x ) ⌃ 2 (4)
= 313,2+69,2+38,8+45,2
=466,4

4. Standar deviasi
σ=
√ ∑ ( xi−x )⌃ 2
N −1
=
√ 466,4
20−1
= √ 24,54
= 4,953

5. Standar deviasi sub grub


σ
σx =
√n
4,953
=
√4
4,953
=
2
=2,47

∑ Xi
6. X bar = x=
N

911
=
20
= 45,55

7. Batas Kontrol Atas (BKA)


BKA = x +2 .σX
= 45,55 + 2 . 2,47
= 45,55 + 4,94
= 50,49

8. Batas Kontrol Bawah (BKB)


BKB = x +2 .σX
= 45,55 – 2 . 2,47
= 45,55 – 4,94
= 40,61

3.2.3 Uji kecukupan data

1. Uji kecukupan data PPo


Tabel 3.3 Uji Kecukupan Data Pantat popliteal (PPo)

Sub. Xi
Total Xi Total Xi2
Grup 1 2 3 4 5
1 41 58 35 43 50 227 10.619
2 47 52 41 50 48 238 11.398
3 44 50 43 45 42 224 10.074
4 45 44 48 39 46 222 9.902
Total 911 41.993

3.1 Pembahasan data

∑ xi2 grup 1 = (41)2+(58)2+(35)2+(43)2+(50)2


= 10.619

∑ xi2 grup 2 = (47)2+(52)2+(41)2+(50)2+(48)2


= 11.398

∑ xi2 grup 3 = (44)2+(50)2+(43)2+(45)2+(42)2


= 10.074

∑ xi2 grup 4 = (45)2+(44)2+(48)2+(39)2+(46)2


= 9.902

∑ xi2Total = 10.619 + 11.398 +10.074 + 9.902


= 41.993

3.1 Nilai Standar deviasi


N` = ¿2

= ¿2

= [ 40 √ 41.993−829.921
911 ]
2

= [ 40(104,30)
911 ] 2
3.3 Perhitungan Nilai Persentil
1. Persentil Ke-1
x = - 2,325 σx = 45,55– 2,325(2,47)
= 45,55 – 5,74
= 39,81
2. Persentil Ke-5
x = -1,645 σx = 45,55 – 1,645(2,47)
= 45,55 – 4,06
= 41,49
3. Persentil Ke-10
x = - 1,28 σx = 45,55 – 1,28(2,47)
= 45,55 – 3,16
= 42,39
4. Persentil Ke-50
x = - 0 σx = 45,55– 0(2,47)
= 45,55 – 0
= 45,55
5. Persentil Ke-90
x = + 1,28 σx = 45,55 + 1,28(2,47)
= 45,55 + 3,16
= 48,71
6. Persentil Ke-95
x = + 1,645 σx = 45,55 + 1,645(2,47)
= 45,55 + 4,06
= 49,61
7. Persentil Ke-99
x = + 2,325 σx = 45,55 + 2,325 (2,47)
= 45,55 + 5,74
= 51, 29

Anda mungkin juga menyukai