Anda di halaman 1dari 5

ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA

Ergonomi berasal dari bahasa yunani yaitu Ergon (kerja) dan Nomos
(hokum alam) maksudnya adalah ergonomic merupakan suatu cabang ilmu
yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu system kerja
sehingga orang dapat hidup dan bekerja dalam system itu dengan baik, yaitu
mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu dengan efektif, aman,
dan nyaman. Ergonomic berkenaan juga dengan optimasi, efisiansi,
kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah
dan di tempat rekreasi.
Dalam ilmu ergonomi dikenal jargon Fitting the Task to the Person
and Fitting The Person To The Task. Maksudnya adalah penyesuaian
pekerjanya dan penyesuaian pekerja dengan pekerjaannya. Yaitu sebuah
system kerja yang mengatur sedemikian rupa agar pekerja merasa aman
dan nyaman dalam bekerja.
Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu ergonomi yaitu :
1) Lingkungan kerja meliputi kebersihan, tata letak, suhu, pencahayaan,
sirkulasi udara , desain peralatan dan lainnya
2) Persyaratan fisik dan psikologis (mental) pekerja untuk melakukan sebuah
pekerjaan: pendidikan,postur badan, pengalaman kerja, umur dan lainnya
3) Bahan-bahan/peralatan kerja yang berisiko menimbulkan kecelakaan kerja:
pisau, palu, barang pecah belah, zat kimia dan lainnya
4) Interaksi antara pekerja dengan peralatan kerja: kenyamanan kerja,
kesehatan dan keselamatan kerja, kesesuaian ukuran alat kerja dengan
pekerja, standar operasional prosedur dan lainnya
Manfaat penerapan prinsip ergonomi di tempat kerja yaitu :
1) Mengerti tentang pengaruh dari suatu jenis pekerjaan pada diri pekerja dan
kinerja pekerja
2) Memprediksi potensi pengaruh pekerjaan pada tubuh pekerja
3) Mengevaluasi kesesuaian tempat kerja, peralatan kerja dengan pekerja saat
bekerja
4) Meningkatkan produktivitas dan upaya untuk menciptakan kesesuaian
antara kemampuan pekerja dan persyaratan kerja.
5) Membangun pengetahuan dasar guna mendorong pekerja untuk
meningkatkan produktivitas.
6) Mencegah dan mengurangi resiko timbulnya penyakit akibat kerja
7) Meningkatkan faktor keselamatan kerja
8) Meningkatkan keuntungan, pendapatan, kesehatan dan kesejahteraan
untuk individu dan institus
keuntungan melakukan penilaian ergonomi di tempat kerja yaitu :
1) Mengurangi potensi timbulnya kecelakaan kerja
2) Mengurangi potensi gangguan kesehatan pada pekerja
3) Meningkatkan produktivitas dan penampilan kerja
kelompok/bagian menurut pulat (1992) mengenai permasalahan bidang
kajian ergonomi yaitu :
1) Antropometri
2) Kognitif
3) Musculoskeletal
4) Kardiovaskular
5) psikomotor
Beberapa aspek yang mempengaruhi ergonomi dalam kelangsungan hidup
manusia adalah
1) Antropometri
Antropometri merupakan bagian dari ergonomi yang secara khusus
mempelajari ukuran tubuh yang meliputi dimensi linear, serta, isi dan juga
meliputi daerah ukuran, kekuatan, kecepatan dan aspek lain dari gerakan
tubuh. Antropometri dapat dibagi menjadi :
Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin
terjadi saat pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
Contoh : putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
Antropometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam
keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar.
Contoh : tinggi badan, lebar bahu
2) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang tidak kondusif untuk bekerja mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan seseorang yang sedang di laksanakan. Aspek
lingkungan kerja sangat mempengaruhi prestasi pekerjaan para pekerja.
Lingkungan kerja meliputi :
Kondisi kerja
Waktu kerja
Lingkungan sosial
3) Sikap kerja
Sikap kerja yang bertentangan dengan sikap alamai tubuh manusia akan
bebrdampak buruk bagi kesehatan setiap pekerja, karena akan menimbulkan
kelelahan dan cidera otot-otot. Dalam sikap yang tidak alamiah banyak
terjadi gerakan otot-otot yang tidak semestinya, hal tersebut yang
mengakibatkan cidera pada otot.
4) Interaksi manusia dengan peralatan kerja(mesin)
Interaksi manusia dengan mesin adalah keserasian manusia dengan mesin
atau peralatan kerja yang digunakan. Ketidak serasian antara pekerja
dengan mesin atau peralatan kerja yang digunakannya akan berdapak pada
kesehatan tubuh sipekerja itu sendiri.
5) Kondisi kerja
Lingkungan kerja fisik mencakup segala hal dari fasilitas parkir di luar
gedung perusahaan, lokasi dan rancangan gedung sampai jumlah cahaya
dan suara yang menimpa meja kerja atau ruang kerja seorang tenaga kerja.
6) Waktu kerja
Lama jam kerja per hari atau per minggu penting untuk dikaji untuk
mencegah adanya kelelahan berlebihan. Kerja dikatakan efisien apabila
waktu penyelesaian berlangsung singkat. Untuk menghitung waktu (standar
time) penyelesaian pekerjaan maka perlu diterapkan prinsip-prinsip dan
teknik pengukuruan kerja. Pengukuran kerja adalah suatu metode penetapan
keseimbangan antara kegiatan manusia dikontribusikan dengan unit output
yang dihasilkan. Waktu baku diperlukan terutama untuk perencanaan
kebutuhan tertentu tenaga kerja (man power planning), estimasi biaya untuk
upah karyawan, penjadwalan produksi dan penganggaran, perencanaan
sistem, pemberian bonus (insentif) bagi karyawan yang berprestasi, indikasi
keluaran yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.
7) Social
Termasuk di dalamnya bagaimana pekerja diorganisir dalam melaksanakan
tugas-tugasnya, interaksi sosial sesama pekerja, khususnya menghadapi
teknologi baru. Di samping itu pekerjaan yang dilaksanakan bila tidak sesuai
dengan kemampuan dan kapasitasnya akan menimbulkan stress psikologis
dan problema kesehatan. Karenanya kondisi sosial ini banyak seharusnya
dimanfaatkan oleh pimpinan tempat kerja untuk membina dan
membangkitkan motivasi kerja, seperti sistem penghargaan bagi yang
berhasil dan hukuman bagi yang salah dan lalai bekerja.
Fungsi Anthropometri dalam kaitannya dengan penerapan prinsip
Ergonomi di tempat kerja yaitu Antropometri merupakan kumpulan data
numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia
(ukuran, volume, dan berat) serta penerapan dari data tersebut untuk
perancangan fasilitas atau produk. Data antropometri diperlukan untuk
perancangan sistem kerja yang baik. Lingkungan fisik juga dapat
mempengaruhi para pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan fisik adalah semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat
kerja.
1. Yang dimaksud dengan Human eror adalah batas ketelitian yang tidak
dapat diatasi oleh standar kemampuan manusia, misalnya kecelakaan kerja
yang disebabkan oleh factor pekerja(manusia) karna kesalahan atau
kelalaian pekerja itu sendiri. Semua itu tidak bias diatasi oleh standar
kemampuan manusia.
2. Alasan mengapa banyak perusahaan yang tidak menjalakan prinsip-prinsip
dalam ergonomi yaitu
Kurangnya pengetahuan pemimpin perusahaan tentang pentingnya ergonomi
dalam linggkungan kerja
Kurangnya kepedulian pemimpin perusahaan dengan kesehatan para
pekerjanya
Kurangnya pengetahuan para pekerja tentang pentingnya penerapan prinsip
dalam ergonomi di lngkungan kerja untuk keamanan, kenyamanan dan
kesehatannya
Biyaya yang dikeluarkan perusahaan untuk penerapan prinsip ergonomi di
lingkungan kerja yang mahal
Tidak adanya ketegasan dari pemerintah tentang sanksi yang diberikan
kepada perusahaan yang tidak menjalankan prinsip-prinsip dalam ergonomi
pada lingkungan kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai