ERGONOMI
Disusun oleh:
Aryo Gusman (41620120024)
Dosen Pembimbing:
Ir. Torik Husein, MT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
2022
BAB I
LATAR BELAKANG
Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi mengenai sifat kemampuan
dan keterbatasan manusia dalam merancangan sistem kerja. Dengan ergonomi
diharapkan manusia yang berperan sentral dalam suatu sistem kerja dapat bekerja
lebih efektif dan optimal. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja
pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
itu dengan efektif, aman dan nyaman.
Dengan demikian, penulis mengharapkan rancangan fasilitas dan tata letak area
kerja yang memiliki aspek ergonomi dan aspek antropometri. Agar pekerjaan menjadi
efektif dan efisien yang nantinya akan berdampak bagi produktivitas yang lebih optimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ergonomi
Ergonomi juga disebut suatu cabang ilmu yang sistematis dan memanfaatkan
informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada system itu
dengan baik yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui perkerjaan dengan efektif,
aman dan nyaman (Sutalakna 1979).
Ergonomi juga digunakan oleh berbagai ahli dan profesional pada bidangnya,
misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi
pekerjaan, psikologi dan teknik industri. Penerapan ergonomi pada umumnya
merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (redesign). Hal ini
dapat meliputi rancang bangun perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja (tools),
bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem
pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan atau lorong (access ways), pintu
(doors), jendela (windows) dan lain-lain. Ergonomi juga memberikan peranan penting
dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu
sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot
manusia, desain stasiun kerja untuk alat (Rochman, 2010)
Definisi lain dari antropometri merupakan suatu ilmu tentang pengukuran dan
aplikasi yang menetapkan suatu geometri fisik, sifat massa dan kemampuan tubuh
manusia. Hal ini mengarah pada pengukuran sistematis sifat fisik tubuh manusia,
khususnya pada penjelasan tentang dimensi ukuran tubuh manusia. Pengukuran ini
sangat penting dalam mendesain suatu peralatan yang digunakan dalam bekerja.
(Singh, Ahlawat, Pandya, & Praafull, 2013).
Tujuan dari anthropometri adalah sebagai acuan yang ergonomis dalam segala
hal yang memerlukan interaksi manusia, dalam aplikasinya mengenai perancangan
area, alat, produk, maupun stasiun kerja, yang berkaitan dengan bentuk, ukuran, dan
dimensi yang tepat, sehingga para pengguna alat atau ruangan fisik tersebut cocok,
dan diharapkan akan meningkatkan produktivitas. Anthropometri secara luas akan
digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi
manusia.
METODE
Dari permasalah yang terdapat pada bagian Latar belakang dan Tinjauan
Pustaka kita dapat mengambil beberapa metode yang mungkin dapat menyelesaikan
masalah yang sering dihadapi oleh pekerja , seperti :
1. Cara apa yang memungkinkan untuk mengurangi resiko kecelakan kerja dan
mampu untuk menambah kecepatan kerja karyawan?
Pada bagian pembahasan ini kita akan mencari tau apa penyebab atau sumber
yang menyebabkan masalah tersebut dan bagaimana cara kita untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri.
Posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil
selama bekerja. Ketika sikap kerja duduk dilakukan,otot bagian paha semakin
tertarik dan bertentangan dengan bagian pinggul. Akibatnya tulang pelvis akan
miring kebelakang dan tulang belakang bagian lumbar akan mengendor.
Posisi berdiri Sikap kerja berdiri merupakan salah satu sikap kerja yang sering
dilakukan ketika melakukan sesuatu pekerjaan. Berat tubuh manusia akan ditopang
oleh satu ataupun kedua kaki ketika melakukan pos isi berdiri. Sikap kerja berdiri
memiliki beberapa permasalahan sitem muskuloskeletal. Nyeri punggung bagian
bawah (lowbackpain) menjadi salah satu permasalahan posisi sikap kerja berdiri
dengan sikap punggung condong ke depan.
Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja
dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.
Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan
cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
berlebihan.Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki
tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan
posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu
secara seimbang pada dua kaki.
BAB IV
5. Produktivitas kerja karyawan yang ada lebih ditingkatkan kembali, dengan cara
menambahkan aplikasi pengingat istirahat di setiap komputer agar dapat
mengurangi rasa pegal yang ditimbulkan. Aplikasi di setiap komputer ini akan
berbunyi setiap 20 menit sekali, dimana ketika berbunyi maka mata dan anggota
tubuh lain perlu di istirahatkan sejenak dengan ketentuan aturan 20/20/20
dimana setiap 20 menit gunakan 20 detik untuk melihat jarak 20 kaki. Selain itu
juga sebaiknya setiap karyawan untuk sering merubah postur bangkit dan
bergerak, selingi pekerjaan harian yang ada sehingga tidak menimbulkan
kegiatan duduk terus menerus. Serta kegiatan pendukung produktivitas kerja
karyawan yang sudah berjalan untuk dapat lebih dioptimalkan lagi dan dikontrol
serta dibuat laporan setiap minggunya atas perkembangan yang terjadi.
Apabila ergonomi dapat diterapkan dengan baik dan benar didalam lingkungan
pekerjaan akan dapat memberikan keuntungan ekonomi yang lebih baik. Secara umum
akan meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan, waktu melalui upaya pencegahan
yang berlandaskan prinsip ergonomic.
Mengacu pada tujuan tersebut maka ergonomi dapat diaplikasikan di segala bidang
pekerjaan seperti dunia kesehatan, pertanian, peternakan, tehnik, design,
perdagangan, bahkan didalam dunia pariwisata.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan isi yang telah disampaikan pada point-point pembahasan penulis dapat
menyimpulkan, bahwa penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat
bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik
dari semua pihak.