Anda di halaman 1dari 10

TUGAS BESAR 2

ERGONOMI

Disusun oleh:
Aryo Gusman (41620120024)

Dosen Pembimbing:
Ir. Torik Husein, MT

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS MERCUBUANA JAKARTA
2022

BAB I
LATAR BELAKANG
Ergonomi adalah ilmu yang memanfaatkan informasi mengenai sifat kemampuan
dan keterbatasan manusia dalam merancangan sistem kerja. Dengan ergonomi
diharapkan manusia yang berperan sentral dalam suatu sistem kerja dapat bekerja
lebih efektif dan optimal. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk
memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan
manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja
pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
itu dengan efektif, aman dan nyaman.

Antropometri adalah ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran


tubuh manusia yang digunakan untuk melakukan perbedaan pada individu,
kelompok,dan sebagainya. Dimensi tubuh manusia sendiri dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang harus menjadi salah satu pertimbangan dalam menentukan sampel data
yang akan diambil. Faktor-faktor tersebut adalah umur, jenis kelamin, rumpun dan suku
bangsa, sosio ekonomi dan konsumsi gizi yang diperoleh, pekerjaan, dan kondisi waktu
pengukuran

Pada Tugas Besar I, pembuatan video tentang ERGONOMI dilingkungan kerja


dimana video tersebut berisi tentang tata letak lingkungan kerja dan beberapa keluhan
yang terjadi di tempat kerja, keluhan yang biasanya dialami oleh pekerja adalah
dikarenakan kelelahan fisik yang diakibatkan beban kerja berlebihan. Karena intensitas
kerja yang dilakukan tidak didukung dengan faktor ergonomi baik dari alat kerja atau
dari pengetahuan akan ergonomi, sehingga dengan posisi kerja yang salah maka akan
menimbulkan kecelakaan kerja yang dialami oleh pekerja

Dengan demikian, penulis mengharapkan rancangan fasilitas dan tata letak area
kerja yang memiliki aspek ergonomi dan aspek antropometri. Agar pekerjaan menjadi
efektif dan efisien yang nantinya akan berdampak bagi produktivitas yang lebih optimal.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 Ergonomi

Ergonomi juga disebut suatu cabang ilmu yang sistematis dan memanfaatkan
informasi – informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk
merancang sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada system itu
dengan baik yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui perkerjaan dengan efektif,
aman dan nyaman (Sutalakna 1979).

Didalam lingkup pembahasannya, ilmu ergonomi membahas seputar aspek-


aspek yang dapat mendukung pekerjan manusia itu sendiri seperti, teknik, fisik,
pengalaman psikis, anatomi utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan
gerakan otot dan persendiaan, anthropometri, sosiologi, fisiologi, terutama yang
berhubungan dengan temperatur tubuh dan desain dari alat atau stasiun alat.

Ergonomi juga digunakan oleh berbagai ahli dan profesional pada bidangnya,
misalnya: ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi
pekerjaan, psikologi dan teknik industri. Penerapan ergonomi pada umumnya
merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (redesign). Hal ini
dapat meliputi rancang bangun perangkat keras seperti misalnya perkakas kerja (tools),
bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem
pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan atau lorong (access ways), pintu
(doors), jendela (windows) dan lain-lain. Ergonomi juga memberikan peranan penting
dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya: desain suatu
sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot
manusia, desain stasiun kerja untuk alat (Rochman, 2010)

Argumentasi utama mengapa aplikasi prinsip ergonomi itu penting dalam


mendukung sebuah pekerjaan karena, Pekerjaan yang tidak ergonomis menyebabkan
ketidaknyamanan, biaya tinggi, penurunan performa, efisiensi dan daya kerja juga
kecelakaan.
Ergonomi tidak pernah lepas dari Anthropometri. Anthropometri berasal dari
”antro” yang berarti manusia dan ”metri” yang berarti ukuran. Jadi secara garis besar
anthropometri dapat didefinisikan sebagai satu studi yang berkaitan dengan
pengukuran dimensi tubuh manusia. Anthropometri adalah sekumpulan data numerik
yang berhubungan dengan ciri-ciri fisik tubuh manusia, seberti: ukuran, bentuk dan
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah design.

Definisi lain dari antropometri merupakan suatu ilmu tentang pengukuran dan
aplikasi yang menetapkan suatu geometri fisik, sifat massa dan kemampuan tubuh
manusia. Hal ini mengarah pada pengukuran sistematis sifat fisik tubuh manusia,
khususnya pada penjelasan tentang dimensi ukuran tubuh manusia. Pengukuran ini
sangat penting dalam mendesain suatu peralatan yang digunakan dalam bekerja.
(Singh, Ahlawat, Pandya, & Praafull, 2013).

Tujuan dari anthropometri adalah sebagai acuan yang ergonomis dalam segala
hal yang memerlukan interaksi manusia, dalam aplikasinya mengenai perancangan
area, alat, produk, maupun stasiun kerja, yang berkaitan dengan bentuk, ukuran, dan
dimensi yang tepat, sehingga para pengguna alat atau ruangan fisik tersebut cocok,
dan diharapkan akan meningkatkan produktivitas. Anthropometri secara luas akan
digunakan sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam memerlukan interaksi
manusia.

Pengukuran antropometri akan digunakan dalam pertimbangan ergonomis.


Data hasil pengukuran antropometri yang telah dilakukan dapat diaplikasikan
secara luas dalam hal sebagai berikut :

 Perancangan suatu area kerja.


 Perancangan suatu perkakas dan alat-alat kerja seperti mesin,
perlengkapan kerja dan lainnya.
 Perancangan produk yang sifatnya konsumtif seperti meja, kursi dan lainnya.
 Perancangan suatu lingkungan kerja fisik. (Wignjosoebroto, 2003)
BAB III

METODE
Dari permasalah yang terdapat pada bagian Latar belakang dan Tinjauan
Pustaka kita dapat mengambil beberapa metode yang mungkin dapat menyelesaikan
masalah yang sering dihadapi oleh pekerja , seperti :

1. Cara apa yang memungkinkan untuk mengurangi resiko kecelakan kerja dan
mampu untuk menambah kecepatan kerja karyawan?

2. Memperbaiki metode kerja agar memperoleh kenyamanan dalam bekerja.

Pada bagian pembahasan ini kita akan mencari tau apa penyebab atau sumber
yang menyebabkan masalah tersebut dan bagaimana cara kita untuk mengatasi
permasalahan tersebut.

1. Cara apa yang memungkinkan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja?

Kecelakaan akibat kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja


pada perusahaan. Penyebab kecelakaan kerja sangat kompleks dan umumnya satu
dengan yang lain saling berkaitan. Apabila aturan keselamatan dan kesehatan kerja
tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh karyawan, maka kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja lebih besar dibandingkan dengan tempat lain yang secara sungguh-
sungguh melaksanakan aturan keselamatan dan kesehatan kerja.
Pemahaman karyawan tentang pentingnya alat-alat keselamatan kerja,
mengenali area lingkungan kerja, pemahaman aturan pabrik, dan pemahan prosedur
keselamatan haruslah ditingkatkan melalui cara seminar pelatihan professional. Seiring
dengan berjalannya waktu, kemampuan karyawan dapat saja berubah sebagai akibat
dari praktek terhadap pekerjaan, kelelahan yang ditimbulkan, dan kebosanan terhadap
pekerjaan dan kondisi. Kemampuan karyawan yang mendapatkan pelatihan profesional
akan berbeda dengan karyawan yang tidak mendapatkan pelatihan profesional karena
perbedaan dukungan fisik dan mental, perbedaan latihan, dan perbedaan pekerjaan.
Oleh karena itu sebab-sebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, untuk
selanjutnya dengan usaha-usaha koreksi penyebab kecelakaan dapat dicegah dan
tidak berulang kembali.

2. Memperbaiki metode kerja agar memperoleh kenyamanan dalam bekerja

Aspek lingkungan kerja sangat menentukan prestasi kerja seseorang. Lingkungan


yang tidak kondusif di tempat kerja, akan memberikan beban tambahan bagi tubuh,

Terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh karyawan dalam


memperoleh kenyamanan dalam bekerja, aspek tersebut tentunya berhubungan prinsip
ergonomi dalam bekerja. Penerapan ergonomi dalam bekerja antara lain dapat
dilakukan pada posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat kerja, dan cara mengangkat
beban. Berikut adalah penjelasannya :

 Posisi Kerja
Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri.
Posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil
selama bekerja. Ketika sikap kerja duduk dilakukan,otot bagian paha semakin
tertarik dan bertentangan dengan bagian pinggul. Akibatnya tulang pelvis akan
miring kebelakang dan tulang belakang bagian lumbar akan mengendor.

Posisi berdiri Sikap kerja berdiri merupakan salah satu sikap kerja yang sering
dilakukan ketika melakukan sesuatu pekerjaan. Berat tubuh manusia akan ditopang
oleh satu ataupun kedua kaki ketika melakukan pos isi berdiri. Sikap kerja berdiri
memiliki beberapa permasalahan sitem muskuloskeletal. Nyeri punggung bagian
bawah (lowbackpain) menjadi salah satu permasalahan posisi sikap kerja berdiri
dengan sikap punggung condong ke depan.
 Proses Kerja
Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja
dan sesuai dengan ukuran anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran
anthropometri barat dan timur.

 Tata Letak Tempat Kerja


Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan
simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan dari pada kata-
kata.

 Mengangkat Beban
Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yaitu, dengan kepala, bahu,
tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan
cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang
berlebihan.Terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri, posisi duduk dimana kaki
tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama bekerja. Sedangkan
posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu
secara seimbang pada dua kaki.

BAB IV

HASIL & ANALISA


Berdasarkan pembahasan yang terdapat pada latar belakang, tinjauan pustaka serta
metode apa yang digunakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan terdapat beberapa point yang bisa diambil antara lain:

1. Penerapan ergonomi mutlak diperlukan dilingkungan bekerja, sehingga dapat


diperoleh kondisi yang sehat, aman, nyaman, efisien, efektif serta mampu
meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental, dengan meniadakan beban kerja
tambahan (fisik dan mental), mencegah penyakit akibat kerja, dan meningkatkan
kepuasan kerja.
2. Menurunnya probabilitas terjadinya kecelakaan pada saat bekerja dapat
dilakukan melalui penerapan aspek ergonomi dalam bekerja. Hal ini tentunya
mempunyai manfaat lain karena mampu mengurangi cost biaya pengobatan
yang tinggi dan mengurangi penyediaan kapasitas untuk keadaan gawat darurat
yang diakibatkan adanya resiko kecelakaan kerja.

3. Dengan menggunakan antropometri dapat direncanakan atau didesain pakaian


kerja, workspace, lingkungan kerja, peralatan atau mesin dan consumer product.

4. Adanya aspek ergomoni yang diterapkan dilingkungan kerja akan mampu


meningkatkan produktivitas kerja, misalnya kecepatan, ketepatan, keselamatan,
mengurangi tenaga ketika bekerja, efisiensi waktu dan dapat mengoptimalisasi
sumber saya manusia (SDA) dengan meningkatkan keterampilan yang
dibutuhkan

5. Produktivitas kerja karyawan yang ada lebih ditingkatkan kembali, dengan cara
menambahkan aplikasi pengingat istirahat di setiap komputer agar dapat
mengurangi rasa pegal yang ditimbulkan. Aplikasi di setiap komputer ini akan
berbunyi setiap 20 menit sekali, dimana ketika berbunyi maka mata dan anggota
tubuh lain perlu di istirahatkan sejenak dengan ketentuan aturan 20/20/20
dimana setiap 20 menit gunakan 20 detik untuk melihat jarak 20 kaki. Selain itu
juga sebaiknya setiap karyawan untuk sering merubah postur bangkit dan
bergerak, selingi pekerjaan harian yang ada sehingga tidak menimbulkan
kegiatan duduk terus menerus. Serta kegiatan pendukung produktivitas kerja
karyawan yang sudah berjalan untuk dapat lebih dioptimalkan lagi dan dikontrol
serta dibuat laporan setiap minggunya atas perkembangan yang terjadi.

6. Sikap tubuh dalam melakukan pekerjaan sangat dipengaruhi oleh bentuk,ukuran,


susunan,dan penempatan mesin dan peralatan serta perlengkapan kerja; juga
bentuk, ukuran dan penempatan alat kendali serta alat petunjuk, cara kerja
mengoperasikan mesin dan peralatan yang merinci macam gerak, arah dan
kekuatannya yang harus dilakukan.

Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan, maka


sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat sehingga mampu menemukan strategi
yang sangat cepat dan tepat dalam mengatasi masalah yang timbul didalam
perusahaan.

Apabila ergonomi dapat diterapkan dengan baik dan benar didalam lingkungan
pekerjaan akan dapat memberikan keuntungan ekonomi yang lebih baik. Secara umum
akan meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan, waktu melalui upaya pencegahan
yang berlandaskan prinsip ergonomic.

Mengacu pada tujuan tersebut maka ergonomi dapat diaplikasikan di segala bidang
pekerjaan seperti dunia kesehatan, pertanian, peternakan, tehnik, design,
perdagangan, bahkan didalam dunia pariwisata.

BAB V

KESIMPULAN
Berdasarkan isi yang telah disampaikan pada point-point pembahasan penulis dapat
menyimpulkan, bahwa penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat
bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk
dapat mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik
dari semua pihak.

Perbaikan yang mungkin dilakukan terlebih dahulu adalah pendekatan disiplin


ergonomi kesemua lapisan elemen yang ada disuatu perusahaan. Diarahkan pada
upaya memperbaiki performansi kerja manusia seperti menambah kecepatan kerja,
accuracy, keselamatan kerja disamping untuk mengurangi energi kerja yang berlebihan
serta mengurangi datangnya kelelahan yang terlalu cepat.
Disamping itu disiplin ergonomi diharapkan mampu memperbaiki pendayagunaan
sumber daya manusia serta meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan
kesalahan manusia (human errors).

Anda mungkin juga menyukai