Anda di halaman 1dari 11

Jawaban Soal Bab 1-Pendahuluan

Nama : Alvi Syahrin Mukhsin


Nim : 170403008
Kelas : E
Mata Kuliah : Ergonomi

1. Jelaskan pengertian ergonomi menurut beberapa pendapat beberapa sumber


dan bagaimana pengertian ergonomi menurut pendapat anda (gunakan kata-
kata sendiri)
 Ergonomi merupakan kajian interaksi antara manusia dan mesin, serta
faktor-faktor yang memengaruhinya. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan kinerja system secara keseluruhan. (Bridger, 2009)
 Ergonomi merupakan suatu ilmu antardisiplin, yang mengkaji interaksi
antara manusia dan objek yang mereka gunakan (Pulat, 1997)
 Ergonomi berasal dari bahasa latin yaitu “Ergon” dan “Nomos“ (hukum
alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek – aspek manusia
dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, managemen dan desain atau perancangan
(Nurmianto Eko, 1998).
 Pengertian Ergonomi menurut Rosnani Ginting adalah suatu cabang
keilmuan yang sistematis untuk memanfaatkan informasi mengenai sifat,
kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang suatu sistem
kerja, sehingga orang dapat hidup dan juga bekerja pada suatu sistem yang
baik yaitu untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan melalui
pekerjaan yang efektif, efisien, aman dan nyaman.
Menurut saya, ergonomi meruapakan disiplin yang menguji orang dalam hal
pekerjaan atau aktivitas sehari-hari mereka. Ergonomi adalah ilmu terapan
yang menjelaskan kekuatan dan keterbatasan manusia dari sudut pandang
desain produk dan secara sistematis menggunakan berbagai informasi dalam
desain produk, sehingga mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan
itu dengan efektif, aman, sehat, nyaman, dan efisien.

2. Ceritakan dengan singkat mengenai perkembangan disiplin ilmu ergonomi


Penerapan ergonomi di tempat kerja umumnya dilakukan dengan upaya
evaluasi dan perbaikan pada aspek individu pekerja serta aktivitas yang
dilakukannya. Pendekatan ini bersifat makro, dan usaha perbaikan sering
difokuskan pada perbaikan cara kerja, penggunaan alat bantu, evaluasi postur
kerja, serta perancangan ulang metode dan tempat kerja. Indicator yang sering
digunakan dapat berupa peningkatan produktivitas, biaya produksi, serta
peningkatan kualitas produk. Pendekatan ini umumnya bersifat reaktif,
relative lebih mudah untuk diterapkan, dan tidak memerlukan keterlibatan
banyak unit di dalam suatu organisasi. Namun, cara seperti ini terkadang
kurang efektif dalam mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan.
Pendekatan lain yang tengah berkembang adalah analisis ergonomi pada
tingkatan yang lebih luas (makro). Pada tingkatan makro, evaluasi lebih
diarahkan pada aspek-aspek seperti organisasi kerja, team work, pemilihan
teknologi, komunikasi, dan pemberian umpan balik. Melalui pendekatan ini,
sejumlah pertanyaan yang perlu dijawab antara lain : tingkat beban kerja yang
optimal, mekanisme komunikasi dan umpan balik, kesesuaian antara teknologi
dan karakteristik tim maupun organisasi, peran pekerja dalam melakukan
perencanaan dan kontrol, dan sebagainya. Pekerja cenderung lebih aktif
berpartisipasi dalam membantu tercapainya tujuan organisasi. Pada tingkat
individu pekerja, tujuan yang ingin dicapai adalah peningkatan “quality of
worklife”. Implementasi pendekatan seperti ini menjadi relative lebih
komplek, karena bersifat pro aktif dan melibatkan banyak faktor yang harus
dipertimbangkan secara bersama-sama. Kontribusinya dalam jangka panjang
dapat sangat positif bagi organisasi, karena program ergonomi di integrasikan
dengan strategi perbaikan proses bisnis organisasi (misalnya lean, atau six
sigma). Hendrick (2000). mengusulkan macro ergonomis sebagai suatu
pendekatan yang memanfaatkan konsep socio-technical system, yang
dipercaya dapat lebih meningkatkan efektivitas penerapan ergonomi ditempat
kerja.

3. Sebutkan manfaat yang didapat dengan diterapkannya ergonomi pada


kehidupan sehari-hari.
 Meningkatkan produktivitas kerja, seperti menambah kecepatan kerja,
ketepatan, keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelahan yang
berlebihan
 Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan Pendidikan
 Meningkatkan kenyamanan karyawan ataupun pekerja dalam bekerja
seperti perbaikan temperature dalam ruangan kantor dengan penambahan
ventilasi atau ac
 Mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya manusia melalui
peningkatan ketrampilan yang diperlukan
 Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan
peralatan yang disebabkan kesalahan manusia

4. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat, standar-standar yang terkait dengan


ergonomi.
 Sejumlah negara maju saat ini mengharuskan berbagai tempat kerja untuk
menyediakan pekerjaan bagi mereka yang berusia lanjut atau memiliki
keterbatasan fisik (misalnya American with disabilities ACT). Hal ini
berarti bahwa pekerjaan maupun tempat kerja harus dirancang untuk dapat
mengakomodasi mereka. Ergonomi berperan besar dalam menentukan
secara objektif keterbatasan dan kemampuan fisik yang dimiliki populasi
ini, serta membantu merancang sistem kerja yang sesuai.
 Human factors and ergonomi society (HFES) merupakan salah satu
organisasi professional di AS yang turut berkontribusi mengembangkan
berbagai panduan. Sebagai contoh, HFES 300 adalah panduan terkait
dengan pemanfaatan data antropometri dalam perancangan, sedangkan
ANSI/HFES 100 2007 adalah panduan terkait dengan perancangan stasiun
kerja komputer.
 Pada tahun 1919, badan dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk
International Labour Organization sebagai suatu institusi yang membawah
permasalahan-permasalahan terkait dengan ketenagakerjaan. ILO juga
mengeluarkan berbagai panduan dan standar yang terkait dengan evaluasi
ergonomi ditempat kerja.
 ISO / TR 16982:2002 (Ergonomi manusia-sistem interaksi-Kegunaan
metode yang berpusat pada manusia yang mendukung desain) adalah
standar yang menyediakan informasi tentang metode yang berpusat pada
manusia kegunaan yang dapat digunakan untuk desain dan evaluasi. Ini
rincian keuntungan, kerugian, dan faktor lain yang relevan untuk
menggunakan setiap metode kegunaan. Oleh karena itu alamat faktor
manusia teknis dan masalah ergonomi diperlukan untuk memahami
relevansi dan penting dalam proses desain secara keseluruhan.

5. Sebutkan dan jelaskan dengan singkat beberapa sub-disiplin ilmu ergonomi


 Antropometri, yaitu bidang yang mengkaji dimensi fisik tubuh manusia,
termasuk usia, tinggi berdiri, bobot, panjang jangkauan lengan, tinggi
duduk, dan lain sebagainya.
 Biomekanika kerja yaitu suatu bidang yang memfokuskan pada proses
mekanika (gaya, momen, kecepatan, percepatan, serta tekanan) yang
terjadi pada tubuh manusia, terkait dengan aktivitas fisik yang dilakukan
pekerja.
 Fisiologi kerja yaitu bidang ergonomi yang mengkaji respons fungsi-
fungsi tubuh (misalnya sistem kardiovaskular), yang terjadi saat bekerja.
Aplikasinya dapat berupa penentuan besar beban kerja (energi yang
dikeluarkan) bila dibandingkan dengan ketentuan metabolik pekerja
(misalnya kapasitas aerobik maksimal, serta penentuan jadwal kerja
istirahat optimal yang meminimalkan stress dan kelelahan.
 Human information processing dan ergonomi kognitif yaitu bidang
ergonomi yang mempelajari bagaimana manusia memproses informasi dari
lingkungannya, dimulai dari tahap mengindra adanya stimulus dan
mempersepsikannya, sampai dengan mengambil keputusan dan melakukan
tindakan yang diperlukan.
 Human-computer interaction yaitu bidang ergonomi yang mengkaji dan
merancang interaksi antara pengguna dan sistem computer, dengan salah
satu tujuannya antara lain meminimalkan kesalahan, meningkatkan kinerja
sistem operasi, serta meningkatkan kepuasan pengguna.
 Displays and controls yaitu bidang ergonomi yang memiliki fokus berupa
kajian atas rancangan display maupun kontrol yang cocok dengan
karakteristik penggunanya.
 Lingkungan kerja yaitu bidang yang mencoba memahami respons manusia
terhadap lingkungan fisik kerja, termasuk kebisingan, temperatur,
pencahayaan, getaran, dan lain sebagainya.
 Ergonomi makro berangkat dari konsep sosio-teknologi, bidang ini
merupakan suatu pendekatan sistem dalam mengkaji kesesuaian antara
individu, organisasi, teknologi, serta proses interaksi yang terjadi.

6. Berikan beberapa contoh kasus penerapan ergonomi dalam perusahaan


Penerapan Ergonomi Pada Pekerja PT. Makassar Beton Perkasa Di Kota
Makassar

Ergonomi merupakan salah satu faktor yang sangat dibutuhkan dalam


perusahaan. Ergonomi memberikan keyakinan bahwa kesesuaian produk
dengan manusia pengguna produk, akan meningkatkan hasil kerja. Maka
untuk
peningkatan hasil tersebut perlu adanya upaya-upaya yang ergonomi dalam
perusahaan sehingga apa yang diharapkan tercapai. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sikap kerja, keluhan kerja, suhu dan kelembaban di bagian
kantor, dan penggunaan alat pelindung diri di bagian pabrik PT. Makassar
Beton Perkasa. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode observasional
yaitu data terkumpul dari hasil survey, observasi, dan kuesioner yang
digunakan untuk mendapatkan hasil atau informasi tentang sikap kerja
ergonomi pada pekerja. Dengan Teknik menggunakan total sampling
sebanyak 40 pekerja di bagian kantor dan pabrikdi PT. Makassar Beton
Perkasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri PT. Makassar Beton
Perkasa hanya pada bagian kantor saja yang sesuai dengan sikap kerja
ergonomi, serta memenuhi syarat suhu dan kelembaban ruangan. sedangkan
pada bagian pabrik sangat tidak sesuai dengan sikap kerja ergonomi dan alat
Pelindung diri (APD) bagi pekerja terbatas, karena tidak adanya upaya
Industri untuk memfasilitasi bagi semua pekerja.Berdasarkan hasil penelitian
tersebut, disimpulkan bahwa tenaga kerja di PT, Makassar beton Perkasa
masih banyak yang bekerja tidak ergonomis, sehingga menimbulkan keluhan
terhadap pekerja dan masih kurangnya APD yang disediakan bagi pekerja,
maka disarankan industri PT. Makassar Beton Perkasa sebaiknya
memperhatikan kenyamanan bagi para pekerjanya dan penggunaan APD
hendaknya menjadi kewajiban bagi pekerja, sehingga seluruh pekerja dapat
terhindar dari akibat fatal kecelakaan bekerja.

Maka pada perkantoran ditetapkan Beberapa standar ergonomi perkantoran


yaitu:
1. Luas Tempat Kerja
Setiap ruang kerja harus dibuat dan diatur sedemikian rupa, sehigga setiap
orang yang bekerja dalam ruangan tersebut mendapat ruang udara sedikitnya
10 m3 dan sebaiknya 15 m3. Luas tempat kerja staf sedikitnya 2,2 m2, merujuk
peraturan tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
Sehingga tiap pekerja dapat bergerak secara bebas dan memudahkan untuk
evakuasi sewaktu terjadi keadaan darurat.
2. Tata Letak Peralatan Kantor
Tata letak peralatan kantor memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. Sesuaikan tinggi tempat duduk dengan tinggi monitor
b. Sesuaikan tinggi sandaran punggung dan tangan, sehingga tersangga
dengan baik
c. Sesuaikan meja dengan posisi keyboard dan mouse yang sejajar

3. Kursi
a. Pilih kursi kerja sesuai dengan jenis tugas pekerjaan
b. Kursi harus stabil, baik beroda maupun tidak beroda
c. Sandaran kursi harus menyangga lengkungan pinggang (kemiringan
fleksibel)
4. Meja Kerja
Dalam meletakkan barang-barang di meja kerja perlu diatur. Peletakkan
barang-barang dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat kebutuhan. Salah
satu hal yang bisa dilakukan untuk mengorganisasi meja kerja adalah dengan
mengidentifikasi dokumen kerja yang merupakan dokumen tim (bukan
merupakan dokumen pribadi) agar  dapat disimpan dalam lemari arsip,
sehingga tidak menumpuk di meja pribadi.
5. Postur Saat Bekerja
a. Pada saat duduk, posisikan siku sama tinggi dengan meja kerja, lengan
bawah horizontal, dan lengan atas menggantung bebas
b. Mata sama tingginya dengan bagian paling atas layar monitor
c. Atur tinggi kursi sehingga kaki bisa diletakkan di atas lantai dengan posisi
datar
d. Sesuaikan sandaran kursi sehingga punggung bawah dapat ditopang
dengan baik
e. Letakkan layar monitor kurang lebih sepanjang lengan Anda. Pastikan
letak monitor dan keyboard berada di tengah-tengah sumbu tubuh
f. Atur meja dan layar monitor untuk menghindari silau, atau pantulan
cahaya
6. Rehat Saat Kerja
Rehat singkat dilakukan dengan metode 20 – 20 – 20 yaitu, setiap 20 menit
bekerja menggunakan komputer, diselingi 20 detik rehat singkat, dengan
melihat selain komputer sejauh 20 feet, dan setiap 2 jam kerja sebaiknya
diselingi peregangan selama 10 – 15 menit.

7. Carilah sebuah stasiun kerja di lingkungan sekitar anda, kemudian amati


apakah dalam stasiun kerja tersebut sudah menerapkan system ergonomi.
Jelaskan. Dan berikanlah keterangan mengenai siapa, mengapa, kapan,
dimana, apa, dan bagaimana ergonomi diperlukan ataupun diterapkan ?
 Dimana : saya mengamati sebuah stasiun kerja Loading Ramp di PT.
Perkebunan Sumatera Utara yang berlokasi di Tanjung Kasau, Kecamatan
Laut Tador , Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Indonesia 21257.
Pabrik ini terletak didekat lahan perkebunan buatan (PBS). Lokasi pabrik
ini dekat dengan Kota Tebing Tinggi yang berjarak sekitar ± 17 km dari
pusat kota. Sedangkan jaraknya dari Kota Indrapura sekitar ± 11,3 km.
PMKS Tanjung Kasau menyediakan tempat tinggal karyawan yang
berjarak sekitar 1 km dari lokasi pabrik.
 Mengapa : Saya mengamati di sebuah stasiun kerja Loading Ramp ini
dikarenakan saya melihat para pekerja yang bekerja di stasiun kerja ini
mengalami kelelahan yang berlebihan pada saat melakukan aktivitasnya.
Maka saya menganalis beban kerja pada setiap operator dengan
menghitung denyut nadi para pekerja agar dapat mengetahui tingkat
kelelahan para pekerja tersebut.
 Kapan : Saya mengamati di sebuah stasiun kerja Loading Ramp ini yakni
pada saat saya melakukan kerja praktek di PT. Perkebunan Sumatera Utara
tersebut. yakni pada tanggal 3 agustus sampai dengan 3 september 2020.
 Siapa : saya mengamati sebuah stasiun kerja Loading Ramp di PT.
Perkebunan Sumatera Utara ini terdiri dari 4 operator, yakni operator
Sukidi, Mulyono, Zulnaim, dan Asbullah.
 Apa : Pabrik kelapa sawit tersebut memiliki beberapa stasiun salah satunya
stasiun Loading Ramp, dimana stasiun tersebut berfungsi untuk
memasukkan tandan buah segar tersebut yang berada pada proses sortase
menuju ke lorry. Para pekerja sering mengalami kesulitan dalam
memasukkan tandan buah segar (TBS) ke lori karena diakibatkan oleh
penumpukan yang banyak yang terjadi pada tempat penampungan
sementara tandan buah segar (TBS) tersebut sehingga mengalami
kelelahan dalam bekerja.
 Bagaimana ergonomi diperlukan ataupun diterapkan : pada stasiun
Loading Ramp ini diketahui bahwa 3 operator mengalami beban kerja
yang berat. Hal ini disebabkan karena perusahaan ini belum melakukan
penerapan ergonomi, seperti alat bantu (gancu) yang digunakan oleh para
pekerja tersebut memiliki berat yang berlebihan, tidak sesusai dengan
ukuran tubuh setiap pekerja, dan alat bantu yang kurang panjang, sehingga
menyebabkan operator kesulitan dalam menurunkan Tandan Buah Segar
(TBS) tersebut. Adapun penyebab lainnya yaitu lingkungan kerja yang
panas, suhu di area pabrik yang tinggi, banyaknya buah sawit yang
terdapat diarea pabrik, banyaknya minyak yang terdapat di area pabrik,
dan lingkungan kerja yang kotor. Maka sebaiknya perusahaan
membutuhkan tindakan perbaikan dalam melakukan pekerjaan tersebut
agar dapat mengurangi atau mencegah terjadinya kelelahan dalam bekerja.
Berdasarkan stasiun kerja yang terjadi di sekitar saya, yakni pada saat saya
melaksanakan kerja praktek di PT. Perkebunan Sumatera Utara. Pada saat itu saya
mengambil tugas khusus saya di perusahaan itu mengenai beban kerja yang
berada di perusahaan tersebut, yakni di stasiun Loading Ramp. Pabrik kelapa
sawit tersebut memiliki beberapa stasiun salah satunya stasiun Loading Ramp,
dimana stasiun tersebut berfungsi untuk memasukkan tandan buah segar tersebut
yang berada pada proses sortase menuju ke lorry. Para pekerja sering mengalami
kesulitan dalam memasukkan tandan buah segar (TBS) ke lori karena diakibatkan
oleh penumpukan yang banyak yang terjadi pada tempat penampungan sementara
tandan buah segar (TBS) tersebut sehingga mengalami kelelahan dalam bekerja.
Adapun gambar operator sedang melakukan proses loading ramp dapat dilihat
pada gambar berikut.
Sumber: PMKS PT. Perkebunan Sumatera Utara Kebun Tanjung Kasau
Gambar 1. Operator Sedang Melakukan Proses Loading Ramp

Pada tugas khusus tersebut saya menganalis beban kerja pada setiap operator
dengan Menghitung Denyut Nadi para Pekerja. Pada stasiun Loading Ramp ini
diketahui bahwa 3 operator mengalami beban kerja yang berat, 1 orang
mengalami beban kerja yang ringan. Dari metode tersebut dapat kita ketahui
bahwa metode ini untuk mengetahui energi yang dikeluarkan oleh operator pada
saat bekerja, sehingga dapat diketahui beban kerja operator tersebut termasuk
dalam beban kerja ringan, sedang, ataupun berat. Semakin besar energi yang
dikeluarkan oleh operator, maka semakin berat beban kerja yang dialami oleh
operator tersebut.
Jadi kesimpulan yang didapat pada pembahasan diatas yakni pada stasiun
Loading Ramp ini diketahui bahwa 3 operator mengalami beban kerja yang berat.
Hal ini disebabkan karena perusahaan ini belum melakukan penerapan ergonomi,
seperti alat bantu (gancu) yang digunakan oleh para pekerja tersebut memiliki
berat yang berlebihan, tidak sesusai dengan ukuran tubuh setiap pekerja, dan alat
bantu yang kurang panjang, sehingga menyebabkan operator kesulitan dalam
menurunkan Tandan Buah Segar (TBS) tersebut. Adapun penyebab lainnya yaitu
lingkungan kerja yang panas, suhu di area pabrik yang tinggi, banyaknya buah
sawit yang terdapat diarea pabrik, banyaknya minyak yang terdapat di area pabrik,
dan lingkungan kerja yang kotor. Maka solusinya yaitu membutuhkan tindakan
perbaikan dalam melakukan pekerjaan tersebut agar dapat mengurangi atau
mencegah terjadinya kelelahan dalam bekerja.
8. Sebutkan masalah yang dihadapi selama kegiatan kuliah daring di semester lalu.
Menurut saya, kendala yang dihadapi selama kuliah daring di semester lalu yaitu
mengenai kuota atau pun paket data. Yakni selama kuliah daring ini saya selalu
membeli paket data yang lebih banyak jumlah kuotanya dibandingkan kuliah
offline, sehingga saya kurang bisa menyisihkan uang yang saya miliki diakibatkan
lebih sering membeli paket data. Dan masalah lainnya yaitu sulitnya jaringan yang
berada di daerah rumah saya. Saya harus membeli paket data yang lebih mahal
seperti Telkomsel agar sinyal yang berada dirumah saya dapat berjalan dengan
lancar. Adapun ermasalahan terakhir, yakni terputusnya aliran listrik yang sering
dialami oleh masyarakat di daerah. Terputusnya aliran listrik mengakibatkan tidak
hanya aliran listrik saja yang hilang, tetapi jaringan internet pun ikut hilang. 
ketika pembelajaran daring dilaksanakan, tiba-tiba aliran listrik mati, maka saat
itu lah pembelajaran daring selesai. HP android punya, kuota sudah baik, jaringan
sudah 4G, tetapi listrik sering putus, maka pembelajaran daring tidak bisa
terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai