html
http://www.neangan.com/2013/01/25/Teori-Rumus-Perhitungan-Mesin-Bubut.html
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp2.pdf
http://rahmatulafdal.blogspot.com/2012/07/bubut.html
http://www.neangan.com/2013/01/25/Teori-Rumus-Perhitungan-Mesin-Bubut.html
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp2.pdf
Keterangan
n = kecepatan putaran spindle (rpm)
vc = Kecepatan Pemotongan
dm = diameter rata rata
= 3,14
http://rahmatulafdal.blogspot.com/2012/07/bubut.html
http://www.neangan.com/2013/01/25/Teori-Rumus-Perhitungan-Mesin-Bubut.html
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp2.pdf
Contoh Perhitungan :
kita akan membubut bahan dari almunium dengan diameter 40mm, hitunglah kecepatan
putaran mesin disini kita menggunakan tabel untuk almunium pengerjaan kasar kita ambil
30
n = 30 x 1000
-----------3.14 x 40
= 239 rpm
keterangan
Tc = waktu (menit)
lm = panjang benda kerja
n = kecepatan putaran mesin
fn = pemakanan
waktu Pengerjaan pada benda berbentuk tirus maka Lm dihitung dengan rumus
http://rahmatulafdal.blogspot.com/2012/07/bubut.html
http://www.neangan.com/2013/01/25/Teori-Rumus-Perhitungan-Mesin-Bubut.html
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp2.pdf
Elemen dasar dari mesin bubut dapat dihitung dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan
dengan kondisi pemotonngan sebagai berikut :
1.
Kecepatan potong (cutting)
: v (m/min).
v = . d . n / 1000 ; (m/min).
dimana, d = (do + dm) / 2 ;
(mm).
2.
Kecepatan makan (feeding)
: vf
(mm/min).
vf = f . n ;
(mm/min).
Semakin besar nilai n, maka nilai vf juga semakin besar.
3.
Kedalaman potong
:a
(mm).
a = do dm / 2 ;
(mm).
4.
Waktu pemotongan (cutting time)
: tc
(min).
t c = l t / vf ;
(min)
dimana lt = panjang benda kerja.
5.
Kecepatan penghasil geram
:z
(cm3/ min).
z=f.a.v;
(cm3/ min).
Benda Kerja I
Diketahui :
Panjang benda kerja : 21,02 mm.
Panjang yang ditentukan : 17+0,25 mm
Diameter awal benda kerja ( do): 61,2 mm
Diameter akhir benda kerja (dm): 52,4 mm
Ditanya:
a). Kedalamam potong ?
b). Panjang benda kerja yang dibuang (x) ?
Penyelesaian :
a). Kedalamam potong (a)
a = (do - dm ) / 2
a = ( 61,2 52,4 ) / 2
http://rahmatulafdal.blogspot.com/2012/07/bubut.html
http://www.neangan.com/2013/01/25/Teori-Rumus-Perhitungan-Mesin-Bubut.html
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp2.pdf
a = (8,8)/2
a =4,4 mm.
b). Panjang benda kerja yang dibuang (x).
x = panjang benda kerja panjang yang ditentukan
= 21,02 17 = 4,02 mm.
5.2 Benda Kerja II
Diketahiu :
Panjang benda kerja : 100 mm.
Panjang benda kerja yang ditentukan : 95 mm
Diameter benda kerja : 25,1 mm.
Diameter yang ditentukan : 23 mm
Ditanya :
a). Panjang benda kerja yang dibuang (x) ?
b). Kedalaman potong?
Penyelesaian :
a). Panjang benda kerja yang dibuang (x) .
x = panjang benda kerja panjang yang ditentukan
= 100 95 = 5 mm.
b). Kedalaman potong .
a = (do - dm ) / 2
a = ( 25,1 23 ) / 2
a = (2,1)/2
a =1,05 mm.
Kelebihan dan kekurangan penggunaan 3 macam cara pembuatan tirus :
MENGGESER ERETAN ATAS
Kelebihan :
1. Dapat membuat sudut tirus yang besar sampai mendekati sudut 90 derajat
2. Dapat membuat tirus pada bagian dalam benda kerja
Kekurangan :
1. Tidak dapat diotomatis, karena menggeser eretan atas (manual)
2. Tidak bisa membuat tirus yang panjang, karena sebatas pergerakan eretan atas
Berikut ini rumus perhitungan sudut tirus dan sudut pergeseran eretan atas
Kelebihan :
1. Dapat membuat tirus yang panjang
http://rahmatulafdal.blogspot.com/2012/07/bubut.html
http://www.neangan.com/2013/01/25/Teori-Rumus-Perhitungan-Mesin-Bubut.html
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp2.pdf
2.
Kekurangan :
1. Pergeseran maksimal adalah 3 % dari panjang total benda kerja
2. Menggunakan peralatan tambahan (Lathe dog dan senter mati)
3. Tidak dapat membuat tirus bagian dalam benda kerja
Contoh: Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm; d = 34 mm, panjang ketirusan l = 60 mm.
Jadi, penggeseran eretan atasnya adalah:
Kelebihan :
1. Dapat membuat tirus luar dan dalam
2. Dapat diotomatis, karena menggunakan eretan memanjang
Kekurangan :
1. Sudut tirus maksimal adalah 5 derajat
2. Panjang tirus terbatas, sepanjang settingan taper Attachment
Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut yang data-datanya sebagaimana Gambar
60, yaitu panjang total benda kerja 150 mm, panjang tirus efektif 80 mm, diameter tirus yang besar
(D) 25 mm, dan ukuran diameter tirus yang kecil (D) 21 mm. Jarak pergeseran kepala lepasnya
adalah:
Jadi, jarak penggeseran kepala lepas adalah 3,75 mm.
http://rahmatulafdal.blogspot.com/2012/07/bubut.html
http://www.neangan.com/2013/01/25/Teori-Rumus-Perhitungan-Mesin-Bubut.html
http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2008/04/bab2-pp2.pdf
ontoh: Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut mempunyai diameter ketirusan yang
besar (D) = 2, dan diameter ketirusan yang kecil (d) = 13/4 panjang ketirusannya = 8. Busur skala
attachment mempunyai pembagian tiap strip = 1/16. Hitung berapa strip alat pembawa
pada attachment harus digeserkan!
Setiap skala busur attachment bernilai 1/18 inchi, sedangkan benda kerja mempunyai Tpf = 3/8, jadi
alat pembawanya harus digeser 3/8 dibagi 1/16 sama dengan 6 strip pada busur skala.