Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

POROS dan PASAK

OLEH :
Nama :Samsul Arifin
NIM
:0420120070
Prody : TAB

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA


Jl.Gaya Motor Raya No.8 ,Sunter II Jakarta
2012/2013
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr wb.
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, sehingga makalah mengenai Poros dan Pasak ini dapat saya selesaikan dengan baik.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya, kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Semoga amal kebaikan tersebut dapat diterima dan mendapat pahala
yang sebesar-besarnya dari Allah SWT. Amin.
Pembuatan makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata pelajaran elemen mesin sebagai
salah satu sarana pengambilan nilai. Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah supaya
mahasiswa khususnya yang mempelajari elemen mesin mengetahui tentang dasar perencanaan dari
sebuah poros dan pasak.
Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih memiliki kekurangan dan
masih perlu dilengkapi contoh maupun keterangan yang lebih baik lagi mengenai poros dan pasak yang
sekarang ini sudah semakin maju Saya sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
memiliki teknologi yang di aplikasikan dalam poros dan pasak tersebut sehingga menjadi lebih berkualitas

dan keamanan dalam penggunaannya pun semakin terjamin,maka dari itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar dapat memberi masukan kepada saya untuk memperbaiki
kekurangannya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dosen mata pelajaran elemen mesin maupun
saya,dan pembaca pada umumnya.
Wassalammualaikum wr. wb.
Jakarta,24 Oktober 2012

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
BAB I :PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.................................................................................. 4
B.Rumusan Masalah............................................................................ 4
C.Maksud dan Tujuan........................................................................... 5
BAB II:PEMBAHASAN
A.Pengertian poros dan pasak.............................................................. 6
B Macam macam poros dan pasak yang sering digunakan dalam suatu mesin
7
C.Hal hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaan sebuah poros dan pasak 15
BAB III:PENUTUP
A.Simpulan......................................................................................................... 17
B.Harapan........................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 18

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam perkembangan zaman yang semakin modern seperti ini sekarang ini, semakin banyak
pula diciptakan berbagai mesin yang canggih dengan masing-masing kegunaan yang semua itu juga
harus diimbangi oleh faktor keamanan yang baik juga, poros dan pasak merupakan salah satu bagian
terpenting yang ada pada setiap mesin sebagai penerus tenaga mesin maupun sebagai pengunci
bagian-bagian mesin yang ada, maka dari itu poros dan pasak harus dirancang dengan baik sesuai
dengan fungsinya masing-masing dengan memperhatikan berbagai faktor dalam perencanaan maupun
proses pembuatannya seperti bahan pembuatnya, kekuatan, kekakuan maupun terhadap beban atau
tegangan yang bekerja padanya. Mengenai poros Sularso mengatakan bahwa terdapat beberapa hal
hal penting yang harus diperthatikan dalam perencanaan poros dan pasak diantaranya seperti kekuatan
poros, kekakuan poros, putaran kritisnya, koros, bahan poros dan mmengenai pasak hal hal penting
yang harus diperhatikan seperti bahan pasak, panjang pasak dari tegangan geser maupun tegangan
permukaan yang diizinkan dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana pengertian poros dan pasak?
2. Apa saja macam macam poros dan pasak yang sering digunakan dalam suatu mesin?
3. Apa saja hal hal penting yang harus diperhatikan dalam perenacanaan poros dan pasak?
C. Maksud dan Tujuan.
1. Mengetahui bagaimana pengertian suatu poros dan pasak.
2. Mengetahui macam macam poros dan pasak yang sering digunakan dalam suatu mesin.

3. Mengetahui hal hal penting yang harus diperhatikan dalam perenacanaan poros dan pasak.

BAB II
A. Pengertian poros dan pasak.
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin
meneruskan tenaga bersama sama dengan putaran. Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk
meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti
taransmisi, kopling dan roda gigi, dipasang berputar terhadap poros dukung yang tetap atau dipasang
tetap pada poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros dukung yang berputar , yaitu poros
roda keran berputar gerobak.
Sedangkan pasak adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian bagian
mesin seperti roda gigi, sproket, dll. Pada poros. Momen diteruskan dari poros ke naf ataupun dari naf ke
poros. Fugsi yang serupa dengan pasak dilakukan pula oleh seplain (spline) dan gerigi yang mempunyai
gigi luar pada poros dan gigi dalam yang mempunyai jumlah gigi yang sama pada naf dan saling terkait
yang satu dengan yang lain. Gigi pada seplain adalah besar besar, sedang pada gerigi adalah kecil
kecil dengan jarak yang kecil pula. Kedua duanya dapat digeser secara aksial pada waktu meneruskan
daya.

B.
A.
a.
1.

Macam macam poros dan pasak.


Poros
Untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut pembebanannya sebagai berikut :
Poros Transmisi
Adalah suatu poros yang mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan
oleh poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sprocket rantai, dll. menuju roda pengerak
melalui poros propeler, differential, dan poros AS.
Poros transmisi :

2. Spindel
Adalah poros transmisi yang relative pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana beban
utamanya beban puntiran, syarat yang harus dipenuhi poros ini adalah diformasinya harus kecil dan
bentuk serta ukurannya harus teliti.

3. Gandar
Adalah poros seperti yang dipasang antara roda roda kereta barang, dimana tidak mendapat
beban puntir, bahkan kadang kadang tidak boleh berputar. Gandar ini hanya mendapat beban lentur,
kecuali jika digerakkan oleh penggerak mula dimana akan mengalami beban puntir juga.
Gandar :

b.
1.
2.
3.

Menurut bentuknya, poros dapat digolongkan atas :


poros lurus umum.
poros engkol sebagai poros utama dari mesin torak, dan lain lain.
Poros luwes untuk transmisi daya kecil agar terdapat kebebasan bagi perubahan arah, dan lain lain.

B.
a.
1.
2.
3.
4.

Pasak
Menurut letaknya pasak dapat dibedakan antara :
Pasak pelana.
Pasak rata.
Pasak benam.
Pasak singgung.
yang umumnya berpenampang segi empat dan dalam arah memanjang dapat berbentuk prismatis
atau berbentuk tirus. Pasak benam prismatis ada yang khusus dipakai sebagai pasak luncur. Disamping
macam di atas ada pula pasak tembereng dan pasak jarum.
Pada pasak luncur memungkinkan pergeseran aksial roda gigi, dll. pada porosnya,seperti pada seplain.
Pasak yang paling umum dipakai adalah pasak benam yang dapat meneruskan momen yang besar.
Untuk momen dengan tumbukan,dapat dikai pasak singgung.
Pasak tembereng :

Parak pelana :

Pasak jarum :

Pasak tanam :

C.Hal Hal Penting dalam Perncanaan Poros dan Pasak.


A. Untuk merencanakan sebuah poros, hal hal berikut ini perlu diperhatikan.
a. Kekuatan Poros
Suatu poros transmisi dapat mengalami beban puntir atau lentur atau gabungan antara puntir dan
lentur seperti telah diutarakan diatas. Juga ada poros yang mendapat beban tarik atau tekanan seperti
poros baling baling kapal atau turbin, dll.

Kelelahan, tumbukan atau pengaruh konsentrasi tegangan bila diameter poros diperkecil (poros
Bertangga) atau bila poros mempunyai alur pasak, harus diperhatikan.Sehingga sebuah poros harus
direncakan hingga cukup kuat untuk menahan beban diatas.

b. Kekuatan Poros
Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tetapi jika lenturan atau defleksi puntirnya
terlalu besar akan mengakibatkan ketidak-telitian (pada mesin perkakas) atau getaran dan suara
(misalnya pada turbin dan kotak roda gigi). Karena itu disamping kekuatan poros, kekuatannya juga
harus diperhatikan dan disesuaikan dengan macam mesin yang akan dilayani poros tersebut.
c. Putaran Kritis
Bila putaran suata mesin dinaikan maka pada suatu harga putaran tertentu dapat terjadi getaran yang
luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kritis. Hal ini dapat terjadi pada turbin, motor torak, motor
listrik, dll. Dan dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan bagian bagian lainnya. Jika mungkin,
poros harus direncanakan sedemikian rupa hingga putaran kerjanya lebih rendah dari putaran kritisnya.
d. Korosi
Bahan bahan tahan korosi (termasauk plastik) harus dipilih poros propeler dan pompa bila terjadi
kontak dengan fluida yang korosif. Demikian pula untuk poros poros yang terancam kavitas, dan poros
poros mesin yang sering berhenti lama. Sampai batas batas tertentu dapat pula dilakukan
perlindungan terhadap korosi.

e. Bahan Poros
Poros untuk mesin umum biasanaya dibuat dari baja batang yang ditarik dingin dan defines, baja
karbon konstruksi mesin (disebut bahan S-C) yang dihasilkan dari ingot yang dikill (baja yang
dideoksidasikan dengan ferrosilicon dan dicor; kadar karbon terjamin), (JIS G3123 Tabel 1) meskipun
demikian,
bahan ini kelurusannya agak kurang tetap dan dapat mengurangi deformasi karena tegangan yang
kurang seimbang misalnya bila diberi alur pasak, karena ada tegangan sisa di dalam terasnya. Tetapi
penarikan dingin membuat permukaan poros menjadi keras dankekuatannya bertambah besar. Harga
harga yang terdapat dalam table diperoleh dari batang percobbaan dengan diameter 25 mm ; dalam hal
ini harus diingat bahwa untuk poros yang diameternya jauh lebih besar fdari 25 mm, harga harga akan
lebih rendah dari pada yang ada dalam tabel karena adanya pengaruh masa.
Poros poros yang dipakai untuk meneruskan putaran tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari
baja paduan dengan pengerasn kulit yang sangat tahan terhadap keausan. Beberapa diantaranya adalah
baja khrom nikel, baja khrom nikel molibden, baja khrom, baja khrom molibden, dll. (G4102, G4103,
G4104, G4105 dalam Tabel 2). Sekalipun demikian pemakaian baja paduan khusus tidak dianjurkan jika
alasannya hanya putaran tinggi dan beban berat. Dalam hal demikian perlu dipertimbangkan penggunaan

baja karbon yang diberi perlakuan panas secara tepat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan. Baja
empa (G3201, ditempa dari ingot.

Hal hal penting dalam perencanaan poros


Standard an
macam

Baja Karbon
konstruksi mesin
(JIS G 4501)

Batang Baja yang


difinis dingin

Lambang
S30C
S35C
S40C
S45C
S50C
S55C

Perlakuan
Panas

Kekuatan tarik
(Kg/mm2)

Penormalan

S35C-D
S45C-D
S55C-D

Keterangan

48
52
55
58
62
66
53
60
72

Ditarik

dingin,

digerinda,
dibubut

atau

gabungan
antara hal hal
tersebut.

Baja perpaduan untuk poros.


Standard an macam

Baja Khrom nikel (JIS G


4102)
Baja Khrom nikel molibden
(JIS G 4103)

Lambang
SNC 2
SNC 3
SNC 21
SNC 22
SNCM 1
SNCM 2
SNCM 7

Perlakuan panas

Kekuatan tarik
(Kg/mm2)

Pengerasan Kulit

85
95
80
100

Pengerasan Kulit

85
95
100

SNCM 8
SNCM22
SNCM23
SNCM25

105
90
100
120

Baja Khrom (JIS G 4104)

SCr 3
SCr 4
SCr 5
SCr21
SCr22

90
95
100
80
85

Baja Khrom Molibden (JIS


G 4105)

SCM 2
SCM 3
SCM 4
SCM 5
SCM21
SCM22
SCM23

Pengerasan Kulit

Pengerasan Kulit

85
95
100
105
85
95
100

Yang dikil dan disebut bahan SF, kekuatan dijamin) juga sering dipakai.
Poros poros yang bentuknya sulit seperti poros engkol, besi cor nodal atau coran lainnya telah dipakai.

B. Hal hal Penting dan Tata Cara Perencanaan Pasak


a. Bahan pembuat pasak.
Pada pasak, umumnya dipilih bahan yang mempunyai kekuatan tarik lebih dari 60 (kg/mm 2),
lebih kuat dari porosnya. Dan terkadang juga dipilih bahan yang lemah untuk pasak, sehingga pasak
akan lebih dahulu rusak daripada poros atau nafnya. Ini disebabkan karena harga pasak yang lebih
murah daripada poros dan juga penggantiannya lebih mudah.
b. Kemudahan dalam penggantian pasak.
Pada pasak benam, mempunyai bentuk penampang segi empat dimana terdapat bentuk
prismatis dan tirus yang kadang kadang diberi kepala untuk memudahkan pencabutannya.
Pada pasak tirus, dipasang dengan tingkat kemiringan sebesar 1/100, dan harus dikerjakan
dengan hati hati agar naf tidak menjad ensentrik.
Sedangkan pada pasak rata, sisi sampingnya harus pas dengan alur pasak agar pasak tidaak
menjadi goyah dan rusak.
c. Gaya geser yang bekerja pada pasak.
Jika suatu poros dibebani dengan puntiran murni atau gabungan antara puntiran dengan lenturan,
maka gaya geser akan bekerja pada penampang mendatar yang disebabkan oleh gaya (F). Maka
tegangan gesernya (kg/mm2) dapat diketahui dengan rumus :
Tegangan geser = F/bl

Dan dari tegangan geser yang diizinkaan,maka panjang pasak yang diperlukan akan dapat diketahui
dan harga yang diperoleh dengan membagi kekuatan tarik dengan faktor keamanan umumnya diambil
6.dimana dipilih antara 1-1,5 jika beban dikenakan secara perlahan lahan.
Antara 1,5-3 jika dikenakan dengan tumbukan ringan,dan antara 2-5 jika dikenakan secara tiba
tiba dan dengan tumbukan yang berat.
d. Tekanan bidang.
Untuk menghindari kerusakan samping pasak maka perhitungan tekanan bidang juga diperlukan.
Dan perlu diperhatikan bahwa lebar pasak sebaiknya antara 25-35(%) dari diameter poros, dan panjang
pasak jangan terlalu panjang dibandingkan dengan diameter poros
(antara 0,75 sampai 1,5 ds).
Karena lebar dan tinggi pasak sudah distandarkan , maka beban yang dihasilkan oleh gaya (F) yang
besar hendaknya diatasi dengan menyesuaikan panjang pasak. Namun demikian, pasak yang terlalu
panjang tidak dapat menahan tekanan yang merata pada permukaannya. Jika terdapat pembatasan
ukuran pada naf atau poros, dapat dipakai ukuran yang tidak standar atau diameter pros perlu dikoreksi.

BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Dari zaman ke zaman ilmu pengetahuan akan terus selalu berkembang dengan
menciptakan suatu teknologi yang baru, begitu pula teknologi yang digunakan pada
poros dan pasak, yang dari proses perencanaannya pun sudah diperhitungkan dengan
baik seperti bahan pembuatannya,kekuatannya terhadap beban yang
dilayani,kekakuannya dan sebagainya,yang itu semua dilakukan agar tercipta suatu
produk baik itu poros atau pasak yang terjamin kualitas maupun keamanan dalam
penggunaannya
B.Harapan
Setelah saya mengetahui tentang apa itu poros dan pasak, apa saja macam
macamnya dan hal hal apa saja yang harus diperhatikan dalam proses perencanaan
poros dan pasak tersebut, saya semakin tertarik mengenai dalam mempelajari pelajaran
mata kuliah elemen mesin ini dan semoga dengan lebih banyak mempelajarinya saya dan
teman teman TAB tingkat-1 nantinya akan dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh
ini dengan baik di dalam dunia kerja nantinya ataupun dapat mengembangkannya agar
dapat menciptkan poros dan pasak atau mesin pada umumnya dengan kualitas yang
lebih baik lagi agar faktor keamanan dari produk yang digunakan akan semakin terjamin.

A.Daftar Pustaka
Sularso.2008.Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin.Jakarta:Pradnya.

http://berbagi-ilmuallah.blogspot.com/2013/04/makalah-poros-dan-pasak-olehnama_5762.html

Anda mungkin juga menyukai