Judul :
DI SUSUN OLEH
NAMA : MUCHAMMAD NURUL MUNIF
NPM : 15271015095
PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN STRATA SATU
PENDAHULUAN
1
elektrik yang berkapasitas 2.000 Kg diatas berat rata-rata bahan baku kertas dan untuk
meringankan pekerjaan memindahkan bahan baku kertas tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian dan perancancangan ini antara lain :
1) Dapat merancang sistim forklift elektrik
2) Dapat menganalisa komponen-komponen forklift meliputi :
a) Konstruksi forklift.
b) Dimensi forklift.
c) Material forklift.
3) Membuat gambar design forklift dan gambar kerja.
2
BAB I : PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, Tujuan, rumusan masalah,
Batasan masalah dan Metodologi penulisan laporan.
BAB V : KESIMPULAN
Membahas tentang kesimpulan dari perancangan forklift
Elektrik dengan menggunakan acuan rumusan masalah yang
ditentukan.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
3. Forklift harus memiliki Overhead Guard yang berguna untuk melindungi sopir
forklift dari kecelakaan saat mengangkat atau menurunkan barang. Overhead Guard
juga melindungi sopir dari benda jatuh dari atas, dari panas, dan juga dari hujan.
4. Forklif harus memiliki counterweight. Counterweight berfungsi sebagai peyeimbang
beban.
5
2.3 Bagian – Bagian Forklift dan Fungsinya
Untuk mengenal lebih dalam tentang forklift berikut bagian bagian terpenting dalam
forklift:
1.Fork
Fork adalah bagian utama dari forklift yang fungsinya ialah untuk menopang
dan untuk membawa serta mengangkat barang atau beban, Fork terbuat dari besi
panjang dan lurus dengan panjang standart 1070mm dan bisa di tambah fork extension
untuk bisa lebih panjang lagi. Meletakkan beban yang akan di angkat diatas fork harus
diperhatikan untuk mengatur lebar fork, perlu diketahui juga dimensi beban dan
kapasitas berat beban.
6
2.Carriage
Carriage adalah bagian dari forklift yang sangat penting yang berfungsi sebagai
penghubung antara mast dan fork karena ditempat ini fork melekat. Carriage juga
berfungsi sebagai sandaran keamanan untuk barang barang di pallet disaat kondisi
barang berada di atas mast lifting.
3.Mast
Mast merupakan bagian penting dan utama dari forklift, karena antara fork dan mast
adalah satu kesatuan supaya forklift berjalan secara fungsinya. Mast sendiri terbuat dan
terdiri dari dua buah besi yang tebal yang di antaranya terdapat komponen hidroulik
sistem yang dalam satu kesatuannya berfungsi sebagai pengangkat atau menurunkan
barang. Pada dasarnya mast ini fungsinya untuk lifting dan tilting.
4.Overhead Guard
Overhead Guard adalah atap atau pelindung untuk operator forklift yang fungsinya
adalah melindungi operator jika saat melakukan pekerjaannya dalam mengangkat
barang dan barang tersebut jatuh tidak langsung mengenai operator forklift dan jika di
modifikasi bisa juga sebagai pelindung operator dari terik matahari dan hujan.
5.Counterweight
Counterweight merupakan bagian dari forklift yang fungsingnya menyeimbangkan
beban yang diangkat dengan forklift itu sendiri, yang letaknya berada di belakang yang
berlawanan dengan fork. sehingga kesetabilan forklift dan keseimbangannya terjaga.
Selain bagian bagian diatas masih banyak lagi komponen komponen terpenting
dalam forklift. Perlu diperhatikan juga anda mengetahui komponen tersebut sebelum
mengoperasikannya, karena walau sekilas sistem pengoperasionalanya hampir sama
dengan mobil akan tetapi dalam kasusnya akan berbeda jika mengoperasinoalkan
forklift, seperti sistem roda kemudi yang ada dibelakang dan juga perlu keahlian khusus
untuk dapat menggunakanya, kesalahan sedikit akan sangat berakibat fatal seperti
terbentur, barang yang diangkat jatuh dan yang bisa lebih parahnya jika salah
7
perhitungan forklift bisa terbalik, maka dari itu ketahui kapasitas forklift anda dan
ketahui juga berat beban barang yang mau anda angkat atau pindahkan, kenali semua
fungsi dari komponen atau spare part dalam forklift. Semoga bermanfaat dan sampai
ketemu di ulasan menarik lainnya tentang forklift.
2. Forklift Elektric
Jenis ini digunakan sebagai alat angkut dalam pemindahan barang berkapasitas besar
baik indoor maupun outdoor, termasuk dalam kegiatan bongkar muat barang di
pelabuhan, pabrik, gudang, ekspedisi dll. Memiliki kapasitas hingga 5 ton dengan
tinggi angkat hingga 6 meter.
3. Forklift Diesel
Forklift ini merupakan kendaraan modern yang dilengkapi sistem canggih dengan
kualitas yang baik. Mempunyai fungsi sebagai alat angkut untuk bongkar muat atau
pemindahan beban yang sangat baik digunakan di outdoor. Memiliki kapasitas hingga
10 ton dengan tinggi angkat hingga 6 meter.
4. Forklift Gasoline
Kendaraan yang difungsikan untuk bongkar muat atau pemindahan barang dari satu
area ke area yang lain bahkan dapat digunakan untuk mempermudah penataan pada rak
– rak tinggi. Memiliki kapasitas hingga 2 ton dengan tinggi angkat hingga 2 meter.
8
Berikut ini adalah jenis forklift berdasarkan transmisi yang digunakan beserta
keterangannya:
1.Automatic Transmission Forklift
Pada umumnya forklift automatic lebih mudah dioperasikan dari pada manual. Yang
membedakan adalah tuas handlenya. Tuas handle untuk automatic forklift ada 4 bagian,
yaitu naik-turun, maju-mundur, cungkil, geser kiri-kanan. Untuk pengoperasiannya
sangatlah mudah. Pedal bawah berfungsi sebagai rem dan kopling (apabila diinjak
berfungsi sebagai kopling, apabila dilepas berfungsi sebagai rem). Agar forklift
bergerak jalan cukup menggerakkan handle jalan ke arah maju atau mundur. Forklift
jenis ini tidak ada gigi.
2.Manual Transmission Forklift
Forklift jenis ini memiliki pedal yang sama seperti mobil pada umumnya, di antaranya
ada pedal gas, kopling, dan rem. Pengoperasian forklift ini lebih sulit dibanding
automatic. Forklift manual tidak terdapat tuas handle maju-mundur seperti automatic
forklift. Berbeda dengan mobil pada umumnya, jika setir dibelokkan maka roda yang
berbelok adalah roda bagian belakang. Forklift jenis ini terdapat gigi dan tuas handle
naik-turun serta cungkil.
9
gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak
mengangkat backrest dan fork-nya sampai ketinggian maksimum yaitu 3 meter.
GEAR
HANDLE RANTAI
PENGGERAK
Gambar 2.2 prinsip kerja proses lifting forklift dan travel forklift (1)
dimensinya saja yang berbeda. Berikut dapat dilihat konstruksi forklift yang
termasuk dalam powered industrial trucks kelas II yaitu forklift dengan tipe
‘Reach Type Outrigger’ dan sistem penggerak berupa electric motor rider
kotak ataupun material lain dengan pallet dan dipasang pada tiang (mast)
10
dua tingkat. Forklift ini digunakan di dalam ruangan (indoors).Konstruksi.
Gambar 2.3 Bentuk dan konstruksi forklift tipe Linde R20 (1)
11
1. Mast unit
2. Lift cylinder
3. Protection screen
4. Control panel cover
5. Battery connector
6. Battery
7. Lift motor and pump unit
8. Hydraulic tank
9. Load wheels
10. Hydraulic control valve
11. Reach roller
12. Drive wheel
13. Gearbox
14. Reach jack
15. Traction motor
16. Horn
17. Brake fluid reservoir
18. Seat mounting
19. Traction motor brake
20. Power steering motor / gear box / controller
21. Seat
22. Streering wheel
23. Lift chain
24. Fork latches
25. Forks
26. Fork carriage
27. Sideshift jack
12
Forklift memiliki dimensi-dimensi yang telah terstandarisasi. Dengan
adanya petunjuk berupa spesifikasi dari dimensi forklift, sehingga akan sangat
membantu dan memudahkan operator forklift. Berikut ini merupakan penjelasan
spesifikasi dari dimensi forklift yang umum dipergunakan.
1. Gradeability
Kemiringan maksimum jalan yang masih bisa dilalui forklift yang mengangkut beban
dengan bobot standar.
Kecepatan angkat garpu tanpa dan dengan adanya beban standar, dinyatakan dalam
satuan mm/sec (millimeter/detik).
Kecepatan turun garpu tanpa dan dengan adanya beban standar, dinyatakan dalam
satuan mm/sec (millimeter/detik).
4. Free lift
Jarak dari permukaan tanah (ground) ke garpu dengan rel /tiang (mast) berada pada
posisi tegak lurus.
5. Load center
Jarak dari titik pusat beban ke garpu bagian depan ketika diberi beban maksimum.
13
6. Maximum lifting height
Jarak ketinggian maksimum dari permukaan tanah ke permukaan garpu pada saat garpu
dinaikkan maksimum. Tiang / rel harus dalam keadaan tegak lurus dengan standar
beban pada load centernya.
7. Maximum load
Gaya tarik maksimum dengan standar beban arah maju, dinyatakan dalam satuan
kilogram (kg).
Setengah dari diameter lingkaran pada saat forklift berbelok tajam. Turning radius akan
semakin kecil jika kemampuan membelok (turning ability) forklift semakin besar.
Sudut kemiringan dari rel / tiang yang dapat digerakkan ke depan maupun ke belakang.
Kecepatan dari tiang pada saat digerakkan hingga mencapai kemiringan maksimum.
Lebar minimum dari jalan (gang) ketika forklift masih dapat berbelok. Semakin kecil
minimum intersecting aislenya akan menyebabkan forklift mampu beroperasi pada
lokasi (misalnya gudang) yang kecil.
14
13. Minimum under clearance
Ketinggian dari permukaan tanah atau lantai ke bagian terendah dari forklift. Pada
umumnya merupakan jarak bagian bawah tiang, tidak termasuk garpu dan ban.
Tinggi total yang diukur dari permukaan tanah atau lantai ke bagian atas dengan posisi
tiang tegak lurus dan garpu terletak di permukaan tanah.
Ukuran panjang diukur dari ujung garpu paling depan ke bagian paling belakang dari
forklift.
Ukuran lebar yang diukur dari bagian forklift yang paling menonjol dari kedua sisinya.
Ukuran berat total dari forklift tetapi tidak termasuk operator. Untuk forklift dengan
internal combustion, service weight sudah termasuk dengan bahan bakar, air pendingin,
dan pelumas.
18. Tread
Jarak tengah antara ban kiri dan kanan. Jika tread semakin pendek lebar forklift akan
semakin pendek pula dan mengakibatkan keseimbangan forklift berkurang. Tread
dibuat sependek mungkin tanpa mengganggu keseimbangannya.
15
19. Wheel
baseJarak mendatar / horizontal dari titik pusat poros depan (front axle) ke titik pusat
poros belakang (rear axle). Apabila wheel base semakin panjang maka keseimbangan
forklift akan semakin baik, tetapi radius untuk membelok (turning radius)nya akan
semakin besar. Wheel base sebaiknya dirancang sependek mungkin tanpa mengganggu
keseimbangan dari forklift.
16
2.7.3 Perancangan Rantai
Rantai pada unit mast ini pada satu sisi terikat dengan fingerboard dan pada sisi
yang lain terpasang pada penghubung rel luar (outer mast ). Penggunaan rantai ini
memberi keuntungan karena rantai ini mempunyai kekuatan yang besar sehingga
mampu untuk meneruskan daya yang besar pula, tidak memerlukan tegangan awal, dan
mudah dalam pemasangannya. Di sisi lain, rantai juga memiliki beberapa kekurangan,
antara lain tidak mampu untuk digunakan pada variasi kecepatan yang terlalu tinggi,
menimbulkan kebisingan akibat gesekan yang terjadi.
Rantai yang dipakai adalah rantai dengan model roller chains. Rantai dengan model
tersebut merupakan transmisi tanpa slip dengan kecepatan maksimum 600 m/menit
atau 10000 mm/s. kecepatan angkat maksimum adalah 600 mm/s dengan kecepatan
rantai setengah dari kecepatan angkat maksimum, yaitu 300 mm/s, sehingga
penggunan dan pemilihan rantai rol telah tepat serta memenuhi persyaratan.
17
4) Pembalikan sederhana terhadap arah dan gerakan dapat terjadi tanpa
sedikitpun kehilangan energi serta gerak yang tetap lancar.
5) Kecermatan besar dalam penghubungan.
6) Unsur-unsur hidrolik tidak memerlukan banyak tempat dan mampu disusun
dengan baik.
Hal-hal yang dapat merugikan serta membatasi kerja dari sistem hidrolik
adalah :
1) Kondisi minyak hidrolik (temperatur, viskositas, dan lain-lain) yang
berpotensi mempengaruhi kondisi kerja sistem hidrolik.
2) Kehilangan daya yang disebabkan adanya gesekan minyak, aliran-aliran palsu
yang berupa gesekan oleh pusaran-pusaran dalam aliran.
3) Instalasi sistem hidrolik harus disusun secara cermat.
4) Getaran yang menghentak tidak beraturan.
5) Sambungan-sambungan yang dapat lepas akibat dari getaran ataupun
pemasangan yang kurang cermat.
18
terjadinya putaran tersebut, fluida kerja atau minyak hidrolik akan
naik dari tangka oli (reservoir) menuju pompa.
2. Vane pump
Jenisnya adalah unbalanced, balanced vane pump.
3. Piston pump
Jenisnya adalah axial, radial piston pump.
b. Pompa hidrodinamik (non positive displacement pumps)
Pompa ini umumnya dipergunakan untuk tekanan rendah dan aliran
debit tinggi, seperti diperlihatkan pada gambar 2.4
19
2.7.4.1.2. Penghasil Tenaga (Aktuator)
Tenaga hidrolik dapat ditransformasikan menjadi bentuk tenaga mekanis yang
bergerak lurus ataupun berputar. Yang bergerak lurus disebut silinder hidrolik, dan
untuk yang bergerak berputar disebut sebagai motor hidrolik.
1. Silinder hidrolik
Silinder hidrolik ini terdiri dari sebuah silinder dan batang torak (piston) dengan
toraknya. Berdassarkan proses kerjanya, silinder dibagi atas silinder kerja tunggal
(single acting) dan silinder kerja ganda (double acting). Ini diperlihatkan pada
Gambar 2.5 dan 2.6
20
Ganbar 2.6 Silinder hidrolik double acting (4)
2. Motor hidrolik
Motor hidrolik dapat mengatur semua berbagai prose gerak dalam sistem pengendali
hidrolik. Kecepatan penggerak dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida. Pengaturan
aliran fluida ini dapat dilakukan dengan katub ataupun dengan pengaturan pompa
hidrolik.
Sistem hidrolik angkat dan miring merupakan pengalihan gaya atau daya dari
mesin menjadi gaya angkat atau miring dengan menggunakan bantuan minyak hidrolik
sebagai zat kerja. Mekanisme kerjanya dapat diperhatikan pada Gambar 1.9. Tenaga
penggerak dari mesin forklift akan menggerakkan pompa hidrolik dan mengalirkan
minyak hidrolik dari tangka (reservoir) melalui control valve yaitu relief valve, lift
valve, atau tilt valve. Ketika tuas diposisikan untuk angkat, maka minyak hidrolik akan
mengalir menuju katub angkat (lift valve) dan selanjutnya menuju silinder angkat (lift
21
cylinder). Minyak hidrolik akan mengisi bagian bawah dari silinder sehingga silinder
akan menaikkan garpu (fork) menuju ketinggian yang diinginkan oleh operator.
Apabila akan melakukan gerak turun, maka untuk menekan minyak menuju
reservoir digunakan berat beban peralatan kerja itu sendiri. Untuk menjaga agar gerak
turun pada silinder angkat dapat berjalan dengan baik, maka akan digunakan katub
pengontrol turun (down control (safety) valve / controlled exhaust). Katub ini berfungsi
untuk mengontrol aliran fluida cair yang keluar dari silinder angkat dengan cara
mengalirkannya melalui lubang kecil (orifice). Dengan mekanisme tersebut, akan
menghasilkan komponen dapat meluncur ke bawah dengan kecepatan yang terkontrol
baik.
Pada saat menginginkan posisi peralatan kerja menjadi miring, maka setelah
tuas perintah miring digeser, aliran minyak dapat mengalir menuju katub miring (tilt
valve). Cara kerja untuk fork miring ke atas dan ke bawahpada hakikatnya sama dengan
untuk mekanisme pengangkatan danpenurunan beban, karena menggunakan jenis
silinder yang sama yakni single acting. Ketika miring ke atas, minyak hidrolik dialirkan
menuju bawah silinder sehingga mendorong beban pada posisi yang diinginkan. Untuk
mekanisme miring ke bawah, digunakan berat beban itu sendiri, dengan dibantu oleh
safety valve. Sudut kemiringan pada fork bertujuan untuk memudahkan pengoperasian
bongkar muat beban serta menjaga kestabilan forklift pada saat mengangkut beban.
Apabila tekanan melebihi dari tekanan kerja yang seharusnya, relief valve akan
membatasi tekanan dan mengalirkan kembali minyak hidrolik ke reservoir.
22
Hal tersebut juga karena adanya gaya gesek pada silinder hidrolik dan puli rantai yang
bekerja pada saat pengangkatan. Berikut ini merupakan analisis gaya angkat untuk satu
buah silinder. Dari Gambar 2.7 maka dapat disusun suatu persamaan 2.1
F = Fw + Fr …………………………………………………………… (2.1)
1
Fw = 2 x Q
Fr = 5% x Fw
1
F = 2 x Q + 0,05 x Q
1 1
F = 2 x 2000 + 0,05 x 2 x 2000 = 1050 kg
23
Fw = beban angkat (kg)
24
Dari gambar 2.8 dapat diperoleh suatu persamaan :
θ = 00
∑ Mᴀ = 0
- Ft x cos θ x 350 – Ft x sin θ x 0 + Q x 590 = 0
- Ft x cos θ x 350 – Ft x sin θ x 0 + 2000 x 590 = 0
-350 x Ft + 1180000 = 0
1180000
Ft = = 3371,429 kg
350
25
Dari gambar 1.9 dapat diperoleh persamaan :
8,77
tan θ =
164,02
8,77
θ = arc tan = 3,060
164,02
∑ Mᴀ = 0
- Ft x cos θ x 350 x cos 40 – Ft x sin θ x 350 x sin 40 + Q x 590 x cos 40 = 0
- Ft x cos3,06 x 350 x cos 40 – Ft x sin3,060 x 350 x sin 4ᵒ + 2000 x 590 x cos 40 = 0
- 348,649 x Ft – 1,303 x Ft + 1177125,579 = 0
1177125,579
Ft = = 3363,677 kg
349,952
Gambar 2.10 Mekanisme kerja sistem hidrolik angkat dan miring (6)
26
Keterangan gambar :
1. Hydraulic tank
2. Filter
3. Main Hydraulic Pump
4. Main Pump Motor
5. Hydraulic Control Valve
6. Lift Cylinders
7. Lift Cylinder Flow Control Valve
8. Tilt Cylinders
9. Sideshift Cylinder
10. Reach Cylinder
27
BAB III
METODOLOGI PERANCANGAN
Mulai
Data perancangan
Studi Literatur
NO
Kinerja Mesin
Tidaksesuai Komponen Forklift
Pembahasan Hasil
Perancangan
Kesimpulan
Selesai
28
3.2 Literartur Perancangan
Diketahui :
Kekuatan Tarik bahan σʙ : 52 kg/mm²
Tegangan Lentur bahan σa : 26 kg/mm²
Kapasitas angkat maksimum Q : 2000 Kg
Jumlah Fork :2
Maka :
1
F = 2× Q
1
F = 2 × 2000 = 1000 Kg
Tabel 1. Bahan Baja karbon konstruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin(10)
Standart kekuatan
dan Lambang Peerlakuan tarik Keterangan
macam panas (kg/mm²)
S25C Penormalan 45
Baja S30C Penormalan 48
Karbon S35C Penormalan 52
Konstruksi S40C Penormalan 55
mesin (JIS S45C Penormalan 58
G 4501) S50C Penormalan 62
S55C Penormalan 66
Batang S35C-D - 53
Ditarik
baja yang S45C-D - 60 dingin,digerinda,dibubut,atau
difinis S55C-D - 72 gabungan antara hal-hal
dingin tersebut
29
b) Komponen
Berdasarkan perancangan yang akan dilakukan maka akan dilakukan
perancangan beberapa komponen dari forklift, adapun beberapa komponen
sebagai berikut :
1) Batterai (Accu)
Digunakan sebagai sumber daya (bahan bakar) forklift elektirk.
2) Kabel
Digunakan sebagai penyambung aliran listrik pada forklift elektrik.
3) Hidrolik
Digunakan dalam proses mengangkatnya mast cylinder fork pada
forklift.
4) Garpu (fork)
Digunakan untuk menopang dan untuk membawa serta mengangkat
barang atau beban, Fork terbuat dari besi Panjang dan lurus dengan
Panjang standard 1070mm.
5) Carriage
Berfungsi sebagai penghubung antara mast dan fork karena ditempat ini
fork melekat.
6) Mast (Tiang)
Mast merupakan bagian dari forklift yang berfungsi untuk mengambil,
mengangkat, membawa, dan juga sebagai sarana meletakkan material
dari satu tempat pada ketinggian tertentu ke tempat lain dengan
ketinggian yang berbeda.
7) Rantai
Rantai pada unit mast ini pada satu sisi terikat dengan fingerboard dan
pada sisi yang lain terpasang pada penghubung rel luar (outer mast).
30
8) Overhead Guard
Overhead Guard adalah atap atau pelindung untuk operator forklift
yang fungsinya adalah melindungi operator jika saat melakukan
pekerjaannya dalam mengangkat barang dan barang tersebut jatuh tidak
langsung mengenai operator forklift dan jika di modifikasi bisa juga
sebagai pelindung operator dari terik matahari dan hujan.
9) Counterweight
Berfungsi sebagai penyeimbang beban yang diangkat dengan forklift itu
sendiri, yang letaknya berada di belakang yang berlawanan dengan fork.
3.3 Perancangan
Proses pembuatan komponen sistem angkat forklift dilakukan untuk mengganti
sistem pengangkat pada forklift yang sebelumnya, komponen yang akan di buat
menggunakan ukuran yang presisi dan memakai bahan terpilih yang pastinya lebih kuat
dan ringan karena sistem pengangkat yang akan dirancang menggunakan tenaga
elektrik. Pembuatan komponen sistem angkat akan dijelaskan satu-persatu seperti
dibawah ini :
2) Persiapan Bahan
Merupakan tahapan untuk menentukan kekuatan dan kualitas dari proses
pembuatan komponen sistem angkat forklift dan persiapan bahan
bertujuan untuk mempermudah dan memperpendek waktu non produktif
proses dari pembuatan komponen sistem angkat forklift.
31
3) Gambar forklift (design)
Merupakan tahapan membuat design forklift elektrik yang akan
dirancang, Adapun gambar yang sudah dibuat sebagai berikut :
5
6
1 8
32
Keterangan gambar :
1. Batterai (Accu)
2. Garpu (Fork)
3. Carriage
4. Hidrolik
5. Mast (Tiang)
6. Overhead Guard
7. Counterweight
8. Ban
4) Proses Perancangan
Proses perancangan komponen merupakan langkah yang paling utama
karena pada proses ini akan dibuat sebuah produk yang sesuai dengan
rancangan. Dengan menggunakan mesin tertentu dan peralatan dimana
bahan yang digunakan telah disiapkan terlebih dahulu.
5) Pengecekan Kembali
Pada proses pengecekan dilakukan untuk mengurangi terjadinya
kesalahan pada proses perancangan yaitu sistem pengangkat forklift.
Komponen yang sudah dirancang dicek kembali apakah sudah sesuai
dengan kapasitas daya angkat jika terjadi kesalahan perhitungan daya
angkat akan dilakukan perancangan ulang, tetapi jika perancangan sudah
sesuai maka bisa didapatkan kesimpulan dari perancangan forklift elektrik
kapasitas angkat 2000 Kg.
33
ini 8 sampai 10 jam. Urutan sistem listriknya dimana tenaga baterai yang mengalir ke
sikering push kunci kontak, lalu masuk ke MPU Board sehingga dapat menggerakkan
komponen – komponen penggerak seperti :
1) Motor steering cylinder
Digunakan untuk pergerakan ruang kemudi forklift.
2) Motor drive
Sebagai penggerak fork baik secara vertikal atau horizontal.
Start
Batteray
Sikring Push
MPU Board
Finish
34
Pada sistem kelistrikan forklift sumber tenaga berasal dari baterai, total daya
yang di gunakan ialah sebesar 12 Volt, tegangan charger yang dibutuhkan antara 13,2
– 13,4 Volt. Bila sudah mencapai tegangan tersebut, rangkaian ini otomatis akan
menghentikan pengisian baterai tersebut. Sebaliknya apabila tegangan baterai turun
hingga 11 volt, maka controller akan memutus tegangan sehingga baterai tidak dapat
habis.
35
BAB IV
Bahan fork dipilih menggunakan Tabel L.1 dan L.12 pada lampiran, dengan data
yang diketahui adalah:
36
Kapasitas angkat maksimum Q : 2000 Kg
Jumlah Fork :2
σB 52
Tegangan ijin bahan σi = = = 17,3 kg/mm2
𝑆𝑓 3
Setiap batang fork menerima beban kerja masing-masing (seperti yang terlihat pada
Gambar 4.1), dapat ditentukan dari persamaan 4.1.
1
F = 2× Q ....................................................................................................... (4.1)
1
F = 2 × 2000 = 1000 Kg
37
Angka keamanan merupakan angka yang digunakan untuk mengevaluasi
keamanan dari suatu bagian mesin. Angka keamanan yang diambil Sf = 1,5. Beban
patah pada batang fork dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 4.2.
Ff = Sf × F ..................................................................................... (4.2)
Ff = 1,5×1000 =1500 kg
Penampang A-B seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 akan mengalami
pembebanan kombinasi dan akan menghasilkan tegangan dalam berupa tegangan tarik
dan lentur akibat beban patah.
𝐹
σb =
𝐴
………………………………………………………... (4.3)
A = a × b ………………………………………………………….(4.4)
σb =
𝐹
𝐴
38
Maka :
A=axb
= 45 x 40
= 1800 mm2
Sehingga :
1500
σb =
45 𝑋 40
1500
=
1800
= 0,8 kg /mm²
39
Gambar 4.2 Kedudukan fork tegak lurus mast (6)
40
1177125,579
Ft = = 3363,677 kg
349,952
𝐹𝑡 3365,667
Tegangan kerja pad posisi miring 20 adalah σm = = = 1,87 kg/mm2
A 1800
Dengan demikian maka fork dalam keadaan miring 20 aman dari beban yaitu
41
Tiang / rel merupakan bagian yang mengalami tegangan dan momen yang lebih
besar disbanding kolom dalam karena bagian ini menerima beban dan kerja secara
langsung. Konstruksi rel luar diperlihatkan pada gambar 4.4
42
2. Titik berat rel dapat ditentukan oleh persamaan 2.5 dan 2.6
Tabel 4.2 (2)
Luasan ( A) Titik berat
x.A y.A
(mm²) x (mm) y (mm)
3300 10 82,5 33000 272250
1100 47,5 10 52250 11000
1100 47,5 155 52250 170500
5500 Ʃ 137500 453750
Sumbu X :
ƩxA
𝑥= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . (4.5)
ƩA
137500
𝑥= = 25 mm
5500
Sumbu Y :
ƩyA
y= …………………………………………….. (4.6)
ƩA
40
y= = 20 mm
2
43
Karena pada forklift tipe Linde R20 mast tidak mengalami posisi miring,
maka dapat diketahui momen maksimum yang terjadi pada rel yaitu :
M max = 1095000 kg.mm
𝑦 𝑥 𝑏3
I=
12
20 𝑥 403
=
12
= 3.840.000 mm4
m. y
σe = I
1095000 . 20
=
3840000
= 5,7 kg/mm2
Sehingga bahan aman dari beban yaitu σe < σi = 5,7 kg /mm² < 8,6 kg/mm2
44
Ft rantai = Q + Wf – fg + Wroller ………………………………………………… (4.7)
Dengan :
Q = Kapasitas angkat maklsimum (kg)
Wf -fg = Berat fork-fingerboard backrest (kg)
Wroller = Berat roler (kg)
Sehingga :
Ft rantai = 3000 + 300 + 20 = 3320 kg
Jumlah rantai yang diperlukan n = 2
Maka beban untuk setiap rantai adalah :
3320
Ft rantai = = 1660 kg.
2
Rantai mengalami beban tambahan berupa gaya yang disebabkan oleh pengaruh gaya
sentrifugal pada rantai. Besarnya beban ini ditentukan oleh persamaan 4.8
Fᴄ = m x v² …………………………………………………………………… (4.8)
Dengan :
m = berat rantai = 4,54 kg
v = kecepatan gerak rantai = 300 mm/s = 0,3 m/s
Sehingga :
Fᴄ = 4,54 x 0,3² = 0,41 N
Fᴄ = 0,04 kg
Oleh karena gaya sentifugal yang dihasilkan memiliki harga yang relative kecil, maka
dapat diabaikan.
Adapun spesifikasi rantai yang akan dirancang sebagai berikut :
45
Gambar 4.5 Gambar Rantai Rol (13)
46
d f = (20-2)x4 = 72 mm
Volume per satuan putaran ( displacement volume of pump ) dapat ditentukan
menggunakan persamaan 4.2
𝜋
VD = x (d k 2 -d 2 ) x b …………… ……………………………… (4.10)
4
Dengan b = lebar gigi (mm)
𝜋
V D = x (88 2 - 72 2 ) x b = 2010,62 x b mm (0,2 x b) dm3
4
Debit pompa (theoretical pump flow rate) dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan 4.3
Q = V D x n ………………………………………………………………………. (4.11)
Dengan : Q = debit pompa (lpm) = 2,07 x 10-3 m3/s ( 124,20 lpm*)
*lpm = liter per menit
89,40 = 0,20 x b x 1800
89,40
Sehingga lebar gigi = b = = 0,248 dm (24,8 mm)
0,20 𝑥 1800
Lebar dari gigi direncanakan b = 30 mm
Untuk mencari tekanan fluida harus mencari Luas penampang silinder terlebih
dahulu, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Dimana A = Luas penampang
47
1
A = 𝜋𝑑 2 ……………………………………………………………….. (4.12)
4
1
= x 3,14 x 102
4
1
= x 3,14 x 100
4
= 78,5 cm2
Maka untuk mencari tekanan fluida diperoleh persamaan sebagai berikut :
𝑓
P = …………………………………………………………..……….. (4.13)
𝐴
2000
=
78,5
= 25,5 Kg/cm2
Jadi tekanan fluida dalam silinder adalah 25,5 Kg/cm2
𝑃. 𝑑
t= ………………………………………………………………… (4.14)
2. 𝜎
25,5 . 10
t=
2 . 370
255
t=
740
t = 0,34 cm
Jadi tebal dinding silinder adalah 0,34 cm
48
Untuk mencari volume dalam tabung menggunakan persamaan sebagai
berikut :
V = t x A …………………………………………………………..… (4.15)
= 200 x 78,5
= 15.700 cm3
= 0,0157 m3
Jadi Volume dalam tabung silinder adalah 0,0157 m3
d) Laju aliran
Untuk mencari laju aliran diperoleh persamaan sebagai berikut :
𝑉
Q = …………………………………………………………… (4.16)
𝑣
0,0157
=
10
= 0,00157 m3/detik
Jadi laju alirannya adalah 0,00157 m3/detik
e) Daya hidrolik
Untuk mencari daya hidrolik harus mencari Head (H) terlebih dahulu dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
P
H= ………………………………………………………….. (4.17)
𝜌. 𝑔
191000
=
940 . 10
191000
=
940
= 20,3 m
49
Setelah didapatkan nilai Head baru mencari Daya hidrolik menggunakan
persamaan sebagai berikut :
P = 𝜌 . g . Q . H …………………………………………………… (4.18)
Dimana : P = Daya Hidrolik
𝜌 = Masa Jenis Oli
g = Grafitasi
Q = Laju Aliran
H = Head
Maka : P=𝜌.g.Q.H
= 940 . 10 . 0,00157 . 20,3
= 299,58 Watt
Jadi daya hidrolik adalah 299,58 Watt
50
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
a. Fork (Garpu)
Bahan yang digunakan = S 35 C
Kekuatan Tarik bahan σʙ = 52 kg/mm²
Tegangan Lentur bahan σa = 26 kg/mm²
Kapasitas angkat maksimum Q = 2000 Kg
Jumlah Fork =2
Tegangan ijin bahan σi = 17,3 kg/mm2
σb = 0,8 kg /mm²
b. Mast (Tiang)
Bahan rel = S 35 C
Tegangan lentur bahan σ ᴀ = 26 kg/mm²
Kekuatan rel ini akan paling teruji ketika mengalami pembebanan dengan
harga momen maksimum yaitu pada saat tinggi angkat maksimum.
Tinggi angkat rel maksimum h = 4655 mm
Tegangan ijin beban adalah σi = 8,6 kg/mm2
σe = 5,7 kg/mm2
Sehingga bahan aman dari beban yaitu σe < σi = 5,7 kg /mm² < 8,6 kg/mm2
51
c. Rantai
Rantai yang dipakai adalah model roller chains, Dengan kecepatan
maksimum 600 m/menit atau 10.000 mm/detik.
Ft rantai = 1660 kg
Fᴄ rantai = 0,04 kg
d. Roda gigi
Roda gigi n = 1800 rpm
Modul roda gigi m =4
Sudut tekanan pahat α = 200
Perbandingan gigi i =1
Jumlah gigi Z1 = Z2 = 20
e. Hidrolik
Diameter Hidrolik (d) = 10 cm
Tinggi angkat maksimal (t) = 200 cm
Bahan yang digunakan = ST 37
Tegangan maksimal = 37 kg/mm2 = 370 N/mm2
Gaya angkat (F) = 1500 kg
Luas Penampang (A) = 78,5 cm2
Tekanan fluida (P) = 19,10 kg/cm2
Tebal dinding silinder (t) = 0,25 cm
Volume dalam tabung (V) = 0,0157 m3
Laju aliran (Q) = 0,00157 m3/detik
Daya hidrolik (P) = 299,58 Watt
Daya pompa (N) = 347,48 Watt
52
5.2 Gambar kerja
h3
h4
53
Keterangan gambar :
1) h1 = 200 cm
2) h2 = 1500 cm
3) h3 = cm
4) h4 = 230 cm
5) I = 100 cm
6) I 1 = 450 cm
7) I 3 = 350 cm
8) I 4 = 40 cm
9) Y = 270 cm
5.3 Penutup
Demikianlah hasil analisis dan perhitungan dalam Tugas Rancang
PERANCANGAN FORKLIFT ELEKTRIK KAPASITAS ANGKAT 2.000 Kg.
Penulis telah berusaha dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Rancang ini sesuai
dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Penulis menyadari bahwa masih cukup
banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Rancang ini. Oleh karena itu, penulis
sangat berterima kasih atas saran maupun kritik, demi peningkatan mutu dan di masa
yang akan datang.
5.4 Saran
54
DAFTAR PUSTAKA
55