Anda di halaman 1dari 56

TUGAS RANCANG

Judul :

PERANCANGAN FORKLIFT ELEKTRIK


KAPASITAS ANGKAT 2.000 Kg

DI SUSUN OLEH
NAMA : MUCHAMMAD NURUL MUNIF
NPM : 15271015095
PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN STRATA SATU

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO
JAKARTA
2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di dalam lingkungan kita, terdapat sebuah kebutuhan untuk memindahkan


sebuah benda dari tempat semula ke tempat tujuan yang diinginkan. Di tempat kerja
contohnya, pada area pembangunan, perindustrian, pelabuhan, dan di area-area serupa
lainnya, diperlukan sebuah peralatan-peralatan khusus untuk memindahkan bahan-
bahan dengan berbagai jenis bentuk dan ukuran yang tidak memungkinkan
dipindahkan dengan tenaga manusia. Untuk mempermudah pekerjaan, dibuatlah mesin
pemindah bahan yang berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan bahan-bahan
tersebut.
Dari sekian banyak jenis mesin pemindah bahan yang ada, pesawat angkat
merupakan jenis mesin pemindah bahan yang sering digunakan dalam kegiatan pada
area konstruksi, pelabuhan, dan perindustrian. Pesawat angkat yang digunakan
memiliki ciri, cara kerja , dan dimensi yang berbedabeda sesuai dengan kondisi
lapangan, jumlah, bentuk, dan ukuran yang akan diangkut. Forklift adalah contoh dari
pesawat angkat yang berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan bahan dengan
ketinggian yang berbeda yang tidak mampu dipindahkan oleh manusia.
Sebagai contoh di area kerja pergudangan pabrik kertas yang melakukan
aktifitas pemindahan bahan baku kertas dari satu tempat ke tempat yang di tuju masih
menggunakan hand pallet manual, Jika dalam satu pallet bahan baku kertas memiliki
beban rata-rata 1000 Kg maka kegiatan ini berpotensi besar menyebabkan kecelakaan
kerja yang membahayakan jiwa para pekerjanya,karena melebihi batas kekuatan para
pekerjanya. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dan perancangan forklift

1
elektrik yang berkapasitas 2.000 Kg diatas berat rata-rata bahan baku kertas dan untuk
meringankan pekerjaan memindahkan bahan baku kertas tersebut.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian dan perancancangan ini antara lain :
1) Dapat merancang sistim forklift elektrik
2) Dapat menganalisa komponen-komponen forklift meliputi :
a) Konstruksi forklift.
b) Dimensi forklift.
c) Material forklift.
3) Membuat gambar design forklift dan gambar kerja.

1.3 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas dapat diketahui beberapa permasalahan yang dapat
kita kemukakan diantaranya adalah :
1. Bagaimana kita merancang forklift elektrik dengan kapasitas angkat
2.000 Kg.
2. Bagaimana kita merancang forklift elektrik yang kuat dan aman.

1.4 Batasan Masalah


Dalam perancangan forklift elektrik ini ada beberapa beberapa permasalahan
yang akan dibahas diantaranya meliputi :
1. Kapasitas angkat forklift.
2. Tinggi maksimal dari forklift.
3. Tenaga dari sumber energi yaitu baterai.

1.5 Metodologi penulisan


Agar mempermudah pembahasan terhadap topik tugas rancang ini,penulis
menyusun menjadi lima bab yaitu :

2
BAB I : PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, Tujuan, rumusan masalah,
Batasan masalah dan Metodologi penulisan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI


Membahas tentang dasar teori system perancangan dan
Menentukan komponen yang akan dipakai dalam
Perancangan forklift elektrik.

BAB III : METODOLOGI PERANCANGAN


Membahas tentang mekanisme angkat dan jungkit forklift
Serta perhitungannya, dan membahas tenaga yang
Dihasilkan dari sumber energi yaitu batterai.

BAB IV : PERANCANGAN KOMPONEN FORKLIFT


Membahas tentang hasil perhitungan dari perancangan
komponen forklift.

BAB V : KESIMPULAN
Membahas tentang kesimpulan dari perancangan forklift
Elektrik dengan menggunakan acuan rumusan masalah yang
ditentukan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian forklift


Forklift adalah mobil berjalan atau kendaraan yang memiliki 2 garpu yang bisa
digunakan untuk mengangakat pallet. Garpu forklift pada umumnya kompatibel
dengan pallet yang beredar di pasaran. Biasanya barang diletakkan di atas pallet, baru
kemudian barang dipindahkan atau diangkat. Ada be berapa sumber energi yang bisa
membuat Forklift beroperasi, di antaranya bahan bakar solar, bahan bakar gasoline,
gas, dan battery. Biasanya forklift digunakan di pabrik, garment, ataupun pergudangan.
Forklift dengan bahan bakar solar dan gasoline biasanya digunakan di luar
ruangan. Sedangkan forklift yang menggunakan gas dan battery banyak digunakan di
dalam ruangan. Hal ini karena forklift yang menggunakan gas dan battery tidak
menghasilkan asap polusi. Hal ini sangat penting untuk beberapa perusahaan seperti,
industri garmen, makanan, minuman, dan perusahaan lainnya yang mengharuskan
kondisi bebas polusi/asap.
Berdasarkan cara pengoperasiannya, forklift dibedakan menjadi 2 jenis yaitu manual
transmission dan automatic transmission. Sebelum menggunakan forklift sebaiknya
anda menggunakan pengaman seperti helm, sepatu, masker, dan kaca mata agar dapat
memenuhi standarisasi mengemudikan forklift yg aman, baik, dan benar.
Perlu diketahui forklift memiliki beberapa bagian penting. Berikut bagian-bagian
penting forklift yang pada umumnya kita pergunakan :
1. Harus memiliki 1 pasang garpu kurang lebih 3 meter, yang berfungsi untuk
mengangkat/menurunkan atau memindahkan pallet berisi barang.
2. Forklift harus memiliki mast. Mast adalah 2 besi yang tebal yang berhubungan
dengan sistem hidrolik dan berfungsi untuk tilting dan lifitng.

4
3. Forklift harus memiliki Overhead Guard yang berguna untuk melindungi sopir
forklift dari kecelakaan saat mengangkat atau menurunkan barang. Overhead Guard
juga melindungi sopir dari benda jatuh dari atas, dari panas, dan juga dari hujan.
4. Forklif harus memiliki counterweight. Counterweight berfungsi sebagai peyeimbang
beban.

2.2 Sejarah forklift


Pada abad ke-19 sampai pada awal abad ke-20 forklift modern baru
dikembangkan. Pelopor forklift modern yaitu keran bertenaga manual yang digunakan
untuk mengangkat beban. Pada tahun 1906, Pennsylvania Railroad memperkenalkan
truk yang bertenaga baterai untuk memindahkan barang bawaan di stasiun kereta
Altoona. Pada perang Dunia I berbagai jenis peralatan untuk pengangkut bahan mulai
diperkenalkan di Inggris oleh Ransomes, Sims dan Jefferies. Hal tersebut dikarenakan
kekurangannya tenaga kerja akibat perang. Kemudian pada tahun 1917 di Amerika
Serikat mulai mengembangkan dan menggunakan mesin traktor di pabrik mereka.
Pada tahun 1919 dan 1920 perusahaan Towmotor dan perusahaan Yale dan Towne
Manufaktur mulai memasuki pasar truk angkat di Amerika Serikat. Perkembangan dan
penggunaan forklift terus berlanjut sampai tahun 1920 dan 1930. Kemudian pada akhir
tahun 1930 populitas forklift semakin meningkat.
Pada awal perang Dunia ke II forklift sangatlah digunakan dalam membantu
usaha perang. Pada tahun 1954 sebuah perusahaan Inggris yan bernama Lansing
Bagnall mengembangkan bentuk forklift. Pada akhir tahun 1980 forklift mulai
dirancang dengan mempertimbangkan kenyamanan operator, mengurangi cedera, dan
meningkatkan produktivitas. Di tahun 1990, emisi gas buang dari operasi forklift mulai
ditangani yang menyebabkan standar emisi diterapkan untuk produsen forklift di
berbagai negara.

5
2.3 Bagian – Bagian Forklift dan Fungsinya
Untuk mengenal lebih dalam tentang forklift berikut bagian bagian terpenting dalam
forklift:

Gambar 2.1 Gambar bagian - bagian forklift ( 1 )

1.Fork
Fork adalah bagian utama dari forklift yang fungsinya ialah untuk menopang
dan untuk membawa serta mengangkat barang atau beban, Fork terbuat dari besi
panjang dan lurus dengan panjang standart 1070mm dan bisa di tambah fork extension
untuk bisa lebih panjang lagi. Meletakkan beban yang akan di angkat diatas fork harus
diperhatikan untuk mengatur lebar fork, perlu diketahui juga dimensi beban dan
kapasitas berat beban.

6
2.Carriage
Carriage adalah bagian dari forklift yang sangat penting yang berfungsi sebagai
penghubung antara mast dan fork karena ditempat ini fork melekat. Carriage juga
berfungsi sebagai sandaran keamanan untuk barang barang di pallet disaat kondisi
barang berada di atas mast lifting.
3.Mast
Mast merupakan bagian penting dan utama dari forklift, karena antara fork dan mast
adalah satu kesatuan supaya forklift berjalan secara fungsinya. Mast sendiri terbuat dan
terdiri dari dua buah besi yang tebal yang di antaranya terdapat komponen hidroulik
sistem yang dalam satu kesatuannya berfungsi sebagai pengangkat atau menurunkan
barang. Pada dasarnya mast ini fungsinya untuk lifting dan tilting.
4.Overhead Guard
Overhead Guard adalah atap atau pelindung untuk operator forklift yang fungsinya
adalah melindungi operator jika saat melakukan pekerjaannya dalam mengangkat
barang dan barang tersebut jatuh tidak langsung mengenai operator forklift dan jika di
modifikasi bisa juga sebagai pelindung operator dari terik matahari dan hujan.

5.Counterweight
Counterweight merupakan bagian dari forklift yang fungsingnya menyeimbangkan
beban yang diangkat dengan forklift itu sendiri, yang letaknya berada di belakang yang
berlawanan dengan fork. sehingga kesetabilan forklift dan keseimbangannya terjaga.
Selain bagian bagian diatas masih banyak lagi komponen komponen terpenting
dalam forklift. Perlu diperhatikan juga anda mengetahui komponen tersebut sebelum
mengoperasikannya, karena walau sekilas sistem pengoperasionalanya hampir sama
dengan mobil akan tetapi dalam kasusnya akan berbeda jika mengoperasinoalkan
forklift, seperti sistem roda kemudi yang ada dibelakang dan juga perlu keahlian khusus
untuk dapat menggunakanya, kesalahan sedikit akan sangat berakibat fatal seperti
terbentur, barang yang diangkat jatuh dan yang bisa lebih parahnya jika salah

7
perhitungan forklift bisa terbalik, maka dari itu ketahui kapasitas forklift anda dan
ketahui juga berat beban barang yang mau anda angkat atau pindahkan, kenali semua
fungsi dari komponen atau spare part dalam forklift. Semoga bermanfaat dan sampai
ketemu di ulasan menarik lainnya tentang forklift.

2.4 Jenis – Jenis Forklift


Berikut beberapa jenis forklift yang beredar dipasaran, yaitu:
1. Forklift Reach Truck
Forklift ini berfungsi untuk memindahkan beban berkapasitas besar sekaligus mampu
diangkat dalam proses penataan di atas rak-rak tinggi. Memiliki kapasitas hingga 2 ton
dengan tinggi angkat hingga 8,5 meter.

2. Forklift Elektric
Jenis ini digunakan sebagai alat angkut dalam pemindahan barang berkapasitas besar
baik indoor maupun outdoor, termasuk dalam kegiatan bongkar muat barang di
pelabuhan, pabrik, gudang, ekspedisi dll. Memiliki kapasitas hingga 5 ton dengan
tinggi angkat hingga 6 meter.
3. Forklift Diesel
Forklift ini merupakan kendaraan modern yang dilengkapi sistem canggih dengan
kualitas yang baik. Mempunyai fungsi sebagai alat angkut untuk bongkar muat atau
pemindahan beban yang sangat baik digunakan di outdoor. Memiliki kapasitas hingga
10 ton dengan tinggi angkat hingga 6 meter.
4. Forklift Gasoline
Kendaraan yang difungsikan untuk bongkar muat atau pemindahan barang dari satu
area ke area yang lain bahkan dapat digunakan untuk mempermudah penataan pada rak
– rak tinggi. Memiliki kapasitas hingga 2 ton dengan tinggi angkat hingga 2 meter.

8
Berikut ini adalah jenis forklift berdasarkan transmisi yang digunakan beserta
keterangannya:
1.Automatic Transmission Forklift
Pada umumnya forklift automatic lebih mudah dioperasikan dari pada manual. Yang
membedakan adalah tuas handlenya. Tuas handle untuk automatic forklift ada 4 bagian,
yaitu naik-turun, maju-mundur, cungkil, geser kiri-kanan. Untuk pengoperasiannya
sangatlah mudah. Pedal bawah berfungsi sebagai rem dan kopling (apabila diinjak
berfungsi sebagai kopling, apabila dilepas berfungsi sebagai rem). Agar forklift
bergerak jalan cukup menggerakkan handle jalan ke arah maju atau mundur. Forklift
jenis ini tidak ada gigi.
2.Manual Transmission Forklift
Forklift jenis ini memiliki pedal yang sama seperti mobil pada umumnya, di antaranya
ada pedal gas, kopling, dan rem. Pengoperasian forklift ini lebih sulit dibanding
automatic. Forklift manual tidak terdapat tuas handle maju-mundur seperti automatic
forklift. Berbeda dengan mobil pada umumnya, jika setir dibelokkan maka roda yang
berbelok adalah roda bagian belakang. Forklift jenis ini terdapat gigi dan tuas handle
naik-turun serta cungkil.

2.5 Prinsip kerja forklkift secara umum


Pada forklift terdapat suatu alat yang disebut dengan fork. Fungsi fork ini adalah
sebagai pemegang landasan beban yang mana fork ini terpasang pada kerangka
(backrest) sebagai pembawa garpu dan tiang penyokong mast. Fork assembly
diikatkan ke salah satu ujung rantai dan yang lainnya terikat pada beam tiang
penyokong. Rantai ini bergerak sepanjang puli yang melekat pada ujung atas dari
batang torak pada lift silinder.
Berputarnya puli ini akibat dari tekanan fluida di dalam lift silinder yang
mengakibatkan tertariknya salah satu ujung yang terikat pada beam tiang penyokong
(outer mast). Karena rantai terikat, maka pulilah yang berputar dan naik turun oleh

9
gaya tarik yang timbul pada rantai, sedangkan ujung rantai yang lainnya akan bergerak
mengangkat backrest dan fork-nya sampai ketinggian maksimum yaitu 3 meter.

Prinsip kerja proses lifting forklift dan travel forklift :

GEAR
HANDLE RANTAI
PENGGERAK

GEAR OUTPUT GEAR INPUT GEAR YANG


REDUCTION REDUCTION DIGERAKKAN

RANTAI GEAR LIFT

Gambar 2.2 prinsip kerja proses lifting forklift dan travel forklift (1)

2.6 Dimensi Forklift


Forklift memiliki konstruksi dasar yang hampir sama, hanya

dimensinya saja yang berbeda. Berikut dapat dilihat konstruksi forklift yang

termasuk dalam powered industrial trucks kelas II yaitu forklift dengan tipe

‘Reach Type Outrigger’ dan sistem penggerak berupa electric motor rider

trucks. Peralatan kerja (attachment) dipilih berupa garpu (tapered forks)

yang dipergunakan untuk mengangkat dan memindahkan material berbentuk

kotak ataupun material lain dengan pallet dan dipasang pada tiang (mast)

10
dua tingkat. Forklift ini digunakan di dalam ruangan (indoors).Konstruksi.

forklift tersebut dapat dilihat pada Gambar 2..3

Gambar 2.3 Bentuk dan konstruksi forklift tipe Linde R20 (1)

11
1. Mast unit
2. Lift cylinder
3. Protection screen
4. Control panel cover
5. Battery connector
6. Battery
7. Lift motor and pump unit
8. Hydraulic tank
9. Load wheels
10. Hydraulic control valve
11. Reach roller
12. Drive wheel
13. Gearbox
14. Reach jack
15. Traction motor
16. Horn
17. Brake fluid reservoir
18. Seat mounting
19. Traction motor brake
20. Power steering motor / gear box / controller
21. Seat
22. Streering wheel
23. Lift chain
24. Fork latches
25. Forks
26. Fork carriage
27. Sideshift jack

12
Forklift memiliki dimensi-dimensi yang telah terstandarisasi. Dengan
adanya petunjuk berupa spesifikasi dari dimensi forklift, sehingga akan sangat
membantu dan memudahkan operator forklift. Berikut ini merupakan penjelasan
spesifikasi dari dimensi forklift yang umum dipergunakan.

1. Gradeability

Kemiringan maksimum jalan yang masih bisa dilalui forklift yang mengangkut beban
dengan bobot standar.

2. Forklift lifting speed

Kecepatan angkat garpu tanpa dan dengan adanya beban standar, dinyatakan dalam
satuan mm/sec (millimeter/detik).

3. Forklift lowering speed

Kecepatan turun garpu tanpa dan dengan adanya beban standar, dinyatakan dalam
satuan mm/sec (millimeter/detik).

4. Free lift

Jarak dari permukaan tanah (ground) ke garpu dengan rel /tiang (mast) berada pada
posisi tegak lurus.

5. Load center

Jarak dari titik pusat beban ke garpu bagian depan ketika diberi beban maksimum.

13
6. Maximum lifting height

Jarak ketinggian maksimum dari permukaan tanah ke permukaan garpu pada saat garpu
dinaikkan maksimum. Tiang / rel harus dalam keadaan tegak lurus dengan standar
beban pada load centernya.

7. Maximum load

Beban maksimum yang daoat diberikan pada load centernya.

8. Maximum tractive effort

Gaya tarik maksimum dengan standar beban arah maju, dinyatakan dalam satuan
kilogram (kg).

9. Maximum turning radius

Setengah dari diameter lingkaran pada saat forklift berbelok tajam. Turning radius akan
semakin kecil jika kemampuan membelok (turning ability) forklift semakin besar.

10. Mast tilting angle

Sudut kemiringan dari rel / tiang yang dapat digerakkan ke depan maupun ke belakang.

11. Mast tilting speed

Kecepatan dari tiang pada saat digerakkan hingga mencapai kemiringan maksimum.

12. Minimum intersecting aisle / stacking aisle width

Lebar minimum dari jalan (gang) ketika forklift masih dapat berbelok. Semakin kecil
minimum intersecting aislenya akan menyebabkan forklift mampu beroperasi pada
lokasi (misalnya gudang) yang kecil.

14
13. Minimum under clearance

Ketinggian dari permukaan tanah atau lantai ke bagian terendah dari forklift. Pada
umumnya merupakan jarak bagian bawah tiang, tidak termasuk garpu dan ban.

14. Overall height

Tinggi total yang diukur dari permukaan tanah atau lantai ke bagian atas dengan posisi
tiang tegak lurus dan garpu terletak di permukaan tanah.

15. Overall length

Ukuran panjang diukur dari ujung garpu paling depan ke bagian paling belakang dari
forklift.

16. Overall width

Ukuran lebar yang diukur dari bagian forklift yang paling menonjol dari kedua sisinya.

17. Service weight

Ukuran berat total dari forklift tetapi tidak termasuk operator. Untuk forklift dengan
internal combustion, service weight sudah termasuk dengan bahan bakar, air pendingin,
dan pelumas.

18. Tread

Jarak tengah antara ban kiri dan kanan. Jika tread semakin pendek lebar forklift akan
semakin pendek pula dan mengakibatkan keseimbangan forklift berkurang. Tread
dibuat sependek mungkin tanpa mengganggu keseimbangannya.

15
19. Wheel

baseJarak mendatar / horizontal dari titik pusat poros depan (front axle) ke titik pusat
poros belakang (rear axle). Apabila wheel base semakin panjang maka keseimbangan
forklift akan semakin baik, tetapi radius untuk membelok (turning radius)nya akan
semakin besar. Wheel base sebaiknya dirancang sependek mungkin tanpa mengganggu
keseimbangan dari forklift.

2.7 Dasar – Dasar Perancangan Forklift

Berikut merupakan beberapa bagian dari perancangan komponen forklift :

2.7.1 Perancangan Fork (garpu)


Fork merupakan bagian dari sistem pengangkat forklift yang akan menerima
beban secara langsung. Fork juga merupakan peralatan kerja forklift yang dapat diganti
menurut kebutuhan kerja serta jenis dari beban yang akan diangkat. Fungsi fork adalah
sebagai dudukan dari beban atau materi yang akan diangkat, yang dapat berupa kotak
atau pallet. Dalam pengoperasiannya, diusahakan agar penempatan beban berada pada
pangkal fork untuk meminimalkan terjadinya kerusakan pada konstruksi fork.

2.7.2 Perancangan Tiang ( Mast)

Mast merupakan bagian dari forklift yang berfungsi untuk mengambil,


mengangkat, membawa, dan juga sebagai sarana meletakkan material dari satu tempat
pada ketinggian tertentu ke tempat lain dengan ketinggian yang berbeda. Mast
memiliki peranan yang sangat penting dalam unjuk kerja forklift dan juga sangat
berpengaruh terhadap besarnya produktivitas kerja forklift.

16
2.7.3 Perancangan Rantai

Rantai pada unit mast ini pada satu sisi terikat dengan fingerboard dan pada sisi
yang lain terpasang pada penghubung rel luar (outer mast ). Penggunaan rantai ini
memberi keuntungan karena rantai ini mempunyai kekuatan yang besar sehingga
mampu untuk meneruskan daya yang besar pula, tidak memerlukan tegangan awal, dan
mudah dalam pemasangannya. Di sisi lain, rantai juga memiliki beberapa kekurangan,
antara lain tidak mampu untuk digunakan pada variasi kecepatan yang terlalu tinggi,
menimbulkan kebisingan akibat gesekan yang terjadi.

Rantai yang dipakai adalah rantai dengan model roller chains. Rantai dengan model
tersebut merupakan transmisi tanpa slip dengan kecepatan maksimum 600 m/menit
atau 10000 mm/s. kecepatan angkat maksimum adalah 600 mm/s dengan kecepatan
rantai setengah dari kecepatan angkat maksimum, yaitu 300 mm/s, sehingga
penggunan dan pemilihan rantai rol telah tepat serta memenuhi persyaratan.

2.7.4 Perancangan Hidrolik


Sistem hidrolik merupakan pengalihan beberapa gaya dan gerak dalam mesin
dengan meggunakan media zat cair atau fluida. Forklift ini dalam unjuk kerja dan
gayanya akan menggunakan sistem hidrolik. Keuntungan-keuntungan penting yang
dapat diberikan oleh penggerak hidrolik adalah :
1) Pemindahan gaya dan daya yang besar. Suku cadang hidrolik adalah
sederhana, mantap dan sangat mudah dalam pemeliharaan.
2) Pengaturan gerak dan kecepatan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
3) Perbandingan pemindahan yang besar. Pada operasional sistem hidrolik, dapat
dengan mudah dan sederhana untuk menurunkan kecepatan dari nilai tertentu
menjadi nilai yang lain, yaitu dengan cara mengatur debit pompa, pengaturan
katub dan pengurangan tekanan.

17
4) Pembalikan sederhana terhadap arah dan gerakan dapat terjadi tanpa
sedikitpun kehilangan energi serta gerak yang tetap lancar.
5) Kecermatan besar dalam penghubungan.
6) Unsur-unsur hidrolik tidak memerlukan banyak tempat dan mampu disusun
dengan baik.

Hal-hal yang dapat merugikan serta membatasi kerja dari sistem hidrolik
adalah :
1) Kondisi minyak hidrolik (temperatur, viskositas, dan lain-lain) yang
berpotensi mempengaruhi kondisi kerja sistem hidrolik.
2) Kehilangan daya yang disebabkan adanya gesekan minyak, aliran-aliran palsu
yang berupa gesekan oleh pusaran-pusaran dalam aliran.
3) Instalasi sistem hidrolik harus disusun secara cermat.
4) Getaran yang menghentak tidak beraturan.
5) Sambungan-sambungan yang dapat lepas akibat dari getaran ataupun
pemasangan yang kurang cermat.

2.7.4.1 Komponen-Komponen Sistem Hidrolik


2.7.4.1.1 Pembangkit Tenaga

Pompa merupakan sumber tenaga aliran minyak hidrolik yang


dapatmengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik. Di dalam dunia
industri, pompa secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Pompa hidrostatik (positive displacement pumps)
Pompa ini merupakan penggerak statis. Minyak yang berada di dalam
pompa berada pada tekanan statis. Tipe-tipe dari pompa ini adalah :
1. Pompa roda gigi (gear pump)
Pompa ini terjadi dari dua roda gigi dengan roda gigi pertama diputar
dari luar dan kemudian akan memutar roda gigi yang kedua. Dengan

18
terjadinya putaran tersebut, fluida kerja atau minyak hidrolik akan
naik dari tangka oli (reservoir) menuju pompa.
2. Vane pump
Jenisnya adalah unbalanced, balanced vane pump.
3. Piston pump
Jenisnya adalah axial, radial piston pump.
b. Pompa hidrodinamik (non positive displacement pumps)
Pompa ini umumnya dipergunakan untuk tekanan rendah dan aliran
debit tinggi, seperti diperlihatkan pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Pompa Hidrodinamik (3)

19
2.7.4.1.2. Penghasil Tenaga (Aktuator)
Tenaga hidrolik dapat ditransformasikan menjadi bentuk tenaga mekanis yang
bergerak lurus ataupun berputar. Yang bergerak lurus disebut silinder hidrolik, dan
untuk yang bergerak berputar disebut sebagai motor hidrolik.
1. Silinder hidrolik
Silinder hidrolik ini terdiri dari sebuah silinder dan batang torak (piston) dengan
toraknya. Berdassarkan proses kerjanya, silinder dibagi atas silinder kerja tunggal
(single acting) dan silinder kerja ganda (double acting). Ini diperlihatkan pada
Gambar 2.5 dan 2.6

Gambar 2.5 Silinder hidrolik single acting (4)

20
Ganbar 2.6 Silinder hidrolik double acting (4)

2. Motor hidrolik
Motor hidrolik dapat mengatur semua berbagai prose gerak dalam sistem pengendali
hidrolik. Kecepatan penggerak dipengaruhi oleh kecepatan aliran fluida. Pengaturan
aliran fluida ini dapat dilakukan dengan katub ataupun dengan pengaturan pompa
hidrolik.

2.7.4.2 Sistem Hidrolik Angkat (Lift)

Sistem hidrolik angkat dan miring merupakan pengalihan gaya atau daya dari
mesin menjadi gaya angkat atau miring dengan menggunakan bantuan minyak hidrolik
sebagai zat kerja. Mekanisme kerjanya dapat diperhatikan pada Gambar 1.9. Tenaga
penggerak dari mesin forklift akan menggerakkan pompa hidrolik dan mengalirkan
minyak hidrolik dari tangka (reservoir) melalui control valve yaitu relief valve, lift
valve, atau tilt valve. Ketika tuas diposisikan untuk angkat, maka minyak hidrolik akan
mengalir menuju katub angkat (lift valve) dan selanjutnya menuju silinder angkat (lift

21
cylinder). Minyak hidrolik akan mengisi bagian bawah dari silinder sehingga silinder
akan menaikkan garpu (fork) menuju ketinggian yang diinginkan oleh operator.
Apabila akan melakukan gerak turun, maka untuk menekan minyak menuju
reservoir digunakan berat beban peralatan kerja itu sendiri. Untuk menjaga agar gerak
turun pada silinder angkat dapat berjalan dengan baik, maka akan digunakan katub
pengontrol turun (down control (safety) valve / controlled exhaust). Katub ini berfungsi
untuk mengontrol aliran fluida cair yang keluar dari silinder angkat dengan cara
mengalirkannya melalui lubang kecil (orifice). Dengan mekanisme tersebut, akan
menghasilkan komponen dapat meluncur ke bawah dengan kecepatan yang terkontrol
baik.
Pada saat menginginkan posisi peralatan kerja menjadi miring, maka setelah
tuas perintah miring digeser, aliran minyak dapat mengalir menuju katub miring (tilt
valve). Cara kerja untuk fork miring ke atas dan ke bawahpada hakikatnya sama dengan
untuk mekanisme pengangkatan danpenurunan beban, karena menggunakan jenis
silinder yang sama yakni single acting. Ketika miring ke atas, minyak hidrolik dialirkan
menuju bawah silinder sehingga mendorong beban pada posisi yang diinginkan. Untuk
mekanisme miring ke bawah, digunakan berat beban itu sendiri, dengan dibantu oleh
safety valve. Sudut kemiringan pada fork bertujuan untuk memudahkan pengoperasian
bongkar muat beban serta menjaga kestabilan forklift pada saat mengangkut beban.
Apabila tekanan melebihi dari tekanan kerja yang seharusnya, relief valve akan
membatasi tekanan dan mengalirkan kembali minyak hidrolik ke reservoir.

a. Silinder angkat (lift cylinder)


Silinder ini merupakan tipe single acting yaitu silinder yang hanya memiliki
satu arah gerakan oleh tenaga dari pompa. Arah gerakan itu berfungsi untuk menaikkan
peralatan kerjanya, sedangkan untuk gerak turun dengan memanfaatkan berat beban
peralatan itu sendiri.
Kapasitas beban adalah 2000 kg. pada saat akan mengangkat beban tersebut,
peralatan pengangkat memerlukan gaya yang lebih besar daripada kapasitas angkatnya.

22
Hal tersebut juga karena adanya gaya gesek pada silinder hidrolik dan puli rantai yang
bekerja pada saat pengangkatan. Berikut ini merupakan analisis gaya angkat untuk satu
buah silinder. Dari Gambar 2.7 maka dapat disusun suatu persamaan 2.1

Gambar 2.7 Tegangan tali (5)

F = Fw + Fr …………………………………………………………… (2.1)
1
Fw = 2 x Q

Fr = 5% x Fw
1
F = 2 x Q + 0,05 x Q
1 1
F = 2 x 2000 + 0,05 x 2 x 2000 = 1050 kg

Dengan : F = Gaya yang diperlukan untuk menggerakkan rantai (kg)


Fr = Hambatan oleh gesekan (kg)
Q = Kapasitas angkat = 2000 kg

23
Fw = beban angkat (kg)

b. Silinder miring (tilt cylinder)


Silinder miring ini termasuk dalam tipe double acting yang mampu bekerja
pada dua arah, yaitu untuk miring ke depan (extending) dan miring ke belakang
(retracting). Untuk mengetahui gaya yang bekerja pada silinder miring, maka perlu
dilakukan analisis gaya pada beberapa posisi.
1. Kedudukan fork tegak lurus

Gambar 2.8 Kedudukan fork tegak lurus mast (6)

24
Dari gambar 2.8 dapat diperoleh suatu persamaan :
θ = 00
∑ Mᴀ = 0
- Ft x cos θ x 350 – Ft x sin θ x 0 + Q x 590 = 0
- Ft x cos θ x 350 – Ft x sin θ x 0 + 2000 x 590 = 0
-350 x Ft + 1180000 = 0
1180000
Ft = = 3371,429 kg
350

2. Kedudukan fork miring α = 40

Gambar 2.9 Kedudukan fork miring 40 ke atas (6)

25
Dari gambar 1.9 dapat diperoleh persamaan :

8,77
tan θ =
164,02
8,77
θ = arc tan = 3,060
164,02

∑ Mᴀ = 0
- Ft x cos θ x 350 x cos 40 – Ft x sin θ x 350 x sin 40 + Q x 590 x cos 40 = 0
- Ft x cos3,06 x 350 x cos 40 – Ft x sin3,060 x 350 x sin 4ᵒ + 2000 x 590 x cos 40 = 0
- 348,649 x Ft – 1,303 x Ft + 1177125,579 = 0
1177125,579
Ft = = 3363,677 kg
349,952

c. Diagram Alir Sistem Hidrolik

Gambar 2.10 Mekanisme kerja sistem hidrolik angkat dan miring (6)

26
Keterangan gambar :
1. Hydraulic tank
2. Filter
3. Main Hydraulic Pump
4. Main Pump Motor
5. Hydraulic Control Valve
6. Lift Cylinders
7. Lift Cylinder Flow Control Valve
8. Tilt Cylinders
9. Sideshift Cylinder
10. Reach Cylinder

27
BAB III

METODOLOGI PERANCANGAN

3.1 Diagram Alir Proses Perancangan


Diagram alir adalah suatu gambaran utama yang dipergunakan untuk
dasar dalam bertindak. Diagram alir proses perancangan forklift elektrik
secara umum yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Mulai

Data perancangan

Studi Literatur

Menentukan Daya Angkut

NO
Kinerja Mesin
Tidaksesuai Komponen Forklift

Menentukan Motor Penggerak


Tidak
Sesuai
Gambar Kerja gambar

Pembahasan Hasil
Perancangan

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan

28
3.2 Literartur Perancangan

a) Menentukan Daya Angkut


Sistem pengangkat forklift yang akan dirancang mempunyai kapasitas angkat
maksimum yaitu 2000 Kg. Berikut perhitungan daya angkat fork :

Diketahui :
Kekuatan Tarik bahan σʙ : 52 kg/mm²
Tegangan Lentur bahan σa : 26 kg/mm²
Kapasitas angkat maksimum Q : 2000 Kg
Jumlah Fork :2
Maka :
1
F = 2× Q

1
F = 2 × 2000 = 1000 Kg

Dengan bahan fork yang dipilih sebagai berikut :

Tabel 1. Bahan Baja karbon konstruksi mesin dan baja batang yang difinis dingin(10)
Standart kekuatan
dan Lambang Peerlakuan tarik Keterangan
macam panas (kg/mm²)
S25C Penormalan 45
Baja S30C Penormalan 48
Karbon S35C Penormalan 52
Konstruksi S40C Penormalan 55
mesin (JIS S45C Penormalan 58
G 4501) S50C Penormalan 62
S55C Penormalan 66
Batang S35C-D - 53
Ditarik
baja yang S45C-D - 60 dingin,digerinda,dibubut,atau
difinis S55C-D - 72 gabungan antara hal-hal
dingin tersebut

29
b) Komponen
Berdasarkan perancangan yang akan dilakukan maka akan dilakukan
perancangan beberapa komponen dari forklift, adapun beberapa komponen
sebagai berikut :

1) Batterai (Accu)
Digunakan sebagai sumber daya (bahan bakar) forklift elektirk.
2) Kabel
Digunakan sebagai penyambung aliran listrik pada forklift elektrik.
3) Hidrolik
Digunakan dalam proses mengangkatnya mast cylinder fork pada
forklift.
4) Garpu (fork)
Digunakan untuk menopang dan untuk membawa serta mengangkat
barang atau beban, Fork terbuat dari besi Panjang dan lurus dengan
Panjang standard 1070mm.
5) Carriage
Berfungsi sebagai penghubung antara mast dan fork karena ditempat ini
fork melekat.
6) Mast (Tiang)
Mast merupakan bagian dari forklift yang berfungsi untuk mengambil,
mengangkat, membawa, dan juga sebagai sarana meletakkan material
dari satu tempat pada ketinggian tertentu ke tempat lain dengan
ketinggian yang berbeda.
7) Rantai
Rantai pada unit mast ini pada satu sisi terikat dengan fingerboard dan
pada sisi yang lain terpasang pada penghubung rel luar (outer mast).

30
8) Overhead Guard
Overhead Guard adalah atap atau pelindung untuk operator forklift
yang fungsinya adalah melindungi operator jika saat melakukan
pekerjaannya dalam mengangkat barang dan barang tersebut jatuh tidak
langsung mengenai operator forklift dan jika di modifikasi bisa juga
sebagai pelindung operator dari terik matahari dan hujan.
9) Counterweight
Berfungsi sebagai penyeimbang beban yang diangkat dengan forklift itu
sendiri, yang letaknya berada di belakang yang berlawanan dengan fork.

3.3 Perancangan
Proses pembuatan komponen sistem angkat forklift dilakukan untuk mengganti
sistem pengangkat pada forklift yang sebelumnya, komponen yang akan di buat
menggunakan ukuran yang presisi dan memakai bahan terpilih yang pastinya lebih kuat
dan ringan karena sistem pengangkat yang akan dirancang menggunakan tenaga
elektrik. Pembuatan komponen sistem angkat akan dijelaskan satu-persatu seperti
dibawah ini :

1) Persiapan Gambar Kerja


Merupakan tahap awal dari proses perancangan system angkat forklift.
Persiapan ini sangatlah penting untuk dilakukan karena tanpa gambar
kerja kita akan mengalami kesulitan dalam pembuatan system angkat
forklift.

2) Persiapan Bahan
Merupakan tahapan untuk menentukan kekuatan dan kualitas dari proses
pembuatan komponen sistem angkat forklift dan persiapan bahan
bertujuan untuk mempermudah dan memperpendek waktu non produktif
proses dari pembuatan komponen sistem angkat forklift.

31
3) Gambar forklift (design)
Merupakan tahapan membuat design forklift elektrik yang akan
dirancang, Adapun gambar yang sudah dibuat sebagai berikut :

5
6

1 8

Gambar 3.2 Design forklift elektrik (11)

32
Keterangan gambar :
1. Batterai (Accu)
2. Garpu (Fork)
3. Carriage
4. Hidrolik
5. Mast (Tiang)
6. Overhead Guard
7. Counterweight
8. Ban

4) Proses Perancangan
Proses perancangan komponen merupakan langkah yang paling utama
karena pada proses ini akan dibuat sebuah produk yang sesuai dengan
rancangan. Dengan menggunakan mesin tertentu dan peralatan dimana
bahan yang digunakan telah disiapkan terlebih dahulu.

5) Pengecekan Kembali
Pada proses pengecekan dilakukan untuk mengurangi terjadinya
kesalahan pada proses perancangan yaitu sistem pengangkat forklift.
Komponen yang sudah dirancang dicek kembali apakah sudah sesuai
dengan kapasitas daya angkat jika terjadi kesalahan perhitungan daya
angkat akan dilakukan perancangan ulang, tetapi jika perancangan sudah
sesuai maka bisa didapatkan kesimpulan dari perancangan forklift elektrik
kapasitas angkat 2000 Kg.

3.4 Sistem Elektrik Yang Dirancang

Forklift elektrik kapasitas angkat 2000 Kg yang akan dirancang menggunakan


tenaga listrik atau baterai, dengan total daya baterai 400 ampere. Lama kerja forklift

33
ini 8 sampai 10 jam. Urutan sistem listriknya dimana tenaga baterai yang mengalir ke
sikering push kunci kontak, lalu masuk ke MPU Board sehingga dapat menggerakkan
komponen – komponen penggerak seperti :
1) Motor steering cylinder
Digunakan untuk pergerakan ruang kemudi forklift.
2) Motor drive
Sebagai penggerak fork baik secara vertikal atau horizontal.

Adapun diagram alir sistem kelistrikan forklift 2000 Kg sebagai berikut :

Start

Batteray

Sikring Push

MPU Board

Motor steering cylinder Motor Hidrolik Motor Drive

Finish

Gambar 3.3 Diagram alir system kelistrikan forklift

34
Pada sistem kelistrikan forklift sumber tenaga berasal dari baterai, total daya
yang di gunakan ialah sebesar 12 Volt, tegangan charger yang dibutuhkan antara 13,2
– 13,4 Volt. Bila sudah mencapai tegangan tersebut, rangkaian ini otomatis akan
menghentikan pengisian baterai tersebut. Sebaliknya apabila tegangan baterai turun
hingga 11 volt, maka controller akan memutus tegangan sehingga baterai tidak dapat
habis.

35
BAB IV

PERANCANGAN KOMPONEN FORKLIFT

4.1 Kriteria Perancangan


Perancangan adalah aplikasi kreativitas untuk merumuskan dan memberikan
solusi atas suatu permasalahan, atau memberikan solusi yang sudah dipecahkan dengan
cara yang berbeda. Kriteria perancangan sistem pengangkat forklift elektrik sebagai
berikut :
a) Konstruksi komponen sistem pengangkat forklift memiliki kapasitas
maksimal angkat.
b) Menggunakan bahan terpilih sehingga tahan lama.

4.2 Perancangan Komponen


4.2.1 Perancangan Fork (Garpu)
Fork merupakan bagian dari sistem pengangkat forklift yang akan menerima
beban secara langsung. Fork juga merupakan peralatan kerja forklift yang dapat diganti
menurut kebutuhan kerja serta jenis dari beban yang akan diangkat. Fungsi fork adalah
sebagai dudukan dari beban atau materi yang akan diangkat, yang dapat berupa kotak
atau pallet. Dalam pengoperasiannya, diusahakan agar penempatan beban berada pada
pangkal fork untuk meminimalkan terjadinya kerusakan pada konstruksi fork.
Perhitungan Fork :

Bahan fork dipilih menggunakan Tabel L.1 dan L.12 pada lampiran, dengan data
yang diketahui adalah:

Bahan yang digunakan : S 35 C

Kekuatan Tarik bahan σʙ : 52 kg/mm²

Tegangan Lentur bahan σa : 26 kg/mm²

36
Kapasitas angkat maksimum Q : 2000 Kg
Jumlah Fork :2
σB 52
Tegangan ijin bahan σi = = = 17,3 kg/mm2
𝑆𝑓 3

Setiap batang fork menerima beban kerja masing-masing (seperti yang terlihat pada
Gambar 4.1), dapat ditentukan dari persamaan 4.1.

1
F = 2× Q ....................................................................................................... (4.1)

1
F = 2 × 2000 = 1000 Kg

Gambar 4.1 Dimensi fork (2)

37
Angka keamanan merupakan angka yang digunakan untuk mengevaluasi
keamanan dari suatu bagian mesin. Angka keamanan yang diambil Sf = 1,5. Beban
patah pada batang fork dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan 4.2.

Ff = Sf × F ..................................................................................... (4.2)

Ff = 1,5×1000 =1500 kg

Penampang A-B seperti yang terlihat pada Gambar 2.1 akan mengalami
pembebanan kombinasi dan akan menghasilkan tegangan dalam berupa tegangan tarik
dan lentur akibat beban patah.

1. Tegangan tarik akibat beban patah dapat ditentukan dengan menggunakan


persamaan 4.3

𝐹
σb =
𝐴
………………………………………………………... (4.3)

A = a × b ………………………………………………………….(4.4)

Persamaan 4.3 dimasukkan dalam persamaan 4.4, menjadi:

σb =
𝐹
𝐴

Dengan : A = Luas penampang fork (mm²)

a = tebal fork (mm)

b = lebar batang fork (mm)

38
Maka :

A=axb

= 45 x 40

= 1800 mm2

Sehingga :

1500
σb =
45 𝑋 40
1500
=
1800
= 0,8 kg /mm²

Dengan demikian maka fork aman dari beban yaitu σb < σi

= 0,8 kg /mm² < 17,3 kg/mm2

a) Kedudukan fork Tegak Lurus

Dari gambar 4.2 dapat diperoleh suatu persamaan :


θ=0
∑ Mᴀ = 0
- Ft x cos θ x 350 – Ft x sin θ x 0 + Q x 590 = 0
- Ft x cos θ x 350 – Ft x sin θ x 0 + 2000 x 590 = 0
-350 x Ft + 1180000 = 0
1180000
Ft = = 3371,429 kg
350

39
Gambar 4.2 Kedudukan fork tegak lurus mast (6)

b) Kedudukan fork miring 20 ke bawah ( α = 2 )

Dari gambar 4.3 dapat diperoleh persamaan :


0,21
Tan θ =
127,79
0,21
θ = arc tan = 0,0940
127,79
∑ Mᴀ = 0
- Ft x cos θ x 350 x cos 20 – Ft x sin θ x 350 x sin 20 + Q x 590 x cos 20 = 0
- Ft x cos0,940 x 350 x cos 20 – Ft x sin0,0940 x 350 x sin 20 + 2000 x 590 x
cos20 = 0
- 349,786 x Ft – 0,02 x Ft + 1179281,176 = 0

40
1177125,579
Ft = = 3363,677 kg
349,952
𝐹𝑡 3365,667
Tegangan kerja pad posisi miring 20 adalah σm = = = 1,87 kg/mm2
A 1800

Dengan demikian maka fork dalam keadaan miring 20 aman dari beban yaitu

σm < σi = 1,87 kg/mm2 < 17,3 kg/mm2

Gambar 4.3 Kedudukan fork miring 20 ke bawah (6)

4.2.2 Perancangan Tiang (Mast)


Mast merupakan bagian dari forklift yang berfungsi untuk mengambil,
mengangkat, membawa, dan juga sebagai sarana meletakkan material dari satu tempat
pada ketinggian tertentu ke tempat lain dengan ketinggian yang berbeda. Mast
memiliki peranan yang sangat penting dalam unjuk kerja forklift dan juga sangat
berpengaruh terhadap besarnya produktivitas kerja forklift.

41
Tiang / rel merupakan bagian yang mengalami tegangan dan momen yang lebih
besar disbanding kolom dalam karena bagian ini menerima beban dan kerja secara
langsung. Konstruksi rel luar diperlihatkan pada gambar 4.4

Gambar 4.4 Tiang / Rel Luar (6)

Luasan masing – masing bidang :

A1 = 165× 20 = 3300 mm²


A2 = ( 75 – 20 )× 20 = 1100 mm²
A3= ( 75 – 20 )× 20 = 1100 mm²
A = A1 + A2 + A3= 3300 + 1100 + 1100 = 5500 mm²

42
2. Titik berat rel dapat ditentukan oleh persamaan 2.5 dan 2.6
Tabel 4.2 (2)
Luasan ( A) Titik berat
x.A y.A
(mm²) x (mm) y (mm)
3300 10 82,5 33000 272250
1100 47,5 10 52250 11000
1100 47,5 155 52250 170500
5500 Ʃ 137500 453750

Sumbu X :
ƩxA
𝑥= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . (4.5)
ƩA
137500
𝑥= = 25 mm
5500

Sumbu Y :
ƩyA
y= …………………………………………….. (4.6)
ƩA

40
y= = 20 mm
2

3. Kekuatan rel luar


Diketahui data pemilihan bahan rel sebagai berikut :
Bahan rel = S 35 C
Tegangan lentur bahan σ ᴀ= 26 kg/mm²
Kekuatan rel ini akan paling teruji ketika mengalami pembebanan dengan harga
momen maksimum yaitu pada saat tinggi angkat maksimum.
Tinggi angkat rel maksimum h = 4655 mm
σA 26
Tegangan ijin beban adalah σi = Sf = = 8,6 kg/mm2
3
Beban yang bekerja adalah berdasarkan persamaan :
F = 1500 kg
Mᴀ = 1500 x 730 = 1095000 kg.mm

43
Karena pada forklift tipe Linde R20 mast tidak mengalami posisi miring,
maka dapat diketahui momen maksimum yang terjadi pada rel yaitu :
M max = 1095000 kg.mm
𝑦 𝑥 𝑏3
I=
12
20 𝑥 403
=
12
= 3.840.000 mm4
m. y
σe = I
1095000 . 20
=
3840000
= 5,7 kg/mm2

Sehingga bahan aman dari beban yaitu σe < σi = 5,7 kg /mm² < 8,6 kg/mm2

4.2.3 Perancangan Rantai


Rantai pada unit mast ini pada satu sisi terikat dengan fingerboard dan pada sisi
yang lain terpasang pada penghubung rel luar (outer mast ). Penggunaan rantai ini
memberi keuntungan karena rantai ini mempunyai kekuatan yang besar sehingga
mampu untuk meneruskan daya yang besar pula, tidak memerlukan tegangan awal, dan
mudah dalam pemasangannya. Di sisi lain, rantai juga memiliki beberapa kekurangan,
antara lain tidak mampu untuk digunakan pada variasi kecepatan yang terlalu tinggi,
menimbulkan kebisingan akibat gesekan yang terjadi.
Rantai yang dipakai adalah rantai dengan model roller chains. Rantai dengan
model tersebut merupakan transmisi tanpa slip dengan kecepatan maksimum 600
m/menit atau 10000 mm/s. kecepatan angkat maksimum adalah 600 mm/s dengan
kecepatan rantai setengah dari kecepatan angkat maksimum, yaitu 300 mm/s, sehingga
penggunan dan pemilihan rantai rol telah tepat serta memenuhi persyaratan. Beban
Tarik yang dialami oleh rantai ditentukan oleh persamaan 4.7

44
Ft rantai = Q + Wf – fg + Wroller ………………………………………………… (4.7)
Dengan :
Q = Kapasitas angkat maklsimum (kg)
Wf -fg = Berat fork-fingerboard backrest (kg)
Wroller = Berat roler (kg)
Sehingga :
Ft rantai = 3000 + 300 + 20 = 3320 kg
Jumlah rantai yang diperlukan n = 2
Maka beban untuk setiap rantai adalah :
3320
Ft rantai = = 1660 kg.
2

Rantai mengalami beban tambahan berupa gaya yang disebabkan oleh pengaruh gaya
sentrifugal pada rantai. Besarnya beban ini ditentukan oleh persamaan 4.8

Fᴄ = m x v² …………………………………………………………………… (4.8)
Dengan :
m = berat rantai = 4,54 kg
v = kecepatan gerak rantai = 300 mm/s = 0,3 m/s
Sehingga :
Fᴄ = 4,54 x 0,3² = 0,41 N
Fᴄ = 0,04 kg
Oleh karena gaya sentifugal yang dihasilkan memiliki harga yang relative kecil, maka
dapat diabaikan.
Adapun spesifikasi rantai yang akan dirancang sebagai berikut :

45
Gambar 4.5 Gambar Rantai Rol (13)

Tabel 4.3 Ukuran umum rantai rol (13)


Plat mata rantai
Jarak
Nomor Diameter Lebar rol Diameter
bagi Tebal Lebar Lebar
Rantai Rol ( R ) (W) pena ( D )
(P) (T) (H) (h)
19,05 11,91 2,4 18,1 15,6
60 12,70 cm 5,96 cm
cm cm cm cm cm

4.2.4 Perancangan Roda gigi


Roda gigi n = 1800 rpm
Modul roda gigi m =4
Sudut tekanan pahat α = 200
Perbandingan gigi i =1
Jumlah gigi Z1 = Z2 = 20
Diameter luar atau kepala roda gigi dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan 4.9
d k = ( Z + 2 ) x m …………………………………………………….. (4.9)
d k = (20+2)x4 = 88 mm
Diameter kaki roda gigi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan di
bawah ini :
d f = ( Z-2 ) x m

46
d f = (20-2)x4 = 72 mm
Volume per satuan putaran ( displacement volume of pump ) dapat ditentukan
menggunakan persamaan 4.2
𝜋
VD = x (d k 2 -d 2 ) x b …………… ……………………………… (4.10)
4
Dengan b = lebar gigi (mm)
𝜋
V D = x (88 2 - 72 2 ) x b = 2010,62 x b mm (0,2 x b) dm3
4
Debit pompa (theoretical pump flow rate) dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan 4.3
Q = V D x n ………………………………………………………………………. (4.11)
Dengan : Q = debit pompa (lpm) = 2,07 x 10-3 m3/s ( 124,20 lpm*)
*lpm = liter per menit
89,40 = 0,20 x b x 1800
89,40
Sehingga lebar gigi = b = = 0,248 dm (24,8 mm)
0,20 𝑥 1800
Lebar dari gigi direncanakan b = 30 mm

4.2.5 Perancangan Hidrolik


a) Perhitungan Tekanan fluida dalam silinder
Direncanakan :
Diameter Hidrolik (d) = 10 cm
Tinggi angkat maksimal (t) = 200 cm
Bahan yang digunakan = ST 37
Tegangan maksimal = 37 kg/mm2 = 370 N/mm2
Gaya angkat (F) = 2000 kg

Untuk mencari tekanan fluida harus mencari Luas penampang silinder terlebih
dahulu, dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
Dimana A = Luas penampang

47
1
A = 𝜋𝑑 2 ……………………………………………………………….. (4.12)
4
1
= x 3,14 x 102
4
1
= x 3,14 x 100
4
= 78,5 cm2
Maka untuk mencari tekanan fluida diperoleh persamaan sebagai berikut :
𝑓
P = …………………………………………………………..……….. (4.13)
𝐴
2000
=
78,5
= 25,5 Kg/cm2
Jadi tekanan fluida dalam silinder adalah 25,5 Kg/cm2

b) Tebal Dinding Silinder


Untuk mencari tebal dinding silinder menggunakan persamaan sebagai
berikut :

𝑃. 𝑑
t= ………………………………………………………………… (4.14)
2. 𝜎
25,5 . 10
t=
2 . 370
255
t=
740
t = 0,34 cm
Jadi tebal dinding silinder adalah 0,34 cm

c) Volume dalam tabung


Direncanakan kecepatan naik ( v ) adalah = 10 detik

48
Untuk mencari volume dalam tabung menggunakan persamaan sebagai
berikut :

V = t x A …………………………………………………………..… (4.15)
= 200 x 78,5
= 15.700 cm3
= 0,0157 m3
Jadi Volume dalam tabung silinder adalah 0,0157 m3

d) Laju aliran
Untuk mencari laju aliran diperoleh persamaan sebagai berikut :
𝑉
Q = …………………………………………………………… (4.16)
𝑣
0,0157
=
10
= 0,00157 m3/detik
Jadi laju alirannya adalah 0,00157 m3/detik

e) Daya hidrolik
Untuk mencari daya hidrolik harus mencari Head (H) terlebih dahulu dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
P
H= ………………………………………………………….. (4.17)
𝜌. 𝑔
191000
=
940 . 10
191000
=
940
= 20,3 m

49
Setelah didapatkan nilai Head baru mencari Daya hidrolik menggunakan
persamaan sebagai berikut :
P = 𝜌 . g . Q . H …………………………………………………… (4.18)
Dimana : P = Daya Hidrolik
𝜌 = Masa Jenis Oli
g = Grafitasi
Q = Laju Aliran
H = Head

Maka : P=𝜌.g.Q.H
= 940 . 10 . 0,00157 . 20,3
= 299,58 Watt
Jadi daya hidrolik adalah 299,58 Watt

𝜇𝑃 = Efisiensi pompa = 80 % = 0,8


P
Daya pompa N =
𝜇𝑃
299,58
=
0,8
= 347,48 Watt
Jadi daya pompa adalah 347,48 Watt

50
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Analisis dan perhitungan dalam Tugas Rancang PERANCANGAN


FORKLIFT ELEKTRIK menghasilkan spesifikasi data-data. Berikut ini merupakan
hasil yang diperoleh berdasarkan analisis dan perhitungan.

a. Fork (Garpu)
Bahan yang digunakan = S 35 C
Kekuatan Tarik bahan σʙ = 52 kg/mm²
Tegangan Lentur bahan σa = 26 kg/mm²
Kapasitas angkat maksimum Q = 2000 Kg
Jumlah Fork =2
Tegangan ijin bahan σi = 17,3 kg/mm2

σb = 0,8 kg /mm²

Dengan demikian maka fork aman dari beban yaitu σb < σi


= 0,8 kg /mm² < 17,3 kg/mm2

b. Mast (Tiang)
Bahan rel = S 35 C
Tegangan lentur bahan σ ᴀ = 26 kg/mm²
Kekuatan rel ini akan paling teruji ketika mengalami pembebanan dengan
harga momen maksimum yaitu pada saat tinggi angkat maksimum.
Tinggi angkat rel maksimum h = 4655 mm
Tegangan ijin beban adalah σi = 8,6 kg/mm2

σe = 5,7 kg/mm2

Sehingga bahan aman dari beban yaitu σe < σi = 5,7 kg /mm² < 8,6 kg/mm2

51
c. Rantai
Rantai yang dipakai adalah model roller chains, Dengan kecepatan
maksimum 600 m/menit atau 10.000 mm/detik.
Ft rantai = 1660 kg
Fᴄ rantai = 0,04 kg

d. Roda gigi
Roda gigi n = 1800 rpm
Modul roda gigi m =4
Sudut tekanan pahat α = 200
Perbandingan gigi i =1
Jumlah gigi Z1 = Z2 = 20

e. Hidrolik
Diameter Hidrolik (d) = 10 cm
Tinggi angkat maksimal (t) = 200 cm
Bahan yang digunakan = ST 37
Tegangan maksimal = 37 kg/mm2 = 370 N/mm2
Gaya angkat (F) = 1500 kg
Luas Penampang (A) = 78,5 cm2
Tekanan fluida (P) = 19,10 kg/cm2
Tebal dinding silinder (t) = 0,25 cm
Volume dalam tabung (V) = 0,0157 m3
Laju aliran (Q) = 0,00157 m3/detik
Daya hidrolik (P) = 299,58 Watt
Daya pompa (N) = 347,48 Watt

52
5.2 Gambar kerja

h3
h4

Gambar 5.1 Gambar kerja forklift (10)

53
Keterangan gambar :

1) h1 = 200 cm
2) h2 = 1500 cm
3) h3 = cm
4) h4 = 230 cm
5) I = 100 cm
6) I 1 = 450 cm
7) I 3 = 350 cm
8) I 4 = 40 cm
9) Y = 270 cm

5.3 Penutup
Demikianlah hasil analisis dan perhitungan dalam Tugas Rancang
PERANCANGAN FORKLIFT ELEKTRIK KAPASITAS ANGKAT 2.000 Kg.
Penulis telah berusaha dalam menyelesaikan penyusunan Tugas Rancang ini sesuai
dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Penulis menyadari bahwa masih cukup
banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas Rancang ini. Oleh karena itu, penulis
sangat berterima kasih atas saran maupun kritik, demi peningkatan mutu dan di masa
yang akan datang.

5.4 Saran

Keterbatasan dalam tugas perancangan ini adalah waktu pengumpulan data


yang singkat, maka diharapkan pada perancangan – perancangan selanjutnya tentang
perancangan forklift elektrik agar lebih spesifik. Karena dalam hal ini sangatlah
penting dan berguna di dunia industry.

54
DAFTAR PUSTAKA

1) Djokosetyohardjo, M.J., 1990, Mesin Pengangkat I, PT.Pradnya Paramita,


Jakarta.
2) Esposito, A., 1994, Fluid Power with Applications, Prentice-Hall International
Inc.
3) Krist, T., 1989, Hidraulika, Penerbit Erlangga, Jakarta.D
4) Niemann, G., 1992,Elemen Mesin Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta.
5) Rudenko, N., 1996, Mesin Pengangkat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
6) Sularso dan Suga, K., 1997, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen
Mesin, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
7) Brosur-brosur Forklift, PT.United Traktors Pandu Enginering, 2018.
8) Dongkrak Hidrolik. http://www.hyjacks.com/n_71100a.jpg . 15 November
2012.
9) Forklift. http://sparepartforklift.com/hhu. 15 Oktober 2012.
10) Sistem Hidrolik.
http://medukasi.net/online/2008/sistemhidrolik/materi01a.html. 15 November
2012.
11) Pesawat Angkut. Sugihartono. 1988.

55

Anda mungkin juga menyukai