AMRAN MARADONA
201071015E012
LEMBARAN PERSETUJUAN
MAKALAH TA
Dibuat oleh :
Nama
: AMRAN MARADONA
No Pokok
: 201071015E012
Jakarta,
18
February
2012
Menyetujui;
Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
: Amran Maradona
Nomor Pokok
: 201071015E012
Jakarta,
18
February
2012
Menyetujui;
Pembimbing,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memudahkan jalan hambahambaNya yang beriman dan bertaqwa, serta mengutus seorang yang mulia
sebagai suri tauladan kita, Rasullulah SAW yang telah mengeluarkan kita dari
alam kejahiliyahan kepada cahaya iman.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh
Sidang Sarjana Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Industri, Universitas Jayabaya.
Pada penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak-pihak yang telah membantu baik
itu berupa bimbingan, saran, kritik, serta bantuan materi.
Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan kepada yang terhormat :
1. Bapak Ir.Iwan setiono, MT selaku pembimbing utama dalam Tugas Akhir,
yang telah memberikan pengarahan serta ilmu dalam penyusunan Tugas
Akhir.
2. Bapak Ir. Djamhir Djamruddin, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin,
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Jayabaya.
3. Kepada kedua Orang tua saya, terima kasih atas doa dan dukungan
memberi dorongan untuk saya tetap bersemangat.
4. Kepada seluruh mahasiswa tim tugas akhir dongkrak, yang selalu saling
mendukung dan mensupport dalam mengerjakan tugas akhir ini.
Untuk semua kawan, sahabat, serta saudaraku terima kasih atas segala
bantuan dan dukungannya . Semoga Allah SWT memberi balasan atas
segala kebaikanmu. InsyaAllah Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terutama kepada rekan-rekan yang ingin mengetahui perihal analisa
vibrasi.
Akhir kata, saya berharap semoga Tugas Akhir ini bisa membantu dalam
menentukan viskositas terhadap pelumas.
Jakarta,
Februari 2012
Penulis,
(AMRAN MARADONA)
17
Oleh
Amran Maradona
ABSTRAK
Pada Skripsi ini dibahas mengenai bagaimana menentukan motor dan
sistem pengontrolan yang tepat digunakan untuk dongkrak hidrolik dengan
mempertimbangkan mekanisme design kalkulasi yang tepat
Pemanfaatan motor DC untuk menggerakan mekanik tuas yang kemudian
tuas menggerakan dongkrak hydraulic,yang mana dikendalikan oleh switch
button control untuk mengatur pergerakan tuas. Pengaturan putaran motor DC
dilakukan oleh motor DC yang mengontrol arah putaran motor forward (maju)
atau reverse (mundur. Setelah mencapai posisi maksimum motor DC dapat
berputar berkebalikan dengan arah putaran sebelumnya.Jadi, perputaran motor
DC forward dan reverse kendalikan oleh driver motor.
DAFTAR ISI
JUDUL...........................i
LEMBAR PERSETUJUAN........................ii
LEMBAR PENGESAHAN.........................iii
LEMBAR PERNYATAAN.......................................iv
KATA PENGANTAR.............................v
ABSTRAK...........................vi
DAFTAR ISI............................vii
DAFTAR GAMBAR................xi
DAFTAR TABEL.....................xii
BAB 1 PENDAHULUAN
Perumusan Masalah.........................................................................................1
Tujuan Penulisan..............................................................................................2
Pembatasan masalah........................................................................................2
Sistematika Pembahasan.................................................................................3
2.1
Pengertian Motor...................................................................................4
2.2
2.3
Motor DC................................................................................................7
Motor AC...............................................................................................11
2.5
Motor sinkron........................................................................................12
2.6
Motor induksi........................................................................................13
.
2.6.1 .Klasifikasi motor induksi.......................................................................14
2.6.2. Kecepatan motor induksi.....................................................................15
2.7.
2.8
Motor DC.............................................................................................17
4.4
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan..................................................................................................40
5.2 Saran...........................................................................................................41
Daftar
Pustaka....................................................................................................42
10
DAFTAR GAMBAR
11
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi jenis utama motor listrik..........................................................7
13
BAB I
PENDAHULUAN
14
15
Pendahuluan
Berisi
tentang
latar
belakang,
perumusan
masalah,
tujuan
Landasan Teori
Pengertian hidrolik, pengertian motor,spesifikasi motor berdasarkan
beban yang di kenakan, sistem pengontrolan
Bab III
Metodologi Penelitian
Berisi tentang diagram alir proses, tempat dan waktu penelitian
Bab IV
Bab V
16
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Motor
Motor DC atau Motor Arus Searah adalah mesin listrik yang mengubah
energi listrik arus searah menjadi energi mekanik. Terdapat 2 (dua) prinsip dasar
yang melatarbelakangi kerja motor DC. Yang pertama yaitu adanya aliran arus
yang melewati sebuah konduktor atau Yang kedua adalah gaya pada
penghantar bergerak dalam medan magnet. Besarnya gaya yang didesakkan
untuk menggerakkan berubah sebanding dengan kekuatan medan magnet,
besarnya arus yang mengalir pada penghantar,
17
18
Arah dari garis gaya magnet tergantung dari arah arus yang mengalir
pada kumparan dan arah dari garis-garis fluks magnet antara dua kutub.
Sebagaimana
diilustrasikan pada gambar 2. Medan magnet mengembang diantara dua kutub
dari magnet permanen atau induksi elektromagnet. Ketika penghantar berarus
ditempatkan diantara dua kutub magnet, maka menghasilkan pembengkokan
garis gaya. Sehingga,di satu sisi memusatkan kedua medan magnet
menimbulkan medan magnet yang kuat dan disisi lain berlawanan menimbulkan
medan magnet yang lemah. Garis gaya magnet yang kuat cenderung lurus
keluar dan menekan kearah garis gaya magnet yang lemah. Dan menyebabkan
penghantar tersebut
berputar berlawanan arah jarum jam.
19
2.3 Motor DC
Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung
yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan
khusus dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang
tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Table 1 memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen
utama:1
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub
medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub
selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-kutub
dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat
satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya
dari luar sebagai penyedia struktur medan.
20
Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet.
untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu
dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.
Gambar 4. Motor DC
21
penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling
mills, sebab sering terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis
pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk
penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api
pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan
dalam persamaan
berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KN
Torque: T = KIa
Dimana:
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
= flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
22
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh karena itu cocok
untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
23
memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat
pengangkat hoist (lihat Gambar 5).
24
2.4 Motor AC
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan
arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua
buah bagian dasar listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan daalam Gambar
7. Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor merupakan komponen listrik
berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama motor DC terhadap motor
AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi
kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan penggerak frekwensi variabel
untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor
induksi merupakan motor yang paling populer di industri karena kehandalannya
dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC cukup murah (harganya
setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio
daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
25
26
Dimana:
f = frekwensi dari pasokan frekwensi
P= jumlah kutub
2.6 Motor induksi
- Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan dalam
petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan pendek
pada kedua
ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
- Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi.
Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi kawat pada
bagian
dalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang
pada
batang as dengan sikat yang menempel padanya.
tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub yang tertentu.
Gulungan
27
Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,
beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor
kandang tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan
motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum
digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci
dan pengering pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
28
Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan
daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor
(walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini,
sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan
grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Mulai menyala ternyata terdapat arus nyala awal yang tinggi dan torque
yang rendah
(pull-up torque).
29
Pada kecepatan penuh, atau kecepatan sinkron, arus torque dan stator
turun ke nol.
2.8 Motor DC
2.8.1. Prinsip Kerja Motor Dc
30
31
4. Jangkar berada pada titik netral. Karena adanya kelembaman pada poros
jangkar, maka jangkar berputar terus-menerus.
2.8.2. Putaran Motor DC
32
33
34
Dari penjelasan dua kondisi diatas yang dipakai untuk mengatur putaran
motor DC untuk mendapatkan momen torsi konstan adalah dengan pengaturan
tegangan ke jangkar.
utama.
5. Poros
Merupakan bagian dari rotor yang berfungsi meletakan jangkar agar dapat
berputar.
6. Kipas Rotor (Cooling fan)
Kipas ikut berputar ketika poros jangkar berputar.Sehingga, menjaga suhu
kumparan
Konstruksi motor DC terdiri dari dua bagian, yaitu stator bagian motor
yang diam dan rotor bagian motor yang berputar. Belitan stator merupakan
elektromagnet, dengan penguat magnet terpisah F1-F2. Belitan jangkar ditopang
oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator dan sikat arang A1A2 . Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1 menuju F2
menghasilkan medan magnet yang memotong belitan jangkar. Belitan jangkar
diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah tangan kiri jangkar akan
berputar berlawanan jarum jam.
36
Terjadinya gaya torsi pada jangkar disebabkan oleh hasil interaksi dua
garis medan magnet. Kutub magnet menghasilkan garis medan magnet dari
utara-selatan melewati jangkar. Belitan jangkar yang dialirkan arus listrik DC
mengasilkan magnet dengan arah kekiri ditunjukkan panah. Interaksi kedua
magnet berasal dari stator dengan magnet yang dihasilkan jangkar
mengakibatkan jangkar mendapatkan gaya torsi putar berlawanan arah jarus jam.
Untuk mendapatkan medan magnet stator yang dapat diatur, maka dibuat belitan
elektromagnet yang dapat diatur besarnya arus eksitasinya.
37
38
Belitan jangkar nilai tahanan sangat kecil, saat starting arus starting akan
besar sekali mengalir pada rangkaian jangkar. Hal ini akan merusak belitan
jangkar A1-A2, komutator dan sikat arang. Agar arus starting kecil, maka
ditambahkan tahanan awal pada rangkaian jangkar RV. Setelah motor berputar
sampai dicapai putaran
nominalnya tahanan awal RV tidak difungsikan.
39
U/(RV+Rjangkar). Nilai tahanan digeser ke step kedua, berikutnya step tiga, step
empat dan step terakhir arus mengalir kejangkar adalah arus nominalnya.
Karakteristik arus jangkar fungsi tahanan RV + Rjangkar .
40
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Diagram Alir Proses
MULAI
STUDI LAPANGAN
1.Observasi
(
pengamatan
prinsip
kerja dongkrak secara
manual
2.
Mempraktekan
dongkrak
hidrolik
manual
STUDI PUSTAKA
PEMILIHAN JENIS
MOTOR
PERSIAPAN
PEMILIHAN MOTOR
PENGUJIAN MOTOR
PADA DONGKRAK
HIDROLIK OTOMATIS
KESIMPULAN DAN
SARAN
41
1.
mengumpulkan
artikel- artikel tentang
dongkrak hidrolik.
2.
Mengumpulkan
artikel- artikel tentang
sistem pengungkit pada
dongkrak hidrolik
3.
Mengumpulkan
artikel artikel tantang
jenis
atau
sistem
pengungkit.
42
43
BAB IV
DATA DAN ANALISA
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
gaya pada
arah yang berlawanan.
44
dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya
konstan
adalah peralatan-peralatan mesin.
Komponen motor listrik bervariasi untuk berbagai jenis motor, dalam bab 2
dijelaskan untuk masing-masing motor.
45
Suhu. Motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total (TEFC) lebih
efisien daripada
motor membuat rancangan motor untuk beroperasi pada beban 50-100% dan
akan paling efisien pada beban 75%. Tetapi, jika beban turun dibawah 50%
efisiensi turun dengan cepat. Mengoperasikan motor dibawah laju beban 50%
memiliki dampak pada faktor dayanya. Efisiensi motor yang tinggi dan faktor
daya yang mendekati 1 sangat
diinginkan untuk operasi yang efisien dan untuk menjaga biaya rendah untuk
seluruh pabrik,
46
Untuk alasan ini maka dalam mengkaji kinerja motor akan bermanfaat bila
menentukan beban dan efisiensinya. Pada hampir kebanyakan negara,
merupakan persyaratan bagi fihak pembuat untuk menuliskan efisiensi beban
penuh pada pelat label motor. Namun demikian, bila motor beroperasi untuk
waktu yang cukup lama, kadang-kadang tidak mungkin untuk mengetahui
efisiensi tersebut sebab pelat label motor kadangkala sudah hilang atau
sudahdicat.
Untuk mengukur efisiensi motor, maka motor harus dilepaskan
sambungannya dari beban dan dibiarkan untuk melalui serangkaian uji. Hasil
dari uji tersebut kemudian dibandingkan dengan grafik kinerja standar yang
diberikan oleh pembuatnya. Jika tidak memungkikan untuk memutuskan
sambungan motor dari beban, perkiraan nilai efisiensi didapat dari tabel khusus
untuk nilai efisiesi motor. Lembar fakta dari US DOE
(www1.eere.energy.gov/industry/bestpractices/pdfs/10097517.pdf) memberikan
tabel dengan nilai efisiensi motor untuk motor standar yang dapat digunakan jika
pabrik pembuatnya tidak menyediakan data ini. Nilai efisiensi disediakan untuk:
Motor dengan efisiesi standar 900, 1200, 1800 dan 3600 rpm
Motor yang berukuran antara 10 hingga 300 HP
Dua jenis motor: motor anti menetes terbuka/ open drip-proof (ODP) dan
motor yang
didinginkan oleh fan dan tertutup total/ enclosed fan-cooled motor (TEFC)
47
Lembar fakta juga menjelaskan tiga kategori metode yang lebih canggih
untuk mengkajiefisiensi motor: peralatan khusus, metode perangkat lunak, dan
metode analisis. Dengan kata lain, survei terhadap motor dapat dilakukan untuk
menentukan beban, yang juga memberi indikasi kinerja motor. Hal ini
diterangkan dalam bagian berikut.
48
1000
Pi = V x I x PF x 3
Dimana,
Pi = Daya tiga fase dalam kW
V = RMS (akar kwadrat rata-rata) tegangan, nilai tengah garis ke garis 3 fase
I = RMS arus, nilai tengah 3 fase
PF = Faktor daya dalam desimal
Alat analisis daya dapat mengukur nilai daya secara langsung. Industri
yang tidak memiliki alat analisis daya dapat menggunakan multi-meters atau
tong-testers untuk mengukur tegangan, arus dan faktor daya untuk menghitung
daya yang masuk.
4.4
50
untuk
menggerakan
tuas.
Pemakaian
motor
listrik
= 1450
Pmotor
= 0,25
[rpm]
[hp]
= 72,5
[rpm]
Gaya
penggerak
penggerak
maksimum
didapat
dari
percobaan
=4
[N]
( Lampiran 1 )
F2 = 6,76 [N]
Gaya
penggerak
tuas
maksimum
didapat
dari
percobaan
=4
[N]
F2
= 6,76
[N]
Keterangan :
F1
F2
= F2 . r
= 6,76 [N] . 150 [mm]
= 1014 [Nmm]
= 1,014 [Nm]
Kecepatan sudut
= 7,59 [rad/det]
Daya yang dibutuhkan adalah :
P1 = T.
= 1,014 [Nm] . 7,59 [ rad/det]
= 7,696 [Watt]
= 1,0316 . 10-2 [Hp]
= 72,5 [rpm]
Pmotor
= 0,25 [Hp]
Fn
Fs
= . Fn
= 0,25 . 33,354 [N]
= 8,3385 [N]
52
Fy = Fn = 33,354 [N]
Fx = Fs = 8,3385 [N]
=
= 34,38 [N]
Torsi :
T
=F.r
= 34,38 [N] . 12 [mm]
= 412,56 [Nmm]
= 0,41256 [Nm]
Kecepatan sudut
= 7,592 [ rad/det ]
Jadi, daya yang dibutuhkan untuk mekanisme penggerak tuas dalah :
P2
=T.
= 0,41256 [Nm] . 7,592 [ rad/det ]
= 3,132 [ Watt ]
= 4,198 . 10-3 [ Hp ]
= 1,3
Ptot
= ( P1 + P2 ) . Fc
= (1,0316 . 10-2 [Hp] + 4,198 . 10-3 [ Hp ] ) . 1,3
= 0,018868 [ Hp ]
BAB V
53
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Survei beban motor dilakukan untuk mengukur beban operasi motor.
Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi motor yang terlalu kecil.
(mengakibatkan motor terbakar) atau terlalu besar (mengakibatkan ketidak
efisiensian).Dari hasil perencanaan sistem pengungkit pada dongkrak hidrolik
otomatis , dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik 1 HP
1 phase
dengan putaran 1400 rpm dan putaran rotor penggilas 220 rpm.
2. Daya total ( Ptot ) yang dibutuhkan dapat dicari dengan menjumlahkan
daya motor untuk memutar engkol penggerak dengan daya motor untuk
mekanisme penggerak tuas, kemudian dikalikan dengan faktor keamanan
:
Fc
= 1,3
Ptot
= ( P1 + P2 ) . Fc
= (1,0316 . 10-2 [Hp] + 4,198 . 10-3 [ Hp ] ) . 1,3
= 0,018868 [ Hp ]
54
5.2 Saran
Terdapat hubungan yang jelas antara efisiensi motor dan beban. Pabrik
motor membuat rancangan motor untuk beroperasi pada beban 50-100% dan
akan paling efisien pada beban 75%. Tetapi, jika beban turun dibawah 50%
efisiensi turun dengan cepat. Mengoperasikan motor dibawah laju beban 50%
memiliki dampak pada faktor dayanya. Efisiensi motor yang tinggi dan faktor
daya yang mendekati 1 sangat diinginkan untuk operasi yang efisien dan untuk
menjaga biaya rendah untuk seluruh pabrik, tidak hanya untuk motor.
Untuk alasan ini maka dalam mengkaji kinerja motor akan bermanfaat bila
menentukan beban dan efisiensinya. Pada hampir kebanyakan negara,
merupakan persyaratan bagi fihak pembuat untuk menuliskan efisiensi beban
penuh pada pelat label motor. Namun demikian, bila motor beroperasi untuk
waktu yang cukup lama, kadang-kadang tidak mungkin untuk mengetahui
efisiensi tersebut sebab pelat label motor kadangkala sudah hilang atau
sudahdicat.
55
V. DAFTAR PUSTAKA
1. www.scribd.com/doc/33530366/Pengertian-motor 25 Jun 2010, jam 10.00
wib
2. www.aguschandra.com/search/definisi-hidrolik 25 jun 2010, jam 10.05
3. Machine of design, khurmi
4. Pengantar Teknik Industry by Hari Purnomo, penerbin Graha Ilmu
5. www.directindustry.com/find/electric-motor.html
6. Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama (Parekh,
2003):
7. Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia
www.energyefficiencyasia.org UNEP 2
56