Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

STANDARISASI OLI

DISUSUN OLEH:

A. ADHY KUSUMA PUTRA


D211 16 316
ELEMEN MESIN B

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Standarisasi Oli dengan
baik dan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Elemen Mesin serta
membantu mengembangkan kemampuan pemahaman pembaca terhadap
Standarisasi Oli. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui pendahuluan,
pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini.

Makalah Standarisasi Oli ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang
sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini.
Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai
Standarisasi Oli.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran dan kritik
sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu
makalah ini.

Makassar, 4 Oktober 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan .............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Jenis Standarisasi Oli ....................................................................................... 3

B. Oli Singlegrade dan Multigrade ....................................................................... 5

C. Jenis Oli pada Sistem Transmisi ...................................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 7

B. Saran ................................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Oli mesin adalah cairan/fluida di dalam mesin yang berfungsi untuk
melindungi mesin saat bekerja, mendukung performa mesin dan menghindari
kerusakan mesin saat mesin dijalankan. Oli mesin ini digolongkan menjadi 3
dilihat dari bahan pembuat dan proses pembuatan yakni oli mineral, oli semi
sintetis dan oli sintetis.

Fungsi Oli pada mesin Mobil/ Motor ialah sebagai pelumas mesin
(lubricating), oli sebagai pelumas akan bekerja untuk meminimalisasi gesekan-
gesekan antar logam (komponen mesin) sehingga gerakan mesin menjadi halus/
sedikit hambatan, oli juga akan mencegah gesekan yang terlalu kasar antar
komponen mesin yang bisa merusak bagian-bagian mesin.

Sebagai pelindung mesin, oli tidak hanya melindungi mesin dari gesekan
antar komponen dalam mesin akan tetapi juga melindungi mesin dari korosi
(karat), fungsi oli di sini mencegah reaksi oksidasi pada komponen-komponen
mesin dan menghilangkan reaksi kimiawi logam dengan panas saat pembakaran
yang bisa menyebabkan korosi komponen.

Sebagai pembersih, kotoran dapat masuk melalui sela-sela ring dan terjadi
sisa pembakaran mesin yang menghasilkan kerak, kerak atau kotoran tersebut
akan dilarutkan oleh oli (pelarut kotoran) atau bercampur dengan oli yang
selanjutnya akan dibuang bersama oli saat pergantian oli mesin.

Sebagai pendingin mesin, panas yang terjadi akibat pembakaran pada


ruang bakar akan merambat ke dalam mesin, selain itu panas akibat gesekan antar
komponen dalam mesin juga menambah suhu di dalam mesin. Oli sebagai
pendingin akan mengalir pada permukaan komponen-komponen dalam mesin
untuk selanjutnya membawa panas tersebut ke penampungan oli untuk
selanjutnya panas akan dibuang bersama udara yang mengaliri tempat
penampungan oli. Sebagai pendingin oli sangat berperan besar dalam menjaga

1
komponen mobil dalam performa yang baik, panas yang terlalu tinggi () akan over
heat merusak komponen-komponen dalam mesin yang secara kimiawi dapat
merusak ikatan logam dan secara fisikawi dapat menyebabkan pemuaian pada
komponen mesin.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang dapat dirumuskan
pada makalah ini adalah:
1. Apa saja jenis standarisasi oli?
2. Apa yang dimaksud dengan monograde dan multigrade pada oli?
3. Apa perbedaan pelumas padat, cair, dan gas?
4. Apa jenis oli yang digunakan pada sistem transmisi?

C. Tujuan
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka pembuatan makalah
ini bertujuan agar pembaca dapat:
1. Mengetahui jenis standarisasi oli.
2. Mengetahui makna dari monograde dan multigrade pada oli.
3. Mengetahui perbedaan pelumas padat, cair, dan gas.
4. Mengetahui jenis oli yang digunakan pada sistem transmisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Standarisasi Oli


1. SAE (Society of Automotive Engineers).

SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Enggineer


sebagai identifikasi dari kekentalan oli. SAE sendiri adalah suatu asosiasi
yang mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang
desain teknik, manufaktur, dll, Pada kemasan oli akan tertulis SAE 10W-
30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50. Angka paling depan adalah tingkat
kekentalan oli pada suhu dingin dan angka setelah w atau paling belakang
adalah tingkat kekentalan ketika mesin dalam kondisi bekerja atau sudah
panas. Semakin besar angkanya maka semakin kental oli pada kondisinya.
Semakin dingin suhu suatu wilayah, maka semakin encer tingkat
kekentalannya, biasanya pada angka SAE 5W-35. Sedangkan untuk
Indonesia yang cenderung panas adalah pada angka SAE 10W-30 sampai
pada angka SAE 15W-50.

2. API (American Petroleum Institute)

API adalah suatu grade yang didapat dari lembaga independent


yang menetukan sejauh mana kualitas produk pelumas tersebut tentunya
dengan seleksi yang ketat. Contoh : API SL. ini menunjukan produk
tersebut ditujukan untuk mesin berbahan bakar bensin karena huruf S pada
SL , singkatan dari spark (Busi) sedangkan untuk mesin diesel ditunjukan
dengan huruf C (compression) seperti API CG dll. Sedangkan Huruf L
pada SL menunjukan kualitas produk tsb. semakin mendekati huruf Z
maka semakin baik produk tsb. Contoh produk API SL lebih baik secara
kualitas dari produk API SF. Sampai saat ini grade tetinggi pada pelumas
didunia adalah API SM. Dan perkembangan teknologi akan terus memicu
peningkatkan kualitas grade API tsb. Tapi API bukan satu2nya lembaga
yang mengeluarkan grade tsb. ada juga ILSAC (International Lubricants

3
Standarization & Approval Commitee) seperti contoh ILSAC GF-2. Dan
sampai saat ini yang tertinggi adalah ILSAC GF-4. Dan masih banyak lagi
seperti JASO (Japan Automotive Standard Association) , ACEA
(Association Des Constructeurs Europeens d' Automobiles), DIN
(Deutsche Industrie Norm).

3. JASO (Japanese Automobile Standards Organization),


JASO sendiri adalah standarisasi yang dikeluarkan oleh Japanese
Automotive Standards Organization terkait jenis oli di mana saja bagian
mesin yang boleh dilumasi oleh oli tersebut. Yang pertama adalah JASO
MA. JASO MA adalah jenis oli yang beri kategori untuk bisa melumasi
bagian mesin, transmisi dan sekaligus melumasi kopling. Hal utama yang
ditekankan adalah untuk pelumasan kopling, sehingga oli tipe JASO MA
mampu melumasi kopling agar tidak selip. Jenis kendaraan yang wajib
menggunakan oli tipe JASO MA yaitu jenis kendaraan Semi otomatis
seperti sepeda motor bebek dan motor manual seperti motor sport dan
motor dengan kopling tangan. Sepeda motor ini koplingnya ikut
mendapatkan pelumasan dari oli, atau bisa disebut dengan kopling basah.
JASO MB sendiri adalah jenis oli yang hanya boleh melumasi transmisi
saja. Jadi tidak bisa melumasi kopling. Jika digunakan untuk kopling
cenderung menjadi selip dan kasar. Jenis kendaraan yang menggunakan oli
JASO MB adalah jenis kendaraan seperti motor matic atau automatic dan
mobil pada umumnya. Kendaraan ini, koplingnya tidak ikut mendapatkan
pelumasan dari oli, atau biasa disebut dengan kopling kering.
Bermarkas di Jepang, JASO mengatur standar oli untuk mesin bensin 4
langkah, mesin diesel dan mesin bensin 2 langkah.
a. Mesin bensin 2 langkah (oli samping)
Ada 4 spesifikasi:
o JASO FA ---> sudah tidak digunakan
o JASO FB ---> spesifikasi di atas FA
o JASO FC ---> spesifikasi di atas FB
o JASO FD ---> spesifikasi di atas FC

4
b. Mesin bensin 4 langkah
Ada 2 spesifikasi, yaitu MA dan MB dimana kualifikasi MB di atas
MA.
Kodenya diawali dg "S" (Spark). Saat ini msh ada 4 klasifikasi,
SH ---> untuk mesin dg teknologi <1994, spesifikasi diatas SG
SJ ---> untuk mesin teknologi 1996, spesifikasi di atas SH
SL ---> untuk mesin teknologi 2001, spesifikasi di atas SJ
SM ---> yang terbaru, bisa digunakan pada mesin yang
menpersyaratkan pelumas dengan spesifikasi di bawahnya
(SL/SJ/SH).
c. Mesin diesel
Kodenya diawali dg "C" (Carbon). yang msh dipake adalah CF, CG,
CH dan CI.

B. Oli Singlegrade dan Multigrade


1. Oli Singlegrade
Oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan
menjadi kental dan tidak mudah mengalir ketika dingin.
2. Oli Multigrade
Oli multigrade adalah yang kekentalannya tidak terpengaruh oleh adanya
perubahan temperatur dan umumnya digunakan sepanjang musim.
Kekentalan oli multigrade dinyatakan dalam range viskositas (misalnya
10W-50, 15W-40). Indek kekentalan diikuti oleh huruf W yang
menunjukkan kekentalannya pada temperatur -20 derajat C. Derajat
kekentalan tidak termasuk kekentalan yang ditunjukkan W menyatakan
kekentalannya pada 100 derajat C. Contoh : SAE 10W-30 maksudnya
bahwa oli mesin mempunyai standart oli SAE10 pada -20 C dan standart
oli sampai SAE30 pada 100C.

5
C. Jenis Oli pada Sistem Transmisi
Oli transmisi mempunyai fungsi sebagai pelumas pada bagian transmisi
motor, oli transmisi inipun hanya dipakai untuk motor matic saja dimana
pemisahan tersebut berfungsi karena performa motor matic dengan manual
berbeda maka perlakuan terhadap perawatan motor nya pun berbeda maka
dibuat pemisahan antara pelumas untuk mesin dengan pelumas untuk transmisi,
selain itu dalam transmisi motor matic banyaknya komponen yang bergesekan
lebih dari motor manual sehingga membutuhkan oli tersendiri dalam
kinerjanya. Dan biasanya penggantian oli transmisi ini dapat anda lakukan
setiap 15.000 km perjalanan atau setiap setahun sekali, namun sekali lagi ini
tergantung dengan pemakaian anda sehari hari bisa saja kurang dari setahun
anda harus mengganti oli transmisi atau bisa saja lebih dari setahun anda
menggantinya. Sehingga perbedaan oli mesin dengan oli transmisi telah jelas
secara fungsinya, Penggantian pada kedua oli tersebut sebenarnya wajib bagi
anda pengguna motor untuk kinerja mesin yang maksimal, bila anda tidak
menggantinya secara rutin atau bahkan tidak menggantinya sama sekali timbul
suara gesekan yang berlebihan pada mesin motor dan transmisi anda bahkan
yang lebih parahnya mesin anda tidak dapat bekerja sama sekali.
Kemudian tingkat kualitas masih bagus atau tidaknya oli yang sedang
anda gunakan bukan karena warnanya yang hitam pekat berarti harus diganti
bisa saja oli yang warnanya masih bening harus diganti terutama pada oli
gardan yang memang biasanya walau dalam keadaan setahun masih tetap
bening karena sistem yang berbeda pada mesin yang dimana dilumasi oli
mesin, karena oli mesin selain melumasi bagian dalam mesin juga sebagai
pendingin dan membantu proses kompresi dan melumasi piston sehingga cepat
berwarna hitam dalam pemakaian waktu tertentu. Pada sistem transmisi
otomatis, oli yang dipergunakan adalah yang berjenis ATF (Automatic
Transmission Fluid).

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SAE adalah singkatan dari Society of Automotive Enggineer sebagai
identifikasi dari kekentalan oli. SAE sendiri adalah suatu asosiasi yang
mengatur standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik,
manufaktur, dll. API adalah suatu grade yang didapat dari lembaga
independent yang menetukan sejauh mana kualitas produk pelumas tersebut
tentunya dengan seleksi yang ketat. JASO sendiri adalah standarisasi yang
dikeluarkan oleh Japanese Automotive Standards Organization terkait jenis oli
di mana saja bagian mesin yang boleh dilumasi oleh oli tersebut.
Oli singlegrade cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika
panas dan menjadi kental dan tidak mudah mengalir ketika dingin. Oli
multigrade adalah yang kekentalannya tidak terpengaruh oleh adanya
perubahan temperatur dan umumnya digunakan sepanjang musim.
Oli transmisi mempunyai fungsi sebagai pelumas pada bagian transmisi
motor, oli transmisi inipun hanya dipakai untuk motor matic saja dimana
pemisahan tersebut berfungsi karena performa motor matic dengan manual
berbeda maka perlakuan terhadap perawatan motor nya pun berbeda maka
dibuat pemisahan antara pelumas untuk mesin dengan pelumas untuk transmisi,
selain itu dalam transmisi motor matic banyaknya komponen yang bergesekan
lebih dari motor manual sehingga membutuhkan oli tersendiri dalam
kinerjanya

B. Saran
Untuk bisa memilih oli yang baik untuk kendaraan kita, hal yang harus
diperhatikan adalah spesifikasi oli yang disyaratkan oleh pabrikan. lihat ke
buku manual, spesifikasi oli yang tertera di kemasan oli, pastikan bahwa oli
yang kita pilih memenuhi standar minimal yang ditetapkan pabrik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Hasanudin, Aan. 2013. Standarisasi jenis oli.


http://multypaste.blogspot.co.id/2013/01/standarisasi-jenis-oli.html.
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017 pada pukul 18.40 WITA

Kediw. 2008. Mengulas Singlegrade dan Multigrade


http://cvkew.blogspot.co.id/2008/10/sekilas-singlemulti-grade-sae-
api.html
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017 pada pukul 20.04 WITA

OtoSpek. 2016. Arti Kode SAE, JASO dan API pada Oli Mesin.
http://www.otospek.com/2016/01/arti-kode-sae-jaso-dan-api-pada-
oli.html
Diakses pada tanggal 4 Oktober 2017 pada pukul 19.00 WITA

Anda mungkin juga menyukai