TUGAS 1
PERAWATAN MESIN MENGGUNAKAN METODE AUTONOMOUS
MAINTENANCE
Disusun Oleh:
Nim :11850214439
Kelas : 6.B
2021
A. LANDASAN TEORI
1. Perawatan Mesin
Menurut (Mukhril 2014) perawatan adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
untuk mempertahankan kondisi peralatan agar tetap dalam kondisi baik, dengan
demikian diharapkan menghasilkan suatu output yang sesuai dengan standard yang
di tetapkan.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perawatan mempunyai kaitan
yang erat dengan tidakan pencegahan dan pembaharuan yang terjadi di dunia
industri. Fungsi perawatan adalah memperbaiki mesin atau peralatan yag rusak dan
menjaga agar selalu dalam kondisi siap dioperasikan.
2. Preventive Maintenance
Menurut (Peng 2012) menyatakan Preventive Maintenance adalah serangkaian
jadwal atau tugas terencana yang memperpanjang umur aset atau sistem atau
mendeteksi keausan kritis yang menyebabkan aset atau sistem hampir gagal.
3. Autonomous Maintenance
Autonomous maintenance memberikan tanggung jawab perawatan rutin
kepada operator seperti pembersihan mesin, pemberian minyak dan inspeksi mesin.
Dengan demikian, operator atau pekerja yang bersangkutan memiliki rasa
kepemilikan yang tinggi, meningkatan pengetahuan pekerja terhadap peralatan
yang digunakannya. Dengan Pilar Autonomous Maintenance, mesin atau peralatan
produksi dapat dipastikan bersih dan terlubrikasi dengan baik serta dapat
mengidentifikasikan potensi kerusakan sebelum terjadinya kerusakan yang lebih
parah. Dalam melakukan usulan penerapan
Autonomouse maintenance untuk meminimalkan machine breakdown maka
langkah awal adalah melakukan autonomous maintenance. Program ini dilakukan
untuk meningkatkan peran serta semua pihak dalam menjaga peralatan. Pada
langkah awal melakukan autonomous maintenance (AM) seperti pemberian kartu
ketidaknormalan (Abnormality Tag) pada mesin.
Pada konsep autonomous maintenance terjadi proses ilmu pengetahuan
mengenai mesin dari pihak teknisi maupun yang ahli dalam mesin rotary KTH-8
kepada operator produksi. Operator akan mendapatkan materi mengenai
pemahaman dasar tentang mesin, operasional mesin, sistem safety mesin,
perawatan dasar mesin, sampai ke tahap yang lebih advance lagi tentang mesin.
4. Tahapan Autonomous Maintenance
Dalam melakukan usulan penerapan autonomous maintenance terdapat tujuh
langkah-langkah yang harus dilakukan agar dapat dicapai tujuan yang diinginkan,
yaitu:
a. Initial Cleaning atau Pembersihan Awal
Pada tahap ini operator melakukan cleaning dan inspeksi awal terhadap
bagian-bagian mesin serta mengisi check sheet yang telah dibuat.
b. Countermeasure for the Cause and Effect of Dirt
Pada tahap ini operator menindak lanjuti dari kondisi abnormal yang
ditemukan pada tahap sebelumnya dengan membuat ide improvement yang
berfokus pada pengurangan waktu cleaning.
c. Cleaning and Lubrication Standard
Pada tahap ini memperbaharui kebijakan cleaning dan lubricating standard.
Improvement step kedua setelah mengurangi waktu cleaning serta operator
harus mematuhi kebijkan yang telah dibuat terhadap kebersihan mesin.
d. General Inspection
Pada tahap general inspection ini bagian logistik dan peralatan menyiapkan
teaching manual kepada operator.Operator juga dituntut untuk
mengembangkan kemampuannya terhadap pemeliharaan mesin tidak hanya
bisa mengoprasikannya saja dan mengatur schedule untuk melakukan
general inspection.
e. Autonomous Maintenance Inspection
Pada tahap ini mengevaluasi Kembali standard inspeksi tentative dan
lakukan koreksi dan penyederhanaan.
f. Workplace Organization and House keeping
Pada tahap ini melakukan peningkatan penyedehanaan tempat kerja dengan
mengacu pada 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke), serta
evaluasi peraturan terhadap operator dan klarifikasi tanggung jawab.
g. Penerapan Program Autonomous Maintenance
Pada tahap ini meningkatkan audit untuk sistem autonomous maintenance
yang sudah diberlakukan
Dalam autonomous maintenance ini diharapkan operator dalam melakukan
kegiatan dasar tentang mesin, diantaranya yaitu
a. Mampu menjalankan mesin secara benar
b. Membersihkan mesin secara teratur
c. Mengetahui apa saja inspeksi yang harus diperiksa pada mesin
d. Mampu memberi pelumasan pada bagian tertentu dari mesin
e. Memeriksa bagian yang rawan terhadap kendor dan mampu melakukan
pengencangan sendiri
f. Melakukan startup mesin dan shutdown mesin dengan benar
g. Mampu melakukan pengukuran sendiri terhadap kinerja mesin dan hal-hal
lain yang bersifat pencegahan terhadap kerusakan mesin.
Pihak teknisi juga akan diuntungkan dengan adanya automous
(Top Management )
Pres iden Dire ktur Perusahaan/ PT
Nama Perusahaan
(Middle Management )
• Departemen Maintenance
• Departemen Engineer ing
• Supervisor
Kepala regu
(Leaders)
Operator mes in
Gambar 4. Salah satu contoh one point lesson untuk penerapan 5S dalam Seiton
(Rapi)
Selain one point lesson dalam metode 5S, dibuat abnormality tag yang
digunakan untuk menandai lokasi masing-masing kelainan yang terlihat, siapa yang
menemukan, dan sifat masalah.
D. KESIMPULAN
Apabila manajemen pemeliharaan mesin di suatu perusahaan saat ini masih
menggunakan konsep lama dengan tidak melibatkan operator dalam pembersihan
mesin maka akan menyebabkan beberapa masalah pada mesin produksi. Dengan
menggunakan autonomous maintenance, perusahaan akan diuntungkan dengan
berkurangnya cacat produk dan kerusakan pada mesin berkurang dikarenakan
waktu pemeliharaan yang tidak terjadwal.
Jadwal penggantian dan perawatan komponen serta hasil dari autonomous
maintenance dijalankan bersamaan dengan berjalannya pemeliharaan secara daily
dari autonomous maintenance, mesin dan komponen mendapat pemeliharaan
secara terjadwal sehingga dapat mengantisipasi rusaknya komponen dan mesin.