Anda di halaman 1dari 19

Learning

Outcomes
.

Mahasiswa dapat menerangkan menerangkan prinsip


kerja mesin bubut dan freis

Outline Materi :
Bagian-bagian Penting Mesin Bubut
Jenis Mesin Bubut
Operasi Bubut
Teori Pemotongan Mesin Bubut
Jenis Mesin Freis
Operasi Freis
Teori Pemotongan Mesin Freis

BAGIAN-BAGIAN MESIN BUBUT

Gambar 12.1 Mesin Bubut (Lathe)

Bangku
Kepala Diam
Spindel
Kepala Gerak
Dudukan Pahat
Sadel
Peluncur Silang
Kereta Luncur
Batang Penggerak
Ulir Penggerak
Ruang Roda Gigi

Ukuran Mesin Bubut :


Diameter maksimum benda kerja yang dapat diputar,
Panjang maksimum benda kerja yang dapat dimesin.

JENIS MESIN BUBUT


Bubut Kecepatan,
Bubut Mesin,
Bubut Bangku,
Bubut Ruang Perkakas,
Bubut Turet

Gambar 12.2 Mesin Bubut Turet

OPERASI BUBUT (selain bubut silindris)


(a) Bubut muka,
(b) Bubut tirus,
(c) Bubut kontour,
(d) Bubut bentuk,
(e) Bubut tepi,
(f) Pemotongan,
(g) Penguliran,
(h) Koter (pengeboran),
(i) Penggurdian,
(j) Knurling.
Gambar 12.3 Operasi Bubut

TEORI PEMOTONGAN MESIN BUBUT


Kondisi Pemotongan :
a

Benda kerja :
dm

d0
vf

d0 = diameter mula, mm.


dm = diameter akhir, mm.
lt = panjang pemesinan,
mm.
Mesin bubut :
a = kedalaman potong,

lt

Gambar 12.4 Operasi pembubutan

f = gerak makan;

mm
rev

a =

mm.
d0 - dm

2
n = putaran poros utama;

rev
min

Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :


1. Kecepatan potong :

v =
d =

dn
1000
d0 + dm
2

m
min
= d0 ; mm , dimana d = diameter rata-rata

2. Kecepatan makan :
mm
vf = f . n ;
min
3. Waktu pemotongan :

tc =

4. Kecepatan penghasilan geram :

lt
vf

Z=A.v

dimana, penampang geram sebelum terpotong


cm3
A = f . a ; mm2 , maka Z = f a v ;
min

Contoh soal :
Suatu benda kerja silindrik memiliki diameter awal d0 = 130

mm, panjang pemesinan lt = 100 mm. Mesin bubut akan


digunakan untuk mengecilkan diameternya dengan kecepatan potong v = 150 m/min, gerak makan f = 0,3 mm/rev
dan kedalaman potong a = 2,00 mm.
Hitunglah : a) Diameter akhir (dm),
b) Waktu pemesinan sesungguhnya tanpa waktu
non produktif (tc),
c) Kecepatan penghasilan geram (Z).

b) t =
c

lt

vf
vf = f . n

n =
d =
c)

1000 v
d
d0 + dm

tc =

lt
f.n

n =

2000 v

(d0 + dm)

Z = f . a . v. = 0,3 . 2,00 . 150


= 90

cm3
min

tc =
=

lt . (d0 + dm)
f . 2000 v
100 . 3,14 (130+126)

0,3 . 2000.150
= 0,89 menit

Latihan 1 :
Suatu benda kerja silindrik memiliki diameter awal d0 = 150

mm, panjang pemesinan Lt = 1000 mm. Mesin bubut akan


digunakan untuk mengecilkan diameternya dengan kecepatan potong v = 2,5 m/detik, gerak makan f = 0,25 mm/rev
dan kedalaman potong a = 1,5 mm.
Hitunglah : a) Waktu potong pemesinan (Tc),
b) Kecepatan pelepasan material (MRR).

Jawab :

Latihan 2 :
Suatu material berbentuk silinder memiliki diameter awal d0
= 2 cm, panjang lt = 20 cm. Material tersebut dibubut dengan
kedalaman potong 1,5 mm dan gerak makan 0,3
mm/putaran. Bila diketahui waktu pemesinan 23,26 menit.
Hitunglah : a) Kecepatan potong (dalam m/detik),
b) Kecepatan pelepasan material.

Jawab :

JENIS MESIN FREIS


1) Mesin freis
jenis lutut dan
kolom
horisontal,
(1)

(2)

2) Mesin freis
jenis lutut dan
kolom
vertikal,
3) Mesin freis
universal,

(3)
Gambar 12.5 Jenis mesin freis

(4)

4) Mesin freis
ram.

OPERASI FREIS
a) Freis keliling/
datar (peripheral /
plain milling),
b) Freis tegak/muka
(face milling).

Gambar 12.6 Jenis operasi freis

Jenis operasi freis keliling :

Gambar 12.7 Operasi freis keliling

a) Freis selubung (slab milling),


b) Freis slot/celah (slot milling),
c) Freis sisi (side milling),
d) Freis kangkang (straddle milling).

Jenis operasi freis muka :


a) Freis muka konvensional (convensional
face milling),
b) Freis muka parsial
(partial face milling),
c) Freis ujung (end
milling),
d) Freis profil (profile
milling),
Gambar 12.8 Operasi freis muka

f)

e) Freis saku (pocket


milling),

Freis kontour permukaan (surface contouring).

TEORI PEMOTONGAN MESIN FREIS

(a)

(b)

Gambar 12.9 Proses freis datar (a) dan freis tegak (b)

Kondisi Pemotongan :
Benda kerja :

w = lebar pemotongan ; mm.


lw = panjang pemotongan ; mm.
a = kedalaman potong ; mm.

Pahat freis :

d = diameter luar ; mm.


z = jumlah gigi ; mata potong.
Mesin freis :

n = putaran poros utama ; rev/min.


vf = kecepatan makan ; mm/min.
Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :

dn

1. Kecepatan potong :

v =

2. Kecepatan makan :

vf = fz . n . z ;

1000

m
min
mm

min
dimana : fz = gerak makan per gigi; mm.

3. Waktu pemotongan :
dimana : lt = lv + lw + ln
Untuk freis datar :

tc =

lt
vf
Untuk freis tegak :

lv = l n =
lv = a (d a)

d
2

ln = 0

lv = ln = w (d w)

4. Kecepatan penghasilan geram :


a. w . vf
cm3
Z =
;
min
1000

Latihan 3 :

Suatu mesin freis datar digunakan untuk pengurangan


bidang datar sepanjang 380 mm, lebar 200 mm, dan tebal 10
mm. Mesin dioperasikan dengan kecepatan potong 75
m/min, gerak makan 0,5 mm/gigi, dan kedalaman potong 5
mm. Diameter luar perkakas potong 60 mm, lebar 50 mm,
dan jumlah gigi freis 20 buah.
Hitunglah : a) putaran poros utama (n),
b) kecepatan gerak makan (vf),
c) waktu total pemotongan (t ),
d) kecepatan penghasilan geram (Z).

SELESAI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai