Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 1

ULTRASONIC TEST

Anggota Kelpmpok :
1. Dimas Ruseno 1421700104
2. Nungki Dwi Putra 1421700054
3. Faizal Ricky Ardinata 1421504840
4. Erwin Nur Wida Atmojo 1422000068
5. Roni Julianto 1421700193
6. Firmansyh Putra 1422000185
ULTRASONIC TEST
Ultrasonic Testing (UT) merupakan bagian dari pengujian NDT (non
destructive test.) Yang berkerjanya didasarkan pada propagasi gelombang
ultrasonik terhadap obyek tertentu atau material yang diuji.

Dalam aplikasi UT yang paling umum, gelombang pulsa ultrasonik


yang sangat pendek dengan frekuensi pusat mulai dari 0,1-15 MHz, dan
kadang-kadang hingga 50 MHz, ditransmisikan ke dalam bahan untuk
mendeteksi cacat internal atau untuk mengkarakterisasi material.
Secara umum, pengujian ultrasonik didasarkan pada penangkapan
dan kuantifikasi gelombang pantul (pulse-echo) atau gelombang yang
ditransmisikan (melalui transmisi). Masing-masing dari kedua jenis ini
digunakan dalam aplikasi tertentu, namun pada umumnya, sistem pulse
echo lebih berguna karena hanya memerlukan akses dari satu sisi ke
objek yang diperiksa.
Gambar Alat Uji Ultrasonic
Fungsi masing – masing alat uji ultrasonik

1. Generator yang menghasilkan sinyal elektronik  yang mengeluarkan  semburan voltase bolak


balik  apabila dipicu secara elektronik.
2. Transduser  yang mengeluarkan berkas  gelambang suara ultrasonik apabila dikenai voltase bolak
balik.
3. Couplant , zat penghantar gelombang getaran ultra kebenda uji.
4. Couplant yang meneruskan  output ultrasonik  ( accoustic energy ) dari benda uji ketransducer
penerima
5. Transducer atau lazim disebut unit pencari  yang merubah energi ultrasonik menjadi semburan
voltase bolak balik . Didalam beberapa sistim transducer juga  bekerja baik sebagai pengirim dan
penerima  gelombang suara ultrasonik.
6. Piranti elektronik untuk memperkuat ( amplify )  dan jika perlu dimodulasi  atau jika tidak merubah
sinyal dari transducer  penerima.
7. Piranti ( osciloscope ) untuk mendisplay atau mengidikasikan record output dari benda uji berupa
charta atau computer printout.
8. Electronic clock sebagai titik referensi primer dan mengkordinasi seluruh sistim.
 
Prinsip Dasar Uji Ultrasonik

Ultrasonic Testing mempunyai prinsip kerja yaitu dimana gelombang ultrasonic

ini disorotkan ke permukaan bidang yang sedang di uji dengan garis lurus pada

kecepatan konstan, kemudian gelombang tersebut dipantulkan lagi dari

permukaan atau cacat benda uji tersebut. Yang diperoleh gelombang suara

tersebut akan ditampilkan pada layar monitor berupa tampilan pulsa untuk

mendeteksi tebal serta cacat atau tidaknya benda uji tersebut.

Secara umum tampilan pulsa pada layar monitor terdiri dari 4 bagian yaitu :

1) Initial Pulse, merupakan signal pulsa yang pasti akan muncul pada saat awal
tampilan pengukuran yang terbaca dilayar monitor.

2) Defect Pulse, merupakan signal pulsa yang akan muncul sebagai indikasi adanya
cacat pada material yang uji.

3) Backwall Pulse, signal pulsa yang menyatakan ketebalan bahan yang akan di uji.

4) Noise Pulse, kumpulan pulsa-pulsa noise yang muncul pada bahan yang akan uji.
Pembacaan Ultrasonic
Testing
Pembacaan Ultrasonic
Testing
Pembacaan Ultrasonic
Testing
Pembacaan Ultrasonic
Testing
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ULTRASONIC TEST
 Kelebihan
1. Mempunyai kekuatan penetrasi yang tinggi sehingga bisa digunakan padamaterial
dengan ketebalan sampai 6 meter (tergantung dari sensitivitasalatnya )
2. Memiliki sensivitas tinggi, sehingga bisa mendeteksi defect yang sangat kecil.
3. Memiliki akurasi yang lebih baik dari metode Non Destructive Testing(NDT) lainnya
dalam menentukan posisi, orientasi ukuran dan bentuk defect internal.
4. Hanyak membutuhkan satu permukaan yang dapat di akses.
5. Tidak membutuhkan biaya yang mahal, peka terhadap kerusakan/defectyang kecil,
hasil dengan cepat didapatkan, tidak membutuhkan waktu yang lama kurang lebih.
6. Tidak berbahaya bagi operator dan orang disekitarnya.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ULTRASONIC TEST
 Kekurangan
1. Hasilnya tidak dapat di dokumentasikan
2. Membutuhkan kuplan antara transducer ultrasonic dengan bagian yang diinspeksi.
3. Membutuhkan referensi standar untuk pengkalibrasian dan untukmengetahui
karakteristik cacat.
4. Permukaan harus dapat dijangkau oleh probe dan kuplan
5. Sulit menginspeksi benda yang tipis-Skill dan training yang dibutuhkan lebih tinggi
dari metode lain

Anda mungkin juga menyukai