01
Modul SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Desember 2020
ANDRI PRATAMA
YOGI MULDANI HENDRAWAN
Jl. Kanayakan No. 21, DAGO, Kode Pos 40135, BANDUNG 40008 INDONESIA
Homepage : https://polman-bandung.ac.id/
E-mail : sekretariat@polman-bandung.ac.id
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - i
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmannirrahiim,
Segala Puji bagi Allah SWT, Dzat Yang Maha Memiliki Segala Ilmu yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga modul praktikum Sistem
Kontrol Pneumatik (SKP) ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - ii
DAFTAR ISI
Pada modul praktik ini dibahas teknologi pneumatik sebagai dasar otomasi
mesin mencakup kapada prinsip dasar pneumatik, komponen-komponen aktuator,
directional valve dan komponen bantu. Pada saat praktikum, mahasiswa akan
dibekali dengan kemampuan penggunaan perangkat lunak untuk merancang
sistem atau mekanisme pneumatik lalu menerapkanya kepada panel latihan.
Aplikasi latihan diberikan untuk memperdalam pengetahuan dalam memahami
fungsi dan mengaplikasikan komponen - komponen untuk menyelesaikan kasus
latihan.
TUJUAN PRAKTIK
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Komputer
2. Perangkat lunak Autosim 200
3. Modul Praktik SKP
4. Papan Latihan Pneutrainer 405
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 2
LANGKAH KERJA
SISTEM EVALUASI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Aplikasi Pneumatik dalam Teknologi Otomasi
Pneumatik merupakan komponen penting dalam otomatisasi. Banyak
mekanisme proses yang tidak dapat berjalan tanpa keberadaanya [1,2]. Pneumatik
hampir ditemui disemua sektor industri, termasuk :
PARAMETER KETERANGAN
Kuantitas Udara tersedia dengan jumlah yang tidak terbatas.
Udara dapat dengan mudah dipindahkan tidak terbatas
Transportasi
dengan jarak.
Udara dapat disimpan dalam sebuah reservoir yang dapat
Penyimpanan
dipindahkan.
Suhu Udara bertekanan tidak sensitif terhadap perubahan suhu
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 6
ekstrim sehingga menjamin performa sistem.
Udara bertekanan tidak menyebabkan bahaya seperti
Safety
kebakaran ataupun lekadan.
Kebersihan Kebocoran udara tidak menyebabkan polusi.
Elemen operasi dapat dengan mudah di set-up sehingga
Disain
biaya operasional relatif murah.
Udara bertekanan merupakan media kerja berkecepatan
Kecepatan tinggi. Hal ini dapat mempasilitasi piston untuk bergerak
cepat.
Proteksi beban lebih
PARAMETER KETERANGAN
Udara bertekanan harus dipersiapkan dengan baik supaya
Preparasi bebas dari kandungan air untuk menghindari kerusakan
pada komponen pneumatik.
Tidak mungkin untuk mencapai keseragaman dan
Kompresi
kecepatan yang konstan antar piston.
Udara bertekanan hanya memiliki nilai ekonomis hingga
nilai tekanan tertentu. Dalam tekanan operasi normal
Gaya diantara 6-7 bar dan tergantung kepada kecepatan dan
Panjang langkah, batas tekanan yang dihasilkan adalah
sekitar 40 – 50 KN.
Udara yang keluar menghasilkan polusi suara dan
Pembuangan udara
membutuhkan komponen khusus untuk peredam.
𝐹 = 𝑚∙𝑎
I.2.1.2 Tekanan
• Standar suhu Tn = 0℃
• Tekanan standar pn = 101,325 Pa = 1,01325 bar
Contoh perhitungan :
Sejumlah udara di kompresi menjadi 1/7 dari volumenya pada tekanan
atmosfer. Berapakah tekananya apabila tempraturnya konstan :
Atau
Dengan jumlah volume gas tetap, hasil perkalian tekanan dan volume
dibagi suhu adalah konstan. Hukum tersebut diatas dapat diturunkan dari
persamaan umum gas, jika satu dari tiga faktor tekanan, suhu, dan volume adalah
konstan.
Kompressor
Pemilihan kompresor akan sangat tergantung kepada tekanan kerja dan
kuantitas udara yang diperlukan. Kompresor dibedakan berdasarkan desainnya.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 12
Air Reservoir
Tempat penampungan udara (air reservoir) disimpan setelah kompresor
untuk menstabilkan udara bertekanan. Reservoir akan mengkompensasi fluktuasi
tekanan udara ketika udara dialirkan menuju sistem. Ketika tekanan udara turun
hingga nilai tertentu, kompresor akan mengisi ulang udara hingga kembali
mencapai tekanan yang diinginkan sehingga kompressor tidak perlu bekerja terus
menerus. Suhu udara dalam reservoir akan turun sehingga terkondensasi dan
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 13
menghasilkan air. Oleh karena itu, udara harus dikeringkan secara berkala melalui
drain cock.
Untuk menjamin udara bebas dari kandungan air, maka air dryer perlu
dipasang dalam instalasi pneumatik. Sistem pengering udara yang paling umum
digunakan adalah Refrigeration dryer. Udara yang mengalir melalui heat
exchanger didinginkan sehingga kandungan air dapat di hilnagkan dan
dikumpulkan di dalam separator.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 14
1. Air outlet
2. Air inlet
3. Air heat exchanger
4. Separator
5. Refrigerator
6. Separator
7. Cooling agent
8. Cooling unit
1. Wet air
2. Prefilter (oil filter)
3. On-off valve (closed)
4. Heating element
5. Ventilator
6. Dry air
7. Secondary filter
8. On-off valve (closed)
9. On-off valve (open)
10. Hot air
11. Adsorber 2
12. Adsorber 1
13. On-off valve (open)
• Ukuran pipa
• Hambatan aliran
• Material pipa
• Layout pipa
• Linear actuator
o Single acting cylinder (silinder kerja tunggal)
o Double acting cylinder (silinder kerja ganda)
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 16
• Rotary movement
o Motor pneumatik
o Rotary silinder
o Semi-rotary drive
Pemicu aktuasi dari control valve ini dapat dilihat pada table berikut :
BAB II AUTOSIM
II.1 Memulai Simulasi
Tampilan awal program dapat dilihat pada gambar II.1. Untuk memulai
simulasi, buat program simulasi baru dengan mengklik kanan pada project tree –
simula – add an simula project [3].
Setelah memilih menu add an object, maka akan tampil menu komponen
seperti yang ditunjukan pada gambar II.5. Pilih menu pneumatic-directional
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 21
valves-directional valves 5/2-pneumatic pilot spring return kemudian klik open.
Komponen akan tampil seperti yang ditunjukan pada gambar II.6.
Pada bagian sebelah kiri directional valves, ganti komponen spring dengan
simbol pneumatic pilot seperti yang ditunjukan panah pada gambar II.8.
Kemudian, ganti komponen pneumatic pilot pada sisi sebelah kanan dengan
sebuah spring dengan cara yang sama lalu klik OK.
Gambar II.13 Garis penghubung port 4 directional valves dengan port inlet
silinder
Untuk memeriksa koneksi, klik kanan pada layar simulasi kemudian pilih
show broken links. Port yang tidak terhubung akan ditunjukan oleh lingkaran
merah seperti yang terlihat pada gambar II.17 (a). Sementara itu, gambar II.17 (b)
menunjukan koneksi yang sudah terhubung secara utuh.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 27
(a) (b)
Keterangan :
1 : Saluran Udara Masuk
2 : Piston
3 : Pegas
4 : Piston Rod
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 30
1. Saluran Udara Masuk (Port Supply)
2. Piston
Piston adalah komponen utama pada silinder yang berpungsi sebagai
pengubah dorongan udara menjadi gerakan maju.
3. Pegas
Pegas pada silinder ini berfungsi sebagai pembalik piston pada saat
piston sudah tidak mendapat dorongan dari udara yang disalurkan melewati
port supply.
4. Piston Rod
Piston Rod berfungsi sebagai pendorong suatu objek.
𝐹𝑡ℎ = 𝐴 . 𝑝
Dimana :
𝐹th = Gaya piston teoritis (N)
Namun pada praktek lapangan, gaya efektif sebuah piston harus dihitung
dengan mempertimbangkan koefisien gesek. Pada kondisi normal (tekanan kerja
4-8 bar), koefisien gesek dapat diasumsikan sebesar 10% dari gaya piston secara
toritis. Sehingga gaya efektif pada piston dapat ditentukan dengan persamaan
berikut :
III.4 Latihan 1
a) Problem Statements
Direct control untuk single acting cylinder
Buatlah rangkaian pneumatik untuk mengendalikan sebuah single
acting cylinder dengan sebuah tombol. Apabila tombol ditekan, maka silinder
akan maju. Apabila tombol dilepas, maka silinder akan kembali kepada posisi
awal.
b) Parameter
• Menggunakan silinder single acting cylinder.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 32
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip kerja operasi single acting cylinder.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Tekan tombol untuk mengaktifkan silinder.
2) Silinder akan kembali ke posisi semula ketika tombol dilepas.
No Komponen Jumlah
g) Evaluation Sheet
(a) (b)
Supply Port adalah saluran tempat masukanya udara yang bersal dari air
supply.
Saluran ini berfungsi untuk membuka katup pada 3/2 way valve agar
udara dari air supply dapat mengalir dan menggerakan silinder atau alat
pneumatik lainya.
b. Ketika aliran udara menuju port 12 dihentikan, maka posisi valve akan
kembali ke posisi awal dan udara dari port 2 akan keluar menuju port 3
(gambar IV.2 (a)).
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 36
IV.2 Simbol Komponen
IV.3 Latihan 2
a) Problem Statements
Indirect control untuk single acting cylinder
Dengan menggunakan sebuah 3/2 way valve, buatlah rangkaian
pneumatik untuk mengendalikan sebuah single acting cylinder. Pada
rangkaian tersebut, operator dapat menggerakan silinder dengan menekan
sebuah tombol. Apabila tombol ditekan, maka silinder akan maju. Apabila
tombol dilepas, maka silinder akan kembali kepada posisi awal.
b) Parameter
• Menggunakan silinder single-acting.
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip kerja operasi 3/2 way valve.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 37
d) Procedure
1) Tekan tombol untuk mengaktifkan silinder.
2) Silinder akan kembali ke posisi semula ketika tombol dilepas.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 38
g) Evaluation Sheet
Keterangan :
1 : Port 1
2 : Piston
3 : Port 2
4 : Piston Rod
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 40
1. Port 1
2. Piston
Piston adalah komponen utama pada silinder yang berpungsi sebagai
pengubah dorongan udara menjadi gerakan maju.
3. Port 2
Port 2 adalah saluran tempat udara masuk kedalam silinder atau
sebaliknya. Ketika udara masuk melewati saluran ini maka piston dapat
bergerak mundur.
4. Piston Rod
Piston Rod berfungsi sebagai pendorong suatu objek.
𝐹𝑒𝑓𝑓 = ( 𝐴 . 𝑝) − 𝐹𝑅
Dimana :
𝐹𝑒𝑓𝑓 = Gaya piston efektif (N)
𝐹𝑅 = Koefisien gesek (N)
V.4 Latihan 3
a) Problem Statements
Direct control untuk double acting cylinder
Buatlah rangkaian pneumatik untuk mengendalikan sebuah double
acting cylinder dengan dua buah tombol. Apabila tombol 1 ditekan, maka
silinder akan maju. Apabila tombol 2 ditekan, maka silinder akan kembali
kepada posisi awal.
b) Parameter
• Menggunakan silinder double acting cylinder.
c) Project Assignments
d) Procedure
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 43
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak maju? Tidak
6. Jika push button 2 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak mundur? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 44
(a)
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 46
(b)
Gambar VI.4 Komponen 5/2 way valve with double pilot
Gambar VI.4 menunjukan irisan komponen 5/2 way valve with double
pilot. Valve akan diposisikan dengan memberikan aliran udara melalui port 12 dan
port 14.
Pada gambar IV.4 (a) port 12 mendapatkan pasokan udara sehingga
kondisi aliran udara dikendalikan sebagai berikut :
a. Port 1 mengalirkan masukan udara dari port 1 menuju port 2.
b. Port 4 mengalirkan udara keluar melalui port 5.
c. Port 3 tidak mengalirkan udara.
Pada gambar IV.4 (b) port 14 mendapatkan pasokan udara sehingga
kondisi aliran udara dikendalikan sebagai berikut :
a. Port 1 mengalirkan masukan udara dari port 1 menuju port 4.
b. Port 2 mengalirkan udara keluar melalui port 3.
c. Port 5 tidak mengalirkan udara.
VI.3 Latihan 4
a) Problem Statements
Indirect control untuk double acting cylinder
Buatlah rangkaian pneumatik untuk mengendalikan sebuah double
acting cylinder dengan sebuah 5/2 way valve with spring return.
Pengoperasian silinder dilakukan dengan satu buah tombol sehingga double
acting cylinder dapat bekerja layaknya sebuah single acting cylinder.
b) Parameter
• Menggunakan silinder double acting cylinder.
• Pergerakan silinder dikendalikan dengan sebuah 5/2 way valve with
spring return.
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip kerja komponen 5/2 way valve with spring return.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem diatas.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 48
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Tekan tombol untuk mengaktifkan silinder.
2) Jika tombol dilepas maka silinder akan kembali ke posisi awal.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 49
g) Evaluation Sheet
VI.4 Latihan 5
a) Problem Statements
Fungsi self holding untuk double acting cylinder
Dengan menggunakan sebuah 5/2 way valve with double pilot, buatlah
rangkaian pneumatik untuk mengendalikan sebuah double acting cylinder.
Pada rangkaian tersebut, operator dapat menggerakan silinder dengan
menekan dua buah tombol. Apabila tombol 1 ditekan, maka silinder akan
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 50
maju. Apabila tombol 2 ditekan, maka silinder akan kembali kepada posisi
awal.
b) Parameter
• Menggunakan silinder double-acting.
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip kerja operasi 5/2 way valve with double pilot.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Push button 1 ditekan, silinder bergerak maju.
2) Push button 2 ditekan, silinder kembali keposisi semula.
No Komponen Jumlah
g) Evaluation Sheet
b) Parameter
• Menggunakan silinder double-acting.
• Menggunakan silinder single-acting.
c) Project Assignments
1) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem diatas.
2) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
3) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
4) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
5) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
6) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Silinder 1, Double acting cylinder, dioperasikan oleh dua tombol. Jika
tombol 1 ditekan maka silinder 1 akan maju hingga posisi maksimum.
Jika tombol 2 ditekan maka silinder 1 akan mundur ke posisi semula.
2) Silinder 2, Single acting cylinder, akan maju jika silinder 1 mencapai
posisi maksimum. Silinder 2 akan mundur ke posisi semula bersamaan
dengan silinder 1.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 53
e) Pneumatic Circuit Diagram
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 54
g) Evaluation Sheet
Keterangan :
1 : Saluran Udara Masuk
2 : Saluran Udara Keluar
3 : Pengaturan Kecepatan Aliran Udara
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 56
1. Saluran Udara Masuk (Port 1)
Port 1 sebagai saluran masuk udara yang akan diatur kecepatanya.
2. Saluran Udara Keluar (Port 2)
Port 2 sebagai saluran keluar dari udara yang telah diatur kecepatanya.
3. Pengaturan Kecepatan Aliran Udara
VII.3 Latihan 7
a) Problem Statements
Kontrol aliran untuk double acting cylinder
Sebuah sistem mengkhendaki pengaturan kecepatan maju dan mundur
silinder. Silinder di operasikan dengan dua tombol. Tombol 1 untuk
mengaktifkan silinder sedangakn tombol dua berfungsi untuk mengembalikan
silinder kepada posisi semula.
b) Parameter
• Menggunakan silinder double acting cylinder.
• Kecepatan silinder dikendalikan dengan sebuah one way flow control.
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip kerja komponen one way flow control.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 57
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Push button 1 ditekan maka silinder bergerak maju dengan kecepatan
yang telah diatur oleh one way flow control.
2) Push button 2 ditekan maka silinder kembali keposisi semula dengan
kecepatan normal.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 58
g) Evaluation Sheet
Prinsip kerja komponen quick exhaust valve adalah sebagai berikut : port 1
disambungkan dengan sumber udara bertekanan dan port 2 dihubungkan dengan
silinder pneumatik. Aliran udara bertekanan mengalir ke silinder pneumatik
melalui quick exhaust valve, sehingga port 3 tertutup. Ketika tekanan udara di
port 1 turun, aliran udara dibuang dari port 2 ke port 3 secara cepat. Sehingga
piston silinder dapat kembali ke posisi awal secara cepat.
VIII.3 Latihan 8
a) Problem Statements
Shut-off Mechanism
Sebuah sistem pengisian bijih plastik, gerbang (gate) pengisian perlu
ditutup secara cepat dan dibuka secara perlahan. Sistem pengisian bijih
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 61
plastik digambarkan dalam gambar VIII.4 sebagai berikut :
b) Parameter
• Menggunakan silinder double-acting.
• Operasi penutupan gerbang menggunakan posisi silinder forward-
stroke.
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip kerja operasi quick exhaust valve.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Mekanisme shut-off (gerbang sistem pengisian bijih plastik) terbuka
secara perlahan setelah push button 1 ditekan.
2) Mekanisme shut-off tertutup dengan cepat setelah push button 2
ditekan.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 62
e) Pneumatic Circuit Diagram
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 63
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak mundur dengan lambat? Tidak
6. Jika push button 2 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak maju dengan cepat? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 64
Prinsip kerja komponen shuttle valve adalah sebagai berikut: port 1 (L dan
R) disambungkan dengan signal input dan port 2 dihubungkan dengan dengan
signal output atau silinder pneumatik. Aliran udara bertekanan mengalir dari salah
satu port 1 akan mendorong bola dalam valve ke sisi yang berlawanan dan
mengaktifkan port 2. Jika tidak ada signal input dari port 1 maka tidak ada signal
output pada port 2. Jika kedua signal input dari port 1 ditekan bersamaan, maka
signal input yang lebih dulu mengaktifkan signal output akan bekerja. Logika
operasi “OR” dijelaskan dalam tabel IX.1 dibawah ini.
Tabel IX.1 Logika operasi “OR”
Input 1 (1L) Input 2 (1R) Output (2)
0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 1
b) Parameter
• Menggunakan silinder single-acting.
• Operasi pencetakan dapat menggunakan salah satu atau kedua push
button.
c) Project Assignments
1) Analisa solusi yang diusulkan.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem penekan keju diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 67
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Keju dimasukan ke dalam cavity.
2) Salah satu push button ditekan, silinder pneumatik akan menekan keju
ke dalam cetakan.
3) Push button ditahan sampai operasi penekanan selesai.
4) Ketika push button dilepaskan, silinder pneumatik akan kembali ke
posisi atas.
5) Keju yang sudah dicetak dapat diambil.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 68
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak maju menekan? Tidak
6. Jika push button 1 dilepas sebelum piston mencapai Ya t = s
posisi akhir, apakah piston silinder bergerak kembali Tidak
keposisi awal?
7. Jika push button 2 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak maju menekan? Tidak
8. Jika push button 2 dilepas sebelum piston mencapai Ya t = s
posisi akhir, apakah piston silinder bergerak kembali Tidak
keposisi awal?
9. Jika kedua push button ditekan bersamaan, apakah piston Ya t = s
silinder bergerak maju menekan? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 69
IX.4 Latihan 10
a) Problem Statements
Sistem kontrol pengisian keranjang kawat (Loading wire baskets)
Keranjang kawat diisi oleh produk yang sudah dikemas pada stasion
pengisian (loading station). Keranjang kawat diposisikan pada dua titik suplai
di akhir konveyor. Aliran produk dalam konveyor mengalir secara terus
menerus dan tidak dapat diganggu. Ketika salah satu keranjang kawat terisi
penuh, maka aliran produk akan diarahkan ke titik suplai yang lain sehingga
keranjang kawat yang penuh dapat diambil untuk dikosongkan dan
dikembalikan ke posisi titik suplai. Konveyor dilengkap silinder untuk
memindahkan aliran produk ke titik suplai 1 atau 2 digambarkan dalam
gambar IX. 5 sebagai berikut :
b) Parameter
• Aliran produk akan dikontrol dengan dua valve yang dilengkapi push
button. Push button 1 berfungsi untuk mengaktifkan pemindahan
aliran produk sehingga aliran produk akan mengarah ke titik suplai 2.
Push button 2 berfungsi untuk menonaktifkan pemindahan aliran
produk sehingga aliran produk akan kembali mengarak ke titik suplai
1.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 70
• Faktanya, signal push button memiliki durasi yang pendek, sehingga
sistem kontrol harus bisa menyimpan signal tersebut.
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip operasi shuttle valve.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem konveyor diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Ketika push buttton 1 ditekan, silinder pneumatik akan mendorong
deflector untuk memindahkan aliran produk.
2) Silinder tetap dalam posisi terakhir walaupun push button telah
dilepas.
3) Setelah push button 2 ditekan, silinder akan kembali dan aliran produk
akan kembali ke titik suplai asal.
4) Silinder tetap dalam posisi terakhir sampai push button 1 ditekan.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 71
e) Pneumatic Circuit Diagram
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 72
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan dan dilepas, apakah piston Ya t = s
silinder bergerak maju memindahkan aliran produk? Tidak
6. Jika push button 2 ditekan dan dilepas, apakah piston Ya t = s
silinder bergerak mundur memindahkan aliran produk? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 73
XI.3 Latihan 11
a) Problem Statements
Sistem kontrol alat pencekam benda kerja (Clamping Workpiece)
Mesin rotary indexing digunakan untuk memposisikan benda kerja
pada suatu proses produksi. Benda kerja akan dicekam oleh masing-masing
ragum pencekam untuk proses pemesinan. Alat pencekam yang
dikembangkan dan akan diujikan digambarkan dalam gambar X. 4 sebagai
berikut :
c) Project Assignments
1) Jelaskan prinsip operasi dual-pressure valve.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem rotary indexing
diatas.
3) Simulasikan skema diagram dalam software Autosim.
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Silinder double-acting hanya dapat menekan jika push button 1
ditekan dan silinder dalam posisi backward, selain itu benda kerja
tidak akan bisa dapasang.
2) Silinder pencekam harus menahan benda kerja sampai proses
pemesinan selesai. waktu proses pemesinan dimungkinkan berbeda-
beda.
3) Benda kerja dilepas dengan menekan push button 2.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 77
e) Pneumatic Circuit Diagram
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 78
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak maju mencekam? Tidak
6. Jika push button 2 ditekan, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak mundur melepas benda kerja? Tidak
7. Jika push button 1 ditekan sebelum piston silinder pada
posisi akhir backward, apakah piston silinder bergerak Ya t = s
maju mencekam? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 79
4. Pegas
Pegas berfungsi untuk mengembalikan 3/2 valve keposisi semula saat
silinder tidak lagi menekan.
XII.3 Latihan 12
a) Problem Statements
Sistem kontrol pintu geser (Actuating a sliding door)
Pintu geser antara dua ruangan ditutup dan dibuka dengan
menggunakan push button. Push button dipasang pada setiap sisi pintu.
Rancangan pintu geser digambarkan dalam gambar XI. 4 sebagai berikut :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 81
b) Parameter
• Proses buka atau tutup pintu geser hanya bisa dilaksanakan ketika
pintu pada posisi awal atau akhir.
• Untuk alasan keselamatan, tekanan udara maksimal adalah 3 bar.
c) Project Assignments
1) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem pintu geser diatas.
2) Simulasikan skema diagram pneumatik dalam software Autosim.
3) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
4) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
5) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
6) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Ketika pintu geser dalam posisi di ujung awal atau akhir, pintu geser
dapat bergerak keposisi yang lain dengan menekan push button.
Sehingga pintu geser dapat dibuka atau ditutup.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 82
2) Proses buka atau tutup pintu geser tidak dapat dilakukan selama pintu
geser tidak mencapai posisi ujung awal atau akhir.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 83
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button ditekan ketika posisi silinder backward, Ya t = s
apakah piston silinder bergerak maju? Tidak
6. Jika push button ditekan ketika posisi forward, apakah Ya t = s
piston silinder bergerak mundur? Tidak
7. Jika push button ditekan ketika posisi silinder ditengah, Ya t = s
apakah piston silinder bergerak maju/mundur? Tidak
Catatan :
XII.4 Latihan 13
a) Problem Statements
Sistem kontrol suplai papan kayu (Feeding wooden boards)
Papan kayu akan dipindahkan dari magazine ke proses pemesinan.
Papan kayu tidak boleh didorong keluar magazine jika masih terdapat papan
kayu pada area proses pemesinan. Rancangan sistem magazine papan kayu
digambarkan dalam gambar XI. 5 sebagai berikut :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 84
b) Parameter
• Roller level valve digunakan untuk mendeteksi keberadaa papan kayu
diarea proses pemesinan.
• Kecepatan maju dan mundur silinder dapat diatur.
c) Project Assignments
1) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem magazine papan kayu
diatas.
2) Simulasikan skema diagram pneumatik dalam software Autosim.
3) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
4) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
5) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
6) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Proses pendorongan papan kayu dimulai dengan menekan push button
dan silinder dalam posisi backward. Silinder hanya mendorong papan
kayu jika tidak ada papan kayu di area proses pemesinan.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 85
2) Jika area proses pemesinan kosong, silinder akan mendorong papan
kayu sampai posisi akhir dan kembali. Kecepatan maju dan mundur
dikendalikan dengan mengatur debit pembuangan udara.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 86
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button ditekan ketika posisi silinder backward
dan area pemesinan kosong, apakah piston silinder Ya t = s
bergerak maju? Tidak
6. Jika push button ditekan ketika posisi silinder backward Ya t = s
dan area pemesinan terisi, apakah piston silinder bergerak Tidak
maju?
7. Aapakah kecepatan maju dan mundur silinder dapat Ya
diatur? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 87
XII.3 Latihan 14
a) Problem Statements
Sistem kontrol pemadatan kemasan kaleng (Compacting beverage cans)
Kemasan kaleng akan dikirimkan ke tempat daur ulang. Kemasan
kaleng harus dipadatkan agar meminimalisir area penyimpanan. Rancangan
mesin pemadatan kemasan kaleng digambarkan dalam gambar XII. 4. Proses
pemadatan kemasan kaleng dimulai dengan menekan push button. Silinder
akan mundur kembali ke posisi awal dengan menekan push button yang lain.
Proses pemadatan kemasan kaleng juga hanya bisa dimulai ketika nilai
tekanan udara tertentu terpenuhi.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 89
b) Parameter
• Posisi awal siinder adalah pada posisi akhir backward.
• Proses pemadatan hanya bisa dimulai ketika tekanan udara dalam
sistem lebih besar dari 6 bar.
• Silinder dapat dikembalikan ke posisi awal dengan menekan push
button tanpa harus mencapai posisi akhir forward.
c) Project Assignments
1) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem pemadatan kemasan
kaleng diatas.
2) Simulasikan skema diagram pneumatik dalam software Autosim.
3) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
4) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
5) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
6) Buat daftar komponen yang digunakan.\
d) Procedure
1) Pressure sequence valve akan aktif ketika suatu nilai tekanan udara
terpenuhi dan mensuplai udara bertekanan ke sistem kontrol
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 90
pneumatik. Sistem kontrol tidak dapat dioperasikan ketika tekanan
udara sistem dibawah 4.5 bar.
2) Proses pemadatan kemasan kaleng dapat dimulai dengan menekan
push button dan posisi silinder berada di belakang (backward). Lalu
silinder maju sampai batas maksimal.
3) Silinder akan kembali ke posisi awal ketika menyentuh limit switch
atau menekan push button yang lain.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 91
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button ditekan ketika besar tekanan dibawah 4,5 Ya t = s
bar, apakah piston silinder bergerak maju? Tidak
6. Jika push button ditekan ketika besar tekanan diatas 4,5 Ya t = s
bar, apakah piston silinder bergerak maju? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 92
1. Port 1
Port 1 berfungsi sebagai saluran udara masuk.
2. Port 2
Port 2 berfungsi sebagai saluran udara keluar.
3. Diafragma
Diagfragma berfungsi sebagai mekanisme yang mengatur udara dalam
sistem pressure regulator ini.
4. Saluran pembuangan udara keluar sistem.
b) Parameter
• Proses pencekaman dapat dimulai ketika silinder pada posisi akhir
backward.
• Tekanan operasi dalam sistem kontrol harus lebih besar dari 6 bar.
• Silinder bergerak mundur dengan menekan push button secara manual.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 95
c) Project Assignments
1) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem pengemasan brosur
diatas.
2) Simulasikan skema diagram pneumatik dalam software Autosim.
3) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
4) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
5) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
6) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Pressure sequence valve akan aktif ketika suatu nilai tekanan udara
terpenuhi dan mensuplai udara bertekanan kesistem kontrol
pneumatik.
2) Proses pencekaman dimulai ketika silinder diposisi backward dan
push button ditekan.
3) Silinder akan kembali keposisi awal ketika menekan push button yang
lain.
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan ketika besar tekanan dibawah 6 Ya t = s
bar, apakah piston silinder bergerak maju? Tidak
6. Jika push button 1 ditekan ketika besar tekanan diatas 6 Ya t = s
bar, apakah piston silinder bergerak maju? Tidak
7. Jika push button 1 ditekan dan posisi awal silinder tidak Ya t = s
pada posisi backward, apakah piston silinder bergerak Tidak
maju?
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 97
8. Ketika piston silinder pneumatik menekan sampai posisi Ya t = s
akhir forward, apakah tekanan operasi pada saluran input Tidak
silinder pneumatik melewati 4 bar?
9. Ketika push button 2 ditekan, apakah silinder penumatik Ya t = s
bergerak mundur keposisi backward? Tidak
Catatan :
XIII.4 Latihan 16
a) Problem Statements
Sistem kontrol pemasangan pin pengunci (Mounting locking pins)
Pin pengunci dipasang pada rumah konektor dalam mesin perakitan
otomatis. Sejauh ini, tekanan sudah diatur dengan menggunakan pressure
regulator di mesin perakitan. Terjadi masalah yang berulang selama proses
perakitan.
c) Project Assignments
1) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem pemasangan pin
pengunci diatas.
2) Simulasikan skema diagram pneumatik dalam software Autosim.
3) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
4) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
5) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
6) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Proses akan dimulai dengan menekan push button dan silinder pada
posisi backward.
2) Piston silinder bergerak maju sampai posisi forward dengan gaya
minimal.
3) Piston silinder mengaktifkan limit switch di posisi forward.
4) Setelah piston silinder sampai di posisi forward, piston silinder
bergerak mundur secara cepat.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal - 99
e) Pneumatic Circuit Diagram
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -100
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan ketika besar tekanan dibawah 6 Ya t = s
bar, apakah piston silinder bergerak maju? Tidak
6. Jika push button 1 ditekan ketika besar tekanan diatas 6 Ya t = s
bar, apakah piston silinder bergerak maju? Tidak
7. Jika push button 1 ditekan dan posisi awal silinder tidak Ya t = s
pada posisi backward, apakah piston silinder bergerak Tidak
maju?
8. Ketika piston silinder pneumatik menekan sampai posisi Ya t = s
akhir forward, apakah tekanan operasi pada saluran input Tidak
silinder pneumatik melewati 3,8 bar?
9. Ketika push button 2 ditekan, apakah silinder penumatik Ya t = s
bergerak mundur keposisi backward secara cepat? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -101
XIV.3 Latihan 17
a) Problem Statements
Sistem kontrol pelabelan kaleng cat (Labelling paint pots)
Kaleng cat ditempel label pada mesin pengeleman. Proses pengeleman
dimulai dengan menekan push button. Proses pengeringan membutuhkan
waktu sekitar 10 detik agar lem merekat dengan sempurna. Sistem tidak dapat
dijalankan sampai piston dilinder kembali ke posisi semula backward.
Deskripsi proses pelabelan kaleng cat dapat dilihat dalam gambar XIV.3 di
bawah ini.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -103
b) Parameter
• Label ditempelkan pada kaleng cat dengan tekanan minimal. Tekanan
kerja harus bisa diatur.
• Piston silinder harus kembali ke posisi awal dengan cepat.
• Tekanan kerja harus dapat diatur antara 3 – 7 bar.
• Tekanan kerja pada silinder harus dapat diukur dengan menggunakan
pressure gauge.
c) Project Assignments
1) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem pelabelan kaleng cat.
2) Simulasikan skema diagram pneumatik dalam software Autosim.
3) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
4) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
5) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
6) Buat daftar komponen yang digunakan.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -104
d) Procedure
1) Proses akan dimulai dengan menekan push button dan piston silinder
dalam posisi backward.
2) Piston silinder maju menekan dengan gaya dan kecepatan minimum.
Lalu diam pada posisi terakhir selama periode waktu yang ditentukan.
3) Lalu piston silinder mundur kembali ke posisi awal dengan cepat.
4) Tekana selama proses penekanan harus dapat terukur oleh pressure
gauge.
f) Equipment List
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -105
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan dan posisi piston silinder Ya t = s
backward, apakah piston silinder bergerak maju dengan Tidak
lambat?
6. Setelah mencapai posisi maksimal, apakah piston diam Ya t = s
sampai waktu pada timer terpenuhi? Tidak
7. Setelah waktu pada timer terpenuhi, apakah piston Ya t = s
silinder bergerak mundur dengan cepat? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -106
XIV.4 Latihan 18
a) Problem Statements
Sistem kontrol pembersihan benda kerja (Cleaning workpieces)
Keranjang kawat yang berisi benda kerja perlu digerakan naik dan turun
dalam bak pembersih. Proses dimulai dengan menekan push button. Deskripsi
proses pembersihan benda kerja dapat dilihat dalam gambar XIV.4 di bawah
ini.
b) Parameter
• Roller level valve digunakan untuk mendeteksi posisi backward pada
piston silinder.
• Proses pembersihan dibatasi sampai periode waktu 20 detik.
c) Project Assignments
1) Konversi 5/2-way double pilot valve menjadi 3/2-way double pilot
valve.
2) Gambar skema diagram pneumatik untuk sistem pembersihan benda
kerja.
3) Simulasikan skema diagram pneumatik dalam software Autosim.
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -107
4) Seting sistem kontrol pneumatik menggunakan perlengkapan praktik
lab.
5) Lakukan pengecekan dan pengujian sistem kontrol pneumatik.
6) Jelaskan prinsip kerja operasi sistem kontrol pneumatik.
7) Buat daftar komponen yang digunakan.
d) Procedure
1) Proses akan dimulai dengan menekan push button dan silinder pada
posisi backward / di atas.
2) Piston silinder bergerak turun sampai posisi maksimal, lalu naik ke
posisi tengah, lalu kembali turun ke bawah. Urutan gerakan ini
dilakukan secara berulang sampai waktu yang ditentukan oleh timer
delay valve.
3) Piston silinder kembali ke posisi backward / atas.
g) Evaluation Sheet
No Poin Evaluasi Hasil Evaluasi
1. Apakah hasil simulasi sudah sesuai dengan prosedur kerja Ya
sistem? Tidak
2. Adakah selang kabel yang terlalu panjang? Ya
Tidak
3. Apakah susunan komponen tersusun dengan rapih? Ya
Tidak
4. Ketika sumber tekanan udara diaktifkan, adakah suara Ya
angin yang keluar akibat kebocoran dalam sistem? Tidak
5. Jika push button 1 ditekan dan posisi piston silinder Ya t = s
backward / diatas, apakah piston silinder bergerak turun? Tidak
6. Apakah gerakan piston naik keposisi tengah lalu turun Ya t = s
dilakukan berulang-ulang sampai timer delay valve aktif? Tidak
Catatan :
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -109
BAB XV EVALUATION
XV.1 Problem Statements
Label akan dipasang ke rumah valve pada stasion pelabelan. Pertama, label
diposisikan pada rumah valve. Lalu, label ditekan oleh silinder penekan. Rumah
valve dicekam dengan menekan push button. Proses penekanan label dimulai
setelah rumah valve dicekam. Kedua silinder kembali ke posisi awal setelah
proses penekanan label selesai. Deskripsi proses pemasangan label rumah valve
dilihat dalam gambar XV.1 di bawah ini.
XV.2 Parameter
• Silinder single-acting digunakan untuk proses pencekaman rumah valve.
• Roller level valve untuk mendeteksi kondisi pencekaman rumah valve.
• Silinder double-acting digunakan untuk proses penekanan label.
• Kecepatan kedua silinder harus dapat diatur.
XV.4 Procedure
1) Proses penekanan dimulai dengan menekan push button.
2) Limit swith mendeteksi apakah rumah valve tercekam atau tidak.
3) Piston silinder penekan mulai bergerak maju setelah piston silinder
pencekam bergerak sampai posisi maksimal.
4) Setelah label terpasang, kedua piston silinder mundur ke posisi awal secara
bersamaan.
No Komponen Jumlah
SISTEM KONTROL PNEUMATIK (SKP)
Hal -111
DAFTAR PUSTAKA