Anda di halaman 1dari 14

BAB II

KALIBRASI DAN STANDAR INDUSTRI (DIMENSI)

2.1 Standar Kalibrasi.


Setelah memahami bagan secara global tentang mampu telusur standar panjang
tersebut di atas dan obyek-obyek kalibrasinya, gambaran pelaksanaan kalibrasi alat-alat
ukur industri sebetulnya tidak akan mengalami kesulitan selama sarana dan prasarana
yang menunjang kegiatan kalibrasi ini sudah tersedia. Obyek kalibrasi yang berupa
instrumen industri atau alat ukur dimensi yang umum dipakai adalah mikrometer, dial
indikator, jangka sorong, bevel protaktor, mistar ukur dan alat ukur setingkat atau
jenis lainnya. Sedangkan jenis standar pembandingnya adalah berupa gauge block
sebagai standar kerjanya.
Demikian perlu diperhatikan penggunaan standar dokumenter yang dibuat
sebagai standar nasional oleh suatu negara seperti ISO, DIN, JIS, BSI dan SNI. Hal ini
dapat dipakai sebagai sumber acuan penjelasan alat atau standar ukur secara individu
yang banyak dipakaioleh negara-negara yang belum memiliki standar nasional sendiri.
Khususnya untuk standar dimensi yang banyak digunakan di industri dapat
diidentifikasi seperti pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1 Standar Nasional Alat Ukur Dimensi

Nama standar/
No ISO DIN JIS BSI
alat ukur

1. Gauge Block 3650 861 B 7560 4311

2. Steel Ruller - 865/866 B 7516 4372

3. Vernier Caliper 6906 862 B 7507 887

4. Micrometer 3611 863 B 7504 870

5. Dial Indicator R 463 878 B 7503 907

6. Test Indicator 2270 B 7533 2595

7. Measuring Type 6403 B 7512 -

6
Ruang kalibrasi dimensi standar nasional suatu negara yg membahas kondisi
lingkungan pada ruang pengukuran/kalibrasi besaran panjang merupakan faktor yg
diperhatikan. Karena faktor lingkungan akan terjadinya penyimpangan-penyimpangan
dalam proses pengukuran, seperti pada kegiatan kalibrasi maupun pengukuran presisi.
Hal ini disebabkan adalanya faktor koefisien muai panjang pada logam sehingga akan
mengalami perubahan dimensi mana kala suhunya berubah. Agar hasil pengukuran
mempunyai nilai yang sama, maka telah disetujui secara internasional, bahwa suhu
standar untuk pengukuran dimensi adalah 20°C.
Menurut informasi standar yg diperoleh dari Laboratorium Metrologi Nasional
kondisi lingkungan utk ruang pengukuran dapat diklasifikasikan ke dalam
Laboratorium Kelas 2, yang faktor kondisi lingkungan ditetapkan sebagai berikut:
- Suhu ruang (20±1)°C
- Kelembaban relatif 50 – 55%
- Tekanan 10 Pa
- Getaran 1 – 30 Hz
- Jumlah partikel debu (1 - 50μm)max/m³
- Kuat penerangan cukup dan noise tdk mengganggu

2.2 Metode Kalibrasi


Metode yang paling umum dipakai yakni metode perbandingan (comparison)
artinya suatu alat/standar ukur yang akan diuji kebenaran penunjukannya dibandingkan
dengan standar ukur yang memiliki akurasi yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan hampir
pada proses kalibrasi instrumen industri hingga laboratorium besaran panjang gauge
block kelas 0 yg dibandingkan dgn gauge block kelas 00. Sedangkan gauge block kelas
00 diukur secara mutlak oleh sistem interferometer. Selain itu ada metode absolut.
Menurut teori Busch, standar pembanding paling ideal adalah 10x lebih tinggi
akurasinya thd obyeknya.
Pada prinsip kalibrasi alat ukur industri, sesuai telusuran standar panjang, jenis
ukur linier acuan standar kerja berupa gauge block kelas 1 atau 2. Standar pembanding
dari vernier caliper selain menggunakan gauge block kelas 1 dan 2 yg lebih praktis
menggunakan alat ukur standar yg disebut caliper checker yaitu merupakan susunan
gauge block yg dibuat dengan mudah diukurkan seluruh rentang vernier caliper.
Petunjuk pemilihan dalam perangkat kalibrasi, standar ukur dan alat bantunya dapat
dilihat pd Tabel 2.2 berikut.

7
Tabel 2.2 Standar Ukur dan Alat Bantu Kalibrasinya

Obyek yang diukur/kalibrasi Alat ukur kalibrasi yang tepat


Gauge block - automatic gauge block interferometer
- gauge block comparator
- maintenance kit for gauge block
- cerastone

Outside micrometer - gauge block set for micrometer inspection


- optical paralel/flats
- micrometer/gauge block stand
- granit surface plate

Inside micrometer - inside micrometer


- setting ring (ring gauge)
- granit surface plate

Depth micrometer - depth microchecker


- granit surface plate

Height gauge - calibration tester


- height master
- granit surface plate

Vernier caliper - caliper checker


- gauge block
- granit surface plate

Coordinat measuring machine - check master/step gauge block


- high accuracy check master
- laser interferometer system

Perangkat lain yang diperlukan dalam proses kalibrasi dimensi, selain obyek alat ukur
yang akan dikalibrasi, juga standar kerja sebagai acuan pembandingnya dan alat bantu
sebagai penunjang serta standar dokumenter sebagai pedoman kalibrasinya.

8
2.3 Alat-alat Ukur Dimensi Tingkat Industri
2.3.1 Mistar Ukur
Alat ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Rentang ukur : 300 mm – 2000 mm
- Daya baca : 0,1 – 1,0 mm
- Standar fisik : Mistar Standar Pemeriksa
- Standar dokumen : DIN 866/JIS B7516
- Metode kalibrasi : Perbandingan
Metode perbandingan dalam hal ini adalah membandingkan mistar ukur dengan mistar
ukur pemeriksa yang sudah terkalibrasi. Mistar pembanding adalah sistem kalibrasi
yang prinsip kerjanya seperti tampak pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Sistem kalibrasi mistar ukur

Cara kalibrasinya adalah dengan menyelaraskan skala dengan menghimpitkan


kedua mistar obyek dan mistar standar yang sama pada sistem pembanding, kemudian
dengan bantuan kaca pembesar (loop/microscope), pada jarak tertentu diketahui
penyimpangannya pada pergeseran jarum dial indikator. Jarak pengamatan skala tidak
dilakukan secara keseluruhan, namun cukup diamati secara sampling dan merata di
seluruh rentang ukurnya. Menurut standar DIN atau JIS, penyimpangan mistar kelas A
dan B diijinkan : ±(30+0,05l) μm, sedangkan kelas C tipe 1: ±(50+0,15l) μm dan tipe 2:
±(100+0,3l) μm dengan l dalam satuan mm.

9
2.3.2 Jangka Sorong
Alat ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Rentang ukur : 0-150 mm, 0- 300/600/1000 mm
- Daya baca : 0.1 mm, 0.05 mm, 0.2 mm dan 0.01 mm (digital).
- Standar acuan : Gauge block grade 1 dan 2, caliper checker
- Metode kalibrasi : Perbandingan
Perbandingan dalam hal ini yaitu membandingkan dengan cara mengukur
secara langsung terhadap standar fisik acuan yang digunakan. Bentuk fisik gauge block
maupun caliper checker sebagai pembanding tampak pada Gambar 2.2 dan 2.3.
Kalibrasinya dilakukan pada acuan pengukuran luar standar panjang (set gauge block)
sebagai kalibratornya. Keparalelan maupun kerataan muka pengukuran juga dapat
dilakukan pengamatannya dgn menempelkan pisau pelurus pada permukaannya. Untuk
height gauge standar caliper checker pada posisi diberdirikan.

Gambar 2.2 Gauge block dan caliper checker

Sasaran utama dalam kalibrasi jangka sorong adalah pembacaan kebenaran


skalanya. Jangka sorong standar merupakan alat ukur linier langsung yang paling
banyak digunakan dalam pengukuran dimensi di industri-industri. Meskipun
mempunyai empat fungsi pengukuran seperti pengukuran luar (outside), dalam (inside),
kedalaman (depth), dan pengukuran tingkat (step), dominasi pengukuran adalah

10
pengukuran luar. Jadi kalibrasinya cukup dilakukan dengan pengukuran luar standar
panjang (set gauge block dan caliper checker) sebagai kalibratornya.

Gambar 2.3 Vernier caliper atau jangka sorong

Keparalelan ataupun kerataan muka pengukuran (sensor jangka sorong) juga


dapat dilakukan pengamatan dengan menempelkan pisau pelurus pada permukaannya.
Untuk kelompok jangka sorong yang lain seperti depth caliper dan height gauge
(caliper ketinggian) dapat dilakukan dengan cara yang sama, hanya untuk height gauge,
standar caliper checker pada posisi diberdirikan. Adapun penyimpangan yang diijinkan
menurut standar JIS B 7507 seperti pada Tabel 2.4.

2.3.3 Mikrometer Luar


Alat ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Rentang ukur : 0 – 25, 25 – 50 …dst (bervariasi dgn span 25 mm)
- Daya baca : 0,01 mm atau 0,001mm untuk digital dan perkiraan.
- Standar acuan fisik : Gauge block kelas 1 atau 0, set gauge block inspection for
micrometer, dan snap gauge checker (long distance micrometer)

11
- Alat bantu : Micrometer stand, gauge block dan granit surface plate
- Metode kalibrasi : Perbandingan, yaitu membandingkan mikrometer dengan
mengukurkan langsung terhadap set gauge block inspection for micrometer yang
mempunyai panjang nominal 2,5-25 mm. Untuk rentang lebih dari 25mm, ditambah
dengan gauge block panjang kelipatan 25mm.

Tabel 2.4 Toleransi yang diijinkan menurut JIS B7507

Rentang Penyimpangan 0,1 mm 0,05 mm 0,02 mm

0 – 10 ± 0.02 mm

10 – 100 ± 0.05 mm

100 – 200 ± 0,05 mm ± 0,03 mm

200 – 300
± 0,08 mm ± 0,04 mm
300 – 400

400 – 500 ± 0,10 mm


± 0,10 mm ± 0,05 mm
500 – 600

600 – 700
± 0,12 mm ± 0,07 mm
700 – 800

800 – 900 ± 0,15 mm


± 0,08 mm
± 0,15 mm
900 – 1000

Mikrometer termasuk alat ukur presisi di industri, karena meskipun pembacaan


secara teknis hanya mampu 0,01mm, namun perkiraan atau sistem penunjukan digital
mampu membaca hingga 0,001mm. Maka kalibrasinya untuk dapat mengetahui
penyimpangan nilai-nilai penunjukan dari skala ukur harus dibandingkan terhadap blok-
blok standar yang mempunyai nilai spesifik seperti tersebut di atas dengan dibuat grafik
karakteristik kesalahannya. Hal ini dimungkinkan karena sistem tranduser mekanis

12
dengan jarak pits 0,5mm, bila posisi pengamatan pada nilai yang sama, maka setiap satu
putaran ulir akan menunjukkan posisi yang sama. Sistem kalibrasi atau kalibrator jenis
mikrometer luar, mikrometer dalam dan jenis lain dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Kepresisian alat ukur jenis mikrometer juga disebabkan bebas dari kesalahan
Abbe maupun kesalahan cosinus. Standar yg digunakan adalah Optical Flats dan
Optical Paralel. Nilai penyimpangan mikrometer yg diijinkan menurut standar JIS B
7502 sebagaimana Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Toleransi penyimpangan menurut JIS B 7502

Rentang Ukur Kesalahan skala


Kedataran (μm) Kesejajaran (μm)
(mm) (μm)

0 - 25 ±2

25 - 50 ±2

50 - 75

75 - 100 ±3 ±3

100 - 125

125 - 150 ±4

150 - 175

175 - 200 ±4 ±5

200 - 225

225 - 250 ±2 ±6

250 - 275

275 - 300

300 - 325 ±7
325 - 350 ±5

350 - 375 ±8

375 - 400

400 - 425 ±9

425 - 450 ±6 ± 10

450 - 475

475 - 500 ± 11

13
Gambar 2.3 Sistem kalibrasi berbagai jenis micrometer

2.3.4 Jam Ukur (Dial Indicator)


- Rentang ukur : 0-1,0 mm…sd..0-50 mm
- Daya baca : 0,01 mm dan 0,001 mm
- Standar acuan : Gauge block kelas I, Calibration tester/Dial indicator tester
- Standar dokumen : ISO R 863, DIN 878, JIS B 7503
- Metode kalibrasi : Perbandingan
Metode perbandingan dalam hal ini adalah membandingkan jam ukur dengan
gauge. Prinsip Kerja: pengubah atau tranduser sistem mekanik penuh dimana gerakan
linier dari sensor diubah menjadi gerakan berputar pada jarum penunjuk melalui
mekanisme batang gigi, pasangan roda gigi, dan pegas sbg sistem trandusernya. Dari
sini mengakibatkan kesalahan histerisis.

Calibration Tester memiliki 3 jenis :


 Dial indicator
 Dial Test Indicator
 Dial Comparator

14
Gambar 2. Calibration tester

Berdasarkan standar DIN 878, penyimpangan total yg diijinkan dari berbagai


rentang ukur dan daya baca dari dial indicator terlihat pada Tabel 2.6

Tabel 2.6 Persyaratan kemampuan ukur dial indicator

Penyimpangan total untuk Penyimpangan total untuk


Daya Baca
daya baca 0.01 mm daya baca 0.001 mm
Rentang ukur
(μm) (μm)
0,5 9 3

1,0 10 3

3,0 12 4

5,0 13 5

10,0 17 6

20,0 28 9

30,0 40 12

50,0 59 20

Untuk mempertinggi daya baca, sekarang banyak dibuat jenis indikator yg


memiliki prinsip kerja elektronika maupun optoelektronika yg mampu membaca sampai

15
0.0001 mm. Namun standar acuan tetap mengacu kepada sistem yg sudah dibakukan,
antara lain :
 Dial indicator mengacu pada DIN 878
 Dial comparator mengacu DIN 879
 Tes indicator mengacu DIN 2270
Di samping sistem kalibrasi yg telah dibahas sebelumnya, mesin ukur linier yg
mempunyai daya baca 10x lebih tinggi dari obyek ukurnya, dapat dimanfaatkan sebagai
alat ukur standar. Misalnya universal measuring machine (UMM) 1 dimensi, line
recorder, coordinat measuring machine dll. Di samping sistem kalibrasi yg telah
dibahas sebelumnya, mesin ukur linier yg mempunyai daya baca 10x lebih tinggi dari
obyek ukurnya, dapat dimanfaatkan sebagai alat ukur standar. Misalnya universal
measuring machine (UMM) 1 dimensi, line recorder, coordinat measuring machine dll.

2.4 Ruang Lingkup dan Prosedur Kalibrasi Alat Ukur Dimensi Tingkat Industri

2.4.1 Ruang Lingkup Industri


a. Referensi Standar

No Nama standar/alat ukur ISO DIN JIS BSI

1. Gauge Block 3650 861 B 7560 4311

2. Steel Ruller - 865/866 B 7516 4372

3. Vernier Caliper 6906 862 B 7507 887

4. Micrometer 3611 863 B 7504 870

5. Dial Indicator R 463 878 B 7503 907

6. Test Indicator 2270 B 7533 2595

7. Measuring Type 6403 B 7512 -

16
b. Obyek Kalibrasi

No Nama Alat ukur Rentang ukur (mm) Daya baca (mm)

1 Steel Ruler 0-300; 0-600; 0-1000 0.5 ; 1.0

2 Vernier Caliper 0-150; 0-300; 0-600 0.1 ; 0.05; 0.02

3 Micrometer 0-25; 25-50; 50-75 0.01; 0,001

4 Dial Indicator 0-3; 0-5; 0-10 0.01; 0,001

5 Tes Indicator 0 -3; -1.0-+1.0 0.001

c. Standar Acuan

Nama obyek
No alat ukur Standar acuan

1 Steel Ruler Line Standard,Standard glass scale, Steel standard ruller

2 Vernier Caliper End standard, Gauge block grade 2, caliper checker

3 Micrometer Gauge block micrometer inspection, Gauge block grade 1

4 Dial Indicator Gauge block , Calibration tester, Dial indicator tester

5 Tes Indicator Calibration tester, Gauge block

d. Peralatan dan Alat Bantu

Nama obyek
No alat ukur Alat bantu yang digunakan

1 Steel Ruler Kaca pembesar, Paralel block-sistem pembanding

2 Vernier Caliper Pisau paralel, Caliper checker, Gauge block

3 Micrometer Micrometer stand, Gauge block stand, Kaca pembesar

4 Dial Indicator Surface plate, Dial stand, Calibration tester

5 Tes Indicator Surface plate, Test dial stand, Calibration tester

17
e. Pemeriksaan Khusus

Nama obyek
No alat ukur Standar alat bantu yang digunakan

1 Steel Ruler Kerataan muka ukur, Pisau rata

2 Vernier Caliper Kesejajaran dan kerataan muka ukur, Optical paralel/flat

f. Sarana dan Bahan yang digunakan


 Pengatur kondisi ruang ukur (AC, Dehumidifier)
 Pemantau kondisi ruang ukur (Termometer 15-25°C, Hygrometer 45-50%)
 Wash Benzin (bensin cuci) cairan untuk pembersih lemak, debu alat/standar
ukur
 Kapas pembersih, tisue, lap kulit
 Blower karet pengering

2.4.2 Prosedur Kalibrasi


 Persiapan Kalibrasi
- Bersihkan alat/standar ukur dan obyek dari debu, lemak yg menempel, juga
lingkungan sekitar obyek kalibrasi.
- Kondisikan alat ukur dan obyek pada ruang ukur ± 30 menit.
- Setting sistem kalibrasi sedemikian rupa, sehingga kesalahan2 secara metrologis
tidak terjadi.
 Posisi Kalibrasi
- Periksa skala obyek sepanjang rentang dari nol hingga maksimum.
- Tentukan posisi titik pengamatan sebagai wakil dari keseluruhan rentang ukur.
- Hindarkan saat pembacaan skala garis dari kesalahan paralax.
- Untuk mendapatkan nilai ketidakpastian pengukuran/kalibrasi, tentukan
minimal 6x pengamatan posisi yang sama.
 Langkah Kalibrasi
- Dudukkan obyek pada sistem atau posisikan obyek dan standar, sedemikian
rupa shg tidak kecil kemungkinan terjadi kesalahan Abb/Cosinus.
- Setting dan posisikan skala obyek dan standar pada kedudukan nol.

18
- Pindahkan pada posisi pengamatan yg telah ditentukan secara kontinu atau/dan
berlawanan arah.
- Catat perbedaan hasil yg ditampilkan baik oleh obyek maupun standar ukurnya.
- Evaluasi dari nilai-nilai ukur yg diperoleh sesuai dgn prosedur analisis yg sudah
dibakukan, bila perlu buat grafik karakteristik penyimpangan, shg dgn mudah
dapat terdeteksi penyimpangan yg terjadi dari alat ukur tsb.

19

Anda mungkin juga menyukai