Nama standar/
No ISO DIN JIS BSI
alat ukur
6
Ruang kalibrasi dimensi standar nasional suatu negara yg membahas kondisi
lingkungan pada ruang pengukuran/kalibrasi besaran panjang merupakan faktor yg
diperhatikan. Karena faktor lingkungan akan terjadinya penyimpangan-penyimpangan
dalam proses pengukuran, seperti pada kegiatan kalibrasi maupun pengukuran presisi.
Hal ini disebabkan adalanya faktor koefisien muai panjang pada logam sehingga akan
mengalami perubahan dimensi mana kala suhunya berubah. Agar hasil pengukuran
mempunyai nilai yang sama, maka telah disetujui secara internasional, bahwa suhu
standar untuk pengukuran dimensi adalah 20°C.
Menurut informasi standar yg diperoleh dari Laboratorium Metrologi Nasional
kondisi lingkungan utk ruang pengukuran dapat diklasifikasikan ke dalam
Laboratorium Kelas 2, yang faktor kondisi lingkungan ditetapkan sebagai berikut:
- Suhu ruang (20±1)°C
- Kelembaban relatif 50 – 55%
- Tekanan 10 Pa
- Getaran 1 – 30 Hz
- Jumlah partikel debu (1 - 50μm)max/m³
- Kuat penerangan cukup dan noise tdk mengganggu
7
Tabel 2.2 Standar Ukur dan Alat Bantu Kalibrasinya
Perangkat lain yang diperlukan dalam proses kalibrasi dimensi, selain obyek alat ukur
yang akan dikalibrasi, juga standar kerja sebagai acuan pembandingnya dan alat bantu
sebagai penunjang serta standar dokumenter sebagai pedoman kalibrasinya.
8
2.3 Alat-alat Ukur Dimensi Tingkat Industri
2.3.1 Mistar Ukur
Alat ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Rentang ukur : 300 mm – 2000 mm
- Daya baca : 0,1 – 1,0 mm
- Standar fisik : Mistar Standar Pemeriksa
- Standar dokumen : DIN 866/JIS B7516
- Metode kalibrasi : Perbandingan
Metode perbandingan dalam hal ini adalah membandingkan mistar ukur dengan mistar
ukur pemeriksa yang sudah terkalibrasi. Mistar pembanding adalah sistem kalibrasi
yang prinsip kerjanya seperti tampak pada Gambar 2.1.
9
2.3.2 Jangka Sorong
Alat ini memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Rentang ukur : 0-150 mm, 0- 300/600/1000 mm
- Daya baca : 0.1 mm, 0.05 mm, 0.2 mm dan 0.01 mm (digital).
- Standar acuan : Gauge block grade 1 dan 2, caliper checker
- Metode kalibrasi : Perbandingan
Perbandingan dalam hal ini yaitu membandingkan dengan cara mengukur
secara langsung terhadap standar fisik acuan yang digunakan. Bentuk fisik gauge block
maupun caliper checker sebagai pembanding tampak pada Gambar 2.2 dan 2.3.
Kalibrasinya dilakukan pada acuan pengukuran luar standar panjang (set gauge block)
sebagai kalibratornya. Keparalelan maupun kerataan muka pengukuran juga dapat
dilakukan pengamatannya dgn menempelkan pisau pelurus pada permukaannya. Untuk
height gauge standar caliper checker pada posisi diberdirikan.
10
pengukuran luar. Jadi kalibrasinya cukup dilakukan dengan pengukuran luar standar
panjang (set gauge block dan caliper checker) sebagai kalibratornya.
11
- Alat bantu : Micrometer stand, gauge block dan granit surface plate
- Metode kalibrasi : Perbandingan, yaitu membandingkan mikrometer dengan
mengukurkan langsung terhadap set gauge block inspection for micrometer yang
mempunyai panjang nominal 2,5-25 mm. Untuk rentang lebih dari 25mm, ditambah
dengan gauge block panjang kelipatan 25mm.
0 – 10 ± 0.02 mm
10 – 100 ± 0.05 mm
200 – 300
± 0,08 mm ± 0,04 mm
300 – 400
600 – 700
± 0,12 mm ± 0,07 mm
700 – 800
12
dengan jarak pits 0,5mm, bila posisi pengamatan pada nilai yang sama, maka setiap satu
putaran ulir akan menunjukkan posisi yang sama. Sistem kalibrasi atau kalibrator jenis
mikrometer luar, mikrometer dalam dan jenis lain dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Kepresisian alat ukur jenis mikrometer juga disebabkan bebas dari kesalahan
Abbe maupun kesalahan cosinus. Standar yg digunakan adalah Optical Flats dan
Optical Paralel. Nilai penyimpangan mikrometer yg diijinkan menurut standar JIS B
7502 sebagaimana Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Toleransi penyimpangan menurut JIS B 7502
0 - 25 ±2
25 - 50 ±2
50 - 75
75 - 100 ±3 ±3
100 - 125
125 - 150 ±4
150 - 175
175 - 200 ±4 ±5
200 - 225
225 - 250 ±2 ±6
250 - 275
275 - 300
300 - 325 ±7
325 - 350 ±5
350 - 375 ±8
375 - 400
400 - 425 ±9
425 - 450 ±6 ± 10
450 - 475
475 - 500 ± 11
13
Gambar 2.3 Sistem kalibrasi berbagai jenis micrometer
14
Gambar 2. Calibration tester
1,0 10 3
3,0 12 4
5,0 13 5
10,0 17 6
20,0 28 9
30,0 40 12
50,0 59 20
15
0.0001 mm. Namun standar acuan tetap mengacu kepada sistem yg sudah dibakukan,
antara lain :
Dial indicator mengacu pada DIN 878
Dial comparator mengacu DIN 879
Tes indicator mengacu DIN 2270
Di samping sistem kalibrasi yg telah dibahas sebelumnya, mesin ukur linier yg
mempunyai daya baca 10x lebih tinggi dari obyek ukurnya, dapat dimanfaatkan sebagai
alat ukur standar. Misalnya universal measuring machine (UMM) 1 dimensi, line
recorder, coordinat measuring machine dll. Di samping sistem kalibrasi yg telah
dibahas sebelumnya, mesin ukur linier yg mempunyai daya baca 10x lebih tinggi dari
obyek ukurnya, dapat dimanfaatkan sebagai alat ukur standar. Misalnya universal
measuring machine (UMM) 1 dimensi, line recorder, coordinat measuring machine dll.
2.4 Ruang Lingkup dan Prosedur Kalibrasi Alat Ukur Dimensi Tingkat Industri
16
b. Obyek Kalibrasi
c. Standar Acuan
Nama obyek
No alat ukur Standar acuan
Nama obyek
No alat ukur Alat bantu yang digunakan
17
e. Pemeriksaan Khusus
Nama obyek
No alat ukur Standar alat bantu yang digunakan
18
- Pindahkan pada posisi pengamatan yg telah ditentukan secara kontinu atau/dan
berlawanan arah.
- Catat perbedaan hasil yg ditampilkan baik oleh obyek maupun standar ukurnya.
- Evaluasi dari nilai-nilai ukur yg diperoleh sesuai dgn prosedur analisis yg sudah
dibakukan, bila perlu buat grafik karakteristik penyimpangan, shg dgn mudah
dapat terdeteksi penyimpangan yg terjadi dari alat ukur tsb.
19