Nama :
Reksi Bagaskara
Nim :
41317320014
Perpindahan
Panas
1. Sebuah batang silinder pejal memiliki panjang 0.15 m dan diameter 0.05 m.
Bagian permukaan kiri dan permukaan kanan dari batang tersebut beturut-
turut dijaga temperaturnya pada 20oC dan 100oC, sementara bagian
selubungnya diinsulasi dengan sempurna. Tentukan laju perpindahan kalor
melalui batang silinder tersebut jika silinder terbuat dari (a) tembaga, k = 380
W/m.oC, (b) baja, k = 18 W/m.oC, dan (c) granit, k = 1.2W/m.oC.
Dik : L = 0,15 m
D =0,05 m
a. JikatembagaK=380W/m.OC T
= 80OC
Dit Q/t=K.A. T/L
= 380 W/m.oC x 0,0019625 m2 x80 OC /0,15 m
=397,73 W/s
b. JikabajaK=18W/m.OC T
= 80OC
Dit Q/t=K.A. T/L
= 18 W/m.oC x 0,0019625 m2 x80 OC /0,15 m
=18,84 W/s
c. JikagranitK=1,2W/m.OC T
= 80OC
Dit Q/t=K.A. T/L
= 1,2 W/m.oC x 0,0019625 m2 x80 OC /0,15 m
=1,26 W/s
2
Diketahui : k = 1.6 N/mK
T=45 C + 273 = 318 K
h1=35W/m2K
T = -13 C + 273 = 260 K
H2=70W/m2K
Ditanyakan: T akhir ?
Solusi : H1= H2
h1.A1.ΔT = h2.A2.ΔT
35.(T-318) = 70(260-T)
35 T- 11130 = 18200 – 70T
35T + 70 T = 18200 + 18200
105 T = 29330
T akhir =29330 / 105
= 279.3 K
3. Sebuah jendela terdiri atas dua buah kaca (konduktivitas termal 1.4 W/m.K)
dengan ketebalan 10 mm yang diantara keduanya terisi celah udara
(konduktivitas termal 0.0245 W/m.K) dengan ketebalan celah 10 mm. Jendela
ini memisahkan udara ruangan dengan temperatur 26 oC dengan udara
lingkungan dengan temperatur – 5oC. Koefisien perpindahan kalor konveksi
yang terasosiasi dengan permukaan dalam ruangan adalah 10 W/m 2K. Jika
koefisien perpindahan kalor konveksi pada permukaan luar jendela adalah 80
W/m2.K, berapakah kalor yang hilang melalui jendela berukuran 0.8 m x 0.5 m
tersebut?
Diketahui : Kk = 1.4 N/m.K
t kaca = 10 mm
Ku = 0.0245 W/mK
t celah = 10 mm
T1dalam ruang = 26 0c +273 = 299 K
T2udaraluar = - 5 0c +273 = 268 K
h1=10W/m2K
h2=80 W/m2K
Ditanya = Q..? jika ukuran jendela 0.8 x0.5
H1 = H2
h1.A1.ΔT = h2.A2.ΔT
10.(299-T) = 80(T-268)
2990-10T=80T-21440
90 T = 2990+21440
90 T = 24430
T = 271.4K
Jika H= Q/T
H1= h.A1. ΔT1
= 10 W/ m2K. x (0.8 x 0.5) m2x (299-271.4)K =110.4 W
Maka
Q=H.T
= 110.4 W x 271.4 K = 29962.56 WK.
33
20
73
75
Untuk pipabiasa
Menambahkantigapersamaanpadakolomkananyangmenghilangkansuhu
dindingmemberi:
1 + ln(0.075/0.073) + 1 0.00457+0.00054+0.67
30000x0.073 50 20 x0.075
= 119.98 W/m
73
75
Q/L= 2π(33-20)
1 + ln(0.075/0.073) + ln(0.125/0.075) + 1
= 81.64
0.000456 +0.000541+25.541+0.4
= 3.15 W/m
Untuk pipa biasa, kehilangan panas diatur oleh koefisien perpindahan panas
konvektif di luar, yang memberikan ketahanan termal tertinggi. Untuk pipa
berinsulasi,isolasimemberikanresistensitermalyanglebihtinggidanlapisan ini
mengatur kehilangan panas secarakeseluruhan.
5. Kabel listrik berukuran diameter 3 mm diinsulasi menggunakan selubung
karet (k = 0.13 W/mK) dengan ketebalan 5 mm. Hambatan termal kontak
antara kabel dan karet bernilai 9 x 10-2m2K/W. Koefisien perpindahan kalor
konveksi pada bagian luar dari permukaan selubung karet adalah sebesar 16
W/m2K dan temperature udara lingkungan adalah sebesar 29 oC. Jika
temperatur insulasi tidak boleh melebihi 75oC, berapakah daya maksimum yang
diizinkan untuk didisipasikan sebagai kalor dan dilewatkan pada kabel listrik
tersebut? Berapakah radius kritis dari insulasitersebut?
SOLUSI
Diketahui
Ditanya
Analisis
9 x 10-2
50
9
6
7
Temperatur insulasi tidak terkait dengan hambatan termal kontak. Dengan daya listrik akan
dipindahkan dalam bentuk kalor pada insulasi, maka dengan menggunakan sirkuit termal di
atas daya maksimum dapat diperoleh melalui
r in I 0.0015 , r in 0 = 0.0065
Dimana rin,I= D/2 = 0.0015 m, rin,o= rin,I+ t = 0.0065 m, dan Tin,I= Tmax= 75oC menghasilkan
daya disipasimaksimum
E’g,max = q’ =
Radius kritis insulasi juga tidak terkait hambatan termal kontak, yakni
r cr = k/h = 0.13 W/mK : 16 W/m2K = 0.008125m = 8.125mm
SOLUSI
Diketahui
Ditanya
Analisis
Untuk menjaga kondisi tangki seperti yang diharapkan, laju suplai daya listrik harus
sebanding dengan laju kehilangan kalor melalui bagian silindris dan bagian bola.
Sehingga