p3  v3 p  v2 v3 T3 2200 = 2,265

= 2  =
=
Soal 2.1 Siklus Diesel (seperti gambar 2), bekerja pada
rasio kompresi 20. Bekerja pada tekanan awal 95 kPa dan T3 T2 v2 T2 971.14
0
temperatur awal 20 C. Sementara temperatur
maksimumnya tidak boleh lebih dari 2200 K, v3 = 2,265 v2
Tentukanlah:
a. Efisiensi thermal siklus Proses 3 – 4 adalah proses ekspansi
T v k k 1

1 v 
b. MEP siklus 3
4  3
=  T4 = T3  
 v
 4 
Solusi: Siklus Diesel Seperti gambar
T3  v4


Dimana v4 = v1, maka:

 2,265 v k 1
k  2,265 

1
2
T4 = T3   = T3   
 v1   r 
1,41
 2,265 
= 2200K   = 920,53 K
 20 
Sehingga:
a. Efisiensi Thermal Siklus
W q q q
 = q net = inq out = 1q out
i in in
n
Gambar 2. P – v Diagram
Dimana:
Diketahui:
qin = cp (T3  T2 )
r = 20
T1 = 20 + 273 = 293 K
= 1,005 kJ / kg.K (2200  971,14)K = 1235 kJ / kg
p1 = 95 kPa
T3 = 2200 K
R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) Dan
cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K ; k = 1,4 qout = cv (T4  T1 )

Ditanya seperti soal? = 0,718 kJ / kg.K (920,53  393)K

= 450,567 kJ / kg
Penyelesaian:
Langkah awal adalah menentukan besaran pada setiap Jadi
450,567
proses siklus:  = 1 = 0,6352  63,52%
1235

Proses 1 – 2 adalah proses kompresi

b. MEP Siklus
T
v 
k k1 k 1
Wnet Wnet

1
2
 =
1 = (r  T2 = T1  (r MEP = v  v =  1
) )

Ali Hasimi Pane

 T1  v2  1 2
v1 1  
 r
1,41
T2 = 293  (20) =
971,14K
Untuk v1 dapat ditentukan:
3
v1 = RT = (0,287 kPa. m / kg. K ) (293)K
Proses 2 – 3 adalah proses panas masuk pada tekanan 1 95 kPa
p1
konstan = 0,8851m3 / kg

Ali Hasimi Pane

Dan
Wnet = qin  qout
= (1235  450,567) kJ / kg
= 784,433 kJ / kg

Jadi

Wnet Wnet
MEP = v  v2 =  1
1
v1 1  
 
r
784,433 kJ / 103 N.m 1kPa
=
kg  
 1 1kJ 103 N / m2
0,8851m3 / kg   
20 
 1

= 932,91 kPa Gambar 2. P – v Diagram

Soal 2.2 Siklus Diesel bekerja pada tekanan dan

Untuk harga T2:
temperatur awal kompresi adalah 95 kPa dan 300 K.
T
p  (k 1) / (k 1) / k
k p 
2
kemudian tekanan dan temperatur maksimumnya adalah 2  2  T2 = T1   
T1 =  p1  p
 1
7,2 Mpa dan 2150 K. Tentukanlah:
a. Rasio kompresi siklus Dimana p2 = p2 = 7200 kPa, maka:
b. Rasio pancung (cut off ratio)
c. Efisiensi thermal siklus T = 300 K   7200 (1,41) /1,4 = 1033,124 K
2  95 
d. MEP siklus 


Untuk harga v2:

Diketahui siklus Diesel (seperti gambar 2), dengan: RT2
= 0,287 kPa. m / kg. K 1033,124
3
v =
2 K
T1 = 300 K p2
7200 kPa
p1 = 95 kPa
T3 = 2150 K = 0,0412 m3 / kg
p3 = 7,2 Mpa = 7200 kPa
R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara) Proses 2 – 3 adalah proses penambahan energi panas,
cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K maka diperoleh harga v3:

k = 1,4 3
v3 = RT = 0,287 kPa. m / kg. K  2150 K
3 7200 kPa
Ditanya seperti soal: p3

Penyelesaian: = 0,0857 m3 / kg
Langkah awal adalah dengan menentukan parameter pada
setiap proses siklus Proses 3 – 4 adalah proses ekspansi, maka akan diperoleh
harga T4:
Proses 1 – 2 adalah proses kompresi T  k k 1
v 
1  v3 
4
=  3  T4 = T3   
Untuk harga v1: T3  v4   v4 
RT1 0,287 kPa. m 3 / kg. K  300
K
 v1 = 95 kPa Dimana harga v4 = v1 = 0,9063 m3/kg, maka:
p
1,41
=  0,0857 
1
= 0,9063 m3 / kg T4 = 2150 K    = 836,99 K
 0,9063 
Oleh karena itu, dapat diselesaikan: Soal 2.3 Siklus Diesel bekerja pada kondisi tekanan dan
a. Rasio Kompresi Siklus temperatur awal adalah 200 kPa dan 380 K dan rasio
v1 0,9063 kompresi 20. Jika panas ditambahkan sebesar 900 kJ/kg.
r= = = 21,998
v2 0,0412 Tentukan:
a. Temperatur maksimum
b. Rasio Pancung (Cut-off Ratio)
v3 0,0857 b. Rasio pancung (Cut-off ratio)
r = = = 2,08 c. Kerja netto siklus
C 0,0412
v 2 d. Efisiensi thermal siklus
e. MEP siklus
c. Efisiensi Thermal Siklus
Wnet qin  qout q Diketahui : Siklus Diesel seperti gambar 2.
= = = 1 out
qin qin qin
p1 = 200 kPa
T1 = 380 K
Dimana:
r = 20
qin = cp (T3  T2 )
= 1,005 kJ / kg.K (2150 qin = 900 kJ/kg
1033,124)K
R = 0,287 kpa. m3/kg. K (Konstanta udara)
= 1122,46 kJ /
kg cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K

Dan k = 1,4

qout = cv  (T4  T1 )
= 0,718 kJ / kg.K  (836,99  Ditanya seperti soal:
300)K
= 385,559 kJ / kg

Jadi
385,559
 = 1 = 0,6565  65,65%
1122,46
d. MEP Siklus
Wnet Wnet
MEP = v  v2 =  1
1
v1 1 
 r
Dimana
Wnet = qin  qout = (1122,46  385,559) kJ /
kg
= 736,901 kJ / kg
Gambar 2. P – v Diagram
Sehingga

MEP = 736,901kJ / kg Penyelesaian

0,9063 m / 3  1

  1 Langkah awal adalah dengan menentukan parameter pada
kg
 21,998 setiap proses siklus

3 1kPa 1 kJ
10 N.m
 103 N / m 2 = 851,809 kPa

 Proses 1 – 2 adalah Harga v1: dapat ditentukan dari persamaan gas ideal
proses kompresi
3
v1 = RT = 0,287 kPa. m / kg. K  380 K
1 200 kPa
p1
= 0,5453 m3 / kg
Harga T2: Oleh karena itu, dapat diselesaikan:
T
V  k k1 k1 a. Temperatur Maksimum

1
2 1 = (r  T2 = T1 (r
 = T
T = = 2155,015 K
) )
T1  V2  maks 3

1,41
T2 = 380 (20) = 1259,493
b. Rasio pancung (Cutoff ratio)
K
Dan harga v2: v3 0,0467
r = = = 1,71
v1
=r  3/
C
v2 0,0273
v1 0,5453 = 3
v m
= = kg kg0,0273 m /
2
v2 r 20
c. Kerja Netto Siklus
Harga p2:
k Wnet = qin  qout
p v 
2  1 k
 = = (r)
p1  v2 
Harga qout:
k 1,4
p2 = p1  (r) = 200 kPa  (20) = 13257,82 qout = cv (T 4T2 )
kPa = 0,718 kJ / kg.K (806,349  380)K
= 306,119 kJ / kg
Proses 2 – 3 adalah proses penambahan panas pada
tekanan konstan Jadi
Wnet = (900  306,119) kJ / kg
Harga T3 dapat ditentukan dari: = 593,881 kJ / kg
qin = cp  (T3  T2 )
qin
900 kJ / kg d. Efisiensi Thermal Siklus
T3 = T2 + = 1259,493 K + Wnet
1,005 kJ / kg. = = 593,881 = 0,6599  65,99%
K
= 2155,015 K qin 900

Maka harga v3 dapat ditentukan dari persamaan gas ideal: Karena rasio pancung (cutoff rastio) diketahui, maka
RT3
v = , dimana p = efisiensi thermal siklus dapat ditentukan:
p3 = 13257,82 kPa
k
3 3 2 1 r 1
 =  C
1 rk k(rC 1)
1
Maka 1,4
1 (1,71) 1

v3 = 3 =  = 0,6603  66,02%
0,287 kPa. m / kg. K  2155,015 (20) 1,41 1,4(1,711)
RT3 =
K 1
p3 13257,82 kPa
 = 0,0467 m3 / kg e. MEP Siklus

Proses 3 – 4 adalah proses ekpansi Wnet Wnet

MEP = v1  v2=  1
T4  v3 k 1  v3 
k 1 1 
v1 
r
=   T4 = T3   
T3  v4  103 N.m 1kPa
 v4  593,881kJ
3 / kg 1 
= 0,5453m / kg    1kJ 103 N / m2

Dimana harga v4 = v1 = 0,5453 m3/kg, maka: 1 

1,41  20 
 0,0467  = 1146,41
kPa
T4 = 2155,015 K    = 806,349 K
0,5453 
Soal 2-4 Siklus Diesel seperti gambar 2, dimana tekanan Harga T2:
dan temperatur kompresinya adalah 1 bar dan 300 K,
vT  k k1 k 1
1
kemudian tekanan setelah kompresi adalah 40 bar, jika
2 = 1 = (r  T2 = T1  (r )
 )
T1  v2 
panas masuknya adalah 600 kJ/kg. Tentukanlah: 1,41
T2 = 300 K  (13,942) = 860,70 K
a. Rasio kompresinya
b. Rasio pancung (Cut off ratio)
c. Efisiensi thermal siklus b. Rasio Pancung (Cut off Ratio)
v3 T3
d. Kerja netto yang dihasilkan r = =
C
v2 T2
Diketahui:
p1 = 1bar ; T1 = 300K p2 = p3 = 40 bar Dari proses 2 – 3 dapat ditentukan harga T3:
qin = 600 kJ/kg ; k = 1,4 qin = cp  (T3  T2 )
3
R = 0,287 kpa. m /kg. K (Konstanta udara)
cv = 0,718 kJ/kg. K ; cp = 1,005 kJ/kg. K qin
+ = 860,70 K + 600 kJ /
T3 =
cp kg
T2
1,005 kJ / kg.
K
Ditanya: seperti soal = 1457,72 K
Solusi: Siklus Diesel seperti gambar:

maka
Penyelesaian: T3 1457,72
r = = = 1,694
a. Rasio Kompresi Siklus C
T2 860,70

v
r = v1
2

c. Efisiensi Thermal Siklus

Dari proses 1 – 2 diketahui bahwa: Dari persamaan (2e) diketahui:
k
p1  v1 = p2  v2  1 
 1 r k
k
 =1   C 
k 1  r  1 

kr C
  


1 1,41  (1,694)  1
1,4
=1
  
1,4  (13,942)  
 1,694  1 

= 0,6084  6084%

d. Kerja Netto yang dihasilkan

Wnet
= 
W qin ne =   qin
t

Jadi
Gambar 2. P – v Diagram Wnet = 0,6084  600 kJ / kg = 362,88 kJ / kg
maka
1
v  p2  1
k 1  40  1,4
r =
v  p = = 13,942

1 
2  1  
Soal 2-5 Siklus Diesel seperti gambar 2, dengan rasio maka
kompresi 18,2. Udara sebagai fluida kerjanya dengan T3 3000
0 rC = = = 1,741
tekanan dan temperatur awal adalah 80 F dan 14,7 psia T2 1723,544
dan temperatur maksimumnya adalah 3000 R.
Tentukanlah: b. Panas yang dibuang dari Siklus
a. Rasio pancung (Cut off ratio) qout = cv  (T4  T1 )
b. Panas yang dibuang
c. Efisiensi thermal Untak harga T4, dapat ditentukan dari proses 3 – 4 adalah
proses langkah ekpansi isentropik:
Diketahui:
T
v  k 1

p1 = 14,7 psia ; T1 = 80 + 460 = 540 R 4 3
= 
T3 = 3000 R ; r = 18,2 ; k = 1,4 T3  v4 
R = 0,3704 psia. ft3/lbm. R (Konstanta udara)
v4 r
cv = 0,171 Btu/lbm. R Diketahui bahwa: = adalah rasio ekspansi, maka:
cp = 0,240 Btu/lbm. R v3 rC
k 1
 rC 
Ditanya: seperti soal T4 = T3   
Solusi: Siklus Diesel seperti gambar  
r 1,41
 1,741 
= 3000 R   18,2  = 1173,31R
 
Penyelesaian:
a. Rasio Pancung (Cut off Ratio) Jadi
v 3 T3
r = =
qout = 0,171 Btu / lbm. R  (1173,31  540)R
C
v2 T2
= 108,296 Btu / lbm

c. Efisiensi Thermal Siklus

Wnet qin  qout q
= = = 1  out
qin qin qin

Untuk harga qin, dapat ditentukan dari proses 2 – 3 adalah

proses panas masuk pada proses tekanan konstan:
qin = cp  (T3  T2 )
= 0,24 Btu / lbm. R  (3000  1723,544)R
= 306,349 Btu / lbm

Sehingga
Gambar 2. P – v Diagram
qout 108,296
 =1 =1 = 0,6465  64,65 %
Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi qin 306,349
Harga T2:
 T
v  k k1 k 1
1
2
 =
1 = (r  T2 = T1  ( r )
)
T1  v2 

1,41
T2 = 540 R  (18,2) = 1723,544 R
Contoh – contoh tambahan Contoh Soal:
Soal 2-6 Siklus Diesel (seperti gambar), dengan panjang
langkah dan diameter silinder masing – masingnya adalah
250 mm dan 150 mm. Jika volume sisanya adalah 0,0004
m3 dan bahan bakar diinjeksikan pada tekanan konstan 5
% dari volume langkahnya. Tentukan efisiensi thermal
siklus.
Solusi:

Diketahui:
Panjang langkah (L) : 250 mm = 0.25 m
Diameter silinder (D) : 150 mm = 0,15 m
Volume sisa (Vs = V2) : 0,0004 m3

Ditanya: Efisiensi thermal siklus?

Vs VL Penyelesaian:
VT Efisiensi thermal siklus dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan:

Keterangan gambar:  r k 1 


=1 1
k 1 C

 rC 1 
- Vs = Volume sisa r k


- VL = Volume hisap atau volume langkah torak,   

dapat ditentukan:
 2 Menentukan besaran – besaran persamaan tersebut:
VL =   L
 - Rasio Kompresi (r):
D 4 
  v V +V
Dimana: r = v1 = s V L
2 2
D = Diameter silinder/torak
L = Panjang langkah torak Harga volume langkah (VL):
- VT = Volume total, dapat ditentukan:
VT = Vs + VL   D2    (0,15) 2 

- Rasio kompresi dapat ditentukan: VL =   L =   0,25 = 0,00442 m3


Vs + VL  4   4 
r=    
VL
- Rasio tekanan dapat ditentukan:
maka
p3 p4 Vs + VL (0,0004 + 0,00442)
rp = = r= V2 = 0,0004 = 12,05
p2 p1

- Rasio Pancung (Cutoff Ratio) (rC)

V3
r =
C
V2
Harga V3 dapat ditentukan:
V3 = V2 + 5%  VL
 5  3
= 0,0004 +   0,00442
 = 0,000621m
 100  8 Vs
maka 100

r V3 0,000621
= = = 1,553
C 0,0004
V2

sehingga
 1  1,5531,4  1 
 
 =1 1,41

1,4   1,553  1 
 
(12,05)

= 0,5934  59,34%
Vs VL
Soal 2-7 Siklus Diesel dengan rasio kompresi 15, bekerja VT
0
pada tekanan dan temperatur awal 1 bar dan 27 C, jika
diketahui diameter silindernya 200 mm dan panjang
langkahnya 300 mm. Persentase cut-off adalah 8% dari
volume langkah. Tentukanlah:
a. Tekanan dan temperatur pada setiap titik utama Harga untuk VL:
b. Efisiensi thermal siklus   D2     (0,2) 2 
VL =  L =   0,3 = 0,00942 m3

 4   4 
c. MEP siklus
   
d. Tenaga mesin jika kerja siklus per menit adalah 380
maka

 1   1  3
Solusi (siklus Diesel seperti gambar)  = 0,00942  = 0,0101m
V = + +
V 
Diketahui: 1 1
L
r 1 
 1  15  1 
p1 = 1 bar =100 kPa ; T1 = 27 + 273 =300 K ; r =
15
Untuk massa udara dalam silinder dapat ditentukan dari
D = 200 mm = 0,2 m ; L = 300 mm = 0,3 m
persamaan gas idral:

Ditanya seperti soal?

p1V1 = mRT1

Penyelesaian:
100 kPa  0,0101m3 = 0,0117 kg
a. Tekanan dan Temperatur pada Setiap Titik m =1
p1V =
0,287 kPa. m3 / kg. K  300
Utama Proses 1 – 2 adalah proses langkah kompresi RT1 K
isentropik
Harga V1 Harga tekanan p2:
VL  1 k
V =V +V = + =  1 + p V 
V L
V
 k
1 L 1 r r  1 2 1 =r
s L   p =  V 
1  2
 k 1,4
p2 = p1  r = 1 (15) = 44,313bar
Harga temperatur T2: Diketahui bahwa:
V4
T  k 1 k r = = adalah rasio ekspansi
V 
1 E
2
= 1 =r V r
 3 E
T1  V2 

k 1 1,41
T2 = T1  r = 300 K  (15) = maka
886,253 K k
kV k 1  r 

Harga V dapat ditentukan dari persamaan: p4 = p3  
3
= p3    = p3   C


 V4  rE r
2
V1
V1 = r  V2 = atau
V
=
VLV =  
2 s
r 1  2,12
V2 
p = 44,31bar  1,4 = 2,863bar

r  
maka 4
 15 
0,00942 3
V2 = Vs = = 0,000673m
15 1
Harga T4:
Proses 2 – 3 adalah proses energi panas masuk
T  k k 1
V 
1 r 
4 C
= 3  = 
Harga T3: T3  V4 r
V3 V2 V3
=  =T  =T  
T r 1,41
T3 T2 3 2 2 C k  2,12 
V2  rC 
1
T4 = T3    = 1878,856 K   
r  15 
Harga untuk rasio pancung (rC):
rC  1
% Cut  off ratio = = 858,996K
r1
( ) Harga V4 = V1 = 0,0101 m3
rC = 1 + % Cut  off ratio  (r  1)

 8 
=1+  (15  1) =
2,12 b. Efisiensi Thermal Siklus
100  W q q q
 
 = qnet = in
qin
out
= 1 q out
in in

maka
T3 = T2  rC = 886,253 K  2,12 = 1878,856 Atau efisiensi thermal siklus dapat ditentukan
K
menggunakan persamaan:

Harga V3:
V3
=  8  1 k 1 rC  1
k
C atau V = V +  =1 
r  
V L
V2 3  100  r k   rC  1 
  

maka  1  2,121,4  1 

3 =1   = 0,5977  59,77
1,41
V3 = V2  rC = 0,000673  2,12 = 0,00143 m  
Ali Hasimi Pane
 1,4  (15)  2,12  1 

Sementara harga p3 = p2 = 44,313 bar

c. MEP Siklus
Wnet Wnet
Proses 3 – 4 adalah proses langkah ekspansi isentropik MEP = =
Harga p :

Ali Hasimi Pane

 r
v1  v2  1 
1  
4 v1
k
k k V  
3
p3V3 = p4V4  p4 = p3   
V
 4

Ali Hasimi Pane

Atau MEP siklus dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:

k 1k k
p1  r [k  (rC  1)  (r  (rC
MEP =
 1))] (k  1)(r  1)

1,4 11,4
1bar 15 [1,4  (2,12  1)  (15  (2,12  1))]
= (1,4  1)(15  1)

= 7,417 bar

d. Daya Mesin jika Kerja Siklus per Menit adalah

380

P = WSiklus  Jumlah siklus per detik

Untuk harga Wsiklus dapat ditentukan:

WSiklus = MEP  VL

102 kPa
= 7,417 bar  0,00942 m3  1bar

= 6,987 kPa. m3  6,987 kJ / Siklus

Ali Hasimi Pane