Oleh :
Nama : ADE PRIHANTORO
NIM : 1407123385
Kelas :A
Kelompok :A9
2. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum sistem pengkodisian udara adalah sebagai berikut:
1. Prosedur Pengujian
1) Bak/reservoir diisi dengan air, kemudian pompa dihidupkan untuk mengalirkan air
kedalam heat exchanger, hingga air mengalir keluar dari bagian saluran uotput heat
exchanger.
2) Komposer dihidupkan selama 15 menit untuk melakukan running mesin.
3) Jika kerja kompresor sudah bekerja secara normal, maka metikan kompresor.
2. Prosedur Pengambilan Data
1) Data yang pertama yaitu menguji dengan laju aliran massa air (Terlampir). Untuk
mendapatkan laju aliran massa dengan mengatur ball valve dan gate valve.
Pengukuran dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
2) Kemudian data dicatat pada form yang telah tersdia. Data yang dicatat meliputi
tekanan dan temperatur. Ada empat titik tekana yang harus dicatat yaitu, tekanan
input dan uotput pada kondenser dan evaporator. Sedangkan untuk temparatur yang
menjadi data yaitu temperatur input dan output dari kondenser dan evaperator,
temperatur air dalam reservoir dan heat exchanger serta temperatur lingkungan.
3) Pengambilan data di atas dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali.
4) Proses di atas diulangi untuk pengambilan data dengan laju aliran massa air () yang
berbeda.
3. Data percobaan
Adapun data yang didapat dari pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Data hasil pengujian
2. Data grafik
Kondenser
32.5
32
31.5
Temperatur
31
30.5 input
30 output
29.5
29
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu
Evavorator
32.5
32
31.5
Temperatur
31
30.5 input
30 output
29.5
29
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu
Air
32.5
32
31.5
Temperatur
31 input
30.5 output
30
29.5
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu
4. Interpolasi data
Diketahui : P1 = 78,52 kPa
P2 = 1057,19 kPa
P Hg
64.4 228.51
78.52 H1
82 230.87
H1 228.51
0.8
2.36
H1 228.51 1.89
H1 1.89 228.51
H1 230.331
P Sg
64.,4 1.0251
78.52 X
82 1.0122
x 1.0251
0.8
0.0129
x 1.0251 0.00258
x 0.00258 1.0251
x 1.0151
Sg h
1.0126 294.86
1.0151 X
1.0352 302.73
x 294.86
0.09035
7.87
x 294.86 0.759
x 0.759 294.86
x 300.51
0.08
8.06
x 300.51 0.716
x 0.716 308.57
P h
1000 295.61
1057.19 X
1200 301.11
x 295.61
0.285
5.5
x 295.61 1.5675
x 1.567 295.61
x 74.91
0.089
6.34
x 74.91 0.569
x 0.569 74.91
x 76.723 , h3 = h4
5. Pengolahan data
Diketahui :
1. I = 2.02 A
2. V = 220 volt
3. Cos = 0.8
4. CPair = 4.22 kj/kg.k
5. h1 = 230.331 kj/kg
6. h2 = 297.18 kj/kg
7. h3 = 76.723 kj/kg
8. h4 = 76.723 kj/kg
1) Efek refrigrasi
ER h1 h4
ER 230.331 76.723
ER 153.608kj / kg
2) Kerja kompresi
Wk h2 h1
Wk 297.18 230.331
Wk 66.986 kj/kg
3) Kalor buang condenser
qk h2 h3
qk 297.18 76.723
qk 220.595 kj/kg
4) Laju aliran massa refrigerant
m ref
0.000000126 kj/s
W mref (h2 h1 )
W 0.000000126 66.986
W 0.000085 kg/s
6) Daya actual kompresor
Pk V I COS
Pk 220 2.02 0.8
Pk 355.911kj/s
7) Kalor buang total condenser
Qk mref qk
Qk 0.000000126 220.595
Qk 0.000279 kj/s
8) Coefficient Of Performance (COP)
ER
COP
WK
153.608
COP
66.986
COP 2.293
6. Analisa data
Dari praktikum system pengkodisian udara yang dilakukan bahwa praktikan dapat menganalisa dari
data yang didapat sebagai berikut:
a. Efek refrigerasi = 153.608kj/kg
b. Kerja kompresor = 66.986 kj/kg
c. Kalor buang condenser = 220.595 kj/kg
d. Laju aliran massa refrigeran = 0.000000126kj/s
e. Laju aliran massa kerja spesifik = 0.000085 kg/s
f. Daya actual kompresor = 355.911 kj/s
g. Kalor buang total condenser = 0.000279 kj/s
h. Coefficient of performance = 2.293
Dari data diatas bahwa hasil dari perhitungan h1, h2, h3, dan h4 didapat kan melalui cara
interpolasi dari table R22 dikarnakan nilai yang akan dicari tidak terdapat dalam tabel oleh karna
itu hasil yang didapt tidak sepenuhnya akurat dikarnakan kurangnya ketelitiannya.
Sedangkan pada daya actual kompresor hal yang mempengaruhi adalah nilai volt dan kuat
arus yang didapat pada saat pengujian. Pada saat praktikum yang dilakukan dimana saat
pengambilan data terdapat jeda , seharusnya pengambilan data diambil dari 5 menit pertama
sampai 45 menit terakhir tetapi dikarnakan istrirahat maka pengambilan data ditunda sampai
masuk, lalu pengambilan data dilanjut hal tersebut dapat mempengaruhi data yang diambil mulai
dari menit ke 25 sampai akhir oleh karna itu data yang diambil hamper sama dengan saat
pengambilan sebelum jeda.
Dari percobaan yang telah dilakukan bahwa semakin tinggi COP yang dimiliki oleh suatu
mesin refrigerasi maka akan semakin baik pula mesin refrigerasi tersebut
7. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum system penkodisian udara adalah sebagai
berikut:
1) Nilai COP dipengaruhi oleh nilai ER dan nilai Wk dimana apabila nilai ER lebih besar
dibandingkan dengan nilai Wk maka nilai COP besar , dimana semakin besar nilai COP suatu
mesin refrigerasi maka akan semakin baik mesin refrigerasi tersebut .
8. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari praktikum sistem pengkodisian udara adalah sebagai berikut:
1) Pada saat praktikum sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melihat nilai tekanan dan temperature
pada alat uji.
2) Pada pengambilan data sebaiknya dilakukan tanpa jeda.
3) Pada saat melakukan analisa data praktikan sebaiknya berpedoman pada teori-teori yang sudah
ada sehingga analisa tidak diragukan dan dianggap salah.
LAMPIRAN