Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN ANALISIS

PRAKTIKUM PRESTASI MESIN


SISTEM PENGKODISIAN UDARA

Oleh :
Nama : ADE PRIHANTORO
NIM : 1407123385
Kelas :A
Kelompok :A9

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
1. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pengkodisian udara adalah sebagai
berikut:
1) Gelas ukur
Gelas Ukur digunakan untuk menghitung volume air per satuan waktu agar didapatkan
jumlah debit airnya.
2) Stopwatch
Stopwatch, digunakan untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengisi gelas
ukur sebanyak 1 liter.
3) Gauge manifold
Gauge manifold digunakan untuk mengukur tekanan refrigeran baik pada saat pengisian
maupun pada saat beroperasi.
4) Digital AC clamp meter ( Tang ampere )
Digital AC clamp mater digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan
perawatan atau perbaikan AC.
5) Komponen alat uji system pengkodisian udara adalah sebagai berikut:
a. Kompresor
b. Kondenser/helical heat exchanger
c. Evaporator
d. Pompa air
e. Reservoir
f. Pressure gauge
g. Termokopel digital

2. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dari praktikum sistem pengkodisian udara adalah sebagai berikut:
1. Prosedur Pengujian
1) Bak/reservoir diisi dengan air, kemudian pompa dihidupkan untuk mengalirkan air
kedalam heat exchanger, hingga air mengalir keluar dari bagian saluran uotput heat
exchanger.
2) Komposer dihidupkan selama 15 menit untuk melakukan running mesin.
3) Jika kerja kompresor sudah bekerja secara normal, maka metikan kompresor.
2. Prosedur Pengambilan Data
1) Data yang pertama yaitu menguji dengan laju aliran massa air (Terlampir). Untuk
mendapatkan laju aliran massa dengan mengatur ball valve dan gate valve.
Pengukuran dengan menggunakan gelas ukur dan stopwatch.
2) Kemudian data dicatat pada form yang telah tersdia. Data yang dicatat meliputi
tekanan dan temperatur. Ada empat titik tekana yang harus dicatat yaitu, tekanan
input dan uotput pada kondenser dan evaporator. Sedangkan untuk temparatur yang
menjadi data yaitu temperatur input dan output dari kondenser dan evaperator,
temperatur air dalam reservoir dan heat exchanger serta temperatur lingkungan.
3) Pengambilan data di atas dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali.
4) Proses di atas diulangi untuk pengambilan data dengan laju aliran massa air () yang
berbeda.

3. Data percobaan
Adapun data yang didapat dari pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Data hasil pengujian
2. Data grafik

Kondenser
32.5
32
31.5
Temperatur

31
30.5 input
30 output
29.5
29
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu

Evavorator
32.5
32
31.5
Temperatur

31
30.5 input
30 output
29.5
29
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu
Air
32.5

32

31.5
Temperatur

31 input

30.5 output

30

29.5
5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu

4. Interpolasi data
Diketahui : P1 = 78,52 kPa
P2 = 1057,19 kPa

Ditanya : h1 , h2 , h3, h4 dan s1

P Hg
64.4 228.51
78.52 H1
82 230.87

H1 228.51 78.52 64.4



230.87 228.51 82.7 64.4

H1 228.51
0.8
2.36

H1 228.51 1.89

H1 1.89 228.51

H1 230.331
P Sg
64.,4 1.0251
78.52 X
82 1.0122

x 1.0251 78.52 64.4



1.0122 1.0251 82 64.4

x 1.0251
0.8
0.0129

x 1.0251 0.00258

x 0.00258 1.0251

x 1.0151

Sg h
1.0126 294.86
1.0151 X
1.0352 302.73

x 294.86 1.0151 1.0126



302.73 294.86 1.0352 1.0126

x 294.86
0.09035
7.87

x 294.86 0.759

x 0.759 294.86

x 295.74 = h2 pada tekanan 1000 kPa


Sg h
1.0131 300.51
1.0151 X
1.0356 308.57

x 300.51 1.0151 1.0131



308.57 300.51 1.0356 1.0131

x 300.51
0.08
8.06

x 300.51 0.716

x 0.716 308.57

x 301.2422 , = h2 pada tekanan 1200 kPa

P h
1000 295.61
1057.19 X
1200 301.11

x 295.61 1057 1000



301.11 295.61 1200 1000

x 295.61
0.285
5.5

x 295.61 1.5675

x 1.567 295.61

x 297.18 , = h2 pada tekanan 1057 kPa


P H
1043.9 74.91
1057.19 X
1191.9 81.25

x 74.91 1057.19 1043.9



81.25 74.91 1191.9 1043.9

x 74.91
0.089
6.34

x 74.91 0.569

x 0.569 74.91

x 76.723 , h3 = h4

5. Pengolahan data
Diketahui :
1. I = 2.02 A
2. V = 220 volt
3. Cos = 0.8
4. CPair = 4.22 kj/kg.k
5. h1 = 230.331 kj/kg
6. h2 = 297.18 kj/kg
7. h3 = 76.723 kj/kg
8. h4 = 76.723 kj/kg

1) Efek refrigrasi
ER h1 h4
ER 230.331 76.723
ER 153.608kj / kg
2) Kerja kompresi
Wk h2 h1
Wk 297.18 230.331
Wk 66.986 kj/kg
3) Kalor buang condenser
qk h2 h3
qk 297.18 76.723
qk 220.595 kj/kg
4) Laju aliran massa refrigerant

m (h2 h3 ) m CPair (t2 t1 )


ref air

mair CP air (t2 t1 )
m
ref
(h2 h3 )

0.000112 4.22 0.5889
m ref

220.595

m ref
0.000000126 kj/s

5) Laju aliran massa kerja spesifik


W mref (h2 h1 )

W 0.000000126 66.986
W 0.000085 kg/s
6) Daya actual kompresor
Pk V I COS
Pk 220 2.02 0.8
Pk 355.911kj/s
7) Kalor buang total condenser

Qk mref qk

Qk 0.000000126 220.595
Qk 0.000279 kj/s
8) Coefficient Of Performance (COP)
ER
COP
WK
153.608
COP
66.986
COP 2.293

6. Analisa data
Dari praktikum system pengkodisian udara yang dilakukan bahwa praktikan dapat menganalisa dari
data yang didapat sebagai berikut:
a. Efek refrigerasi = 153.608kj/kg
b. Kerja kompresor = 66.986 kj/kg
c. Kalor buang condenser = 220.595 kj/kg
d. Laju aliran massa refrigeran = 0.000000126kj/s
e. Laju aliran massa kerja spesifik = 0.000085 kg/s
f. Daya actual kompresor = 355.911 kj/s
g. Kalor buang total condenser = 0.000279 kj/s
h. Coefficient of performance = 2.293

Dari data diatas bahwa hasil dari perhitungan h1, h2, h3, dan h4 didapat kan melalui cara
interpolasi dari table R22 dikarnakan nilai yang akan dicari tidak terdapat dalam tabel oleh karna
itu hasil yang didapt tidak sepenuhnya akurat dikarnakan kurangnya ketelitiannya.
Sedangkan pada daya actual kompresor hal yang mempengaruhi adalah nilai volt dan kuat
arus yang didapat pada saat pengujian. Pada saat praktikum yang dilakukan dimana saat
pengambilan data terdapat jeda , seharusnya pengambilan data diambil dari 5 menit pertama
sampai 45 menit terakhir tetapi dikarnakan istrirahat maka pengambilan data ditunda sampai
masuk, lalu pengambilan data dilanjut hal tersebut dapat mempengaruhi data yang diambil mulai
dari menit ke 25 sampai akhir oleh karna itu data yang diambil hamper sama dengan saat
pengambilan sebelum jeda.
Dari percobaan yang telah dilakukan bahwa semakin tinggi COP yang dimiliki oleh suatu
mesin refrigerasi maka akan semakin baik pula mesin refrigerasi tersebut
7. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum system penkodisian udara adalah sebagai
berikut:
1) Nilai COP dipengaruhi oleh nilai ER dan nilai Wk dimana apabila nilai ER lebih besar
dibandingkan dengan nilai Wk maka nilai COP besar , dimana semakin besar nilai COP suatu
mesin refrigerasi maka akan semakin baik mesin refrigerasi tersebut .

8. Saran
Adapun saran yang dapat diambil dari praktikum sistem pengkodisian udara adalah sebagai berikut:
1) Pada saat praktikum sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melihat nilai tekanan dan temperature
pada alat uji.
2) Pada pengambilan data sebaiknya dilakukan tanpa jeda.
3) Pada saat melakukan analisa data praktikan sebaiknya berpedoman pada teori-teori yang sudah
ada sehingga analisa tidak diragukan dan dianggap salah.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai