Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FUNGSI DAN CARA KERJA

IAT SENSOR PADA MOBIL

DISUSUN OLEH : BITWERIN SIHALOHO


NIM : 5202620002
MATA KULIAH : TEKNIK KONTROL OTOMATIS

FAKULTAS TEKNIK
PRODI D3 TEKNIK MESIN
Fungsi Dan Cara Kerja IAT Sensor Pada Mobil

Engine Air Temperature Sensor

Intake Air Temperature sensor (IAT) berfungsi untuk mengukur temperatur udara yang masuk ke
dalam mesin. PCM atau engine control module memerlukan informasi tentang temperatur udara
yang masukn ke mesin agar dapat mengetahui kepadatan oksigen atau densitas udara sehingga
dapat mengatur campuran bahan bakar dan udara yang optimal.

Udara yang dingin kandungan oksigennya lebih padat dibandingkan udara yang panas, sehingga
udara yang lebih dingin membutuhkan bahan bakar yang lebih banyak untuk menjaga campuran
bahan bakar dan udara selalu seimbang. PCM akan menyesuaikan campuran bahan bakar dan
udara dengan mengatur injektor untuk membuka lebih lama. Pada mobil-mobil yang belum
menggunakan OBD II (Tahun 95 kebawah) Sensor ini mempunyai berbagai nama seperti :  Air
Charge Temperature (ACT) sensor, Vane Air Temperature (VAT) sensor, Manifold Charging
Temperature (MCT) sensor,  Manifold Air Temperature (MAT) sensor atau Charge Temperature
Sensor (CTS).
Cara Kerja Air Temperature Sensor

Intake Air Temperature sensor biasanya dipasang pada intake manifold dan bagian ujung sensor
akan bersentuhan dengan udara yang masuk ke dalam mesin. Pada mobil yang menggunakan 
mass airflow (MAF) untuk memonitor udara yang masuk ke dalam mesin, biasanya juga
menggunakan  MAP sensor  yang menjadi satu dengan air  temperature Sensor.

Air temperature sensor menggunakan bahan thermistor yang nilai tahanannya akan  berubah
sesuai dengan perubahan temperatur. Cara kerjanya sama seperti sensor temperatur mesin.

PCM memberikan tegangan suplai 5 volt dan kemudian membaca sinyal tegangan (voltage drop)
yang dihasilkan oleh temperatur sensor sesuai dengan perubahan temperatur udara masuk.
Umumnya temperatur sensor menggunakan thermistor NTC atau Negative Thermal Coeffisient
yang nilai tahanannya turun saat temperaturnya naik dan sebaliknya.
Namun ada juga yang menggunakan sensor PTC atau Positive Thermal Coeffisient yaitu sensor
yang nilai tahanannya akan meningkat saat temperatur sensor lebih panas.
Perubahan tahanan pada sensor akan menghasilkan sinyal tegangan yang diterima PCM berubah-
ubah pula. Pada mobil tahun 95 kebawah yang belum menggunakan sistem OBD II sinyal dari
air temperatur Sensor ini juga digunakan PCM untuk mengaktifkan cold start injector saat suhu
dingin. Pada beberapa kendaraan sinyal ini juga digunakan untuk menunda pembukaan EGR
Valve sampai mesin mencapai temperatur kerja.

Air temperature sensor juga digunakan pada  sistem Automatic Climate Control. Satu atau dua
air temperature sensor digunakan untuk memonitor temperatur udara di dalam kabin mobil dan
temperature di luar mobil.
Sistem climate control biasanya juga mempunyai outside air temperature sensor tersendiri yang
terletak di luar ruang mesin sehingga tidak akan terpengaruh oleh panas mesin.

Outside air temperature sensor biasanya dipasang pada belakang grill atau pada area cowl  di
bawah kaca depan.

Kebanyakan cara kerja sensor-sensor ini sama dengan engine air temperature sensor. Namun ada
juga beberapa mobil  yang menggunakan infrared sensor untuk memonitor temperatur tubuh
penumpang mobil.
Penyebab Kerusakan

Air temperature sensor dapat mengalami kerusakan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya : terjadi backfire pada intake manifold,  ujung Sensor tertutup oleh lapisan karbon
sehingga sensor kurang responsif terhadap perubahan temperatur udara.

Kemampuan air temperature sensor juga dapat menurun drastis akibat panas dan waktu
pemakaian yang sudah lama sehingga responnya melambat atau tidak berfungsi sama
sekali.Masalah pada sensor juga dapat disebabkan oleh koneksi yang tidak baik pada
konektornya. Korosi dan koneksi yang kendor pada konektor dapat mempengaruhi sinyal ouput
yang dihasilkan sensor, seperti halnya juga kerusakan kabel antara sensor dan PCM.

Gangguan Driveability

Jika pembacaan air temperature sensor tidak akurat, PCM akan menganggap temperatur udara
lebih panas atau lebih dingin dari kondisi aktualnya sehingga akan salah menentukan campuran
bahan bakar dan udara. Akibatnya campuran bahan bakar mungkin akan terlalu kurus atau terlalu
kaya dan menimbulkan beberapa gejala gangguan yang berhubungan dengan driveability seperti 
idle yang tidak bagus saat dingin, akslerasi yang tersendat pada saat dingin dan putaran idle
mendadak menjadi tinggi saat mesin panas.

Jika PCM menggunakan sinyal dari sensor ini untuk mengaktifkan cold start injector maka
pembacaan sensor yang tidak akurat akan membuat cold start injector tidak berfungsi sehingga
mesin sulit dihidupkan pada saat dingin.

Kerusakan pada air temperature sensor juga akan mempengaruhi kerja dari valve EGR jika PCM
menggunakan sinyal ini untuk menentukan apakah valve EGR harus tertutup atau harus dibuka
(pada umumnya PCM menggunakan input dari Coolant temperature sensor untuk mengontrol
valve EGR). 

Pada kendaraan yang sudah menerapkan sistem OBD II, kerusakan air temperature sensor dapat
mencegah sistem monitor EVAP bekerja dengan sempurna. Hal ini dpat membuat akan gagal
dalam uji emisi plug-in OBD II (Karena seluruh sistem monitor OBD II harus bekerja agar dapat
lolos dari test ini).
Sistem monitor EVAP hanya akan mulai bekerja saat temperature luar sudah berada dalam sushu
tertentu (tidak terlu dingin dan tidak terlalu panas).

Pembacaan air temperature sensor yang menunjukkan nilai lebih panas dari kondisi aktualnya
biasanya akan membuat campuran bahan bakar lebih kurus. Hal ini akan meningkatkan resiko
terjadinya detonasi dan lean misfire (membuat konsumsi bahan bakar menjadi boros dan
meningkatkan emisi gas buang).

Kerusakan yang menyebabkan sensor selalu memberikan laporan temperatur selalu dingin dari
normalnya akan membuat campuran selalu dalam kondisi kaya. Hal ini akan membuat boros
bahan bakar dan meningkatkan emisi kendaraan.

Terkadang apa yang terlihat seperti masalah campuran bahan bakar karena kerusakan air
temperature sensor sebenarnya disebabkan oleh faktor lain seperti kebocoran kevakuman mesin,
dan sumbatan pada catalityc converter.
Sumbatan yang cukup parah pada saluran ekshaust akan mengurangi aliran udara intake dan air
flow yang menyebabkan sensor memberikan input selalu panas dari kondisi sebenarnya (karena
panas yang berasal dari mesin).

Mendiagnosa Air Temperature Sensor

Kerusakan air temperature sensor dapat atau tidak dapat memunculkan kode DTC dan
menyalakan lampu cek engine. Jika sirkuit sensor terbuka atau mengalai short circuit  biasanya
akan memunculkan kode DTC.  Namun jika pembacaannya hanya terlalu rendah atau tinggi dan
karena respon yang melambat karena kontaminasi dan usia pakai biasanya tidak akan sampai
menimbulkan kode DTC.
Cara yang paling cepat untuk memeriksa air temperature sensor adalah dengan menggunakan
scantool dan membandingkan pembacaan air temperature sensor dengan coolant temperature
sensor saat mesin mulai panas. Air temperature sensor yang bagus akan menunjukkan nilai
beberapa derajat lebih dingin dari coolant temperature sensor.
Tahanan air temperature sensor juga dapat diperiksa dengan menggunakan ohm meter.
Lepaskan sensor dan kemudian hubungkan dua terminal ohm meter pada dua pin terminal sensor
untuk mengukur tahanan dari sensor.
Ukur tahanan sensor saat dingin dan kemudian hembuskan udara panas pada ujung sensor
dengan menggunakan hot air gun dan ukur Kembali tahanan sensor.
Perhatikan perubahan nilai tahanan sensor saat sensor mulai panas.
Jika tidak terjadi perubahan nilai tahanan saat sensor sudah panas dapat dikatakan sensor sudah
rusak dan perlu diganti.
Pembacaan nilai tahanan sensor harus berangsur-angsur menurun jika sensor yang digunakan
jenis NTC (Negative thermal coefisient) dan sebaliknya menjadi naik jika menggunakan sensor
PTC (Positive thermal coefisient).
Jika pembacaan nilai tahanan tiba-tiba terbuka (infinite resistance) atau short (nilai tahanan
sangat kecil atau tidak ada tahanan) maka sensor telah rusak.

Untuk lebih akurat, pengukuran nilai tahanan harus melihat spesifikasi  tahanan sensor tersebut
yang dikeluarkan pabrikan. Lalu ukur nilai tahanannya pada temperature rendah, sedang dan
tinggi sesuai dengan spesifikasi.
Pembasaacan tahanan sensor bisa saja terlihat bagus saat dingin namun saat panas tidak sesuai
spesifikasi atau sebaliknya. Sensor yang sudah sperti itu sudah tidak akurat dan perlu diganti.
Spesifikasi pembacaan nilai tahanan atau tegangan air temperature sensor saat terpasang dimesin
dapat ditemulkan pada service manual.
Perbaikan Dan Penggantian  Air Temperature Sensor
Air temperature sensor merupakan komponen solid state sehingga tidak memungkinkan
dilakukan penyetelan. Namun masih memungkinkan untuk mengembalikan fungsi sensor
kembali normal dengan melakukan pembersihan pada sensor yang terkontaminasi kotoran.

Kotoran yang melekat pada ujung sensor dapat dibersihkan dengan menyemprotkan electronic
cleaner . Untuk air temperature sensor yang menjadi satu dengan MAF sensor, kawat elemen
sensornya dapat dibersihkan dengan aerosol electronic cleaner. Jangan menggunakan pembersih
yang lain karena dapat merusak rumah sensor yang terbuat dari plastik dan menyisakan bahan
kimia  yang akan menimbulkan gangguan nantinya.

Jika sensor sudah tidak dapat bekerja dengan akurat atau sudah rusak maka harus diganti.
Untungnya harga sebuaf air temperature sensor tidak terlalu mahal. Harga sensor tersebut di
dealer resmi sedikit lebih mahal dari pada di toko-toko sparepart sehingga sebelum membeli
lakukan sedikit riset dan perbandingan harga untuk mendapatkan harga yang paling kompetitif.
Ongkos jasa untuk penggantian sensor tersebut juga tidak mahal, kecuali sensor tersebut terletak
pada lokasi yang tersembunyi dan membutuhkan pembongkaran  komponen-komponen lainnya
sebelum melepas sensor.
Hati-hati saat melakukan penggantian sensor agar tidak mengencangkan secara berlebihan
karena dapat merusak rumah sensor atau alur pada intake manifold yang terbuat dari plastik.
Fungsi Dan Cara Kerja IAT Sensor Pada Mobil Injeksi

Fungsi dan Cara Kerja IAT (Intake Air Temperature) Sensor Pada Mobil Injeksi,-  IAT sensor
berfungsi untuk mengukur atau mendeteksi temperatur udara yang masuk ke dalam intake
manifold. Setelah itu IAT sensor ini akan mengirimkan sinyal output berdasarkan suhu udara
masuk yang dideteksi ke ECU. Sinyal output ini kemudian digunakan oleh ECU sebagai salah
satu dasar untuk mengatur seberapa banyak penginjeksian bahan bakar yang akan diinjeksikan
oleh injektor kedalam ruang bakar.

Gambar sirkuit kelistrikan IAT sensor


IAT Sensor pada mesin injeksi tipe L-EFI menyatu dengan Air flow sensor (MAF sensor). IAT
sensor biasanya berada disaluran antara filter udara dan throttle body, sedangkan pada mesin
injeksi tipe D-EFI, IAT sensor biasanya berada setelah air filter.

IAT Sensor ini menggunakan komponen elektronik berupa thermistor yang digunakan sebagai
pendeteksi temperatur udara yang masuk ke dalam intake manifold. Besar kecilnya tahanan pada
komponen thermistor ini berubah-ubah sesuai dengan tinggi rendahnya suhu atau temperatur
udara yang melewatinya.
Gambar Konstruksi IAT sensor
Thermistor yang digunakan pada IAT sensor  adalah thermistor NTC (Negative Temperature
Coeffisien) yang artinya perbandingan antara temperatur udara dan tahanan pada IAT sensor
adalah berbanding terbalik. Semakin tinggi temperatur udara yang masuk ke dalam intake
manifold maka tahanan pada thermistornya akan semakin rendah dan tegangan output semakin
rendah juga, akibatnya penginjeksian bahan bakar semakin sedikit dan sebaliknya bila semakin
rendah temperatur udara yang masuk ke dalam intake manifold maka tahanan pada thermistornya
akan semakin tinggi dan tegangan output semakin besar, akibatnya pengunjeksian bahan bakar
akan semakin banyak. 
Cara Kerja IAT Sensor

Gambar wiring IAT sensor


ECU akan memberikan sinyal tegangan sebesar 5 volt ke IAT sensor melalui internal resistor
sebagai tegangan input. Nilai tegangan ini akan berubah sesuai dengan kondisi dari temperatur
udara yang masuk ke dalam intake manifold karena sifat IAT sensor yang memanfaatkan
thermistor jenis NTC. Fluktuasi dari tegangan yang ditimbulkan oleh IAT sensor ini akan
dideteksi oleh ECU sebagai perubahan temperatur udara yang masuk pada sensor dan menjadi
sinyal inputan dari ECU yang nantinya sebagai salah satu dasar untuk menentukan seberapa
banyak penginjeksian bahan bakar yang harus diinjeksikan oleh injektor ke dalam ruang bakar.

Anda mungkin juga menyukai