Anda di halaman 1dari 26

Disusun Oleh :

Mohammad Agus Salim 125060301111032


Bintang Mufti Z. E 125060301111044
Devis Maulidy Z 125060301111046
Dengan kebutuhan akan kinerja elevator yang semakin
tinggi tingkat kehandalannya, perkembangan elevator dari
tahun ke tahun sangatlah cepat
1. Bagaimanakah prinsip kerja dasar lift.
2. Bagaimanakah metode pengendalian motor
induksi.
3. Bagaimanakah metode pengendalian motor
pada lift.
Bagian-bagian penting pada lift
Lift adalah angkutan transportasi
 Mesin Lift “Gearless”
vertikal yang digunakan untuk
 Jalur Lift (Hoistway) dan ruang mesin di
mengangkut orang atau barang. Lift
atasnya
umumnya digunakan di gedung-gedung
 Sistem pergerakan Elevator/Lift dengan
lebih dari 4 lantai.
Gearless
 Prototype of Double Front Side Elevator
Prinsip Kerja dasar Lift

Elevator berjalan ke arah atas atau ke arah bawah. Perubahan arah atas dan arah
bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan tertinggi dan permintaan
terendah. Maksudnya adalah jika elevator sedang berjalan ke arah atas, arah
elevator akan berubah menjadi bawah jika telah melayani permintaan pada
lantai paling atas, begitu pula dengan arah bawah jika elevator sedang berjalan
ke arah bawah, arah elevator akan berubah menjadi atas jika telah melayani
permintaan lantai paling bawah.
Sistem kerja elevator

Simplex (tunggal) Duplex (ganda)

sistem elevator yang saling


berhubungan satu sama lain
elevator bekerja secara masing-
untuk menyelesaikan tugasnya.
masing atau tidak saling
Contoh dalam sebuah gedung
berhubungan satu sama lain.
bertingkat di dalamnya terdapat
Contohnya adalah dalam sebuah
4 buah elevator dengan 2
gedung terdapat 4 buah elevator
tombol, jika salah satu tombol
dengan 4 buah tombol, apabila
ditekan maka kedua tombol akan
tombol pertama ditekan tidak
menyala dan salah satu dari
akan mempengaruhi elevator
keempat elevator akan melayani
lainnya
permintaan yang diminta.
Lift dapat dibagi menurut fungsinya

a. Lift penumpang, (passanger


elevator) digunakan untuk
mengangkut manusia
b. Lift barang, (fright elevator)
digunakan untuk menngangkut
barang
c. Lift uang/ makanan (dumb
waiters)
d. Lift pemadam kebakaran
(biasanya berfungsi sekaligus
sbg lift barang)
1. Rangka
2. Ruang penumpang(Car-Llift)
3. Box Controller
4. Motor Utama
5. CarCall
6. HallCall
7. Pulley
8. Counter Weight
9. Rail
10. Penggulung
11. Gear Penggulung
Sistem Pengendalian 4 Kuadran
Spesifikasi Motor Elevator

Gearless elevator Geared elevator

• Tidak menggunakan gearbox • Menggunakan gearbox


• Efisiensi mendekati 1 • Efisiensi tergantung pada tipe gaerbox
yang digunakan
Daya Motor

Faktor kebutuhan daya dibagi menjadi beberapa kelompok lift

Jumlah Lift 2 3 4 5 6 7 10 15 20 25
Factor Daya 0,85 0,77 0,72 0,67 0,63 0,59 0,52 0,44 0,40 0,35

Daya Listrik yang diperlukan untuk suatu kelompok lift bergantung pada kapasitas, kecepatan
dan jumlah lift
0,75𝑥 𝑚 𝑥 𝑠
𝐸= 𝐻𝑃
75
Contoh :

Lift dengan kapasitas 1000 kg dan kecepatan 3 m/s memerlukan daya listrik sebesar
0,75𝑥 1000 𝑥 3
𝐸= = 30 𝐻𝑃
75

Untuk 3 lift = 0,77 x 3 x 30 HP = 69,3 HP


Motor Induksi

Keuntungan motor induksi tiga phasa :


 Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
 Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
 Efisiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan
kecil.
 Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan

Kerugian Penggunaan Motor Induksi :

 Kecepatan tidak mudah dikontrol


 Power factor rendah pada beban ringan
 Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
Pengendalian Motor Induksi

a. Mengatur tegangan
sumber dengan
karakteristik sebagai
berikut
b. Mengatur frekuensi dan tegangan sumber

Dengan merubah frekuensi sumber, maka


kecepatan sinkron dari motor induksi
akan berubah, dan begitu pula
karakteristik kecepatan torsi dari motor
induksi.
c. Mengatur impedansi stator

Dengan memberikan resistor atau


induktor pada stator, maka tegangan
pada terminal stator akan turun.
d. Mengatur resistansi rotor

Pengendalian motor induksi dengan metode ini


dibutuhkan motor induksi dengan rotor belitan.
Sedangkan motor induksi satu fasa, semuanya adalah
rotor sangkar,jadi metode ini tidak mungkin
digunakan pada air conditioner.
Pengendalian motor pada lift

Pengendalian motor pada kuadran I dan III

Metode pengaturan putaran dan


torsi motor induksi yang paling
bagus adalah dengan mengatur
nilai Vt/f sumber motor melalui
inverter, Biasanya pengaturan Vt/f
tidak dilakukan oleh inverter
sendirian, namun juga dengan
penyearah tak terkontrol dengan
chopper atau penyerah terkontrol
saja untuk mengatur amplitudo
tegangan terminal motor .

Blok diagram sistem pengaturan Vt/f pada MI 3 fasa


metode untuk
membuat
tegangan AC dari
DC
Multi Inverter

Inverter tipe ini, hasil


keluarannya adalah gelombang
AC yang seperti tangga. Setiap
anak tangga membutuhkan
setidaknya 1 sumber DC., 4
dioda, dan MOSFET.

(a) Rangkaian multilevel inverter


(b) Gelombang tegangan keluaran multilevel inverter
PWM inverter

 Gelombang arus keluaran dari


inverter tipe ini adalah gelombang
AC yang hampir menyerupai
gelombang AC murni. Semakin
besar frekuensi sinyal pembawa
(segitiga), maka gelombang arus
keluaran inverter tipe ini semakin
menyerupai gelombang AC murni.
 Dengan metode ini, tegangan
keluaran inverter tidak sinusoida
Pengendalian motor pada lift

Mechanical Regenerative
Braking Braking

Pengendalian motor
pada kuadran II dan IV

Rheostat Braking Plugging Braking


Mechanical Braking

Diagram balok sistem pengereman mekanik

Pengereman mekanik adalah cara memberhentikan motor listrik dengan


memberlakukan gesekan atau friksi motor. Friksi tersebut diterapkan dengan cara
yang sama seperti halnya blok rem mobil. Dengan sistem pengereman seperti ini,
kita harus mengganti kampas secara berkala karena kampas dapat habis.
Rheostat Braking

Diagram balok sistem pengereman rheostat

Rheostat braking mirip seperti pengereman mekanik, yaitu dengan mengubah energi
mekanik menjadi panas. Namun disini tidak menggunakan kampas rem sebagai
media pengubah dari energi kinetik langsung ke energi panas, melainkan dengan
mengubah energi kinetik ke energi elektrik dahulu, kemudian energi elektrik
tersebut dikonversi ke panas melalui resistor.
Regenerative Braking

Diagram balok sistem pengereman regeneratif

Pengereman regeneratif adalah suatu metode pengereman dengan cara


mengoperasikan motor sebagai generator. Metode ini tidak membuang energi dari
gravitasi bumi secara cuma-cuma seperti pada pengereman mekanik dan rheostat,
melainkan mengonversikan energi kinetik menjadi mekanik dan dikembalikan ke
sumber.
Saat lift turun,, karena adanya gravitasi bumi maka lift akan turun dengan
kecepatan dipercepat sebesar 10m/s2. Untuk keamanan dan kenyamanan
pengguna, maka lift harus direm agar kecepatannya konstan pada penumpang
berapapun dan kapanpun.
Plugging Braking

Sistem kontroler pengereman plugging

Pengereman dengan metode plugging dilakukan dengan cara membalikkan


arah putan motor sehingga motor dapat menghasilkan daya torsi penyeimbang dan
membentuk daya perlambatan. Medan magnet yang dihasilkan akan berputar
dengan kecepatan yang sama dengan rotor tetapi dengan arah yang berlawanan.
Interaksi medan resultan dan gerak gaya magnet rotor akan mengembangkan torsi
yang berlawanan dengan torsi motor, sehingga pengereman terjadi. Metode
pengereman plugging yang digunakan yaitu dengan menambahkan atau memasang
seri tahanan pada tegangan per fasa motor, diharapkan tegangan dan arus dari
sumber tenaga dapat mengalir masuk kedalam motor secara bertahap, sehingga
tidak mengeluarkan arus pengereman yang besar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai