OLEH:
NIM : T202101002
KENDARI
2022
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
Hidayah-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang diberi judul “SISTEM MINIMUM
MICROKONTROLER” tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat berdasarkan tugas yang
diberikan.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali
kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran serta masukan dari
pembaca sekalian yang bersifat membangun.
Kami juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kami pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip.Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori
program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. Mikrokontroler berbeda dari
mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam sebuah PC karena mikrokontroler
memerlukan sebuah sistem minimum untuk memproses atau menjalankannya. Sistem
minimum mikrokontroler adalah rangkaian elektronik minimum yang diperlukan untuk
beroperasinya IC mikrokontroler. Sistem minimum ini kemudian bisa dihubungkan
dengan rangkaian lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Di keluarga mikrokontroler
AVR, seri 8535 adalah salah satu seri yang sangat banyak digunakan.
Pada kegiatan praktek mikrokontroler selalu melibatkan penggunaan IC-IC
mikrokontroler. Karena seringnya digunakan, tak jarang ada beberapa IC yang
rusak. IC IC yang rusak tersebut harus dipisahkan dari IC-IC yang masih baik
untuk tidak digunakan lagi dalam kegiatan praktek selanjutnya.
Untuk mengetahui rusak tidaknya IC mikrokontroler, biasanya dapat
diketahui pada saat pengisian program ke dalam IC mikrokontroler menggunakan
sistem minimum, yang mana akan memunculkan pemberitahuan berhasil atau
tidaknya sebuah IC mikrokontroler tersebut di isi dengan suatu program. Namun
hal tersebut berdampak pada kurang efisien dalam pemakaiannya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari system minimum mikrokontroler?
b. Bagaimana prinsip kerja dari system minimum mikrokontroler?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian system minimum mikrokontroler.
b. Untuk mengetahui prinsip kerja dari system minimum mikrokontroler.
BAB II
PEMBAHASAN
Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari
komponen-komponen dasar yang dibutuhkan oleh suatu mikrokontroler untuk dapat berfungsi
dengan baik. Pada umumnya, suatu mikrokontoler membutuhkan dua elemen (selain power
supply) untuk berfungsi: Kristal Oscillator (XTAL), dan Rangkaian RESET. Analogi fungsi
Kristal Oscillator adalah jantung pada tubuh manusia. Perbedaannya, jantung memompa darah
dan seluruh kandungannya, sedangkan XTAL memompa data. Dan fungsi rangkaian RESET
adalah untuk membuat mikrokontroler memulai kembali pembacaan program, hal tersebut
dibutuhkan pada saat mikrokontroler mengalami gangguan dalam meng-eksekusi program.
Rangkaian selengkapnya adalah sebagai Berikut:
Jumper self programming merupakan suatu jumper yang digunakan untuk membuat board
USBASP menjadi minimum sistem (target board). Bila USBASP anda tidak ada fasilitas jumper
self programming anda dapat membuat jumper manual sendiri yaitu dengan cara
menghubungkan kaki (pin nomor 1) dengan kaki (pin nomor 16) atmega8.
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam membuat sistem minimum mikrokontroler,
yaitu:
Power Supply
Semua komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering juga disebut catu
daya. Mikrokontroler beroprasi pada tegangan 5 volt. Biasanya pembuatan catu daya
mikrokontroler menggunakan IC regulator 7805 agar tegangannya bisa stabil.
t Frekuensi)
Pada dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Kalau manusia memiliki
jantung untuk bisa hidup maka mikrokontroler memiliki osilator untuk bisa beroprasi.
Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator internal yaitGambar: Regulator 7805
Osilator (Pembangkit)
sebesar 8Mhz tetapi kadang kala agar kinerja mikronkontroler lebih cepat osilator internal
tidak bisa menangani kasus tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan osilator eksternal
(kristal) yang nilainya lebih dari 8Mhz. Perlu diperhatikan mikrokontroler hanya bisa
beroprasi sampai 16 Mhz. jadi kalau memilih krsital untuk AVR tidak boleh lebih dari
16Mhz.
ISP (In-System Programmable)
Rangkaian Reset
Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada komputer. Fungsi reset di
mikrokontroler yaitu untuk merestart program, sehingga kembali ke program awal.
Penggunaan reset pada mikrokontroler opsional, bisa di pake atau nggak tergantung si
penggunaan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA