ABSTRACT
At this time, along with the development of the technology, make all human needed
additional electrical energy. Especially a lot of use of in the building , the mill, the industry
and society. Where the use of this raises a negative effect is waste electrical energy. Then , it
can be prevented by doing austerity electrical energy to take advantage of the tools and
energy. Indonesia is a developing country with population is much engage in agriculture and
small industry. As an example of technological developments of digital Is microcontroller
that bring the impact on the easiness and effectiveness of work. For example too, design of
temperature control system simulation that very useful in the process of work that where we
know the weather today turns changed due to the global warming. This study filed of
simulation control system temperature and implementation in the form of prototype control
system of the room temperature using microcontroller ATMEGA32. The temperature control
system is equipped with the ability to control the room temperature displayed on LCD. This
study produce prototype control system that temperature with LCD. When the temperature is
displayed outside the boundaries maximum then will turn cooling of the room and
refrigerating off if the temperature under the limit of a minimum. The system works by using
multiple devices including : ATMEGA32, Temperature sensor, Fan, and Displayed
temperature (LCD).
Key : ATMEGA32, temperature control, simulation temperature control in proteus , LCD.
1. PENDAHULUAN
Dengan berkembangnya ilmu dan Teknologi pada masa ini membuat kebutuhan energi listrik
semakin banyak. Terutama pada gedung, industri, pabrik dan yang paling banyak
pemakaiannya yaitu masyarakat itu sendiri. Dimana keadaan ini akan berdampak pada sektor
gedung perkantoran yang kebanyakan menggunakan energi listrik dari PLN. Masalah ini
harus ditanggapi segera. Salah satu caranya paling mudah adalah dengan memanfaatkan
energi secara maksimal.
Penghematan energi adalah pemanfaatan energi secara efisien dan rasional tanpa
mengurangi penggunaaan energi yang memang benar-benar diperlukan. Namun pada
kenyataannya program penghematan energi tersebut masih menemui beberapa kendala.
Salah satu masalah yang ada yaitu Gedung-gedung yang memiliki jumlah ruangan yang
banyak, sering kali pendingin suhu ruangan tetap menyala padahal sudah di luar jam kerja,
bahkan kadang-kadang sampai pagi dan tidak dimatikan. Hal ini disebabkan oleh kelalaian
pengguna ruangan dan juga petugas yang harus mengecek peralatan pendingin suhu ruangan
pada setiap ruangan.
Kondisi seperti ini akan menyebabkan pemborosan energi listrik apabila terjadi
berulang-ulang. Oleh karena itu perlu adanya sistem kontrol suhu ruangan pada gedung yang
lebih praktis dan efisien. Sistem kontrol tersebut di setting secara otomatis dengan
menggunakan sensor suhu yang akan membaca suhu ruangan dan dipadukan dengan
teknologi microcontroller.
Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui cara kerja LM35 serta bagaimana
cara menerapkannya dalam suatu sistem pendingin ruangan otomastis. Manfaat dari
penelitian ini jika sistem pendingin ruangan ini dapat bekerja secara otomatis dan menghemat
daya karena pendingin ruangan tidak bekerja terus menerus dan memudahkan manusia tanpa
harus diatur lagi atau menggunakan remote .
Menggunakan pemrograman Bahasa Assembly yaitu untuk mengembangkan sebuah
sistem pengukur temperatur menggunakan mikrokontroler ATMega32 yang hasil datanya
ditampilkan pada display LCD dan menggunakan ala tambahan kipas untuk outputnya yaitu
dalam keadaan hidup atau mati dan Sensor suhu LM35 memiliki fungsi untuk mengubah
besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. LM35 memiliki keakuratan
tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain, LM35
juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat
dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali khusus serta tidak memerlukan
penyetelan lanjutan.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Langkah-langkah Penelitian
Tinjauan Pustaka
Analisa Kebutuhan
Spesifikasi
Perancangan Awal
Prototipe
Pembuatan Alat
Tidak
Apakah
Verifikasi
terpenuhi
Ya
Pengujian
Analisa
Selesai
Sensor suhu LM35 membaca suhu lalu dibaca mikrokontroller dan diatur .
Dengan ciri sensor tersebut yang mempunyai 3 kaki, ada ke power, output, ground.
Arus yang masuk 5 V ke LM35 . LM35 ini berfungsi sebaggai resistor variable yang
bergantung terhadap suhu disekelilingnya. Ketika suhu semakin tinggi maka nilai
hambatan LM35 berkurang, sehingga arus yang dikeluarkan semakin tinggi, begitu
juga sebaliknya arus yang dikeluarkan tadi ada di kaki ouput yang nantinya akan
dibaca oleh mikrokontroller.
Mikrokontroller ATMEGA memiliki sistem ADC (analog to digital converter)
sehingga arus yang masuk bisa dibaca dalam bentuk digital. Setelah bisa dibaca baru
dikalibrasi / nilainya di normalisasi agar sesuai dengan derajat celcius , dengan dikali
500 dan dibagi 1023. Nilai Normalisasi tadilah yang dijadikan parameter untuk
penentuan kapan pendingin ruangan terus hidu
C ke atas.
3. HASIL dan PEMBAHASAN
3.1 Simulasi
Untuk simulasi dan validasi digunakan software proteus profesional 8 yang memang
secara khusus software tersebut dibuat untuk simulasi rangkaian elektronik. Adapun
hasil dari simulasi tersebut sebagaimana terdapat pada gambar 2. dibawah ini:
II
27.4
28.3
29.2
31
31.1
32.4
33.6
34.8
35.6
37
Rata-rata
III
27.1
28.4
29.2
30.8
31.3
32
33.4
34.67
35.8
36.8
Rata-rata
Selisih
Error
27.3
28.2333333
29.3
30.8333333
31.1666667
32.1333333
33.4333333
34.7566667
35.6666667
36.7666667
0.3
0.23333333
0.3
0.83333333
0.16666667
0.13333333
0.43333333
0.75666667
0.66666667
0.76666667
4.59
1.11111111
0.83333333
1.03448276
2.77777778
0.53763441
0.41666667
1.31313131
2.2254902
1.9047619
2.12962963
14.2840191
Hasil pengujian yang ditampilkan pada tabel 1 diatas menunjukkan hasil pengukuran
yang cukup baik. Pengukuran suhu yang didapatkan menunjukkan error rata-rata
sebesar 14,29 %.. Perbedaan pengukuran ini terjadi karena proses pembulatan hasil
pada sensor dan proses kalibrasi yang dilakukan masih kurang baik, sehingga perlu
dilakukan kalibrasi yang lebih baik lagi. Hasil pengukuran kemudian dibuat grafik
sebagai berikut :
Gambar 4. Grafik Perbandingan Suhu
Dengan Keterangan :
= Suhu Termometer (T ) C
= Sensor Suhu (SS) C
10
4. KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa kesimpulan antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Penelitian menghasilkan Sistem Kontrol Suhu Ruangan yang dapat digunakan
untuk mengontrol suhu ruangan secara otomatis menggunakan sensor suhu.
b. Sensor suhu LM35 merupakan sensor suhu yang baik dan layak digunakan untuk
monitoring suhu ruangan.
c. Microcontroller ATMEGA 32 merupakan mikrokontroller open source dapat
digunakan untuk mengolah data analog dari sensor.
d. Perancangan Dan Implementasi Pengontrol Suhu Ruangan Berbasis
Mikrokontroller ATMEGA32 dengan sensor suhu LM35 layak digunakan dan
diaplikasikan sebagai sistem pengontrol suhu ruangan.
Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian alat, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: Alat sudah dapat berfungsi untuk mengukur suhu dengan tampilan
digital.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Blocher Richard, Dipl.Phys, Dasar Elektronika, Andi, Yogyakarta, 2003.
[2] Denny Rachmawati, (2009). Rancang Bangun Sistem Kontrol Suhu Ruangan
Berbasis Mikrokontroller AT89S51. Semarang
[3] Masruchin, dkk (2010). Sistem Kendali Suhu Ruang Berbasis Mikrokontroller
AT89S51. Seminar Nasional VI SDM Teknologi Nuklir. ISSN 1978-0176.
Yogyakarta.
[4] Dias Prihatmoko, (2016). Perancangan Dan Implementasi Pengontrol Suhu
Ruangan Berbasis Mikrokontroller Arduino Uno. Jurnal SIMETRIS Volume 7 No 1.
ISSN 2252-4983.
[5] Ambar T.U, dkk (2011). Implementasi Mikrokontroller Sebagai Pengukur Suhu
Delapan Ruangan. Program studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.