Anda di halaman 1dari 56

Laporan Praktikum

FENOMENA DASAR MESIN

LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL I
KESETIMBANGAN ENERGI dan PERPINDAHAN
PANAS

NAMA

: ISMAIL DARMAWAN

NIM

: 2012-12-012

Kelompok

: IV

Tgl praktikum

: 16 November 2014

Asisten

: YOGAS CITRA
SENDY

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
JAKARTA 2014

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulilliah kehadirat tuhan kita Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga laporan praktikum pendingin
telah terselesaikan dengan baik. Salawat serta salam tak lupa kepada Nabi
Muhammad SAW, karena berkat Beliaulah zaman yang jahiliah berubah
menjadi zaman yang serba canggih teknologi dan modern ini.
Penulis juga tak lupa berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
terkait dalam membantu menyelesaikan laporan ini yaitu kepada temanteman kelompok 5.Serta para aslab fenomena dasar mesin yang telah
membimbing para praktikan sehingga kami dapat menyelesaikan segala
sesuatu yang mengenai keseimbangan energy kalor dan kerja dan cycle
termodinamik.
Semoga hasil dari praktikum fenomena dasar mesin ini dapat
bermanfaat untuk kedepannya dan tidak sia-sia segala sesuatu yang telah
dilakukan.

Jakarta, 24 November 2014

Penyusun

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

Modul I

Kesetimbangban energy dan perpindahan panas

Bab 1 Teori dasar


4
1.1

Keseimbangan energi kalor dalam komponen mesin pendingin

1.2

4
Teori dasar Perpindahan panas pada Heat Exchanger

1.3

7
Cycle thermodinamika mesin pendingin
10

Bab 2 Pelaksanaan praktikum dan data pengamatan


11
2.1

2.2

Pelaksanaan praktikum kesetimbangan energi dan


perpindahan panas
11
Prosedur Pengujian Mesin Pendingin
11

2.3

Data Hasil Pengamatan

12

Bab 3 Pengolahan data


15
3.1

Modul I Data Kesetimbangan Energi Dan Perpindahan Panas

15
Perhitungan data pengamatan
17
Analisa grafik
37
Bab 4 Analisa

41

Bab 5 Keimpulan

43

Daftar Pustaka

44

Lampiran
45

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

BAB I
TEORI DASAR I
KESETIMBANGAN ENERGI DAN PERPINDAHAN PANAS
I.1

Keseimbangan energi kalor dalam komponen mesin pendingin


Dalam bab ini akan dibahas teori dasar mesin pendingin dan teori

kesetimbangan energi kalor pada alat penukar kalor yang digunakan dalam
percobaan yaitu kondensor dan evaporator.
I.1.1 Teori dasar mesin pendingin.

Komponen utama mesin pendingin ada 4 buah yaitu :


1. Kompressor

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Didalam

kompresor

terjadi

kerja

yaitu

proses

penekanan

(Kompresi) gas refrigerant. Tekanan dan temperatur gas naik. Proses


yang terjadi dianggap adiabatis (tidak ada kalor yang masuk maupun
keluar dari sistem) dan isentropis (proses dengan entropy tetap).

2. Kondensor
Didalam kondensor terjadi proses pengembunan (kondensasi)
dimana uap berubah phasenya menjadi cairan. Didalam kondensor
terjadi perpindahan kalor dari uap refrigerant keudara pendingin yang
dialirkan oleh fan. Proses kondensasi ini terjadi pada suhu dan tekanan
tetap.
3. Katub ekspansi
Didalam katub ekspansi terjadi proses Throttling yaitu proses
penurunan tekanan dimana entalpinya tidak berubah (tetap).
4. Evaporator
Didalam evaporator terjadi proses penguapan (evaporasi). Cairan
refrigerant berubah phase menjadi uap. Didalam evaporator terjadi
perpindahan panas dari udara yang dialirkan dengan fan kecairan
refrigerant.
I.1.2
Keseimbangan kalor dalam Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk mengembunkan uap refrigerant.Agar
terjadi pengembunan maka kalor yang dikandung refrigerant harus dibuang.
Pembuangan kalor dilakukan oleh udara pendingin yang dialrkan oleh
fan.Dalam proses penukaran kalor terjadi keseimbangan kalor yaitu kalor
yang dilepas oleh uap refrigerant harus sama dengan kalor yang diterima
oleh udara pendingin.
Keseimbangan ini dapat dijabarkan dengan rumus dasar sebagai berikut :

Q R = Q Ud

Dimana :
QR adalah kalor yang dilepas oleh air uap refrigerant yang sedang
QUd

mengembun (kJ/jam)
adalah kalor yang diterima oleh udara pendingin ( kJ/jam )

Selanjutnya :

Q R = m R . QR

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

Q Ud = M Ud . C pUd .tUd

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Dimana :
m R adalah laju alir air refrigerant ( kg / jam )
Q R adalah panas pengembunan refrigerant ( kJ/kg 0C )
m Ud adalah laju alir udara pendingin ( kg / jam )
C pUd adalah panas jenis udara pendingin ( kJ/kg 0C )
t Ud adalah selisih temperatur gas udara pendingin keluar dan masuk
cooling tower (0C)
I.1.3
Keseimbangan kalor dalam Evaporator
Didalam evaporator terjadi penukaran kalor dari media panas yaitu dari
udara

yang dialirkan oleh fan kepada cairan refrigerant yang sedang

mengalami proses penguapan.


Dalam penukaran kalor tersebut terjadi keseimbangan yaitu kalor yang
dilepas oleh cairan refrigerant harus sama dengan kalor yang diterima oleh
udara pendingin.
Keseimbangan tersebut dapat dijabarkan dengan rumus dasar sebagai
berikut :

Q Ud = Q R
Dimana :
QR adalah kalor yang diterima oleh cairan refrigerant ( kJ/jam)
Q Ud adalah kalor yang dilepas oleh udara yang dialirkan oleh fan ( kJ/jam
)
Selanjutnya :

Q R = m R . QR

I.2

Q Ud = M Ud . C pUd .tUd

Dimana :
m R adalah laju alir cairan refrigerant ( kg / jam )
Q R adalah panas penguapan refrigerant ( kJ/kg 0C )
m Ud adalah laju alir udara ( kg / jam )
C pUd adalah panas jenis udara ( kJ/kg 0C )
t Ud adalah selisih temperatur udara keluar dan masuk evaporator ( 0C)

Teori dasar Perpindahan panas pada Heat Exchanger.


Dalam bab ini akan dibahas teori perpindahan kalor pada alat penukar
kalor (heat exchanger) yang

digunakan dalam percobaan yaitu kondensor

dan evaporator.
Perpindahan panas pada dasarnya ada 3 macam yaitu :
a) Konduksi
Laboratorium Fenomena Dasar Mesin
Sekolah Tinggi Teknik PLN

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi dalam bentuk


perambatan panas pada benda padat.
b) Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi dalam aliran benda
cair maupun gas dari satu lokasi kelokasi lainnya
c) Radiasi
Radiasi adalah perambatan panas tanpa medium perantara atau secara
pancaran
Pada kedua peralatan penukar kalor diatas ketiga jenis perpindahan
panas terjadi secara bersamaan
Rumus dasar perpindahan panas yang digunakan adalah

Q = A U t
Dimana :
Q adalah kalor yang dipindahkan ( kJ/jam )
A adalah luas bidang perpindahan panas ( cm 2 )
U adalah koeffisien perpindahan panas bahan ( kJ/cm 20 C jam )
t adalah selisih temperatur antara media panas dan dingin ( 0 C )
Dalam praktek U yang digunakan adalah untuk kombinasi konduksi,
konveksi

dan

radiasi.

digunakan adalah t
I.2.1

Sedangkan

perbedaan

temperatur

yang

( Perbedaan temperatur rata - rata logaritmis ).

Perbedaan temperatur rata-rata logaritmis

Pembahasan dibawah ini adalah mengenai Perbedaan temperatur rata


rata logaritmis untuk kedua alat tersebut diatas yaitu kondensor dan
evaporator.

I.2.1A. Kondensor
Dalam kondensor terjadi perpindahan panas antara 2 media yaitu udara
dan refrigerant. Refrigerant didalam kondensor mengalami perubahan phase
dari uap menjadi phase cair.
Perpindahan panas terjadi dari uap refrigerant keudara.Temperatur
refrigerant dianggap tetap karena mengalami perubahan phase.Sedangkan
temperatur

udara

naik

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

karena

menerima

kalor

pengembunan

dari

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

refrigerant. Diagram temperatur dan luas laluan dapat digambarkan sebagai


berikut :

Dimana :

Temperatur udara masuk t UI


Temperatur udara keluar t UO
Temperatur uap refrigerant
refrigerant T

sama

dengan

temperatur

embun

Aliran dianggap paralel flow, maka Perbedaan temperatur rata rata


logaritmis adalah :

tm

TR TUI TR TUO
TR TUI

TR TUO

ln

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

I.2.1B

. Evaporator

Dalam evaporator terjadi perpindahan panas antara


udara

dan

refrigerant.

Refrigerant

didalam

evaporator

media yaitu
mengalami

perubahan phase dari cair menjadi phase uap.


Perpindahan panas terjadi dari udara ke refrigerant cair.Temperatur
refrigerant

dianggap

tetap

karena

mengalami

perubahan

phase.Sedangkan temperatur udara turun karena memberikan kalor


penguapan kepada refrigerant. Diagram temperatur dan luas laluan dapat
digambarkan sebagai berikut :

Dimana :
Temperatur cairan refrigerant masuk sama dengan temperatur
uap refrigerant keluar T R
Temperatur udara masuk t UI
Temperatur udara keluar t UO
Bila aliran dianggap counter flow, maka

tm

TUI TR TUO TR
TUI TR

TUO TR

ln

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

TUI TUO
T T
ln UI R
TUO T
R

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

I.2.2 Jumlah kalor perpindahan panas


Total panas yang dipindahkan dari kondensor keluar dan dari luar
keevaporator dapat dihitung dengan rumus dasar sebagai berikut :

Q = A U t m
Dimana Q adalah total yang dipindahkan
I.3

Cycle thermodinamika mesin pendingin


Cycle thermodinamika pada mesin pendingin teoritis dapat digambarkan
sebagai berikut :

Pressure (psi)

Qout
2

Qin

h3=h4

h1

W
kerja
h2

h (BTU/lb)
Proses proses yang ada dalam cycle tersebut adalah :
a. Proses (1-2) Proses kompresi uap refrigerant didalam kompresor
yang berlangsung secara isentropis dan adiabatis. Dalam proses ini
ada kerja W yang masuk dalam sistem sebesar W = h

Uap

refrigerant setelah akhir proses kompresi mengalami kenaikan suhu


dan tekanan.
b. Proses (2-3) Proses kondensasi uap refrigerant didalam kondensor.
Dalam proses ini terjadi pembuangan kalor Q 2 dari sistem melalui
media pendingin ( air atau udara ).
Uap refrigerant berubah menjadi cairan. Proses berlangsung pada
suhu dan tekanan tetap.
Laboratorium Fenomena Dasar Mesin
Sekolah Tinggi Teknik PLN

10

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

c. Proses (3-4) Proses Throttling yaitu proses penurunan tekanan


refrigerant pada entalpi tetap. Proses ini terjadi dala katub ekspansi.
Tidak ada panas atau kerja yang masuk atau keluar sistem.
d. Proses(4-1) Proses evaporasi cairan refrigerant yang terjadi di
evaporator. Dalam proses ini terjadi pemasukan kalor Q
sistem yang diambil dari sekitarnya.

Cairan

kedalam

refrigerant berubah

menjadi uap. Proses berlangsung pada suhu dan tekanan tetap.


Dari keseluruhan proses terjadi keseimbangan enersi yaitu Qout = Q

in

W
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN DATA PENGAMATAN
Kesetimbangan Energi dan Perpindahan Panas
2.1

Pelaksanaan praktikum kesetimbangan energi dan perpindahan


panas
Beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai
aturan dalam percobaan ini.
Sebelum

praktikum

dimulai

penjelasan

dan

petunjuk

mengenai

pelaksanaan praktikum diberikan oleh asisten praktikum yang ditunjuk .

Penjelasan /petunjuk yang diberikan mengenai antara lain :


Tujuan / pelaksanaan praktikum
Sistem instalasi dan cara kerja mesin pendingin secara umum
Sistem dan cara kerja peralatan kompresor, Kondensor, Evaporator

dan katub Ekspansi


Urutan pelaksanaan percobaan
Hal hal yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan

dalam percobaan.
Pengoperasian Mesin Pendingin dilaksanakan oleh asisten yang
ditunjuk
Selama pengoperasian asisten memberikan petunjuk mengenai
tempat dan cara membaca alat ukur yang harus dibaca selama

percobaan
Bila percobaan telah selesai dan mesin pendingin telah dimatikan
praktikan dan asisten membersihkan dan merapikan kembali semua
peralatan seperti semula.

2.2

Prosedur Pengujian Mesin Pendingin


2.A Pembebanan Normal
Start mesin pendingin
Tunggu 5 menit agar kondisi stabil

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

11

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Baca Thermometer dan manometer sebagai berikut:


1. suhu udara masuk evaporator
2. suhu udara keluar evaporator
3. suhu udara masuk kondensor
4. suhu udara keluar kondensor
5. tekanan masuk refrigerant di kompresor
6. tekanan keluar refrigerant di kondensor
7. ukur kecepatan udara dan temperaturnya dengan manometer
di sisi masuk dan keluar evaporator dan kondensor.

2.B Pembebanan Dengan Lampu


Nyalakan lampu
Tunggu 5 menit agar kondisi stabil
Ulagi pengukuran 1-7
Matikan mesin pendingin dengan menekan saklar
2.3

Data Hasil Pengamatan


a. Data suhu udara pendingin dan tekanan Refrigerant
Setelah mesin pendingin dijalankan sesuai prosedur ditunggu
sekurang-kurangnya 5 menit agar kondisinya stabil. Data diamati dan
dicatat dalam format dibawah ini :
Setelah selesai pencatatan dilakukan pembebanan tambahan
dengan cara menyalakan lampu pada sisi udara masuk evaporator.
Pencatatan serupa dilakukan setelah kondisi mesin stabil yaitu kira kira
5 menit setelah penyalaan lampu. Data kembali dicatat dengan form
yang sama

Beban normal( Tanpa Beban Lampu )


Data yang dicatat

Data yang dicatat

Satua
n

Evaporato

Kondensor

Kompreso
r
-

r
Suhu udara masuk

25,3

29,5

Suhu udara keluar

24,0

28

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

12

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Kecepatan udara masuk

2,7

2,2

m/s

Kecepatan udara keluar

2,15

3,12

m/s

Tekanan refrigerant

1,2

Bar g

masuk
Tekanan refrigerant

12

Bar g

keluar
Beban lampu ( 15 watt )
Data yang dicatat

Data yang dicatat

Satua
n

Evaporato

Kondensor

Kompreso

26,4
25,4

30,7

28,5

Kecepatan udara masuk

2,6

3,5

m/s

Kecepatan udara keluar

5,11

3,10

m/s

Tekanan refrigerant

1,2

Bar g

masuk
Tekanan refrigerant

12

Bar g

Suhu udara masuk


Suhu udara keluar

keluar
Beban lampu ( 25 watt )
Data yang dicatat

Data yang dicatat

Satua
n

Evaporato

kondensor

r
Suhu udara masuk

kompreso
r
C

26,6

2,7

3,2

m/s

4,2

2,98

m/s

Tekanan refrigerant

1,2

Bar g

masuk
Tekanan refrigerant

12

29,9
23,7

Kecepatan udara masuk


Kecepatan udara keluar

Suhu udara keluar

29

Bar g

keluar

Beban Lampu (40 Watt)


Laboratorium Fenomena Dasar Mesin
Sekolah Tinggi Teknik PLN

13

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Data yang dicatat

Data yang dicatat

Satua
n

Evaporato

Kondensor

Kompreso

25,1
24

29,1

r
-

27,1

Kecepatan udara masuk

2,5

3,2

m/s

Kecepatan udara keluar

2,39

2,99

m/s

Tekanan refrigerant

1,2

Bar g

masuk
Tekanan refrigerant

12

Bar g

r
Suhu udara masuk
Suhu udara keluar

keluar

BAB III
Laboratorium Fenomena Dasar Mesin
Sekolah Tinggi Teknik PLN

14

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

PENGOLAHAN DATA HASIL PRAKTIKUM


III.1 Modul I Data Kesetimbangan Energi Dan Perpindahan Panas
III.1.1Data Pengamatan hasil Praktikum Kesetimbangan Energi dan Perpindahan
Panas
Beban normal
Data yang dicatat

Data yang dicatat


Evaporato

satuan

kondensor

kompreso
K

r
Suhu udara masuk

298,3

302,5

r
-

Suhu udara keluar

297

301

Kecepatan udara masuk

2,7

2,2

m/s

Kecepatan udara keluar

21,5

3,12

m/s

Tekanan refrigerant

32,34

Psia

masuk
Tekanan refrigerant

191,1

Psia

keluar
Diameter kipas

0,195

0,26

Diameter pipa

0,009525

0,00635

Beban lampu ( 15 watt )


Data yang dicatat

Data yang dicatat


Evaporato

satuan

kondensor

kompreso

299,4
298,4

303,7

r
-

301,5

Kecepatan udara masuk

2,6

3,5

m/s

Kecepatan udara keluar

5,11

3,10

m/s

Tekanan refrigerant

32,34

Psia

masuk
Tekanan refrigerant

191,1

Psia

keluar
Diameter kipas

0,195

0,26

Diameter pipa

0,009525

0,00635

r
Suhu udara masuk
Suhu udara keluar

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

15

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Beban lampu ( 25 watt )


Data yang dicatat

Data yang dicatat


Evaporato

kondensor

kompreso

302,9
296,7

Kecepatan udara masuk


Kecepatan udara keluar

satuan
r
K

299,6

2,7

3,2

m/s

4,2

2,98

m/s

Tekanan refrigerant

32,34

Psia

masuk
Tekanan refrigerant

191,1

Psia

keluar
Diameter kipas

0,195

0,26

Diameter pipa

0,009525

0,00635

Suhu udara masuk


Suhu udara keluar

302

Beban Lampu (40 Watt)


Data yang dicatat

Data yang dicatat


Evaporato

kondensor

kompreso

r
Suhu udara masuk

satuan
r

298,1
297

302,1

300,1

Kecepatan udara masuk

2,5

3,2

m/s

Kecepatan udara keluar

2,39

2,99

m/s

Suhu udara keluar

Tekanan refrigerant

32,34

Psia

masuk
Tekanan refrigerant

191,1

Psia

keluar
Diameter kipas

0,195

0,26

Diameter pipa

0,009525

0,00635

Keterangan konversi satuan dari tabel:

1 BTU/s = 1,055 KJ/s


1 bar = 14,7 psi

Bar = 1 + bar g =

bar
T(K) = 273 + t (C)

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

16

Laporan Praktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Laboratorium Fenomena Dasar Mesin


Sekolah Tinggi Teknik PLN

17

III.1.2 Perhitungan Hasil Praktikum Kesetimbangan Energi dan


Perpindahan Panas

A.Perhitungan untuk Beban Normal


kipas evaporator = 0,195 m
kipas Condensor = 0,26 m
pipa evaporator = 0,009525 m
pipa Condensor = 0,00635 m

Penyelesaian:

pr
es
su
re
(P
sia
)

19
1,
1

Qin

W
kerja

25
,3

32
,3
4

Qout

1. Nilai h1=h2, h3, h4 didapat dari hasil plot diagram FreonR134A

h1

2. Baca dari diagram enthalpy

h3

h2

, dan

Diketahui : Tekanan refrigerant masuk = 1,2 Bar =32,34 psi

Tekanan refrigerant keluar = 12 Bar =191,1

psi

h1

Maka kita dapatkan harga

= 185,8 BTU/lb
h2

= 207,31 BTU/lb

h3

= 114,4 BTU/lb

h3

h4

3. Hitung perubahan enthalphy ( h ) :

a. Kompressor
h = ( h2- h1) = (207,31185,8) BTU/lb = 21,51 BTU/lb

b. Kondensor

h = ( h2- h3 ) = (207,31-114,4) BTU/lb = 92,91 BTU/lb

c. Evaporator
h = ( h1- h4 ) = (185,8 114,4) BTU/lb = 71,4 BTU/lb

4. Dari perhitungan no.3, hitung :

a. Kerja Kompressor (Wkomp) persatuan massa

W = m . h =>

W
m

= h (pada compressor)= h2 h1

(207,31

185,8)

BTU/lb

= 21,51 BTU/lb

b. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Q out ) persatuan massa


Q out = h2 h3=(207,31 114,4) BTU/lb =92,91 BTU/lb
c. . Kalor yang diserap melalui evaporator ( Q in ) persatuan massa
Q in = h1h4 = (185,8 114,4) BTU/lb = 71,4 BTU/lb

5.

Dari tachometer kita dapat mengetahui kecepatan rotasi fan ,serta


dengan mengukur diameter fan ( d ) kondensor dan evaporator, maka
kita dapat menghitung kecepatan udara yang keluar melalui kondensor
dan evaporator, yaitu dengan rumus

Vprop =

.D.

Sehingga dapat menghitung jumlah aliran massa udara yang keluar


Dimana telah diketahui Vangin = 1,667 m/menit
Diameter fan evaporator = 0,195 m
Diameter fan Kondensor = 0,260 m

vin

Kec.Udara masuk Evaporator (

) = 2,7

m/s

vin

Kec.Udara masuk kondensor (

m/s

Evaporator (out)
Kecepatan putaran fan = 126,9 rpm

Vprop =

.D.n
.0,195.126,9

= 77,74 m/menit
Vangin = 1,667. 77.74 m/menit
= 129,59 m/menit
= 2,15 m/s

Maka m = A . V out

1
.d 2 .v
4

1
.(0,195) 2 .2,15
4
= 0,064 m/s

) = 2,2

Kondensor (out)

Kecepatan putaran fan = 137,6 rpm

Vprop =

.D.n
. 0,260. 137,6

= 112,39 m/menit
Vangin = 1,667. 112,39 m/menit
= 187,36 m/menit
= 3,12 m/s

maka m = A . V out

1
.d 2 .v
4

out

1
.(0,26) 2 .3,12
4
= 0,1656 m/s

6. Dari perhitungan no. 5, hitung :

a. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Qout )

b. Kalor yang diserap oleh evaporator ( Q in )

Dimana Q = m .Cp . t ; Cp dicari di buku termodinamika.

a. Kondensor

vin

Untuk

maka m = A. V .

, udara = 1,2kg/m

1
.d 2 .v.
4

1
.(0,26) 2 .2,2.1,2
4

= 0,140 kg/s

Q out= mout .Cp . t , Cp udara = 1,01 kJ / kg K

TR TUI TR TUO

t m

TR TUI

TR TUO

ln

298,3 302,5 298,3 301


298,3 302,5

298,3 301

ln

=3,394K

Q out (in)

= min .Cp . t

, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

= 0,140 kg/s. 1,01 kJ / kg K. 3,394 K

= 0,4799 kJ/s

0,4799
1,055

= 0,4548 BTU/s

Evaporator

vin

Untuk

maka m = A. V .

, udara = 1,2 kg/m

1
.d 2 .v.
4
1
.(0,195) 2 .2,7.1,2
4

= 0,096 kg/s

Q in= m in . Cp . t, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

t m

TUI TUO
TUI TR

TUO TR

ln

302,5 301

302,5 (298,3

301 ( 298,3)

ln

6,0004

K
Q in (in)

= min .Cp . t

, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

= 0,096 kg/s. 1,01 kJ / kg K . 6,0004K

= 0,5817 kJ / s

0,5817
1,055

= 0,5514 BTU/s

7. Dari perhitungan no. 3 dan no.6, berapa massa refrigeration (m = Q/h),


serta

Berapa ton massa refrigeration (1 ton refrigeration = 200 BTU/lb)


Kondensor

mout

Qout
Qout

h h2 h3

0,4548 BTU / S
92,91 BTU / lb

= 4,89 x

103
RE

Ton refrigeration (TR) =

lb/s

mout
200

h2 h3
=

mout
200

4,89 10 3
92,91
200

2,27 10 3

=
Jumlah ton massa refrigeration pada kondensor awal adalah 0,00227
Evaporator

min

Qin
Qin

h h1 h4

0,5514 BTU / S
71,4 BTU / lb

7,72 10 3

lb/s

RE

Ton refrigeration (TR)=

71,4

mout
200

h1 h4
=

mout
200

7,72 10 3
200

2,75 10 3

Jumlah ton massa refrigeration pada evaporator awal


adalah 0,00275

8.

Menghitung COP

COP=

COP=

0,5514
=0,025
21,5

B.Perhitungan untuk Beban 15 watt


kipas evaporator = 0,195 m
kipas Condensor = 0,26 m
pipa evaporator = 0,009525 m
pipa Condensor = 0,00635 m

Penyelesaian:

1. Nilai h1=h2, h3, h4 didapat dari hasil plot diagram Freon R134A

pr
es
su
re
(p
sia
)

Qout
2

Qin

W
kerja

19
1,
1

26
,4

32
,3
4

h1

2. Baca dari diagram enthalpy

, dan

Diketahui : Tekanan refrigerant masuk = 1,2 Bar =32,34 psi

h3

h2

Tekanan refrigerant keluar = 12 Bar =191,1 psi


h1

Maka kita dapatkan harga

= 188,3 BTU/lb
h2

= 209,03 BTU/lb

h3

= 114,4 BTU/lb

h3

h4

3. Hitung perubahan enthalphy ( h ) :

a. Kompressor

h = ( h2- h1) = (209,03 188,3) BTU/lb = 20,73 BTU/lb

b. Kondensor

h = ( h2- h3 ) = (209,03 114,4) BTU/lb = 94,63 BTU/lb

c. Evaporator

h = ( h1- h4 ) = (188,3 114,4) BTU/lb = 73,9 BTU/lb

4. Dari perhitungan no.3, hitung :


a. Kerja Kompressor (Wkomp) persatuan massa

W = m . h =>

W
m

= h (pada compressor)= h2 h1

(209,03

188,3)

BTU/lb

= 20,73 BTU/lb

b. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Q out ) persatuan

massa

Q out = h2 h3=(209,03114,4) BTU/lb =94,63 BTU/lb

c. . Kalor yang diserap melalui evaporator ( Q in ) persatuan massa

Q in = h1h4 = (188,3 114,4) BTU/lb = 73,9 BTU/lb

Dari tachometer kita dapat mengetahui kecepatan rotasi fan ,serta dengan
mengukur

diameter fan ( d ) kondensor dan evaporator, maka kita dapat

menghitung kecepatan

udara

yang

keluar

melalui

kondensor

dan

evaporator, yaitu dengan rumus

.D.

Vprop =

Sehingga dapat menghitung jumlah aliran massa udara yang keluar


Dimana telah diketahui Vangin = 1,667 m/menit
Diameter fan evaporator = 0,195 m
Diameter fan Kondensor = 0,260 m

vin

Kec.Udara masuk Evaporator (

) = 2,6

m/s

vin

Kec.Udara masuk kondensor (

m/s

Evaporator (out)
Kecepatan putaran fan = 300,4 rpm

Vprop =

.D.n
.0,195.300,4

= 184,02 m/menit
Vangin = 1,667. 184,02 m/menit
= 306,77 m/menit
= 5,11 m/s

Maka m = A . V out

1
.d 2 .v
4

1
.(0,195) 2 .5,11
4

= 0,152 m/s

Kondensor (out)

Vprop =

Kecepatan putaran fan = 136,9 rpm

.D.n
. 0,260. 137,6

= 111,82 m/menit
Vangin = 1,667. 111,82 m/menit
= 186,40 m/menit
= 3,10 m/s
maka m = A . V out

) = 3,5

1
.d 2 .v
4

out

1
.(0,26) 2 .3,10
4
= 0,164 m/s

Dari perhitungan no. 5, hitung :

a. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Qout )

b. Kalor yang diserap oleh evaporator ( Q in )

Dimana Q = m .Cp . t ; Cp dicari di buku termodinamika

a. Kondensor

vin

Untuk

maka m = A. V .

, udara = 1,2kg/m

1
.d 2 .v.
4

1
.(0,26) 2 .3,5.1,2
4

= 0,222 kg/s

Q out= mout .Cp . t , Cp udara = 1,01 kJ / kg K

t m

TR TUI TR TUO
TR TUI

TR TUO

ln

299,4 303,7 299,4 301,5


299,4 303,7

299,4 301,5

ln

=3,069 K

Q out (in)

= min .Cp . t

, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

= 0,222 kg/s. 1,01 kJ / kg K. 3,069 K

= 0,6881 kJ/s

0,6881
1,055

= 0,6522 BTU/s
b. Evaporator

vin

Untuk

maka m = A. V .

, udara = 1,2 kg/m

1
.d 2 .v.
4

1
.(0,195) 2 .2,6.1,2
4

= 0,093 kg/s

Q in= m in . Cp . t, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

t m

TUI TUO
TUI TR

TUO TR

ln

303,7 301,5

303,7 (299,4)

301,5 (299,4)

ln

6,0199

Q in (in)

= min .Cp . t

, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

= 0,093 kg/s. 1,01 kJ / kg K . 6,0199 K

= 0,5654 kJ/s

0,5654
1,055

= 0,5359 BTU/s

7. Dari perhitungan no. 3 dan no.6, berapa massa refrigeration (m = Q/h),


serta

berapa ton massa refrigeration (1 ton refrigeration = 200

BTU/lb)

Kondensor

mout

Qout
Qout

h h2 h3

0,6522 BTU / S
94,63 BTU / lb

103 lb/s

= 6,89x

RE

Ton refrigeration (TR) =

mout
200

h2 h3
=

mout
200

6,89 10 3
94,63
200

3,26 10 3

Jumlah ton massa refrigeration pada kondensor awal adalah 0,00326

Evaporator

min

Qin
Qin

h h1 h4

0,5359 BTU / S
73,9 BTU / lb

7,251 10 3

lb/s

RE

Ton refrigeration (TR)=

mout
200

7,251 10 3
73,9
200

h1 h4
=

mout
200

2,679 10 3

Jumlah ton massa refrigeration pada evaporator


awal adalah 0,002679

8. Menghitung COP

COP=

0,5359
W

COP=

0,5359
20,73

0,025

C. Perhitungan untuk Beban 25watt


kipas evaporator = 0,195 m
kipas Condensor = 0,26 m
pipa evaporator = 0,009525 m
pipa Condensor = 0,00635 m

Penyelesaian:

1. Nilai h1=h2, h3, h4 didapat dari hasil plot diagram Freon R134A

pr
es
su
re
(p
sia
)

Qout
2

Qin

W
kerja

19
1,
1

24
,9

32
,3
4

h1

2. Baca dari diagram enthalpy

h3

h2

, dan

Diketahui : Tekanan refrigerant masuk =1,2 Bar = 32,34 psi


Tekanan refrigerant keluar = 12 Bar = 191,1 psi
h1

Maka kita dapatkan harga

= 184,94 BTU/lb
h2

= 206,45 BTU/lb

h3

= 114,4 BTU/lb

h3

h4

3. Hitung perubahan enthalphy ( h ) :

a. Kompressor
h = ( h2- h1) = (206,45 184,94) BTU/lb = 21,51 BTU/lb

b. Kondensor

h = ( h2- h3 ) = (206,45 114,4) BTU/lb = 92,05 BTU/lb

c. Evaporator

h = ( h1- h4 ) = (184,94 114,4) BTU/lb = 70,54 BTU/lb

4. Dari perhitungan no.3, hitung :

a. Kerja Kompressor (Wkomp) persatuan massa

W = m . h =>

W
m

= h (pada compressor)= h2 h1
= (206,45

184,94)

BTU/lb

= 21,51 BTU/lb

b. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Q out ) persatuan massa


Q out = h2 h3=(206,45 114,4) BTU/lb =92,05 BTU/lb
c. . Kalor yang diserap melalui evaporator ( Q in ) persatuan massa
Q in = h1h4 = (184,94 114,4) BTU/lb = 70,54 BTU/lb

5. Dari tachometer kita dapat mengetahui kecepatan rotasi fan ,serta


dengan mengukur diameter fan ( d ) kondensor dan evaporator, maka kita
dapat menghitung jumlah

aliran massa udara yang keluar melalui

kondensor dan evaporator, yaitu dengan

Vprop =

.D.

rumus

Sehingga dapat menghitung jumlah aliran massa udara yang keluar


Dimana telah diketahui Vangin = 1,667 m/menit
Diameter fan evaporator = 0,195 m
Diameter fan Kondensor = 0,260 m

vin

Kec.Udara masuk Evaporator (

) = 2,7

m/s

vin

Kec.Udara masuk kondensor (

m/s

Evaporator (out)
Kecepatan putaran fan = 251,1 rpm

Vprop =

.D.n
.0,195.251,1

= 153,82m/menit
Vangin = 1,667. 153,82m/menit
= 256,42m/menit
= 4,2 m/s

) = 3,2

Maka m = A . V out

1
.d 2 .v
4

1
.(0,195) 2 .4,2
4

= 0,125 m/s

Kondensor (out)

Kecepatan putaran fan = 131,6 rpm

Vprop =

. 0,260. 131,6

= 107,49m/menit
Vangin = 1,667. 107,49 m/menit
= 179,19m/menit
= 2,98m/s

.D.n

Maka m = A . V out

1
.d 2 .v
4

1
.(0,26) 2 .2,98
4

= 0,158 m/s

6. Dari perhitungan no. 5, hitung :

a. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Qout )

b. Kalor yang diserap oleh evaporator ( Q in )

Dimana Q = m .Cp . t ; Cp dicari di buku termodinamika


a. Kondensor

vin

Untuk

maka m = A. V .

1
.d 2 .v.
4

1
.(0,26) 2 .3,2.1,2
4

, udara = 1,2kg/m

= 0,2038 kg/s

Q out= mout .Cp . t , Cp udara = 1,01 kJ / kg K

t m

TR TUI TR TUO
TR TUI

T
R UO

ln

302,9 302 302,9 299,6


302,9 302

302,9 299,6

ln

= 1,8471K

Q out (in)

= min .Cp . t

, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

= 0,2038 kg/s. 1,01 kJ / kg K. 1,8471 K

= 0,3802kJ / s

0,3802
1,055

= 0,3603 BTU/s
b. Evaporator

vin

Untuk

maka m = A. V .

, udara = 1,2 kg/m

1
.d 2 .v.
4

1
.(0,195) 2 .2,7.1,2
4

= 0,0967 kg/s

Q in= m in . Cp . t, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

t m

TUI TUO
TUI TR

T
UO R

ln

302 299,6

302 (302,9)

299,6 (302,9)

ln

6,0369

Q in (in)

= min .Cp . t

, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

= 0,0967 kg/s. 1,01 kJ / kg K . 6,0369 K

= 0,4249 kJ / s

0,4249
1,055

= 0,4027 BTU/s

7. Dari perhitungan no. 3 dan no.6, berapa massa refrigeration (m = Q/h),


serta

berapa ton massa refrigeration (1 ton refrigeration = 200 BTU/lb)


Kondensor

mout

Qout
Qout

h h2 h3

= 3,91 x

0,3603 BTU / S
92,05 BTU / lb
3

10

RE

Ton refrigerant (TR) =

lb/s

mout
200

92,05

h2 h3
=

mout
200

3,91 10 3
200

1,79 10 3

=
Jumlah ton massa refrigeration pada kondensor awal adalah 0,00179

Evaporator

min

Qin
Qin

h h1 h4

0,4027 BTU / S
70,54 BTU / lb

5,70 10 3

lb/s

RE

Ton refrigeration (TR)=

mout
200

h1 h4
=

mout
200

5,70 10 3
70,54
200

2,01 10 3

Jumlah ton massa refrigeration pada evaporator awal

adalah 0,00201

8.

Menghitung COP

COP=

COP=

0,4027
=0,018
21,51

D.Perhitungan untuk Beban 40 Watt


kipas evaporator = 0,195 m
kipas Condensor = 0,26 m
pipa evaporator = 0,009525 m
pipa Condensor = 0,00635 m

Penyelesaian:

1. Nilai h1=h2, h3, h4 didapat dari hasil plot diagram Freon 22

pr
es
su
re
(p

Qout
2

Qin

sia
)

19
1,
1

25
,1

32
,3
4

h1

2. Baca dari diagram enthalpy

h3

h2

, dan

Diketahui : Tekanan refrigerant masuk = 1,2 Bar = 32,34 psi


Tekanan refrigerant keluar = 12 Bar =191,1

psi

h1

Maka kita dapatkan harga

= 185,8 BTU/lb

h2

= 206,88 BTU/lb

h3

= 114,4 BTU/lb

h3

h4

3. Hitung perubahan enthalphy ( h ) :

a. Kompressor

h = ( h2- h1) = (206,88 185,8) BTU/lb = 21,08 BTU/lb

b. Kondensor

h = ( h2- h3 ) = (206,88 114,4) BTU/lb = 92,48 BTU/lb

c. Evaporator

h = ( h1- h4 ) = (185,8 114,4) BTU/lb = 71,4 BTU/lb

4. Dari perhitungan no.3, hitung :


a. Kerja Kompressor (Wkomp) persatuan massa

W = m . h =>

W
m

= h (pada compressor)= h2 h1

(206,88

185,8)

BTU/lb

= 21,08 BTU/lb

b. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Q out ) persatuan

massa

Q out = h2 h3=(206,88 114,4) BTU/lb = 92,48 BTU/lb

c. . Kalor yang diserap melalui evaporator ( Q in ) persatuan massa


Q in = h1h4 = (185,8 114,4) BTU/lb = 71,4 BTU/lb

5. Dari tachometer kita dapat mengetahui kecepatan rotasi fan ,serta


dengan mengukur

diameter fan ( d ) kondensor dan evaporator, maka kita

dapat menghitung

kecepatan udara yang keluar melalui kondensor dan

evaporator, yaitu dengan

.D.

rumus

Vprop =

Sehingga dapat menghitung jumlah aliran massa udara yang keluar


Dimana telah diketahui Vangin = 1,667 m/menit
Diameter fan evaporator = 0,195 m

Diameter fan Kondensor = 0,260 m

vin

Kec.Udara masuk Evaporator (

) = 2,5

m/s

vin

Kec.Udara masuk kondensor (

m/s

Evaporator (out)
Kecepatan putaran fan = 141 rpm

Vprop =

.D.n
.0,195.300,4

= 86,37 m/menit
Vangin = 1,667. 86,37 m/menit
= 143,39 m/menit
= 2,39 m/s

Maka m = A . V in

1
.d 2 .v
4

1
.(0,195) 2 .2,39
4

= 0,071 m/s

Kondensor (out)

Vprop =

Kecepatan putaran fan = 132 rpm

.D.n

. 0,260. 132

= 107,81 m/menit
Vangin = 1,667. 107,81 m/menit
= 179,73 m/menit
= 2,99 m/s
maka m = A . V in

1
.d 2 .v
4

) = 3,2

1
.(0,26) 2 .2,99
4

= 0,158 m/s

6. Dari perhitungan no. 5, hitung :

a. Kalor yang dibuang melalui kondensor ( Qout )

b. Kalor yang diserap oleh evaporator ( Q in )

Dimana Q = m .Cp . t ; Cp dicari di buku termodinamika

a. Kondensor

vin

Untuk

maka m = A. V .

1
.d 2 .v.
4

1
.(0,26) 2 .3,2.1,2
4

, udara = 1,2kg/m

= 0,2038 kg/s

Q out= mout .Cp . t , Cp udara = 1,01 kJ / kg K

t m

TR TUI TR TUO
TR TUI

T
R UO

ln

298,1 302,1 298,1 300,1


298,1 302,1

298,1 300,1

ln

= 2,8853 K

Q out (in)

= min .Cp . t

, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

= 0,2038 kg/s. 1,01 kJ / kg K. 2,8853 K

= 0,5939 kJ / s

0,5939
1,055

= 0,5629 BTU/s
b. Evaporator

vin

Untuk

maka m = A. V .

, udara = 1,2 kg/m

1
.d 2 .v.
4

1
.(0,195) 2 .2,5.1,2
4

= 0,0895 kg/s

Q in= m in . Cp . t, Cp udara = 1,01 kJ / kg K

TUI TUO

t m

TUI TR

T
UO R

ln

302,1 300,1

302,1 (298,1)

300,1 (298,1)

ln

5,9919

Q in (in)

= min .Cp . t

Cp

udara

1,01 kJ / kg K

= 0,0895 kg/s. 1,01 kJ / kg K . 5,9919K

= 0,5416 kJ / s

0,5416
1,055

= 0,5134 BTU/s

7. Dari perhitungan no. 3 dan no.6, berapa massa refrigeration (m = Q/h),


serta

berapa ton massa refrigeration (1 ton refrigeration = 200 BTU/lb)

Kondensor

mout

Qout
Qout

h h2 h3

= 6,08 x

0,5629 BTU / S
92,48 BTU / lb
3

10

lb/s

RE

Ton refrigeration (TR) =

mout
200

h2 h3
=

mout
200

6,08 10 3
92,48
200

2,81 10 3

Jumlah ton massa refrigeration pada kondensor awal adalah 0,00281

Evaporator

min

Qin
Qin

h h1 h4

0,5134 BTU / S
71,4 BTU / lb

7,19 10 3

lb/s

RE

Ton refrigeration (TR)=

7,19 10 3
71,4
200

2,56 10 3

mout
200

h1 h4
=

mout
200

Jumlah ton massa refrigeration pada evaporator awal


adalah 0,00256

8.

Menghitung COP

COP=

COP=

0,5134
21,08

0,024

III.1.D

GRAFIK HASIL PERHITUNGAN A, B, dan C

14.00
12.00
10.00
8.00
h2-h1 = KJ/Kg

6.00
4.00
2.00
0.00
Normal

15Watt

25 Watt

40 Watt

BEBAN

Analisa :Dari grafik di atas dapat di tarik analisa bahwa dalam kompresor tidak
terdapat

terjadinya penurunan perpindahan panas setelah di

beri beban (tetap), hal tersebut

karena

proses

yang

terjadi

di

dalam

kompresor di anggap adiabatis (tidak ada kalor yang masuk maupun keluar
dari system) dan isentropis (proses dengan entropy

tetap).

KONDENSOR
Q (BTU/s)
0.6552
0.5629
0.4548
0.3603

normal

15Watt

25 Watt

40 Watt

Analisa :

Didalam kondensor terjadi proses pengembunan (kondensasi)

dimana uap berubah phasenya menjadi cairan. Di dalam kondensor


terjadi perpindahan kalor dari uap refrigerant ke udara pendingin yang
di alirkan oleh fan. Dari grafik di atas dapat di analisa bahwa
perpindahan kalor dalam kondensor pada tiap penambahan beban dari
beban normal, beban 15 watt, beban 25 watt dan beban 40 watt terjadi
penaikan yang tidak begitu jauh pada saat diberi beban 15 Watt, namun
saat diberi beban 25 Watt terjadi penurunan kalor yang cukup terlihata
signifikan, dan kembali naik saat diberi beban 40 Watt. Hal ini tidak

sesuai dengan proses yang terjadi didalam kondensor yaitu proses


kondensasi terjadi pada suhu dan tekanan tetap. Hal ini bisa disebabkan
pada saat kami melakukan pendataan dan temperature sekeliling yang
mungkin bias mempengaruhi hasil uji.

EVAPORATOR
Q (BTU/s)
0.55514

0.53590

0.51340
0.40270

normal

15Watt

25 Watt

40 Watt

Analisa

:Evaporator

melakukan

proses

ialah

alat

evaporating

yang

berfungsi

(penguapan).

membantu
Dari

kata

untuk
proses

penguapan tersebut maka evaporator membutuhkan energy panas


untuk melakukan suatu proses penguapan yang terjadi di dalam
evaporator sebanding dengan tiap penambahan beban sampai 25 watt
dan pada beban 40 watt terjadi penurunan beban. Namun pada
percobaan ini, grafik tidak menunjukkan hal yang ada seperti teori, saat

beban 40 Watt yang justru evaporator menyerap energy pasan lebih


banyak daripada saat diberi beban 25 Watt. Mungkin kesalahan pada
human error mengenai letak beban-beban yang letaknya tidak sama
setiap penempatan masing-masing beban.

COP (BTU/lb)
0.03
0.03
0.02
COP (BTU/lb)
0.02
0.01
0.01
0
normal

15 Watt

25 Watt

40 Watt

Analisa :Dari grafik diatas ini ,dapat saya analisa bahwa nilai COP dipengaruhi
nilai Qin

evaporator. Berhubungan dengan data hasil percobaan pada

evaporator diatas,

menghasilkan

kalor

yang

disebabkan human error pada saat penempatan

diserap

beban,

berbeda,

yang

menjadikan

hasil

perhitungan bahwa semakin besar beban yang

diberikan,

maka

nilai

COP

akan semakin besar pula.

Data pengamatan

ANALISA

Analisa alat

Alat-alat yang di gunakan pada praktikum kemarin adalah

sebagai berikut :
-

Kondensor

Evaporator

Kompresor

Katub expansi

Bola lampu (15,25,40) Watt

Tachometer

Alat-alat diatas dapat dikatakan dalam kondisi yang baik,baik

keadaan,bentuk ,maupun data yang di dapat juga akurat. Sehingga dalam


melakukan praktikum ini kami praktikan tidak mengalami kesulitan yang
diakibatkan oleh alat-alat tersebut. Dalam unit mesin pendingin yang digunakan
terdapat alat pungukur suhu dan tekanan dalam bentuk digital, alat pengukur
digital tersebut membantu mengetahui suhu keluar dan masuk pada kondensor
dan evaporator juga keluar dan masuknya tekanan refrigerant dalam kompresor
sehingga mendapatkan data-data yang bisa dikatakan tepat. Selain itu terdapat
tachometer yang digunakan untuk menghitung kecepatan putaran kipas pada
kondensor dan evaporator. Dengan megetahui kecepatan putaran kipas atau fan
kita dapat menghitung kecepatan udara. Pada dasarnya alat ini kurang akurat
jika dibandingkan dengan anemometer dalam hal menghitung kecepatan udara.
Alat tambahan yang digunakan terdiri dari subcool dan frydryer,dimana subcool
berfungsi

sebagai

pengering

freon

sebelum

memasuki

tahap

evaporasi.

Sedangkan subcool berfungsi sebagai pelindung pipa tembaga agar tidak terjadi
kebocoran.

Analisa percobaan

Pada percobaan ini terdapat empat jenis beban yaitu beban normal

(tanpa lampu), beban lampu (15 watt), beban lampu(25 watt), beban lampu(40
watt). Ketika mesin pendingin dihidupkan atau start untuk pertama kali yang kita
harus lakukan ialah menunggu 15 menit agar mesin pendingin tersebut stabil
dan menyesuaikan keadaan terhadap kondisi dan suhu ruangan. Setelah 15
menit, praktikan dapat mengambil data yang tertera berupa masuk keluarnya
suhu pada evaporator dan kondensor juga masuk keluarnya tekanan refrigerant
pada kompresor. Pada saat yang bersamaan praktikan juga dapat mengukur
kecepatan udara yang masuk dan keluar pada evaporator dan kondensor dengan
menggunakan anemometer. Untuk besarnya kecepatan udara yang masuk dan
keluar seharusnya sama atau setidaknya mendekati nilainya , jika berbeda terlalu

jauh mungkin dikarenakan terjadi kesalahan dalam menggunakan anemometer


atau hal teknis lainya. Percobaan ini dilakukan berulang dengan menggunakan
beban yang berbeda dan pada saat penggantian beban praktikan harus
menunggu selama 15 menit agar kondisi mesin tersebut menjadi stabil
keadaannya.

Analisa Perhitungan

Setelah semua data pengamatan berhasil didapat dari percobaan

yang telah praktikan lakukan, kita dapat melakukan perhitungan untuk mencari
nilai enthalpy,

Qout

dan

Qin,

jumlah massa aliran udara yang melaui kompresor

dan evaporator serta besar dari kapasitas mesin tersebut. Pada saat melakukan
perhitungan harus memperhatikan konversi satuan yang digunakan , biasanya
banyak kesalahan yang dilakukan dalam hal ini. Perhitungan baiknya di ulangi
beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang akurat, dan sering sekali hasil yang
didapat melenceng jauh atau bagus apabila tidak melenceng jauh, berarti
percobaan dilakukan sesuai prosedur. Namun, apabila melenceng jauh, itu
diakibatkan oleh human error dan lain-lainnya.

Kesimpulan

Setelah menganalisa dapat ditarik kesimpulan bahwa :


1. Praktikum ini erat kaitanya dengan suhu di suatu ruangan.

2. Untuk pengembanganya praktikum ini harus di sertai dengan


pengetahuan mata kuliah pendingin yang mumpuni.
3. Didalam kompresor terjadi proses pemampatan gas refrigerant sehingga
uap refrigerant setelah dikompres mengalami kenaikan suhu. Kompresi
yang terjadi adalah kompresi isentropis dan adiabatis.
4. Kondensor berfungsi untuk mengubah uap refrigerant menjadi cairan,
proses ini berlangsung pada suhu dan tekanan tetap.
5. Katub expansi berfungsi untuk menurunkan tekanan
6. Di dalam evaporator terjadi proses penguapan dimana cairan refrigerant
mengalami kenaikan suhu sehingga menjadi uap.
7. Jumlah aliran udara yang mengalir pada kondensor dan evaporator
dipengaruhi oleh besar kecilnya diameter kipas dan kecepatan aliran
udara masuk dan keluar.
8. Perubahan beban yang terjadi tidak terlalu mempengaruhi kondensor
karena perpindahan panas yang berlangsung secara radiasi.
9. Penambahan beban lampu tidak terlalu mempengaruhi kecepatan udara
masuk dan keluar pada kedua komponen.
10.Suhu udara di luar ruangan juga mempengaruhi suhu di ruangan ketika
pintu di buka.

DAFTAR PUSTAKA

Buku pedoman pengujian praktikum fenomena dasar mesin


www.google.com

LAMPIRAN

Diagram freon

Foto alat-alat praktikum

frydryer

Instalasi pendingin

Pipa tembaga yang dilapisi subcool

Kondensor

Tabung Ekspansi

Kompressor

Tachometer

Pengukur suhu dan


tekanan

Anda mungkin juga menyukai