Anda di halaman 1dari 28

Mesin Miling ( Semua Info Tentang mesin

Miling)
KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu penyusun
untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa
pertolongan tuhan yang maha esa penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini sengaja di buat penyusun untuk muenambah pengetahuan
pembaca mengenai mesinfreis, jenis-jenis mesin freis, cara kerja mesin freis,
nama-nama komponen mesin freis, fungsi komponen, dan berbagai
pembahasan tentang mesin freis lainnya yang akan menambah wawasan
pembaca mengenai mesin freis. Penyusun mengambil isi pokok pembahasan
dalam makalah ini dari berbagai sumber. Tetapi yang pada dasarnya
mempunyai tujuan yang sama yaitu menambah pengetahuan pembaca
mengenai mesin freis.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen/guru yang telah
memberikan tugas kepada penyusun karena dengan tugas tersebut penyusun
jadi lebih mengetahui mengenai mesin freis.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
wawasan kepada pembaca, meskipun makalah ini ada kelebihannya dan
kekurangannya penyusun mohon kritik dan saranya agar penyusun bisa
memperbaikiya.

Terimakasih
Penyusun

Daftar isi

KATA
PENGANTAR..............
........1
DAFTAR
ISI
..2
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.
..3
TUJUAN
..3
BAB II
ISI
TEORI DASAR.....................
4

JENIS-JENIS MESIN FREIS...........................................


.5
BAGIAN-BAGIAN MESIN FREIS....................................
..6
MACAM-MACAM PAHAT FREIS.....................................
..7
PRINSIP KERJA MESIN
FREIS..8
PERHITUNGAN MESIN FREIS...................
...13
ELEMEN PEMESINAN MESIN
FREIS......................................................................20
GAMBAR MESIN MILLING............................................
..29
CONTOH
SOAL.................................................................................................
...30
BAB III
KESIMPULAN
..33

SARAN
.34
DAFTAR
PUSTAKA
.35

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mesin Milling ditemukan oleh Eli Whitney sekitar tahun 1818. Mesin Milling ini melakukan
operasi produksi suku cadang duplikat yang pertama dengan pengendali secara mekanik arah dan
gerakan potong dari perkakas mata potong jamak yang berputar. Mesin Milling melemparkan logam
ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong yang berputar. Pemotong Milling memiliki
satu deretan mata potong pada kelilingnya yang masing-masing berlaku sebagai pemotong
tersendiri pada daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja yang mengendalikannya, antaranya
terdapat pemotong mesin Milling tersebut.
Mesin Milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas dari segala mesin
perkakas. Permukaan yang datar maupun berlekuk dapat dimesin dengan penyelesaian dan
ketelitian istimewa. Pemotong sudut, celah, roda gigi,dan ceruk dapat dapat digunakan dengan
menggunakan berbagai pemotong. Pahat gurdi, peluas lubang, dan bor dapat dipegang dalam soket
arbor dengan melepaskan pemotong dan arbor. Karena semua gerakan meja mempunyai penyetelan
mikrometer, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi jarak secara cepat.
Operasi pada umumnya dilakukan oleh ketam, gurdi, mesin pemotong roda gigi, dan mesin
peluas lubang dapat dilakukan pada mesin milling. Mesin ini membuat penyelesaian dan lubang
yang lebih baik sampai pada batas ketelitian dengan jauh lebih baik daripada mesin sekrap.
Pemotong berat dapat diambil tanpa banyak merugikan pada penyelesaian atau ketepatannya.
1.2Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

1. Mengetahui prinsip kerja mesin Milling.


2. Mengetahui bagian-bagian dari mesin milling beserta fungsinya masing-masing.
3. Mengetahui jenis dan macam-macam mesin Milling.
4. Mengetahui jenis alat bantu yang digunakan.
5. Mengetahui produk-produk yang dapat dihasilkan mesin Milling.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui perbedaan mesin Milling dengan mesin perkakas lainnya.
2. Mengetahui teknik pengoperasian atau proses pengerjaan mesin Milling.
3. Dapat melakukan analisa data dan hasil perhitungan

BAB II

A. Teori Dasar Mesin Freis (milling machine)


Pada Tahun 1940, otomatis dengan menggunakan cams, seperti halnya
screw mesin dan percekaman chuck otomatis, telah dikembangkan dengan
baik pada dekade ini, dengan berakhirnya perang dunia ke 2.
Definisi mesin freis
Mesin freis merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan
suatu benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin
perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan
pisau milling (cutter) pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan
kapasitas memori terus meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur
dirubah dari level perusahaan yang besar ke level perusahaan yang medium (menengah).

Pengerjaan logam dalam dunia manufacturing ada beberapa macam,


mulai dari pengerjaan panas, pengerjaan dingin, hingga pengerjaan secara
mekanis. Pengerjaan mesin mekanis loagam biasanya digunakan untuk
pengerjaan lanjutan maupun pengerjaan finishing, sehingga dalam pengerjaan
mekanis dikenal beberapa prinsip pengerjaan, salah satunya adalah
pengerjaan perataan permukaan dengan menggunakan mesin freis atau biasa
juga disebut mesin milling.

Mesin milling adalah mesin yang paling mampu melakukan banyak tugas
bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang lain. Hal ini disebabakan
karena selain mampu memesin permukaan datar maupun berlekuk dengan
penyelesaian dan ketelitian yang istimewa, juga berguna untuk menghaluskan
atau meratakan benda kerja sesuai dengan dimensi yang dikehendaki.
Mesin frais adalah salah satu jenis mesin perkakas yang mampu melakukan
bebagaimacam tugas dibandingkan dengan mesin perkakas lainya. Permukaan yang
datarmaupun yang belekuk, dapat diproses dengan mesin ini dengan ketelitian
yang tinggi,termasuk pemotongan sudut, celah, roda gigi, dan ceruk juga dapat
diproses denganbaik menggunakan mesin ini. Bila alat pemotong dan bornya
dilepas maka dapatdigunakan untuk pahat gurdi, alat pembesar lubang,dan
bor. Karena mesin inidilengkapi mesin penyetel micrometer untuk mengatur
gerakan dari mejanya, maka lubang dan pemotongan yang lain dapat diberi
jarak secara tepat.
Mengefrais
adalah
mengerjakan
logam
dengan
mesin
yang
menggunakan pemotong yang berputar yang mempnyai sejumlah mata
poting.Ada dua jenis pahat freis yang paling banyak digunakan yaitu :
horizontal, pahat freis dipasang pada sumbu utama horizontal.Yang kedua
vertikal pahat freis dipasang pada ujung spindel vertikal.Freis atau milling
horizontal merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang
pengerjaannya atau kenyataannya dilakukan dengan menggunakan pahat
yang berputar oleh poros spindel mesin.Pahat freis (milling cutter)termasuk
jenis pahat bersisi potong banyak(multiple point tool).
B. Jenis-Jenis Mesin Freis
Terdapat beberapa jenis mesin freis. Berdasarkan spindelnya, mesin freis
dibedakan atas:
1. Mesin freis tegak (Face Milling)
Mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang sangat teliti. Ciricirinya sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda
kerja.
2. Mesin freis datar (slab milling)

Ciri-ciri mesin ini yaitu poros utamanya yang digunakan sebagai pemutar
dan pemegang alat potong pada posisi mendatar dan sumbu putaran pahat
freis selubung sejajar dengan permukaan benda kerja.
3. Mesin Freis Universal
Mesin ini adalah mesin produksi dari konstruksi yang kasar. Bangkunya
ini adalah benda cor yang kaku dan berat serta menyangga sebuah meja kerja
yang hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertical diberikan dalam
kepala spindel dan suatu penyetelan lintang dibuat dalam pena atau ram
spindel.
C. Bagian - Bagian Mesin Freis
Bagian bagian mesin freis yaitu:
a.

Lengan untuk kedudukan penyongkong obor

b.

penyokong obor

c.

Tunas untuk menggerakkan meja secara otomatis

d.

Nok pembatas, untuk membatasi jarak gerakan otomatis meja

e.

Meja Mesin, tempat untuk memasangbenda kerja dengan perlengkapan


mesin

f.

engkol untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang

g.

tuas untuk mengunci meja

h.

Baut penyetel, untuk menghilangkan meja

i.

Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah melintang

j.

Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak

k.

Tabung pendukung dengan batang ulir, untuk mengatur tingginya meja

l.

Lutut untuk kedudukan alas meja

m.

Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik

n.

Tuas untuk mengunci sadel

o.

Alas meja, tempat kedudukan untuk meja

p.

Engkol meja

q.

Tuas untuk menentukan besarnya putaran spindel/pisau freis

r.

Tuas untuk mengatur turun naiknya meja

s.

Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau freis

t.

Tuas untuk menjalankan spindel

D. Macam Macam Pahat Freis


Ada bermacam macam pahat pada mesin freis. Berikut ini jenis pahat
freis adalah:
1. Pahat Silindris
Pahat ini digunakan untuk menghasilkan permukaan horizontal dan dapat
mengerjakan permukaan yang lebar dan pekerjaan berat
2. Pahat Muka dan Sisi

Pahat ini memiliki gigi potong di kedua sisinya digunakan untuk


menghasilkan celah dan ketika digunakan dalam pemsangan untuk
menghasilkan permukaan rata, kotak, hexadiagonal, dan lain-lain. Untuk
ukuran yang besar, gigi dibuat terpisah dan dimasukkan kedalam badan
pahat. Keuntungan ini memungkinkan cutter dapat dicabut dan dipasang jika
mengalami kerusakan.
3. Slotting Cutter
Pahat ini hanya memiliki gigi di bagian kelilingnya dan pahat ini digunakan
untuk pemotongan celah dan alur pasak
4. Metal Slitting Saw
Pahat ini memiliki gigi hanya di bagian keliling saja, atau memiliki gigi
keduanya di bagian keliiling dan sisinya saja. Digunakan untuk memotong
kedalaman celah dan untuk pemotongan panjang dari material. Ketipisan
pahat bermacam macam, dari 1mm 5mm, dan ketipisan pada bagian
tengah lebih tipis dari bagian tepinya, hal ini untuk mencegah pahat untuk
terjepit di celah.
5. Freis Ujung
Biasanya berukuran dari diameter 4mm 40 mm
6. Shell and Mill
Kelopak ujung freis dibuat untuk disesuaikan di bar pendek yang dipasang di
bagian poros. Kelopak freis ujung lebih mudah untuk diganti dari pada freis
ujung padat atau solid.
7. Freis Muka
Pahat ini dibuat untuk mengerjakan pemotongan berat dan juga digunakan
untuk menghasilkan permukaan yang datar. Ini lebih akurat dari pada
Sylindrical Slab Mill atau Freis Slab Silindris. Freis muka memiliki gigi diujung

muka dan kelilingnya. panjang dari gigi dikelilingnya selalu kurang dari
separuh diameter dari pisaunya.
8. Tee Slot Cutter
Pahat ini digunakan untuk freis celah awal, suatu celah atau alur harus
dibuat pada benda kerja sebelum pahat digunakan.

Prinsip Kerja Mesin Freis


1.1. Cara Kerja Mesin Freis (Milling Machine)
Pengerjaan yang terjadi dimesin freis horizontal. Benda kerja dijepit di
suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meeja mesin freis.
Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pahat
yang berputar.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energy listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan
putar pada spindel mesin milling.
Adapun langkah langkah sebelum melakukan pengefreisan, yaitu:
1.
2.

Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja


Mengukur benda kerja dengan menggunakan caliper dan menghaluskan
sedikit permukaanya dengan menggunakan kikir.

3.

Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja

4.

Menempatkaan benda kerja yang akan di freis pada meja kerja

5.

Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan


untuk masing masing sisi.

6.

Mengatur ketebalan pemakanan

7.

Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu pemakanan

8.

Mencatat keadaan akhir benda kerja

1.2. Jenis Jenis Pengerjaan Mesin Freis


1.

Menfreis Datar
Pengerjaan yang dilakukan untuk membuat datar permukaan benda kerja

2.

Menfreis Sudut
Pengerjaan yang dilakukan untuk membentuk sudut dengan kemiringan
tertentu pada benda kerja

3.

Menfreis Alur
Bentuk atau ukuran pahat freis yang digunakan untuk menfreis alur adalah
tergantuk dari bentuk alur itu.

4.

Menfreis Alur T
Menfreis alur T adalah pengerjaan dasar menfreis untuk membentuk alur T
atau langkah pertamanya yaitu benda kerja dijalankan dengan alur
kemudian alur T nya digunakan freis Alur T

5.

Menfreis Ekor Burung


Pengerjaan datar menfreis untuk membentuk alur atau celah ekor burung

1.3. Teknik pengefreisan


Teknik pengefreisan tergantung dari jenis mesin freis dan posisi alat
potong. Ada 2 macam teknik pengefreisan, yaitu:
1.

Pengefreisan Sisi
Sisi mata potong sejajar dengan permukaan bidang benda kerja. Teknik ini
menggunakan mesin freis datar.

2.

Pengefreisan Muka
Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang permukaan benda kerja. Pahat
freis mempunyai mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat melakukan
pemotongan secara bersamaan. Pengefreisan ini menggunakan mesin freis
tegak.
1.4. Kecepatan Potong dan Pemakanan
Kecepatan potong pada mesin freis dapat didefinisikan sebagai
panjangnya geram yang terpotong oleh satu mata potong pisau freis dalam
satu menit. Kecepatan potong untuk tiap tiap bahan tidak sama. Makin keras
bahan, makin kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan
potong dalam pengefreisan ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong
menurut bahan dan diameter pisau freis. Jika pahat freis mempunyai diameter
100 mm, maka satu putaran penuh menempuh jarak p x d = 3,14 x 100 = 314
mm. jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh mata freis. Bila Pahat freis
berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak yang ditempuh oleh mata
potong pahat freis menjadi p x d x n. Jarak yang ditempuh mata pahat dalam
satu menit disebut juga dengan kecepatan potong (V), maka:
Tabel 1.4. Harga Kecepatan Potong

Bahan

Bahan Pisau Frais

Baja Karbon

HSS

HSS Super

Stelit

Tantalum

Tngsten

Karbit

Karbid

Alumunium

83 66

166 332

20 34

267 498

50 84

332 664

Kuningan

13 26

24 58

14 24

50 64

44 64

116 200

Perunggu

10 20

21 44

10 16

34 54

34 50

64 142

Besi Tuang

10 14

10 16

26 42

16 24

42 64

Besi Tempa

12 16

16 26

24 34

30 44

84 108

Baja Karbon

10 15

10 16

20 30

20 30

50 64

Lunak

10 14

24 34

14 24

14 20

94 164

38 50

84 124

Sedang

20 30

Tinggi

16 26
10 16

Pemakanan juga menentukan hasil pengefreisan. Pemakanan maksudnya


adalah besarnya pergeseran benda kerja dalam satu putaran pahat freis.
Pemakanan mempengaruhi gerakan geram terlepas dari benda. Faktir
dalamnya pemotongan dan tebalnya geram juga menentukan proses
pemotongan. Besarnya pemakanan dihitung dengan rumus :

Dimana :

Tabel 1.5. Harga Pemakanan menurut jenis bahan dan pahat freis (permata
potong mm)

Jenis Pahat Freis

Jenis Benda

Alumunium Kuningan Perunggu

Baja
Sedang

Baja
Baja
Keras Campuran

Besi Tuang

Muka

0,55

0,55

0,45

0,23

0,20

0,18

0,33

Spiral

0,43

0,43

0,35

0,18

0,15

0,13

0,25

Sisi dan Muka

0,33

0,33

0,28

0,15

0,13

0,10

0,20

0,28

0,28

0,23

0,13

0,10

0,10

0,15

0,15

0,15

0,13

0,07

0,07

0,05

0,10

0,15

0,13

0,10

0,07

0,05

0,05

0,07

Jari
Bentuk
Gergaji

Perhitungan
1.1. Perhitungan Deviding Head
Deviding Head adalah satu bagian yang penting dalam proses freis,
terutama untuk pembuatan segi beraturan dan roda gigi. Di dalalm kepala
pembagi, terdapat roda gigi cacing dengan perbandingan 1:40, sehingga jika
kita memutarkan 40 kali, maka benda kerja akan berputar 1 kali penuh.

Untuk pembagian yang lebih presisi, misalnya pembuatan roda gigi,


maka di bantu plat pembagi dengan jumlah lubang seperti yang ada dalam
table di bawah ini.
Tabel1.1 Plat Pembagi

PLATE PEMBAGI

BROWN AND SHARPE

Plate 1

15 16 17 18 19 20

Plate 2

21 23 27 29 31 33

Plate 3

37 39 41 43 47 49

CINCINNATI STANDARD PLATE

One Side

24 25 28 30 34 37 38 39 41 42 43

Other Side 46 47 49 51 53 54 57 58 59 62 - 66

Misalkan untuk membuat roda gigi dengan jumlah gigi 27


Maka artinya 1 putaran penuh di tambah 13 lubang.
Pada plat tidak ada makna di kalikan 3 pembilang dan penyebutnya jadi
artinya 3 putaran penuh ditambah 3 lubang pada plat dengan jumlah lubang
39.

Untuk Pembagian angular atau derajat dirumuskan :


jadi, pembagian dalam derajat = . Misalnya, untuk 45 putaran penuh; untuk
60
Untuk pembagian menit dirumuskan :
misalnya untuk pembagian 24 maka 24 di konversikan ke menit menjadi
pembagi 1470 di bagi 540 = 2 putaran.
1.2. Perhitungan Pembuatan Roda Gigi Lurus
Roda Gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran
tanpa selip, untuk memindahkan daya dari poros-poros yang sejajar bias
digunakan roda gigi lurus. Bentuk / Lajur gigi ini sejajar dengan sumbunya.
Profil gigi bias berbentuk melalui penggambaran evolvente dengan sudut tekan
a = 20 dan cycloid sebuah roda gigi mempunyai bagian bagian tertentu.
Bila pada sebuah roda gigi lurus 2 = jumlah gigi, d = diameter lingkaran
tusuk, t = tusuk, maka keliling lingkaran tusuk = d. , maka . Faktor disebut
modulus(M) dari giginya, sering disingkat modul. Bila maka . Penyebutan
modul harus diikuti dengan satuannya, misalkan suatu roda gigi mempunyai
modul 3 satuannya mm, jadi M = 3 mm. Berikut dapat dilihat ukuran modul
berdasarkan DIN 760.
Tabel 3.2 Ukuran Modul Berdasarkan DIN 760

No Modul (mm)No

Modul (mm)No

Modul (mm)No

Modul (mm)

0,3

15

2,75

29

10

43

27

0,4

16

30

11

44

30

0,5

17

3,25

31

12

45

33

0,6

18

3,5

32

13

46

36

0,7

19

3,75

33

14

47

39

0,8

20

34

15

48

42

0,9

21

4,5

35

16

49

45

22

36

17

50

50

1,25

23

5,5

37

18

51

55

10

1,5

24

38

19

52

60

11

1,75

25

6,5

39

20

53

65

12

26

40

22

54

70

13

2,25

27

41

23

55

75

14

2,5

28

42

24

Berikut Perhitungan Parameter Roda Gigi Lurus


Tabel 1.3 Parameter Roda Gigi Lurus

No

Nama

Simbol

Rumus

Modul (Module)

Tusuk (Circular
Pitch)

Jumlah gigi
(number of tooth)

Diameter
Lingkaran Tusuk
(Pitch Diameter)

Diameter
Lingkaran Tusuk
(Penggerak)

Diameter
Lingkaran Tusuk
(Di Gerakkan)

Tinggi Kepala
Gigi
(Addendum)

Diameter
Lingkaran
Kepala (Outside
Diameter)

9 Tinggi Kaki Gigi


(Dedendum)

10

Tinggi Gigi
(Whole Depth)

11

Diameter
Lingkaran Kaki
(Inside
Diameter)

12 Jarak Hati Roda


Roda Gigi
yang
Berpasangan

13

Lebar Gigi

s/d (Dikerjakan Dengan Pengecoran)


s/d (Pemesinan Konvensional)
s/d (Pemesinan CNC)

14

Tebal Pelek

Selanjutnya dipilih nomor pahat berdasarkan jumlah gigi seperti yang ada
dalam tabel berikut ini

Nomor Pahat Berdasarkan Jumlah Gigi

Nomor Pahat Freis

Untuk Roda Gigi Antara

12 13 Gigi

14 16 Gigi

17 20 Gigi

26 34 Gigi

35 54 Gigi

55 134 Gigi

135 Batang Gigi

135 Batang Gigi

Elemen Pemesinan Mesin Freis


Proses Freis adalah jenis proses pemesinan dengan proses pemotongan
menggunakan mesin freis dan produk yang dihasilkan dengan penampang
segiempat. Pahat freis mempunyai empat mata potong jamak dengan jumlah
mata potong sama dengan jumlah gigi freis. Pahat freis terdapat dua jenis,
yaitu : pahat freis selubung (slab milling cutter) dan pahat freis muka atau
tegak
( face
milling
cutter).
Proses freis dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu :

Proses freis datar (slab milling)


yaitu sumbu putaran pahat freis selubung sejajar dengan permukaan benda
kerja.

Proses fries tegak (face milling)


yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda
kerja

Proses freis naik dan turun untuk proses freis datar

Proses freis naik (up milling)

Proses freis turun (down milling)

Proses freis naik dan turun untuk proses freis tegak

Proses freis naik (up milling)

Proses freis turun (down milling)

Perbandingan antara proses freis naik dan freis turun adalah sebagai berikut :
1.

Proses Freis Naik


gaya potong yang terjadi lebih kecil, tetapi pahat freis lebih cepat aus karena
mata potongnya lebih banyak menggesek benda kerja pada saat mulai
memotong dan permukaan benda kerja lebih kasar.

2.

Proses Freis Turun

pahat freis tidak cepat aus, dan hasil permukaan benda kerja lebih halus serta
hasilnya lebih produktif, tetapi dapat menimbulkan getaran pada mesin apabila
sistem kompensasi keterlambatan gerak balik (back lash compensator) tidak
begitu baik.
Elemen dasar proses freis tegak dapat dihitung dengan menggunakan
rumus dengan memperhatikan gambar sebagai berikut :

Gambar Mesin Milling

a)

Mesin Freis Horizontal ( Datar)


Proses Freis Datar (Slab Milling) yaitu sumbu putaran pahat Freis selubung
sejajar dengan permukaan benda kerja

b)

Mesin Freis Vertikal (Tegak)


Proses freis tegak (Face Milling) yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak
lurus dengan permukaan benda kerja.
Perbandingan antara proses freis naik dengan freis turun adalah sebagai
berikut :

Proses freis naik


Gaya potong yang terjadi lebih kecil, tetapi pahat frais lebih cepat aus
karena mata potongnya lebih banyak menggesek benda kerja lebih keras
Proses Freis Turun
Pahat freis tidak cepat aus, dan hasil permukaan benda kerja lebih halus
serta hasilnya lebih produktif, tetapi dapat menimbulkan getaran pada
mesin apabila sistem kompensasi keterlambatan gerak balik (back last
compensator) tidak begitu baik.

Contoh Soal Freis :


Lakukan perhitungan proses freis untuk memotong benda kerja yang berbentuk
benda kerja 500 mm dengan lebar benda kerja 200 mm tebal benda kerja 200
mm dan dipotong sampai ketebalan 150 mm. Proses pemotongan dilakukan
dalam 2 tahap yaitu pengkasaran 0,3 mm/r dengan n = 600 rpm dan
penghalusan = 0,1 mm/r dengan n = 1500 rpm dan diameter mata potong
100 mm dengan jumlah mata potong 46 buah. Hitunglah waktu potong untuk
menyelesaikan benda kerja dengan menggunakan mesin freis tegak?

Dik : BK = 500 mm
rpm
w = 200 mm

f pengkasaran = 0,3 mm/r = 600

f penghalusan = 0,1 mm/r = 1500

rpm

DMP = 100 mm

Dit :

Jawab :

z = 46 buah

= 200 150
= 50 mm

Tahap 1 Di = 170 mm

Tahap 2

BAB III
KESIMPULAN
Mesin freis adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu
benda kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi.
Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
menggunakan pahat milling (cutter) pemasukan media dikembangkan,
computer processing power dan kapasitas memori terus meningkat, dan mesinmesin NC dan CNC berangsur-angsur dirubah dari level perusahaan yang besar
ke level perusahaan yang medium (menengah).
Mesin freis itu terbagi dua yaitu freis tegak dan datar.
Proses freis datar (slab milling)
yaitu sumbu putaran pahat freis selubung sejajar dengan permukaan benda
kerja.

Proses fries tegak (face milling)


yaitu sumbu putaran pahat freis muka tegak lurus dengan permukaan benda
kerja
Dalam pengoperasian mesin freis/milling kita dapat membuat beberapa benda yang sesuai dengan
kebutuhan, dikarenakan pada meja mesin freis dapat diatur sesuai dengan keinginan/kebutuhan
dalam membuat sebuah benda. Disamping hal tersebut pahat dari mesin freis beragam yaitu:
mata pahat mantel
Mata Pahat Roda Gigi
Mata Pahat Sisi Muka
Mata Pahat Alur T
Mata Pahat Sudut Tunggal
Mata Pahat Alur
Mata Pahat Gergaji
Mata Pahat Jari
SARAN
Sebaiknya sebelum buat laporan ini akan lebih baik melakukan praktikum terlebih
dahulu,supaya kami lebih mengerti fungsi dan cara kerja alat ini secara nyata. Dengan adanya
pembuatan makalah ini kami lebih memahami dan mengerti tentang mesin freis ini hanya sebatas
materi saja, akan tetapi secara prakteknya kami belum terlalu mengerti karena belum pernah
menggunakan mesin freis ini.

DAFTAR PUSTAKA
Agung, Mario. 2004. Perancangan Fixture untuk Mesin EDM Wire Cutting.
Surabaya: Institute Technologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Tohari, M. Khamim. 2007. Perancangan Press Tool dan Fixture Komponen
Bearing Case. Gresik: PT Agrindo Gresik.
Alamsyah, Deny. 2004. Simulation Design of CNC Milling
Machining Process for Emco VMC 200 Machine. Surabaya: Institute Technologi
Sepuluh Nopember Surabaya.

Kiswanto, Gandjar. 2011. Optimasi Proses Permesinan Milling 3axis, http://www.milling@google.


com.htm>. Surabaya Agustus 2011
http://ismantoalpha.blogspot.com/2009/12/mesin-freis.html
http://iwansugiyarto.blogspot.com/2012/07/mesin-frais-milling.html

http://www.kuliah.file-edu.com/2012/12/prinsip-kerja-dan-proses-kerja-mesinfreis.html
http://www.teknikmesin.net/2012/02/mesin-frais.html
http://andryanto86.wordpress.com/artikel/bagian-utama-mesin-milling/
http://fadlybachtiar.blogspot.com/2011/12/mesin-frais-milling-machine.html
http://www.anneahira.com/mesin-frais.htm

Anda mungkin juga menyukai