Anda di halaman 1dari 27

LaporanPraktikum

FENOMENA DASAR MESIN

LAPORAN PRAKTIKUM
MODUL II
KERUGIAN TEKANAN DALAM SALURAN BAJA PADA
OPEN CIRCUIT

NAMA

: ISMAIL DARMAWAN

NIM

: 2012-12-012

Kelompok

: IV

Tgl praktikum

: 16 November 2014

Asisten

: Satrio
Dodik Istianto

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN
JAKARTA 2014

KATA PENGANTAR
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Puji syukur Alhamdulilliah kehadirat

Gusti Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga laporan praktikum pompa telah


terselesaikan dengan baik. Salawat serta salam tak lupa kepada Nabi
Muhammad SAW, karena berkat Beliaulah zaman yang jahiliah berubah
menjadi zaman yang serba canggih teknologi dan modern ini.
Penulis juga tak lupa berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
terkait dalam membantu menyelesaikan laporan ini yaitu kepada temanteman kelompok 4.Serta para aslab fenomena dasar mesin yang telah
membimbing para praktikan sehingga kami dapat menyelesaikan segala
sesuatu yang mengenai materi kerugian tekanan dalam saluran baja pada
open circuit.
Semoga hasil dari praktikum fenomena dasar mesin ini dapat
bermanfaat untuk kedepannya dan tidak sia-sia segala sesuatu yang telah
dilakukan.

Jakarta, 24 November 2014

Penyusun

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar isi

Modul II

Kerugian Tekanan dalam Baja pada open circuit

Bab 1 Teori dasar


4
1.1

Persamaan energy

1.2
1.3

4
Bilangan Reynold
Aliran laminar

1.4
1.5

8
Aliran Turbulen
Aliran yang melewati belokkan

8
8

Bab 2 Pelaksanaan praktikum dan data pengamatan


9
2.1

Prosedur Pengujian Close Circuit

11

2.2

Intalasi closed circuit

2.3

Prosedur Uji Pompa Individu

10

2.4

Data hasil pengamatan close circuit

Bab 3 Pengolahan data


12
3.1

Data Kerugian Tekanan

17
dan grafik
Bab 4 Analisa

18

Bab5 Kesimpulan

22

Daftar Pustaka

23

Lampiran

24

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

BAB I
TEORI DASAR II
KERUGIAN TEKANAN DALAM SALURAN TERTUTUP
Semua fluida yang mengalir didalam suatu sistim dipengaruhi oleh hukum
kekekalan energi. Hukum tersebut dijabarkan sebagai berikut :
I.1

Persamaan Energi Yang Diaplikasikan Ke Aliran Fluida


I.1.A.

Kerugian tekanan tanpa gesekan


Hukum kelestarian massa dan energi ( keadaan steady ) ditunjukkan

dalam

bentuk keseimbangan energi mekanik yang dikenal dengan

persamaan Bernoulli :

P1v Z1

g V12
g V2

P2v Z 2 2
gc 2 gc
gc 2 gc

berbagai variabel pada persamaan diatas yang ada tanda 1 dan 2


menunjukkan lokasi 1 dan lokasi 2 didalam sistim :
P = tekanan, lbf / ft2 ( N / m2 ).
v = volume spesifik, ft3 / lbm ( m3 / kg ).
Z = elevasi, ft ( m ).
V = kecepatan fluida, ft / s ( m / s ).
Persamaan

diatas

digunakan

untuk

menghitung

kecepatan,

tekanan aliran.Contohnya tabung venturi, nozel fluida, dan berbagai


macam orifis. Juga tabung pitot yang mengukur aliran dapat digunakan
untuk membandingkan total head,Pv+Z +(V 2/2gc), hingga tinggi statis
( static head ), Pv + Z, pada titik tertentu didalam saluran fluida.

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Untuk menghitung besarnya kecepatan aliran fluida kompresibel


yang melewati nozel digunakan persamaan sebagai berikut :

2 g c J H1 H 2 C H1 H 2

V2

dimana :
V2

= kecepatan aliran diujung, ft / s ( m / s )

gc

= 32.17 lbm ft / lbf s2

H2

= entalpi aliran diujung, Btu / lb ( J / kg )

H1

= entalpi aliran bagian masuk, Btu / lb ( J / kg )

= besaran mekanik untuk panas

= 778.26 ft-lbf / Btu ( 1 Nm / J ).


C

= 223.8 Btu / lb x ft / s ( 1.414 J / kg x m / s )

Persamaan ini digunakan untuk menghitung kecepatan fluida


dalam kondisi adiabatis ( tanpa perpindahan panas keluar atau masuk
sistem ), steady state,tanpa ada kerja ( tanpa gesekan ), kondisi
irreversibel, dantanpa perubahan tinggi permukaan.
I.1.B.

Kerugian tekanan karena gesekan fluida.


Berkurangnya

tekanan

dapat

terjadi

pada

aliranbila

terdapat

perubahan penampang dan ketinggian antara saluran masuk dan


keluarnya. Gesekkan antar fluida dan dinding, perpindahan panas ke dan
dari sekelilingnya juga mempengaruhi kerugian tekanan dan kecepatan
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

aliran fluida. Disaat fluida mengalir, difusi molekul menyebabkan


momentum bertukar tempat menyebabkan lapisan fluida bergerak pada
kecepatan yang berbeda.
Hasil keseluruhan untuk semua perubahan momentun inelastis
diperlihatkan dalam tegangan geser antara batas batas yang saling
berdekatan pada fluida. Bila fluida tertahan dalam salurannya, maka
tegangan akan dibebankan kedinding saluran. Untuk mengimbangi
tegangan geser yang tejadi pada dinding maka kenaikan tekanan secara
proporsional akan menjadi energi kinetik, V2 / 2gc
Keseimbangan gaya menjadi :

D2
dP wD dx
4

dimana :
D = diameter tabung atau diameter equivalent D e, ft ( m )
De = 4 x ( luas aliran ) / ( parameter kebasahan ) untuk diameter
sirkulasi atau nonsirkulasi diameter, ft ( m ).
x = jarak pada arah alirannya, ft ( M )
w= tegangan geser pada dinding tabung, lb / ft 2 ( N / m2 )
dengan menurunkan persamaan diatas untuk kenaikan tekanan
secara gradien

( dP / dx ) :

dP 4
w
dx D
kenaikan tekanan berlangsung sepanjang saluran dapat dinyatakan
dengan

bilangan kecepatan head, kerugian disepanjang pipa

sebanding dengan diameter suatu tabung. Simbol f disebut faktor


gesekkan dimana hubungan yang mengikutinya pada tegangan
geser pada dinding tabung

f 1 V2
w
4 v 2 gc

I.2

Bilangan Reynold ( Reynold Number )

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Faktor gesekkan ( friction faktor ) f, telah diberikan dalam persamaan


sebelumnya, didefinisikan sebagaifriksi pada fluida persatuan panjang
saluran fluida.

Faktor gesekkan dibaca pada gambarsebagai fungsi dari

bilangan Reynolds, suatu besaran yang dipengaruhi oleh dimensi pipa,


kecepatan, densitas dan gaya viskositas. Bilangan Reynolds ( Re ) dapat
ditulis :

Re

VDe
GDe
VD
atau
atau

dimana :
= densitas, lb / ft3 ( kg / m2 )
v = volume spesifik, ft3 / lbm ( m3 / kg )
= viskositas absolut fluida, lbm / ft h ( kg / m.s )
V = kecepatan fluida, ft / h ( m / s )
G

= kecepatan massa fluida, lb / h ft2 ( kg / m2 s )

De = equivqlensi diameter pada saluran, ft ( m ).

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

GAMBAR : Faktor Friksi / Bilangan Reynolds hubungan untuk menentukan


penurunan tekanan pada aliran fluida tertutup ( pipa dan ducts )
Fluida yang mengalir didalamsaluran tertutup, dengan viskositas tertentu
akan berkelakuan laminar pada kecepatan rendah dan
kecepatan

tinggi.

Beberapa

percobaan

yang

telah

turbulen pada
dilakukan

untuk

menurunkan tekanan akibat gesekkan fluida, dari analisis yang telah


diperoleh dari percobaan tersebut dan hukum hukum yang digunakan,
terlihat bahwa bilangan Reynolds dapat digunakan untuk menggolongkan
karakteristik model aliran. Hasil pengujian seperti terlihat pada gambar,
memperlihatkan bahwa aliran laminar akan terjadi pada bilangan reynolds
kurang dari 2000, turbulen terjadi pada bilangan Reynold melebihi 4000.
I.3. Aliran laminar.
Karakteristik aliran laminar ialah pola aliran yang sejajar yang berlapis lapis.
Tidak terjadi percampuran antar aliran kecuali untuk difusi molekul dari satu
aliran ke yang lainnya. Terjadi sebuah batas yang tipis antara fluida dan
dinding dimanapada batas tersebut fluida kecepatannya nol sebagai hasil
gaya adhesi molekul.
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

I.4. Aliran turbulen.


Disaat turbulen, aliran berpola tidak paralel. Dalam masalah ini, kondisi
batas permukaaan tidak memiliki pengaruh terhadap kecepatan gradien
yang mendekati dinding, dimana aliran yang lewat dipengaruhi oleh faktor
gesekkan
Sistim perpipaan dan ducting mempunyai banyak valve dan fitting pada
pemipaan yang digunakan untuk transportasi fluida dengan jarak yang jauh.
Contoh adalah penggunaan pipa untuk

mendistribusikan

uap disuatu

pabrik atau saluran aliran gas/ minyak antar negara.Pada beberapainstalasi


pemipaan yang relatif pendek dapat pula mempunyai valve dan fitting yang
cukup banyak. Konsekuensinya adalah aliran akan terhambat oleh valve,
fitting tersebut.
I.5. Aliran yang melewati belokkan.
Kehilangan tekanan yang disebabkan oleh belokkan dalam instalasi
pemipaandapat terjadi sebagai akibat gesekkan. Perhitungan gesekan pada
aliran dengan bilangan Reynolds dibawah 150.000.berbeda dengan aliran
untuk bilangan Reynolds diatas nilai tersebut.Gesekkan sangat tergantung
kepada perbandingan dimensi r / D( perbandinganradius belokkan terhadap
diameter dalam pipa ). Untuk pipa komersial, karena permukaannya halus
maka gesekan lebih kecil.

BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIKUM DAN DATA PENGAMATAN
MODUL II: KERUGIAN TEKANAN DALAM SALURAN TERTUTUP

II.1. Prosedur Pengujian Close Circuit

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Pelaksanaan praaktikum dilaksanakan dengan menggunakan instalasi


Closed Circuit yang ada di Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Jurusan
Teknik Mesin STT PLN.
Beberapa tahapan yang harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai aturan
dalam percobaan
ini adalah :

Penjelasan

dan

petunjuk

mengenai

praktikum

kepada

Praktikan

dilaksanakan oleh asisten praktikum yang ditunjuk.


Penjelasan /petunjuk yang diberikan mengenai antara lain :

Tujuan / pelaksanaan praktikum

Sistem instalasi dan cara kerja Closed Circuit secara umum

Sistem dan cara kerja peralatan

Urutan pelaksanaan kegiatan

Hal hal yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan dalam


percobaan.

Pengoperasian

Closed

ditunjukSelama

Circuit

pengoperasian

dilaksanakan
asisten

oleh

asisten

memberikan

yang

petunjuk

mengenai tempat dan cara membaga alat ukur yang harus dibaca
selama percobaan.

Bila percobaan telah selesai dan Closed Circuit telah dimatikan


praktikan dan asisten membersihkan dan merapikan kembali semua
peralatan seperti semula.

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

10

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

II.2. Intalasi closed circuit


Skema intalasi closed circuit dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Operasi dari intalasi closed circuit sebagai berikut:


Air dari bak penampungan di pompa oleh sepasang pompa P1 dan P2.
Pengoperasian pompa dapat dilakukan secara terpisah (masing masing
beroperasi

sendiri)

atau

keduanya

beroperasi

bersama-sama.

Bila

beroperasi bersama dapat di lakukan secara paralel. Circuit tersebut


dioperasikan secara tertutup. Tekanan air diukur dengan manometer
sedangkan laju aliran air diukur dengan flowmeter. Dengan mengukur
tekanan sebelum dan sesudah venture dan besarnya laju air maka dapat
dihitung besarnya pressure drop yang terjadi dalam pipa. ( dari diameter
6 ke 10 ). Pengukuran dilaksanakan beberapa kali dengan pembukaan
katup yang berubah ubah dari 25% s/d 100%.

II.3. Prosedur Uji Pompa Individu


1.1.

1.2.

Kerja Individu Pompa P1


1. katup K1 di buka
2. Tutup katup K2
3. Tekan start pompa untuk menghidupkan pompa P1
4. Tunggu lima menit agar kondisi stabil
5. Baca dan catat tekanan di M1,M3,M4 dan serta
flowmeter
6. Matikan pompa dengan menekan scalar pompa P1
Kerja Individu Pompa P2
1. Katup K2 di buka
2. Tutup katup K1
3. Tekan start pompa untuk menghidupkan pompa P2
4. Tunggu lima menit agar kondisi stabil

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

11

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

5. Baca dan catat tekanan di M2,M3,M4 dan serta

1.3.

flowmeter
6. Matikan pompa dengan menakan skalar pompa P2
Prosedur Uji Pompa Paralel
1. Buka katup K1 dan K2
2. Tekan start pompa untuk menghidupkan pompa P1 dan P2
3. Tunggu lima menit agar kondisi stabil
4. Baca dan catat tekanan di M1,M2,M3,M4 dan serta
Flowmeter
5. Matikan pompa dengan menekan skalar pompa P1 dan P2

II.4DATA HASIL PENGAMATAN CLOSE CIRCUIT


Uji Pompa 2
t :300 s
L :44,9m = 4490cm
Bukaan
katup
(%)
100
75
50
25

Tekanan (kg/cm2)

Volume (m3)

(M2)

(M3)

(M4)

Mulai

Stop

2,8
2,8
2,8
2,8

1,4
1,4
1,4
1,4

1,1
1,1
1,1
1,1

3965,4
3968,6
3972
3974,8

3968,2
3971,4
3974,6
3977,8

BAB III
PENGOLAHAN DATA HASIL PRAKTIKUM

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

12

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

III.2

Data Kerugian Tekanan Dalam Saluran Tertutup

III.2.1 Data hasil Pengamatan Praktikum Kerugian Tekanan dalam Saluran


Tertutup
Uji Pompa 2
t :300 s
L :44,9m = 4490cm
Tekanan (kg/cm2)

Bukaan
katup
(%)

Volume (m3)

(M2)

(M3)

(M4)

Mulai

Stop

2,8
2,8
2,8
2,8

1,4
1,4
1,4
1,4

1,1
1,1
1,1
1,1

3965,4
3968,6
3972
3974,8

3968,2
3971,4
3974,6
3977,8

100
75
50
25

UJI POMPA
Dik = = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3

548 10 6

kg

m.s

do = 16,5 cm = 0,165 m

548 10 6
1000

kg

kg

m.s

m3

p
A. Menghitung besarnya pressure drop
Tahapan perhitungan :

Vstop Vstart

Q=

d0 2
4

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

13

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Deq d 0 2t

Q
A

Re

V .d 0 .

Gunakan

diagram

Moody,

jika

0,0075
D

dan

harga

Re

f
merupakan hasil nomor 5. Lalu didapat harga

(factor gesekan),

yang selanjutnya digunakan untuk menghitung besarnya pressure

p
drop

p f .

L V2
. .
Deq 2

Penyelesaian :
1. Kerja individu pompa 2
t = 5 menit = 300 s
L = 4490 cm = 44,90 m
Bukaan katup 100 %

Vstart 3965,4 m 3
Diketahui :

Vstop 3968,2 m 3
Jawab :

Q
1.

3968,2 3965,4
9,33 10 3
300

2. A = /4 . (do)
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

m3

, do = 16,5 cm = 0,165 m

14

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

= /4 . (0,165 m)
= 0,0214 m
3. Deq = 15,7 cm = 0,157 m

Q
A

9,33 10 3
0,4361 m
0,0214
s

4.

Re

V .d 0 .

5.

Re

0,4362 0,165 1000


131337,5912
548 10 6

(trubulent flow)

6. Jika (/D) = 0,0075 dan Re = 131337,5912

dengan

diagram Moody maka didapat f = 0,0382

f 0,0382

7. Maka, harga

p f .

L V2
. .
Deq 2
44,90 (0,4361) 2

2
0,157

p 0,0382

1000 1038,848 kg

ms 2

Bukaan katup 75 %
Diketahui :

start = 3968,6 m3
V

V stop 3971,4 m 3
Jawab :

3971,4 3968,6
9,33 10 3
300

1.
2. A = /4 . (do)

m3

, do = 16,5 cm = 0,165 m

= /4 . (0,165 m)
= 0,0214 m
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

15

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

3. Deq = 15,7 cm = 0,157 m

Q
A

9,33 10 3
0,4359 m
0,0214
s

4.

Re

V .d 0 .

5.

Re

0,4359 0,165 1000


131247,2628
548 10 6

(trubulent flow)

6. Jika (/D) = 0,0075 dan Re = 131247,2628

dengan

diagram Moody maka didapat f = 0,038

7. Maka, harga

p f .

0,038
2

L V
. .
Deq 2
44,90 (0,4359) 2

2
0,157

p 0,038

1000 1032,461 kg

ms 2

Bukaan katup 50 %

Vstart 3972 m 3
Diketahui :

V stop 3974,6 m 3
Jawab :

3974,6 3972
8,66 10 3
300

1.
2. A = /4 . (do)

m3

, do = 16,5 cm = 0,165 m

= /4 . (0,165 m)
= 0,0214 m
3. Deq = 15,7 cm = 0,157 m

V
4.

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

Q
A

16

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

8,66 10 3
0,4046
0,0214

Re

V .d 0 .

5.

Re

0,4046 0,165 1000


121822,9927
548 10 6

(trubulent flow)

6. Jika (/D) = 0,0075 dan Re = 121822,9927 dengan


diagram Moody maka didapat f = 0,039

7. Maka, harga

p f .

0,039
2

L V
. .
Deq 2

44,90 (0,4046) 2
p 0,039

2
0,157

1000 `912,920 kg

ms 2

Bukaan katup 25 %

Vstart 3974,8 m 3
Diketahui :

Vstop 3977,8 m 3
Jawab :

Q
1.

3977,8 3974,8
1 10 2
300

2. A = /4 . (do)

m3

, do = 16,5 cm = 0,165 m

= /4 . (0,165 m)
= 0,0214 m
3. Deq = 15,7 cm = 0,157 m

V
4.
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

Q
A

17

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

1 10 2
0,4672
0,0214

Re

V .d 0 .

5.

Re

0,4672 0,165 1000


140671,5328
548 10 6

(trubulent flow)

6. Jika (/D) = 0,0075 dan Re =140671,5328 dengan


diagram Moody maka didapat f = 0,0379

7. Maka, harga

p f .

0,0379
2

L V
. .
Deq 2

44,90 (0,4672) 2
1000 `1182,936 kg
p 0,0379

2
0,157

ms 2

Grafik pressure drop vs besaran bukaan katup


a. Grafik pompa ke-2

pressure drop
1400
1200
1000
800
600
400
200
0

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

pressure drop

18

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Analisa : Dari grafik hubungan pressure drop bukaan katup


diatas, nilai pressure drop menunjukkan pompa II sebelumnya.
Pada bukaan katup 100% dan 75% menunjukkan angka
pressure drop yang stabil, namun saat bukaan katup 50%
pressure drop turun, tetapi stabil akan tetapi pada pembukaan
25% meningkat . Ini disebabkan karena kesalahan praktikan
yang terlambat melihat flowmeter tidak pada batas waktu
yang ditentukan.

Analisa alat
Pada praktikm kerugian tekanan dalam pipa baja pada saluran close
circuit. Digunakan berbagai alat yang terdiri dari pompa itu sendiri beserta
komponen-komponennya dan 2 buah alat pengukur yang digunakan untuk
mengambil parameter dalam praktikum ini.Alat pengukur tersebut ialah
1. Manometer = Alat ini berfungsi sebagai mengukur tekanan air yang
berada di
dalam instalasi pompa
Untuk kondisi manometer sangat baik sehingga tidak memberikan
kesulitan bagi praktikan dalam mengukur tekanan air pada instalasi
pompa tersebut.Alat manometer sendiri terdapat 2 buah yang dipasang
dalam instalasi pompa. Pertama terletak dekat katup pompa 2 yang
mempunyai tujuan yaitu untuk mengetahui tekanan air saat pertama kali

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

19

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

dipompa. Sedangkan manometer yang kedua terletak di pipa dekat turbin


yang bertujuan untuk mengukur tekanan setelah air dipompa.
2. Flowmeter = Alat ini berfungsi sebagai mengukur tekanan air yang
berada

dalam instalasi pompa

Alat Flowmeter juga dalam kondisi baik sehingga tidak memberikan


kesulitan

pada

praktikan.

Angka-angka

yang

telah

terukur

dalam

flowmeter sudah dalam ribuan karena instalasi pompa sebelumnya juga


digunakan praktikum oleh tahun kuiah angkatan sebelumnya. Akan tetapi
praktikan hanya memerhatikan dua digit angka yang paling belakang
karena itu yang akan berubah saat praktikum dilaksanakan.
Pada praktikum kali ini hanya pompa 2 yang berfungsi sedangkan
untuk pompa 1 tidak dapat berfungsi. Hal itu mungkin dikarenakan tidak
dirawat secara rutin. Oleh karena itu praktikan hanya dapat mengambil
data dari praktikum yang menggunakan pompa 2. Selain itu dampak yang
sangat terasa karena pompa 1 tidak berfungsi ialah praktikan tidak dapt
mencoba instalasi pompa yang dirangkai secara paralel.
Pada instalasi pompa ini ada salah satu sambungan pipa baja yang
bocor yaitu yang berda di dekat tangga menuju turbin. Mungkin hal
tersebut

dikarenakan

karena

kurang

terawatnya

instalasi

pompa

khususnya pada sambungan-sambungan pipa baja. Semoga di praktikum


tahun berikutnya keadaannya sudah baik sehingga dapat bekerja dengan
sempurna.
Analisa Percobaan
Dalam percobaan di praktikum ini praktikan hanya melaksanakan
pengambilan data untuk kerja individu pompa 2 saja dikarenakan pompa 1
tidak dapat berfungsi. Sehingga praktikan juga tidak dapat pengmabilan
data dari pompa yang di rangkai secara paralel. Dimana jika pompa
dirangkai paralel maka kita dapat membandingkannya. Karena pada
dasarnya pompa yang dirangkai paralel lebih mengutamakan debitnya.
Berbeda jika suatu instalasi pompa dirangkai secara seri. Dimana
rangkaian seri lebih mengutamakan heat yang dihasilkannya.

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

20

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Pada praktikum yang dilaksanakan pembukaan katup dilakukan


sebanyak 4 kali sesuai dengan perintah di modul,berikut ini kami sajikan
persentase pembukaan katup bersama jumlah putarannya yaitu
Persentase
100%
75%
50%
25%

Jumlah putaran katup


30
25
15
10

Sebelum percobaan dilaksanakan oleh kami,kelompok kami dibagi


menjadi 2 team. Dimana team pertama berada di dekat turbin yang
memiliki tugas untuk membaca manometer. Untuk mendapatkan tekanan
air setelah melewati katup. Sedangkan team berikutnya berada di dekat
katup yang bertugas untuk membuka katup dan satu orang lainnya berada
di dekat flowmeter untuk membaca alat tersebut untuk menentukan
volume air sebelum dan sesudah katup dibuka.
Prosedur kerja yang dilaksanakan yaitu praktikan membuka katup
setelah instalasi pompa dihidupkan dan berada dalam keadaan stabil
dengan persentase 100% yaitu 30 putaran katup,dimana sebelum dibuka
praktikan harus melihat manometer dekat katup dan volume yang
ditunjukkan pada flowmeter terlebih dahulu lalu mencatatnya. Setelah itu
ditunggu hingga waktu 5 menit. Setelah 5 menit praktikan harus melihat
serta mencata tekanan yang ditunjukkan oleh manometer yang berada di
dekat turbin serta volume air yang ditunjukkan oleh flowmeter.
Langkah tersebut berlaku sama untuk pembukaan katup dengan
persentase lainnya. Akan tetapi praktikan harus berhati-hati dan cermat
dalam melakukan pembukaan katup agar tidak terjadi kesalahan dalam
jumlah pembukaannya. Dimana contohnya yaitu untuk percobaan pada
pembukaan lengan katup dengan persentase 75% = 25 putaran. Pada
awalnya yang untuk 100% = 30 putaran lengan katup sehingga praktikan
memutar

lengan

katup

sebanyak

putaran

untuk

mendapatkan

persentase pembukaan katup 25 % pada percobaan kedua.


Untuk percobaan pembukaan katup dengan persentase 25 % terjadi
kendala yaitu human error. Dimana praktikan yang bertugas untuk melihat
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

21

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

flowmeter terjatuh sehingga waktu utnuk melihat volume terlambat. Hal


itu

mengakibatkan

data

dalam

perhitungan

tidak

sesuai

dengan

semestinya.
Analisa Perhitungan
Setelah percobaan dilakukan kami mendapatkan data yaitu volume
air saat mulai percobaan setiap pembukaan katup serta volume air setiap
percobaan katup. Data tersebut didapat setiap 5 menit sekali karena
setiap pembukaan katup diberikan waktu 5 menit untuk stabil. Sehingga
kami mendapatkan perubahan volume di setiap pembukaan katup. Berikut
data-datanya kami sajikan dalam bentuk tabel.
Volume (m3)

Bukaan Katup
(%)
100
75
50
25

Perubahan volume

Mulai

Stop

3965,4
3968,6
3972
3974,8

3968,2
3971,4
3974,6
3977,8

Vstop-Vmulai

2,8
2,8
2,6
3

Dapat dilihat bahwa setiap pembukaan katup perubahan volume


semakin turun. Akan tetapi untuk pembukaan 25% terjadi peningkatan
perubahan volume hal ini dikarenakan kesalahan praktikan yang melewati
batas waktu yang ditentukan. Bila kita sudah mendapatkan perbedaan
volume tersebut kita dapat menghitung bilangan reynold untuk setiap
pembukaan katup sehingga dapat menentukan krakteristik aliran yang
berada dalam instalasi pompa tersebut.
Dan untuk mencari perhitungan luas penampang dan diameter
dalam pipa yang di gunakan

sama pada tiap proses dan tiap bukaan

katub, karena pipa yang digunakan adalah sama dalam satu rangkaian.
Kemudian dapat di cari kecepatan aliran, untuk menghitung aliran
digunakan rumus dibagi dua luas penampang.
Kita

dapat

menentukan

karakteristik

aliran

fluida

dengan

menggunakan rumus bilangan reynold. Dimana bila bilangan reynold yang


didapat <2000 berarti aliran tersebut adalah laminer. Laminer memiliki
sifat aliran air yang tenang dan terarah rapi. Sedangkan apabila dalam
LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

22

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

perhitungan di dapat bilangan reynold >2000 berarti aliran tersebut


adalah turbulent. Dimana turbulent sifat alirannya deras dan tidak terarah.
Berikut ini adalah hasil perhitungan sehingga di dapat pressure pada
setiap pembukaan katup yang telah dilakukan.
Pompa ke-2 hasil perhitungan dan grafiknya:
Bukaan katup
100%
75%
50%
25%

Perssure drop
1038,84
1032,46
912,92
1182,9

Pada seharusnya pressure drop semakin kecil persente pembukaan


katup semakin kecil pula pressure drop yang terjadi. Akan tetapi pada
percobaan kali ini pressure drop pada pembukaan katup 25% lebih besar
daripada sebelumnya dikarenakan kesalahan praktikan.

KESIMPULAN
Kesimpulan

yang

kita

dapatkan

setelah

melaksanakan

praktikum ini dibagi menjadi beberapa point yaitu sebagai berikut:


1. Karakteristik suatu aliran fluida dapat diketahui dengan cara mencari
bilangan reynoldnya.
2. Dari data perhitungan yang kami dapat, karakteristik aliran yang terjadi
3.

adalah turbulent dimana Bilangan Reynoldnya >1000


Faktor faktor yang mempengaruhi kerugian di dalam fluida yaitu : Luas

penampang, kecepatan aliran, Viskositas, Faktor friksi, dan densitas fluida.


4. Panjang pipa yang digunakan dalam proses mempengaruhi pressure drop
yang terjadi dalam proses tersebut. Semakin panjang pipa yang di
gunakan maka semakin besar nilai pressure drop.

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

23

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

5.

Pada dasarnya Pressure Drop semakin kecil nilainya saat pembukaan


katup dari persentasi yang besar hingga kecil. Hal itu terjadi Faktor yang
mempengaruhi pressure drop di bandingkan dengan faktor lain adalah
besar nya debit (Q) dan kecepatan laju fluida (V).

Daftar Pustaka
Ir Harianto. Bahan Kuliah Pompa dan Kompressor.
Buku pompa dan hidrolik.

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

24

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

LAMPIRAN
Diagram moody

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

25

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Foto-foto alat praktikum


Turbine

Manometer pada turbin

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

26

LaporanPraktikum
FENOMENA DASAR MESIN

Instalasi pompa

Manometer pada pompa


Katup

LaboratoriumFenomenaDasarMesin
SekolahTinggiTeknik PLN

flowmeter

27

Anda mungkin juga menyukai