LABORATORIUM THERMOFLUIDA
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KELOMPOK : 03
NIM : 21050115130098
LABORATORIUM THERMOFLUIDA
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
DUCTING
1. Gambarkan skematik dan jelaskanlah tabung pitot untuk mencari tekanan statis, dinamis, dan
total
Pitot tube ialah pipa terbuka kecil dimana permukaannya bersentuhan langsung dengan aliran.
Terdiri dari 2 pipa, yaitu :
a. Static tube (untuk mengukur tekanan statis)
Pipa ini membuka secara tegak lurus sampai ke aliran sehingga dapat diketahui tekanan
statisnya.
Impact/stagnation tube (untuk mengukur tekanan stagnasi = velocity head)
b. Impact pressure selalu lebih besar daripada static pressure dan perbedaan antara kedua
tekanan ini sebanding dengan kecepatan.
Pipa yang mengukur tekanan statis terletak secara radial pada batang yang dihubungkan
ke manometer (pstat)
Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan stagnasi(p0)
Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan Bernoulli untuk
mengetahui kecepatan alirannya
Sulit untuk mendapat hasil pengukuran tekanan stagnasi secara nyata karena adanya
friksi pada pipa. Hasil pengukuran selalu lebih kecil dari kenyataan akibat faktor C (friksi
empirik)
2. Tuliskan persamaan Bernoulli dan beri keterangan pada proses, a) Incompressible steady
inviscid. b)Incompressible steady viscous. c)hubungkan antara a dan b dengan head loss
hL = hf(mayor) + h (minor)
hf = f(Lv2/D2g)
h (minor) = K v2/2g
L = panjang duct
D = Diameter dalam
K = Koefeisien resistansi
c. Pada kondisi Inviscid tekanan yang dihasilkan lebih besar daripada pada kondisi
viscous, karena pada viscousitas terdapat gesekan dan gaya geser yang menyeabkan heat loss .
3.Gambarkan dan jelaskan profile kecepatan, a)Inviscid. b)Viscous Laminar. c)Viscous turbulen
a. Inviscid
c. Viscous laminar
Aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan
yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama lain
d. Viscous turbulent
4. Jelaskan prosedur untuk mendapatkan pressure loss tes mayor pada ducting beserta
variabelnya
Pressure loss yang terjadi dalam pipa terjadi bergantung pada beberapa variabel
yaitu flow velocity, panjang duct, diameter duct, dan factor gesekan berdsarkan
kekasaran dari pipa atau duct dan bergantung pada jenis aliran turbulen atau laminar.
5. Aplikasi Ducting
- Sistem Tata Udara pada Pabrik Makanan
- Sistem refrigerasi pada sebuah mall
KONVEKSI
1. Tujuan praktikum
a. Mencari nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan untuk variasi tertentu seperti
laju alir, temperatur udara keluar dan temperatur dinding pada pipa horizontal.
b. Praktikan menemukan korelasi antara bilangan Reynolds untuk menentukan kecepatan
laju alir dan bilangan Nusselt untuk mengetahui temperatur dinding.
a. Set bukaan damper blower sampai kecepatan yang dikehendaki (variasi) dengan
menggunakan alat anemometer. Pengecekan dilakukan di ujung pipa.
b. Pengesetan pemanas, dangan menggunakan alat regulator sehingga mencapai
temperatur tertentu.
c. Jika pengesetan laju alir/udara suda ditentukan, matikan blower.
d. Hidupkan pemanas/regulator.
e. Tunggu alat sampai posisi steady state performance.
f. Catat nilai awal posisi steady, temperatur dinding, temperatur keluar, dan waktu.
g. Setelah steady, hidupkan motor blower.
h. Catat setiap penurunan temperatur dinding, temperatur keluar dan waktu.
i. Jika sudah tidak terjadi penurunan temperatur dinding dan temperatur keluar, maka
pencatatan diberhentikan.
j. Matikan motor regulator dan motor blower.
4. Jelaskan secara umum billangan Reynold dan Nusselt
a. Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ)
terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut
dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan
jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Angka Reynolds
u m D
Re
vs - kecepatan fluida,
L - panjang karakteristik,
μ - viskositas absolut fluida dinamis,
ν - viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
ρ - kerapatan (densitas) fluida.
b. Bilangan Nusselt adalah rasio pindah panas konveksi dan konduksi normal terhadap
batas dalam kasus pindah panas pada permukaan fluida; bilangan Nusselt adalah satuan
tak berdimensi yang dinamai menggunakan nama Wilhelm Nusselt. Komponen
konduktif diukur di bawah kondisi yang sama dengan konveksi dengan kondisi fluida
stagnan atau tidak bergerak.
Nu = (α . d)/λ
Nu = Bilangan Nusselt
c. Bilangan Prandtl yang merupakan perbandingan antara ketebalan lapis batas kecepatan
dengan ketebalan lapis batas termal. Bilangan Prandtl (Pr) merupakan sifat-sifat fluida
saja dan hubungan antara distribusi suhu dan distribusi kecepatan.
Ket:
2. Jelaskan prosedur pengujian konduktivitas termal pada material padat silinder 1 dimensi
Persiapan pengujian:
a. Memberi silikon heat transfer pada permukaan kontak antara silinder material standar
(kuningan) dan permukaan silinder material uji
b. Memasukan material uji ke dalam alat uji
c. Menempatkan isolator (kayu) pada rangka alat uji
d. Merekatkan dan mengencangkan antara kedua bagian isolator (kayu) dengan memutar
baut pengencang
e. Memasang sensor temperatur (termokopel) pada titik-titik lubang yang telah disediakan
pada isolator.
f. Cara: mengukur kedalaman lubang terlebih dahulu dengan menggunakan jarum,
kemudian membandingkannya dengan panjang termokopel yang akan dimasukan pada
lubang alat uji.
g. Menghubungkan selang aliran air pendingin pada pompa yang ditempatkan pada wadah/
bak untuk sirkulasi aliran air.
Pengukuran
Nozzle adalah alat atau perangkat yang dirancang untuk mengontrol arah atau karakteristik
dari aliran fluida (terutama untuk meningkatkan kecepatan) saat keluar (atau memasuki) sebuah
ruang tertutup atau pipa. Sebuah nozzle sering berbentuk pipa atau tabung dari berbagai variasi
luas penampang, dan dapat digunakan untuk mengarahkan atau memodifikasi aliran fluida
(cairan atau gas). Nozel sering digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa,
bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul. Kecepatan nozzle dari fluida meningkat
sesuai energi tekanannya.
maka, v u 2 gs
2 2
Keterangan:
P : tekanan (Pa)
h, s : ketinggian (m)