Anda di halaman 1dari 3

KONDUKSI

1. Tujuan praktikum konduksi

a. Memahami peristiwa perpindahan panas secara konduksi serta parameter-parameter


yang mempengaruhinya.
b. Melakukan pengujian untuk menentukan nilai konduktivitas termal material.
c. Membandingkan hasil pengujian nilai konduktivitas termal dengan data literature

2. Jelaskan prosedur pengujian konduktivitas termal pada material padat silinder 1 dimensi
 Persiapan pengujian:

a. Memberi silikon heat transfer pada permukaan kontak antara silinder material standar
(kuningan) dan permukaan silinder material uji
b. Memasukan material uji ke dalam alat uji
c. Menempatkan isolator (kayu) pada rangka alat uji
d. Merekatkan dan mengencangkan antara kedua bagian isolator (kayu) dengan memutar
baut pengencang
e. Memasang sensor temperatur (termokopel) pada titik-titik lubang yang telah disediakan
pada isolator.
f. Cara: mengukur kedalaman lubang terlebih dahulu dengan menggunakan jarum,
kemudian membandingkannya dengan panjang termokopel yang akan dimasukan pada
lubang alat uji.
g. Menghubungkan selang aliran air pendingin pada pompa yang ditempatkan pada wadah/
bak untuk sirkulasi aliran air.

 Pengukuran

a. Menghidupkan pompa untuk sirkulasi air


b. Menghidupkan heater dengan mengatur tegangan dan arus hingga menunjukkan daya 9
watt
c. Membaca dan memantau hasil pengukuran keempat sensor temperatur
d. Mencatat data awal dan kenaikan temperatur setiap 20 detik pada laporan sementara
yang telah disediakan hingga dicapai pembacaan temperatur pada kondisi tunak (steady
state)
e. Hentikan pengamatan ketika kondisi sudah mencapai steady atau sudah tidak ada
perubahan temperatur
f. Matikan heater dan pompa

3. Gambar peralatan pengujian dan bagian-bagiannya

4. Sebut dan jelaskan 3 tipe termokopel


a. Tipe K (Chromel (Ni-Cr alloy)/Alumel (Ni-Al alloy))
digunakan untuk mengukur rentang suhu antara -200°C hingga +1200°C.
b. Tipe N (Nicrosil (Ni-Cr-Si alloy)/Nisil (Ni-Si alloy))
tipe ini sangat stabil dan tahanan yang tinggi terhadap oksidasi membuat tipe N cocok
untuk pengukuran suhu yang tinggi tanpa platinum. Tipe ini dapat mengukur suhu di atas
1200°C. Sensitivitasnya sekitar 39 µV/°C pada 900°C, sedikit di bawah tipe K. Tipe N
merupakan perbaikan K.
c. Tipe T (Copper/Constantan)
cocok untuk pengukuran antara -200°C hingga +350°C. Tipe T mempunyai sensitivitas
~43 µV/°C.
5. Sebut dan jelaskan 3 aplikasi konduksi
1. Membuat kopi atau minuman panas
Ketika kita membuat kopi atau minuman panas, lalu kita mencelupkan sendok untuk
mengaduk gulanya. Biarkan beberapa menit, maka sendok tersebut akan ikut panas. Panas
dari air mengalir ke seluruh bagian sendok.
2. Solder

Untuk melekatkan komponen elektronika ke papan rangkaian kita menggunakan


cairan timah dengan menyoldernya. Solder listrik akan menerima panas dari konversi
energy listrik. Panas dari energy listrik ini akan diterukan ke ujung logam pada solder yang
di sentuhkan ke timah yang diposisikan di kaki-kaki komponen elektronika yang akan di
lekatkan. Setelah beberapa saat, timah akan meleleh dan pada saat itu solder kita angkat.
Timah akan segera mendingin dan membeku, melekatkan kaki komponen elektronika tadi
ke papan rangkaian dengan kuat.
3. Setrika listrik
Untuk merapikan dan mensterilkan pakaian, kita memerlukan sesuatu yang panas
namun tidak merusak. Karena itulah kita perlu konduktor untuk menstransfer panas dari
sumber panas tertentu ke pakaian kita. Kita memerlukan sebuah setrika. Setrika akan
menstransfer panas dari sumber panas (mislya panas dari konversi energi istrik) ke
pakaian. Panas di bagian logam pada setrika bertahan cukup lama sehingga memungkinkan
kita menggunakannya untuk merapikan pakaian kita.

Anda mungkin juga menyukai