Anda di halaman 1dari 38

Pengukuran Temperatur,

Kelembaban, Kebisingan, &


Viskositas

KELOMPOK
× V:

Nur Indah Sari H021 18 1003


Riska Dama Yanti H021 18 1008
Maulidya H021 18 1019
Syahrul H021 18 1020
Milad Ramdan H021 18 1006
NUR INDAH SARI

Pengukuran Temperatur
1. Temperatur Suhu
Sifat termometrik yang dapat digunakan dalam pembuatan

termometer harus merupakan sifat termometrik yang

teratur. Artinya, perubahan sifat termometrik terhadap

perubahan suhu harus bersifat tetap atau linier, sehingga

peneraan skala termometer dapat dibuat lebih mudah dan

termometer tersebut nantinya dapat digunakan untuk

mengukur suhu secara teliti.


Berdasarkan sifat termometrik yang dimiliki suatu benda, jenis-jenis
termometer diantaranya termometer zat cair, termometer gas, termometer
hambatan, termokopel, pirometer, termometer bimetal, dan sebagainya.
Sedangkan berdasarkan hasil tampilan pengukurannya, termometer dibagi
menjadi termometer analog dan termometer digital.

Gambar 1. Skema berbagai termometer, (a) termometer raksa (alkohol) dalam


pipa, (b) termometer gas volume konstan, (c) termometer hambatan platina
2. Termometer Gas Ideal
Gambar 2. Skema termometer gas ideal
3. Pengukuran Temperatur oleh efek Mekanik
Contoh Soal
2. Sebuah alat silinder dengan piston diisi
dengan gas nitrogen sebanyak 0,8 kg dengan
tekanan awal 100 kPa dan temperatur awal
27oC. Nitrogen dikompresi dengan perlahan-
lahan dalam proses polytropis mengikuti
persamaan p.V1,3 = C hingga volume akhir
menjadi ½ dari volume awalnya, Hitunglah
kerja yang dilakukan pada piston dan panas
yang ditransfer selama proses ini. (R = 0,297
kPa.m3/kg.K & cp = 1,039 kJ/kg.K). Kemudian
gambarkan dengan skala PV diagram untuk
proses tersebut.
Gambar p-V diagram adalah :
RISKA DAMA YANTI

Pengukuran Kelembaban
Kelembaban merupakan suatu tingkat
keadaan lingkungan udara basah yang
disebabkan oleh adanya uap air.

Jenis-jenis kelembaban :
1) Kelembaban absolut atau mutlak
2) Kelembaban spesifik

  𝒎𝒘
𝒙=
𝒎𝒂
3) Kelembaban relatif
  𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘
𝑘𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏 𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = × 100 %
𝑗𝑢𝑚𝑙 . 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑚𝑢𝑚

Definisi lain menggunakan tekanan uap :


  𝑝( 𝐻 𝑂)
𝑅𝐻 = ∗
2
× 100 %
𝑝 ( 𝐻 2 𝑂)

 Dimana : RH : kelembabanrelatifcampuran
: tekananparsialuap air dalamcampuran
: tekananuapjenuh air padatemperatur
tersebutdalamcampuran
Alat-alat Pengukuran Kelembaban
1) Hygrometers
2) Psychrometers
3) Dew Point
4) Moisture Content
Contoh Soal :
•   Dalam1 m udarapadasuhu 20terdapat 25 gram uap air.
1. 3

Jumlahuap air maksimumdalam 1 m udarapadasuhu


3

20adalag 50 gram. Berapanilaikelembabanrelatifnya?

 Jawab :
Dik : Kelembabanmutlak = 20 gram
Kelembabanmaksimum = 50 gram
Dit : Kelembabanrelatif = …?

2. 1 m 3 udarasuhunya 25terdapat 15 gram uap air.
 Makakelembabanmutlakadalah 15 gram. Jikadalamsuhu
yang sama, 1 m3 udaramaksimummengandung 18 gram uap
air. Berapanilaikelembabanrelatifnya?
Jawab :

Dik : Kelembabanmutlak = 15 gram


Kelembabanmaksimum = 18 gram
Dit : Kelembabanrelatif = …?
MAULIDIYAH

Pengukuran Kebisingan
Pengukuran Kebisingan
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan.
Dalam kehidupan sehari-hari tingkat pendengaran normal
manusia saat melakukan pembicaraan merupakan keadaan
nyaman yaitu sebesar 60 dB. Normalnya, nilai ambang batas
paparan kebisingan atau ambang sakit pendengaran manusia
sebesar 120 dB.
Pengukuran di area tersebut telah banyak dilakukan, diantaranya
analisis kebisingan di jalan raya. Kebisingan diukur
menggunakan sound level meter dimana nilai bising di titik
beratkan pada jumlah kendaraan, berat kendaraan, kecepatan
dan permukaan jalan.
Sumber Pengukuran Kebisingan
Kebisingan timbul baik didalam rangkaian pengukuran itu sendiri dan juga
selama transmisi sinyal pengukuran ke titik-titik jauh. Tegangan kebisingan
dapat ada dalam mode serial atau bentuk mode umum.

dimana Vs adalah tingkat tegangan rata-rata sinyal dan Vn adalah tingkat


tegangan rata-rata kebisingan. Kebisingan dapat dihasilkan dari sumber baik
eksternal maupun internal ke sistem pengukuran.
1. Kopling induktif

dan ini dapat menghasilkan tegangan kebisingan


mode seri beberapa millivolt diberikan oleh Vn =
Mİ, di mana İ adalah tingkat perubahan arus di
sirkuit listrik
2. Kopling kapasitif (elektrostatik)

Dapat ditunjukkan bahwa derau mode seri tegangan Vn adalah nol


jika kapasitansi kopling seimbang sempurna, yaitu jika C 1 = C2 dan
C3 = C4. Namun, keseimbangan yang tepat tidak mungkin dalam
prakteknya, karena kabel sinyal tidak lurus sempurna, menyebabkan
jarak dan dengan demikian kapasitansi ke listrik kabel dan ke bumi
bervariasi.
3. Kebisingan karena beberapa pembumian
Situasi ini, yang dikenal dengan multiple earths,
sehingga dapat menyebabkan tegangan kebisingan mode
seri dalam rangkaian pengukuran.
4. Kebisingan dalam bentuk transien tegangan
5. Potensi Termoelektrik
6. Suara tembakan
Bunyi tembakan terjadi pada transistor, sirkuit
terintegrasi, dan perangkat semikonduktor lainnya.
7. Potensi elektrokimia
Ini adalah potensi yang muncul dalam sistem pengukuran
karena elektrokimia tindakan. Sendi yang disolder
dengan buruk adalah sumber yang umum.
Teknik untuk mengurangi kebisingan pengukuran
1. Lokasi dan desain kabel sinyal

2. Pembumian
• Power earth: menyediakan jalur untuk arus gangguan karena gangguan daya.
• Logic earth: menyediakan garis umum untuk semua potensi rangkaian logika.
• Analogue earth (ground): memberikan referensi umum untuk semua sinyal
analog.
• Safety earth: terhubung ke semua bagian peralatan logam untuk melindungi
personel saluran listrik bersentuhan dengan selungkup logam
3. Perisai
4. Teknik lainnya
• Loop-fase terkunci sering digunakan sebagai
elemen pemrosesan sinyal untuk membersihkan
sinyal berkualitas buruk. Meskipun ini terutama
merupakan sirkuit untuk mengukur frekuensi
sinyal, ini juga berguna untuk menghilangkan
kebisingan karena bentuk gelombang outputnya
adalah gelombang persegi murni.
• Amplifier pengunci juga biasa digunakan untuk
mengekstrak d.c. atau perlahan-lahan
memvariasikan sinyal pengukuran dari kebisingan.
Contoh soal

1) Apa saja sumber pengukuran kebisingan?


Jawab :
Kopling induktif, kopling kapasitif, kebisingan karena beberapa pembumian, kebisingan
dalam bentuk transien tegangan, potensi termoeliktrik, suara tembakan, potensi
elektrokimia

2) Bagaimana teknik untuk mengurangi kebisingan pengukuran dalam pembumian?


Jawab :
Kebisingan karena beberapa pembumian dapat dihindari dengan praktik pembumian
yang .Praktik yang disarankan adalah memasang empat sirkuit bumi yang sepenuhnya
terisolasi sebagai berikut:
1) Power earth: menyediakan jalur untuk arus gangguan karena gangguan daya.
2) Logic earth: menyediakan garis umum untuk semua potensi rangkaian logika.
3) Analogue earth (ground): memberikan referensi umum untuk semua sinyal analog.
4) Safety earth: terhubung ke semua bagian peralatan logam untuk melindungi
personelsaluran listrik bersentuhan dengan selungkup logam.
VISKOSITAS
4. VISKOSITAS

Viskositas merupakan gaya gesekan antara lapisan-lapisan yang bersisian


pada fluida pada waktu lapisan-lapisan tersebut bergerak satu melewati yang
lainnya. Pada zat cair, viskositas terutama disebabkan oleh gaya kohesi antar
molekul. Pada gas, viskositas muncul dari tumbukan antar molekul. Fluida
yang berbeda memiliki besar viskositas yang berbeda. Makin besar viskositas
dalam suatu fluida, makin sulit suatu benda bergerak dalam fluida tersebut.
Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan oleh gaya kohesi antara molekul zat
cair.
Gambar 11. Menentukan kekentalan fluida

Fluida diletakkan di antara dua pelat sejajar. Satu pelat digerakkan dengan kecepatan
konstan v arah sejajar kedua pelat. Permukaan fluida yang bersentuhan dengan pelat
yang diam tetap diam sedangkan yang bersentuhan dengan pelat yang bergerak ikut
bergerak dengan kecepatan v juga. Akibatnya terbentuk gradien kecepatan. Lapisan
fluida yang lebih dekat dengan pelat bergerak memiliki kecepatan yang lebih besar.
Untuk mempertahankan kecepatan tersebut diperlukan adanya gaya F.
Jika terjadi gerakan antara fluida (cairan
atau gas) dan benda lain maka selalu
terjadi gaya gesek yang arahnya
berlawanan dengan arah gerak benda
tersebut. Besarnya gaya gesek bergantung
pada kecepatan relatif benda terhadap
fluida serta bentuk benda. Untuk benda
yang berbentuk bola, besarnya gaya gesek
adalah:
FV = -6πηvr

Gambar 12. Gaya yang bekerja pada bola


yang jatuh ke dalam fluida
Pada saat kecepatan terminal gaya-gaya yang bekerja pada benda
selama benda bergerak jatuh adalah gaya berat ke bawah maka didapati
gaya angkat Archimedes dan gaya Stokes yang melawan arah gerak (ke
c
:
atas). Ketiga gaya tersebut berada dalam keadaan seimbang.
Fg = Fb = Fv = 0
Contoh soal
1) Sebuah kelereng dengan jari – jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang
memiliki koefisien viskositas 110 x 10-3 N.s/m2. Tentukan besar gaya gesek yang
dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!
Pembahasan:
Diketahui :
r = 0,5 cm = 5 × 10-3m
η = 110 × 10-3 N s/m2
v = 5 m/s
Ditanyakan :
Ff = … ?
Jawab :
Ff = 6 π η r v
Ff = 6 (3,14)(5×10-3)(110×10-3) 5
Ff = 51.810 × 10-6 N
Ff = 51.81 × 10-3 N
2) Tentukanlah koefisien viskositas udara apabila kecepatan terminal satu tetes air
hujan berdiameter 0,5 mm yang jatuh adalah 7,5 m/s. (Diketahui massa jenis udara
= 1,3 kg/m3 dan percepatan gravitasi Bumi = 10 m/s2).
Pembahasan :
Diketahui :
d = 0,5 mm
r = d/2 = 0,5/2 = 0,25 mm = 0,25 × 10-3 m
VT = 7,5 m/s
𝜌f = 1,3 kg/m3
𝑔= 10 m/s
𝜌b = 1000 kg/m3
Ditanyakan :
η=…?
Jawab :
VT = 2r2 𝑔(𝜌b – 𝜌f)/9η
η = 2r2 𝑔(𝜌b – 𝜌f)/9VT
η = 2 (0,25×10-3) 10 (1000 – 1,3) / (9)(7,5)
η = (5×10-3)(998.7)/67.5
η = 73,98×10-3 Pas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai