a. Deskripsi Singkat
dengan sumber. Selanjutnya ditinjau solusi gelombang datar dalam medium dielektrik, dan
b. Manfaat
persamaan gelombang bebas yang solusinya berupa fungsi sinusoidal, dan penjalaran
gelombang dalam medium penghantar yang menjalar secara transient yang mengalami
c. Sasaran Pembelajaran.
Mahasiswa dapat membedakan penjalaran gelombang bebas dalam bentuk fungsi sinusoidal
dan gelombang dengan sumber yang menjalar secara transient, serta dapat merumuskan dan
Gelombang elektromagnetik pada dasarnya memiliki dua komponen dasar yakni medan
listrik/elektrik (E) dan medan magnet (B) atau (H), kedua medan listrik dan magnet ini menjalar
dalam media maupun ruang hampa yang saling tegak lurus (E┴B). Perumusan gelombang
elektromegnetik tersebut telah banyak dilakukan oleh Maxwell yang menggabungkang empat
parsial yang mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya
dengan sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.
Keempat persamaan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai Hukum
Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum Ampere.
Persamaan Maxwell dapat menunjukkan adanya perubahan medan listrik dapat menimbulkan
medan magnet, dan sebaliknya. Dengan demikian, meskipun tidak ada muatan listrik atau arus
listrik, masih dimungkinkan buat memiliki gelombang osilasi medan magnet dan medan listrik
yang stabil dan dapat menjalar terus-menerus. Keempat persamaan Maxwell ini mendeskripsikan
gelombang ini secara kuantitatif, dan lebih lanjut lagi meramalkan bahwa gelombang ini
mestilah memiliki laju tertentu yang universal. Laju ini dapat dihitung cukup dari dua konstanta
fisika yang dapat diukur (konstanta elektrik dan konstanta magnetik). Laju yang dihitung untuk
radiasi elektromagnetik tepat sama dengan laju cahaya. Cahaya memang merupakan salah satu
bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga sinar X, gelombang radio dan lain-lainnya). Dengan
medan optika
Penjalaran gelombang elektromagnetik yang saling tegak lurus antara medan listrik (E)
dan medan magnet (B) baik yang bergerak dalam media maupun dalam ruang hampa, secara
sederhana proses penalaran gelombang elektromagnetik tersebut dapat dilihat pada Gambar (2.1)
berikut ini:
Gambar 2.1 Penjalaran Gelombang elektromagnetik dengan medan listrik (E) saling tegak lurus
penting dari kehadiran persamaan medan Maxwell yang memenuhi persamaan gelombang bebas
dengan empat komponen persamaan maxwell (dibahas dalam teori medan elektromagnetik)
seperti berikut:
𝛁. 𝑫 = ....... (1)
Persamaan Maxwell-Faraday
(Hukum induksi Faraday): .........(3)
Hukum Ampere
(dengan koreksi Maxwell):
𝝏𝑫
𝛁×𝑯= 𝑱+ ..........(4)
𝝏𝒕
Dengan 𝑩 = 𝛍𝐨 𝑯 𝒅𝒂𝒏 𝑫 = 𝜺₀𝑬 dan untuk nabla ∇ yang ditulis dalam bentuk
𝜕 𝜕 𝜕
∇= 𝑖 +𝑗 +𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Selanjutnya tinjau gelombang bebas (tanpa meninjau ke sumber), dalam hal ini kerapatan = 0
dan rapat arus J= 0. Dari persamaan Maxwell 4 dapat dilakukan operasi rotasi (curl) sebagai
berikut :
𝜕𝐷
∇× ∇×𝐻 = ∇× . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.1)
𝜕𝑡
∇ × ∇ × 𝐴 = ∇ ∇ . 𝐴 − ∇2 𝐴
𝜕
∇ ∇. 𝐻 − ∇2 𝐻 = ∇×𝐷 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2.1a)
𝜕𝑡
𝜕 𝜕 𝜕𝐵
∇2 𝐻 = 𝜕𝑡 𝜀0 ∇ × 𝐸 atau ∇2 𝐻 = 𝜀0 𝜕𝑡 − 𝜕𝑡
𝜕2𝐻
∇2 𝐻 = −𝜀0 𝜇0 ; 𝐵 = 𝜇0 𝐻
𝜕𝑡 2
2
𝜕2𝐻 1
∇ 𝐻 + 𝜀0 𝜇0 2 = 0 ; 𝑉=
𝜕𝑡 𝜀0 𝜇0
1 𝜕2 𝐻
∇2 𝐻 − =0
𝑉 2 𝜕𝑡 2
1 𝜕2
2
∇ − 2 2 𝐻=0
𝑉 𝜕𝑡
1 𝜕2 𝐸(𝑥,𝑡)
∇2𝑥 − = 0 … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.2)
𝑉 2 𝜕𝑡 2 𝐻(𝑥,𝑡)
Persamaan (2.2) merupakan persamaan untuk gelombang elektromagnetik yang juga sesuai
Untuk persamaan gelombang dengan meninjau ke sumber, dalam hal ini =o, dan J=0
𝜕
∇× ∇×𝐻 = ∇×𝐽+ ∇×𝐷
𝜕𝑡
𝜕 𝜕𝐻
∇ ∇. 𝐻 − ∇ 2 𝐻 = ∇ × 𝐽 + −𝜀0 𝜇0
𝜕𝑡 𝜕𝑡
𝜕 1 𝜕𝐻 1
∇2 𝐻 = −∇ × 𝐽 + ; 𝑉=
𝜕𝑡 𝑉 2 𝜕𝑡 𝜀0 𝜇0
1 𝜕2
∇2 𝐻 = − − −∇ × 𝐽
𝑉 2 𝜕𝑡 2
1 𝜕2 𝜕𝐽 1
∇2 − 𝐸 = 𝜇0 + ∇𝜌 … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.3)
𝑉 2 𝜕𝑡 2 𝜕𝑡 ∈
Dalam medium dielektrik = 0. Jika medium ini tidak mengandung sumber, maka =0 dan J=0.
𝜕2 𝐸(𝑥,𝑡)
∇2 − 𝜇 ∈ = 0 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.4)
𝜕𝑡 2 𝐻(𝑥,𝑡)
𝜕2 1
∇2 𝑒𝐸(𝑥) 𝐸(𝑡) − 𝜇 ∈ 𝜕𝑡 2 (𝑒𝐸 𝑥 𝐸 𝑡 ) = 0x𝑒 𝐸
(𝑥 ) 𝐸 (𝑡)
Agar reduksi persamaan diatas dapat dipertahankan maka harus sama dengan harga kostanta k
∇2 𝐸(𝑥)
=𝜇∈ 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑥)
𝐸(𝑥)
∇2 𝐸(𝑥) = −𝑘 2 𝐸 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∇2 + 𝑘 2 𝐸 𝑥 = 0
Selanjutnya :
𝜕 2 𝐸(𝑥) 1 𝜕 2 𝐸(𝑥)
𝜇∈ = −𝑘 2 𝐸 𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 = −𝑘 2 𝐸 𝑡
𝜕𝑡 2 𝑉 2 𝜕𝑡 2
Dengan 𝜔 = 𝑘𝑣
𝜕2
+ 𝜔2 𝐸(𝑡) = 0
𝜕𝑡 2
Yang mengungkapkan solusi gelombang elektromagnetik yang menjalar ke kiri positif (+) dan ke
Seperti diketahui bahwa 𝑒 ±𝑖∅ = cos ∅ ± 𝑖 sin ∅ maka dapat diperoleh dari persamaan (5c)
sebagai :
Untuk medium penghantar 0 dan menurut hukum ohm akan berlaku J=E0
1 𝜕2 𝜕𝐽 1
∇2 − 2 2
𝐸 = 𝜇 + ∇𝜌
𝑉 𝜕𝑡 𝜕𝑡 ∈
𝜕2 𝜕 𝐸(𝑥,𝑡)
∇2 − 𝜇 ∈ − 𝜇 ∈ = 0 … … … … … … … … … … … … … … (2.6)
𝜕𝑡 2 𝜕𝑡 𝐻(𝑥,𝑡)
𝐸(𝑥,𝑡) = 𝐸0 𝑒 𝑖(𝜔𝑡 ±𝐾 𝑋 )
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . (2.6𝑎)
𝐻(𝑥,𝑡) = 𝐻0 𝑒 𝑖(𝜔𝑡 ±𝐾 𝑋 )
1
2
𝑘 𝜎 2
𝛼= 1+ +1
2 𝜔∈
1
2
𝑘 𝜎 2
𝛽=− 1+ −1
2 𝜔∈
𝜔𝜎𝜇 1
Atau 𝛼 ≈ −𝛽 ≈ 2
=𝛿
Skin depth artinya : gelombang elektromagnetik yang bias menerobos sejauh 𝛿. Jika solusi
𝐸 𝑥,𝑡 = 𝐸0 𝑒 𝑖 𝜔𝑡 −𝑘𝑥
1
Dengan 𝑘 = 𝛼 + 𝑖𝛽 ; 𝛼 ≈ −𝛽 = 𝛿
𝐸 𝑥,𝑡 = 𝐸0 𝑒 𝑖 𝜔𝑡 − 𝛼+𝑖𝛽 𝑥
−𝑥 𝑥
𝑖(𝜔𝑡 − )
𝐸 𝑥,𝑡 = 𝐸0 𝑒 𝛿 𝑒 𝛿 … … … … … . … … … … … … … … … … … … … … … … (2.9)
−𝑥
𝑒 𝛿 → 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛
𝑥
𝑒 𝑖(𝜔𝑡 −𝛿 ) → 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖
Gambar 2.2 Gelombang EM yang menjalar dalam suatu media dengan teredam/transien
2
𝜕2 𝜕 𝜕𝐸 𝜕2𝐸
∇ −𝜇 ∈ 2−𝜇 ∈ 𝐸 =0 ; = 𝑖𝜔𝐸(𝑥,𝑡) ; = −𝜔2 𝐸(𝑥,𝑡)
𝜕𝑡 𝜕𝑡 (𝑥,𝑡) 𝜕𝑡 𝜕𝑡 2
𝐸(𝑥,𝑡) = 𝐸0 𝑒 𝑖(𝜔𝑡 ±𝐾 𝑋 )
𝜕𝐸 𝜕2𝐸
= −𝑘𝜔𝐸(𝑥,𝑡) ; = −𝑘 2 𝐸(𝑥,𝑡)
𝜕𝑥 𝜕𝑥 2
2
𝜕2 𝜕
∇ −𝜇∈ 2−𝜇 ∈ 𝐸=0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐸 ≠ 0
𝜕𝑡 𝜕𝑡
Maka
𝛼 2 − 𝛽 2 = 𝜇 ∈ 𝜔2 𝜇𝜎𝜔
; 2𝛼𝛽 = −𝜇𝜎𝜔 ⇒ 𝛽 = −
𝛼 2 = 𝜇 ∈ 𝜔2 + 𝛽 2 2𝛼
𝜇𝜎𝜔 2
𝛼 2 = 𝜇 ∈ 𝜔2 + − ⇒ 4𝛼 4 = 4𝛼 2 𝜇 ∈ 𝜔2 + 𝜇𝜎𝜔 2
2𝛼
𝜎 2
𝑘 2 = 𝜔2 𝜇 ∈ ⇒ 4𝛼 4 − 4𝛼 2 𝑘 2 = 𝑘4
𝜔∈
1
2
𝑘 𝜎 2
𝛼= 1+ +1
2 𝜔∈
Born, Max;Wolf, Emil. Principles of Optics (7th ed.). Pergamon Press, 1999.
Hecht, Eugene (2001). Optics (4th ed.). Pearson Education. ISBN 0-8053-8566-5.
Serway, Raymond A.; Jewett, John W. (2004). Physics for Scientists and Engineers (6th ed.).
Tipler, Paul (2004). Physics for Scientists and Engineers: Electricity, Magnetism, Light, and
Lipson, Stephen G. (1995). Optical Physics (3rd ed.). Cambridge University Press. ISBN 0-
5214-3631-1.
Soal Latihan
1. Sebuah bahan nonmagnetik memiliki permitivitas relatif 5,3 dan tangen kerugian 5,4.
2. Jika medan listrik yang menjalar pada pada bidang datar homogen memiliki amplitudo
Hitung: a. Frekwensi.
b. Periode
d. Amplitudo.
3. Suatu bahan dengan permeabilitas εr = 3,4; μr = 1 dan σ = 2x 10-4 mho/m, digunakan pada
c. Tetapan phasa.
4. Sebuah plat konduktor dari bahan baja memiliki penampang lingkaran berjari jari
3,4 mm, dengan σ = 5,1 x 106 mho/m dan μr = 150. Jika panjang konduktor tersebut
a. Kedalman kulit.
b. Resistansi efektif