Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PERSAMAAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

a. Deskripsi Singkat

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang menjalar dengan kecepatan c = 3x10 8

m/s. Tinjauan matematis penjalaran gelombang EM ini mengikuti persamaan gelombang EM

menggunakan persamaan Maxwell, baik untuk gelombang bebas, tinjauan gelombang EM

dengan sumber. Selanjutnya ditinjau solusi gelombang datar dalam medium dielektrik, dan

gelombang datar dalam medium penghantar.

b. Manfaat

Mahasiswa dapat menggunakan komponen persamaan Maxwell untuk menurunkan

persamaan gelombang bebas yang solusinya berupa fungsi sinusoidal, dan penjalaran

gelombang dalam medium penghantar yang menjalar secara transient yang mengalami

pelemahan secara exponensial.

c. Sasaran Pembelajaran.

Mahasiswa dapat membedakan penjalaran gelombang bebas dalam bentuk fungsi sinusoidal

dan gelombang dengan sumber yang menjalar secara transient, serta dapat merumuskan dan

menurunkan solusi persamaan gelombang EM.

Bahan Ajar Optika Moderen 43


2.1 Pendahuluan

Gelombang elektromagnetik pada dasarnya memiliki dua komponen dasar yakni medan

listrik/elektrik (E) dan medan magnet (B) atau (H), kedua medan listrik dan magnet ini menjalar

dalam media maupun ruang hampa yang saling tegak lurus (E┴B). Perumusan gelombang

elektromegnetik tersebut telah banyak dilakukan oleh Maxwell yang menggabungkang empat

persamaan dasar. Persamaan Maxwell adalah himpunan empat persamaan diferensial

parsial yang mendeskripsikan sifat-sifat medan listrik dan medan magnet dan hubungannya

dengan sumber-sumbernya, muatan listrik dan arus listrik, menurut teori elektrodinamika klasik.

Keempat persamaan ini digunakan untuk menunjukkan bahwa cahaya adalah gelombang

elektromagnetik. Secara terpisah, keempat persamaan ini masing-masing disebut sebagai Hukum

Gauss, Hukum Gauss untuk magnetisme, Hukum induksi Faraday, dan Hukum Ampere.

Persamaan Maxwell dapat menunjukkan adanya perubahan medan listrik dapat menimbulkan

medan magnet, dan sebaliknya. Dengan demikian, meskipun tidak ada muatan listrik atau arus

listrik, masih dimungkinkan buat memiliki gelombang osilasi medan magnet dan medan listrik

yang stabil dan dapat menjalar terus-menerus. Keempat persamaan Maxwell ini mendeskripsikan

gelombang ini secara kuantitatif, dan lebih lanjut lagi meramalkan bahwa gelombang ini

mestilah memiliki laju tertentu yang universal. Laju ini dapat dihitung cukup dari dua konstanta

fisika yang dapat diukur (konstanta elektrik dan konstanta magnetik). Laju yang dihitung untuk

radiasi elektromagnetik tepat sama dengan laju cahaya. Cahaya memang merupakan salah satu

bentuk radiasi elektromagnetik (seperti juga sinar X, gelombang radio dan lain-lainnya). Dengan

demikian, Maxwell memadukan dua bidang yang sebelumnya terpisah, elektromagnetis

medan optika

Bahan Ajar Optika Moderen 44


2.2 PERSAMAAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BEBAS

Penjalaran gelombang elektromagnetik yang saling tegak lurus antara medan listrik (E)

dan medan magnet (B) baik yang bergerak dalam media maupun dalam ruang hampa, secara

sederhana proses penalaran gelombang elektromagnetik tersebut dapat dilihat pada Gambar (2.1)

berikut ini:

Gambar 2.1 Penjalaran Gelombang elektromagnetik dengan medan listrik (E) saling tegak lurus

dengan medan magnetik (B)

Dalam peninjauan persamaan gelombang elektromagnetik yang memiliki implikasi

penting dari kehadiran persamaan medan Maxwell yang memenuhi persamaan gelombang bebas

dengan empat komponen persamaan maxwell (dibahas dalam teori medan elektromagnetik)

seperti berikut:

Bahan Ajar Optika Moderen 45


Hukum Gauss: atau

𝛁. 𝑫 =  ....... (1)

Hukum Gauss untuk magnetisasi: ............. (2)

Persamaan Maxwell-Faraday
(Hukum induksi Faraday): .........(3)

Hukum Ampere
(dengan koreksi Maxwell):
𝝏𝑫
𝛁×𝑯= 𝑱+ ..........(4)
𝝏𝒕

Dengan 𝑩 = 𝛍𝐨 𝑯 𝒅𝒂𝒏 𝑫 = 𝜺₀𝑬 dan untuk nabla ∇ yang ditulis dalam bentuk

vektor tiga dimensi sebagai berikut:

𝜕 𝜕 𝜕
∇= 𝑖 +𝑗 +𝑘
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

Selanjutnya tinjau gelombang bebas (tanpa meninjau ke sumber), dalam hal ini kerapatan  = 0

dan rapat arus J= 0. Dari persamaan Maxwell 4 dapat dilakukan operasi rotasi (curl) sebagai

berikut :

𝜕𝐷
∇× ∇×𝐻 = ∇× . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.1)
𝜕𝑡

Secara matematika dalam teori vektor telah ditunjukkan identitas berikut:

∇ × ∇ × 𝐴 = ∇ ∇ . 𝐴 − ∇2 𝐴

Bahan Ajar Optika Moderen 46


Deangan menggunakan identitas diatas maka persamaan (2.1) dapat diperoleh

𝜕
∇ ∇. 𝐻 − ∇2 𝐻 = ∇×𝐷 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2.1a)
𝜕𝑡

Dengan bantuan persamaan Maxwell (2) dan (3) diperoleh :

𝜕 𝜕 𝜕𝐵
∇2 𝐻 = 𝜕𝑡 𝜀0 ∇ × 𝐸 atau ∇2 𝐻 = 𝜀0 𝜕𝑡 − 𝜕𝑡

𝜕2𝐻
∇2 𝐻 = −𝜀0 𝜇0 ; 𝐵 = 𝜇0 𝐻
𝜕𝑡 2

2
𝜕2𝐻 1
∇ 𝐻 + 𝜀0 𝜇0 2 = 0 ; 𝑉=
𝜕𝑡 𝜀0 𝜇0

1 𝜕2 𝐻
∇2 𝐻 − =0
𝑉 2 𝜕𝑡 2

1 𝜕2
2
∇ − 2 2 𝐻=0
𝑉 𝜕𝑡

Secara umum ditulis :

1 𝜕2 𝐸(𝑥,𝑡)
∇2𝑥 − = 0 … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.2)
𝑉 2 𝜕𝑡 2 𝐻(𝑥,𝑡)

Persamaan (2.2) merupakan persamaan untuk gelombang elektromagnetik yang juga sesuai

dengan persamaan umum gelombang pada tali.

2.3. PERSAMAAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK DENGAN SUMBER

Untuk persamaan gelombang dengan meninjau ke sumber, dalam hal ini =o, dan J=0

dari persamaan Maxwell (4) jika dilakukan operasi Curl :

𝜕
∇× ∇×𝐻 = ∇×𝐽+ ∇×𝐷
𝜕𝑡

𝜕 𝜕𝐻
∇ ∇. 𝐻 − ∇ 2 𝐻 = ∇ × 𝐽 + −𝜀0 𝜇0
𝜕𝑡 𝜕𝑡

Bahan Ajar Optika Moderen 47


𝜕 𝜕𝐻
∇2 𝐻 = ∇ × 𝐽 − 𝜀0 𝜇0
𝜕𝑡 𝜕𝑡

𝜕 1 𝜕𝐻 1
∇2 𝐻 = −∇ × 𝐽 + ; 𝑉=
𝜕𝑡 𝑉 2 𝜕𝑡 𝜀0 𝜇0

1 𝜕2
∇2 𝐻 = − − −∇ × 𝐽
𝑉 2 𝜕𝑡 2

Secara umum diperoleh:

1 𝜕2 𝜕𝐽 1
∇2 − 𝐸 = 𝜇0 + ∇𝜌 … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.3)
𝑉 2 𝜕𝑡 2 𝜕𝑡 ∈

Dengan cara serupa dapat diperoleh : (PR)

(digunakan persamaan Maxwell (3)

2.4. SOLUSI GELOMBANG DATAR DALAM SUATU MEDIUM

2.4.1 GELOMBANG DATAR DALAM MEDIUM DIELEKTRIK

Dalam medium dielektrik  = 0. Jika medium ini tidak mengandung sumber, maka =0 dan J=0.

Dari persamaan (2.1) dapat ditulis kembali sebagai :

𝜕2 𝐸(𝑥,𝑡)
∇2 − 𝜇 ∈ = 0 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … (2.4)
𝜕𝑡 2 𝐻(𝑥,𝑡)

Dengan menggunakan metode separasi variable

𝐸 𝑥,𝑡 = 𝑒𝐸(𝑥) 𝐸(𝑡)

𝜕2 1
∇2 𝑒𝐸(𝑥) 𝐸(𝑡) − 𝜇 ∈ 𝜕𝑡 2 (𝑒𝐸 𝑥 𝐸 𝑡 ) = 0x𝑒 𝐸
(𝑥 ) 𝐸 (𝑡)

Agar reduksi persamaan diatas dapat dipertahankan maka harus sama dengan harga kostanta k

yang sesuai, sehingga :

∇2 𝐸(𝑥)
=𝜇∈ 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑥)
𝐸(𝑥)

Bahan Ajar Optika Moderen 48


𝜕 2 𝐸(𝑥)
𝜕𝑡 2 = −𝑘 2 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑎𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑑𝑎 (𝑡)
𝐸(𝑡)

∇2 𝐸(𝑥) = −𝑘 2 𝐸 𝑥 𝑎𝑡𝑎𝑢 ∇2 + 𝑘 2 𝐸 𝑥 = 0

Yang memberikan solusi 𝐸(𝑥) ≈ 𝑒 ±𝑖𝑘𝑥 … … … … … … … … … … … … … … … (2.5𝑎)

Selanjutnya :

𝜕 2 𝐸(𝑥) 1 𝜕 2 𝐸(𝑥)
𝜇∈ = −𝑘 2 𝐸 𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 = −𝑘 2 𝐸 𝑡
𝜕𝑡 2 𝑉 2 𝜕𝑡 2

Dengan 𝜔 = 𝑘𝑣

𝜕2
+ 𝜔2 𝐸(𝑡) = 0
𝜕𝑡 2

Memberikan solusi umum :

𝐸(𝑡) ≈ 𝑒 ±𝑖𝜔𝑡 … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (2.5𝑏)

Sehingga solusi lengkap dari (4a) dan (4b) adalah :

𝐸(𝑥,𝑡) = 𝐸0 𝑒 𝑖(𝜔𝑡 ±𝑘𝑥 ) … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . (2. 5𝑐)

Yang mengungkapkan solusi gelombang elektromagnetik yang menjalar ke kiri positif (+) dan ke

kanan adalah negatif (-)

Seperti diketahui bahwa 𝑒 ±𝑖∅ = cos ∅ ± 𝑖 sin ∅ maka dapat diperoleh dari persamaan (5c)

sebagai :

𝐸(𝑥,𝑡) = 𝐸0 cos 𝜔𝑡 ± 𝑘𝑥 ± 𝑖 sin(𝜔𝑡 ± 𝑘𝑥) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.5d)

2.2.2 GELOMBANG DATAR DALAM MEDIUM PENGHANTAR

Untuk medium penghantar  0 dan menurut hukum ohm akan berlaku J=E0

untuk E0 sehingga =0, dari persamaan gelombang diperoleh :

1 𝜕2 𝜕𝐽 1
∇2 − 2 2
𝐸 = 𝜇 + ∇𝜌
𝑉 𝜕𝑡 𝜕𝑡 ∈

Bahan Ajar Optika Moderen 49


Persamaan gelombang tersebut ditulis menjadi

𝜕2 𝜕 𝐸(𝑥,𝑡)
∇2 − 𝜇 ∈ − 𝜇 ∈ = 0 … … … … … … … … … … … … … … (2.6)
𝜕𝑡 2 𝜕𝑡 𝐻(𝑥,𝑡)

Solusi gelombang datar tersebut dapat diberi bentuk :

𝐸(𝑥,𝑡) = 𝐸0 𝑒 𝑖(𝜔𝑡 ±𝐾 𝑋 )
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . (2.6𝑎)
𝐻(𝑥,𝑡) = 𝐻0 𝑒 𝑖(𝜔𝑡 ±𝐾 𝑋 )

Solusi persamaan (6a) dimasukkan dalam persamaan (6) diberikan oleh :

𝐾 2 = 𝜇 ∈ 𝑊 2 − 𝑖𝜎𝜇𝜔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑙𝑒𝑘𝑠 = 𝑘 2 − 𝑖𝜎𝜇𝜔, 𝑘 = 𝜔 𝜇 ∈ … … (2.7)

Untuk menentukan K kita tulis

𝐾 = 𝛼 + 𝑖𝛽 𝑠𝑒𝑕𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝐾 2 = 𝛼 2 − 𝛽 2 + 2𝑖𝛼𝛽 … … … … … … … … … … … (2.7𝑎)

Dari (2.7) dan (2.7b) diperoleh :

1
2
𝑘 𝜎 2
𝛼= 1+ +1
2 𝜔∈

1
2
𝑘 𝜎 2
𝛽=− 1+ −1
2 𝜔∈

Untuk medium dengan kondivitas tinggi


𝜎
≫1 ; 𝜎 ≫ 𝜔∈
𝜔∈

Kita akan mendapatkan pendekatan sebagai


1 1
𝑘𝜎 2 𝜎 −𝑘 2
𝛼= 𝑑𝑎𝑛 𝛽=
2 𝜔∈ 2 𝜔∈

Dengan demikian diperoleh skin depth :

𝜔𝜎𝜇 1
Atau 𝛼 ≈ −𝛽 ≈ 2
=𝛿

Bahan Ajar Optika Moderen 50


2
𝛿= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . (2.8)
𝜔𝜎𝜇

Skin depth artinya : gelombang elektromagnetik yang bias menerobos sejauh 𝛿. Jika solusi

persamaan gelombang ditulis kembali sebagai :

𝐸 𝑥,𝑡 = 𝐸0 𝑒 𝑖 𝜔𝑡 −𝑘𝑥

1
Dengan 𝑘 = 𝛼 + 𝑖𝛽 ; 𝛼 ≈ −𝛽 = 𝛿

𝐸 𝑥,𝑡 = 𝐸0 𝑒 𝑖 𝜔𝑡 − 𝛼+𝑖𝛽 𝑥

−𝑥 𝑥
𝑖(𝜔𝑡 − )
𝐸 𝑥,𝑡 = 𝐸0 𝑒 𝛿 𝑒 𝛿 … … … … … . … … … … … … … … … … … … … … … … (2.9)

−𝑥
𝑒 𝛿 → 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑎𝑚𝑎𝑛
𝑥
𝑒 𝑖(𝜔𝑡 −𝛿 ) → 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖

Gambar 2.2 Gelombang EM yang menjalar dalam suatu media dengan teredam/transien

(berkurang secara eksponensial) dengan kedalaman kulit 𝛿 (Skin depth)

Bahan Ajar Optika Moderen 51


Sebagai Latihan kerjakan soal berikut ini:

1. Sebuah bahan nonmagnetik memiliki permitivitas relatif 0,06 dan tangen

kerugian 5,8, dengan frekwensi antara 10 – 50 MHz

Hitung nilai α dan β pada selang frekwensi

a. 15 MHz dan b. 40 MHz

Gelombang elektromagnetik : hanya dapat menerobos setebal δ

2
𝜕2 𝜕 𝜕𝐸 𝜕2𝐸
∇ −𝜇 ∈ 2−𝜇 ∈ 𝐸 =0 ; = 𝑖𝜔𝐸(𝑥,𝑡) ; = −𝜔2 𝐸(𝑥,𝑡)
𝜕𝑡 𝜕𝑡 (𝑥,𝑡) 𝜕𝑡 𝜕𝑡 2

𝐸(𝑥,𝑡) = 𝐸0 𝑒 𝑖(𝜔𝑡 ±𝐾 𝑋 )

𝜕𝐸 𝜕2𝐸
= −𝑘𝜔𝐸(𝑥,𝑡) ; = −𝑘 2 𝐸(𝑥,𝑡)
𝜕𝑥 𝜕𝑥 2

2
𝜕2 𝜕
∇ −𝜇∈ 2−𝜇 ∈ 𝐸=0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐸 ≠ 0
𝜕𝑡 𝜕𝑡

Maka

−𝑘 2 + 𝜇 ∈ 𝜔2 − 𝜇𝜎𝑖𝜔 𝐸 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 𝑘 2 + 𝜇 ∈ 𝜔2 − 𝜇𝜎𝑖 = 0

𝑘 2 = 𝜇 ∈ 𝜔2 − 𝜇𝜎𝑖𝜔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐾 = 𝛼 + 𝑖𝛽 ; 𝐾 2 = 𝛼 2 − 𝛽 2 + 2𝑖𝛼𝛽

𝛼 2 − 𝛽 2 = 𝜇 ∈ 𝜔2 𝜇𝜎𝜔
; 2𝛼𝛽 = −𝜇𝜎𝜔 ⇒ 𝛽 = −
𝛼 2 = 𝜇 ∈ 𝜔2 + 𝛽 2 2𝛼

𝜇𝜎𝜔 2
𝛼 2 = 𝜇 ∈ 𝜔2 + − ⇒ 4𝛼 4 = 4𝛼 2 𝜇 ∈ 𝜔2 + 𝜇𝜎𝜔 2
2𝛼

𝜎 2
𝑘 2 = 𝜔2 𝜇 ∈ ⇒ 4𝛼 4 − 4𝛼 2 𝑘 2 = 𝑘4
𝜔∈
1
2
𝑘 𝜎 2
𝛼= 1+ +1
2 𝜔∈

Bahan Ajar Optika Moderen 52


Referensi

 Born, Max;Wolf, Emil. Principles of Optics (7th ed.). Pergamon Press, 1999.

 Hecht, Eugene (2001). Optics (4th ed.). Pearson Education. ISBN 0-8053-8566-5.

 Serway, Raymond A.; Jewett, John W. (2004). Physics for Scientists and Engineers (6th ed.).

Brooks/Cole. ISBN 0-534-40842-7.

 Tipler, Paul (2004). Physics for Scientists and Engineers: Electricity, Magnetism, Light, and

Elementary Modern Physics (5th ed.). W. H. Freeman. ISBN 0-7167-0810-8.

 Lipson, Stephen G. (1995). Optical Physics (3rd ed.). Cambridge University Press. ISBN 0-

5214-3631-1.

Soal Latihan

1. Sebuah bahan nonmagnetik memiliki permitivitas relatif 5,3 dan tangen kerugian 5,4.

Dengan frekwensi antara 3 – 60 MHz

Hitung nilai α dan β pada selang frekwensi 5 MHz dan 50 MHz

2. Jika medan listrik yang menjalar pada pada bidang datar homogen memiliki amplitudo

500 V/m dalam arah ax, dengan panjang gelombang 3 m.

Hitung: a. Frekwensi.

b. Periode

c. Harga k, jika medan listriknya dinyatakan dalam bentuk Asin (wt+kz)

d. Amplitudo.

3. Suatu bahan dengan permeabilitas εr = 3,4; μr = 1 dan σ = 2x 10-4 mho/m, digunakan pada

frekwensi 2 MHz. Hitung:

Bahan Ajar Optika Moderen 53


a. Tangen kerugian.

b. Nilai koefisien attenuasi (pelemahan)

c. Tetapan phasa.

4. Sebuah plat konduktor dari bahan baja memiliki penampang lingkaran berjari jari

3,4 mm, dengan σ = 5,1 x 106 mho/m dan μr = 150. Jika panjang konduktor tersebut

adalah 400 m, dan arus totalnya I(t) = 1,4 sin 3 x 10 3 t A. Hitung:

a. Kedalman kulit.

b. Resistansi efektif

c. Resistansi arus searah

d. Kerugian daya rata rata.

Bahan Ajar Optika Moderen 54

Anda mungkin juga menyukai