Anda di halaman 1dari 16

CIRI DAN KARAKTERISTIK SENSOR

Oktaviani Rachel H021 17 1515

Riska Dama Yanti H021 18 1008

Syahrul H021 18 1020

KELOMPOK 4
DEFINISI SENSOR
Sensor adalah perangkat yang mengubah fenomena fisik menjadi sinyal listrik.

Gambar II.1 (a) sensor dalam suatu bagian sistem pengukuran


(b) sensor dalam suatu bagian sistem pengendalian
Karakteristik sensor
Berikut ini adalah beberapa karakteristik sensor antara lain :

a. Fungsi Transfer b. Sensitivitas


Fungsi transfer menunjukkan hubungan Sensitivitas didefinisikan sebagai hubungan antara
fungsional antara sinyal input fisik dan sinyal sinyal fisik masukan dan sinyal listrik keluaran.
output listrik.

c. Rentang atau rentang dinamis d. Akurasi atau Ketidakpastian

Kisaran sinyal fisik input yang dapat diubah menjadi Ketidakpastian umumnya didefinisikan sebagai
sinyal listrik oleh sensor adalah rentang atau rentang kesalahan terbesar yang diharapkan antara sinyal
dinamis. Sinyal di luar rentang ini diperkirakan keluaran aktual dan ideal. "Akurasi" umumnya
menyebabkan ketidak akuratan yang sangat besar. dianggap oleh ahli metrologi sebagai istilah
Rentang atau rentang dinamis ini biasanya ditentukan kualitatif, sedangkan "ketidakpastian" adalah
oleh pemasok sensor sebagai rentang di mana kuantitatif. Misalnya satu sensor mungkin memiliki
karakteristik kinerja lain yang dijelaskan dalam akurasi yang lebih baik daripada yang lain jika
lembar data diharapkan dapat diterapkan. Satuan ketidakpastiannya 1% dibandingkan dengan yang
tipikal adalah kelvin, pascal, newton, dll. lain dengan ketidakpastian 3%.
e. Histeresis = Lebar kesalahan yang diharapkan dalam hal
kuantitas yang diukur.

(a). Jika variabel masukan kemudian terus menurun,


keluarannya bervariasi seperti yang ditunjukkan pada kurva (b).
Ketidaksengajaan antara kurva bongkar muat ini dikenal
sebagai histeresis. Dua kuantitas ditentukan, histeresis masukan
maksimum dan histeresis keluaran maksimum, seperti yang
ditunjukkan pada gabar di samping. Ini biasanya dinyatakan
sebagai persentase dari pembacaan input atau output skala
penuh.

Satuan tipikal adalah kelvin atau persen FSO.


 
f. Nonlinier (sering disebut Linearitas)
Suatu sistem dikatakan linier jika hubungan input dan output
merupakan suatu garis lurus. Nilai output suatu sistem linier
dinyatakan sbb:
Outputideal = K × Input + a
K = Kemiringan garis lurus =
Suatu sistem dikatakan non-linier jika hubungan input dan
output bukan merupakan suatu garis lurus

g. Kebisingan

h. Resolusi = Resolusi sensor didefinisikan sebagai fluktuasi sinyal minimum yang dapat dideteksi. Karena
fluktuasi adalah fenomena temporal, ada beberapa hubungan antara skala waktu untuk
fluktuasi dan amplitudo minimum yang dapat dideteksi.

i. Bandwidth = rentang frekuensi antara dua frekuensi ini


KLASIFIKASI SENSOR
KLASIFIKASI
SENSOR

Sensor Thermal
Sensor Mekanis Sensor Optik
(Panas)

strain gage, inear


photo cell, photo
Variable Deferential
bimetal, termistor, transistor, photo
Transformer
termokopel, diode, photo voltaic,
(LVDT), proximity,
termopile, RTD photo multiplier,
potensiometer, load
pyrometer optic
cell, bourdon tube
Sensor Thermal (Panas)
a. Sensor Thermopile

Gambar Respon Sensor Thermopile


Gambar II.4 Diagram Blok Sensor Thermopile
b. Sensor Bimetal

Gambar Sensor Bimetal

c. Sensor Termistor
Termistor dapat dibedakan dalam 2 jenis, yaitu :
• NTC (Negative Temperature Coefisient).
• PTC (Positive Temperature Coefisient).
d. Sensor RTD

Gambar Konstruksi RTD


e. Sensor Termokopel

Gambar Sensor Termokopel


SENSOR MEKANIS
Strain Gage (Pengukur Regangan)

Gambar Pengukur regangan: (a) jenis kawat; (b) jenis foil


Sensor Optic (Cahaya)

Gambar Prinsip Sensor Optik


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai