2 Photodioda
3 Phototransistor
4 Sensor Tekanan
5 Sensor Proximity
6 Sensor Ultrasonik
7 Sensor Kecepatan
(RPM)
8 Sensor Magnet
9 Sensor Penyandi
10 Sensor Suhu
11 Flow Meter Sensor
12 Flame Sensor
(Sensor Api)
Identifikasi Transduser
No. Jenis Transduser Aplikasinya
1. Transducer Electromagnetic 1. Antenna
2. Tape Head/Disk Head
3. Magnetic Cartridge
2. Transducer Electrochemical 1. Hydrogen Sensor
2. pH Probes
3. Transducer Electromechanical 1. Rotary Motor
2. Potensiometer
3. Air flow sensor
4. Load cell
4. Transducer Electroacoustic 1. Loadspeaker
2. Earphone
3. Microphone
4. Ultrasonic
Transceiver
5. Transducer Electro-optical, 1. Lampu LED
2. Dioda Laser
3. Lampu Pijar
4. Tabung CRT
6. Transducer Thermoelectric 1. komponen NTC
2. PTC
3. Thermocouple.
b. Sensitivitas
Sensitivitas akan menunjukan seberapa jauh kepekaan sensor terhadap kuantitas
yang diukur. Sensitivitas sering juga dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan
“perubahan keluaran dibandingkan unit perubahan masukan”. Beberapa sensor
panas dapat memiliki kepekaan yang dinyatakan dengan “satu volt per derajat”,
yang berarti perubahan satu derajat pada masukan akan menghasilkan perubahan
satu volt ada keluarannya. Sensor panas lainnya dapat saja memiliki kepekaan “dua
volt per derajat”, yang berarti memiliki kepakaan dua kali dari sensor yang pertama.
Linieritas sensor juga mempengaruhi sensitivitas dari sensor.
Apabila tanggapannya linier, maka sensitivitasnya juga akan sama untuk jangkauan
pengukuran keseluruhan. Sensor dengan tanggapan pada gambar 1.1(b) akan lebih
peka pada temperatur yang tinggi dari pada temperatur yang rendah.
c. Tanggapan Waktu (time response)
Tanggapan waktu pada sensor menunjukan seberapa cepat tanggapannya
terhadap perubahan masukan. Sebagai contoh, instrumen dengan tanggapan
frekuensi yang jelek adalah sebuah termometer merkuri. Masukannya adalah
temperatur dan keluarannya adalah posisi merkuri. Misalkan perubahan temperatur
terjadi sedikit demi sedikit dan kontinyu terhadap waktu, seperti tampak pada
gambar 1.2(a). Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam
satuan Hertz (Hz). (1 Hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kiloHertz berarti 1000 siklus
per detik). Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah secara
lambat, termometer akan mengikuti perubahan tersebut dengan “setia”. Tetapi
apabila perubahan temperatur sangat cepat lihat gambar 1.2(b) maka tidak
diharapkan akan melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia
bersifat lamban dan hanya akan menunjukan temperatur rata-rata.
Gambar 1.2. Temperatur berubah secara kontinyu (D. Sharon, dkk, 1982)
Ada bermacam cara untuk menyatakan tanggapan frekuensi sebuah sensor.
Misalnya “satu milivolt pada 500 hertz”. Tanggapan frekuensi dapat pula dinyatakan
dengan “decibel (db)”, yaitu untuk membandingkan daya keluaran pada frekuensi
tertentu dengan daya keluaran pada frekuensi referensi.
4. Klasifikasi Transduser
Berikut ini merupakan klasifikasi transduser menurut William DC sebagai berikut:
a. Self generating transduser (transduser pembangkit sendiri) adalah transduser yang
hanya memerlukan satu sumber energi.
Contoh: piezo electric, termocouple, photovoltatic, termistor, dan sebagainya. Ciri
transduser ini adalah dihasilkannya suatu energi listrik dari transduser secara
langsung. Dalam hal ini transduser berperan sebagai sumber tegangan.
b. External power transduser (transduser daya dari luar).
External power transduser adalah transduser yang memerlukan sejumlah energi dari
luar untuk menghasilkan suatu keluaran. Contoh: RTD (resistance thermal detector),
Starin gauge, LVDT (linier variable differential transformer), Potensiometer, NTC,
dan sebagainya.
LM 35
Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
Sensor Suhu LM35 yang banyak dipakai dalam rangkaian elektronika
diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan
kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain,
LM35 juga mempunyai keluaran impedansi yang rendah dan linieritas yang
tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian kendali
khusus serta tidak memerlukan penyetelan lanjutan.
Meskipun tegangan sensor ini dapat mencapai 30 volt akan tetapi yang
diberikan ke sensor adalah sebesar 5 volt, sehingga dapat digunakan dengan
catu daya tunggal dengan ketentuan bahwa LM35 hanya membutuhkan arus
sebesar 60 μA hal ini berarti LM35 mempunyai kemampuan menghasilkan
panas (self-heating) dari sensor yang dapat menyebabkan kesalahan
pembacaan yang rendah yaitu kurang dari 0,5 ºC pada suhu 25 ºC.
Berikut ini ditunjukkan struktur sensor LM35
Lampiran 3 :
Tes Formatif
RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
Jenis Sensor dan
No Kegiatan Sensor Transduser Score
Transduser
1 Mengelompokkan
sensor dan
transduser