ISI
Transduser berasal dari kata “traducere” dalam bahasa Latin yang berarti
mengubah. Sehingga transduser dapat didefinisikan sebagai suatu peranti yang
dapat mengubah suatu energi ke bentuk energi yang lain. Suatu definisi
mengatakan “transducer adalah sebuah alat yang bila digerakkan oleh energi di
dalam sebuah sitem transmisi, menyalusrkan energi dalam bentuk yang sama atau
dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi kedua”. Transmisi kedua ini bisa
listrik, mekanik, kimia, optik (radiasi) atau termal (panas). Sebagai contoh,
definisi transducer yang luas ini mencakup alat-alat yang mengubah gaya atau
perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Alat-alat ini membentuk kelompok
transducer yang sangat besar dan sangat penting yang lazim ditemukan dalam
instrumentasi industri; dan ahli instrumentasi terutama berurusan dengan jenis
pengubahan energi ini. Banyak parameter fisis lainnya (seperti panas, intensitas
cahaya, kelembaban) juga dapt diubah menjadi energi listrik dengan
menggunakan transducer. Transducer-transducer ini memberikan sebuah sinyal
keluaran bila diransang oleh sebuah masukan yang bukan mekanis; sebuah
transmistor bereaksi terhadap variasi temperatur; sebuah fotosel bereaksi terhadap
perubahan intensitas cahaya; sebuah berkas elektron terhadap efek-efek maknetik,
dan lain-lain. Namun dalam semua hal, keluaran elektris yang diukur menurut
metoda standar memberikan besarnya besaran masukan dalam bentuk ukuran
elektris analog.
B. Sensitivitas Sensor
Frekuensi adalah jumlah siklus dalam satu detik dan diberikan dalam
satuan hertz (Hz). { 1 hertz berarti 1 siklus per detik, 1 kilohertz berarti 1000
siklus per detik]. Pada frekuensi rendah, yaitu pada saat temperatur berubah secara
lambat, termometer akan mengikuti perubahan tersebut dengan “setia”. Tetapi
apabila perubahan temperatur sangat cepat lihat gambar (b) maka tidak
diharapkan akan melihat perubahan besar pada termometer merkuri, karena ia
bersifat lamban dan hanya akan menunjukan temperatur rata-rata.
External sensor, yaitu sensor yang dipasang diluar bodi robot. Sensor eksternal
diperlukan karena dua macam alasan yaitu:
2. Sensor Mekanis
2.5.2.1 Mikrofon
.
Gambar 2.8.1.2 Prinsip Kerja Sensor Proximity
Kelebihan dan Kekurang Sensor Inductive Proximity
a. Kelebihan
2 . Capacitive Proximity
Sensor Capacitive Proximity mampu mendeteksi objek logam
maupun non logam. Prinsip kerja dari proximity capacitive adalah dengan
cara mengukur perubahan kapasitansi medan listrik sebuah kapasitor yang
disebabkan oleh sebuah objek yang mendekatinya. Capacitive proximity
ini biasanya digunakan pada bumper mobil atau bagian mobil yang
lainnya. Manfaat sederhananya adalah untuk memudahkan mobil parkir,
karena sensor ini akan bekerja apabila mendekteksi benda-benda pada
jarak tertentu sehingga mobil tidak akan menabrak benda tersebut.
Gambar 2.8.2.1 Sensor Capacitive Proximity
Prinsip Kerja Sensor Capacitive Proximity
Bekerja berdasarkan perubahan kapasitas apabila ada obyek yg
berada dalam daerah deteksinya. Dapat mendeteksi semua jenis benda
dalam jarak deteksi maksimum 2 cm.Berdasarkan type pemasangan
/mounting-nya, proximity ada 2 macam : Flush dan Non Flush.
Flush maksudnya dalam pemasangannya dapat di benamkan dalam
metal.
3.1 Kesimpulan
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau
referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus
pada penulis.
Daftar Pustaka
-Bagusrizal.blogspot.com
-Zonaelektro.net
-Syaefaanjar.blogspot.com
-blog.klikMRO.com
-www.duniapembangkitlistrik.com
-id.scribd.com
-gadgetpopuler.com
-insawin.blogspot.com