Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Elektronika Dasar

Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara
mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer,
peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya

Elektronika dasar merupakan bidang ilmu pengetahuan elektronika yang khusus mempelajari
tentang dasar-dasar elektronika meliputi teori bahan dan komponen elektronika sederhana serta
hukum-hukum elektronika dasar seperti hukum ohm, kirchof dan teorema dasar elektronika yang
lain.

B. Perbedaan Elektronika Analog dan Digital

1. Elektronika Analog
Elektronika analog ialah bidang elektronika dimana sinyal listrik yang terlibat bersifat kontinue,
sedangkan komponen yang digunakan umumnya disebut komponen diskrit. Beda dengan
elektronika digital dimana sinyal listrik yang terlibat merupakan sinyal 0 V atau 5 V (sinyal
digital berlogika 0 atau 1). Beberapa alat dengan konsep elektronika analog yaitu:
1. Jam tangan konvensional
2. Kamera analog
3. Alat - alat perkusi
4. Menghitung dengan tangan, lidi, dan batu
5. Komputer analog (komputer dengan program yang sangat sederhana)

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinyu, yang membawa
informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua Parameter/karakteristik terpenting
yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitudo dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog
yang umumnya terbentuk gelombang sinus memiliki tiga variabel dasar, yaitu amplitudo,
frekuensi, dan phase.
1. Amplitudo merupakan ukuran tingi rendahnya tegangan dari sinyal analog
2. Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam bentuk detik
3. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu

Kelebihan dan kekurangan sistem analog antara lain sebagai berikut.

Teknologi Analog
Kelebihan Kekurangan
1. Tidak mudah dimakan usia 1. Tidak efisien (terutama dalam segi
2. Biaya yang digunakan murah waktu)
3. Hasil yang didapatkan dapat diuji2. Lambat pemakaiannya
ketepatannya

2. Elektronika Digital
Elektronika digital adalah sistem elektronika yang menggunakan isyarat digital. Elektronika
digital adalah representasi dari aljabar boolean dan digunakan di komputer, telpon genggam dan
berbagai produk konsumen lainnya. Dalam sebuah sirkuit digital, sinyal direpresentasikan
dengan satu dari dua macam kondisi yaitu 1 (high, active, true,) dan 0 (low, nonactive, false).

Atau jika direspresentasikan dalam tegangan 1 dapat berarti tegangan maksimum (umumnya 5 V
atau 3 V) dan 0 berarti tegangan minimum (umumnya 0 V, tapi ada pula yang 2,5 V). Hal ini
dikarenakan varian dari bahan pembuatnya. Beberapa alat dengan konsep elektronika digital
yaitu:

1. Alat musik: sampler, squencer, groovebox dan lain-lain.


2. Kamera digital
3. Menghitung dengan kalkulator, komputer dan lain-lain.
4. Modem

Sinyal digital adalah merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami
perubahan yang mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0
dan 1. Kelebihan dan kekurangan teknologi digital antara lain sebagai berikut.

Teknologi Digital
Kelebihan Kekurangan
1. Memberikan kemudahan dalam1. Malas berpikir
penggunaan 2. Tidak tahan lama
2. Error selalu dapat dikoreksi 3. Memerlukan sinkronisasi
3. Memproduksi data terbatas

Penilaian tentang mana yang lebih baik dari kedua teknologi ini tidak dapat dilihat secara global.
Seperti kita tahu ada banyak jenis alat yang dapat digolongkan ke dalam kedua teknologi
tersebut. Dan masing-masing alat dari kedua teknologi tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Perbedaan sistem analog dan digital antara lain sebagai berikut :

1. Sistem digital mampu mengirimkan informasi lebih cepat dari analog


2. Sistem analog lebih sensitif terhadap ganguan (noise), sistem digital lebih kebal terhadap
gangguan (noise).
3. Sistem digital memiliki fleksibilitas dan fungsionalitas yang lebih baik dari analog.
4. Penyimpanan informasi mudah dilakukan. Penyimpanan informasi itu dapat dilakukan oleh
rangkaian pengalih khusus yang dapat menyesuaikan informasi tersebut dan menahannya
selama diperlukan.
5. Ketepatan dan ketelitiannya lebih tinggi. Sistem digital dapat menangani ketelitian sebanyak
angka yang diperlukan hanya dengan menambahkan rangkaian pengalih saja. Dalam sistem
analog, ketelitian biasanya terbatas hanya sampai tiga atau empat angka saja karena nilai
tegangan dan arus didalamnya bergantung langsung pada kepada nilai komponen
rangkaiannya.
6. Operasinya dapat dengan mudah diprogramkan. Sangat mudah untuk merancang suatu sistem
digital yang kerjanya dikendalikan oleh program. Sistem analog juga dapat diprogram tetapi
ragam dan kerumitan operasinya sangat terbatas.
7. Lebih banyak rangkaian digital yang dapat dibuat dalam bentuk chip rangkaian terpadu.
Meskipun rangkaian analog juga dapat dibuat dalam bentuk IC, kerumitannya membuat
sistem analog itu lebih mahal dalam bentuk IC.
8. Satu-satunya kekurangan rangkaian digital adalah karena dunia nyata sesungguhnya adalah
sistem analog. Hampir semua besaran fisik di dunia ini bersifat analog dan besaran itulah
yang merupakan masukan dan keluaran yang dapat dipantau, yang dolah dan dikendalikan
oleh sistem.
9. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada transmisi analog, dipergunakan
amplifier. Untuk memperkuat sinyal dan mengurangi noise pada transmisi digital, digunakan
repeater.

C. Komponen Elektronika

1. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi
untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai
Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka
ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga
dengan Resistansi atau Resistance.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

1. Resistor yang Nilainya Tetap


2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan
Variable Resistor ataupun Potensiometer.
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini
disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini
disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature
Coefficient)

2. Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat
menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor
(Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner,
sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply
(Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan
pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas,
Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor
tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor
Tantalum
3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable
Capasitor.
3. Induktor

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang
berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor
atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan
Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry
(H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap


2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

4. Dioda (diode)

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke
satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu
Anoda dan Katoda. Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi
sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah
tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering
disebut dengan Tegangan Zener.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat
memancarkan cahaya monokromatik.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering
digunakan sebagai Sensor.
5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi
sebagai pengendali .
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser
sering disingkat dengan LD.
7. Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai
dengan tegangan yang diberikan.

5. Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik
modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch
(Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain
sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan
Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu
PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET
(Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

Anda mungkin juga menyukai