Disusun oleh:
VIDIA SAPUTERA
2014-042-036
Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat diselesaikan sesuai yang
perkembangan alat teknologi dalam dunia medis yang dapat membantu manusia serta
melakukan review terkait mata kuliah ”Elektronika Medis” yang sudah dipelajari.
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang
Medis”
makalah ini.
Penyusun,
Vidia Saputer
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 MRI 3
2.2 CT SCAN 14
2.3 Hemodialisis 19
ii
2.4.1 Penerapan Fotometri 23
2.5 Ultrasonik 25
2.6 USG 28
3.1 Kesimpulan 36
DAFTAR PUSTAKA 37
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
kehamilan dan persalinan. Pemeliharaan kesehatan juga merupakan suatu yang sangat
penting dan sangat dibutuhkan oleh manusia dikarenakan dalam melakukan kegiatan
atau aktivitas, manusia membutuhkan tubuh yang sehat agar dapat beraktivitas dengan
nyaman.
yang berkembang baik pada tingkat yang berbahaya maupun yang tidak terlalu
penanganan agar hasil yang dikerjakan oleh tenaga medis dapat terlaksana dengan baik
maka, diciptakan teknologi yang dapat membantu tenaga medis dalam menangani,
medis. Perlunya pengetahuan terkait teknologi dalam dunia medis ini dilakukan agar
selain mengetahui perkembangan yang ada, juga bagi tenaga medis mendapat
1
1.2 Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini
sebagai batsan dalam pembahasan bab isi, beberapa masalha tersebut antara lain :
elektronika medis.
manusia.
2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 MRI
MRI merupakan salah satu tindakan / prosedur diagnostik berupa alat pemindai
yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk menampilkan
gambar sturktur dan organ tubuh yang tidak dapat dideteksi dengan pemeriksaan lain.
Pemeriksaan MRI juga dapat digunakan sebagai salah satu penentu langkah
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air ( H2O ) yang mengandung 2
atom hydrogen yang memiliki no atom ganjil ( 1) yang pada intinya terdapat satu
proton. Inti hydrogen merupakan kandungan inti terbanyak dalam jaringan tubuh
manusia yaitu 1019 inti/ mm3 , memiliki konsentrasi tertinggi dalam jaringan 100
3
mmol/ Kg dan memiliki gaya magnetic terkuat dari elemen lain.
Dalam aspek klinisnya, perbedaan jaringan normal dan bukan normal didasarkan pada
deteksi dari kerelatifan kandungan air ( proton hydrogen ) dari jaringan tersebut.
Proton proton memiliki prilaku yang hampir sama dengan prilaku sebuah magnet.
Sebab proton merupakan suatu partikel yang bermuatan positif dan aktif melakukan
gerakan mengintari sumbunya ( spin ) secara kontinyu. Secara teori jika suatu muatan
listrik melakukan pergerakan maka disekitarnya akan timbul gaya magnet dengan
demikian proton proton dapat diibaratkan seperti magnet magnet yang kecil ( Bar
adalah pasien diletakan dalam medan magnet yang kuat selanjutnya dipancarkan
sebuah gelombang radio, ketika gelombang radio dimayikan ( turn off ) pasien
memancarkan signal yang berasal dari proton proton tubuh pasien dan signal tersebut
akan diterima oleh antenna dan dikirim ke sisitem komputer untuk direkonstruksi
menjadi gambar. Proses terjadinya signal MRI yang berasal dari pasien tersebut
melalui 3 fase fisika yaitu : Fase Presesi ( Magnetisasi ), Fase Resonansi dan Fase
Relaksasi.
Telah diketahui inti sebuah atom terdiri dari neutron yang tidak bermuatan (
netral ) dan proton yang bermuatan positif. Proton proton yang bersifat magnetic
memiliki medan magnet yang mengarah pada 2 kutub ( utara dan selatan ) mirip
dengan sebuah magnet kecil ( sebagaimana yang telah dijelaskan ) sehingga proton
proton dengan kutubnya tersebut lazim disebut “ Magnetic Dipole “. Pada atom dengan
nomor atom genap, inti atom ( partikel elementer ) akan berpasang pasangan sehingga
4
saling meniadakan efek magnetik masing masing dengan demikian tidak terdapat inti
dirangsang agar terjadi pelepasan signal. Sebaliknya atom atom dengan nomor atom
ganjil memiliki inti atom bebas yang akan menghasilkan jaringan magnetisasi,
sehingga materi lain selain hydrogen ( dengan 1 proton pada intinya ) juga
Dalam keadaan normal proton proton hydrogen dalam tubuh tersusun secara
kedalam medan magnet yang kuat dalam pesawat MRI, magnetik dipole ( proton
proton ) tubuh pasien akan searah ( parallel ) dan tidak searah ( antiparallel ) dengan
kutub medan magnet pesawat. Selisih proton proton yang searah dan berlawanan arah
amat sedikit dan tergantung kekuatan medan magnet pesawat dan selisih inilah yang
akan merupakan inti bebas ( tidak berpasangan ) yang akan membentuk jaringan
0.5 Tesla = Dipole paralel dan anti paralel masing-masing 1 juta dan
dipole bebas 3
dipole bebas 6
dipole bebas
5
Gambar 2.2 Fase Presesi
Misal pada pesawat MRI dengan kekuatan medan magnet 1,5 tesla dan ukuran
Voxel adalah 2 x 2 x 5 mm = 20 mm3 berarti volume isi adalah 0,02 ml. Jika yang
Massa relatif ( Mr ) molekul H2O adalah 18 ( O16 dan 2H1 ), dengan jumlah
mol atom hydrogen dalam air adalah 2 mol. ( sebab dalam 1 molekul air terdapat 2
mol hydrogen ) sehingga kandungan partikel proton hydrogen dalam 1 molekul air
adalah 2 x 6,02 x 1023. 6,02 x 1023 adalah bilangan avugardo. Yaitu = ketetapan yang
menyatakan terdapat 6,02 x 1023 partikel dalam 1 mol / unsure. Berarti dalam 1
molekul air terdapat partikel proton hydrogen sebanyak 2 x 6,02 x 1023 partikel
proton. Dalam 1 voxel air terdapat 1,388 x 1021 total proton hydrogen. Jika kekuatan
medan magnet pesawat MRI adalah 1,5 Tesla maka akan diperoleh
jumlah proton bebas yang membentuk jaringan dalam 1 voxel air yaitu : 1,388 x 1021
kurub medan magnet pesawat MRI ( B0 ) – dikenal juga dengan arah longitudinal (Z
6
axis ). Jaringan magnetisasi itu sulit diukur karena arah induksi magnetnya sama
dengan arah induksi magnet pesawat, sehingga dibutuhkan perubahan arah induksi
Dipole – dipole selain terus melakukan spin juga melakukan gerakan relatif. Gerakan
relatif tersubut serupa dengan gerakan permukan gasing ( spinning to toy ) yang
disebut gerakan presesi ( lihat gambar ) Frekuensi gerakan presesi tergantung pada
jenis atom dan kekuatan medan magnet luar yang mempengaruhinya ( kekuatan
magnet pesawat MRI ( B0 ) – dikenal juga dengan arah longitudinal (Z axis ). Jaringan
magnetisasi itu sulit diukur karena arah induksi magnetnya sama dengan arah induksi
magnet pesawat, sehingga dibutuhkan perubahan arah induksi magnet dari dipole
dipole tersebut dengan menggunakan gelombang radio. Dipole – dipole selain terus
melakukan spin juga melakukan gerakan relatif. Gerakan relatif tersubut serupa
dengan gerakan permukan gasing ( spinning to toy ) yang disebut gerakan presesi.
Mengetahui secara tepat frekuensi presesi proton proton sangat mutlak untuk
7
Ketika proton proton hydrogen mengalami 1 presesi, maka proton proton akan mudah
menyerap energi luar. Pada saat fase presesi itulah gelombang radio (RF) dipancarkan
dan proton proton hydrogen akan menyerapnya dan mulai bergerak meninggalkan arah
longitudinal ( L direction ) yang sejajar dengan arah kutub magnet pesawat menuju
kearah transversal ( Tegak lurus terhadap sumbu medan magnet pesawat) dan
gelombang radio hanyalah proton proton yang memiliki frekuensi presesi yang sama
dengan frekuensi gelombang radio. Fase proton proton bergerak meninggalkan sumbu
MRI ) yang akan diterima oleh sebuah kumparan ( antenna ) penerima disisi pesawat
MRI. Saat pancaran frekuensi radio dihentikan ( turn off ) proton proton secara
8
melepaskan energi yang diserapnya dari gelombang radio dalam bentuk gelombang
elektromagnetik yang dikenal sebagai SIGNAL MRI, fase ini disebut fase relaksasi.
Fase relaksasi dibagi menjadi T1 dan T2. T1 didefenisikan sebagai waktu yang
diperlukan proton proton hydrogen sekitar 63% telah berada kembali dalam arah
tergantung pada konsentrasi dan kepadatan proton serta struktur kimiawi dari materi
diperoleh signal yang makin besar. Ketika pemberian gelombang radio 900 ( memutar
proton proton ke arah transversal ) diperoleh signal dari arah transversal maksimum.
awal maksimum berangsur angsur mulai berkurang ( Decay ). Awalnya presesi proton
proton berada dalam laju dan arah yang sama ( fase yang sama ) namun secara perlahan
satu sama lain keluar dari fase yang satu tersebut ( Dephasing ) disebabkan terjadinya
Interaksi spin spin merupakan suatu mekanisme tambahan yang dikonstribusikan oleh
kenyataan bahwa medan magnetic eksternal dari pesawat MRI tidak betul betul
signal ( signal decay ) ke nilai nol. Hal ini berarti terdapat adanya signal yang hilang (
loss of signal ).
9
Waktu yang diperlukan proton proton dari keadaan magnetisasi transversal berkurang
hingga sekitar 37 % saja merupakan nilai T2 yang sebenarnya. Kehilangan signal yang
diakibatkan oleh medan magnetic lokal yang tidak homogen tersebut, menutupi nolai
T2 yang sebenarnya. Nilai T2 yang diakibatkan oleh adanya medan magnetic yang
Nilai T1, T2 dan efek T2* terhadap nilai T2 yang sebenarnya dapat diperlihatkan pada
kurva berikut :
Medan magnetic lokal yang tidak homogen mengakibatkan terjadinya gerakan presesi
proton proton yang tidak seragam ( acak ) sehingga menyebabkan terjadinya saling
interaksi diantara mereka dengan demikian tidak ada signal yang terdeteksi sehingga
seolah olah ada kehilangan signal ( loss of signal ). Hadirnya T2* mempersepat signal
menuju ke nol, oleh karena itu prosedur pemeriksaan MRI salah satunya adalah
10
mengurangi atau menghilangkan efek T2*, sehingga diperileh nilai T2 yang
sebenarnya. Jika nilai T2 besar maka signal yang dihasilkan juga besar. Jadi proses
deohasing diakibatkan oleh hasil interaksi spin spin yang sebenarnya dan interaksi spin
1. Medan Magnet Utama seperti yang telah dijelaskan bahwa kekuatan medan
magnet luar ( magnet pesawat MRI ) mempengaruhi jumlah proton-proton bebas yang
pasangan anti parallel ). Semakin besar kekuatan medan magnet utama maka semakin
11
sehingga secara keseluruhan akan memberikan akumulasi signal yang semakin besar
pula.
Jika materi yang diperiksa memiliki kandungan proton yang besar maka akan semakin
lebih kecil pada kuat medan magnet yang sama. Pada dasarnya kandungan proton ini
dalam pemeriksaan MRI tergantung pada kandungan ( kadar ) air yang merupakan
salah satu material dari komposisi kimia penyusun jaringan yang diperiksa.
3. Waktu Relaksasi ( T1 dan T2 ) Waktu relaksasi terdiri atas T1 dan T2. jika T1
lama maka diperoleh jumlah signal yang semakin besar pula sebaliknya jika T2 lama
diperoleh signal yang semakin kecil. Berikut ini tabel hubungan T1 dan T2 terhadap
12
Fat 180 90
Liver 270 50
Splien 480 80
Muscle 600 40
MRI dapat memberikan gambaran struktur tubuh yang tidak bisa didapatkan
MRI dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada berbagai macam kasus penyakit
seperti:
Payudara & Organ internal lain seperti ginjal, hati, pankreas, rahim,
13
2.2 CT SCAN
penyerapan sinar-x pada irisan tubuh yang ditampilkan pada layar monitor tv hitam
putih. Computer Tomography (CT) biasa juga disebut Computed axial tomography
suatu gambaran internal tiga dimensi suatu obyek dari satu rangkaian sinar x yang
menghasilkan gambar dua dimensi. Kata " tomography" diperoleh dari Yunani tomos
14
• Adanya gumpalan darah di dalam paru-paru (pulmonary emboli)
• Batu ginjal
• Inflamed appendix
Prinsip dasar CT scan mirip dengan perangkat radiografi yang sudah lebih
antara keduanya adalah pada teknik yang digunakan untuk memperoleh citra dan pada
citra yang dihasilkan. Tidak seperti citra yang dihasilkan dari teknik radiografi,
informasi citra yang ditampilkan oleh CT scan tidak tumpang tindih (overlap) sehingga
dapat memperoleh citra yang dapat diamati tidak hanya pada bidang tegak lurus berkas
sinar (seperti pada foto rontgen), citra CT scan dapat menampilkan informasi tampang
lintang obyek yang diinspeksi. Oleh karena itu, citra ini dapat memberikan sebaran
kerapatan struktur internal obyek sehingga citra yang dihasilkan oleh CT scan lebih
mudah dianalisis daripada citra yang dihasilkan oleh teknik radiografi konvensional.
15
Gambar 2.8 Prinsi Kerja CT SCAN
sinarnya dibatasi oleh kollimator, sinar x tersebut menembus tubuh dan diarahkan ke
detektor. Intensitas sinar-x yang diterima oleh detektor akan berubah sesuai dengan
kepadatan tubuh sebagai objek, dan detektor akan merubah berkas sinar-x yang
diterima menjadi arus listrik, dan kemudian diubah oleh integrator menjadi tegangan
listrik analog. Tabung sinar-x tersebut diputar dan sinarnya di proyeksikan dalam
berbagai posisi, besar tegangan listrik yang diterima diubah menjadi besaran digital
oleh analog to digital Converter (A/D C) yang kemudian dicatat oleh komputer.
gambar yang ditampilkan ke layar monitor TV. Gambar yang dihasilkan dapat dibuat
Suatu sinar sempit (narrow beam) yang dihasilkan oleh X-ray didadapatkan dari
perubahan posisi dari tabung X-ray, hal ini juga dipengaruhi oleh collimator dan detektor.
16
Gambar 2.9 Proses CT SCAN
Sinar X-ray yang telah dideteksi oleh detektor kemudian dikonversi menjadi arus
listrik yang kemudian ditransmisikan ke komputer dalam bentuk sinyal melaui proses
berikut :
Setelah diperoleh arus listrik dan sinyal aslinya, maka sinyal tadi dikonversi ke
bentuk digital menggunakan A/D Convertor agar sinyal digital ini dapat diolah oleh
Hasilnya dapat dilihat langsung pada monitor komputer ataupun dicetak ke film.
Berikut contoh citra yang diperoleh dalam proses scanning kepala dan whole body
17
Gambar 2.11 Hasil dari CT SCAN
untuk pemeriksaan yang membutuhkan hasil dengan cepat. Sebagai contoh, pada
kasus pasien yang mengalami kecelakaan atau trauma. Selain itu CT Scan
Menegakan diagnosis kelainan tulang dan otot, seperti adanya tumor pada
Menentukan secara pasti lokasi adanya sel kanker, infeksi, atau bekuan darah.
18
2.3 Hemodialisis
dari kata hemo yang berarti darah. Sedangkan dialisis adalah pemisahan dari zat-zat
yang terlarut.
Proses hemodialisis itu sendiri bisa diartikan sebagai salah satu proses
pemisahan darah dari zat-zat terlarut di dalamnya untuk memisahkan antara darah
dengan zat sampah sehingga zat sampah bisa difilter dan tidak lagi bergabung dengan
darah itu sendiri. Saat ginjal tidak berfungsi maksimal dan pasien harus melakukan
pembersihan dari darahnya, maka proses cuci darah akan dilakukan. Proses ini
Pada proses hemodialisis, darah akan dikeluarkan dari tubuh melalui saluran
tertentu. Darah tersebut akan diedarkan ke dalam mesih hemodialisis. Mesin ini adalah
mesin yang bekerja di luar tubuh manusia, dan memiliki saluran masuk dan juga
saluran keluar. Pada tubuh manusia akan dibuat jalur buatan layaknya pembuluh darah
19
arteri dan juga vena. Kemudian, jika jalur buatan tersebut sudah ada, proses cuci darah
dilakukan.
diberikan adalah Heparin. Adapun mesin penyaring darah itu sendiri disebut sebagai
dialiser. Dialiser adalah tempat dimana darah akan dipisahkan dari senyawa-senyawa
sisa metabolisme yang tidak bisa dilakukan oleh ginjal yang rusak. Mesin ini memiliki
Saat darah masuk ke dialiser, akan terjadi peristiwa difusi dan ultrafiltrasi.
Kedua peristiwa tersebut akan terjadi secara bersamaan sehingga tujuan dari cuci darah
itu sendiri tercapai. Dan setelah proses hemodialisis ini sendiri selesai di dalam
dialiser, darah akan menjadi bersih. Darah ini akan dikembalikan ke dalam tubuh
Pada saat proses Hemodialisa, darah akan dialirkan melalui sebuah saringan
khusus (Dialiser) yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air yang
berlebih. Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan kedalam tubuh. Pengeluaran
20
sampah dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh mengontrol tekanan darah
lebih besar mengalami peningkatan dalam membran area, dan biasanya akan
memindahkan lebih banyak padatan daripada dialisator yang ukurannya lebih kecil,
khususnya dalam tingkat aliran darah yang tinggi. Kebanyakan jenis dialisator
memiliki permukaan membran area sekitar 0,8 sampai 2,2 meter persegi dan nilai KoA
memiliki urutan dari mulai 500-1500 ml/min. KoA yang dinyatakan dalam satuan
tekanan darah yang sangat tinggi dari grafik tingkat alirannya. Secara singkat konsep
fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep fluida bergerak. Syarat fluida
yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada geseran dalam), keadaan tunak (steady
state) atau melalui lintasan tertentu, mengalir secara stasioner, dan tidak termampatkan
(kontinuitas).
21
2.4 Fotometri (Urine Analyzer)
Fotometri adalah ilmu tentang pengukuran energi dari cahaya. Hal ini berbeda
dari Radiometry, yang merupakan ilmu tentang pengukuran energi radiasi (termasuk
cahaya). Fotometri adalah bagian dari optik yang mempelajari mengenai kuat cahaya
(intensity) dan derajat penerangan (brightness). Cahaya adalah suatu bentuk energi
yaitu energi pancaran dan diterima oleh indera penglihatan (retina mata). Secara
eksperimental, mata sensitif terhadap panjang gelombang daerah rendah dari pancaran
cahaya sehingga dapat membedakan intensitas antara dua sumber cahaya yaitu dengan
mengukur jumlah daya yang dipancarkan oleh cahaya tampak. Jumlah fluks pancaran
cahaya yang sama oleh mata diterima berbeda untuk tiap-tiap warna. Umumnya warna
Besaran-besaran fotometri :
a. Fluks cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sebuah sumber (luminous
𝑑𝐹
𝐼= Ω = sudut ruang
𝑑𝛺
c. Kuat Pencahayaan adalah banyaknya fluks cahaya yang jatuh tegak lurus pada
𝑑𝐹 4𝜋𝑖 𝐼
𝐸= = = Jatuh Tegak Lurus
𝑑𝐴 4𝜋𝑅 2 𝑅2
22
𝐼
𝐿= A = Luas Permukaan
𝐴
urine analyzer yang berfungsi sebagai pemeriksaan urine dan kandungan yang terdapat
didalamnya yang terdapat pada alat urine analyzer, urine sendiri merupakan hasil dari
metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal, dari 1200 ml darah yang melalui
glomeruli per menit akan terbentuk filtrate 120 ml per menit. Filtrate tersebut akan
mengalami reabsorpsi, disfusi dan ekskresi olah tubuh ginjal yang akhirnya terbentuk
1. Urine Analyzer digunakan untuk membaca dan mengevaluasi hasil dari Urine
23
2. Urine analyzer adalah alat semi-otomatis untuk pengecekan yang dilakukan
diluar tubuh untuk mendapatkan hasil pengecekan urine dengan hasil yang
lebih tepat.
3. Strip tes urine ini digunakan untuk strip multiparameter penentuan berat jenis,
dalam urin.
Urine Analyzer bekerja dimana saat Strip uji ditempatkan pada tray, kemudian
tray ditarik oleh motor penggerak sehingga strip bergerak kedalam alat pembaca.
Analisa pada membaca referensi, diikuti oleh masing-masing dari bagian uji pada strip,
sample masuk pada (LED Spectral Reflectance). Alat pembaca berisi LED yang
dilakukan secara ‘electro-optically’, ada banyak parameter yang ada dalam urine
24
LED memancarkan cahaya dari panjang gelombang yang diarahkan oleh light guide
ke permukaan test pad dengan sudut yang optimal. Cahaya LED yang mengenai pad
atau ‘test zone’ (zona uji) terpantul secara proporsional dengan warna yang dihasilkan
pada test pad dan ditangkap oleh detektor. Kemudian panjang gelombang yang
parameter dan dirubah menjadi sinyal analog menggunakan IC ADC (Analog Digital
membandingkan dengan cahaya referensi, hasilnya ditampilkan pada LCD. Proses ini
2.5 Ultrasonik
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi
untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya
ini, gelombang ultrasonik merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang
suara (sonik).
Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan gas.
Reflektivitas dari gelombang ultrasonik ini di permukaan cairan hampir sama dengan
permukaan padat, tapi pada tekstil dan busa, maka jenis gelombang ini akan diserap.
dihasilkan oleh getaran elastis dari sebuah kristal kuarsa yang diinduksikan oleh
resonans dengan suatu medan listrik bolak-balik yang dipakaikan (efek piezoelektrik).
25
Kadang gelombang ultrasonik menjadi tidak periodik yang disebut derau (noise),
tidak dapat didengar, bersifat langsung dan mudah difokuskan. Jarak suatu benda yang
memanfaatkan delay gelombang pantul dan gelombang datang seperti pada sistem
radar dan deteksi gerakan oleh sensor pada robot atau hewan.
ultrasound adalah salah satu jenis terapi dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan
gelombang suara yang tidak dapat didengar oleh telinga manusia yaitu dengan
frekuensi ≥20.000 kali per detik/Hertz (Hz) untuk tujuan terapi dalam bidang
permukaan tubuh.
26
Gambar 2.16 Ultrasound
Terapi ultrasound dapat memberikan efek termal atau efek pemanasan dalam
maupun superfisial, dan efek non termal (efek mekanik yang dapat berfungsi untuk
memasukan jenis obat tertentu, efek pemijatan dan efek biologis yang dapat
mempengaruhi proses yang terjadi di jaringan atau sel sehingga dapat mempercepat
terjadinya pemulihan atau regenerasi jaringan). Efek terapi ini tentunya bergantung
pada diagnosis penyakit seseorang dan tujuan terapi yang diberikan dengan dosis yang
Terapi Ultrasound merupakan salah satu jenis terapi yang relatif paling aman
dalam bidang Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi. Meskipun demikian ada
beberapa kontraindikasi untuk mendapatkan terapi ini dan sebaiknya seseorang yang
2. Kehamilan.
27
4. Menggunakan komponen plastik atau bahan methylmethacrylate cement atau
sering disebut joint cement pada daerah sendi sebagai prosthesis pada operasi
penggantian sendi.
6. Terapi Ultrasound tidak boleh diberikan pada daerah mata dan organ reproduktif.
7. Pada penderita pasca operasi saraf tulang belakang atau HNP dengan metode
laminektomi di atas level L2, pada keadaan ini terapi ultrasound tidak diberikan
dekat atau pada area laminektomi karena saraf tulang belakang pada daerah ini
lebih terbuka.
2.6 USG
USG itu adalah kepanjangan dari Ultrasonography yang artinya adalah alat
yang prinsip dasarnya menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi yang tidak
dapat didengar oleh telinga. Dengan alat USG ini sekarang pemeriksaan organ-organ
tubuh dapat dilakukan dengan aman (tidak ada Efek radiasi). Jadi kesimpulannya
apabila pemeriksaan kehamilan seminggu sekali menggunakan alat USG ini sama
gelombang suara ini digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak
ada efek samping berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-
jam.
28
Gambar 2.17 USG
Beberapa hal yang bisa diketahui dari penggunaan USG antara lain adalah :
dilihat lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat diketahui.
2. Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untukj mengukur usia
kehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG > Tanggal
4. Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai
kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk
melanjutkan kehamilan.
5. Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya
6. Hamil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu,
ketuban yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek
8. Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan
9. Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian terpenting
sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 – 20.000
Cpd (Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini menggunakan
terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser. Perubahan bentuk akibat gaya
mekanis pada kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek
juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan polaritas medan
listrik yang melaluinya, kristal akan mengembang dan mengkerut, maka akan
30
Gambar 2.18 Proses pada USG
Seperti yang diketahui, saat ini bayak sekali peralatan medis yang bekerja
dengan mebutuhkan bantuan arus listrik bertegangan tinggi. Inilah yang nantinya
oleh konsleting listrik adalah jenis kebakaran yang mudah menyebar dan membesar
melihat banyaknya kebutuhan listrik bertegangan tinggi yang digunakan oleh suatu
bangunan.
Tidak hanya akibat dari konsleting listrik saja, namun setelah ditilik lebih
dalam yaitu terdapat banyak peralatan medis yang mudah teroksidasi ( misal : tabung
oksigen). Oksidasi juga dapat dengan mudah memicu kebakaran jika pada area
pengguaan alat tersebut secara tidak sengaja berkontak langsung dengan api. Selain
beberapa hal pemicu kebakaran tersebut tentu masih banyak faktor lainnya yang mesti
31
Kebutuhan sistem proteksi kebakaran pada alat medis perlu dipenuhi untuk
melindungi dan menyelamatkan pasien, perawat, dokter maupun petugas lain yang ada
di dalam rumah sakit. Sistem proteksi kebakaran jenis guardAll gas suppression
system adalah salah satu sistem proteksi yang aktif dalam penanganan kebakaran yang
ditimbulkan oleh peralatan medis. Media yang digunakan berupa gas liquid ( HFC227
) yang memiliki sifat sangat ramah lingkungan sehingga aman digunakan sebagai
media pemadam.
Peralatan pendukung lain yang dapat digunakan pada rumah sakit diantaranya
asap, hydrant untuk menangani api besar dan sebagainya. beberapa alat pemadam
yang dapat dihubungkan dengan panel control akan di rangkai menjadi satu dengan
guardAll gas suppression dan dideteksi dengan mudah melalui panel control jika salah
Dalam hal penempatan dan penggunaan alat medis juga sebaiknya diperhatikan
alat yang mudah teroksidasi dengan api, meminimalisir penggunaan alat-alat medis
yang memercikkan api saat digunakan, mengindari penggunaan cairan mudah terbakar
dengan tabung oksigen sehingga tidak terjadi oksidasi, hindarkan dari orang-orang
yang tidak berkepentingan dengan alat medis, pastikan bahwa proses instalasi berjalan
dengan baik dan benar sehingga sistem proteksi kebakaran pada alat medis dapat
32
2.7.1 ContohProteksi Peralatan Medis
Salah satu penerapan proteksi pada peralatan medis adalah proteksi pada
hubungan singkat yang terjadi di rumah sakit yang terjadi akibat gangguan listrik
Proeksi pada rumah sakit menggunakan 2 supply utama yaitu supply yang terhubung
pada PLN langsung dan pada Generator set pada beban dan di atur melalui kontaktor
secara otomatis ketika terjadi hubungan arus singkat maupun terjadi pemutusan listrik
menggunakan sistem atau yang disebut dengan ATS (Automatic Transfer Switch),
Panel Induk Utama adalah panel yang menjadi sumber utama daya yang akan
digunakan.
33
2. Panel ATS/AMF
daya.
3. Panel Genset
Panel Genset adalah panel yang dayanya bersumber dari genset dan merupakan
alternatif daya.
4. Panel Distribusi
Panel Distribusi adalah panel untuk membagi daya ke seluruh beban pengguna.
Modul AMF berfungsi sebagai pengontrol genset. Dengan cara kerja secara
singkat adalah ketika PLN mengalami pemadaman maka modul ini akan
berfungsi maka daya akan dialirkan ke beban, ketika PLN aktif kembali maka modul
ini akan melakukan pendinginan mesin dan kemudian melakukan proses mematikan
Pada AMF terdapat 2 mode yaitu mode auto dan mode manual :
Mode Auto : Proses modeauto dilakukan setelah Start UP dilakukan kurang lebih 3
s/d 5 menit. Pada operasi ini modul AMF telah berfungsi dalam mode Auto, yaitu
ketika PLN Padam maka akan melakukan Start Mesin dan melakukan transfer beban,
begitu pula sebaliknya jika PLN menyala kembali maka akan melakukan proses
menyala.
34
Pada saat PLN Aktif :
Mode Manual : Proses manual dilakukan untuk melakukan test beban pada genset,
atau jika fungsi auto tidak berfungsi dengan baik. Jika indicator auto tidak menyala
berarti telah masuk mode manual. Dengan mode manual maka tombol PLN dan
GENSET dapat difungsikan dengan syarat kedua sumber tegangan aktif, jika hanya
salah satu maka beban tidak bisa di pindah. Tombol Fungsi AUTO ditekan hingga
GENSET.
35
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
penulis menyimpulkan bahwa teknlogi pada dunia medis sangatlah penting dan perlu
diketahui sehingga dapat memanfaatkannya sebaik mungkin baik untuk awam maupun
dari dunia medis serta khususnya pada bidang ahli elektronika medis sehingga
yang lebih baik dalam menutupi kekurangan yang ada saat ini.
36
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ahmedin Jemal, dkk. AIUM Practice Guideline for the Performance
(MRI)(file:///E:/D/Istilah%20Komputer%20Magnetic%20Resonance%20Ima
(file:///E:/D/sekilas-tentang-magnetic-resonance.html)
http://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/mengenal-ats-automatic-
2018.
37