Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Kontrol Relay dengan Logika X-OR

Dosen Pembina :
Hanum Arrosida, S.ST., M.T

Yusuf Wijaya Kusuma Putra


203304040
TKK 2 A (23)

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER KONTROL


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2021
1. Tujuan Praktikum
 Mengetahui cara kerja sistem kontrol dengan relay berdasarkan logika X-OR
 Dapat melakukan simulasi rangkaian pada aplikasi Proteus serta memahami
prinsip kerja rangkaian tersebut.
2. Dasar Teori
 Sejarah penemuan relay
Relay pada bentuk awalnya hanyalah relay elektromekanis, ditemukan
pada tahun 1835 oleh Joseph Henry dalam sebuah demo di College of New
Jersey. Henry menggunakan sejumlah kecil gaya elektromagnetik untuk
menswitch saklar ON dan OFF, dan memprediksi bahwa perangkat tersebut dapat
digunakan untuk mengendalikan perangkat elektronik dari jarak jauh.
Henry kemudian menerapkan ide penemuan tersebut ke penemuannya
yang lain, yaitu telegraf elektronik yang sukses dikembangkan kemudian oleh
William Cooke dan Charles Wheatstone dari Inggris, juga oleh Samuel F. B.
Morse dari Amerika Serikat. Relay kemudian digunakan di
dalam switching telepon dan komputer elektronik masa – masa awal sebelum
transistor ditemukan di akhir 1940.
 Pengertian relay
  Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan
merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak
Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk
menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.
 Contoh gambar dan simbol dari relay

 Prinsip kerja dari relay


Relay memiliki 2 prinsip kerja yaitu :
o Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi CLOSE (tertutup)
o Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu
berada di posisi OPEN (terbuka)
 Jenis-jenis relay
Relay terdapat beberapa jenis di dalamnya, diantaranya ialah sebagai berikut
ini :
o Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini memiliki 4
Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
o Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini memiliki 5
Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.
o Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini memiliki 6
Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal
Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST dapat
dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.
o Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini memiliki
Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2
pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2
Terminal lainnya untuk Coil
 Fungsi dari relay
Relay juga memiliki beberapa fungsi yang dapat kita manfaatkan dalam
rangkaian elektronika, untuk fungsi utamanya sebagai berikut :
o Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
o Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time
Delay Function)
o Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan
bantuan dari Signal Tegangan rendah.
o Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun
komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat
(Short).

Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

 Gerbang X-OR (X-OR GATE)


Pada tahun 1854 George Boole menciptakan logika simbolik yang
sekarang dikenal dengan aljabar Boole. Setiap peubah (variable) dalam aljabar
Boole hanya memiliki dua keadaan atau dua harga, yaitu keadaan benar yang
dinyatakan dalam 1 atau keadaan salah yang dinyatakan dalam 0. Aljabar Boole
yang memiliki dua keadaan ini semula dimaksudkan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan logika.
            Aljabar Boole yang diketemukan pada waktu itu belum dapat diterapkan
atau memiliki penerapan-penerapn prakris, hingga tahun 1938, ketika Claude
Shannom menggunakannya dalam  analisis rangkaian penyaklaran (Switching)
telepon. Shannon menggunakannya untuk menyatakan terbuka dan
tertutupnya saklar relay  (saklar electromagnet). Dengan kasusu yang dipecahkan
Shannon tersebutlah, orang kemudian menyadari bahwa aljabar Boole dapat
diterapkan pada ilmu dan teknologi elektronika khususnya elektronika komputer.
Sumber:http://elektrosmart22.blogspot.com/2016/12/gerbang-logika-
dasar.html#:~:text=Menurut%20WidjanarkaW.,sekarang%20dikenal%20dengan
%20aljabar%20Boole.

X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2 Masukan


(Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan-masukannya (Input) mempunyai
nilai Logika yang berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan
memberikan hasil Keluaran Logika 0.

Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate)

Sumber:https://teknikelektronika.com/pengertian-gerbang-logika-dasar-
simbol/

3. Gambar Rangkaian
Pada praktikum kali ini terdapat beberapa komponen yang digunakan untuk
merancang rangkaian kontrol relay dengan logika X-OR. Diantaranya adalah Battery 2
buah, switch 2 buah, relay 2 buah, resistor 1 buah, dan LED-YELLOW 1 buah.

4. Data Hasil Percobaan


Tabel hasil percobaan :

Input A Input B Output LED


0 0 (1) LED Mati
1 0 (2) LED Nyala
1 1 (0) LED Mati

Rangkaian hasil Percobaan :

5. Analisis

Praktikum kali ini kita akan menguji kontrol relay dengan logika X-OR, dimana
kali ini saya mengambil sampel sebanyak 3 kali dengan logika X-OR 2 input yang
nantinya akan berujung ke LED YELLOW. Dari sini saya dapat membuat analisis
bahwa :
 Sesuai dengan prinsip kerja relay terdapat 2 prinsip kerjanya yaitu
Normally Close (NC) yang berarti input bernilai high (1) dan Normally
Open (NO) yang berarti input bernilai low (0).
 Pada sampel 1 yang memiliki input 00 yang artinya 2 buah switch dalam
kondisi Normally Open/low (NO) sehingga LED mati.
 Pada sampel 2 yang memiliki input 10 artinya switch A dalam kondisi
Normally Close/high (NC) kemudian switch B berada di posisi Normally
Open/low (NO) sehingga LED menyala.
 Pada sampel 3 yang memiliki input 11 artinya 2 buah switch dalam
kondisi Normally Close/high (NC) sehingga LED menyala.
 Berdasarkan sampel yang sudah diambil sudah sama seperti tabel
kebenaran gerbang X-OR 2 input.
6. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa praktikum
kali ini berjalan dengan lancar sesuai dengan table kebenaran gerbang X-OR dan tidak
terdapat eror pada rangkaian tersebut sehingga praktikum dapat dikatakan berhasil.

Anda mungkin juga menyukai