B. Kontaktor
Contactor merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk
menyambungkan atau memutuskan arus listrik AC. Contactor atau sering juga
disebut dengan istilah relay contactor dapat kita temui pada panel kontrol
listrik.
Prinsip kerja kontaktor sama seperti relay, dalam contactor terdapat
beberapa saklar yang dikendalikan secara elektromagnetik. Pada suatu
kontaktor terdapat beberapa saklar dengan jenis NO (Normaly Open) dan NC
(Normaly Close) dan sebuah kumparan atau coil elektromagnetik untuk
mengendalikan saklar tersebut. Apabila coil elektromagnetik kontaktor
diberikan sumber tegangan listrik AC maka saklar pada kontaktor akan
terhubung, atau berubah kondisinya, yang semula OFF menjadi ON dan
sebaliknya. Untuk memahami prinsip kerja kontaktor dapat dilihat dari gambar
skema kontaktor berikut
gambar 1
Gambar 2
gambar 3
4. Data Percobaan
Komponen Jumlah Satuan
Kontaktor 1 Buah
Thermal Overload Relay 1 Buah
Saklar Push Button (NO) 1 Buah
Saklar Push Button (NC) 1 Buah
Pilot Lamp Merah 1 Buah
Kabel 2 Meter
IV. ANALISA
Pada percobaan rangkaian kontaktor, saya menggunakan arus 1 fasa, 1 mcb,1 kontaktor
4 Saklar NO, 1 Saklar NC, 1 Push Button NO, 1 Push Button NC, 1 Thermal Overload Relay,
dan pilot lamp. Lalu dirangkai seperti gambar 1.
Arus fasa mengalir menuju mcb, ketika mcb di-on-kan arus fasa menuju saklar NO 5
pada kontaktor. Lalu arus dijumper menuju koil A2. Arus netral mengalir menuju saklar NO 1
pada kontaktor. Lalu arus dijumper menuju Relay NC 95 ke 96 lalu diteruskan menuju Push
Button NO dan NC. Pada Push Button NO arus berhenti sedangkan Push Button NC arus
akan dilanjutkan menuju saklar NO 14 pada kontaktor.
Ketika Push Button NO ditekan maka saklar akan menutup sehingga arus netral akan
diteruskan menuju saklar NC 22 pada kontaktor ke 21 lalu menuju koil A1 sehingga koil akan
teraliri listrik sehingga saklar NO 1; 3; 5 pada kontaktor akan menutup menjadi NC sehingga
arus fasa dan netral dapat diteruskan ke relay lalu diteruskan ke pilot lamp sehingga lampu
menyala. Ketika Push Button NC dipencet, maka arus netral akan terputus. Sehingga kembali
seperti semula. Pada saklar 13 ke 21 terdapat sambungan kabel yang berfungsi sebagai
pengunci sehingga ketika push button ditekan maka akan terkunci.
Thermal Overload Relay(TOR) disini berfungsi untuk memutus aliran listrik jika terjadi
saat suhu melebihi batas. Pada saklar NC 95 akan terputus arus netral, sehingga ketika push
button ditekan maka tidak terjadi apa-apa.
V. KESIMPULAN
Dari percobaan relay dan kontaktor dapat disimpulkan bahwa:
1. Dengan mempelajari ilmu mengenai relay dan kontaktor, kita mendapatkan berbagai
manfaat diantaranya kita dapat menghidupkan/mematikan sebuah alat elektronik dari dua
lokasi yang berbeda.
2. Kontaktor dapat dilalui arus yang lebih besar karena memiliki ukuran yang lebih besar
dibandingkan relay yang hanya bisa mengalirkan arus secara kecil dengan ukuran yang
lebih kecil.
3. Terdapat 2 jenis relay dan kontaktor Normally Open(NO) dan Normally Close(NC) yang
dapat dirangkai sesuai kebutuhan dan penggunaanya.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Penulis. Diakses dari link “https://www.coursehero.com/file/p5gui0q/Relay-adalah-
komponen-elektronika-yang-berupa-saklar-atau-switch-elektrik-yang/”. Pada 4 September
2021
Furqan Al Fath. Dari link “https://rekayasalistrik.wordpress.com/2013/08/24/perbedaan-
dan-persamaan-kontaktor-dengan-relay/”. Pada 12 September 2021
Cara pengawatan self holding kontaktor. Diakses dari link
“https://www.youtube.com/watch?v=frV6zhRz1jg&t=42s”. Pada 8 September 2021