LEMBAR PENILAIAN
NAMA : …………………………………………………………
KELAS : …………………………………………………………
NIM : …………………………………………………………
1. Pelaksanaan Praktikum
3. Nilai Akhir
Ground-kan / ketanahkan seluruh mesin dan box ke pengetanahan netral panel sumber listrik.
MODUL 6
KONEKTIVITAS KONTAKTOR
6.1 TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu:
• Menjelaskan prinsip kerja relay
• Menjelaskan prinsip kerja kontaktor
• Merangkai relay dengan beban
a. Relay
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh
arus listrik. Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang
besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena
adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada
saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan
kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan
arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai
arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC).
Coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact adalah
sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus listrik di coil.
Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum diaktifkan open), dan
Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan close).Secara sederhana berikut
ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat Energi listrik (energized), akan
timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact
akan menutup.
o Program (software)
B. Kontaktor
Kontaktor merupakan sebuah komponen listrik yang dapat digunakan untuk menyambungkan
atau memutuskan arus listrik bolak-balik (AC). Komponen ini biasa disebut juga dengan relay
contactor yang biasanya terdapat pada panel kontrol listrik. Pada panel kontrol listrik, kontaktor
sering digunakan sebagai saklar transfer dan interlock di sistem ATS. Kontaktor juga dapat
dikontrol secara otomatis dengan alat pilot atau sensor yang sensitif. Jadi sebuah kontaktor akan
berfungsi jika dialiri listrik yang mengenai kumparan tembaganya (coil). Sehingga didalam
kontaktor menimbulkan medan magnet yang menyebabkan kontak NO (Normally Open)
tertutup dan NC (Normally Close) akan terbuka.
✓ Prinsip kerja
Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan
beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka
dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya
yaitu ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan
bekerja kontak NC akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan
terjadi magnetisasi dan menarik kontakkontaknya sehingga terjadi perubahan atau
bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah satu
mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah dirancang untuk penutupan dan
pembukaan rangkaian listrik. maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat
pada gambar 2.2 berikut :
C. Push Botton
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang
berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan
unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja sebagai device
penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan, dan saat tombol tidak ditekan
(dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi normal.
Push Button Switch Sebagai device penghubung atau pemutus, push button
switch hanya memiliki 2 kondisi, yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi
sangat penting karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off.
Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung berhubungan dengan operator, push button
switch menjadi device paling utama yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja
mesin di industri. Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas
dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain yang sejenis yang
bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.
Prinsip Kerja Push Button Switch
✓ Prinsip Kerja
Pada dasarnya, prinsip kerja push button adalah pemutus dan penyambung aliran
listrik. Namun dalam hal ini, ia tak bersifat mengunci. Jadi ia akan kembali ke posisi semua
saat selesai ditekan. Saat push button ditekan, ia menjadi bernilai HIGH dan akan
menghantarkan arus listrik.
D. Switch
Switch/saklar adalah komponen elektikal yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau
untuk memutuskan atau menyambungkan sustu sistem kontol. Switch berupa komponen
kontaktor mekanik yang digerakan karena suatu kondisi tertentu. Switch merupakan komponen
yang mendasar dalam sebuah rangkaian listrik mauapun rangkaian kontrol sistem. Komponen
ini sederhana namun memiliki fungsi yang paling vital di antara komponen listrik yang lain.
Jadi switch/saklar pada dasarnya adalah suatu alat yang dapat atau berfungsi menghubungkan
atau memutuskan aliran listrik (arus listrik) baik itu pada jaringan arus listrik kuat maupun pada
jaringan arus listrik lemah. Yang memebedakan saklar arus listrik kuat dan saklar arus listrik
lemah adalah bentuknya kecil jika dipakai untuk peralatan elektronika arus lemah, demikian
pula sebaliknya semakin besar saklar yang digunakan jika aliran arus listrik semakin besar.
✓ Prinsip Kerja
Pada dasarnya, prinsip kerja switch adalah pemutus dan penyambung aliran listrik.
Namun dalam hal ini, ia tak bersifat mengunci. Jadi ia akan kembali ke posisi semua saat selesai
ditekan. Saat switch ditekan, ia menjadi bernilai HIGH dan akan menghantarkan arus listrik.
Kontaktor 1
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk merangkai rangkaian untuk menyalakan
kontaktor dengan bantuan push button normally open.
• Kontaktor merupakan sebuah komponen listrik yang dapat digunakan untuk
menyambungkan atau memutuskan arus listrik bolak-balik (AC). kontaktor akan berfungsi
jika dialiri listrik yang mengenai kumparan tembaganya (coil).
• Push Button digunakan untuk memutus/menyambungkan aliran arus
• Trainer yang dihubungkan tegangan ac 220 volt yang terhubungan dengan MCB
• Tegangan positif 24 volt ke push button normally open (A)
• Output dari push button (C) disambungkan ke positif coil kontaktor
• Common contactor disambungkan ke tegangan netral pada sumber 24 volt.
Saat semua komponen tersambung dan MCB di on kan maka hasilnya untuk menjalankan
kontaktor dengan cara menekan push button, maka kontaktor akan berfungsi atau bergerak.
Bila push button dilepas, maka kontaktor tidak melakukan kontak
b. Kontaktor 2
Kontaktor 2
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menguji fungsi coil dengan beban lampu, relay
dan push button.
• Trainer yang dihubungkan tegangan ac 220 volt yang terhubungan dengan MCB
• Mengecek kondisi MCB dalam keadaan OFF
• Tegangan positif 24 volt ke push button normally open (A)
• push button positive (A) disambungkan ke coil relay MY#1 (P)
• coil relay MY#1 (N) disambungkan port A dari MY#1
• Port B dari MY#1 disambungkan ke port (P) dari Lampu
• Port (N) dari lampu disambungkan ke Netral sumber tegangan
• Setelah rangkaian terpasang lalu pada mcb di ON kan
Setelah rangkaian diatas selesai, maka hasil yang didapatkan yaitu lampu menyala ketika
pushbutton ditekan. Bila push button tidak ditekan, maka relay juga tidak melakukan
kontak.
c. Relay 1
Relay 1
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menguji rangkaian saat terjadi kerusakan.
Apakah emergency stop bekerja atau tidak saat ditekan serta jika dikasih coil atau tidaknya
apakah emergency stop bekerja atau tidak.
• Trainer yang dihubungkan tegangan ac 220 volt yang terhubungan dengan MCB
• Mengecek kondisi MCB dalam keadaan OFF
• Tegangan positif 24 volt ke E-STOP normally close (B)
• Output E-STOP (C) disambungkan ke push button (A)
• Common ( C ) push button disambungkan coil MY#1 poert (A)
• Port B dari MY#1 disambungkan ke port (P) dari Lampu
• Port (N) dari lampu disambungkan ke Netral sumber tegangan
• Setelah rangkaian terpasang lalu pada mcb di ON kan
Setelah rangkaian terpasang lalu pada mcb di on kan, ternyata pada pengujian 1 memakai coil
pada relay dan mengecek emergency stop ternyata bekerja, saat push button ditekan maka relay
akan bekerja dan menimbulkan suara. Saat emergency stop ditekan maka relay akan mati dan
tidak dapat bekerja. Prinsip ini digunakan untuk mengantisipasi saat rangkaian kebakar atau
rusak.
d. Relay 2
Relay 2
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menguji rangkaian saat terjadi kerusakan apakah
emergency stop bekerja atau tidak saat ditekan tanpa diberi coil dan beban lampu serta
memakai normally open pada relay. Trainer yang dihubungkan tegangan ac 220 volt yang
terhubungan dengan MCB
• Mengecek kondisi MCB dalam keadaan OFF
• Tegangan positif 24 volt ke E-STOP normally close (B)
• Output E-STOP (C) disambungkan ke output relay (A)
• output relay ( C ) disambungkan ke port (P) lampu
• Port N dari dari lampu di sambungkan ke (N) sumber tegangan
• Setelah rangkaian terpasang lalu pada mcb di ON kan
Hasil praktikum diatas membuktikan bahwa rangkaian tidak berjalan. Hal ini dikarenakan
rangkaian tidak melalui coil, sehingga arus yang mengalir untuk menginduksi tidak ada.
e. Relay 3
Relay 3
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menguji rangkaian saat emergency stop bekerja atau
tidak saat ditekan, tanpa melewati pada relay, dan beban lampu tetapi memakai normally close
pada relay.
Hasil praktikum diatas membuktikan bahwa rangkaian tidak berjalan. Hal ini dikarenakan
rangkaian tidak melalui coil, sehingga arus yang mengalir untuk menginduksi tidak ada.
f. Relay 4
Relay 4
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk menguji rangkaian menggunakan switch, dimana
kondisinya saat emergency stop bekerja atau tidak saat diteka, dan dnegan beban lampu tetapi
memakai normally open pada relay.
Hasil praktikum diatas membuktikan bahwa rangkaian akan berjalan saat emergency stop tidak
ditekan. Pada saat saklar diputar ke kanan, maka relay akan aktif. Pada saat switch diarahkan
ke kiri, relay akan mati. Seluruh kondiis akan tidak berfungsi Ketika Emergency Stop ditekan
dan merubah posisi NC ke NO, yang mengakibatkan tidak ada aliran arus yang akan dialiri ke
rangkaian selanjutnya.
6.6 KESIMPULAN