Anda di halaman 1dari 8

wLAPORAN

RANCANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK DAN


PRAKTIKUM
RANGKAIAN DOL DAN RANGKAIAN
INTERLOCKING DENGAN KONTAK BANTU

Oleh :
M.Daffa
Izudin
062130310848
4 LA

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK
NEGERI
SRIWIJAYA PALEMBANG
2023
1. Tujuan
a. Mengetahui prinsip kerja rangkaian dol dan kontrol interlocking.
b. Mengetahui cara merangkai rangkaian dol dan interlocking
menggunakan kontaktor dan menggunakan pushbutton atau
switch.
c. Mengetahui aplikasi rangkaian kontrol dol dan interlocking.
d. Mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan rangkaian
kontrol dol dan interlocking baik menggunakan kontaktor, switch,
maupun menggunakan kombinasi dari keduanya.
2. Dasar Teori
a. Rangkain dol
Rangkaian DOL atau Rangkaian Direct Online adalah sebuah rangkaian
motor listrik yang terdiri dari satu buah kontaktor, motor listrik dan satu
buah Thermal Overload Relay (TOR). Rangkaian jenis ini dinilai paling
dasar pada rangkaian motor listrik dan biasanya diajarkan pertama kali pada
mata kuliah instalasi tenaga. Terlihat pada gambar diatas bahwa memang
rangkaian Direct On Line ini sangat sederhana dan mudah dipahami.
b. Rangkaian Kontrol Interlocking
System ini dikatakan saling mengunci / interlock yaitu karena
adanya kontaktor saling bertolak belakang ( mengunci ) antara dua atau
lebih dengan salah satunya. Sehingga apabila salah satu kontaktor ( K1 )
bekerja (ON ) maka kontaktor lainnya ( K2 ) tidak dapat dioperasikan (
OFF ), begitu sebaliknya.
c. Pembahasan Per Blok
 MCB (Miniature Circuit Breaker)

MCB (Miniature Circuit Breaker) adalah alat yang berfungsi untuk


memutus hubungan listrik yang bekerja secara otomatis apabila ada arus
atau beban lebih yang melebihi kapasitas nominal dari MCB tersebut.
misalnya jika terjadi short circuit atau hubung pendek atau konslet
(karena pada saat terjadi short, arus listrik akan melonjak naik), maka
MCB

1
akan jatuh / trip atau mati dengan sendirinya atau secara otomatis.
Sebagai pembatas beban, MCB dipasang bersama KWH meter dan
disegel oleh PLN biasanya bertuas warna biru. Sedang untuk pengaman
instalasi listrik di dalam alat ini bertugas menggantikan sekring biasanya
warna hitam pada tuasnya. Untuk pengoperasiannya sangat sederhana
yakni menggunakan tuas naik (on) dan turun (off).
Ukuran MCB sama seperti sekring ada 2Ampere, 4A, 6A, 10A, 16A,
20A, 25A, 32A, 40A, 50A dan 63A. MCB terdapat berbagai jenis untuk
berbagai macam kebutuhan pemutusan arus listrik. Menurut phasa, ada
1phasa, 2phasa, 3phasa, dan menurut jenis peralatan yang akan
diproteksi misal: instalasi motor 3phasa, instalasi tenaga, dan lain-lain,
masing-masing berbeda jenis dan ratingnya.

 Kontaktor

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetic yaitu


kontak bekerja apabila kumparan diberi energy. The National
Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis
sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan
membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang
untuk menyambung dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak.
Beban-beban tersebut meliputi lampu, pemanas, transformator,
kapasitor, dan motor listrik.
Adapun peralatan elektromekanis jenis kontaktor magnet dapat

dilihat pada gambar berikut :

2
 Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open


( NO ) dan beberapa Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor
normal, NO akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO akan
menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam keadaan
normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC
akan membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan
terjadi magnetisasi dan menarik kontak-kontaknya sehingga terjadi
perubahan atau bekerja. Kontaktor yang dioperasikan secara
elektromagnetis adalah salah satu mekanisme yang paling bermanfaat
yang pernah dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian
listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet dapat dilihat pada
gambar berikut :

3
Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang digerakkan oleh magnet
seperti yang telah dijelaskan di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan
magnet diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar sehingga
kontak-kontak bergerak yang berhubungan dengan jangkar tersebut ikut
tertarik. Tegangan yang harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik (
AC ) maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari bagaimana magnet
tersebut dirancangkan. Untuk beberapa keperluan digunakan juga
kumparan arus ( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi lebih
disukai kumparan tegangan karena besarnya tegangan umumnya sudah
dinormalisasi dan tidak tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

 Karakteristik
Spesifikasi kontaktor magnet yang harus diperhatikan adalah
kemampuan daya kontaktor ditulis dalam ukuran Watt / KW, yang
disesuaikan dengan beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan
arus dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan ampere, kemampuan
tegangan dari kumparan magnet, apakah untuk tegangan 127 Volt atau
220 Volt, begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi terhadap
tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 % dari tegangan kerja. Dengan
demikian dari segi keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor
magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

3. Alat Dan Bahan


No Nama Alat Jumlah
1 Power Suply 1
2 Kontaktor 2
3 Push Button 3
4 Lampu 2

4
4. Rangkaian Percobaan
4.1. Rangkaian Percobaan Pertama (DOL menggunakan kontak bantu)

4.2. Rangkaian Percobaan Kedua (INTERLOCKING menggunakan


kontak bantu)

5. Langkah Kerja
a. Pertama siapkan langsung alat dan bahan yang di butuhkan.
b. Kemudian rangkai alat dan bahan sesuai dengan gambar
rangkaian percobaan.
c. Cek rangkaian percobaan sebelum di hubungkan dengan sumber listrik.
d. Setelah rangkain percobaan sudah di cek dan benar, hubungkan
stacker dengan stop kontak yang sudah terhubung dengan sumber
listrik.
e. Setelah terhubung dengan sumber listrik, nyalakan MCB atau
Power Supply.
f. Kemudian, uji coba rangkaian percobaan yang telah terangkai
dan terhubung dengan sumber listrik.
g. Jika rangkaian sudah berhasil, lanjutkan dengan mencatat
dan mengamati hasil rangkaian percobaan tersebut.
h. Selanjutnya mengambil kesimpulan dari hasil rangkaian percobaan.
i. Setelah tujuan sudah tercapai, matikan MCB dan cabut stacker
dari stop kontak.
j. Kemudian membongkar rangkaian percobaan yang sudah di uji coba.
k. Setelah itu merapikan dan mengembalikan alat dan bahan

5
sesuai dengan tempatnya secara benar.
7, Analisa Data
7.1. Prinsip kerja rangkaian kontrol DOL menggunakan kontak bantu
Pada saat tombol ON ditekan maka Koil 1 (K1) akan aktif, Ketika Koil aktif
maka semua kontak NO (Normally Open) akan tertutup / terhubung dan semua
kontak NC (Normally Close) akan terbuka / terputus Hal tersebut dikarenakan
Koil merupakan magnet induksi dimana akan aktif menjadi magnet apabila dialiri
arus listrik Ketika koil menjadi magnet maka semua kontak akan ditarik dimana
kontak NC yang awalnya tertutup menjadi terbuka dan kontak NO yang awalnya
terbuka menjadi tertutup Maka dari itu ketika tombol ON ditekan maka lampu
akan menyala.
7.2 Prinsip kerja rangkaian kontrol interlocking kontaktor menggunakan kontak
bantu
Pada saat S1 ditekan maka arus mengalir menuju koil, inti besi menjadi
magnet menggerakkan kontak k1(NO/13-14) menjadi tertutup dan kontak k1
(NC/21-22) yang disambungkan pada koil 2 ( k2 ) menjadi terbuka. Pada saat
S2 ditekan, arus tidak akan mengalir menuju koil 2 karena kontak k1 (NC)
terbuka. Jika S0 ditekan maka arus yang mengalir ke koil 1 ( k1 ) akan terputus.
Kontak k1 (NO) terbuka dan kontak k1 ( NC ) tertutup. Jika S2 ditekan, maka
arus mengalir menuju koil 2 ( k2 ) inti besi bersifat magnet, kontak k2 ( NO )
tertutup dan kontak k2 ( NC ) terbuka. Pada saat S1 ditekan, arus tidak akan
mengalir menuju koil 1 karena kontak k2 ( NC ) yang terhubung dengan koil 1
terbuka.
8. Kesimpulan
Rangkaian DOL atau Rangkaian Direct Online adalah sebuah rangkaian
motor listrik yang terdiri dari satu buah kontaktor Rangkaian jenis ini dinilai
paling dasar pada rangkaian motor listrik dan biasanya diajarkan pertama kali
pada mata kuliah instalasi tenaga. Dimana untuk rangkaian ini ketika tombol
on ditekan maka semua kontak NO akan tertutup atau terhubung dan semua
kontak NC akan terbuka.
System ini dikatakan saling mengunci / interlock yaitu karena adanya
kontaktor saling bertolak belakang ( mengunci ) antara dua atau lebih dengan
salah satunya. Sehingga apabila salah satu kontaktor ( K1 ) bekerja (ON )

6
maka kontaktor lainnya ( K2 ) tidak dapat dioperasikan ( OFF ), begitu
sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai