Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK TENAGA LISTRIK


FORWARD REVERSE

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Tenaga Listrik Semester
Ganjil

Dosen Pengampu : Ir. H. Deni Rachmat, M.T.

Disusun Oleh :

BIMA HIDAYATULLAH (011.22.028)


M. VIKY ANDES (011.22.034)
MOCHAMAD BIMA KESUMA WARGANI (011.22.035)
MUH SHAFA ADHIN SASTRO WARDANU (011.22.036)
ZEAN PRAYOGA (011.22.039)
AMZAR REIHAN (011.22.049)
YUNI APRIANA (011.22.055)
IKE SENTIYA (011.22.062)
NADYA RASBINA BR SITEPU (011.22.066)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN


SAWIT
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS BANDUNG
2024
MODUL 3

RANGKAIAN KONTROL FORWARD REVERSE

I. Tujuan Percobaan
a. Mahasiswa mampu memahami kontrol Interlock motor listrik.
b. Mahasiwa mampu merangkai kontrol Interlock motor listrik.
c. Mahasiswa mampu mengatasi masalah-masalah kontrol Interlock motor
listrik.

II. Alat-Alat Yang Digunakan


No. Nama Jumlah
1. Motor Listrik 3 Phasa 1 buah
2. MCB 3 Phasa 1 buah
3. MCB 1 Phasa 1 buah
4. Saklar magnit (Kontaktor magnit) 1 buah
5. Relay arus lebih (Over load relay, Thermal relay) 1 buah
6. Tombol ON 2 buah
7. Tombol OFF 1 buah
8. Amperemeter 3 buah
9. Voltmeter 3 buah
10. Lampu indicator Hijau 1 buah
11. Lampu indicator Merah 1 buah

1 |KELOMPOK 1
III. Dasar Teori

Rangkaian forward reverse adalah suatu rangkaian pada motor listrik yang
membuat putaran motor dapat berputar ke kanan (forward) dan berbalik
berputar ke kiri (reverse). Untuk mengubah arah putaran motor dapat
dilakukan dengan menukar posisi salah satu fasanya1. Rangkaian forward
reverse digunakan untuk sistem pengontrolan yang membutuhkan motor
berputar dua arah, seperti pada konveyor, lift, crane, pintu garasi, dan lain-
lain2. Rangkaian forward reverse terdiri dari rangkaian daya dan rangkaian
kontrol. Rangkaian daya menggunakan dua buah kontaktor untuk mengubah
posisi fasa pada motor. Rangkaian kontrol menggunakan push button, lampu
indikator, dan thermal overload relay untuk mengoperasikan dan melindungi
motor.

a. Penguncian mekanis
Dalam pengendalian motor dengan dua arah putaran menggunakan dua
kontaktor, ketika salah satu saklar ON (maju atau mundur) ditekan,
masing-masing kontaktor yang beroperasi akan mengunci yang lainnya.
Meskipun arus atau sinyal aktif diberikan pada kontaktor kedua, namun
kontaknya tidak dapat menutup karena terkunci oleh tuas-tuas mekanis.
Sebaliknya, kedua kontaktor tidak dapat beroperasi secara bersamaan.

b. Penguncian dengan saklar tombol


Penguncian bisa diimplementasikan dengan menggunakan dua saklar
tombol ganda, di mana tombol ON 1 untuk maju dan ON 2 untuk mundur.
Untuk operasi maju, kontak Normal Terbuka (NO)/ON1, Normal Tertutup
(NC)/ON2, kumparan operasi kontaktor K1, dan kontak termal
dihubungkan secara seri. Pada operasi mundur, kontak NC/ON1, kontak
NC/ON2, kumparan operasi kontaktor K2, dan kontak termal juga

2 |KELOMPOK 1
dihubungkan secara seri. Saat ON1 ditekan, kumparan K1 menerima arus
dan motor berputar maju (searah jarum jam), sementara K2 tidak aktif
karena rangkaian arusnya terputus oleh kontak NO/ON1. Begitu juga
sebaliknya, sehingga kedua kontaktor tidak bisa aktif bersamaan.

a. Penguncian dengan kontaktor bantu


Penguncian juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan kontaktor
bantu. Untuk operasi maju, kontak Normal Terbuka (NO)/ON1, kumparan
K1, dan kontak bantu K2 serta kontak termal dihubungkan secara seri.
Pada operasi mundur, kontak NO/ON2, kumparan K2, kontak Normal
Tertutup (NC) K2, dan kontak termal juga dihubungkan secara seri. Saat
saklar ON1 ditekan, K1 menerima arus dan motor berputar maju.
Meskipun ON2 ditekan, K2 tidak aktif karena saklar bantu NC K1 terbuka
selama K1 beroperasi. Begitu juga sebaliknya, sehingga K1 dan K2 tidak
bisa beroperasi secara bersamaan. Apabila K1 dan K2 beroperasi secara
bersamaan, maka akan terjadi hubung singkat antar fasa.

3 |KELOMPOK 1
IV. Percobaan
1. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum.
2. Pastikan MCB dalam kondisi dimatikan (OFF).
3. Susun rangkaian sesuai dengan diagram yang ditunjukkan dalam gambar.
4. Sambungkan kabel penghantar sesuai dengan pengaturan pada diagram
seperti yang terlihat pada gambar 3.3.
5. Pasang ke sumber listrik tiga fasa AC setelah diperiksa oleh asisten
praktikum.
6. Jangan sambungkan ke motor listrik pada tahap ini.
7. Amati apa yang terjadi pada K1 ketika push button on dan ketika push
button off.
8. Periksa kembali rangkaian, kemudian sambungkan ke motor listrik tiga
fasa.

4 |KELOMPOK 1
V. Tugas Praktikum
a. Jelaskan peran dari peralatan yang digunakan dalam percobaan ini.
Berikut adalah penjelasan mengenai peran-peran yang dimiliki oleh
peralatan yang digunakan dalam eksperimen ini.
1. MCB (Miniature Circuit Breaker)
MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah sebuah perangkat proteksi
listrik yang digunakan untuk melindungi suatu sirkuit listrik dari
kelebihan arus dan gangguan lainnya seperti korsleting atau hubung
singkat. Fungsi utama MCB adalah sebagai saklar otomatis yang akan
memutus aliran listrik secara cepat ketika terjadi masalah pada sirkuit
yang dapat menyebabkan bahaya seperti panas berlebih atau kebakaran.
Beberapa fungsi kunci dari MCB meliputi:
1. Proteksi terhadap kelebihan arus: MCB merespons terhadap
lonjakan arus yang melampaui kapasitas yang aman untuk suatu
sirkuit. Ini terjadi ketika terlalu banyak beban terhubung ke dalam
sirkuit atau saat terjadi gangguan dalam sirkuit yang meningkatkan
arus secara tiba-tiba.
2. Proteksi terhadap korsleting atau hubung singkat: Ketika terjadi
korsleting atau hubung singkat dalam sirkuit, MCB akan segera
memutus arus listrik untuk mencegah bahaya yang dapat timbul
seperti percikan api atau kebakaran.
3. Fungsionalitas sebagai saklar: Selain sebagai proteksi, MCB juga
berfungsi sebagai saklar yang dapat mengontrol aliran listrik. MCB
dapat digunakan untuk menyalakan dan mematikan aliran listrik
pada sirkuit tanpa memutuskan daya secara keseluruhan dari panel
listrik.
4. Kemampuan reset: Setelah memutus aliran listrik karena kelebihan
arus atau gangguan, MCB memiliki kemampuan untuk di-reset
dengan cara mengembalikan tuas atau tombol yang ada pada MCB
ke posisi semula setelah masalah dalam sirkuit telah diperbaiki. Ini
memungkinkan sirkuit kembali berfungsi dengan normal.

5 |KELOMPOK 1
MCB sangat penting dalam menjaga keamanan dan keandalan sistem
listrik. Fungsinya yang melindungi sirkuit dari berbagai gangguan listrik
membantu mencegah kerusakan pada peralatan dan bahaya kebakaran
yang bisa ditimbulkan oleh masalah arus yang tidak terkendali.

MCB 3 Phasa
2. Kontaktor
Kontaktor adalah komponen elektrikal yang digunakan untuk
mengontrol aliran listrik pada beban besar, terutama pada sistem listrik
industri. Fungsi utama dari kontaktor adalah sebagai saklar kontrol yang
dirancang untuk menangani beban-beban berdaya tinggi. Beberapa
fungsi kunci dari kontaktor meliputi:
1. Mengontrol Daya Besar: Kontak-kontak dalam kontaktor dirancang
untuk menangani beban listrik yang besar, seperti motor induksi tiga
fasa atau peralatan industri berdaya tinggi lainnya.
2. Menghubungkan dan Memutuskan Aliran Listrik: Kontaktor
memiliki kontak elektromagnetik yang dapat membuka dan
menutup aliran listrik ke beban. Ini memungkinkan pengontrolan
yang presisi terhadap daya yang dialirkan ke peralatan.
3. Memungkinkan Pengontrolan Jarak Jauh: Kontak-kontak pada
kontaktor bisa diaktifkan atau dimatikan dari jarak jauh dengan
menggunakan perangkat kontrol seperti saklar, timer, atau sistem
otomatis lainnya. Hal ini mempermudah pengoperasian peralatan
secara remote.
4. Perlindungan Terhadap Arus Berlebih: Beberapa jenis kontaktor
dilengkapi dengan fitur perlindungan seperti termal atau overload
protection yang akan memutuskan aliran listrik jika beban melebihi

6 |KELOMPOK 1
kapasitas yang aman. Ini membantu melindungi peralatan dari
kerusakan akibat panas berlebih.
5. Kemampuan Membuat Rangkaian Kontrol yang Rumit: Dalam
sistem listrik yang lebih kompleks, penggunaan kontaktor
memungkinkan pembuatan rangkaian kontrol yang lebih kompleks
dan dapat diatur dengan lebih fleksibel untuk mengendalikan
berbagai peralatan listrik
Kontaktor adalah bagian penting dalam sistem kontrol industri karena
kemampuannya mengontrol aliran listrik pada beban berdaya tinggi
dengan efisiensi dan ketepatan yang tinggi. Ini membantu dalam
menjaga keandalan operasi peralatan listrik serta memberikan kontrol
yang lebih baik dalam proses-proses industri.

Kontaktor

3. Push Button
Push button adalah saklar yang berfungsi untuk membuka atau menutup
aliran listrik. Tombol ini digunakan dalam berbagai perangkat elektronik
seperti buzzer, relay, LED, dan perangkat output lainnya. Tombol tekan
pada dasarnya adalah jenis saklar, di mana dengan menekannya, sirkuit
bisa diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai dengan perintah yang
diberikan. Penggunaan push button umumnya terlihat pada peralatan
industri, terutama untuk menghidupkan atau mematikan mesin. Fungsi
push button juga termasuk dalam pencegahan aktivasi sirkuit secara
tidak sengaja, karena harus ada interaksi langsung dengan tombol
tersebut. Melalui penggunaan saklar, sirkuit bisa dihentikan sementara
atau secara permanen. Push button memiliki dua jenis kontak, yakni
Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Push button tipe NO

7 |KELOMPOK 1
memiliki terminal yang tidak terhubung pada kondisi awal, sementara
push button tipe NC memiliki terminal yang terhubung pada kondisi
awal.

Push Button

4. Thermal Overload Relay


Thermal overload relay adalah komponen elektronik yang berperan
dalam melindungi rangkaian listrik dari potensi kerusakan akibat arus
berlebih pada motor listrik. Alat ini bertugas memutus aliran listrik ke
rangkaian saat mendeteksi arus yang melebihi batas yang telah
ditetapkan sebelumnya. Thermal overload relay berfungsi sebagai saklar
yang sensitif terhadap suhu, mengaktifkan dan mematikan aliran listrik
ketika suhu melewati batas yang telah diatur sebelumnya. Prinsip kerja
dari thermal overload relay didasarkan pada respons terhadap perubahan
suhu (thermal). Ketika arus melebihi pengaturan, relay akan mengubah
posisi kontak (NO-NC) untuk memutuskan aliran listrik dalam
rangkaian.

Thermal Overload Relay


5. Motor Listrik 3 Phasa
Motor listrik tiga fasa beroperasi dengan memanfaatkan perbedaan fasa
pada sumber listrik untuk menghasilkan gaya putar pada bagian rotor.

8 |KELOMPOK 1
Motor ini terdiri dari dua komponen utama: stator dan rotor, yang
dipisahkan oleh celah udara yang biasa disebut air gap. Jarak antara
stator dan rotor, yang dipisahkan oleh air gap, berkisar antara 0,4 hingga
4 milimeter. Terdapat dua jenis motor tiga fasa berdasarkan lilitan pada
rotor: rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage
rotor). Prinsip kerja motor tiga fasa ini sebenarnya cukup sederhana.
Ketika sumber tegangan tiga fasa dialirkan ke kumparan stator, itu akan
menciptakan medan putar pada kecepatan tertentu.

Motor Listrik 3 Phasa

a. Buat gambar real dari rangkaian yang sudah di rangkai.

b. Jelaskan cara kerjanya.


Pada rangkaian interlock ini, jika tombol ON 1 di tekan maka K1 akan
bekerja karena melalui kontak NC K2. Apabila tombol ON 2 di tekan,
maka kontaktor K2 tidak akan bekerja, dikarnakan arus listrik tidak

9 |KELOMPOK 1
terhubung/terputus oleh kontak NC K1 yang sedang membuka (dalam
keadaan terbuka. Hal ini akan terus berlangsung apabila tombol OFF
belum di tekan, ketika tombol OFF ditekan semua rangkaian tidak akan
bekerja.
Setelah semua dalam kondisi tidak bekerja, ditekan tombol ON 2
maka kontaktor K2 akan bekerja. Karena arus listrik mengalir pada
kontaktor K2 melalui kontak NC K1. Apabila tombol ON 1 ditekan maka
kontaktor K1 tidak akan bekerja, dikarnakan arus listrik tidak terhhubung
atau terputus oleh kontak NC K2 yang sedang membuka (dalam keadaan
terbuka). Hal ini akan terus berlangsung apabila ombol OFF belum di
tekan, ketika tombol OFF di tekan maka semua rangkaian tidak akan
bekerja.

Dengan ini rangkaian tersebut aman digunakan sebagai rangkaian


interlock antara 2 kondisi tidak boleh bekerja secara bersamaan. Untuk
K1 akan memutar motor ke arah kanan dan untuk K2 akan memutar motor
ke arah kiri,ini bisa di lakukan jika ada rangkaian interlock yang
digunakan sebagai pengaman.

VI. Kesimpulan

Rangkaian forward reverse adalah rangkaian untuk mengontrol arah putaran


motor listrik 3 fasa dengan menggunakan 2 buah kontaktor. Rangkaian ini
dapat membuat motor berputar ke kanan (forward) atau ke kiri (reverse)
dengan menukar posisi salah satu fasanya. Rangkaian ini digunakan untuk

10 |KELOMPOK 1
sistem pengontrolan yang membutuhkan motor berputar dua arah, seperti
pada konveyor, lift, crane, pintu garasi, dan lain-lain. Rangkaian ini terdiri
dari rangkaian daya dan rangkaian kontrol. Rangkaian daya menggunakan
MCB dan TOR sebagai alat proteksi. Rangkaian kontrol menggunakan push
button, lampu indikator, dan kontak bantu untuk mengoperasikan dan
melindungi motor. Rangkaian kontrol juga menggunakan sistem interlock
untuk mencegah hubung singkat antara kontaktor forward dan reverse.

System interlock adalah suatu cara untuk mengamankan jalanya proses serta
pengamanan perlatan dari unit yang paling kecil sampai keseluruhan system.
Dimana alat pengaman tersebut terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
membentuk suatu kesatuan yang akan mencegah atau memproteksi system
atau rangkaian bekerja secara bersamaan, atau dengan kata lain hanya
membolehkan satu saja yang bekerja.
System interlock dalam suatu system tenaga listrik, mengharuskan PMS
(Pemutus Saklar), Pemutus Tenaga (PMT) dan SB (Saklar Pembumian)
bekerja sesuai dengan urutan kerjanya.
Jika komponen_komponen tersebut bekerja tidak secara berurutan, maka
akan terjadi busur api atau bahkan hubung singkat yang justru dapat merusak
komponen lainnya yang tersambung dengan PMT, PMS dan SB tersebut
seperti trafo.

VII. Saran
a. Untuk kedepannya lebih memperkecil jumlah kelompok menjadi 2 atau 3
orang, agar mahasiswa dapat belajar lebih aktif dalam kelompok dan tidak
ada yang melihat saat teman kelompok sedang bekerja.
b. Untuk kedepannya lebih mempersiapkan banyak alat seperti, tang potong,
tespen dan lain-lain.
c. Untuk kedepanya lebih di perhatikan alat yang akan digunakan pada
praktikum, agar alat yang digunakan tidak ada yang rusak.

VIII. Daftar Pustaka

https://elektro.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/05/Modul-Praktikum-3-1.pdf

https://m.youtube.com/watch?v=BRf5z0XQ4-8

11 |KELOMPOK 1
https://id.scribd.com/document/374606661/Kontaktor-Kerja-Interlock-1

https://www.teknikelektro.com/2021/12/interlock-adalah.html

https://www.kelistrikanku.com/2016/02/pengunci-pengaman.html

12 |KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai